The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adeliasalsa273, 2022-03-25 23:46:24

KELOMPOK 11_MONOGRAF SISTEM SIRKULASI

KELOMPOK 11_MONOGRAF SISTEM SIRKULASI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,berkat rahmat Nya
Bahan ajar dengan judul Sistem Sirkulasi ini dapat tersusun. Monograf ini disusun sebagai
bentuk tugas DR. Hj. Mia Nurkanti, M.Kes. dan Saiman Rosamsi,M.PD selaku dosen dan
asisten dosen, pada matakuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.Selain itu monograf ini
bertujuan untuk acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penulisan monograf ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya untuk menyempurnakan sangat diharapkan. Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu menyusun monograf ini. Penulis
berharap bahan ajar ini bisa menambah wawasan bagi pembaca.

Bandung, 25 Maret 2022
Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PETA KONSEP ......................................................................................................................iii

A. Pengertian Sistem Sirkulasi ........................................................................................ 1
B. Fungsi Sirkulasi Manusia............................................................................................ 1
C. Alat Sistem Sirkulasi.................................................................................................... 2
D. Mekanisme Sistem Sirkulasi ....................................................................................... 9
E. Kelainan Pada Sistem Sirkulasi ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 17

ii

PETA KONSEP

Sistem Sirkulasi
Manusia

Darah Alat Sirkulasi Mekanisme Kelainan
Sel Darah Sirkulasi

Plasma Darah Penggolongan Pembuluh Darah Aliran Darah Varises
Darah

Eritrosit Sistem ABO Jantung Tekanan Darah Hipertensi

Leukosit Sistem MN Hipotensi

Trombosit Sistem Rhesus Anemia

Leukimia

Penyakit Jantung
Koroner

iii

A. Pengertian Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi merupakan suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan

nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Sistem sirkulasi sendiri dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi
tempat bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan.

Selain itu juga dibangun oleh pembuluh darah mulai dari jantung keseluruh tubuh dan
sebaliknya, kemudian jantung yang berfungsi memompa darah adar mengalir keseluruh
jaringan. Menurut Marieb (2001) sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis yaitu dengan
berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh dengan mengangkut oksigen , karbondioksida ,
zat sisa , elektrolit, nutrisi dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
B. Fungsi Sirkulasi Manusia

Menurut Johns Hopkins Mediine, sistem peredaran darah ataua sering dikenal sebagai
sistem kariovaskular merupakan sistem organ yang terdiri dari jantung, komponen darah
untuk mengedarkan zat , hormon dan nutrisi lainnya ke seluruh tubuh. Selain itu terdapat
beberapa fungsi dari sistem peredaran darah, diantaranya :

1. Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida lewat paru-paru.
2. Melawan berbagai infeksi sehingga mencegah penyakit.
3. Membawa hormon penting ke seluruh tubuh.

-1-

4. Mengatur kadar pH dan suhu inti tubuh tetap stabil.
5. Memelihara fungsi berbagai sistem organ dalam tubuh.
6. Membantu proses pemulihan luka atau cedera.

C. Alat Sistem Sirkulasi
1. Darah
Darah merupakan medium transport dalam sistem sirkulasi. Secara
keseluruhan darah manusia berwarna merah karena mengandung haemoglobin.
Darah disusun oleh plasma darah dan sel-sel darah. Kadar plasma di dalam darah
adalah 55% dan sisanya diisi oleh sel-sel darah. Adapun komponen pada darah terdiri
dari dua bagian utama yaitu, plasma darah yang berbentuk cair, dan sel darah yang
berbentuk padat. Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang
mengandung berbagai zat penting, seperti hormon dan protein. Sekitar 90% plasma
darah tersusun oleh air dan 10% sisanya tersusun oleh protein plasma seperti:
 Albumin yang berperan sebagai osmoregulator;
 Globulin yang berperan sebagai penghasil antibodi;
 Fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan darah;
 Antibodi adalah zat yang dihasilkan oleh globulin;
 Zat makanan dan mineral seperti glukosa; dan
 Sisa metabolisme seperti karbondioksida. terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut
di dalamnya.
Sementara sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1) Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah atau dikenal sebagai eritrosit merupakan sel darah yang
berwarna merah. Warna merah disebabkan oleh adanya kandungan hemoglobin.
Hemoglobin adalah senyawa yang berfungsi mengangkut oksigen dan
karbondioksida melalui pembuluh darah. Eritrosit berbentuk kepingan bikonkaf
dan tidak berinti dengan diameter 8 μm dan ketebalan 2 μm. Kadar eritrosit di
dalam darah manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lingkungan. Proses
pembentukan eritrosit berlangsung di dalam sumsum tulang belakang dan
prosesnya dikenal dengan istilah eritropoiesis. Sel darah merah ini memiliki masa
hidup 120 hari.

