Kena Pajak. Untuk mendapatkan jumlah pajak terutang (besaran pajak yang harus disetor
kepada negara), penghasilan kena pajak yang diperoleh selanjutnya dikalikan dengan tarif
pajak berlaku.
Besarnya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) untuk Tahun Pajak 2020, 2019, 2018, 2017
dan 2016 sebagai berikut :
- Rp. 54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi;
- Rp. 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang
kawin;
- Rp. 54.000.000,00 (lima puluh empat juta rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan;
- Rp. 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota
keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat,
yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap
keluarga..
Ringkasnya, misalnya penghasilan/gaji/pendapatan Anda sebulan ialah Rp 4.500.000,
maka berdasarkan aturan PTKP, Anda dibebaskan dari laporan Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi atau SPT pajak dan tidak wajib
memiliki NPWP. Namun, bila Anda ingin memiliki NPWP dengan penghasilan dibawah
PTKP, maka Anda wajib lapor SPT pajak, dan apabila tidak ingin lapor, NPWP Anda bisa
dinonaktifkan. Bagi Anda yang telah berpenghasilan melebihi batas maksimal PTKP
diatas maka Anda tercatat telah memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak, wajib memiliki
NPWP dan melaporkan pajak Anda.
Contoh Penerapan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak):
PTKP Tuan Aditya Tahun 2019 adalah dengan status Kawin anak 1 (satu).
Tanggal 1 Pebruari Tahun 2020 Isteri Tuan Aditya melahirkan anak laki-laki sehingga
Tuan Aditya mulai 1 Pebruari 2020 memiliki 2 (dua) anak.
PTKP Tuan Aditya Tahun Pajak 2020 adalah tetap status Kawin anak 1 (satu).
Penerapan PTKP Tahun Pajak 2020, 2019, 2018, 2017 dan 2016 untuk satu tahun :
46
PTKP Untuk Laki-laki Tidak Kawin dan Wanita (kawin atau tidak kawin)
Status PTKP
TK/0 54.000.000
TK/1 58.500.000
TK/2 63.000.000
TK/3 67.500.000
Penjelasan :
Status Wanita meskipun sudah kawin tetap mempunyai PTKP tidak kawin kecuali dapat
membuktikan bahwa suami tidak bekerja (dari Instansi terkait/kelurahan).
TK/0 : Tidak Kawin tidak ada tanggungan PTKP sebesar Rp. 54.000.000.
TK/1 : Tidak Kawin memiliki 1 (satu) tanggungan PTKP sebesar Rp. 58.500.000
( Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000)
TK/2 : Tidak Kawin memiliki 2 (dua) tanggungan PTKP sebesar Rp,. 63.000.000
( Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
TK/3 : Tidak Kawin memiliki 3 (tiga) tanggungan PTKP sebesar Rp. 67.500.000
(Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Tidak Bekerja atau Tidak Usaha
Status PTKP
K/0 58.500.000
K/1 63.000.000
K/2 67.500.000
K/3 72.000.000
Penjelasan PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Tidak Bekerja atau Tidak Usaha:
K/0 : Kawin tidak ada tanggungan Rp. 58.500.000 (Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000)
K/1 : Kawin memiliki 1 (satu) tanggungan Rp. 63.000.000 (Rp. 54.000.000 +
Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
K/2 : Kawin memiliki 2 (dua) tanggungan Rp. 67.500.000 (Rp. 54.000.000 +
Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
47
K/3 : Kawin memiliki 3 (tiga) tanggungan Rp. 72.000.000 (Rp. 54.000.000 +
Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
PTKP Untuk Laki-Laki Kawin Isteri Bekerja atau Usaha
Status PTKP
K/I/0 112.500.000
K/I/1 117.000.000
K/I/2 121.500.000
K/I/3 126.000.000
Penjelasan PTKP Untuk Laki-Laki Kawin dengan Isteri Bekerja pada lebih dari
satu pemberi kerja atau usaha :
PTKP untuk isteri yang bekerja pada satu pemberi kerja tidak digabung dengan suami, yang
digabung dengan PTKP suami hanya yang bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja
dan/atau isteri yang memiliki usaha (penghasilan digabung dengan penghasilan suami)
K/I/0 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha tidak ada tanggungan Rp. 112.500.000 (Rp.
54.000.000 + Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000)
K/I/1 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 1 (satu) tanggungan Rp. 117.000.000
(Rp. 54.000.000 + Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000)
K/I/2 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 2 (dua) tanggungan Rp. 121.500.000
(Rp. 54.000.000 + Rp. 54.000.000+ Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000+
Rp. 4.500.000)
K/I/3 = Kawin Isteri Bekerja/Usaha memiliki 3 (tiga) tanggungan Rp. 126.000.000
(Rp. 54.000.000 + Rp. 54.000.000+ Rp. 4.500.000 + Rp. 4.500.000 + Rp.
