The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by virnapriwati, 2023-11-25 22:44:33

Deskripsi Materi Pada Peta Konsep

Deskripsi Materi Pada Peta Konsep

MORFOLOGI BUNGA Berdasarkan Sifat atau Tipe, Kelengkapan, Alat Kelamin dan Simetri Kadek Dita Riyani (2113024018) Ni Made Virna Parvati (2153024004)


Flo s s - M o - M a p


Pengertian bunga dan bagian-bagiannya Bunga (floss) adalah alat perkembangbiakan seksual (generatif) pada tumbuhan. Bunga pada dasarnya adalah modifikasi bentuk dari daun dan batang yang telah berhenti tumbuh. Bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan memiliki bagian- bagian (Hasnunidah, 2019): Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian yang menopang komponen bunga secara keseluruhan. Strukturnya seperti batang berwarna hijau dan terdapat daun-daun peralihan. Dasar bunga (receptaculum) adalah puncak tangkai yang mengalami pelebaran guna sebagai tempat duduknya seluruh bagian-bagian bunga. Hiasan bunga (perianthium) adalah modifikasi daun yang masih terlihat pertulangan dan urat daunnya. Terdapat dua jenis hiasan bunga yaitu kelopak bunga (kalyx) dan mahkota/tajuk bunga (corolla). Gambar bagian-bagian bunga 1


Alat kelamin jantan (androecium) yaitu modifikasi daun yang menghasilkan serbuk sari. Alat kelamin jantan tersusun dari benang sari (stamen) yang dapat saling terpisah dan ada pula yang saling berlekatan. Alat kelamin betina (gynaecium) yaitu modifikasi daun yang disebut daun buah (carpella) atau putik (pistillum). Bunga terkadang memiliki satu atau beberapa putik-dan setiap putik terkadang memiliki satu atau beberapa daun buah. Bunga Berdasarkan Sifat/Tipe Suatu bunga dikatakan bunga majemuk ketika sumbu yang mendukung kumpulan bunga tersebut tidak memiliki daun fungsional. Berbeda dengan bunga ketiak daun, dimana daun-daunnya masih berfungsi sebagai tempat asimilasi. Sifat atau tipe bunga dijadikan dasar dalam mengelompokan bunga majemuk. Salah satu tipe bunga majemuk yaitu bunga majemuk tak terbatas yang dapat dikelompokan berdasarkan ada tidaknya cabang pada ibu tangkai bunga yaitu (ibu tangkai tidak bercabang dan ibu tangkai bercabang) dan selanjutnya terdapat tipe bunga majemuk tipe khusus dan tipe bunga berdasarkan susunan bagian bagian bunga (Hasnunidah, 2019) 2


A. Bunga majemuk tak terbatas 1. Ibu Tangkai Tidak Bercabang Pada bunga majemuk tipe ibu tangkai tidak bercabang yaitu bunga yang langsung terdapat pada ibu tangkainya memiliki 8 tipe keragaman bentuk yaitu (Tjitrosoepomo, 2020: 130-136): Tipe tandan (racemus) contohnya pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dimana bunga-bunga bertangkai dan menempel pada ibu tangkai. Tipe bulir (spica) contohnya pada bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis) dimana bungabunga tidak bertangkai dan langsung menempel pada ibu tangkai. Tipe untai (amertum) contohnya pada bunga sirih (Piper betle) dimana ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga berkelamin Tunggal Tipe Bunga tongkol (spadix) contohnya pada bunga betina jagung (Zea mays) dimana ibu tangkai berukuran besar dan berdaging. Kembang merak (Ceasalpinia pulcherrima) Bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis) Bunga sirih (Piper betle) Bunga betina jagung (Zea mays) 3


