Praktikum Kimia
Berbasis Pendekatan Saintifik
Aplikasi Materi Sistem Koloid pada Pembuatan Kerupuk Tepung
Cangkang Kerang Hijau
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Nama Anggota :
1.
Untuk 2.
SMA/MA Kelas XI 3.
Semester II
Siti Aisah
Pendidikan Kimia – UIN Jakarta
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuu Wa Ta’ala
yang telah memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Praktikum Berbasis Pendekatan
Saintifik ini dengan baik. LKPD ini berjudul “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Praktikum Berbasis Pendekatan Saintifik Aplikasi Materi Sistem Koloid pada
Pembuatan Kerupuk Tepung Cangkang Kerang Hijau” yang ditujukan untuk siswa
SMA/MA kelas XI IPA.
Tujuan disusun LKPD ini ialah untuk membantu guru dalam menyiapkan
pembelajaran terkait praktikum sistem koloid berbasis pendekatan saintifik.
Sehingga diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar langsung kepada
siswa dan meningkatkkan sikap peduli terhadap lingkungan dengan
memanfaatkan produk yang tidak terpakai menjadi produk yang layak untuk
dikonsumsi.
Penulis mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing Bapak Burhanudin Milama, M. Pd dan Ibu Dewi Murniati, M.Si serta
kepada semua pihak yang terlibat dalam memberikan dukungan baik do’a, moral
maupun material selama penyusunan LKPD ini.
Penulis menyadari bahwa LKPD ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan LKPD ini
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Ciputat, 04 Agustus 2021
Penulis
Siti Aisah
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
Pendahuluan.......................................................................................................................... iii
Peta Konsep............................................................................................................................v
Sistem Koloid.........................................................................................................................1
Tahap Pendekatan Saintifik ...................................................................................................2
Mengobservasi ...................................................................................................................2
Pembuatan Kerupuk Tepung Cangkang Kerang Hijau..........................................................2
Menanya .............................................................................................................................3
Mencoba .............................................................................................................................4
Tujuan Percobaan...................................................................................................................4
Kegiatan I ...............................................................................................................................4
Kegiatan II..............................................................................................................................5
Menalar...............................................................................................................................6
Penjabaran Hitungan Uji Hedonik .........................................................................................9
Pembahasan..........................................................................................................................10
Mengkomunikasikan ........................................................................................................11
Kesimpulan ..........................................................................................................................11
Form Uji Organoleptik.........................................................................................................12
Daftar pustaka ......................................................................................................................13
ii
PENDAHULUAN
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan
prinsip koloid
Indikator Pembelajaran
4.14.1 Mengidentifikasi produk makanan yang melibatkan prinsip koloid.
4.14.2 Menganalisis proses pembuatan produk makanan dengan prinsip koloid.
4.14.3 Membuat produk makanan yang melibatkan prinsip koloid.
iii
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi wacana produk makanan yang melibatkan prinsip
koloid.
2. Siswa dapat menghubungkan proses pembuatan produk makanan dengan
prinsip koloid.
3. Siswa dapat membuat makanan yang melibatkan prinsip koloid.
Petunjuk Penggunaan LKPD
1. Baca dan pahami setiap perintah yang terdapat dalam LKPD praktikum dengan
cermat dan teliti.
2. Kegiatan pembelajaran dalam LKPD praktikum dilaksanakan secara
berkelompok baik dirumah ataupun disekolah.
3. Pelajari dan pahami wacana yang terdapat dalam LKPD praktikum.
4. Setelah membaca wacana, identifikasi hal menarik yang terdapat dalam LKPD
praktikum
5. Lakukan kegiatan percobaan dengan mengikuti langkah kerja yang terdapat di
dalam LKPD.
6. Diskusikan dengan kelompok masing-masing mengenai percobaan yang
terdapat dalam LKPD.