4.500.000 + Rp. 4.500.000)
6) Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ditentukan berdasarkan status wajib
pajak pada awal tahun pajak yang bersangkutan. Status wajib pajak terdiri dari:
- TK/... : Tidak Kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;
- K/... : Kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;
48
- K/I/... : Kawin, tambahan untuk isteri (hanya seorang) yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami, ditambah dengan banyaknya tanggungan
anggota keluarga;
Tanggungan anggota keluarga adalah anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda
dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya,
paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
Contoh Hubungan keluarga sedarah dan semenda :
- Sedarah lurus : Ayah, ibu, anak kandung
- Semenda lurus : Mertua, anak tiri
- Saudara kandung dan saudara ipar yang menjadi tanggungan wajib pajak tidak
memperoleh tambahan pengurangan PTKP.
Saudara dari ayah/ibu tidak termasuk dalam pengertian keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus.
Berikut ini adalah tabel tarif penghasilan kena pajak (PKP).
Berdasarkan ketentuan dalam tarif Pasal 17 tersebut, kita sudah dapat menghitung jumlah
pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.
Contoh 1 :
Apabila seorang Wajib Pajak memiliki PKP sejumlah Rp. 60.000.000 per tahun,
untuk menghitung PPh yang harus dibayar adalah sebagai berikut:
Rp. 50.000.000 x 5% = Rp. 2.500.000
(Rp60.000.000-Rp50.000.000) x 15% = Rp. 1.500.000
Catatan: Dikurangi dengan Rp50.000.00 karena Rp. 50.000.00 tersebut sudah
dikalikan dengan tarif 5%.
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak adalah:
Rp. 2.500.000+ Rp. 1.500.000 = Rp. 4.000.000.
49
Contoh 2 :
Apabila Wajib Pajak memiliki penghasilan kena pajak senilai Rp. 400.000.000
per tahun, maka perhitungan PPh yang harus dibayar adalah sebagai berikut:
5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. 200.000.000 = Rp. 30.000.000
25% x Rp. 150.000.000 = Rp. 37.500.000
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak adalah Rp.
70.000.000.
Nilai pajak akan semakin besar apabila PKP Wajib Pajak semakin tinggi.
B. MANAJEMEN DOKUMEN USAHA
Seraca etimologis dokumen adalah berasal dari istilah internasional, dalam bahasa Inggris dan
Belanda disebut dengan “document”, yang artinya sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
digunakan sebagai keterangan atua bukti. Dokumen mencakup tentang benda atau surat berharga yang
termasuk rekaman yang bisa dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung suatu keterangan agar lebih
menyakinkan.
Dalam bidang usaha, dokumen memiliki jumlah yang banyak sehingga memerlukan pengelolaan atau
pengaturan yang tepat dalam penyimpanannya agar mudah ditemukan kembali jika dibutuhkan di
kemudian hari.
1. Penggolongan Dokumen Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebuah perusahaan memiliki beberapa jenis dokume, yaitu
sebagai berikut :
a. Warkat Biasa
Warkat biasa adalah sebuah dokumen yang semula mempunyai nilai atau kegunaan penting,
tetapi akhirnya menjadi tidak lagi berguna, seperti contohnya surat lamaran.
b. Dokumen yang Tidak Penting (Nonesensial)
Dokumen nonesensial adalah dokumen yang nilai kegunaannya hanya bersifat sementara,
sehingga digolongkan sebagai tidak penting. Dokumen ini dapat diganti dan secara berkala
dapat dimusnahkan, misalnya surat undangan rapat, atau lembar pengumuman.
c. Dokumen Penting (Important)
50
Dokumen penting adalah dokumen yang ada hubungannya dengan masa lalu dan masa datang,
dan mempunyai nilai guna yang sangat besar. contohya seperti bukti-bukti keuangan, atau
laporan keuangan.
d. Dokumen atau Warkat Sangat Penting (Vital)
Dokumen atau Warkat Sangat Penting (Vital) adalah dokumen yang mempunyai nilai sejarah
dan ilmiah, yang dapat dijadikan sebagai alat pengingat untuk selama-selamanya. Sebagai
contoh akta pendirian usahs, sertifikat tanah, ijazah.
2. Jenis Sistem/Penataan Dokumen Usaha
Dengan banyaknya dokumen yang ada, maka diperlukan penataan yang baik. Penataan yang baik
dapat membantu memperlancar penyampaian informasi sehingga lebih efisien. Penataan hal
demikian ini memerlukan teknik dan metode yang tepat. Penataan dokumen ini dapat dapat
menggunakan beberapa sistem.
a. Penataan Dokumen dengan Sistem Nomor
Pengarsipan dokumen dengan sistem nomor cukup umum digunakan. Pada intinya, penataan
dokumen dengan sistem nomor memanfaatkan tanda – tanda dari nomor khusus untuk menata
dan menemukan kembali dokumen atau surat.
