The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Berisi uraian Materi Virus dengan Subtopik: Ciri, Struktur dan Daur Hidup Virus

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tutiminiarti, 2021-09-22 09:44:17

Bahan Ajar "Virus"

Berisi uraian Materi Virus dengan Subtopik: Ciri, Struktur dan Daur Hidup Virus

Keywords: Virus

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Materi Ajar Biologi Berbasis Masalah pada topik Virus ini dapat
terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan..

Materi Ajar ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar mata pelajaran Biologi yang tercantum dalam Kurikulum 2013 (Revisi) yang
bertujuan untuk membantu guru dalam menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dalam materi ajar ini akan dipelajari Pokok Bahasan mengenai Virus dengan disertai
langkah-langkah pembelajaran yang menarik dan mendorong rasa ingin tahu siswa
untuk menemukan konsep Biologi dan penyelesaian masalah yang diperkenalkan
secara lebih mandiri.

Setelah membaca materi ajar ini diharapkan guru dapat menerapkannya dalam
pembelajaran di sekolah dan untuk siswa diharapkan dapat memperoleh pemahaman
tentang konsep – konsep yang berkaitan dengan Materi Virus sehingga dapat
membantu menjawab permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa materi ajar ini juga tak lepas dari kekurangan.
Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak baik rekan- rekan
guru maupun para siswa, demi perbaikan di masa mendatang.

Medan, Juli 2021

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5

1.1. Deskripsi Singkat ................................................................................................. 5
1.2. Relevansi .............................................................................................................. 6
1.3. Petunjuk Belajar ................................................................................................... 7
2. INTI ................................................................................................................................8
2.1. Capaian Pembelajaran .......................................................................................... 8
2.2. Sub Capaian Pembelajaran ...................................................................................8
2.3. Pokok Materi ........................................................................................................ 8
2.4. Uraian Materi ....................................................................................................... 8
2.5. Forum Diskusi .................................................................................................... 18
3. PENUTUP.................................................................................................................... 19
3.1. Rangkuman .........................................................................................................19
3.2. Tes Formatif ....................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
GLOSARIUM ..................................................................................................................23

3

4

Pada kegiatan belajar kali ini, siswa akan mempelajari tentang Virus. Namun
sebelum mempelajari mengenai virus, terlebih dahulu perhatikan gambar di bawah ini.

Sumber: https://www.kompas.com/
Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru
yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke
lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-
2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara
sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam
aspek penegakan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan.
Apa itu virus? Bagaimana ciri-ciri virus? Bagaimana cara pencegahan infeksi
virus? Apakah penyakit yang disebabkan oleh virus dapat diobati? Untuk mengetahui
jawabannya, pelajarilah materi dalam materi ajar ini.

1. 1. Deskripsi Singkat
Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel

organisme. Penelitian mengenai virus sendiri pertama sekali dilakukan oleh Adolf
Mayer. Kala itu ia melihat penyakit bercak kuning pada daun tembakau dan menular
ketika dioleskan ke tanaman yang sehat. Hasil penemuan dari Adolf ini kemudian
diteliti lebih kanjut oleh beberapa peneliti lain seperti yang dilakukan oleh ilmuwan
Rusia bernama Dimitri Ivanovski di tahun 1892. Lalu hasil penelitian dikembangkan
lagi oleh M Beijerinck di tahun 1899 untuk mengetahui penyebab penyakit bercak
kuning pada tanaman. Diketahui, penyebab penyakit berhasil diisolasi dan dikristalkan.
Akhirnya, peneliti menemukan penyebabnya adalah virus yang akhirnya diberi nama

5

Tobacco Mozaik Virus (TMV).
Struktur tubuh virus sangat berbeda dengan struktur tubuh yang dimiliki oleh

bakteri jamur dan makhluk hidup yang lain. Tubuh virus hanya terdiri atas selubung
(disebut kapsid) protein dan bagian isi berupa asam nukleat. Ukuran virus yang sangat
kecil tidak memungkinkannya untuk memiliki struktur sebagaimana struktur sel. Satu
unit lengkap virus yang mampu menginfeksi organisme hidup disebut virion. Jadi,
virus tidak memiliki sitoplasma dan organel seperti pada sel sehingga tidak mampu
melakukan metabolisme.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tubuh virus terdiri atas kapsid dan
asam nukleat. Ada beberapa virus yang juga memiliki struktur tambahan, misalnya
pada bakteriofag. bakteriofag atau disebut juga Fakta adalah virus yang hanya
menyerang bakteri titik tubuh bakteriofag tersusun dari kepala ekor dan serabut ekor.

