The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adeliasalsa273, 2021-10-17 09:47:57

flipbook Osteichthyes

flipbook Osteichthyes

A. PENGERTIAN OSTEICHTHYES
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari bagian binatang

bertulang balik yang merupakan subfilum dari Pisces. Kata Osteichthyes berasal dari bahasa
yunani, Osteon yang berarti tulang, ichthyes yang berarti ikan. Osteichthyes terdapat kurang
lebih 29.000 jenis yang 95% merupakan seluruh jenis ikan, dan 50% dari seluruh vertebrata.
Fosil Ostichthyes pertama diketahui muncul pada periode Silurian dan mengalami
perkembangan diperiode Devonian bawah dan tengah, telah mempunyai ukuran, bentuk,
warna dan mekanisme penyesuaian terhadap lingkungannya. Pada ukuran, mereka meningkat
dari ikan-ikan di daerah tropis tertentu yang panjangnya hanya 1 inch sampai kepada Sturgeon
dirusia yang panjangnya ±20 kaki atau lebih. Ikan-ikan ini sangat sedikit yang berbahaya
terhadap manusia, kecuali “barricuda” laut, ikan-ikan listrik dan piranha yang bengis yang
hidup di sungai-sungai di Amerika Selatan (Sumadji Sastrosuparno, 1978).

B. KARAKTERISTIK DAN CIRI-CIR OSTEICHTHYES
Ikan bertulang sejati (Osteichthyes) memiliki karakteristik:
1. Biasanya memiliki gelembung renang, yang menjaga keseimbangan tubuh antara
tenggelam dan mengambang.
2. Memiliki operculum, yang membantu pernafasan tanpa perlu berenang.
3. Mampu melihat warna.
4. Sebagian besar memiliki sisik yang tersusun halus, baik tipe ganoid, cycloid, atau ctenoid.
Ciri-ciri Umum Osteichthyes:
1. Struktur tulang keras
2. Mulut terdapat di bagian depan tubuh
3. Celah insang satu di masing-masing kepala
4. Kulit licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
5. Panjang sirip ekor atas dan bawah sama
6. Memiliki sistem gurat sisi
7. Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
8. Sistem gurat sisik terdapat pada sisi tubuh
9. Usus panjang dan ramping menggulung
10. Fertilisasi terjadi di luar (eksternal) Ovipar/ovovivipar

Ciri-ciri khusus dari kelas Osteichthyes, adalah:
1. Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya dengan sisik dermal yang tertanam,

beberapa telanjang (tidak bersisik) dan beberapa lagi dengan sisik yang di lindungi oleh
email. Terdapat sirip median dan sirip berpasangan (beberapa pengecualian ), di topang
oleh jejari sirip dari tulang rawan atau tulang keras serta tidak bertungkai.
2. Mulut, terletak di ujung dan bergigi rahang yang tumbuh dengan baik dan bersendi pada
tulang tempurung kepala.
3. Skeleton, terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang
rawan, bentuk vertebrae (tulang belakang) bermacam-macam dan pina caudalis biasanya
homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing tampak.
4. Bernapas dengan beberapa pasang insang yang memiliki tutup insang (operkulum),
terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi
disamping pharynx.
5. Memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah
daya apung (sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak) dan sebagai alat bantu dalam
bernafas.
6. Memiliki 10 pasang saraf cranial.
7. Suhu tubuh bervariasi tergantung pada lingkungannya.
8. Memiliki sepasang gonad. fertilisasi terjadi di luar tubuh (kecuali untuk beberapa spesies),
umumnya mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar (beberapa ada yang ovovivipar atau
vivipar).
9. Beberapa spesies dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan
salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjalnya mengeluarkan urin yang
sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif.

