The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adeliasalsa273, 2021-10-04 07:08:01

06102020PERTEMUAN4FUNGIPERTAMA

06102020PERTEMUAN4FUNGIPERTAMA

THALLOPHYTA

Fungi (Jamur)

Cara mendapatkan nutrisi:

 Fungi bersifat heterotrophs

 Tetapi tidak mencerna makanannya

 Fungi mengeluarkan eksoenzim ke sekelilingnya
untuk menghancurkan molekul kompleks

 Kemudian menyerap unsur-unsur yang lebih sederhana
hasil pemecahan oleh enzim tersebut.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

 Cara hidup jamur di alam.

 Decomposers
 Parasites
 Mutualistic symbionts

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Struktur tubuh Fungi

 Fungi merupakan organisme multiseluler

 Menyerap nutrisi dengan hifa dari lingkungan sekitarnya

 Tubuh buah adalah sebuah struktur reproduksi yang muncul dari hifa
yang menghasilkan spora.

RReperpordoudcutcivtievestsrturcutcutruer.e.
TThehemmusuhsrhoroomomprpordoudcuecses
tintiynyceclelsllscaclalelldedspsoproerse.s.

HHypyhpahea.eT. hTehemmusuhsrhoroomomanadnditsits
susbutbetrerarrnaenaenanmmycyecleiulimumaraerea a
cocnotnintiunouuosusnentewtworokrkofohf yhpyhpahea.e.

Figure 31.2 SSppoorree--pprroodduucciinngg 20 m
ssttrruuccttuurreess
PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS
Mycelium

 Fungi terdiri atas

 Miselium, merupakan jaringan sekumpulan
hifa yang berfungsi untuk penyerapan nutrisi

 Dinding sel terdiri atas khitin

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

 Beberapa fungi

 Terdiri atas sel yang dibatasi oleh septa yang
berpori untuk melewatkan material antar sel

 Coenocytic fungi (jamur berinti banyak)

 Lack septa (tanpa septa)

Nuclei Cell wall Cell wall
Nuclei
Pore
Septum

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

 The generalized life cycle of fungi

Key Heterokaryotic
stage
Haploid (n)
Heterokaryotic PLASMOGAMY
(unfused nuclei from (fusion of cytoplasm)
different parents)
Diploid (2n)

Spore-producing KARYOGAMY
structures (fusion of nuclei)

SEXUAL Zygote
REPRODUCTION
Spores
ASEXUAL
REPRODUCTION Mycelium

GERMINATION GERMINATION MEIOSIS
Spores
Spore-producing
structures

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Seksual Reproduksi

 Siklus reproduksi meliputi

 Pembelahan sel, plasmogamy
 Pembelahan inti, karyogamy

 Pada fase heterokaryotic

 Dapat terjadi antara plasmogamy dan karyogamy pada
sel yang haploid dari dua sel induk.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

 Pada fase diploid terjadi karyogamy

 Pada siklus yang singkat, terjadi pemnelahan secara
meiosis, dan menghasilkan spora yang haploid.

 Beberapa fungi dapat bereproduksi secara
aseksual.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

 Beberapa fungi masih ada yang belum diketahui
pola seksualnya

 Fungi yang demikian dimasukkan kedalam kelompok
deuteromycetes, atau “imperfect” fungi

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Fungi / Jamur

a. Tumbuhan nonvasikuler, tidak berklorofil, berkembangbiak dengan
spora. Tumbuhan talus dengan relatif kecil berdiferensiasi menjadi
jaringan, tidak berakar, tidak berbatang dan tidak berdaun.

b. Tidak berklorofil, hidup secara heterotop sebagai saprofit dan parasit.

Menurut Alexopolus (1962):
Fungi berupa organisme berinti, berspora, tidak berklorofil, berkembang biak
secara seksual dan aseksual, biasanya berupa benang, strukturnya dikelilingi
dinding sel yang mengandung selulosa atau kitin atau keduanya.