Tubuh virus mempunyai bentuk bermacam-macam. Jika diamati menggunakan
mikroskop elektron, tubuh virus ada yang berbentuk bola, batang, huruf T, dan
polihedral.

Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung, virus dapat dibedakan menjadi
virus DNA dan virus RNA sebagian besar virus yang menginfeksi manusia merupakan
virus RNA, contohnya virus influenza dan HIV. virus cacar merupakan virus DNA.
DNA atau RNA merupakan materi genetik yaitu berisi kode-kode pembawa sifat virus.

Karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk melaksanakan kegiatan
metabolisme sehingga virus membutuhkan sel inang sebagai tempat hidup. Tanpa sel
inang maka virus tidak dapat mereplikasikan diri. Replikasi virus merupakan proses
reproduksi virus. Proses replikasi virus dapat diamati dengan jelas pada bakteriofag
yang menyerang E. Coli. Hampir semua virus memiliki cara replikasi yang sama, yaitu
melalui Daur Litik dan Daur Lisogenik.

Sebagian besar penyakit yang ada di bumi disebabkan oleh virus. Beberapa dari
mereka menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun pada
perkembangannya, para ilmuwan melalui penelitian dan teknik rekayasa
memanfaatkan virus ini untuk dikembangkan dan dapat dimanfaatkan manusia untuk
memperoleh vaksin, interferon dan antitoksin.

1.2. Relevansi
Materi ajar ini membahas struktur, replikasi serta peran virus dalam kehidupan

yang memiliki relevansi dengan kondisi pandemi yang sedang melanda dunia,

6

terutama di Indonesia seperti saat ini. Peserta didik diharapkan dapat menerapkan
pemahaman pengetahuan mengenai Virus agar dapat digunakan untuk melaksanakan
tindakan preventif dan kuratif terkait dengan penyakit yang disebabkan oleh virus
dalam kehidupan sehari - hari,
1.3. Panduan Belajar

Bahan ajar ini memaparkan materi pokok Virus. Agar anda berhasil mencapai
kompetensi dalam mempelajari bahan ajar ini, silahkan ikuti panduan belajar berikut:
a. Peserta didik harus menguasai materi prasyarat sebelum mempelajari materi ini.
b. Pendalaman materi dilakukan melalui kegiatan mengembangkan dan menyajikan

hasil karya bersama guru dan peserta didik lainnya berupa kegiatan presentasi
dan forum diskusi kelompok.
c. Melalui aktivitas Problem Based Learning, peserta didik diminta untuk
menemukan solusi-solusi permasalahan seputar Virus.
d. Peserta didik dapat melakukan evaluasi mandiri dengan mengerjakan tes formatif
pada akhir modul materi ajar.
e. Apabila mengalami kendala dalam memahami modul materi ajar ini, maka
segera konsultasikan kepada Guru pembimbing.

7

2.1. Capaian Belajar
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik dapat memahami,

mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi secara terstruktur dan advance
material pada topik Virus secara bermakna dalam penyelesaian permasalahan-
permaslahan konteks dan praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem
solving, koneksi dan komunikasi, critical thinking, kreatifitas berpikir biologis yang
selaras dengan tuntutan masa depan.
2.2. Sub Capaian Belajar

Sub capaian belajar pada materi ini adalah peserta didik mampu menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari – hari dengan menggunakan konsep dan pemahaman
mengenai struktur virus, replikasi virus dan peran virus dalam kehidupan.
2.3. Pokok Materi

Pokok-pokok materi yang akan dibahas adalah:
1) Sejarah penemuan virus,
2) Ciri dan Sifat Virus,
3) Struktur Virus,
4) Replikasi Virus,

2.4. Uraian Materi
4.1 SEJARAH PENEMUAN VIRUS

Istilah virus berasal dari bahasa Latin, virion yang artinya racun. Virus
diartikan sebagai racun karena hampir semua jenis virus dapat menyebabkan penyakit,
baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Keberadaan virus mulai diketahui di
tahun 1883 dengan ditemukannya penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik
kuning pada daun tembakau.

