LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ANALIS KESEHATAN
Di RSUD RADEN MATTAHER KOTA JAMBI
PENYUSUN :
Andriani Silvia Yunanda
SMK FANIA SALSABILLA KOTA JAMBI
JANUARI 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada 24 Januari 2022
Menyetujui
Ka InstalasiPenanggung Jawab
LaboratoriumKlinik RSUD RADEN MATTAHER KOTA JAMBI
Dr. Harun Nurrachmat, SpPK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
banyak nikmat kepada kami.Sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan .Laporan ini kami buat
dalam rangka memenuhi salah satu tugas semester V dari tanggal 6 Desember 2021 sampai 9
Januari 2022.
Laporan ini terselesaikan dan bantuan dari teman teman. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Harun Nurrachmat, Sp.PK selaku Kepala Instalasi Laboratorium RSUD RADEN
MATTAHER
2. Staf dan karyawan Laboratorium RSUD RADEN MATTAHER
3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan materil.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga
tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan Karena
kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Begitu pula dalam penyusun laporan ini. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
laporan ini. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini bermanfaat bagi pembaca
dan penulis.
Jambi, 24Januari 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang........................................................................................................
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................................................
C. Rumusan Masalah..................................................................................................
D. Tujuan ...................................................................................................................
E. Manfaat .................................................................................................................
BAB II PROFIL RUMAH SAKIT
A. Gambaran RSUD RADEN MATTAHER..............................................................
B. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilaiRumahSakit ........................................................
C. Struktur Organisasi Laboratorium Klinik ...............................................................
BAB III ISI
A. Hasil Kegiatan .......................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Institusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mendidik tenaga kesehatan yang bermutu dengan cara memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi dari mahasiswa. Dalam pelaksanaan pendidikan, proses
pembelajaran yang terjadi tidak hanya di dalam kelas.Pengajaran yang berlangsung lebih
ditekankan pada pengajaran yang menerobos di luar kelas bahkan di luar institusi pendidikan
seperti lingkungan kerja, alam, atau kehidupan masyarakat.Salah satu upaya yang dilakukan
untuk memperoleh bekal pengalaman adalah dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan atau
yang disingkat sebagai PKL. Hal ini dipilih karena Praktek Belajar Lapangan merupakan cara
terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh.
Selain itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana pengenalan,
mengetahui, menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di masyarakat, sehingga,
hal tersebut menjadi orientasi bagi siswa yang belum langsung bekerja di masyarakat.
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di RSUD RADEN MATTAHER KOTA
JAMBI
2. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2021 sampai dengan
tanggal 9 Januari 2022.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada Instalasi Laboratorium di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) RADEN MATTAHER?
2. Apa saja alat yang terdapat dalam Instalasi Laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) RADEN MATTAHER?
3. Bagaimana cara penggunaan alat-alat yang berada pada Instalasi Laboratorium di Rumah
Sakit Umum Daerah ?
D. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Lapangan Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Mempersiapkan dan melatih siswa tugas akhir yang merupakan syarat wajib bagi siswa
dijenjang tingkat SMAK.
2. Membekali siswa dengan keterampilan mengidentifikasi masalah, melaksanakan penelitian
epidemiologi dan merumuskan solusi untuk pemecahan masalah tersebut.
3. melatih siswa .
E. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini :
1. Meningkatkan pengetahuan yang relevan dengan dunia praktek.
2. Mendorong siswa untuk penuh pemikirannya, membangun kemampuan dan kerjasama dalam
kecakapan belajar dan motivasi belajar.
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT
A. Gambaran RSUD RADEN MATTAHER
Profil RSUD RADEN MATTAHER
RSUD RADEN MATTAHER terletak pada ruas jalur utama BATANGHARI - JAMBI
yang merupakan jalur utama, tepatnya di Telanai Pura. RSUD RADEN MATTAHER
mempunyai luas tanah 36,566m2 .
RSUD RADEN MATTAHER berusaha melayani masyarakat dengan sebaik mungkin
dan mengembangkan di berbagai jajaran Rumah Sakit.
B. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-nilai Rumah Sakit
1. Visi
RumahSakit prima, mandiri, dan terdepan di Jambi
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia
b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjan pelayanan medis dan
memberikan pelayanan kepada pasien, keluarga pasien, dan karyawan.
c. Meningkatkan program pengembangan dan mutu pelayanan medis dan non medis.
d. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektifitas, dan fleksibilitas pengelolaan keuangan.
e. Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta penelitian dan
pengembangan diri.
f. Mengembangkan pelayanan unggulan.
3. Motto
Kesembuhan dan kepuasan Anda adalahkebahagiaan kami.
4. Nilai
a. R : Ramah dalam bersikap
b. S :Santun dalam berbicara
c. T :Tanggung jawab dalam bertugas
d. U :Unggul dalam pelayanan
e. G : gigih
f. U : Utama dalam karya
g. R :Rapi dalam penampilan
h. E :Empati dalam rasa
i. J :Jujur dalam bertindak
j. O :Orientasi pelayanan prima
C. Laboratorium RSUD RADEN MATTAHER
Laboratorium berfungsi sebagai sarana penunjang dalam suatu pemeriksaan yang
digunakan dokter dalam menegakkan diagnose atau penyakit.
Laboratorium RSUD RADEN MATTAHER terdiri dari laboratorium Klinik 24
jam dan Patalogi Anatomi yang pelayanannya mulai pukul 07.00-14.00 WIB.
a. Visi
Menjadi instalasi laboratorium yang prima, unggul dalam mutu cepat dalam pelayanan
b. Misi
Menyelenggarakan pelayanan laboratorium yang cepat, tepat, dan teliti :
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
b) Mengikuti perkembangan teknologi dan metode pemeriksaan laboratorium
c) Melakukan efisiensi penggunaan dengan menurunkan factor resiko.
BAB III
ISI
A. Hasil Kegiatan
1.Tahapan Pemeriksaan Laboratorium
a) PraAnalitik
1) Pendaftaran
· Pasien dating ke laboratorium dengan membawa slip pendaftaran dan persyaratan jaminan
khusus untuk pasien.
· Membawa blanko permintaan pemeriksaan laboratorium yang ditandatangani oleh dokter.
· Petugas administrasi laboratorium menginput data.
· Pasien mengantri untuk pengambilan sampel sesuai nomor merurut yang tertera pada blanko
pemeriksaan yang diberikan oleh petugas administrasi.
2) PengambilanSampel
a. Pengambilan Darah Vena
Prosedur :
Persiapkan alat dan bahan yang diberikan seperti: spuit,kapas, alkohol, torniquet, plester dan
tabung.
Lakukan pada pasien dengan tenang dan ramah.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan lembar permintaan.
Verifikasi keadaan pasien ,missal puasa atau mengkonsumsi obat.
Minta pasien meluruskan lengannya,pilih lengan yang melakukan banyak aktivitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tourniquet kira-kira 10cm diatas lipat siku.
Pilih bagian vena median cubiti,mepakukan perabaan atau palpasi untuk memastikan posisi
vena.
Bersihakan kulit dengan kapas alkohol dan biarkan kering.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubangjarum menghadap keatas.
Ambil darah sesuai dengan kebutuhan, lepaskan torniquet dan tarik jarum kemudian di
plester.
b. Pengambilan darah kapiler
· Bleeding Time (BT) metode Duke
Prosedur :
Bersihkan bagian cuping telinga dengan kapas alcohol
Tusuk bagian cuping telingadengan lanset sedalam 2mm
Jalankan stopwatch ketika darah sudah mulai keluar
Hapus tetes darah pertama dengan kertas saring / tisue dan hapus tetes darah selanjutnya
tiap 30 detik.
Hentikan stopwatch jika darah tidak keluar lagi.
· Clothing Time (CT)
Prosedur :
Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol
Tusuk jari dengan autoklik dan jalankan stopwatch pada saat darah mulai keluar.
