A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat
peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi suatu kegiatan
belajar.
Pembelajaran yang disajikan pada modul mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII kali
ini mengenai teks berita. Tentunya kita tidak asing lagi ketika mendengar kata berita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita mempunyai arti cerita atau
keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Jadi, bisa disimpulkan, berita
merupakan teks berisi informasi yang baru atau sedang terjadi. Teks berita merupakan
teks yang berisi tentang hal atau peristiwa yang terjadi dan dipublikasikan di media
massa, baik media cetak, media elektronik, maupun laman daring. Tujuan dari
pembelajaran teks prosedur pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII ini agar
peserta didik dapat memahami unsur serta karakteristik teks berita.
B. Kompetensi Dasar
Modul ini dikhususkan untuk kelas VIII dengan KD 3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur
teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca. Indikator
pencapaian kompetensi sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian teks berita
2. Mengemukakan karakteristik teks berita
3. Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita yang dibaca
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada modul ini dikhususkan untuk pelajaran SMP kelas VII pada
KD 3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca. Berikut rincian tujuan pada modul ini:
1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik kelas VIII dapat mengetahui
pengertian dan unsur-unsur teks berita.
2. Setelah membaca materi teks berita, peserta didik kelas VIII dapat mengetahui dan
mengemukakan karakteristik teks berita.
3. Setelah membaca dan mendengar materi teks berita, peserta didik kelas VIII dapat
menulis kembali isi berita dengan bahasanya sendiri.
D. Pentunjuk Penggunaan Modul
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan modul ini:
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada modul ini. Bila ada materi yang belum jelas, peserta
didik dapat bertanya pada guru.
2. Peserta didik dapat memahami contoh teks berita yang memuat 5W+1H
3. Jika peserta didik belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau peserta didik dapat bertanya pada guru.
A. Pengertian Teks Berita
Teks berita merupakan teks yang berisi tentang hal atau peristiwa yang terjadi dan
dipublikasikan di media massa, baik media cetak, media elektronik, maupun laman
daring. Selain itu teks berita adalah teks yang memuat kabar atau informasi, terutama
yang bersifat resmi dan fakta. Teks berita dibuat oleh wartawan sehingga teks berita dapat
dikategorikan ke dalam laporan pers.
B. Struktur Teks Berita
Struktur teks merupakan gambaran atau cara teks tersebut dibangun. Struktur teks berita
terdiri atas orientasi, peristiwa, dan sumber berita.
1) Orientasi, merupakan bagian pembuka yang berisi tentang hal yang diberitakan.
2) Peristiwa, merupakan tahap inti dari berita. Pada tahap ini, berita dinarasikan
sedemikian rupa hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
3) Sumber berita, bagian ini tidak selalu berada di akhir berita, tetapi juga bisa berada di
dalam berita itu sendiri.
Berdasarkan susunannya, teks berita dibentuk unsur-unsur yang dikenal dengan istilah
5W + 1H. Adapun penjelasan 5W+IH adalah sebagai berikut:
1. What (apa), yaitu peristiwa yang terjadi;
2. Where (dimana), yaitu tempat terjadinya peristiwa;
3. When (kapan), yaitu waktu terjadinya peristiwa;
4. Why (mengapa), alas an atau latar belakang terjadinya peristiwa;
5. How (bagaimana), yaitu proses terjadinya peristiwa.
Teks berita juga terdiri dari struktur di atas, yakni:
1. Lead atau Teras Berita/Kepala Berita
Lead merupakan bagian pembuka berita dan terletak pada bagian paling atas dari
sebuah berita. Pada bagian lead ini disajikan secara singkat tentang unsur 5 W + 1H.
Lead atau kepala berita adalah bagian hal atau informasi yang sangat penting dari teks
berita karena menjadi daya tarik agar pembaca tertarik untuk membaca keseluruhan
isi berita.