-2-

2) Sel darah putih (leukosit)
Leukosit merupakan istilah lain dari sel darah putih. Bentuk sel ini bisa

berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm. Berbeda dengan sel darah merah yang
tidak memiliki inti, sel darah putih ternyata memiliki inti. Leukosit dibentuk di
sumsum tulang belakang dan jaringan limfa dengan masa hidup 12 hari.
berdasarkan ada tidaknya granula plasma, leukosit dibedakan menjadi dua, yaitu
leukosit granulosit dan agranulosit.
 Leukosit granulosit adalah leukosit yang memiliki granula di bagian

plasmanya, contoh neutrofil, eusinofil, dan basofil.
 Leukosit agranulosit adalah leukosit yang tidak memiliki granula di bagian

plasmanya, contoh monosit, limfosit B, dan limfosit T.
3) Keping darah (trombosit)

Trombosit atau keping darah adalah sel darah yang berbentuk kepingan dan tidak
berinti. Trombosit berukuran 2-3 μm dan berfungsi dalam proses pembekuan
darah.

2. Penggolongan Darah
Sistem golongan darah yang umum dikenal adalah sistem ABO dan rhesus.

1) Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner.
Penggolongan darah sistem ini didasarkan pada aglutinogen dan aglutinin

pada darah. Aglutinogen adalah antigen yang menempel di permukaan eritrosit.
Aglutinin adalah antibodi yang terdapat di plasma darah. Secara fisiologi,
berdasarkan adanya aglutinin dalam plasma darah dan aglutinogen dalam eritrosit
yang dikemukakan oleh K. Landsteiner (1868-1943), darah terbagi menjadi empat
golongan yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.Untuk lebih jelasnya tentang
golongan darah ABO, simak tabel berikut.

-3-

Berdasarkan keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah, golongan darah
dibedakan menjadi 4, yaitu A, b, AB, dan O.
a) Golongan darah A memiliki antigen atau aglutinogen A, dan antibodi atau

aglutinin B. Golongan darah A dapat bersifat homozigot IA IA maupun
heterozigot IA IO
b) Golongan darah B memiliki antigen atau aglutinogen B, dan antibodi atau
aglutinin A. Golongan darah B dapat bersifat homozigot IB IB maupun
heterozigot IB IO.
c) Golongan darah AB memiliki antigen atau aglutinogen A dan juga B, dan tidak
memiliki antibodi atau aglutinin. Golongan darah AB hanya bersifat homozigot IA
IB.
d) Golongan darah O tidak memiliki antigen atau aglutinogen apapun. Golongan
darah O hanya bersifat homozigot IO IO.

2) Penggolongan Darah Sistem MN
Pada tahun 1927, K. Landsteiner dan P. Levine menemukan antigen baru yang

diberi nama antigen M dan antigen N. Sel darah merah seseorang dapat mengandung
salah satu dari kedua antigen tersebut. Penggolongannya ada tiga macam, yaitu
golongan darah M, N, dan MN.

Untuk lebih memahami tentang penggolongan darah sistem MN, perhatikan
tabel berikut.

Berdasarkan keberadaan antigen M dan antigen N dalam darah, golongan darah
dibedakan menjadi golongan darah M, N, dan MN.
a) Golongan darah M memiliki genotip IM IM
b) Golongan darah N memiliki genotip IN IN
c) Golongan darah MN memiliki genotip IM IN

-4-

3) Golongan darah sistem rhesus
Dasar penggolongan sistem rhesus adalah mengacu pada ada tidaknya

aglutinogen RhD di permukaan eritrosit. Seseorang dikatakan memiliki rhesus positif
jika terdapat aglutinogen RhD di dalam eritrositnya. Sebaliknya, seseorang dikatakan
memiliki rhesus negatif jika tidak ada eglutinogen RhD di dalam eritrositnya. K.
Landsteiner dan Weiner pada tahun 1940 menemukan cara penggolongan darah yang
disebut Rhesus (Rh). Disebut rhesus antigen ini pertama kali ditemukan dalam
eritrosit kera “rhesus” (Macaca rhesus).