Teteskan pada objek glass dan periksa ada tidaknya brkuan / benang fibrin setiap 30 detik
sekali
c. Pengambilan spesimen Lepra
Prosedur :
Siapkan kaca objek,tulis identitas pasien dengan pencil pada bagian ujung objek glass.
permukaan kulit pada bagian yang akan diambil dibersihkan dengan kapas alcohol 70%.
Jepitlah kulit pada bagian tersebut dengan forcep atau dengan pada bagian tersebut
Dengan Bisturi (Bisturi celup spirtus kemudian dibakar) lapisan kulit disayat memanjang
kurang lebih 5 mm. Kedalaman 2 mm agar mencapai dermis.
Ambil reitz serum dengan menggunakan pungung mata pisau. Dioleskan atau dibuat
sediaan,kemudian dikumpulkan pada kaca objek.
Lakukan fiksasi diatas nyala api
Sediaan yang telah jadi diwarnai dengan pewarnaan baku seperti yang dilakukan untuk
Microbacteryum lainnya
D) Pengambilan sampel sputum
Sampel sputum terdiri dari sputum sewaktu, sputum pagi, dan sputum sewaktu.
E) Pengambilan sampel urin
Prosedur :
1. Petugas memberikan pot urin yang sudah diberi nama pasien
2. Pasien diminta untuk kencing di pot urin dan diberikan kepada petugasnya.
F) Pengambilan sampel feses
Permintaan pemeriksaan feses kebanyakan adalah pasien rawat inap sehingga proses
pengambilan feses dilakukan diruang bangsal masing - masing dan segera dikirim ke
laboratorium untuk segera diperiksa.
3) Barcode
1. Klik order entry, enter
2. Ketik password dan user id, enter
3. Lab no, enter lalu diketik F3
4. Isi nama pasien dan kode jenis kelamin
5. Klik save
6. Pada kolom source klik F9 untuk mencari ruang pasien
7. Pada kolom patient type
8. Pada kolom age untuk mengisi umur pasien
9. Pilih pemeriksaan sesuai dengan surat pengantar laborat dan klik save
10. Tempelkan kertas barcode di surat pengantar dan diserahkan ke laboratorium patologi
klinik dan mikrobiologi.
b) Analitik
1. Pemeriksaan yang dilakukan di instalasi Laboratorium
a. Pemeriksaan Hematologi darah lengkap, meliputi :
- Hemoglobin (Hb)
- Trombosit
- Leukosit
- Hematokrit (Ht)
- Diffcount
- Eritrosit
- Laju Endap Darah (LED)
- LPB
- Retikulosit
- Morfologi Darah Tepi
- Malaria
- Mikrofilaria
b. Pemeriksaan Koagulasi, meliputi :
- Bleeding Time dan Clothing Time
- PPT
- APPT
c. Pemeriksaan Kimia Klinik, meliputi :
- Glukosa Darah Puasa
- Glukosa Darah 2 Jam Post Pandrial
- Glukosa Darah Sewaktu
- TTGO
- Kolesterol
- HDL
- LDL
- Triglicerid
- SGOT , SGPT
- Bilirubin Total
- Bilirubin Direct
- Bilirubin Indirect
- Total Protein
- Albumin
- Globulin
- Gamma GT
- Ureum
- Kreatinin
- HbA1C
- Kalium
- Natrium
- Klorida
- Calsium
- Magnesium
- CKMB
d. PemeriksaanUrinalisa, meliputi :
-Urin lengkap:
(SG,Glukosa,protein,nitrogen,leukosit,ph,keton,urobilinogen,bilirubin,eritrosit,hemoglobin .)