Tipe Bunga payung (umbella) contohnya pada bunga adas (Foeniculum vulgare) dimana ibu tangkai membentuk cabang-cabang yang sama panjang. Tipe Bunga cawan (corymbus) contohnya pada Bunga matahari (Helianthus annuus) dimana ujung ibu tangkai melebar dan merata sehingga mencapai bentuk seperti cawan. Tipe bunga bongkol (capitulum) contohnya pada bunga sikejut (Mimosa pudica) dimana ibu tangkai membengkak seperti bola dan Bungabunga tersusun di permukaan yang membengkak. Tipe Bunga periuk (hypanthodium) yang terdiri dari 2 macam. Yaitu contohnya pada bunga Nangka (Artocarpus integra) dan bunga lo (Ficus glomerata). Pada bunga Nangka (Artocarpus integra) dimana ujung ibu tangkai menebal dan berdaging, mempunyai bentuk seperti gada dimana bunga bunganya terdapat pada seluruh bagian yang menebal sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Bunga adas (Foeniculum vulgare) Bunga matahari (Helianthus annuus) Bunga sikejut (Mimosa pudica) Bunga lo (Ficus glomerata) Nangka (Artocarpus integra) 4


2. Ibu Tangkai Bercabang Pada tipe ibu tangkai bercabang (bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya) memiliki 5 keragaman bentuk yaitu: Tipe malai (panicula) contohnya pada bunga mangga (Mangifera indica) dimana ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial. Seringkali memperlihatkan bentuk seperti kerucut atau limas. Tipe malai rata (corymbus ramosus) contohnya pada bunga soka (Ixora grandiflora) dimana ibu tangkainya mengadakan percabangan, dan seakan-akan semua bunga pada bunga soka ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Tipe bunga payung majemuk (umbella composita) contohnya pada bunga adas (Foeniculum vulgare) dimana percabangan ibu tangkainya memiliki ukuran yang sama panjang dan percabangan tersebut membentuk payung payung yang lebih kecil. Bunga mangga (Mangifera indica) Bunga soka (Ixora grandiflora) Bunga adas (Foeniculum vulgare) 5


Tipe bunga tongkol majemuk (spadix composita) contohnya pada bunga kelapa (Cocos nucifera) dimana ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol. Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal dan kuat. Tipe bulir majemuk (spica composita) contohnya pada bunga Jagung Jantan (Zea mays) dimana ibu tangkai bunga bercaban-cabang dan masing masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. B. Bunga majemuk tipe khusus Bunga majemuk tipe khusus yang memiliki beberapa keragaman bentuk yaitu: Tipe karangan semu (verticillaster) contohnya pada bunga remunjung (Orthosiphon stamineus) dimana ibu tangkainya berbuku-buku dan pada buku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang atau melingkari buku-buku. Bunga kelapa (Cocos nucifera) bunga Jagung Jantan (Zea mays) Bunga remunjung (Orthosiphon stamineus) 6


Tipe berkas (fasciculus) contohnya pada bunga jadam (Rhoeo discolor) memiliki ibu tangkainya yang pendek dan bunga-bunganya memiliki warna yang menarik dan tangkai bunga tidak sama panjang. C. Bunga berdasarkan susunan bagian-bagian bunganya Tipe bunga berdasarkan susunan bagian-bagian bunga nya memiliki 3 keragaman bentuk yaitu (Hasnunidah, 2019): Terpencar/tersebar (acyclic) contohnya pada bunga cempaka (Michelia champaka) dimana bagian-bagian bunga tersusun menurut garis sepiral. Berkarang/melingkar (cyclis) contohnya pada bunga bakung (Hymennocallis littoralis) dimana bagian bunga tersusun dalam satu lingkaran. Campuran (hemicyclis) contohnya pada bunga Sirsat (Annona muricata) dimana sebagaian bagian bunga ada yang duduk berkarang dalam lingkaran dan Sebagian lain terpencar atau menurut garis sepiral Bunga jadam (Rhoeo discolor) Bunga cempaka (Michelia champaka) Bunga bakung (Hymennocallis littoralis) Bunga Sirsak (Annona muricata) 7