Contoh penataan dokumen dengan sistem nomor :
01 = Keuangan
01.1 = Gaji Karyawan
01.1.1 = Upah Lembur
01.1.2 = Bonus
01.2 = Kas
Dalam sistem ini, terdapat 4 (empat) macam sistem nomor yang biasa digunakan. Sistem nomor
penataan dokumen tersebut yakni
a) Sistem nomor urut
Dalam sistem nomor urut, arsip disimpan menurut urut-urutan nomor 1 sampai nomor –
nomor berikutnya secara urut.
Contoh penataan berkas sistem nomor urut (penataan berkas dalam filling cabinet) :
51
1) Sistem nomor middle digit filling
Penataan dokumen dengan middle digit filing, menggunakan sistem penyimpanan arsip
dengan memperhatikan dua nomor di tengah yang sama dari nomor arsip yang ada. Ini
dihimpun dan ditempatkan pada tempat atau laci yang sama. Dua nomor tengah dijadikan
indeks nomor.
Contoh penataan berkas sistem nomor middle digit filling :
2) Sistem nomor duplex numerical filling
Dalam duplex numerical filling, sistem penataan berkas menggunakan dua atau lebih
kelompok nomor kode, setiap bagian kelompok dipisahkan dengan garis atau koma, atau
titik, atau diberi jarak. Sistem duplex digunakan untuk sistem – sistem subjek atau wilayah
yang memakai pembagian sub – sub divisi pada setiap kelompoknya.
Contoh penataan berkas sistem nomor duplex numerical filling :
52
3) Sistem digit filling
Dalam penataan dokumen dengan sistem digit filling, arsip disimpan dengan memperhatikan
dua nomor terakhir, dimana dua nomor terakhir yang sama dihimpun / disimpan pada tempat
atau laci yang sama. Dua nomor terakhir dijadikan indeksnya.
b. Penataan Dokumen dengan Sistem Subyek/Pokok Soal/Pokok Masalah
Dalam penataan dokumen perusahaan menggunakan sistem subjek / pokok soal / pokok
masalah, arsipnya disusun dengan berdasarkan kesamaan subjek atau pokok permasalahan yang
dimuat dalam tiap – tiap warkat.
c. Penataan Dokumen dengan Sistem Tanggal/Kronologis
Penataan dokumen dengan sistem tanggal / kronologis merupakan cara menyimpan arsip yang
penataannya didasarkan pada urut – urutan tanggal yang tertera di dalam warkat.
d. Penataan Dokumen dengan Sistem Wilayah
Sistem penataan dokumen kantor dengan menggunakan sistem wilayah, arsip yang dimiliki
disimpan dengan didasarkan pada pembagian wilayah yang tertera pada asal surat.
e. Penataan Dokumen dengan Sistem Abjad
Cara penyimpanan arsip dengan sistem abjad merupakan sistem penyusunan yang
menggunakan urut-urutan abjad dari nama orang, badan / perusahaan /organisasi, sesuai yang
tertera pada warkat.
3. Tata Cara Pengelolaan Dokumen/Surat
Di dalam pengelolaan dokumen/surat diperlukan tata cara yang tepat agar dokumen cepat
ditemukan apabila diperlukan. Berikut ini adalah langkah-langkah pengelolaan dokumen surat.
a. Prosedur Penanganan Surat Masuk
Langkah-langkah pengurusan surat masuk pada umumnya dilakukan sebagai berikut:
1) Penerimaan
Tugas penerimaan surat dilakukan dengan cara:
a) Melakukan pengumpulan dan penghitungan jumlah surat yang masuk
53
b) Meneliti ketepatan alamat si pengirim
c) Mengolong-golongkan surat sesuai dengan jenisnya
d) Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima
2) Penyortiran
Penyortiran surat masuk adalah kegiatan memisahkan surat-surat yang diterima dari
kantor/instansi lain kedalam kelompok atau golongan-golongan yang telah ditentukan.
Pekerjaan penyortiran meliputi tugas-tugas :
a) Melakukan proses pemisahan surat-surat untuk pimpinan, sekretaris, untuk karyawan
lainnya, dan surat-surat dinas lainnya.
b) Melakukan penggolongan surat dinas ke dalam: surat dinas rutin, surat dinas penting, dan
surat dinas rahasia.
c) Melakukan pemisahan surat-surat yang memerlukan penanganan khusus, seperti surat
tercatat/terdaftar, kilat, rahasia, pribadi, wesel pos, dan sebagainya.