Beberapa ilmuwan yang terlibat dalam penemuan virus adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1883 Seorang ilmuwan Jerman, Adolf Meyer mengamati penyakit yang
menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau. Penyakit tersebut
kemudian dikenal dengan istilah penyakit mosaik tembakau. Meyer kemudian
melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari tanaman
tembakau yang sakit ke tanaman tembakau yang sehat. Ternyata, tanaman tembakau

8

yang sehat menjadi sakit. Meyer kemudian mencoba mengamati daun tembakau yang
sakit dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi, ia tidak dapat menemukan
bakteri yang diduga menjadi penyebab penyakit tersebut. Meyer kemudian
menyimpulkan bahwa bakteri penyebab penyakit pada tanaman tembakau berukuran
lebih kecil dari bakteri.

Pada tahun 1892, seorang ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovsky melakukan
percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan
menggunakan saringan bakteri. Selanjutnya, hasil saringan tersebut ditularkan pada
tanaman tembakau yang sehat. Ternyata, tanaman tembakau yang sehat tersebut ikut
menjadi sakit. Ivanovsky kemudian menyimpulkan bahwa penyebab penyakit pada
tanaman tembakau adalah bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil
toksin yang dapat melewati saringan.

Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck, seorang ilmuwan asal Belanda
melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada
tanaman tembakau dapat berkembang biak. Beijerinck melakukan percobaan yang
sama dengan Ivanovsky. Ternyata, melalui beberapa kali pemindahan, sifat
patogennya tidak berkurang. Agen tersebut tidak dapat dikembangbiakkan di dalam
cawan petri yang berisi nutrisi. Beijerinck kemudian menyimpulkan bahwa agen
tersebut adalah partikel yang lebih kecil dan lebih sederhana dari bakteri. Beijerinck
kemudian menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable virus).

Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley, seorang ilmuwan Amerika
berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit pada tanaman tembakau. Penyakit
ini kemudian dikenal dengan nama Tobacco Mosaic Virus (TMV). Keberhasilan
Stanley mendorong semakin berkembangnya cabang ilmu Biologi yang mempelajari
tentang Virus atau Virologi.

4.2 CIRI DAN SIFAT VIRUS
Hingga saat ini penggolongan virus sebagai benda hidup atau benda tidak

hidup masih belum pasti. Virus disebut sebagai makhluk hidup karena mampu
memperbanyak diri. Adapun ciri dan sifat virus yang membuat dirinya disebut
sebagai benda tidak hidup yaitu:

9

a. Virus bukan berupa sel (aseluler)

Suatu benda dikatakan hidup jika terdiri atas sel, sedangkan virus tidak terdiri atas

sel. Selain itu, virus tidak melakukan metabolisme dan sangat tergantung pada

hospesnya untuk tetap hidup.

b. Virus hanya dapat memperbanyak diri dalam tubuh makhluk hidup

Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup oleh karena itu, metode yang paling

ekonomis dan mudah untuk perbanyakan berbagai virus adalah dengan

menggunakan teknik embrio ayam. Emrio ayam yang berumur 10-12 hari digunakan

sebagai tempat inokulasi.

c. Virus hanya tersusun dari satu jenis asam nukleat yaitu DNA saja atau RNA, dengan

selubung protein atau kapsid serta tidak mempunyai sitoplasma dan organel sel.

d. Virus dapat dikristalkan sehingga hal ini lebih menunjukan ciri meneral daripada

ciri kehidupan.

Kegiatan Siswa

Bacalah artikel dibawah ini. Kemudian identifikasi ciri dan struktur dari Virus
tersebut.

Menyibak Tabir COVID-19

ANGGAPAN bahwa orang Indonesia

kebal virus korona baru, terbantahkan,

saat tiga dari 78 warga negara Indonesia

(WNI) kru kapal pesiar Diamond

Princess yang dikarantina di perairan

Yokohama, Jepang, positif terinfeksi,

kemarin. Padahal, pada 12 Februari

2020 atau sepekan sebelumnya, seluruh

WNI di kapal itu dinyatakan sehat.