2. Body atau badan berita
Body atau bagian tubuh berita merupakan pengem-bangan unsur 5 W + |H yang
termuat dalam bagian lead. Panjang pendeknya tubuh/badan berita dipengaruhi oleh
seberapa penting dan dalam informasi yang akan disampaikan dalam berita.
3. Leg atau kaki berita
Leg atau kaki berita merupakan bagian penutup dan terletak paling akhir dari sebuah
berita. Isi bagian kaki berita adalah simpulan dari keseluruhan berita.
C. Kaidah Kebahasaan
Ciri kebahasan teks berita adalah adanya keterangan, verba transitif, dan verba
pewarta.
1) Keterangan atau adverbial, merupakan bagian penting dalam teks berita. Tanpa
adanya keterangan, pembaca berita akan meragukan aktualitas isi berita. Keterangan
dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. Peran tersebut berupa:
a. Keterangan waktu, misalnya pada hari Senin, malam hari, saat siang hari, dil.
b. Keterangan tempat, misalnya di rumah korban, di jembatan, di rumah sakit, dll
c. Keterangan tujuan, misalnya guna, untuk, buat, dl.
d. Keterangan cara, misalnya dengan benar, secara mandiri, dengan duduk dl.
e. Keterangan similatif (seperti)
f. Keterangan penyebaban, misalnya karena, disebabkan oleh, dll
g. Keterangan kesalingan, misalnya satu sama lain.
2) Verba transitif, merupakan verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai
subjek dan satu lagi sebagai objek dalam kalimat aktif. Objek tersebut dapat berfungsi
subjek dalam kalimat pasif. Misalnya:
-Masyarakat Inggris belum banyak mengetahui informasi tentang kebudayaan
Indonesia.
-Informasi tentang kebudayaan Indonesia belum banyak diketahui oleh Masyarakat
Inggris.
3) Verba pewarta, merupakan kata yang digunakan untuk mengindikasikan suatu
percakapan, misalnya ujar, tukas, kata, dan tutur.
4) Fakta dan opini. Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang kenyataan; sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi, sedangkan opini adalah pendapat yang bersifat
subjektif.
D. Menyusun Teks Berita
Menulis berita harus berdasarkan pada suatu peristiwa yang benar-benar terjadi dan
bersiat aktual. Adapun ciri-ciri berita yang baik adalah sebagai berikut:
a. Lengkap, berita harus mengandung jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana.
b. Jelas, berita harus menjelaskan fakta secara terperinci.
c. Dapat dipertanggungjawabkan, berita berisi fakta-fakta yang benar sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
Dalam menyusun teks berita, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni
sebagai berikut:
a. Menentukan sumber berita
b. Mendatangi sumber berita (pengamatan langsung dan wawancara)
c. Mencatat fakta-fakta berdasarkan pola ADIKSIMBA (apa, dimana, siapa, mengapa,
dan bagaimana)
d. Mengembangkan catatan menjadi sebuah teks berita utuh
E. Meringkas dan Menyusun Berita
1. Ringkasan Berita
Ringkasan berita dapat dilakukan dengan tiga langkah berikut:
a) Mendengar atau membaca berita
b) Mencatat pokok-pokoknya (ADIKSIMBA)
c) Menyimpulkan kembali secara lengkap dan ringkas
2. Penyimpulan Isin Berita
Dalam penyimpulan berita harus memuat unsur-unsur berita dengan rumusan lebih
ringkas. Kesimpulan tentang isi berita harus memanfaatkan ringkasan kita
sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi. Pokok-pokok informasi tersebut
dengan berpatokan pada rumusan ADIKSIMBA.
3. Aspek-aspek Tanggapan terhadap Berita
F. Contoh Teks Berita
Contoh Teks Berita Tentang Bencana Alam
Alami Cuaca Ekstrem, Banjir Bandang Berpotensi Terjang Jakarta, Ini Panduan Menghadapi
Banjir dari BPBD. Saat ini beberapa daerah di Indonesia tengah mengalami cuaca
ekstrem. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sudah
memperingati beberapa daerah yang rawan diterjang banjir. Peringatan ini diberikan
mengingat musim hujan kali ini akan mencapai puncaknya hingga bulan Februari.