Klasifikasi Fungi:
Divisio : Mycota
Subdivisio : 1. Myxomycotina (meliputi jamur lendir)

2. Eumycotina. (jamur tingkat rendah)
3. Basidiomycotina (Jamur benar)

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Subdivisio : Myxomycotina / Jamur lendir

Meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil. Dalam
keadaan vegetatif tubuhnya berupa massa protoplasma
telanjang yang bergerak sebagai amoeba yang disebut
plasmodium dengan cara hidup sebagai saprofit atau
seperti hewan. Plasmodium terjadi karena suatu perkawinan
dan kemudian akan membentuk suatu sporangium yang
berdinding. Sporangium tersebut menghasilkan spora yang
tidak menunjukkan perbedaan jenis kelaminnya (homospor).

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Classis : Myxomycetes (tunggal)

Tempat hidup :
Di tempat lembab teduh, kayu lapuk, pada fungi tertentu
yang telah mati, parasit pada alga, jamur dan tumbuhan
tinggi.

Tubuh vegetatif :
Plasmodium berupa lendir tipis dapat merayap dengan
amuboid dan bentuknya berubah-ubah, mungkin tidak
berwarna atau berwarna, bagian luar tidak bergranul disebut
hyloplasma, bagian dalam bergranul berisi sejumlah inti,
vakuola, vakuola kontraktil, butir pigmen dsb.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Nutrisi :
Dengan cara “engulfing” partikel makanan misal : bakteri,
spora jamur benar, dsb.

Pembiakan :
Dengan spora kecil berinti satu mempunyai dinding, spora
tumbuh menjadi “swamer” yang berflagel 2 atau sel
amuboid yang tidak berflagel.

Pada beberapa genera : swamer melebur berpasangan --
zigot - plasmodium;

Pada genera lainnya swamer langsung menjadi
plasmodium.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Spora Myxomycetes berkecambah dalam air atau di atas suatu
substrat yang basah menjadi satu atau beberapa sel kembara yang
dinamakan miksoflagellata.

Plasmodium tidak pernah membentuk sekat, jadi hanya merupakan
kumpulan protoplas yang menjadi satu.

Organisme ini dapat dipelihara pada media-agar dan makanannya
dapat berupa bakteri, miselium jamur dan dapat pula miksoamoeba
haploid sebagai makanannya.

Myxomycetes hidup diatas tanah, di hutan yang lebat, diatas daun-daun
yang telah gugur, kayu lapuk dan dengan perubahan bentuk tubuh yang
dapat merayap ke mana-mana. Organisme ini bergerak ke tempat
makanan yang dipengaruhi oleh gaya kemotaksis, hidrotaksis dan
fototaksis negatif.
Contoh : Physarium polycephalum (dapat dijadikan indikator pH

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

SUBDIVISIO : EUMYCOTINA

 Tersebar luas di tempat yang terdapat zat organik hidup/
mati.

 Tidak ada stadium plasmodium dan nutrisi fagotrofik
 Talus berupa hifa : membentuk tubuh vegetatif yang

disebut miselium.
 Dinding sel tersusun atas kitin dan sebagian tersusun dari

selulosa.
 Eukaryopik
 Sebagian hifa bersekat, sebegian lagi tidak bersekat
 Sel mempunyai nukleus dan nukleoli dengan membran

nukleus.
 Pembiakan : aseksual dan seksual.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Classis(1) : Chytridiomycetes

 Hidup dalam air atau tanah.
 Sebagian kecil; menjadi parasit pada tumbuhan tinggi
 Sebagian besar; parasit pada alga dan jamur akuatik dan

hewan mikroskopis.
 Beberapa saprofit pada tumbuhan dan hewan mati.
 Pembiakan aseksual dengan zoospora berflagel 2,

dihasilkan dalam sporangium
 Pembiakan seksual dengan isogami atau anisogami

(pada beberapa species tertentu)

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Familia : Synchytriaceae

 Talus bersel satu, holokaryopik, stadium permulaan dari
perkembangannya tidak punya dinding sel.