3) Pembukaan Surat
Setelah disortir surat-surat tersebut dibuka satu persatu sambil diteliti tentang kelengkapan-
kelengkapan yang ada. Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi ada beberapa jenis surat
yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang dituju sajalah yang mempunyai hak
untuk membuka surat-surat tersebut. Surat-surat tersebut adalah yang berjenis rahasia dan
surat pribadi atau private atau prive.
Untuk membedakan surat-surat tersebut dengan surat yang lain dapat dilihat dari amplop dan
alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya akan dibubuhi tulisan RAHASIA atau RHS.
Sedangkan untuk surat pribadi dapat dilihat dari cara penyususnan alamatnya. Surat-surat
pribadi alamatnya biasanya tanpa menggunakan jabatan, tetapi hanya namanya saja. Seperti
misalnya:
Kepada
Yth. Bapak Ir. Sudirman
Kantor Depdiknas Malang
Jalan Veteran 7
Malang 63245
Atau biasanya pada sampulnya ditulis PRIVATE atau PRIVE atau yang lainnya yang
menunjukkan bahwa surat tersebut surat pribadi. Sedangkan untuk yang surat dinas atau
bisnis, biasanya hanya disebutkan jabatannya saja seperti misalnya:
54
Kepada
Yth. Direktur PT. SEMBADA
Jalan Arjuna 505
Purwokerto 53181
Setelah surat dibuka isinya dikeluarkan, jangan lupa untuk tetap menyertakan amplopnya.
Jadi isi suratnya tetap menyatu dengan amplopnya, misalnya saja dengan distaples. Tujuan
menyertakan amplopnya adalah untuk:
a) Mengetahui alamat si pengirim, apabila pada suratnya tidak ada alamat pengirimannya
b) Menghindari hilangnya sesuatu, apabila misalnya ada lampiran yang teringgal didalam
amplop.
c) Mengetahui tanggal pembuatan surat, apabila pada surat tidak tercantum tanggal
pembuatan surat.
d) Mengetahui tanggal pengiriman surat, khususnya apabila dikirim melalui pos, ini dapat
dijadikan bukti apabila ada protes tentang keterlambatan datangnya surat.
4) Pencatatan
Berikut ini adalah tugas dari pencatatan surat :
a) Membuka amplop, membaca, dan meneliti isi surat, agar pimpinan dapat cepat
menangkap inti maksud dari surat dengan cara menggarisbawahi kata-kata/kalimat yang
dianggap penting.
b) Pemeriksaan lampiran-lampirannya
c) Membubuhkan cap yang merupakan stempel agenda pada ruang yang kosong di bagian
atas/bawah halaman pertama surat.
d) Mengagendakan surat masuk, yaitu mencatat surat tersebut dalam buku penerimaan untuk
surat masuk. Buku ini disebut buku agenda masuk, petugasnya dinamakan agendaris.
Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk.
Catatan:
Ada tiga macam buku agenda, yaitu:
a) Buku agenda tunggal, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar sekaligus dengan nomor yang berurutan (campuran) dalam
satu halaman.
b) Buku agenda kembar, yaitu buku agenda untuk mencatat surat masuk dan surat keluar
secara terpisah/sendiri-sendiri
55
c) Buku agenda berpasangan, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat
surat masuk dan surat keluar dalam satu buku dimana halaman sebelah kiri untuk
mencatat surat masuk dan sebelah kanan untuk mencatat surat keluar.
5) Pengarahan dan Penerusan
Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan kepada pejabat
yang berhak mengolahnya. Surat masuk harus disertai/dilampiri lembar disposisi oleh
sekretaris/kepala tata usaha.
Surat masuk yang telah dilengkapi dengan lembar disposisi diteruskan kepada
pimpinan/kepala bagian untuk memperoleh tanggapan atas isi surat dengan menegaskan
pada lembaran disposisi tersebut berupa instruksi atau informasi.
Surat yang telah memperoleh disposisi disampaikan kembali kepada sekretaris/kepala tata
usaha. Selanjutnya diteruskan kepada unit pengolah untuk diproses sesuai dengan disposisi.
6) Penyampaian Surat
Tugas ini dilakukan oleh petugas pengarahan/ekspedisi. Tugasnya yaitu:
a) Surat yang berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buu ekspedisi Intern
b) Menyampaikan surat tersebut melalui buku ekspedisi kepada pejabat yang bersangkutan.
Buku ekspedisi diparaf sebagai tanda surat telah diterima.