Daerah-daerah itu adalah Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Tentunya Ibu Kota Indonesia, yaitu DKI Jakarta juga masuk ke dalam daftar daerah yang
rawan mengalami banjir. Sedangkan untuk cuaca ekstrem ini dikabarkan akan berlangsung
mulai 28 Januari 2021 - 2 Februari 2021. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
DKI Jakarta juga sudah mengingatkan untuk siaga menghadapi banjir bandang. Hal ini
disampaikan oleh Bapak Sabdo Kurniato selaku Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta hari
ini, Kamis (28/1/2021). Berikut ini adalah cara kesiapsiagaan menghadapi bencana yang
sesuai dengan anjuran BPBD DKI Jakarta: Perkiraan cuaca dari BMKG membuat DKI
Jakarta dalam status siaga untuk mengalami potensi banjir bandang. Karena itulah BPBD
DKI Jakarta merilis buku saku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat.
Dilansir dari Kompas.com, inilah cara menghadapi bencana banjir, angin kencang, dan tanah
longsor berdasarkan panduan dari BPBD:
1. Mendeteksi zona rawan banjir atau bencana lainnya.
2. Mencari tahu jalur evakuasi dan letak lokasi pengungsian.
3. Mencatat nomor darurat dan infokan pada seluruh anggota keluarga.
4. Kenali aliran listrik yang berpotensi membahayakan jika terkena banjir.
5. Mengamankan dokumen penting dan surat berharga dalam bentuk digital (Foto atau scan).
6. Mendaftar dan menyiapkan kebutuhan untuk anggota keluarga.
7. Menyiapkan tas siaga bencana.
Nah, isi dari tas siaga bencana sebaiknya membawa hal-hal berikut:
- Obat-obatan pribadi dan P3k
- Dokumen dan surat berharga yang sudah dilindungi dengan plastik
- Uang tunai
- Selimut
- Pakaian untuk tiga hari
- Makanan ringan
- Air mineral
- Pengisi daya baterai (charger dan power bank)
- Senter
- Pluit
- Masker dan hand sanitizer.
(Sumber: Bobo.id/Sarah Nafisah | Editor: Iveta Rahmalia)
Sekarang kita cari tahu apa saja unsur-unsur dan struktur berita dari contoh teks berita ini,
yuk!
Unsur-Unsur Pembentuk Berita
Dari berita di atas, kita bisa menemukan unsur-unsur berita sebagai berikut:
1. Apa yang terjadi? (What):
Cuaca ekstrem yang membuat Kota Jakarta berpotensi untuk mengalami bencana banjir
bandang.
2. Siapa? (Who):
Pihak yang menyampaikan soal potensi banjir di beberapa daerah adalah BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Pihak yang menghimbau soal siaga banjir di Jakarta adalah Bapak Sabdo Kurniato selaku
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta.
3. Kapan peristiwa terjadi? (When):
Cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung pada 28 Januari 2021 - 2 Februari 2021.
Peringatan siaga banjir di DKI Jakarta disampaikan oleh Bapak Sabdo Kurniato pada 28
Januari 2021.
4. Di mana peristiwa terjadi? (Where):
Banjir bandang berpotensi menerjang Kota Jakarta dan kota lainnya, seperti Jawa, Bali,
Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Peringatan siaga banjir terjadi di Jakarta.
5. Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi? (Why):
Cuaca ekstrem yang dikabarkan berlangsung mulai 28 Januari 2021 - 2 Februari 2021
membuat sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami banjir.
6. Bagaimana peristiwa dapat terjadi? (How):
Karena adanya potensi banjir, BPBD DKI Jakarta merilis buku saku Panduan Kesiapsiagaan
Menghadapi Banjir bagi Masyarakat.