Sekretaris Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan "Virus adalah makhluk

dengan tingkat evolusi paling rendah. Ia hanya bisa hidup di dalam sel yang hidup.

Jika mati, otomatis virus akan mati pula," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

COVID-19 menular antarmanusia lewat droplet atau cairan air liur yang bisa

menyebar lewat batuk atau bersin. Ada tiga mekanisme ketika sebuah virus dapat

masuk ke sel inang, yakni lewat fusi membran virus dengan membran sel target pada

10

inang, endositosis virus oleh selaput permukaan sel inang, dan penetrasi materi
genetik jenis virus ke dalam sel inang. Tiap virus memiliki cara tersendiri memasuki
sel inang. Sederet hasil studi menemukan bahwa virus korona pada kasus SARS dan
MERS masuk ke sel inang melalui reseptor angiotensin-converting enzyme (ACE)-2,
suatu protein yang terdapat di dalam inang, terutama paru, hati, dan ginjal.

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/290940/menyibak-tabir-covid-19

Hasil Identifikasi: …………………………………………………………………………………………….

….……………………………………………………………………………………………………………………..
….……………………………………………………………………………………………………………………..
….……………………………………………………………………………………………………………………..

Berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan. Sekarang anda sudah dapat
mengkonstruksikan pemahaman konsep mengenai keberadaan virus itu sendiri, apa itu
virus serta bagaimana struktur tubuhnya. Untuk lebih mendalam, simak uraian berikut
ini.
4.3 STRUKTUR VIRUS
4.3.1 Ukuran Virus

Virus memiliki ukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati menggunakan
mikroskop elektron dengan perbesaran 30.000x. Virus terkecil memiliki diameter
sekitar 17 nm dan diameter terbesar 1000 nm (1 nm= 1 x 10-9 m). Dengan ukurannya
yang sangat kecil tidak memungkinkan untuk memiliki struktur sebagaimana struktur
sel.
4.3.2 Struktur Virus

Secara umum, struktur virus diwakili oleh bakteriofag yang berbentuk seperti
huruf T. Struktur dari bakteriofag adalah sebagai berikut.
a. Kepala
Kepala berbentuk polihedral segi banyak yang berisi asam nukleat. Pada bakteriofag
asam nukleatnya berupa DNA. Asam nukleat berfungsi mengendalikan aktivitas
replikasi virus. Pada bagian kepala virus yang berisi asam nukleat diselubungi protein
yang disebut kapsid. Kapsid tersusun atas unit unit protein yang disebut kapsomer.
Kapsid inilah yang memberi bentuk pada virus. Asam nukleat pada virus yang
diselubungi oleh kapsid ini disebut nukleokapsid.

11

Sumber: https://www.biologijk.com/
Gambar 1. Struktur Tubuh Bakteriofag

b. Leher

Leher merupakan bagian yang menghubungkan kepala dan ekor. Leher juga menjadi

saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.

c. Ekor

Ekor merupakan bagian yang berfungsi untuk menempel

pada sel inang. Ekor terdiri atas serabut ekor dan MARI BERSELANCAR di INTERNET
lempeng dasar. Serabut ekor berfungsi melekatkan diri Untuk mengetahui struktur dan
pada sel inang. Sementara itu, lempeng dasar yang berisi ciri Virus lebih lanjut, kamu
jarum penusuk berfungsi untuk menginjeksikan DNA ke dapat menonton tayangan vudeo

di link berikut ini
https://bit.ly/3gpPC2w atau

Scan QR Code dibawah

dalam sel inang. Pada setiap ujung serabut ekor terdapat

reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan.

Tidak semua jenis virus memiliki struktur sama dengan

bakteriofag. Beberapa jenis virus memiliki asam nukleat

berupa RNA dan virus yang menginfeksi sel eukariotik

misalnya, virus tersebut tidak memiliki ekor. Selain itu, beberapa virus memiliki

nukleokapsid yang diselubungi membran yang disebut sampul virus..

4.3.3 Bentuk dan Macam Virus
Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti batang, bulat, oval (peluru),
filamen (benang), polihedral, dan seperti huruf T.

a. Bentuk batang, misalnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).
b. Bentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus

12

c. Bentuk bulat, misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan
Orthomyxovirus.

d. Bentuk filamen (benang), misalnya virus Ebola.
e. Bentuk polihedral, misalnya Adenovirus.
f. Bentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag, yaitu virus yang menyerang bakteri

Escherichia coli.