7. Catatlah hasil pengamatan anda pada kolom yang telah disediakan.
8. Tanyakan kepada guru jika ada yang belum dipahami.
iv
PETA KONSEP Sistem Koloid
Macam- macam Sifat Khas
koloid
Fase terdispersi Cara Efek Tyndall
dan medium Pembuatannya Gerak Brown
pendispersi
Dialisis
Dispersi Kondensasi Adsorbsi
Koagulasi
Padat Cair Elektroforesis
Liofil dan Liofob
Gas
Sol Emulsi
Buih
v
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang terletak antara larutan sejati
dan suspensi. Ukuran partikel larutan sejati adalah kurang dari 1 nm sampai 1000 nm,
sedangkan suspensi kasar lebih besar dari 1000 nm. Umumnya partikel koloid terlalu kecil
untuk dapat dipisahkan dengan saringan biasa (kertas saring). Perbedaan ukuran partikel
antara larutan sejati, suspensi dan koloid dapat dilihat pada gambar 1.
gambar 1 perbedaan ukuran partikel
Koloid menggunakan istilah fase terdispersi dan medium pendispersi. Fase
terdispersi merupakan zat yang didispersikan, sedangkan medium pendispersi merupakan
medium yang digunakan untuk mendispersikan. Berikut ini jenis-jenis koloid berdasarkan
fase terdispersi dan medium pendispersi dapat dilihat pada tabel berikut:
Zat Medium Wujud Contoh
Koloid
Terdispersi Pendispersi Sol Padat Zat warna
dalam kaca
Padat Padat
Kanji
Padat Cair Sol Cair Asap
Padat Gas Aerosol
Padat Mentega
Cair Padat Emulsi padat Susu
Cair Cair Emulsi Karet
Cair Gas Aerosol cair
Gas Padat Busa padat Batu apung
Gas Cair Busa sabun
Buih
Suatu larutan dapat digolongkan ke dalam sistem koloid apabila memiliki sifat-
sifat yang berbeda dari larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem
koloid diantaranya: efek tyndall, gerak brown, muatan koloid (adsorbsi, koagulasi,
elektroforesis) dan dialisis. Kemudian koloid yang medium pendispersinya zat cair
dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob. Hal ini didasarkan pada sifat tarikan antara
partikel pendispersi dengan partikel terdispersi. Liofil artinya suka pada cairan dan liofob
artinya tidak suka cairan.
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode kondensasi
(bergabungnya partikel kecil yang membentuk partikel berukuran koloid) dan metode
dispersi ( dipecahnya partikel besar hingga menjadi partikel berukuran koloid).
1
Tahap Pendekatan Saintifik
Mengobservasi 1
Pembuatan Kerupuk Tepung Cangkang Kerang Hijau
gambar 2 kerang hijau Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis
kerang yang digemari masyarakat, memiliki nilai ekonomis dan
kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi. Dari banyaknya
potensi kerang hijau yang dihasilkan Indonesia, kebanyakan
masyarakat hanya memanfaatkan daging kerangnya saja sedangkan
cangkangnya belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut
menimbulkan permasalahan berupa limbah cangkang kerang yang
menumpuk. Dahulu limbah cangkang kerang hanya dimanfaatkan
sebagai hiasan dinding, kini cangkang kerang dapat dimanfaatkan
menjadi tepung cangkang kerang yang kaya akan kalsium.
Upaya dalam pemanfaatan kandungan kalsium dalam gambar 3 kerupuk cangkang
cangkang kerang tersebut dapat berupa kerupuk yang kerang hijau
diformulasikan dengan tepung cangkang kerang sebagai
sumber kalsium alami. Kerupuk merupakan salah satu
makanan ringan yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia dari semua usia. Baik sebagai camilan atau sebagai
pendamping makanan berat. Namun selama ini kandungan
gizi dari kerupuk kurang diperhatikan. Maka dari itu inovasi
berupa kerupuk kaya kalsium diharapkan dapat diterima oleh
konsumen dari segala usia dan menjadi salah satu solusi
dalam mengatasi masalah kekurangan kalsium pada tubuh.
Bahan untuk pembuatan kerupuk tepung cangkang kerang hijau sama seperti
kerupuk pada umumnya yaitu air, tepung tapioka, gula, dan garam hanya saja ditambah
tepung cangkang kerang hijau pada komposisi tertentu. Tahapan proses pembuatannya
diawali dengan perebusan dan pencucian cangkang kerang hijau. Setelah dikeringkan,
cangkang kerang hijau dihaluskan sampai menjadi tepung. Langkah berikutnya, tepung
tersebut dibuat adonan dengan mencampur semua bahan. Setelah sudah merata, adonan
dikukus dalam waktu tertentu yang kemudian didinginkan ke dalam kulkas. Tahap
berikutnya, adonan diiris terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam oven. Baru setelah
kering, ketupuk cangkang kerang hijau dapat digoreng dan ditambahkan berbagai rasa.