- Sedimen Urine
- Tes HCG
- HCG Titer
e. Pemeriksaan Immunoserologi, meliputi :
- Widal
- HbSAg
- Anti HCV
- Anti HIV
- Dengue IgG dan IgM
- IgM Salmonella
- IgM Tuberculosis
- T3
- T4
- TSH
- CEA
- AFP
- PSA
- CA 125
- CA 153
- CD4
f. Pemeriksaan BGA, meliputi :
- BGA Elektrolit
- BGA Lactat
g. PemeriksaanNarkoba, meliputi :
- TesNarkoba 3P (AMP , THC , MOP)
- TesNarkoba 5P (AMP , THC , MOP , BZO , MET)
h. PemeriksaanMikrobiologi, meliputi :
- BTA Sputum
- BTA Lepra
- Gram
- Kerokan
- Sekret Vagina
- Pengecatan Neisser
- Kultur dan Sensitivitas
i. PemeriksaanFeses, meliputi :
- FesesRutin
- Reduksi
- Lemak dan Darah Samar
2. Alat – alat
a.) Hematology Analyzer (XT Sysmex)
Yaitu suatu alat untuk mengukur sampel berupa darah dan digunakan untuk memeriksa
darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah meliputi pemeriksaan
hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit. Secara otomatis
berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas. Cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan
.Alat ini biasadigunakan dalam bidang kesehatan dan dapat membantu mendiagnosis
penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes dan lain-lain.
Prinsip kerja alat Hematologi Analyzer
Bedasarkan spesifik asi ukuran sel yang melewati filter dengan memaka tegangan listrik
beberapa parameter seperti :Hb,Ht,Leukosit,Trombosit,Eritrosit,MCH,MCHC,MCV, dan
hitung jenis Leukosit.
Prosedur kerja alat Hematologi Analyzer
1. Switch utama dinyalakan ,terletak di samping kanan alat.
2. Setelah lampu indicator menyala maka secara otomatis alat akan melakukan start up sampai
laya rmenuliskan tulisan ready.
3. Siapkan bahan pemeriksaan (darah EDTA).
4. Tempelkan alat penghisap sampai dasar tabung kemudian tekan sampel bar sampai masuk
kembali dan melakukan pemeriksaan.
5. alat akan memproses sampel selama satu menit dan hasil pemeriksaan akan tampak pada
layar dan dapat diprint.
6. Untuk mematikan alat tekan shut down maka alat akan mencuci selama satu menit, setelah
layar padam matikan alat dengan menekan switch utama yang terletak dibagian samping
kanan alat.
B. Kimia Klinik
Kimia Klinik
Autoanalyzer (Cobas 311 dan Hitachi 902) Merupakan Salah satu alat Laboratorium
canggih yang dilengkapi dengan system sequensial multiple analysis.Alat ini mempunyai
kemampuan pemeriksaan yang lebih banyak untuk analisa kimia secara otomatis. Alat ini
mampu menggantikan –prosedur analisis manual dalam laboatorium,rumah sakit, dan
industri. Autoanalyzer bisanya juga digunakauntukmengukurkadarzat-zat yang terkandung
dalam darah, contohnya adalah glukosa, asamurat, SGOT, SGPT, kolestrol, triglicerid,
gamma GT, albumin dsb.
PrinsipkerjaalatKimia Klinik
Prinsipdarialatiniadalahmelakukanprosedurpemeriksaankimiakliniksecaraotomatismulaida
ripemipetansampel, penambahanreagen, inkubasi,
sertapembacaanserapancahayany.Kelebihanautoanaliseradalahbahwatahapananalitikdapatdila
kukandengancepat dan
bisadigunakanuntukmemeriksasampeldenganjumlahbanyaksecarabersamaan.
Cara kerjaalatkimiaklinik
1. HubungkanAlatdenganaliranlistrik
2. Posisikanalatdalamkondisi ON
3. Sebelummelakukanalatini, lakukankalibrasi internal
4. Setelah masukke control, semisalnilaikalibrasialatiniberfungsidenganbaik
5. Masukansampel serum pasien, Ukur dan gunakansesuaikebutuhan
6. Atur setting alat
7. Tungguhasilpengujian
C. Elektrolit Analyzer (AVL 9180)
FungsiElektrolit analyzer
Elektrolit analyzer merupakanalat yang digunakanuntukpemeriksaankimiaklinik.
Elektrolit analyzer dapatmendeteksiiongaramanorganik, ion kalsium, ion Natrium, ion
Khlorida, ion Magnesium, ion Kalium sampelbahankecildll. Elektrolit analyzer
telahmenggunakanmetode ion elektrodaselektifuntukmencapaipengukurantepatdaripengujian.