Sumber: https://www.bospedia.com/
Gambar 2. Macam-macam Bentuk Virus
Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua yaitu
Ribovirus dan Deoksiribovirus.
1) Ribovirus (Virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA. Contoh
Ribovirus yaitu Picornavirus (penyebab polio), Orthomyxovirus (penyebab
influenza), TMV (penyebab mosaik pada daun tembakau), Paramyxovirus
(penyebab campak), Rhabdovirus (penyebab rabies) dan Arenavirus (penyebab
meningitis).
2) Deoksiribovirus (Virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.
Contoh Deoksiribovirus yaitu Herpesvirus (penyebab herpes), bakteriofag (virus
yang menyerang bakteri), Papovavirus (penyebab kutil), Adenovirus (penyebab
pneumonia), dan Poxyvirus (penyebab cacar).
Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid virus dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Virus berselubung atau bersampul mempunyai selubung yang tersusun dari
lipoprotein atau glikoprotein. Contoh Herpesvirus, Orthomyxovirus, Paramyxovirus,
Rhabdovirus, Coronavirus dan Retrovirus.

13

2) Virus telanjang dan nukleokapsid nya tidak terselubung oleh lapisan yang lain.
Contoh Adenovirus, Papovavirus, Picornavirus, dan Reovirus.

Berdasarkan jenis sel inangnya, virus dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Virus yang menyerang manusia, contoh virus hepatitis
2) Virus yang menyerang hewan, contoh NCD
3) Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4) Virus yang menyerang bakteri, contoh Virus T

4.4 REPLIKASI VIRUS
Perkembangbiakan pada virus disebut replikasi, yaitu perbanyakan diri di

dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein
selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Keberhasilan virus dalam
berkembang biak bergantung pada jenis virus dan kondisi ketahanan sel inang.
Proses replikasi virus akan menyebabkan rusaknya sel inang. Ada dua macam
mekanisme replikasi pada virus yaitu daur litik dan daur lisogenik.
4.4.1 Daur Litik
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes (sel yang ditumpanginya),
setelah selesai melakukan replikasi. Daur litik terjadi dalam beberapa tahap berikut.

a. Tahap Adsorpsi
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya
menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat
ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh
adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan
mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang
pada sel inang.

b. Tahap Injeksi
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung,
kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada
peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya
tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan
terlepas dan tidak berguna lagi.

c. Tahap Sintesis (Pembentukan)
Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis
dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel

14

inang, segera menimbulkan perubahan perubahan besar pada metabolisme sel
yang terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh
virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA
bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian
mengendalikan kehidupannya. Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah
tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali dengan jalan
mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis DNA virus dan protein
terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang telah rusak. DNA virus ini kemudian
akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
d. Tahap Perakitan
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan
serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh.
Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses
ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100-200 buah.
e. Tahap Litik
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan
diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang
yang baru. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang
dibebaskan sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi
lingkungan.
4.4.2 Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus
mengambil alih fungsi sintesis protein asam nukleat bakteri. Virus yang menginfeksi
bbakteri disebut bakteriofag. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan
kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag
membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya.
Adapun tahapan daur lisogenik sebagai berikut.
a. Tahap Adsorpsi
Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian
serabut ekornya.
b. Tahap Injeksi
Virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus
menjadi kosong (mati).
c. Tahap Penggabungan

15

DNA virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri (sel inang) membentuk
profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif,
tetapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode
protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak aktif.
d. Tahap Pembelahan
Jika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat
diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur litik.
e. Tahap Sintesis
Profag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri (sel inang)
hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian
tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litik.