 Pada waktu berkembang biak, dalam sel inang
membelah diri menjadi suatu kelompok atau sorus dari
alat reproduksi (sporangia atau gemetangia)

 Pembiakan asksual dengan zoospora berflagel satu pada
bagian posterior, yang dihasilkan oleh zoosporangium.
Zoospora tumbuh menjadi talus baru.

 Pembiakan seksual dengan isogami, peleburan gamet -
 zigot - istirahat -- sporangium yang berdinding
tebal - menghasilkan zoospora - tumbuh menjadi
talus baru.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Contoh familia : Synchytriaceae

 Synchytrium endobioticum ; penyakit kutil pada kentang.
 Physo bioticum ; bintikmpada jagung.
 Urophyctis alfaltae ; penyakit pada kacang.
 Olpidium frassicae ; penyakit pada akar / kecambah kol dan

tembakau.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Classis(2): Oomycetes (tingkat rendah)

 Akuatik, parasitis atau saprofit pada alga, ikan dan amfibi.
 Beberapa species hidup pada tanah sebagai saprofit pada

zat organik atau parasit pada jamur lain dan tumbuhan
tinggi.
 Bentuk paling sederhana; uniseluler dan holokaryopik.
 Bentuk yang lebih maju; membentuk sistem rhizoid yang
masuk dalam substrat.
 Bentuk yang lebih maju lagi; mempunyai miselium yang
meluas dan eukaryopik.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Pembiakan aseksual :
 Bentuk yang lebih rendah dengan zoospora (mungkin

berflagel 1 atau 2) dibentuk dalam sporangium berdinding
tipis. Sporangium (mungkn) melekat atau mempunyai
sporangiofor.
 Pada jenis yang lebih maju, spora terdapat diujung tangkai
khusus.

Pembiakan seksual :
 Pada bentuk yang primitif, talus uniseluler berubah menjadi

gametangium.
 Pada jenis yang lebih maju, dengan isogami atau anisogami.
 Pada yang lebih maju lagi dengan oogami; pembiakan

seksual menghasilkan oospora.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Ordo : Saprolegniales

 Disebut jamur air, hidup di air dan tanah basah.
 Sebagian saprofit, sebagian besar parasit pada hewan

mikroskopis, ikan dan amfibi; menyebabkan penyakit .
 Tubuh vegetatif berupa miselium.

Pembiakan aseksual :

 Dengan zoospora berflagel 2, dihasilkan oleh
zoosporangium.

Pembiakan seksual :

 Dengan heterogami, alat kelamin jantan anteridium. Alat

kelamin betina oogonium, menghasilkan lebih adari satu

oospora PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Familia : Saprolegniaceae

 Miselium berkembang dengan baik, tidak bersekat, berinti
banyak. Dibentuk sekat pada waktu pembentukan alat
kelamin sebasgai batas dengan alat kelamin lainnya.

Contoh :
 Saprolegnia parasitica, hidup pada insang ikan.
 Saprolegnia ferax
 Saprolegnia monica

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS

Ordo : Peronosporales

 Sebagian besar sebagai parasit pada tanaman ekonomis.
 Miselium berkembang baik, bercabang bebas, hifa tidak

bersepta, setelah tua dibentuk septa atau pada waktu
pembentukan alat reproduksi.

Pembiakan aseksual :
 Dengan zoospora yang dihasilkan oleh sporangia. Pada yang

lebih rendah, sporangia dibentuk oleh hifasomatik. Pada
yang lebih maju, sporangia terdapat pada sporangiofora
dengan konidia.
Pembiakan seksual :
 Dengan oogami; oogonium dan anteridium mengkin
terdapat pada hifa yang sama atau bePrEbNeDd.aB.IOLOGI-FKIP - UNPAS

Ordo : Peronosporales

Contoh :
 Pythium debaryanum, menyerang kecambah tembakau,

tomat dan sawi.
 Phythophora infestant , menyerang tanaman kentang dan

tomat.

PEND. BIOLOGI-FKIP - UNPAS


Click to View FlipBook Version