C. MORFOLOGI DAN ANATOMI OSTEICHTHYES

1. Morfologi Osteichthyes
Struktur morfologi atau struktur tubuh dari kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut :
a. Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam, tetapi sebagian berbentuk
gelendong pipih. Bentuk tubuhnya ini memudahkannya bergerak dalam air.
b. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum (tutup
insang).
c. Badan membentang dari akhir operculum sampai anus, dan sisanya adalah ekor.
d. Mulut berada di ujung muka moncong, memiliki rahang yang bergigi baik. Sebelah
dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar) yang
sebelah dalamnya terdapat sacci olfactorius. Memiliki mata yang terletak disebelah
lateral tanpa kelopak mata.
e. Operculum (tutup insang) berada di belakang mata, dibagian bawah sebelah dalam
dari operculum terdapat sejumlah sisir insang.
f. Anus dan aperture urogenitalis terdapat dimuka pina analis

g. Terdapat sirip yang berfungsi untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan
untuk berenang. Terdapat 4 macam sisik, yaitu sirip pada punggung (pina dorsalis),
sirip pada akhir badan (pina caudalis), sirip bagian ventral (pina analis), dan sirip
bagian perut (pina abdominalis).

h. Memiliki rangka luar (exeskeleton), meliputi sisik dan sirip.
i. Memiliki sisik yang tertanam pada saku dermal dan tumbuh sepanjang hidupnya.

Terdapat tiga macam sisik, yaitu :
1) Sisik Cycloid (berbentuk bulat), pada sisik ini bila si teliti lebih dalam (pada ikan

yang hidup di daerah yang berempat musim) akan tamapak lingkaran yang
berbeda-beda.
2) Sisik Ctenoid (berbentuk bulat agak lonjong), berdusi kecil-kecil pada bagian
anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.
3) Sisik Ganoid (berbentuk belah ketupat), dengan bagian kecil yang tertanam
dalam saku dermis. Permukaan sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan
mengandung duri-duri halus. Dibawah sisik sebelah menyebelah tubuh terdapat
linea lateralis yang berupa suatu saluran. Didalamnya terdapat alat sensor yang
peka terhadap getaran gelombang.
j. Tipe ekor
1) Type Heterocercal
Yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang
membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.
2) Type Protocercal
Yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul. c.
Type Diphicercal Yaitu akhir columna vertebralis ujung ekoe dan ekor dengan
bentuk ujung runcing.
3) Type Homocercal
Yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak
membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

2. Anatomi kelas Osteichthyes

Anatomi tubuh atau struktur yang menyusun tubuh bagian dalam dari kelas Osteichthyes,
adalah sebagai berikut:
a. Memiliki pharynx pada celah insang yang banyak mengandung lembaran-lembaran

insang.
b. Terdapat esophagus yang menuju ke ventriculus, yang berfungsi sebagai tempat

saluran pencernaan makanan.
c. Terdapat kelenjar pencernaan berupa hepar yang terletak dalam rongga badan

sebelah anterior.
d. Memiliki cor (jantung) yang terletak di bawah pharynx, yang terdiri atas dua bagian

yaitu ventriculum dan auriculum.
e. Terdapat limpa sebagai bagian dari sistem sirkulasi yang berada dekat lambung

dengan pembuluh-pembuluh limpa.
f. Memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri atas tulang tempurung kepala,

columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang
menyokong sirip.

D. SISTEM ORGAN PADA KELAS OSTEICHTHYES
Sistem-sistem atau proses-proses secara fisiologis yang terjadi didalam tubuh ikan yang

tergolong dalam kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pencernaan

Dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian
dari mulut makanan akan melewati pharynx kemudian menuju ke esophagus, dimana
esophagus adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung. Selanjutnya
menuju ke lambung, dimana lambung merupakan organ yang berperan dalam pengolahan
makanan dan penghancuran makanan. Dari lambung makanan di bawa kedalam usus
(intestin), yang merupakan lanjutan dari lambung berfungsi sebagai tempat penyerapan
makanan. Selanjutnya menuju ke anus, sebagai saluran akhir dalam sistem pencernaan
yang mengeluarkan hasil sisa dari metabolisme.
2. Sistem Pernafasan
Pernafasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam empat pasang kantung insang yang
terletak sebelah menyebelah pharynx di bawah operculum. Tiap insang terdiri atas