Sumber : https://www.belajaripa.net/
Gambar 3. Replikasi Virus dengan Daur Litik dan Lisogenik

16

Advance Material

Mengenal Reseptor ACE2, “Pintu Masuk” Virus Covid-19

Kehadiran virus corona baru SARS-CoV2 yang menyebabkan pandemi penyakit COVID-19 (coronavirus
disease 2019) yang hampir melumpuhkan seluruh dunia telah menantang para ahli untuk mengalahkan virus
tersebut. Berdasarkan kemiripan dengan virus corona sebelumnya yaitu SARS-CoV yang menyebabkan
penyakit SARS pada tahun 2002-2003 yang lalu, disebut-sebut bahwa virus ini memasuki sel yang
diinfeksinya melalui suatu reseptor di permukaan sel yang disebut Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2).
Reseptor ACE2
Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) adalah enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-
sel di beberapa organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus. Dari kejadian epidemi SARS pada
tahun 2002-2003, para peneliti telah menemukan bahwa virus SARS-CoV (penyebab SARS) dapat masuk ke
dalam sel inangnya dengan berikatan dengan ACE2 sebagai reseptornya (3). Protein spike (yang berbentuk
seperti paku-paku yang menancap pada permukaan) virus SARS-CoV memiliki afinitas ikatan yang kuat
dengan ACE2 manusia berdasarkan studi interaksi biokimia dan analisis struktur kristal (4). Ikatan dengan
reseptor ACE2 inilah yang akan membantu virus SARS-CoV masuk ke dalam sel inangnya. Jika
dibandingkan, ternyata protein spike SARS-CoV2 (atau virus Covid-19) memiliki 76,5% kesamaan sekuen
asam amino dengan SARS-CoV (5), dan protein spike mereka benar-benar homolog.. Hal ini artinya kedua
coronavirus ini memiliki cara yang sama untuk menginfeksi sel inangnya. Yang lebih menarik adalah
penemuan bahwa nampaknya virus SARS-CoV-2 dapat mengenali reseptor ACE2 manusia secara lebih
efisien dari pada SARS-CoV, yang menyebabkan lebih tingginya kemampuan SARS-CoV2 untuk menular dari
manusia ke manusia (6). Hal ini dibuktikan dengan sangat mudahnya virus Covid-19 ini menyebar ke seluruh
dunia sampai menyebabkan pandemik dibandingkan SARS-CoV.

Gambar . Ikatan virus SARS-CoV dengan reseptor ACE2 di permukaan sel menjadi jalan masuk virus ke dalam sel (2)
(Sumber: https://farmasi.ugm.ac.id/id/mengenal-reseptor-ace2-pintu-masuk-virus-covid-19/)

17

2.5. Forum Diskusi
1. Sampai saat ini, penggolongan virus sebagai benda hidup atau benda tidak hidup

masih belum pasti. Menurut anda, mengapa virus termasuk organisme seluler?
2. Bagaimana cara virus HIV berkembang biak di salam tubuh penderitanya?

18

3.1 Rangkuman
Ciri dan sifat yang dimiliki virus diantaranya: 1) Virus bukan berupa sel

(aseluler), 2)Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup, 3) Virus hanya tersusun dari
satu jenis asam nukleat yaitu DNA saja atau RNA, dengan selubung protein atau
kapsid serta tidak mempunyai sitoplasma dan organel sel. 4) Virus dapat dikristalkan
sehingga hal ini lebih menunjukan ciri meneral daripada ciri kehidupan.

Virus memiliki ukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati menggunakan
mikroskop elektron dengan perbesaran 30.000x. Virus memiliki bentuk yang
bermacam-macam, seperti batang, bulat, oval (peluru), filamen (benang), polihedral,
dan seperti huruf T.

Virus yang menifeksi bakteri disebut Bakteriofag. Struktur tubuh bakteriofag
terdiri atas kepala, leher dan ekor. Pada bagian kepala virus berisi asam nukleat
diselubungi protein yang disebut kapsid. Kapsid tersusun atas unit unit protein yang
disebut kapsomer.Leher merupakan bagian yang menghubungkan kepala dan ekor.
Leher juga menjadi saluran keluarnya asam nukleat. Ekor merupakan bagian yang
berfungsi untuk menempel pada sel inang.

Ada dua mekanisme replikasi pada virus, yaitu daur litik dan daur lisogenik.
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel inangnya. Sedangkan pada daur
lisogenik tanpa menghancurkan sel inang.