Petugas pengarahan/ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat
dalam buku pengarahan
7) Penyimpanan Berkas/Arsip Surat Masuk
Penyimpanan berkas/arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh sekretaris dengan
mempergunakan metode kearsipan yang berlaku untuk kantor tersebut. Berkas-berkas yang
penyimpanannya masih ditangani oleh sekretaris ini, merupakan berkas/arsip yang bersifat
dinamis, artinya sewaktu-waktu masih dipergunakan oleh pimpinan untuk bahan
pertimbangan.
Prosedur kearsipan dinamis dalam menata arsip mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Meneliti tanda-tanda, apakah berkas tersebut sudah dapat disimpan (release mark). Tanda-
tanda tersebut diberikan pada lembar disposisi dengan kata-kata file atau dep (deponeren =
disimpan) atau dengan menggaris bawahi kata-kata yang memberikan petunjuk bahwa
masalahnya perlu dilakukan penyimpanan.
a) Mengindeks
b) Memberi kode dan menyortir
c) Menyimpan ke dalam folder (map) tertentu
56
d) Menata arsip
b. Prosedur Penanganan Surat Keluar
Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat suatu organisasi/perusahaan untuk
dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok. Berikut merupakan
prosedur dalam penanganan surat keluar.
1) Pembuatan Konsep Surat
Pembuatan konsep adalah kegiatan membuat rencana dan penyusunan penyususnan surat-
surat keluar. Berikut ini merupakan kondisi pembuatan konsep surat oleh pimpinan :
a) Pimpinan membuat dan mengetik sendiri untuk surat-surat yang sifatnya rahasia
b) Pimpinan membuat sendiri konsep surat secara lengkap, kemudian menyerahkan kepada
juru ketik untuk mengetiknya, karena sekretaris dianggap kurang menguasai teknik/cara
mengonsep surat
c) Pimpinan membuat konsep surat secara garis besarnya dan untuk melengkapi biasanya
dilakukan oleh sekretaris atau bawahan yang dipercaya.apabila konsep surat dianggap
sudah selesai/sudah dilengkapi, diserahkan kembali kepada pimpinan untuk diperiksa.
d) Pimpinan dalam membuat konsep surat dengan cara mendiktekan kepada sekretarisnya.
e) Konsep surat dibuat oleh orang yang ditunjuk (konseptor), untuk surat-surat yang bersifat
rutin, biasanya pimpinan menyerahkan pembuatan konsep kepada bawahan/orang yang
ditunjuk. Orang yang khusus membuat konsep surat tersebut disebut konseptor.
2) Persetujuan Konsep Surat
Konsep surat yang telah dibuat oleh konseptor dimintakan persetujuan pada pimpinan. Hal
ini dilakukan karena adanya kemungkinan koreksi dari pimpinan. Setelah konsep surat
tersebut dibetulkan oleh pimpinan, maka pimpinan memberi paraf persetujuan (acc) pada
konsep tersebut, yang selanjutnya konsep surat dapat diketik.
3) Mengagendakan Surat
Sama halnya dengan surat masuk, surat keluar harus diagendakan/dicatat ke dalam agenda
keluar (buku verbal) Dan mengambil nomor urut agenda sebagai nomor surat yang akan
dikirim.
4) Pengetikan Konsep Surat
Setelah konsep surat mendapat persetujuan dari pimpinan dan telah diberi nomor, maka
konsep surat tersebut diserahkan kepada juru ketik untuk diketik.
5) Pemeriksaan Konsep
57
Kepala unit pengetikan harus tekun dan teliti mentaklik hasil pengetikan konsep surat hingga
konsep surat itu menjadi bentuk surat jadi (net surat), setelah melalui korekjsi kesalahan.
6) Penandatanganan Surat dan Pemberian Cap Stempel
Surat yang sudah jadi kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berwenang
unuk ditandatanganinya.
7) Pengiriman Surat
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Dikirim langsung,a rtinya surat tersebut dikirim langsung/sendiri oleh kurir perusahaan
dengan menggunakan buku ekspedisi ekstern
b) Dikirim melalui pos, pengiriman melalui kantor pos dan giro dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
c) Surat langsung dimasukkan ke dalam kotak surat yang diletakkan pada tempat-tempat
tertentu, tidak menggunakan tanda terima.
d) Surat diantar ke kantor pos dan diserahkan kepada pegawai pos dengan menggunakan
tanda terima/buku ekspedisi ekstern.
58
ZONA AKTIVITAS
A. UJI PENGETAHUAN
1. Dalam sebuah usaha administrasi adalah salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan sehari-hari. Jelaskan pengertian administrasi menurut para ahli, yaitu :
a. George R. Terry
b. Sondang P. Siagian
c. Ulbert
d. Arthur Grager
2. Administasi usaha dibuat bukan hanya untuk memenuhi syarat sebuah usaha tetapi juga memiliki
maksud dan tujuan tertentu. Terangkan apa saja maksud dan tujuan dari administrasi usaha !
