1
ANURA
Anura merupakan kelompok amfibia yang tidak memiliki ekor dan pandai melompat,
dikenal dengan nama katak dan kodok. Karakteristiknya yaitu tubuhnya pendek dan lebar, kepala
bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang
lebih besar daripada tungkai depan. Hal tersebut mendukung pergerakannya untuk melompat. Dan
pada beberapa famili terdapat selaput di antara jari-jarinya. Fertilisasinya secara internal dan
prosesnya dilakukan di perairan. Telur yang menetas biasanya akan tumbuh menjadi larva yang
berbeda dengan bentuk dewasa yang biasa dikenal dengan nama “Berudu”.
➢ Kulit
Kulit pada Anura ada yang halus dan ada juga yang kasar. Kulitnya dapat tembus air, meskipun
banyak kelenjar mukosa yang membantu menjaga kulit agar tetap lembap. Juga ada yang
menghasilkan seksresi yang tidak disukai dan beracun bagi predator. Kulit Anura umumnya
mengandung sel pigmen berwarna cerah mencolok, berfungsi sebagai peringatan terutama pada
spesies yang beracun.
3
➢ Kaki
Katak dan kodok memiliki 4 jari di kaki depan dan kaki belakang. Ordo Anura umumnya
memiliki 3 tipe pada kakinya, yaitu tipe cakar, tipe cakram, dan tipe selaput. Khusus yang hidup
di air, terdapat selaput kulit di antara jarinya. Katak yang tinggal di pohon memiliki bantalan
perekat berbentuk cakram di ujung jarinya. Sedangkan untuk menggali liang memiliki tonjolan
tanduk pada kaki belakang yang disebut tuberkel, berfungsi untuk menggali tanah.
➢ Siklus Hidup
Daur hidup Anura terdiri dari 3 tahap, yaitu telur, berudu, dan dewasa. Transisi dari berudu ke
dewasa mencakup perubahan radikal yang disebut metamorfosis.
Anura memiliki 5 famili, di antaranya:
1. Familia Bufonidae
Famili ini sering disebut sebagai kodok sejati, contohya yaitu Bufo sp. Ciri-cirinya, yaitu:
➢ Kulitnya kasar dan berbintil.
➢ Terdapat kelenjar paratoid di belakang mata.
➢ Mempunyai mulu yang lebar, tetapi tidak memiliki gigi.
➢ Tungkai belakang lebih panjang daripada tungkai depan.
➢ Jari-jarinya tidak memiliki selaput.
➢ Fertilisasi berlangsung secara eksternal.
2. Familia Megophryidae
Contohnya yaitu Megophryidae sp (katak tanduk jawa). Ciri-cirinya:
➢ Terdapat tanduk di atas mata yang merupakan modifikasi dari kelopak mata.
➢ Umumnya tubuh famili ini berukuran kecil.
➢ Tungkai relatif pendek, sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah.
➢ Hidup di hutan dataran tinggi.
➢ Pada fase berudu, terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan
air.
5
3. Familia Ranidae
Famili ini juga sering disebut katak sejati. Contohnya yaitu Rana chalconata (kongkang
kolam). Ciri-cirinya:
➢ Bentuk tubuhnya relatif ramping.
➢ Tungkainya relatif panjang.
➢ Di antara jari-jarinya terdapat selaput untuk membentu berenang.
➢ Kulitnya halus, licin, dan beberapa ada yang berbintil.
4. Familia Mycrohilidae
Contohnya yaitu Mycrohila achatina. Ciri-cirinya yaitu:
➢ Berukuran kecil dan kakinya lebih panjang dari tubunya.
➢ Terdapat gigi pada maxilla dan mandibula.
➢ Pupil memanjang secara horizontal.
➢ Biasa ditemukan di persawahan atau rawa.
5. Familia Rachoporidae
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
➢ Dapat ditemukan di area persawahan.
➢ Beberapa jenis memiliki kulit kasar, tetapi kebanyakan halus dan berbintil.
➢ Terdapat gigi seperti parut pada maximillanya, ada pula gigi palatum.
➢ Fertilisasi secara ekseternal.
APODA
Apoda diartikan sebagai tubuh yang tidak memiliki alat gerak “Tidak Mempunyai Kaki”.
Apoda mempunyai bentuk tubuh yang memanjang menyerupai bentuk cacing atau belut dengan
kulit serta tulang yang kompak. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada
fase larva apoda hidup dalam air dan bernafas dengan insang sedangkan pada fase dewasa insang
yang dimilikinya mulai menyusut atau hilang dan biasanya ditemukan di dalam tanah. Fertilisasi
pada Apoda terjadi secara internal. Morfologinya terdiri dari tengkorak, kulit, mulut, gigi dan
tentakel.
7
• Familia Rhinatrematidae
Famili Rhinatrematidae berukuran sedang (berkisar 161-328 mm) dengan ekor pendek sejati.
Anggota famili ini memiliki anulus primer yang dibagi lagi menjadi anulus sekunder dan
tersier. Mulutnya di bagian bawah mata. Dan tentakel berdekatan dengan mata. Bertelur di
dalam tanah.
• Familia Ichthyopiidae
Famili ini memiliki ekor yang nyata. Tengkoraknya memiliki atap yang lebih padat.
Panjangnya bisa mencapai 50cm. Betinanya menegeluarkan sekelompok telur di tanah yang
lembab atau di liang yang dekat dengan air. Kemudian akan berkembang mejadi larva akuatik.
Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru. Matanya kecil ditutupi oleh kulit,
penglihatannya terbatas untuk menentukan terang dan gelap. Memiliki tentakel yang letaknya
lebih dekat kemata, dan bersisik .
• Familia Uraeotyphlus
Uraeotyphlus endemik Ghats Barat dibagi menjadi dua kelompok spesies, spesies dalam
kelompok malabaricus ditandai dengan memiliki annuli yang tidak kongruen dengan miomer
batang. Uraeotyphlus dapat dibedakan dari spesies caecilian lain dalam kelompok malabaricus
dengan kombinasi jumlah annuli.
• Familia Scolecomorphida
Famili Scolecomorphidae terdiri dari caecilian berukuran kecil hingga sedang (270-448 mm),
dengan rahang bawah yang tenggelam dan bukaan seperti tentakel. Mata terhubung secara
basal ke tentakel dan menonjol bersama dengan tentakel. Mereka tidak memiliki stapes serta
annulus sekunder dan tersier. Tidak memiliki sisik dermal. Betina cenderung memiliki lebih
banyak tulangbelakang dari pada jantan.
• Familia Typhlonectids
Typhonectids berkisar panjang 140-750 mm. Kelima generasi dalam keluarga ini adalah
vivipar melepaskan insangnya sejak dini. Anggota ini mungkin sepenuhnya akuatik atau semi-
akuatik, semua membuat liang baik di permukaan air atau di bawah air. Typhlonectids
memiliki paru-paru trakea (trakea diperluas digunakan sebagai organ pertukaran gas aksesori).
9
• Familia Caecilidae
Mempunyai annuli primer yang berbeda. Beberapa spesies memiliki alur sekunder. Ada yang
memiliki sisik dan tidak bersisik dan ekornya tidak nyata. Tubuh menyerupai cacing tapi ada
yang menyerupai ular. Kulitnya halus dan biasanya gelap-mate, tetapi beberapa spesies
memiliki kulit berwarna-warni. Memiliki mata kecil yang tertutup oleh kulit untuk
perlindungan lalu pada telinga memiliki kolumela.
Sistem Organ Pada Ordo Apoda Dan Anura
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
Pada proses pencernaan, makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan kemudian ke
lambung. Di dalam lambung makanan dicerna. Selanjutnya, makanan menuju ke usus halus dan
mengalami pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim pencernaan yang berasal dari hati dan
pankreas. Di usus halus, sari-sari makanan diserap. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap akan
dikeluarkan melalui kloaka.
Sistem Pernapasan
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air.
Sistem Sirkulasi
Katak memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung yang dimiliki Katak
terdiri dari satu atrium kanan, satu atrium kiri dan satu ventrikel. katak memiliki Sinus venosus,
yaitu saluran penampungan darah dari pembuluh yang akan masuk ke atrium. Darah yang ada di
kedua atrium ini akan mengalir ke ventrikel untuk diolah kembali. Setelah berada di ventrikel,
darah yang mengandung banyak oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh sedangkan darah yang
masih rendah oksigen akan kembali menuju paru-paru sampai mendapatkan oksigen.
11
Sistem Reproduksi
Terdapat dua macam reproduksi yaitu secara eksternal pada Anura dan internal pada
Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang tenang dan
dangkal. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel
telurnya sehingga bisa dibuahi oleh jantan. Semua apoda jantan memiliki organ kopulasi yaitu
phallodeum.
Sistem Eksresi
Ginjal akan menyaring nitrogen dari darah dan mengeluarkannya sebagai urin. Urin dan
sisa pencernaan dibuang melewati kloaka. Pada saat amphibi berada di air, air masuk melewati
pori-pori kulit lalu masuk ke dalam tubuh.
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak ( otak depan, otak tengah, otak belakang ) dan sumsum lanjutan. Sedangkan serabut-
serabut saraf yang berasal dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk suatu sistem saraf tepi.
Sistem Indra
1. Penglihatan
Pada kelopak mata bawah ada membran tipis yang disebut membran niktitans yang
berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan dengan air.
2. Penciuman
Lubang hidung pada amfibi berhubungan langsung pada rongga mulutnya.
3. Pendengaran
Telinga terdiri dari telinga tengah serta telinga dalam. Pada telinganya ada saluran yang
berhubungan dengan faring disebut tuba eustachius, saluran tersebut berfungsi
menyesuaikan tekanan udara pada lingkungan luar tubuh dengan lingkungan dalam
tubuh. Katak mempunyai gendang telinga (membran timpani). Apoda tidak memiliki
tympanum (Struktur pendengaran).
4. Peraba
Kulit mengandung sel pigmen. Apoda memiliki tentakel sebagai alat sensor.
5. Perasa
Lidah tidak dapat merasakan rasa. Lidah dapat menjulur panjang dan digunakan untuk
menangkap mangsanya.
13
Peranan Apoda & Anura Dalam Kehidupan
Menguntungkan
Kebanyakan anura adalah predator yang memakan berbagai jenis serangga atau larva
serangga sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Katak juga digunakan sebagai
indikator lingkungan hidup. Kulit katak digunakan sebagai alat pernafasan. Pada saat terjadi
polusi terhadap lingkungannya, katak akan mengalami gangguan pada saat melakukan
pernafasan, sehingga polusi katak pada lingkungan tersebut berkurang. Hal itu menandakan
bahwa lingkungan tersebut sudah mengalami pencemaran.
Merugikan
Apoda maupun Anura yang berwarna mencolok memiliki kelenjar racun di kulitnya
sehingga berbahaya bagi predator.