Tipe Rh digolongkan menjadi Rh positif (+) dan Rh negatif (-). Menurut
sistem Rh, penggolongan darah dirumuskan sebagai berikut:
1) Golongan darah yang fenotipnya Rh+ memiliki genotip IRh IRh atau IRh Irh
2) Golongan darah yang fenotipnya Rh- memiliki genotip Irh Irh

Alat peredaran darah manusia mencakup :
1. Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya.

Menurut struktur dan fungsinya, pembuluh darah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)

Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah
meninggalkan atau keluar jantung. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di

-5-

jaringan badan. Pembuluh arteri banyak mengandung oksigen (02) kecuali arteri
pulmonalis yang membawa darah dari jatung ke paru-paru mengandung karbon
dioksida (C02).
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)

Pembuluh darah balik (vena) adalah pembuluh darah yang mengangkut darah
menuju ke jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri.
Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta
jaringan ikat fibrosa. Pembuluh balik banyak mengandung karbon dioksida (CO2)
kecuali vena pulmonalis yang membawa darah dari paru-paru ke jatung mengandung
oksigen (O2)
c. Pembuluh Kapiler

Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh yang menghubungkan ujung
pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Meskipun diameter sebuah
kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol
tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk
aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel dibawah ini.

-6-

2. Jantung

Struktur Jantung Jantung tersusun oleh tiga lapisan, yaitu perikardium
(pembungkus luar), miokardium (otot Jantung), dan endokardium (pembatas ruang
jantung). Jatung terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik
kanan, dan bilik kiri.
1) Atrium/serambi kanan berfungsi meneriama darah dari seluruh tubuh mengandung

CO2 (darah kotor).
2) Atrium/serambi kiri berfungsi menerima darah dari paru-paru banyak

mengandung 02 (darah bersih).
3) Ventrikel/bilik kanan berfungsi menerima darah dari serambi kanan kemudian

dipompa ke paru-paru
4) Ventrikel/bilik kiri berfungsi menerima darah dari serambi kiri kemudian dipompa

ke seluruh tubuh.
5) Aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia. Letak aorta berada di bagian atas

organ jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung zat
oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh manusia.
6) Arteri Pulmonalis yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari
jantung menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk
mengganti kandungan karbon dioksida dengan uap air dalam darah menjadi
oksigen.
7) Katup aorta adalah katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta.
Adanya perubahan tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa

-7-

menyebabkan katup bisa terbuka ataupun tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri
ialah untuk mencegah darah didalam tubuh mengalir pada arah yang keliru.
8) Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh
manusia. Letaknya berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava
superior ialah untuk membawa kembali aliran darah yang mengandung karbon
dioksida yang asalnya dari seluruh tubuh dibagian atas menuju ke jantung.
9) vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung
oksigen dari organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran
atrium lebih kecil dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena
pulmonalis kanan dengan vena pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi
membawa darah mengandung oksigen kembali lagi ke jantung yang selanjutnya
akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh manusia.
10) Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid.
Yakni katup yang terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole
berkontraksi serta bisa menutup kembali. Katup trikuspidalis berfungsi
memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan guna membantu mengalirkan
darah sedikit oksigen dari organ atrium kanan menuju ke ventrikel kanan.
11) Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak
oksigen pada atrium kiri akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral
berfungsi untuk mencegah agar darah yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali
pada atrium kiri.
12) Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada
tubuh manusia. Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari
tubuh bagian bawah menuju ke atrium bagian kanan jantung.

-8-

D. Mekanisme Sistem Sirkulasi
1. Aliran Darah
Mengalirnya darah didalam tubuh disebut system peredaran darah. System
peredaran darah pada manusia ada dua, yaitu peredaran darah besar dan peredaran
darah kecil.

1) Peredaran Darah Besar
Peredaran darah ini dimulai dari darah yang mengandung oksigen

dipompa oleh bilik kiri, menuju kapiler darah di seluruh tubuh melalui aorta, yaitu
arteri yang paling besar. Setelahnya, darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung
oksigen (adanya CO2), akan dikembalikan ke serambi kanan oleh vena cava superior
(pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (pembuluh
vena terbesar buat tubuh bagian bawah). Perjalanan peredaran darah besar meliputi:
Jantung – seluruh tubuh – jantung.
2) Peredaran Darah Kecil

Berbeda dengan peredaran darah besar yang meliputi seluruh tubuh, peredaran
darah kecil adalah peredaran darah yang mencakup paru-paru. Perjalanannya, darah
yang mengandung karbon dioksida di bilik kanan dipompa ke kapiler paru-paru

-9-

melalui pembuluh arteri pulmonalis. Di paru-paru, terjadi pertukaran gas (difusi) yang
mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Setelah keluar dari paru-paru, darah
dialirkan oleh vena pulmonalis ke serambi kiri.