Mengamati proses pembuatan kerupuk tepung cangkang kerang hijau ternyata ada
beberapa poin yang menerapkan sistem koloid mulai dari pembuatan hingga menjadi
kerupuk yang siap dikonsumsi.
2
Menanya 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan teliti berdasarkan wacana diatas!
1. Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam informasi
tersebut?
ILMU itu 2. Adonan kerupuk termasuk jenis koloid apa? Jelaskan!
dimiliki
dengan LIDAH 3. Kerupuk yang telah digoreng juga termasuk koloid,tentukan jenis koloid
yang banyak dari kerupuk tersebut dan apa saja manfaat mengkonsumsi kerupuk
bertanya dan tepung cangkang kerang hijau?
AKAL yang
gemar
berfikir
(Abdullah
ibnu abbas)
4. Berdasarkan informasi diatas, buatlah dua pertanyaan mengenai
penerapan koloid pada pembuatan produk makanan kerupuk tepung
cangkang kerang hijau!
5. Setelah kalian membuat pertanyaan, buatlah jawaban sementara dari
pertanyaan yang kalian telah buat!
3
Mari Kita Buat Kerupuk Tepung Mencoba 3
Cangkang Kerang Hijau!!!
Tujuan Percobaan
Tulislah tujuan percobaan dibawah ini:
1.
2.
Kegiatan I Pembuatan Tepung Cangkang kerang Hijau
No. Alat dan Bahan Jumlah
1. Timbangan 1 Buah
2. Baskom 1 Buah
3. Saringan 1 Buah
4. Oven 1 Buah
5. pH Indikator 1 Buah
6. Blender 1 Buah
7. Termometer 1 Buah
8. 1 Buah
9. Ulekan/lesung 200gr
10. Cangkang kerang hijau 1,5 N
11. Secukupnya
NaOH
Air
Langkah Kerja
1. Pilih cangkang kerang hijau yang baik (cangkang kesat tidak licin atau berlendir dan
tidak mengeluarkan bau amis yang menyengat atau menusuk).
2. Cuci menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan menghilangkan
bau.
3. Keringkan cangkang kerang selama 7-9 jam dibawah sinar matahari.
4. Rebus cangkang dalam larutan NaOH 1N pada suhu 50℃ selama 3 jam
5. Pisahkan cangkang hasil rebusan kemudian dinetralkan dengan air, ukur
menggunakan indikator pH sampai diperoleh pH 7.
6. Keringkan kembali cangkang kerang hijau menggunakan oven jika ada.
7. Hancurkan menggunakan mortar alu.
8. Cangkang yang telah hancur, dihaluskan kembali dengan blender
9. Ayak cangkang kerang hijau menggunakan saringan teh atau saringan yang lebih
kecil lagi sehingga diperoleh tepung yang sangat halus.
Sumber: Ainurrohmah,2017
4
Kegiatan II Pembuatan Kerupuk Tepung Cangkang kerang
Hijau
No. Alat dan Bahan Jumlah
1. Panci 1 Buah
2. Kompor 1 Buah
3. Pisau 1 Buah
4. Talenan 1 Buah
5. Sendok 1 Buah
6. Timbangan 1 Buah
7. Kukusan 1 Buah
8. Kuali 1 Buah
9. Spatula 1 Buah
10. Sutil 1 Buah
11. Nampan 1 Buah
12. Tepung tapioka 47% dan 57%
13. Tepung cangkang kerang hijau 20% dan 10%
14. Garam 2,7%
15. Bawang Putih 2%
16. Air 27%
17. Gula 1,3%
250gr
Total Bahan
Langkah Kerja
1. Siapkan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang bahan yang akan digunakan. Total bahan yang digunakan adalah 250 gr.
Percobaan pertama menggunakan tepung kerang hijau sebanyak 0% dengan tepung
tapioka 67%
Percobaan kedua sebanyak 10% tepung cangkang kerang hijau dengan tepung tapioka
57%.
Bahan yang lainnya: garam 2,7%, gula 1,3%, bawang putih 2% dan air 27 %.
3. Sisihkan ¼ bagian tepung tapioka kemudian campur dan aduk bahan yang lainnya, uleni
sampai adonan tercampur rata.