Prinsipkerjaalatpemeriksaanelektrolit
Ketika ion-ion elektrolitmasuk pada
elektrodatimbulpotensiallistriksebandingdengankonsetrasi ion
elektrolit.Kemudianpotesiallistriktersbutdikuatkan dan
dikonversikanmelaluiprosesormenjadinilaikonsentrasi ion elektrolit.
Prosedurpenggunaanalat
1. Hidupkan power ON adadibelakangalat
2. Proses inisialisasialatdalam ‘satnd by’
3. Lakukan proses CAL 2 alatdalamkondisi ready’
4. Insert sampel serum ( automaticsampeling ) tariktangkaijarum
5. Ada suara BIB “masukankembalitangkaijarum”
6. Proses menginstrumet
7. Finish
1.) Urinalyzer
Fugsialat Meditron Junior
Urine Analyzer adalahalat semi-otomatisuntukpengecekan yang
dilakukandiluartubuhuntukmendapatkanhasilpengecekan urine denganhasil yang lebihtepat.
Urine Analyzer digunakanuntukmembaca dan mengevaluasihasil Urine Test Strip (Contoh :
Chemstrip 10MD, Chemstrip 2, dan Chemstrip 5 OB ). Strip test urine inidigunakanuntuk
strip multiparameter penentuanberatjenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton,
urobilinogen, bilirubin dan darahdalam urine. Urine analyzer adalahalatfotometerreflektansi
(reflectance photometer).Urine Analyzer membaca strip test urine pada
kondisistandarmenyimpanhasilkememori dan menampilkanhasilmelalui printer bailt-in dan /
atau serial interface pada alat-alattersebut. Urine Analyzer menstandarisasihasil “Urine Test
Strip” denganmeghilangkanfaktor-faktor yang
diketahuidapatmempengaruhievaluasi/pengecekan visual pada strip tes urine.
Prinsipkerjaalat
BeratJenis: Denganadanyakation, proton yang dilepaskan oleh zatpengompleksdalam pada
tes. Indikatorbromthymolbiruperubahandaribirumelaluibiru-hijaukekuning.
1. Uji pH: Pada pengujianberisiindikatormetilmerah dan bromtyhmolbiru. Indikator-
indikatorininimemberikanperbedaanwarnajelas pada tentang pH 5 sampai 9.1.
2. Uji Leukosit: Leukosit granulocytic mengandung ester menjadi indoxyl. Indoxyl
yagterbentukbereaksidengan garam diazonium untukmenghasilkanwarnaungu
3. Uji Nitrit: Nitrit, jikaada, akanbereaksidenganaminaaromatikuntukmemberikan garam
diazonium ,laluterangkaidengansenyawalebihlanjut, menghasilkanperwarnamerah-ungu azo.
4. Uji Protein: Tesinididasarkan pada perubahanwarnaindikator 3’, 3”, 5’, 5”.tetrachiorophenol.
3,4,5,6.Tetrabromosulfophthalein denganadanyaprotein.Reaksipositifditunjukkandenganperu
bahanwarnadarikuingkehijaumudaatauhijau.
5. Uji Glukosa: DeteksiGlukosadidasarkan pada metode enzymatic glucose oxidase
/perosidase (GOD/POD) atauoksidasi
/peroksidasiglukosaenzimatikReaksioksidasiglukosamemanfaatkanenzimuntukmengkatalisisp
embentukanasam gluconic dan peroksidahidrogendarioksidasiglukosa. Selanjutnya,
enzimkedua, peroksidasi, mengkatalisisreaksihidrogenperoksidadengan chromogen
tetramethylbenzldineuntukmemebentukkompleks.pewarna hijau. Reaksi poritif ditunjukkan
dengan perubahan warna dar kuning ke hijau.
6. Uji Keton : Berdasarkan prinsip legal’s Test, natrium nitroprussidedan glisin bereaksi dengan
asetoasetat dan aseton dalam media alkali untuk membentuk kompleks pewarna ungu. Hasil
positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari krem ke ungu.