2. Tekanan Darah
1) Tekanan Sistolik dan Diastolik

Ketika tekanan darah arteri sistemik diukur, itu dicatat sebagai rasio dua
angka, misalnya, 120/80. Dinyatakan sebagai tekanan sistolik per tekanan
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan arteri yang dihasilkan dari pengeluaran
darah selama kontraksi ventrikel, atau sistol. Dalam pengukuran, nilainya biasanya
lebih tinggi, sekitar 120 mm Hg. Tekanan diastolik adalah tekanan arteri darah
selama relaksasi ventrikel, atau diastol. Nilainya lebih rendah, biasanya sekitar 80
mm Hg.
2) Tekanan Nadi

Umumnya, tekanan nadi harus setidaknya 25 persen dari tekanan sistolik.
Tekanan nadi di bawah tingkat ini digambarkan sebagai rendah atau sempit. Ini
dapat terjadi, misalnya, pada pasien dengan volume stroke yang rendah, gagal
jantung kongestif, stenosis katup aorta, atau kehilangan darah yang signifikan
setelah trauma. Sebaliknya, tekanan nadi yang tinggi atau lebar adalah umum pada
orang sehat setelah olahraga berat. Tekanan nadi istirahat dapat meningkat
sementara dari 30-40 mm Hg sampai 100 mmHg ketika volume stroke meningkat.
Tekanan nadi yang terus-menerus tinggi pada atau di atas 100 mm Hg dapat
menunjukkan resistensi yang berlebihan di arteri dan dapat disebabkan oleh
berbagai gangguan. Tekanan nadi istirahat tinggi kronis dapat merusak jantung,
otak, dan ginjal, dan butuh perawatan medis.
3) Tekanan Arteri Rata-rata atau MAP (Mean Arterial Pressure)

Tekanan arteri rata-rata merepresentasikan tekanan darah rata-rata di arteri,
yaitu rata-rata kekuatan yang mendorong darah ke pembuluh darah yang melayani
jaringan. Rata-rata dihitung dengan menjumlahkan total nilai dibagi dengan
jumlah nilai. Meskipun rumit untuk mengukur secara langsung dan rumit untuk

- 10 -

dihitung, MAP dapat diperkirakan dengan menambahkan tekanan diastolik ke
sepertiga dari tekanan nadi atau tekanan sistolik minus tekanan diastolik.
Rumusnya seperti berikut:

Pada Gambar 1, nilai ini kira-kira 80 + (120 – 80) / 3, atau 93,33. Biasanya, MAP
jatuh dalam kisaran 70-110 mm Hg. Jika nilainya turun di bawah 60 mm Hg untuk
waktu yang lama, tekanan darah tidak akan cukup tinggi untuk memastikan
sirkulasi ke dan melalui jaringan. Ini menghasilkan iskemia atau aliran darah yang
tidak memadai. Suatu kondisi yang disebut hipoksia, oksigenasi jaringan yang
tidak adekuat, biasanya menyertai iskemia. Hipoksemia merujuk pada tingkat
rendah oksigen dalam darah arteri sistemik. Neuron sangat sensitif terhadap
hipoksia dan bisa mati atau rusak jika aliran darah dan persediaan oksigen tidak
cepat pulih.
4) Denyut Nadi

Setelah darah dikeluarkan dari jantung, serat elastis di arteri membantu
mempertahankan gradien tekanan tinggi saat mereka meregang untuk mengakomodasi

- 11 -

darah, kemudian mengendur. Efek ekspansi dan mengendur ini, yang dikenal sebagai
denyut nadi, dapat dipalpasi secara manual atau diukur secara elektronik. Meskipun
efeknya berkurang ketika semakin jauh dari jantung, unsur-unsur komponen sistolik
dan diastolik dari nadi masih terlihat sampai ke tingkat arteriol.