lembaran ganda filament. Pada saat bernafas, operculum menutup dan melekat pada
dinding tubuh, selanjutnya archus branchialis mengembang kearah lateral. Air kemudian
masuk melalui mulut, kemudian klep mulut menutup sedangkan archus branchialis
mengalami kontraksi, dengan demikian operculum akan membuka. Selanjutnya air
mengalir ke luar melalui filament, saat itulah darah mengambil O₂ dan melepaskan CO₂.
3. Sistem Sirkulasi
Jantung (cor) terletak di bawah pharynx, dalam rongga pericardium dari rongga coelom
sebelah anterior, yang terdiri atas dua bagian yaitu ventriculum dan auriculum. Darah
dibawa kembali menuju ke jantung melalui pembuluh vena, (pembuluh vena merupakan
pembuluh balik yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung). Darah tersebut
kemudian berkumpul pada sinus venosus, kemudian kembali masuk ke auriculum
(auriculum merupakan serambi jantung yang menerima darah dari seluruh tubuh). Darah
dari auriculum dipompa melalui ventriculum yang berdinding tebal menuju insang melalui
conus anteriosus (conus anteriosus merupakan perbesaran dari ujung ventrikel yang
berfungsi memompa darah ke insang), aorta ventralis, empat pasang arteri afferent
branchialis. Saluran terakhir ini yang bertugas menyalurkan darah melalui kapiler dalam
insang untuk mengambil O₂. Kemudian darah dikumpulkan melalui arteri afferent
branchialis menuju aorta dorsalis, kemudian beredar melalui cabang arteri (arteri
merupakan pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung) seperti pada
Chondrichthyes. Selanjutnya darah tersebut akan beredar keseluruh tubuh dan kembali
lagi ke jantung melalui pembuluh vena, begitu seterusnya
4. Sistem Reproduksi
Proses pembuahan pada kelas Osteichthyes ini umumnya terjadi diluar tubuh, dimana pada
jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vasa
defferensia, sperma akan dikeluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada betina sel telur
akan keluar dari ovari melalui oviduct yang selanjutnya akan keluar juga melalui papillae
urogenitalis dan terjadilah proses fertilisasi di luar tubuh. Ikan melakukan reproduksi
secara eksternal. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan
berkembang di luar tubuh ikan. Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi
fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur
beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun.

5. Sistem Ekskresi
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut
urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran
kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air tawar
dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang
hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme
berjalan lambat.

E. KLASIFIKASI DARI KELAS OSTEICHTHYES

Berdasarkan bentuk siripnya, kelas Osteichthyes dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu

Actinopterygii dan Sarcopterygii, dan Branchiopterygii.

Kelas OSTEICHTHYES (ikan bertulang keras)

1. Subkelas Actinopterygii

a. Superordo Paleonisci (paleoniscoids)

b. Superordo Polypteri (ikan bersisik ganoid)

Ordo Polypteriformes (bichirs)

c. Superordo Chondrostei (ikan ganoid bertulang rawan)

Ordo Acipenceriformes (sturgeon dan paddlefish)

d. Superordo Holostei (ikan ganoid bertulang keras)

Ordo Amiiformes (ikan bowfin)

Ordo Lepisosteiformes (ikan gars)

e. Superordo Teleostei (ikan bertulang keras tingkat tinggi)

Ordo Clufeiformes (ikan salmon dan sebangsanya)

Ordo Scopeliformes (ikan iniomous)

Ordo Saccopharyngiformes (belut gulper laut dalam)

Ordo Galaxiiformes (ikan galaxiid)

Ordo Esociformes (ikan pike)