Bunga Berdasarkan Bentuknya Bunga berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 2 keragaman yaitu: Bunga Tunggal (planta uniflora) contohnya pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dimana suatu tumbuhan hanya mempunya satu bunga saja yang biasanya terdapat pada ujung batang (Zariyyumabtsutsah 2021: 5). Bunga majemuk (planta multiflora) contohnya pada bunga Soka (Ixora grandiflora) dimana suatu tumbuhan memiliki bunga yang banyak dan terdapat pada ujung batang atau cabang-cabangnya Berdasarkan Kelengkapan Bunga Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian tersebut secara lengkap. Terkadang ditemukan bunga yang tidak memiliki benang sari atau tidak memiliki putik. Berdasarkan hal tersebut, maka bunga dapat dibedakan sebagai berikut: Bunga tak lengkap (flos incompletes) Suatu bunga dikatakan tidak lengkap jika salah satu alat kelamin atau perhiasan bunga tidak ada. Contohnya pada bunga jagung jantan dimana salah satu bagian alat kelaminnya tidak ada. Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) Bunga Soka (Ixora grandiflora) 8


Bunga lengkap (flos completes). Suatu bunga dapat dikatakan lengkap apabila bunga tersebut tersusun dari 1 lingkaran daun kelopak, 1 lingkaran daun mahkota, 1/2 lingkaran benang sari dan 1 lingkaran daun buah. Contohnya pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dimana bunga memiliki tangkai bunga, mahkota dll. Bunga berdasarkan alat kelaminnya Alat kelamin bunga terdiri atas benang sari dan putik. Pada bunga, keduanya tidak selalu ada secara bersamaan dan bahkan ada bunga yang tidak memiliki keduanya. Bunga dapat dibedakan berdasarkan ada tidaknya benang sari atau putik dan berdasarkan kekhasan jenis kelamin bunga (Hasnunidah, 2019: 81-83). 9 Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)


A. Berdasarkan ada tidaknya benang sari putik Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) contohnya pada Bakung (Hymennocallis littoralis) dimana bunga terdapat benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) secara bersamaan. Bunga berkelamin Tunggal (unisexualis) contohnya pada bunga jagung jantan (Zea mays) dimana bunganya hanya memiliki benang sari tanpa putik, misalnya bunga jagung yang terdapat dibagian atas tumbuhan. Bunga mandul atau tidak berkelamin contohnya pada bunga matahari (Helianthus anuus) dimana pada bunga pinggir (bunga pita) pada bunga matahari. Bunga matahari (Helianthus anuus) 10


B. Berdasarkan kekhasan jenis kelamin bunga Tumbuhan berumah satu (monoecus) contohnya pada bunga jagung (Zea mays) dimana terdapat dua jenis kelamin dalam satu individu tanaman yang sama. Berdasarkan simetri bunga Simetria adalah jika suatu bunga dapat dibagi menjadi dua bagian dan kedua bagian dapat saling menutupi (Hasnunidah, 2019). Simetri bunga memiliki beberpa sifat yaitu: Bunga asimetri atau Tidak simetris contohnya pada bunga Tasbih (Canna indica) dimana bunga tidak bisa dibuat bidang simetri dengan cara apapun. Setangkup miring contohnya pada bunga Kecubung (Daruta metel) dimana bunganya hanya dapat di tentukan dengan potongan sudut 90 derajat dengan ukuran yang tidak sama besar. Bunga jantan dan betina jagung (Zea mays) Bunga Tasbih (Canna indica) Bunga kecubung (Daruta metel) 11


12 Daftar Pustaka Hasnunidah, N., Wiono, W. J. 2019. Botani Tumbuhan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu Tjitrosoepomo, G. 2020. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Zariyyumabtsutsah, N. R., Hasanah, M. R. 2021. Morfologi (Flos) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2021. Jurnal Morfologi Tumbuhan, Vol. 7 (3): 1-9


(Dokumentasi Pribadi)


Click to View FlipBook Version