The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fjr10caem, 2021-11-01 05:25:53

Tugas 1.1.a.9

Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Keywords: CGP Angkatan 4

TUGAS 1.1.A.9.

Koneksi Antar Materi
Kesimpulan dan
Refleksi Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara

FAJAR WITDANARKO
CGP Angkatan 4
SDN Lembeyan Wetan 2
Kab. Magetan
Provinsi Jawa Timur

Isi buku

TOPIK UTAMA DALAM
BUKU INI

Koneksi antar materi dan kesimpulan
Yang saya percaya tentang murid dan
pembelajaran di kelas sebelum saya belajar
modul 1.1
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku
saya setelah mempelajari modul 1.1
Yang bisa segera saya terapkan agar kelas
saya mencerminkan pemikiran KHD

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Modul 1.1 berisi tentang filosofi Pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara. Untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab,
peradaban yang diimpikan maka pendidikan menjadi salah satu
kunci utama atau pondasi untuk mencapainya. Pendidikan dapat
menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan
yang dapat diteruskan atau diwariskan. Tujuan pendidikan yaitu
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka

dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat

memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan
kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang
petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang
disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan
yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung
yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur
dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik
maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik
(kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian

dan perawatan dari pak tani begitupun sebaliknya

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun
pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan
arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Seorang pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar
anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Dalam kemerdekaan belajar pendidik harus berorientasi atau
berpusat pada anak. Semua yang dilakukan dalam pendidikan

harus berpusat pada anak

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Setelah mengalami pendidikan yang diharapkan berubah adalah
budi pekerti. Budi memiliki artinya cipta atau pikiran, rasa atau
perasaan, karsa atau kemauan sedangkan pekerti tenaga atau
raga. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari

bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau
kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Jadi budi pekerti
merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan atau pikiran
hingga menjelma sebagai tenaga. Untuk itu pendidikan harus
mendorong tumbuh kembang yang holistik atau seimbang mulai

dari angan atau pikiran sampai tenaga agar tercipta
kesempuranaan budi pekerti yang membawa pada
kebijaksanaan

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Untuk mencapai kesempurnaan budi pekerti dapat menggunakan permainan
anak yang dimasukkan pada pembelajaran di sekolah sebagai kultur. Contoh

permainan anak yang dapat dimasukkan pada pembelajaran antara lain
permainan anak Jawa seperti: sumbar, gateng, dan unclang ang mendidik
anak agar saksama (titi paritis), cekatan, menjernihkan penglihatan dan lain-
lain. Kemudian juga permainan seperti: dakon, cublak-cubak suweng dan
kubuk yang mendidik anak tentang pengertian perhitungan dan perkiraan
(taksiran). selain itu, permainan gobag, trembung, raton, cu, geritan, obrog,
panahan si, jamuran, jelungan, dan lain-lain.nya yang bersifat olahraga yang
tentunya akan mendidik anak dalam hal: kekuatan dan kesehatan badan,
kecekatan dan keberanian, ketajaman dalam penglihatan dan lain-lain ada
juga permaianan seperti: mengutas bunga (ngronce), menyulam daun pisang
atau janur, atau membuat tikar, dan pekerjaan anak lainna yang dapat

menjadikan mereka memiliki sikanp tertib dan teratur.

Koneksi antar materi
dan kesimpulan

Selain mencapai kesempurnaan budi pekerti tujuan pendidikan
Indonesia adalah perwujudan Pelajar Indonesia merupakan

pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berperilaku

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau profil pelajar Pancasila
meliputi Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan

Berakhlak Mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

Yang saya percaya tentang
murid dan pembelajaran di
kelas sebelum saya belajar
modul 1.1

Sebelum saya belajar modul 1.1 yang saya percayai tentang siswa dan pembelajaran
di kelas adalah bagi saya siswa itu ibarat seperti kertas kosong yang harus saya isi
dengan coretan-coretan ilmu pengetahuan. Siswa harus dituntut untuk mencapai
kompetensi-kompetensi yang ada di buku paket. Siswa harus menyelesaikan tugas
yang diberikan untuk mencapai kompetensi tersebut. Pada saat pembelajaran
berlangsung buku paket merupakan pedoman yang harus dilaksanakan oleh siswa.
Siswa harus mengerjakan atau melakukan apa yang ada pada buku paket dengan
harapan dapat mencapai kompentensi-kompetensi.

Yang berubah dari pemikiran
atau perilaku saya setelah
mempelajari modul 1.1

Setelah saya mempelajari modul 1.1 bagi saya siswa itu memiliki kodrat alam. Kodrat
alam ini diibaratkan sebagai sehelai kertas yang berisi tulisan-tulisan suram. Pendidik
seharusnya menebalkan tulisan baik agar kelak nampak budi pekerti yang baik.
Sedangkan tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan jangan sampai
menjadi tebal, bahkan kalau bisa dibuat makin suram agar kelak budi pekerti yang
kurang baik tidak muncul dikemudian hari. Pembelajaran tidak hanya ilmu pengetahuan
saja malainkan perlu ditananamkan kebiasaan-kebiasaan budi pekerti yang baik.
Sehingga guru tugasnya menuntun bukan hanya menuntut, menuntun sesuai kodrat alam
dan kodrat zaman. Setelah mempelajari modul 1.1 menurut saya pembelajaran harus
berpihak kepada murid agar tercapai perwujudan profil pelajar Pancasila dengan
mengimplementasi azas trikon (konvergen, konsentris, kontinyu). Dalam kegiatan
pembelajaran berpedoman kepada triloka yaitu Ing ngarso sung tulodho, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani.

Yang bisa segera saya terapkan
agar kelas saya mencerminkan
pemikiran KHD

Setelah memperlajari modul 1.1 yang bisa segera saya terapkan agar kelas
saya mencerminkan pemikiran KHD adalah membuat kesepakatan kelas

sebagai wujud merdeka belajar. Menerapkan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa sehingga mewujudkan pembelajaran yang
berpihak kepada siswa. Menerapkan dasar Pendidikan yaitu TRILOKA
dalam kegiatan pembelajaran. Mewujudkan profil pelajar Pancasila.

"Bebas dari segala ikatan,
dengan suci hati mendekati sang
anak, bukan untuk meminta
sesuatu hak, melainkan
berhamba pada sang anak"

KI HADJAR DEWANTARA, 1922


Click to View FlipBook Version