Karena denyut nadi menunjukkan denyut jantung, ini mengukur secara klinis
untuk memberikan petunjuk kondisi kesehatan pasien. Ini dicatat sebagai denyut per
menit. Baik laju dan kekuatan denyut nadi penting secara klinis. Denyut nadi yang
tinggi atau tidak teratur dapat disebabkan oleh aktivitas fisik atau faktor temporer
lainnya, tetapi juga dapat mengindikasikan kondisi jantung. Kekuatan nadi
menunjukkan kekuatan kontraksi ventrikel dan curah jantung. Jika denyutnya kuat,
maka tekanan sistolik tinggi. Jika lemah, tekanan sistolik telah turun, dan intervensi
medis dapat dibenarkan.

Denyut dapat dipalpasi secara manual dengan menempatkan ujung jari di
sepanjang arteri yang berjalan di dekat permukaan tubuh dan menekan ringan.
Meskipun prosedur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan arteri radial di
pergelangan tangan atau arteri karotid di leher, arteri superfisial yang dapat dipalpasi
dapat digunakan. Situs umum untuk menemukan denyut nadi termasuk arteri temporal
dan wajah di kepala, arteri brakialis di lengan atas, arteri femoralis di paha, arteri
poplitea di belakang lutut, arteri tibial posterior dekat daerah tarsal medial, dan arteri
dorsalis pedis di kaki. Berbagai perangkat elektronik komersial juga tersedia untuk
mengukur denyut nadi.

- 12 -

E. Kelainan Pada Sistem Sirkulasi
1. Varises
Varises merupakan pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah vena akibat
penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Kondisi ini menyebabkan
pembuluh vena berwarna keunguan atau biru gelap, dan tampak menonjol. Hal ini
dapat terjadi karena katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah
ke jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi
karena faktor bawaan sejak lahir atau dapat terjadi karena sering berdiri,
kehamilan dan tumor.

Umumnya bagian vena yang paling sering terkena varises adalah vena bagian luar,
sedangkan vena bagian dalam sangat jarang terkena varises karena bagian tersebut
terlindung oleh otot tulang. Gejala dari varises ini diantaranya pegal, panas dan
lelah pada tungkai. Selain terjadi pada kaki, varises juga dapat terjadi pada bagian
anus atau disebut sebagai ambien atau wasir.
2. Hipertensi

Hipertensi atau yang sering disebut juga sebagai tekanan darah tinggi
merupakan suatu kondisi tekanan darah sistol dan diastol diatas normal (> 140/90
mm HG). Tekanan darah itu sendiri bisa diartikan sebagai kekuatan yang
diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah
utama yang berada dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi
pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang
dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan
darah akan semakin tinggi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi diantaranya
terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi garam, obesitas, keturunan atau

- 13 -

riwayat keluarga dengan kondisi sama , kurangnya olahraga, terlalu banyak
mengkonsumi makanan yang banyak kafein dan minum minuman beralkohol.
Hipertensi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a) Hipertensi Primer

Hipertensi pada kebanyakan dialami oleh orang dewasa. Hipertensi primer
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
b) Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder meruapakan kondisi tekanan darah tinggi yang disebabkan
oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya. Berbeda dengan hipertensi primer,
hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan
darah lebih tinggi daripada hipertensi primer. Berbagai kondisi yang dapat
menyebabkan hipertensi sekunder yaitu obstruktif sleep apnea (OSA), kondisi
ginjal, tumor kelenjar adrenal atau cacat bawaan di pembuluh darah.
3. Hipotensi
Hipotensi merupakan kondisi dimana tekanan darah dalam tubuh rendah atau
di bawah batas normal. Hipotensi sendiri dapat disebabkan karena pendarahan,
diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan, diet terlalu ketat
atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebih. Gejala yang
umumnya akan timbul akibat hipotensi yaitu pusing, lesu, mata kunang-kunang
terutama setelah terlalu dalam kondisi jongkok.
4. Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak mencukupi
kebutuhan tubuh (WHO). Menurut Kemenkes, 2019 anemia adalah suatu keadaan
tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah normal atau
sedang mengalami penurunan. Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi cukup
sel darah merah sehat sesuai batas jumlah semestinya adalah penyebab utama
anemia. Berdasarkan penyebabnya anemia dikelompokkan sebagai berikut :
a) Anemia defisiensi zat besi
Merupakan salah satu jenis anemia yang diakibatkan oleh kurangnya zat besi
sehingga terjadi penurunan sel darah merah.
b) Anemia pada penyakit kronik
Jenis anemia ini adalah anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi zat
besi dan biasanya terkait dengan penyakit infeksi.

