The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by abbiyaziz, 2021-04-11 09:14:56

MATERI PPIPS

MATERI PPIPS

TEMA 4 : BERIMAN

IPS Tujuan:

MASA ISLAM Kamu mampu memahami proses
Islam datang ke Indonesia melalui pedagang penyebaran agama Islam di Indonesia,
Muslim. Kehadiran para pedangan Muslim dan mampu belajar akhlak dari para
yang berinteraksi dengan cara yang baik dan pedagang Muslim dengan baik.
berakhlak, membuat masyarakat Indonesia
bersimpati dan mendapatkan hidayah untuk PPKn
memeluk agama Islam. Sehingga Indonesia
menjadi negara dengan pemeluk agama PANCASILA dan DAERAH NKRI
Islam terbesar di dunia. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia,
Teori masuknya Islam ke Indonesia terbagi yang dirumuskan pada kongres BPUPKI.
menjadi 3, di antaranya: teori Gujarat (islam Sebuah organisasi bentukan Jepang dalam
masuk pada abad ke-13), teori Mekkah hal persiapan kemerdekaan Indonesia.
(Islam masuk pada abad ke-7) dan teori Dalam sidang BPUPKI ini dasar negara
Persia (Islam masuk pada abad ke-13). dirumuskan dan dikemukakan oleh pada
Peninggalan Islam dapat dilihat melalui pendiri negara seperti: M. Yamin, M.
kerajaan yang ada di Indonesia: Perlak, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Samudra Pasai, Malaka, Aceh, Demak, Puncaknya pada saat Jepang mulai terdesak
Pajang, Mataram, Cirebon, Banten, oleh serangan negara sekutu (Inggris,
Makasar, Banjar, dan Ternate Tidore Amerika dan Belanda), pada 17 Agustus
1945, bangsa Indonesia melalui Ir. Soekarno
Tujuan: dan Moh. Hatta membacakan teks
Kamu mampu memahami konsep Proklamasi, yang menandakan Indonesia
dasar negara Indonesia (Pancasila), merdeka.
melalui cita-cita luhur perjuangan Pasca merdeka, pendiri Negara Indonesia
para pendiri negara. Serta sepakat bahwa bentuk negara Indonesia
menyadari potensi diri dan daerah adalah kesatuan dan persatuan. Hal ini
di sekitarmu dalam tujuannya mengingat Indonesia terdiri dari banyak
memajuka kehidupan bangsa. daerah di berbagai pulau. Sehingga pada
proses pemerintahannya ditetapkanlah
sistem otonomi daerah. Artinya melalui garis
komando Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah pun berhak mengelola potensi yang
ada di daerahnya.

46

Muatan IPS

Hidup dengan Islam

‫إِ َّن ال ِِّدي َن ِعن َد اََّّللِ اإِْل إسَلم‬

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam…” (QS Al Imran : 19)

Kehidupan Masa Islam
Islam datang ke Indonesia dibawa oleh pedagang muslim. Para pedagang

tersebut datang untuk berdagang sambil menyebarkan agama yang dibawanya karena
bagi mereka setiap muslim adalah penyebar agama.

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

Indonesia adalah adalah negara yang memiliki Konsep bahasan:
penganut agama Islam terbesar di dunia. Agama Islam Sesungguhnya agama di
masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, sisi Allah ialah Islam..
kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para (QS Al Imran : 19).
ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Melalui akhlak yang baik,
Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya para pedagang muslim
terdapat beberapa teori yang mendukungnya. berhasil menyebarkan
Islam di tanah air.

1. Hubungan Indonesia dengan Asia Barat dan Pusat Perkembangan Islam
Kelahiran agama Islam secara resmi ditandai dengan turunnya Al Quran, melalui
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Wahyu
Al Quran itu turun pada bulan Ramadhan tahun 611 M di Gua Hira Mekkah.
Peristiwa tersebut menandai kenabian dan kerasulan Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam, sehingga dikenal sebagai Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam. Perjuangan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
yang tidak pernah lelah dalam menyebarkan agama Islam menyebabkan semakin