7. Uji Urobilinogen: urobilinogen digabungkan dengan 4-methoxybenzene-diazonium-
tetrafluoroborate dalam asam media untuk membentuk zat warna azo merah.
8. Uji Bilirubin : deteksi bilirubin berdasarkan pada reaksi penggabungan dari garam diazonium
dengan bilirubin dalam suatu asam menengah. Reaksi menghasilkan warna merh muda
menjadi merah-ungu sebanding dengan konsentrasi totalbilirunin (beberapa pengguna dapat
menggambarkan ini sebagai krem pada warna persik ).
9. Uji Darah : Hemoglobin dan mioglobin jika ada , mengkatalisisoksidasi indikator dengan
peroksida organik terkandung dalam tes pad. Eritrosit hemolisis utuh pada tes pad dan
hemoglobin membebaskan hemoglobin yang menghasilkan suatu titik hijau. Karena test pad
menyerap beberapa microliter urin, eritrosit akan lebih terlihat. Pada set yang terpisah dari
blok warna yang mewakili eritrosit dan hemoglobin. Titik hijau tersebar atau dipadatkan pada
pas tes kuning adalah indikasi dari eritrosit utuh atau moiglobin.
Cara Kerja Alat
1. Strip uji ditempatkan pada track sampel, lalu motor penggerak menghambil strip sampel
tersebut dibawa kedalam alat pembaca.
2. Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji pada strip. Alat
pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada
3. berbagai macam panjang gelombang.
4. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’ yang dilakukan sebagai berikut :
- LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang ditetapkan kepermukaan test pad
pada sudut optimal. Lampu yang mengenai ‘test zone’ (zona uji) terpantul secara
proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test pad dan ditangkap oleh detektor.
- Sebuah phototransistor diposisikan tepat di atas zona uji. Phototransistormengirimkan
sebuah sinyal listrik analog ke A/D converter, yang berubahke bentuk digital
- Mikroprosesor kemudian mengkonversi pembacaan digital menjadI nilai reflektansi relatif
dengan mengacu pada standar kalibrasi.
- Akhirnya, sistem membandingkan nilai reflektansi dengan bats jangkauan yang ditetapkan (
reflektansi nilai-nilai yang di program ke dalam analisa untuk setiap parameter ) dan output
hasil semi-kuantitatif. Setiap pada tes membaca photometrically sekitar 55-56 detik. Dalam
sampel urin yang sangat basa, Urine Analyzer secara otomatis mengoreksi hasil tes berat
jenis.
e. Alat pemeriksaan BGA (Osmetech BGA)
Fungsi pemeriksaan BGA
Blood GAs Analyzer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan persial
gas yang ada di dalam darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH dan mengukur elektrolit
seperti potasium, natrium, zat kapur serta klorida.
Tujuan Analisa Darah:
1. Keadaan O2 dan metabolisme sel
2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2
3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2
4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri
Prinsip kerja alat BGA
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk kesetiap sampel secara bergiliran
dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar melalui pemencaran system infra
red dimana akan menghasilkan perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi
receiver menjadi signal analog.
Prosedur kerja alat BGA
1. Nyalakan power on
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, kalibrasi dengan cara
tekan calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sampel pemeriksaan, sebelum melakukan pemeriksaan tekan status untuk
mengetahui kondisi apakah pH, PCO2, dan PO2 kondisinya OK. Jika OK sampel langsung
dapat diperiksa. Apabila kondisinya UC (Un Calibration) lakukan kalibrasi dengan
tekan calibrate kemudian enter.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan
pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang penghisap sampel akan keluar secara otomatis
kemudian masukkan sampel bersamaan, tekan lagi analyzer sampai sampel terhisap secara
otomatis.
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor diantaranya sampel ID , HB, suhu
badan, jenis kelamin, jenis sampel (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), FIO2 (volume oksigen yang
dilorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian tekan clear dua kali.
6. Alat akan menganalisa secara otomatis dalam waktu relatif cepat dan hasil keluar melalui
printer.
F.) Alat Mini vidas
Fungsi
Mini VIDAS adalah penganalisa immunoassay sepenuhnya otomatis dari Bio Merieux.