4. Adonan dipanaskan sampai membentuk gel kemudian tambahkan dengan tepung yang
disisihkan tadi sedikit demi sedikit sampai adonan kalis.
5. Cetak adonan menjadi bentuk silinder dengan panjang kira-kira 20-25cm.
6. Kukus adonan kerupuk yang telah dibentuk selama 90 menit pada suhu 90℃ atau
sampai bagian dalamnya matang
5
7. Angkat dan diamkan sebentar sampai panasnya hilang lalu masukkan kedalam lemari
pendingin selama 24 jam agar adonan kerupuk mengeras dan mudah dipotong.
8. Iris tipis kerupuk dengan pisau.
9. Keringkan kerupuk dengan cara dijemur dengan sinar matahari sampai kering dan
mudah dipatahkan.
10. Goreng kerupuk dengan minyak panas selama 10-20 detik atau sampai kerupuk
mengembang jangan lupa dibolak balik.
Sumber: Nurliana & Putri 2015
Ayo, Salinlah hasil pengamatan Menalar 4
ke kolom dibawah ini!!!
Tabel 1. Hasil pengamatan pada pembuatan tempung cangkang
kerang
Hijau
No. Kegiatan Hasil pengamatan
1. Tahap deproteinasi (perebusan
cangkang kerang hijau dengan
NaOH).
2. Berat cangkang kerang hijau …. gr
setelah halus
Tabel 2. Hasil pengamatan pada pembuatan kerupuk
1. Kerupuk cangkang kerang hijau 0%
No. Kegiatan Hasil pengamatan
1. Pencampuran semua bahan ( tepung
tapioka, garam, gula, bawang putih,
cangkang kerang hijau)
2. Pemanasan campuran adonan
3. Hasil adonan yang telah dikukus
4. Berat kerupuk mentah …. gram
6
5. Warna kerupuk Hasil pengamatan
2. Kerupuk cangkang kerang hijau 10%
No. Kegiatan
1. Pencampuran semua bahan ( tepung
tapioka, garam, gula, bawang putih,
cangkang kerang hijau)
2. Pemanasan campuran adonan
3. Hasil adonan yang telah dikukus
4. Berat kerupuk mentah …. gram
5. Warna kerupuk
Tabel 3. Uji Organoleptik
Data uji organoleptik terhadap kerupuk tepung cangkang kerang hijau 0% (P1) dan
10% (P2)
Responden Rasa Rasa Tekstur Tekstur Aroma Aroma Warna Warna
P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
7
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Jumlah
Rata-
rata
Interval uji hedonik : Untuk Rasa:
0 - 1,0 Sangat tidak gurih
Untuk aroma: 1,1 - 2,0 tidak gurih
0 - 1,0 Sangat tidak sedap/ wangi
1,1 - 2,0 tidak sedap/wangi 2,1 - 3,0 agak gurih
2,1 - 3,0 agak tidak sedap/wangi 3,1 - 4,0 gurih
3,1 - 4,0 sedap/wangi 4,1 - 5,0 sangat gurih
4,1 - 5,0 sangat sedap/ wangi
Untuk Tekstur:
0 - 1,0 Sangat tidak keras/tidak renyah/tidak empuk
1,1 - 2,0 tidak empuk /renyah/empuk
2,1 - 3,0 agak keras/kurang renyah/kurang empuk
3,1 - 4,0 lembut/renyah/empuk
4,1 - 5,0 sangat tidak keras/sangat empuk/sangat renyah
Untuk Warna:
0 - 1,0 Sangat tidak menggugah selera
1,1 - 2,0 tidak menggugah selera
2,1 - 3,0 agak menggugah selera
3,1 - 4,0 menggugah selera
4,1 - 5,0 sangat menggugah selera
Rumus perhitungan rata- rata uji hedonik
Presentase =
8
9
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh. Buatlah pembahasan dan kaitkan data
tersebut dengan peranan koloid pada pembuatan kerupuk tepung cangkang kerang hijau!