Ordo Mormyriformes (ikan mormirid)

Ordo Cypriniformes (ikan cyprinus, karper)

Ordo Anguilliformes (belut)

Ordo Cyprinodontiformes (ikan cyprinodontid, minno)

Ordo Beloniformes (ikan terbang)
Ordo Gadiformes (codfishes dan hakes)
Ordo Macruriformes (deep-sea rattails)
Ordo Percopsiformes (troutperch dan pirateperch)
Ordo Beryciformes (ikan squirrel)
Ordo Perciformes (ikan perchlike)
Ordo Echeneiformes (ikan remora)
Ordo Zeiformes (ikan John Dorys dan sejenisnya)
Ordo Pleuronectiformes (ikan pipih)
Ordo Gasterosteiformes (ikan sticklebacks dan tubenose)
Ordo Syngnathiformes (ikan mulut pipa)
Ordo Ophiocephaliformes (ikan kepala ular)
Ordo Muligiformes (ikan barakuda, mullet dan silverside)
Ordo Phallostethiformes (ikan phallostethi)
Ordo Lophiiformes (ikan nona)
Ordo Tetraodontiformes (ikan trigger, puffer dan ocean sunfishes)
2. Subkelas Sarcopterygii (fleshy-finned fishes)
a. Superordo Crossopterygii (lobe-finned fishes
Ordo Coelacanthifoemes (ikan latimera)
b. Superordo Dipnoi (ikan paru-paru)
Ordo Dipteriformes (Ikan Neoceratodus)
3. Subkelas Branchiopterygii
Ordo Polyteriformes (Ikan Polyterus)

F. CIRI-CIRI TIAP ORDO BESERTA CONTOHNYA
1. Subkelas Actinopterygii (Ikan bersirip kipas)
Ciri-ciri :
a. Sirip yang berpasangan, tidak memiliki pangkal yang menonjol ditubuh, sehingga
lembar sirip yang ada diluar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip.
b. Sisik-sisik umumnya tilakoid/ganoid.
c. Ekor bertipe homocercal/bicercal.

Subkelas Actinopterygii terdiri atas ordo diantara nya sebagai berikut :
a. Perciformes (Ikan Kerapu)

Famili : Cichlidae, Ospro nemidae.
Contoh : Osphronemus goramy
Ciri-ciri :
1) Bentuk badan agak lebar dan pipih (Torpedo/memanjang)
2) Mempunyai sisik yang besar
3) Sirip punggung 2 ada juga yang satu
4) Sirip ventral di dada

b. Channiformes (Ikan Gabus)
Famili : Channidae
Contoh : Channa asatica
Ciri-ciri :
1) Kepala mirip seperti kepala ular
2) Sirip punggung dan anus panjang berduri lunak
3) Tubuh Bercoreng-coreng dengan coklat , putih , hitam

c. Gonorhynchiformes (Ikan Bandeng)
Famili : Gonorinchidae, Chanidae
Contoh : Chanos chano
Ciri-ciri :
1) Badan ramping dengan sisik kecil keperakan dan ekor bercabang.
2) Sirip punggung terletak di tengah tubuh
3) Sisik yang pinggirnya kasar dan meluas ke depan sampai di kepala
4) Mulut tidak bergigi

2. Sub Kelas Sarcopterygii ( ikan bersirip daging ).
Ciri-ciri :
a. Memiliki sirip bonggol dibagian pangkal berdaging.
b. Mempunyai lubang hidung yang bermuara ke mulut.
c. Sisik cosmoid.
Terdiri atas 2 ordo, yaitu :
a. Dipnoi (Dipteriforme)
Contoh : Lepidosiren paradosa
Ciri-ciri :
1) Tulang-tulang terdapat di kepala
2) Sisik bertipe Sikloid
3) Sirip mempunyai pangkal mirip benjolan
4) Sirip punggung dan anus membentuk sirip yang melingkari bagian belakang tubuh

b. Coleantyformes = Crossoptetygii ( Bangsa ikan Celakan ).
Contoh : Latimeria chalumnae
Ciri-ciri :
1) Tulang belakang berongga,
2) Terdapat tonjolan seperti kaki yang menopang Sirip dada, sirip pinggul, sirip
punggung.