47

berkembang di jazirah Arab. Setelah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam wafat penyebaran agama Islam dilanjutkan oleh para Khafilah
sehingga agama Islam tersebar ke seluruh dunia termasuk juga Indonesia.
Hubungan Indonesia dengan pusat-pusat perkembangan Islam seperti Arab,
Persia, Gujarat, dan juga Kanton di Cina yang utama adalah hubungan dagang.
Pada abad ke-10 para pedagang muslim terutama dari Arab telah menguasai
perdagangan di perairan Asia. Dalam perkembangannya selain hubungan
dagang, juga terjalin hubungan diplomatik dan sosial kebudayaan. Hubungan
diplomatik terjadi dengan saling tukar duta antar pemerintahan. Sedangkan
hubungan sosial budaya terjadi melalui hubungan perkawinan dan kontak
kebudayaan. Hubungan tersebut saling memperkenalkan tradisi kebudayaan dan
keyakinannya masing-masing.
Pada masa pedagang Islam datang ke Nusantara, banga Indonesia pada saat itu
begitu terkesan dan terpikat oleh akhlaq mulia para pedagang yang singgah di
tanah mereka. Begitu kuat simpati bangsa Indonesia dengan akhlaq para
pedagang muslim, sampai-sampai mereka berani dan rela meninggalkan agama
yang mereka anut sedari dahulu kala. Dalam waktu yang relatif singkat, bangsa
kita yang sebelumnya beragama Hindu dan Budha berubah menjadi beragama
Islam. Sungguh ini adalah hidayah dari Allah yang telah membukakan kebaikan
bagi bangsa Indonesia.
2. Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
a. Proses Masuknya Islam di Indonesia

Proses masuknya Islam di Indonesia dapat diketahui dari beberapa sumber
yang dapat memberitakannya. Menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam
bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori, yaitu:
1) Teori Gujarat

Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India.
2) Teori Makkah

48

Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap
teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab
(Mesir).
3) Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran).
c. Sumber Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Sumber-sumber sejarah tentang proses masuknya agama Islam ke
Indonesia sehingga kita lebih yakin bahwa Islam masuk atau datang
di Indonesia memang benar adanya, Islam dibawa oleh pedagang dan
lainnya yang berdasarkan tentang teori penyebaran Islam di nusantara
dan pendapat para ahli yang memperkuat masuknya Islam di
Indonesia, sangat jelas bahwa Islam masuk di Indonesia ini dan jika
ingin bukti terkait sumber sejarah masuknya Islam di Indonesia dapat
juga dilihat atau diketahui dari pesan-pesan yang tertulis di batu nisan
dan catatan sejarah dari para penyair.
b. Peran Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia Ulama memegang
peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Para
raja dan adipati, guru agama diangkat menjadi guru bagi keluarganya,
maupun menjadi penasehat. Penyiaran agama Islam dilakukan oleh
orang Indonesia sendiri.
Penyiar agama Islam di Pulau Jawa yang terkenal adalah para wali.
Ada 9 wali yang termasyur di Jawa sehingga sering disebut wali
sanga. Wali Sanga memiliki beberapa peranan dalam upaya
mengembangkan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Adapun
peranannya adalah: menyebarkan agama Islam, sebagai penasehat
raja-raja Islam di Jawa, sebagai panglima perang, dan membimbing
tugas-tugas keagamaan serta melahirkan corak kebudayaan baru yaitu

49

asimilasi dan akulturasi antar kebudayaan Islam dengan kebudayaan
setempat.
Adapun nama-nama wali Sanga sebagai berikut:
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maulana

Mghribi)
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
4. Sunan Giri (Raden Paku atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul

Fakih)
5. Sunan Drajad (Raden Kosim/Syarifudin Masih Munad/Sunan

Sedayu)
6. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid atau Syekh Malaya)
7. Sunan Kudus (Ja`far Sadiq atau Raden Undug)
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
9. Sunan Gunang Jati (Syarif Hidayatullah)

Tantangan Individu!
Ceritakanlah di hadapan teman-teman kelasmu, tentang kesimpulan
kamu atas pembahasan di muatan ini!

50

Catatanku :

51

Muatan PPKn

Fondasi kehidupan bangsa

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
(QS Al Maidah : 2)

Perumusan pancasila melalui BPUPKI
Masuknya Islam di tanah Indonesia memberikan warna pada dasar negara

Indonesia, yakni Pancasila. Hal tersebut dapat dilihat dari isi teks Pancasila yang
berbunyi:

1. Ketuhanan yang Maha Esa Kebijaksanaan dalam
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat

Permusyawaratan / Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Jika kita membaca teks Pancasila di atas, akan Konsep bahasan:
sangat terasa istilah-istilah Islam yang ada di Pancasila merupakan dasar
dalamnya berdasarkan apa yang telah negara Indonesia yang
dirumuskan oleh para pendiri bangsa. dirumuskan oleh para
Bagaimana proses perumusan itu berjalan? pendiri negara, seperti: Mr.
Inilah yang akan kita bahas. Muhammad Yamin, Mr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Pancasila.