Hal ini digunakan untuk melakukan tes penyakit menular, koagulasi dan test
Immunochemistry menggunakan ELFA (Enzyme Linked Fluorecent Assay) teknologi.
Biasanya mini vidas dirumah sakit dr.Adhyatma,MPH digunakan untuk pemeriksaan T3,T4
dan TSH.
Prinsip alat
Modifikasi dari prinsip ELISA hanya pembacaannya berdasarkan fluoresensi.
Prosedur kerja
1. Menyalakan UPS
2. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang alat
3. Alat akan warming up/ inisialisasi kurang lebih 10 menit
4. Setelah selesai, pada layar tampil menu utama sebagai berikut : START SECTION
STATUS SCREEN MASTER LOT MENU RESULTS MENU UTILITY MENU.
Sambungkan UPS pada listrik. Pilih status SCREEN untuk masuk pada program
pemeriksaan.
H.) Alat Imunnokromaografi
Imunokromatografi Rapid test yang terdiri dari beberapa pemeriksaan contohnya
pemeriksaan HBsAg, Anti HCV, Anti HIV, Dengue IgG dan IgM. Pemeriksaan
Imunokromatografi rapid test adalah salah satu metode pemeriksaan yang digunakan sebagai
screening test diagnosa secara kualitatif. Dikatakan kualitatif karena hasilnya hanya tertulis
positif dan negatif saja. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya antibodi spesifik
secara kualitatif terhadap infeksi virus dalam serum penderita.
A.Prinsip Imunokromatografi
Serum yang diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang
telah dilapisi dengan anti HBs (antibodi). Campuran ini selanjutnya akan bergerak sepanjang
strip membran untuk berikatan dengan antibodi spesifik pada daerah teset (T), sehinga akan
menghasilkan garis warna denganantibodispesifik pada daerah test (T),
sehinggaakanmenghasilkangariswarna.
a. Prosedurkerjaimunokromatografi :
1. Membukaalumuniumpembukus, mengambil strip.
2. Di teteskan serum pada lubangsampelkira-kiraantara 50-100 mikron.
3. Ditambahkan 1 tetes buffer pada lubangtadi yang sudahberisi( untukpemeriksaan HIV, HCV)
4. Dibacahasilnyaselama 15-30 menit.
c. Interprestasi Hasil
Negatifterbentuksatugaris pada zona garis control
Positifterbentukduaatautigagaris pada zona garistes dan gariskontrol
i) Pemeriksaan Lepra
Kustamerupakanpenyakitmenahun yang dalamjangka paling mengakibatkan
sebagian anggotatubuhpenderita tidakdapatberfungsisebagaimanamestinya. Tanda-tanda
yang dapatterlihatantara lain timbulnyaadanyabercak tipis sepertipanu pada badan
tubuhmanusia. Pada awalnyabercakputihinihanyasedikit, kemudianakansemakinmelebar dan
bertambah. Muncul juga bintilkemerahan (leproma, nodul) yang tersebar pada
kulit.Padakeparahankondisi, dapatterjadibenjolan-benjolan di wajah yang tegangdisebut
facies leomina (mukasinga).penyebabpenyakitkustainiadalahbakteri Mycobacterium
leprae.Ciri-ciribakteri Mycobacterium leprae berbentukpleomorflurus, batangpanjang,
sisiparaleldengankeduaujungbulat, Ukuran 0,3-0,5 x 1-8 mikron. Basil iniberbentukbatang
gram positif, bersifattahanasam (BTA), tidakbergerak dan tidakberspora,
dapattersebarataudalamberbagaiukuranbentukkelompok, termasukmassairregulerbesar yang
disebutsebagaiglobi. Bakteriinidapatditemukandalamfolikelrambut, klenjarkeringat,
sekrethidung, mukosahidung, dan daeraherosiatauulkus pada
penderitatipe hoderline dan lepromatous.