3. Ruang lingkup tugas dari administrasi di perusahaan adalah pelayanan di sekitar keterangan yang
beruwujud. Tuliskan ruang lingkup apa sajakah itu !
4. Dalam pengelolaan sebuah usaha terdapat beberapa jenis dokumen perijinan usaha. Bidang apa
sajakah yang memerlukan suatu izin usaha ? Jelaskan jenis usaha, jenis dokumen dan badan yang
mengeluarkan !
5. Salah satu perijinan usaha yang harus dimiliki oleh badan usaha adalah SITU dan SIUP. Apakah
perbedaan dari kedua dokumen tersebut !
6. Saat seseorang atau badan usaha akan membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diperlukan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Apa sajakah persyaratan yang diperlukan dalam
membuat NPWP perseorangan dan badan usaha !
7. Terdapat beberapa jenis surat yagn digunakan dalam kegiatan usaha yagn sering disebut dengan
surat niaga. Apa sajakah yang termasuk surat niaga ? Jelaskan !
8. Laporan keuangan biasanya dipergunakan oleh pengusaha untuk mengetahui laba atau rugi yang
dialami oleh perusahaan. Apa sajakah yang termasuk laporan keuangan ? Jelaskan !
9. Dokumen usaha memiliki jumlah yang sangat banyak, sehingga harus digolongkan secara benar
agar saat dibutuhkan dapat dengan mudah ditemukan. Golongkanlah apa saja dokumen usaha
tersebut !
10. Jumlah surat masuk dapat dijadikan tolak ukur keaktifan sebuah usaha, yang penanganannya
membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Apa sajakah langkah-langkah penanganan surat masuk
tersebut ? Jelaskan !
59
B. UJI KETRAMPILAN
1. Perhatikan transaksi di bawah ini :
Pada tanggal 4 April 2020 PT. Pangan Raya menjual kepada toko “ANEKA” 5 (lima) ton beras
@ Rp 10.000.000. Dari jumlah tersebut diterima tunai sebesar Rp 30.000.000 dan sisanya
dibayarkan bulan depan sebesar Rp 20.000.000. Harga pokok beras tersebut sebesar Rp
6.000.000/ton.
Dari transaksi jual beli tersebut, buatlah kuitansinya dengan format di bawah ini :
2. Perhatikan transaksi di bawah ini :
DEALER MOBIL yang diberi nama “Dealer Sanjaya” yang dibuka pada bulan Maret 2019.
Berikut transaksi-transaksi di DEALER SANJAYA, yang terjadi pada bulan Maret 2019:
- 1 Maret - Tn. Sanjaya mendirikan DEALER MOBIL dengan menyetor uang pribadinya ke kas
perusahaan sebesar 45.000.000
- Maret - Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Sanjaya meminjam uang ke Bank BCA sebesar
25.000.000
- Maret - Dealer Sanjaya membeli perlengkapan Dealer sebesar 7.000.000 secara tunai.
- 9 Maret - Tn. Sanjaya mengambil uang kas perusahaan sebesar 5.000.000 untuk keperluan
pribadi jalan-jalan dan liburan keluarga
- 12 Maret - Tn. Sanjaya membeli perlengkapan, dari toko BINTANG TIMUR senilai 20.000.000
secara kredit, dengan rincian sebagai berikut:
18 macam alat-alat kunci Mobil 7.000.000
1 mesin kompresor 6.000.000
16 Macam Oli mobil 3.000.000
Spart part dan suku cadang 4.000.000
- 15 maret - Dealer Sanjaya menerima pendapatan jasa otomotif sebesar 15.000.000 dari customer
baru
- 17 Maret - Tn. Sanjaya membayar sebagian hutang pada toko BINTANG TIMUR sebesar
9.700.000 untuk pembelian kredit pada 12 maret lalu
60
- 25 Maret - Tn. Sanjaya membayar gaji 2 pegawai Dealer sebesar 6.200.000
- 26 Maret - Dealer Sanjaya melakukan jasa perbaikan mobil sebesar 11.000.000 dan
pembayarannya akan diterima 1 bulan kemudian
- 27 maret - Perlengkapan Dealer yang sudah terpakai sebesar 8.000.000
- 29 Maret - Tagihan pemakaian listrik PLN Dealer sanjaya sebesar 600.0000 dan tagihan
pemakaian air PDAM sebesar 120.000
- 31 Maret - Tn. Sanjaya membayar uang sewa ruko sebesar 15.000.000 sampai bulan April 2019
Buatlah laporan laba rugi dari Dealer Sanjaya !