- 14 -

c) Anemia pernisius
Jenis anemia ini biasanya diderita orang usia 50-60 tahun yang merupakan
akibat dari kekurangan vitamin B12. Penyakit ini bisa diturunkan.

d) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh hancurnya sel darah
merah yang lebih cepat dari proses pembentukannya dimana usia sel darah
merah normalnya adalah 120 hari.

e) Anemia defisiensi asam folat
Anemia ini disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat. Selama masa
kehamilan, kebutuhan asam folat lebih besar dari biasanya.

f) Anemia aplastic
Anemia aplastic adalah anemia yang terjadi akibat ketidakmampuan sumsum
tulang dalam membentuk sel darah merah.

5. Leukimia
Leukemia adalah kanker yang terjadi pada sel hematopoetik pembentuk sel

darah di sumsum tulang yang bisa menyebabkan infiltrasi atau penyebaran ke
peredaran darah, sistem limfatik, atau organ lainnya. Leukimia berdasarkan waktu
progresifitasnya dan jenis sel sel darah putih yang abnormal dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu; Acute Myeloid Leukemia , Acute Lymphoid
Leukemia, Chronic Myeloid Leukemia dan Chronic Lymphoid Leukemia .

Pada leukemia akut, sel hematopetik sumsum tulang bersifat imatur sehingga
tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan sangat cepat perkembangannya.
Pada leukemia kronis, sel bersifat lebih matur sehingga masih bisa menjalankan
fungsinya meskipun tidak optimal dan pertambahannya lebih perlahan.
6. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika arteri koroner tersumbat oleh
timbunan lemak. Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mengalirkan
darah kaya oksigen ke jantung. Arteri koroner sendiri dibagi menjadi dua jenis
arteri koroner, yaitu arteri koroner kiri dan arteri koroner kanan. Arteri koroner
kiri berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung.
Sedangkan, arteri koroner kanan berfungsi untuk mengalirkan darah ke serambi
kanan dan bilik kanan jantung.

Adanya penumpukan lemak pada arteri koroner membuat arteri koroner
menyempit dan menebal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen ke

- 15 -

jantung menjadi berkurang, penyebab utama dari jantung koroner adalah gaya
hidup yang tidak sehat dan kolesterol tinggi.

- 16 -

DAFTAR PUSTAKA

Anitasari, Windy (2021). Hubungan Asupan Gizi Terhadap Kejadian Anemia Pada Remaja
Di desa Besuki Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Skripsi (S1) thesis,
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Online : http://eprints.umpo.ac.id/8134/.
Diakses pada tanggal 25 Maret 2022.

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga

Goodenough, J. McGuire, B. (2012). Biology of Humans, Concept, Aplication and Issue.
Foorth Edition.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII
SMP/MTS Edisi Revisi 2017. Jakarta: Balitbang Kemendikbud

Krisnawati, E. 2021. Rangkuman Sistem Sirkulasi pada Manusia, Organ, dan Mekanismenya.
Online : https://tirto.id/rangkuman-sistem-sirkulasi-pada-manusia-organ-dan-
mekanismenya-gig8 Diakses tanggal 26 Maret 2022

Pustekkom kemendikbud. 2015. Organ Jantung Bagian-Bagian Jantung.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Organ%20Jantung-
BPSMG/materi2.html. Diakses pada tanggal 25 Maret 2022. Pukul 22.33.

San Fransisco: Benjamin Cumings. Johnson, M.D. (2012). Human Biology Concept and
Current Issue. sixth Edition. Boston: Benjamin Cumings Mader, S.S. and
Windelspecth, M. (211). Human Biology. Twelept Edition. New York: The
McGrawHill Company.

Sudargo,Fransisca. (2010). Modul Buku Sains SMP. Online :
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195107261978032-
FRANSISCA_SUDARGO/Model_Buku_IPA_SMP_%28Revisi-
2007%29/02._Kelas_VIII/Bab._6VIII_Sistem_Peredaran_Darah_Pada_Manusia_%28

Sis ca%29.pdf . Diakses pada tanggal 25 Maret 2022.

Tresnaasih, Icih. 2020. Modul Biologi Kelas XI Sistem Sirkulasi. Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN. Kuningan. .
- 17 -

Wahyuningsari,M.2020. Hereditas pada Manusia. Online :
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio%20Hereditas%20SMA/

top ik4.html Diakses tanggal 26 Maret 2022

- 18 -


Click to View FlipBook Version