Cara pewarnaanbekteri Ziehl nelsen :
1. Genangisediaandenganlarutan carbol fucshin dan dipanasisampaitimbuluap.
2. Diamkansampaidingin.
3. Cucidengan air mengalir .
4. Sediaan didekolorisasi dengan larutan asam alkohol 1% (HCL pekatdalamalkohol 95%)
dengan jalan membilas dua kali.
5. Cuci dengan air mengalir.
6. Genangi dengan larutan metilen blue selama 5 menit.
7. Cuci lagi dengan air mengalir kemudian keringkan.
8. Sediaan yang telah diwarnai harus segeradiperiksa dibawah mikroskop.
j) Pemeriksaan golongan darah
Prinsip :
Adanya aglutinogen dalam sel darah merah dan agglutinin dalam plasma yang sesuai
dapat menyebabkan aglutinasi.
ProsedurKerja :
Diberiidentitas pada obyek glass / kartugolongandarah
Antisera A, B, O, AB, dan Rh diteteskan pada obyek glass / kartugolongandarah yang bersih
dan bebas lemak.
Antisera tersebutditambahkanmasing-masingsatudarahpasien.
Dicampurkandenganmenggunakanujungbatangpengadukhinggahomogen.
Goyangkandengangerakanmelingkarataugunakan rotator selama 1 menit
Diperhatikanadanyaaglutinasi denganmata dan untukmemastikannyadenganmikroskop.
Interpretasi Anti – B Anti – AB Anti – D Golongan
Anti – A Darah
Positif (+) Positif (+) A (+)
Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Positif (+)
Negatif (-) Positif (+) Positif (+) Positif (+) B (+)
Positif (+) Positif (+) Negatif (-) Positif (+)
Negatif (-) Negatif (-) AB (+)
O (+)
K) Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT)
Prinsip
Sediaan apusan darah yang telah diwarnai dihitung presentasi jenis leukosit yang ada
didalam sediaan apusa darah tersebut.
Prosedur kerja :
1. Letakkan 1 tetes darah pada objek gelas
2. Buat apusan dengan objek gelas/ cover glass dengan sudut 45o
3. Dorong hingga membentuk lidah api
4. Tunggu hingga kering
5. Apusan tersebut dicat dengan giemsa
L) Pemeriksaan BTA
Prinsip
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar
ditembus cat, dengan pengaruh fenol dan pemanasan maka lilin dan lemak dapat ditembus cat
basic fuchsin.
Prosedur Kerja :
1. Dibuat sediaan dengan cara ulliran dengan ukuran 2 x 3 cm
2. Sediaan difiksasi dengan dilewatka diatas api spirtus 3 kali
3. Digenangi sediaan dengan ZN A
4. Dari bawah sediaan dipanasi dengan menggunakan api spirtus (jangan sampai mendidih)
5. Didiamkan selama 3 menit, dibilas dengan air mengalir
6. Digenangi sediaan dengan ZN B sampai tidak terlihat warna merah karbol fuchsin (ZN A)
7. Digenangi sediaan dengan ZN C selama 1 menit, dibilas dengan air mengalir
8. Dikeringkan dan dilihat dibawah mikroskop lensa perbesaran 100
Interpretasi Hasil Pelaporan hasil
BTA negatif
Pembacaan dibawah mikroskop
Tidak ditemukan BTA minimal
dalam 10 lapang pandang
1-9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang
ditemukan/100 lapang pandang
10-99 BTA dalam 100 lapang 1+
pandang
1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, 2+
periksa minimal 50 lapang pandang
>10 BTA dalam 1 lapang pandang, 3
periksa minimal 20 lapang pandang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL), yang dilakukan di Rumah Sakit Raden
Mattaher terdapat pemeriksaan Hematologi, Koagulasi, Kimia Klinik, Urinalisa,
Mikrobiologi, Imuno-serologi, BGA dan Narkoba. Semua alat dimasing – masing ruang
yang otomatis, semi otomatis dan manual.
B. Saran
- Bagi siswa yang melaksanakan PBL agar dapat mempersiapkan diri dengan baik serta
memiliki pembekalan yang baik dan cukup.
- bagi insttitusi’, sebaiknya PBL waktunya lebih dimaksimalkan sehingga siswa dapat
belajar lebih banyak.