The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adeliasalsa273, 2021-10-15 08:54:51

CAUDATA

CAUDATA

mohon maa



Pengertian Amphibi

Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi”
(rangkap) dan “bios” (hidup). Jadi amphbi merupaka hewan bertulang belakang (vertebrata)
dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan hidup di dua alam yakni di
air dan di daratan maka dari itu amphibi bernafas menggunakan insang dan paru-paru. Amphibi
tidak memiliki kuku atau cakar sehingga cara mempertahankan dirinya yaitu dengan memiliki dua
kelenjar pada kulitnya yang disebut kelenjar mukosa dan kelenjar berbintil yang biasanya beracun.
System peredaran darahnya yaitu tertutup, jantungnya terdiri atas tiga lobus yaitu 1 ventrikel dan
2 atrium. System pendengarannya berupa saluran auditory yang disebut dengan tympanium
Ciri-ciri khusus amphibi yaitu:
• Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di

antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
• Memiliki dua lubang hidung yang berhubungan dengan ruang mulut yang mempunyai klep

untuk menahan air.
• Umumnya pada mulut terdapat gigi dan lidah sering kali dapat dikeluarkan. Struktur giginya

yaitu gigi maxilla dan gigi palatum
• Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat

berfungsi waktu menyelam.

• Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).

Klasifikasi Ordo Caudata

Cauda berasal dari bahasa latin yang artinya ekor. Tubuh ordo ini terdapat bagian kepala,
badan, ekor dan anggota gerak. Anggota dari ordo ini bisa mempunyai ukuran tubuh bervariasi
dan ekornya mempunyai panjang yang hampir sama dengan tubuhnya, malahan ada yang lebih
panjang dari tubuhnya. Beberapa spesies mempunyai insang, sementara beberapa lainnya bernapas
dengan memakai paru – paru.
1. Sirenidea

Sirenidae betina biasanya menjaga sekitar 100 telur yang melekat pada tanaman. Telur
berbentuk bulat, jelas, rumpun jeli seperti yang biasanya 2,5-4 inci (6,3- 10 cm). Hewan
dewasa hanya tinggal di dalam air selama beberapa hari, maka telur menetas dalam 1 sampai
2 bulan. Pelapisan Jelly mencegah telur salamander dari kekeringan, namun menghambat
oksigen difusi (diperlukan untuk perkembangan embrio).

2. Cryptobranchoidea
• Cryptobranchidae

Ciri-ciri: Memiliki ukuran tubuh mencapai hingga 1,44 meter (4.7 kaki), makan pada
ikan dan udang-udangan, dan telah dikenal hidup selama lebih dari 50 tahun di
penangkaran.
• Hynobiidae

Ciri-ciri: Salamander dari keluarga Cryptobranchidae adalah memanjang (panjang
dapat melebihi 1,5 meter). Fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan, panjang
tubuhnya melebihi 2 meter. Metamorfosis sebagian, insang eksternal yang hilang pada
hewan dewasa dan ekor tetap lateral dikompresi dan finlike.
3. Salamandroidea
• Amphiumidae

Ciri-ciri: Tubuh memanjang, warna umumnya abu-abu-hitam. Memiliki kaki, namun
sangat kecil. Panjang tubuh bisa sampai 116 cm (46), panjang kaki sampai sekitar 2 cm
(0,79 in).
• Plethodontidae

Ciri-ciri: Warna bervariasi dari kuning ke perunggu. Ada tiga garis hitam yang jelas,
yang menunjukkan panjang hewan.
• Ambystomatidae

Ciri-ciri: Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang kepala mereka dan di atas
celah insang. Larva memiliki ekor sirip yang memanjang dari belakang kepala ke ekor.
Kaki tumbuh segera setelah menetas, dengan empat jari pada lengan, dan lima jari di
hindlegs. Sepasang mata yang lebar.
• Proteidae

Ciri-ciri: Bersifat nocturnal. Bentuk tubuh memanjang, penurunan jumlah digit, mata
berhenti berkembang dan kurangnya pigmentasi di kulit.
• Dicamptodontidae

Ciri-ciri: Ukuran tubuh sampai 30 cm (12 in) panjang, dan ditemukan di bagian barat
Amerika Serikat dan Barat Selatan British Columbia. Ukuran mirip dengan salamander
(Ambystomatidae)
• Salamandridae.

Ciri-ciri: Umumnya memiliki pola warna-warna cerah dan kontras. Memiliki empat
anggota badan berkembang dengan baik, dengan empat jari kaki pada forelimbs, dan
(dalam banyak kasus) lima jari pada hindlimbs. Ukuran berbedabeda dari 7 cm (2,8 in)
sampai 30 sentimeter (12 in) panjangnya.

Sistem Gerak

Amphibi pada dasarnya mempunyai alat gerak berpasangan, yaitu sepasang tungkai depan
dan sepasang tungkai belakang. Ancestor amphibi mempunyai dua pasang tungkai pentadaktila
yang ternyata terjadi variasi karena adaptasi untuk hidup di darat, air, arboreal atau hidup diatas
pohon, dan dibawah tanah.
Sistem Pencernaan Saluran pencernaan pada salamander adalah sebagai berikut:

• Rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah
untuk menangkap mangsa.

• Esofagus berupa saluran pendek.
• Ventrikulus (lambung) berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.
• Intestinum (usus) dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
• Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka.
• Kloaka merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran

reproduksi dan urine

Sistem Koordinasi

Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf
periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari: encephalon (otak) dan medulla spinalis. Pada sebelah
dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau
cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan
bagian anteriornya bergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua
bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya
merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni medulla
oblongata yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale.

Sistem Reproduksi

Reproduksi berlangsung dengan perkawinan eksternal, yaitu perkawinan yang
pembuahannya berlangsung diluar tubuh betina. Perkembangbiakan pada salamander dengan
pembuahan atau fertilisasi internal di mana salamander jantan mengeluarkan sel sperma damal
kantung spermatofor, lalu salamander betina mengambil spermatofor dan memasukkannya ke
dalam tubuhnya agar terjadi pembuahan sel sperma dan sel telur.

Kebanyakan salamander seperti amfibi, memiliki perkembangan tidak langsung, yaitu
mengalami metamorphosis. Pada tahap larva, mereka memiliki insang luar dan berbulu, yang
hilang pada usia dewasa.


Click to View FlipBook Version