3. Sub Kelas Branchiopterygii
Ciri-ciri :
a. Sisik tebal berbentuk rhomboid.
b. Pangkal sirip menyempit, tertutup oleh sisik.
c. Sirip punggung tersusun atas delapan atau lebih lembaran sirip yang diperkuat oleh
adanya satu spina.

Subclassis Branchiopterygii hanya terdiri satu ordo yaitu ordo Polyteriformes dengan ciri-
ciri mempunyai sirip yang banyak (sesuai dengan namanya).
Contohnya Polyterus bichir.

G. PERANAN OSTEICHTHYES
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan

bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces, peranannya selain sebagai mata
rantai dalam jaring-jaring makanan di ekosistem perairan juga sebagai sumber protein bagi
manusia, beberapa minyak dan empedu ikan digunakan sebagai bahan obat-obatan.
1. Peranan yang menguntungkan

a. Sebagai sumber pangan yang kaya akan protein hewani dan vitamin A bagi manusia.
b. Sebagai ikan hias
c. Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan
d. Tulang ikan dapat digunakan sebagai bahan perekat / lem
e. Sisa-sisa ikan dapat dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.
f. Lemak ikan dapat menjadi sumber asam lemak tidak jenuh
2. Peranan yang merugikan

Contoh Kelas Osteichthyes yang berbahaya yaitu Arothron meleagris (ikan buntal)
yang termasuk kedalam ordo Tetraodontiformes. Ikan buntal merupakan salah satu jenis
ikan yang memiliki kandungan racun mematikan bernama tetrodotoksin. Tetrodotoksin
disebut 1.200 kali lebih beracun daripada sianida.

H. HABITAT OSTEICHTHYES
Keberadaan Ikan Kelas Osteichthyes terdapat pada seluruh ekosistem perairan. Ekositem

perairan mulai dari daerah tropis, ugahari, dan kutub adalah habitat ikan bertulang sejati.
Sebanyak 15.000 spesies atau sekitar 58% ikan bertulang sejati hidup pada perairan laut. Dan
pada habitat ekositem perairan air tawar ikan kelas osteichytes berjumlah sekitar 11.899
spesies.
1. Air Tawar

Air tawar ialah air yang tidak berasa lawan dari air asin. Merupakan air yang tidak
mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya.
2. Air Laut
Air laut adalah air dari laut atau samudra. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%.
Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat
di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll.
Beberapa contoh spesies ikan kelas osteichytes seperti Cyprinodon macularius dan
boregadus saida mampu hidup pada habitat yang ekstrem. Cyprinodon macularius adalah ikan
yang hidup pada habitat air panas yang mencapai suhu 45 derajat celcius. Sedangkan
Boregadus saida adalah ikan yang hidup mampu beradaptasi pada habitat suhu ekstrem yakni
-2 derajat celcius. Spesies yang hidup pada perairan dengan suhu minus dapat beradaptasi
dengan baik karena memiliki darah yang terkandung molekul glikoprotein.
Beberapa spesies ikan osteichthyes dapat melakukan ruaya perairan tawar dan perairan
laut atau bersifat diandromi. Jika spesies ikan melakukan ruaya dari perairan tawar ke perairan
laut untuk memijah maka dikatakan sebagai katadromi. Contoh spesies yang melakaukan
melakukan ruaya katadromi adalah ikan ikansidat. Sedangkan ikan yang melakukan ruaya dari

perairan laut ke perairan tawar untuk memijah dikatakan sebagai anandromi. Spesies ikan
Oncohynus nerka adalah contoh dari ikan anadromi.


Click to View FlipBook Version