Kunci Jawab :
C. TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR
Kerjakan tugas di bawah ini secara berkelompok anggota maksimal 3 siswa, bersama kelompok Anda
buatlah analisis mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan dokumen dalam
perusahaan di sekitar daerah tempat tinggal Anda. Tuliskan hasilnya dalam bentuk power point
kemudian presentasikan di depan kelas !
61
RANGKUMAN
1. Dalam arti sempit, administrasi usaha dapat diartikan sebagai kegiatan catat-mencatat, pembukuan,
surat-menyurat. Adapun dalam arti luas administrasi usaha merupakan suatu proses yang terdapat di
seluruh usaha kelompok negara, sipil, swasta, atau militer, dan berbagai bentuk perkumpulan lainnya.
2. Berikut ini adalah ciri-ciri administrasi
1) Terdapat sekelompok orang
2) Adanya kerja sama dari sekelompok orang
3) Adanya tujuan yang harus dicapai
4) Adanya proses kegiatan usaha
5) Adanya aspek bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
3. Maksud dan tujuan adanya administrasi usaha, yaitu agar seseorang wirausaha sebagai pemilik usaha
atau perusahaan mampu melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a. Agar seorang usaha bisa memonitoring suatu kegiatan administrasi perusahaannya
b. Agar seorang pengelola usaha bisa mengamankan suatu kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi
perusahaan
c. Agar pengelola usaha bisa mengevaluasi suatu kegiatan-kegiatan dalam pengorganisasian
perusahaan
d. Agar seorang pengelola usaha bisa menyusun suatu program pengembangan usaha dan suatu
kegiatan pengorganisasian
e. Menunjukkan adanya bukti kegiatan dari usaha yang dijalankan
f. Mengambil keputusan dalam hal untuk pengembangan dan pengendalian dari usaha yang
dijalankan
4. Ruang lingkup tugas dari administrasi di perusahaan adalah pelayanan di sekitar keterangan yang
berwujud. Berikut ini adalah ruang lingkup administrasi usaha
a. Menghimpun
b. Mencatat
c. Mengelola
d. Mengirim
e. Menyimpan
5. Berikut aspek administrasi dalam pengelolaan usaha
a. Perijinan usaha
b. Surat menyurat
62
c. Pencatatan transaksi barang/jasa
d. Pencatatan transaksi
e. Pajak
6. Seraca etimologis dokumen adalah berasal dari istilah internasional, dalam bahasa Inggris dan
Belanda disebut dengan “document”, yang artinya sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
digunakan sebagai keterangan atua bukti.
7. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebuah perusahaan memiliki beberapa jenis dokumen, yaitu
sebagai berikut :
a. Warkat biasa
b. Dokumen yang tidak penting (nonesensial)
c. Dokumen penting (important)
d. Dokumen atau warkt sangat penting (vital)
8. Berikut ini merupakan sistem penataan dokumen usaha
a. Penataan dokumen dengan sistem nomor
b. Penataan dokumen dengan sistem subjek/pokok soal/pokok masalah
c. Penataan dokumen dengan sistem abjad
d. Penataan dokumen dengan sistem tanggal/kronologis
e. Penataan dokumen dengan sistem wilayah
9. Berikut ini merupakan tata cara dalam pengelolaan dokumen surat
a. Prosedur penanganan surat masuk
b. Prosedur penanganan surat keluar
63
ULANGAN AKHIR
I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D atau E, pada jawaban yang Anda anggap benar !
1. Tata usaha merupakan unsur administrasi, kegiatan yang dilakukan dalam bagian tata usaha
meliputi ….
A. Memelihara dan mencatat D. Mencatat dan menyingkirkan
B. Menghimpun dan memelihara E. Mengadakan dan mencatat
C. Menghimpun dan mencatat
2. Berikut ini yang harus diperhatikan dalam pendirian usaha adalah ….
A. Dokumen perizinan D. Pembelian barang
B. Jumlah karyawan E. Surat pesanan
C. Jumlah penjualan
3. Surat yang isinya mengenai perdagangan yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk dikirim
kepada langganan atau relasi dinamakan surat ….
A. Niaga D. Dinas pribadi
B. Dinas pemerintah E. Penawaran
C. Dinas swasta
4. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dokumen adalah …
A. Difokuskan pada kegiatannya D. Digunakan sebagai alat bukti
B. Bersifat aktif E. Menyiapkan keterangan untuk penelitian
C. Merupakan unit kerja
5. Surat penawaran dan surat pesanan merupakan contoh dari surat …
A. Sangat segera D. Kilat
B. Segera E. Konfidensial
C. Biasa
6. Kumpulan-kumpulan dokumen yang memberikan keterangan atau bukti dan aktivitas yang
berkaitan dengan proses pengumpulan secara sistematis adalah ….