10
Mengkomunikasikan 5
Kesimpulan
Hari/Tanggal Paraf Guru Nilai
11
Form Uji Organoleptik
Kerupuk Tepung Cangkang Kerang Hijau
Nama panelis :
Tanggal pengujian :
Petunjuk Pengisian
Amati warna, aroma, rasa, tekstur serta cicipi sampel produk yang disajikan. Tentukan
tingkat kesukaan saudara terhadap warna, aroma, rasa, tekstur pada produk tersebut
dengan memberi tanda check ( ) pada isian dibawah ini:
Tingkat Kesukaan Kode Sampel
P1 P2
0 - 1,0 Sangat tidak menggugah selera
Warna 1,1 - 2,0 tidak menggugah selera
2,1 - 3,0 agak menggugah selera
3,1 - 4,0 menggugah selera
4,1 - 5,0 sangat menggugah selera
Tingkat Kesukaan Kode Sampel
P1 P2
0 - 1,0 Sangat tidak sedap/ wangi
Aroma 1,1 - 2,0 tidak sedap/wangi
2,1 - 3,0 agak tidak sedap/wangi
3,1 - 4,0 sedap/wangi
4,1 - 5,0 sangat sedap/ wangi
Tingkat Kesukaan Kode Sampel
P1 P2
0 - 1,0 Sangat tidak gurih
Rasa 1,1 - 2,0 tidak gurih
2,1 - 3,0 agak gurih
3,1 - 4,0 gurih
4,1 - 5,0 sangat gurih
Tingkat Kesukaan Kode Sampel
P1 P2
Tekstur 0 - 1,0 Sangat tidak keras/tidak
renyah/tidak empuk
1,1 - 2,0 tidak empuk /renyah/empuk
2,1 - 3,0 agak keras/kurang renyah/kurang
empuk
3,1 - 4,0 lembut/renyah/empuk
4,1 - 5,0 sangat tidak keras/sangat
empuk/sangat renyah
12
DAFTAR PUSTAKA
Ainurrohma, D. (2017). Pengaruh Penambahan Tepung Cangkang Kerang Hijau (Perna
Viridis) Terhadap Karalteristik Cookies Kaya Kalsium. Skripsi. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang
Andriyani, E. Y., Ernawati, M. D. W., & Malik, A. (2018). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Elektronik Berbasis Proyek pada Materi Termokimia di Kelas XI SMA
Development. Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry, 10(1), 6–11.
https://doi.org/doi.org/10.22437/jisic.v10i1.5306
Arnelli & Astuti Yayuk. (2019). Buku Ajar Kimia Koloid dan Permukaan. Yogyakarta:
Deepublish
Brady, J. E. (1999). Kimia Universitas Asas & Struktur (5th ed). Jakarta: Binarupa Aksara.
Fitriah, E., Maryuningsih, Y., & Roviati, E. (2018). Pemanfaatan Daging dan Cangkang
Kerang Hijau (Perna Viridis) Sebagai Bahan Olahan Pangan Tinggi Kalsium. The
7th University Research Colloqium 2018, 412-423.
Itmiss. (2020, Desember 01). Kecarang, Kerupuk Cangkang Kerang Hijau Gagasan
Mahasiswa ITS. Diakses dari https://www.its.ac.id/news/2020/12/01/kecarang-
kerupuk-cangkang-kerang-hijau- gagasan- mahasiswa- its/
Ningsih, Sri rahayu dkk. 2012. Sains Kimia SMA /MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara
Nurliana, E., & Putri, R. M. S. (2015). Substitusi Tepung Cangkang Kerang Simping
(Placuna Placenta) Dengan Tepung Tapioka Terhadap Mutu Kerupuk . Jurnal
Teknologi Pertanian, 4(1), 29–40.
Sugiono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarya ,Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia; Untuk Kelas
XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah AliyahProgram Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.
13
Aplikasi Materi Sistem Koloid pada Pembuatan
Kerupuk Tepung Cangkang Kerang Hijau
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan saintifik pada
materi sistem koloid yang diaplikasikan dalam pembuatan kerupuk tepung
cangkang kerang hijau bertujuan untuk mempermudah guru menjelaskan
penerapan kolid yang sebagian besar pengaplikasiannya sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan praktikum pembuatan kerupuk tepung
cangkang kerang hijau diharapkan dapat melatih siswa belajar secara mandiri
untuk membangun pengetahuannya sendiri baik disekolah ataupun dirumah.
Seklaigus dapat mendorong siswa untuk mengolah produk yang sudah tidak
terpakai lagi menjadi produk yang layak untuk dikonsumsi. Bahkan jika
dikemas dengan menarik dapat menjadi peluang usaha untuk siswa.
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14