19

TES FORMATIF

1. Perhatikan sifat-sifat mikroorganisme berikut ini!

1) Satu tubuh tersusun dari DNA atau RNA saja

2) Memiliki sifat selalu merugikan

3) Hanya dapat berkembang biak dalam sel hospes

4) Terdiri atas satu sel

5) Dapat membentuk kristal

Sifat-sifat yang dimiliki oleh virus terdapat pada nomor …

a. 1), 2) dan 3) d. 1), 3) dan 4)

b. 1), 2) dan 4) e. 2), 3) dan 4)

c. 1), 3) dan 5)

2. Pada suatu larutan, terdapat virus dan bakteri . Maka cara yang tepat untuk

memisahkan antara bakteri dan virus tersebut adalah …

a. memasukkan sel hidup sebagai inang virus

b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat lolos

c. meminimalkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati

d. menyaring larutan menggunakan saringan keramik

e. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati

3. Perhatikan proses replikasi virus berikut!

Pada bagian yang ditunjuk nomor 2, 4 dan 5 secara berurutan merupakan tahap …
a. Adsorpsi, penetrasi, sintesis
b. Penetrasi, sintesis, perakitan
c. Sisntesis, perakitan, lisis
d. Perakitan, lisis, adsorpsi
e. Penetrasi, perakitan, lisis

20

4. Tubuh kita tidak terasa sakit ketika terinfeksi virus yang sedang berada pada fase
lisogenik. Hal ini disebabkan karena virus …

a. Merusak sistem kekebalan seseorang
b. Belum cukup matang perakitan tubuh virus tersebut
c. Dapat masuk ke daur litik
d. Tidak bersifat parasit pada manusia
e. Berada di dalam sel sehingga tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh.
5. Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, virus dibedakan

menjadi virus berselubung dan virus telanjang contoh virus berselubung
diantaranya adalah …
a. Orthomyxovirus, Picornavirus, dan Rhabdovirus
b. Papovavirus, Orthomyxovirus, dan Picornavirus
c. Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Herpesvirus
d. Adenovirus, Herpesvirus, dan Paramyxovirus

Picornavirus, Adenovirus, dan Papovavirus

21

DAFTAR PUSTAKA
Benny Karuniawati, Berlina Putrianti. 2020. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Jurnal Kesehatan
Karya Husada, No 8 Vol 2 Tahun 2020 PISSN 2337649X/EISSN 2655-
8874 (hal 112-131)

Kesumah, Dini. 2020. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan
DIMEN.

Omegawati, Wigati Hadi., Teo Sukoco., Rumiyati. 2016. Biologi Peminatan
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Klaten : PT. Intan Pariwara.

Rouf, Sulton. 2021. Pengaruh Model Problem Based Learning Disertai Jurnal Belajar
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Virus Peserta
Didik Kelas X Di SMA N 6 Bandar Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/13472

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
Kelas X. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

https://www.biologijk.com/2017/05/bentuk-dan-struktur-tubuh-virus.html. Diakses
Tanggal 24 Juli 2021.

https://www.bospedia.com/2021/06/materi-struktur-dan-bentuk-virus-mapel.html.
Diakses Tanggal 25 Juli 2021.

https://www.belajaripa.net/replikasi-virus/ Diakses Tanggal 25 Juli 2021.

https://mediaindonesia.com/humaniora/290940/menyibak-tabir-covid-19. Diakses
Tanggal 27 Juli 2021.

https://kemlu.go.id/kabul/id/news/5980/virus-corona-atau-severe-acute-respiratory-
syndrome-coronavirus-2-sars-cov-2. Diakses Tanggal 27 Juli 2021.

22

GLOSARIUM

Hospes : Sel inang yang ditumpangi.

Kapsid : Protein yang membungkus kepala virus.

Nukleokapsid : Kapsid yang mengandung asam nukleat.

Kapsomer : Unit-unit protein yang menysun kapsid.

Bakteriofage : Virus yang menginfeksi bakteri.

Replikasi : Proses perbanyakan virus.

Litik : Siklus pada replikasi virus yang akan menghancurkan sel inangnya.

Lisogenik : Siklus pada replikasi virus yang tidak menghancurkan sel inangnya,

asam nukleat virus menyisip pada asam nukleat bakteri.

Adsorpsi : Proses penempelan atau melekatnya ekor virus pada dinding sel

bakteri.

Injeksi : Proses memasukkan materi genetik virus kedalam tubuh sel inang.

23


Click to View FlipBook Version