A. Dokumen D. Brosur
B. Dokumentasi E. Lampiran
C. Edaran
7. Contoh surat yang harus ditangani secepat mungkin karena penerima harus cepat menanggapi dan
menyelesaikan adalah surat ….
A. Panggilan D. Ucapan hari lebaran
64
B. Penawaran E. Ucapan ulang tahun
C. Pesanan
8. Alat komunikasi di lingkungan dinas yang berupa surat untuk menyampaikan informasi tidak
resmi dan digunakan secara internal adalah ….
A. Nota D. Undangan
B. Edaran E. Buku agenda
C. Memorandum
9. Kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan
keterangan yang diperlukan adalah pengertian dari ….
A. Tata usaha D. Perbekalan
B. Humas E. Komunikasi
C. Manajemen
10. Ijin usaha yang berupa surat yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha memadai dan sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Gangguan adalah …
A. SIUP D. NPWP
B. AMDAL E. KTA
C. SITU
11. Pak Roni akan mendirikan sebuah usaha konstruksi bersama koleganya yang berjumlah 5 orang.
Sebelum mendirikan perusahaan tersebut mereka harus mendapatkan izin usaha berupa SIUJK
yang dikeluarkan oleh ….
A. Pemerintah Daerah D. Departemen Perindustrian
B. Departemen Perdagangan E. Departemen Pekerjaan Umum
C. Departemen Pariwisata dan Kebudayaan
12. Roni Wijaya akan mendirikan usaha perdagangan di Kota Medan, sebelum membuka usaha dia
bermaksud mengurus ijin usaha berupa SIUP. Total investasi untuk membuka usaha yang dia
miliki adalah sebesar Rp. 205.000.000,00. Termasuk jenis golongan usaha apakah yang akan
didirikan oleh Roni Wijaya ?
A. Retail D. Konsinyasi
B. Menengah ke atas E. Usaha kecil
C. Menengah ke bawah
13. Di bawah ini yang merupakan pesyaratan untuk mengurus AMDAL adalah ….
A. Fotocopy akta pendirian usaha D. Surat Kuasa
B. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk E. Fotocopy Kartu Ijin Mengemudi
C. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
65
14. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar di samping adalah bukti transaksi
eksternal berupa ….
A. Nota D. Cek
B. Faktur E. Nota debet
C. Kuitansi
15. Jenis laporan keuangan yang memperlihatkan sumber daya dari perusahaan dan informasi
mengenai asal sumber daya dinamakan ….
A. Laporan perubahan modal D. Laporan laba rugi
B. Neraca E. Laporan Perubahan kas
C. Laporan arus kas
16. Iuran yang berasal dari rakyat yang diserahkan kepada kas negara degnan berdasarkan pada
undang-undang dengan tidak mendapatkan timbal balik langsung dinamakan ….
A. Iuran D. Pajak
B. Retribusi E. Diskonto
C. Pengembalian dana
17. Dibawah ini yang termasuk dokumen atau warkat yang sangat penting (vital) adalah ….
A. Surat lamaran D. Surat teguran dari PEMDA
B. Ijazah E. Laporan keuangan
C. Surat pesanan
18. Di bawah ini yang merupakan tugas bagian penerimaan surat masuk adalah ….
A. Melakuan proses pemisahan surat
B. Melakukan penggolongan surat dinas dan surat penting
C. Melakukan pengumpulan dan penghitungan jumlah surat yang masuk
D. Melakukan pemeriksaan terhadap lampiran surat
E. Mencatat surat yang sudah berdisposisi
19. Pengiriman surat secara intern kantor harus menggunakan tanda bukti penerimaan agar dapat
diketahui apakah surat telah diterima. Tanda terima tersebut dinamakan ….
A. Agenda D. Ekspedisi
B. Kurir E. Eksplorasi
C. Disposisi
66
20. Rencana isi surat sebelum surat mendapatkan tanda tangan dari penanggung jawab dan
pembubuhan stempel, dinamakan ….
A. Revisi surat D. Rencana surat
B. Dokumen surat E. Paragrap surat
C. Konsep surat
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar, serta urut nomor !
1. Jelaskan apa saja syarat untuk pengajuan pembuatan Nomor Register Perusahaan (NRP) dan
Nomor Rekening Bank atas nama perusahaan !
2. Buatlah Sistem Penyimpanan dokumen atau warkat dengan menggunakan Sistem Wilayah
(Minimal 10 kode ) !
3. Gambarlah contoh tata letak penyimpanan dokumen dengan menggunakan sistem nomor middle
digit filling !
4. Deskripsikanlah apa saja yang menjadi tanggung jawab dari bagian pencatatan surat dalam proses
penanganan surat masuk !
5. Berikan penjelasan tentang :
a. Wajib pajak
b. Subjek pajak
c. Objek pajak
67