Pembentukan BPUPKI
Lepas dari penjajahan Belanda, bangsa Indonesia ganti dijajah oleh Jepang yang

mulai masuk dan menguasai Indonesia pada 8 Maret 1942. Pada waktu itu Jepang
mengetahui apa yang diinginkan oleh bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan. Jepang
berusaha menarik simpati bangsa Indonesia, dengan mempromosikan semboyan
“Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia”.

52

Tetapi kenyataannya sama saja, Jepang adalah penjajah yang tak kalah kejamnya
dengan Belanda sehingga menyebabkan penderitaan luar biasa bagi bangsa Indonesia
di antaranya penderitaan yang disebabkan oleh peraturan Jepang tentang kerja paksa
yang disebut romusha. Rakyat Indonesia kecewa dan memberontak terhadap
pemerintah Jepang.

Tahun 1944 Jepang mulai terdesak oleh tentara Sekutu (Inggris, Amerika
Serikat, dan Belanda) yang melakukan pembalasan. Untuk mengambil hati bangsa
Indonesia agar mau membantu, Jepang menjanjikan akan memberi kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari janjinya tersebut pada 29 April 1945, secara resmi
Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyunbi Cosakai. Sesuai dengan namanya
tugas BPUPKI adalah menyelidiki segala sesuatu tentang usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia di antaranya adalah menyiapkan dasar negara Indonesia
merdeka.

Saat dilantik oleh Jepang pada 28 Mei 1945 BPUPKI berjumlah 62 orang terdiri
atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh orang anggota perwakilan dari Jepang.
Ketua BPUPKI adalah Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua orang wakil
ketua yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.Panji Soeroso. BPUPKI mengadakan
sidang sebanyak tiga kali, yaitu dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.

Sidang resmi pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 membahas tentang
dasar negara. Sidang resmi kedua pada 10-17 Juli 1945 membahas rancangan Undang-
Undang Dasar. Adapun Sidang tidak resmi atau sidang reses dipimpin oleh anggota
BPUPKI yaitu Ir. Soekarno.

Usulan Dasar Negara
Dasar negara merupakan fondasi berdirinya sebuah negara. Ketua BPUPKI Dr.

K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dalam pidato pada awal sidang pertama, menyatakan

53

bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar negara.
Selanjutnya dalam sidang pertama BPUPKI para tokoh pendiri negara secara
bergantian menyampaikan pidato dan pandangannya. Beberapa di antaranya
mengusulkan rumusan dasar negara. Meskipun rumusan dasar negara yang diusulkan
berbeda-beda, namun rumusan-rumusan tersebut memiliki persamaan isi materi
maupun semangat yang menjiwai rumusan-rumusan tersebut. Usulan tentang dasar
negara Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) secara
berurutan disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Mr. Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara Indonesia merdeka

secara lisan dan tertulis. Usulan secara lisan yang disampaikan ketika berpidato,
berbeda dengan usulan yang tertulis. Berikut adalah rumusan dasar negara yang
disampaikan secara lisan ketika berpidato dan yang disampaikan secara tertulis.

Usulan Secara Lisan Usulan Tertulis
1. Peri Kebangsaan 3. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan 4. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Peri Ketuhanan 5. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Peri Kerakyatan 6. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
5. Kesejahteraan Sosial
dalam permusyawaratan/perwakilan
7. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo menyampaikan pidatonya tentang

dasar negara Indonesia merdeka. Rumusan yang disampaikan oleh Mr. Soepomo
adalah sebagai berikut:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

54

Dalam pidatonya Mr. Soepomo menekankan bahwa negara Indonesia merdeka
adalah negara yang mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyat, yang mengatasi
segala golongan dan segala paham perorangan, bukan negara yang mempersatukan
diri dengan golongan terbesar atau golongan yang paling kuat.
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya di hadapan
peserta sidang hari ketiga BPUPKI. Dalam pidato tersebut diusulkan rumusan dasar
negara sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme, atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Untuk lima dasar negara tersebut Ir. Soekarno juga mengusulkan agar diberi
nama Pancasila. Panca artinya lima, sila artinya asas atau dasar, di atas kelima dasar
itulah Negara Indonesia berdiri. Ir. Soekarno mengatakan bahwa nama Pancasila ini
berasal dari seorang ahli bahasa kawan beliau, tetapi tidak disebutkan siapa kawan
tersebut. Usul mengenai nama Pancasila ini kemudian diterima oleh sidang.
Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI Dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat mem bentuk panitia kecil yang bertugas mengumpulkan usulan dari
para anggota yang akan di bahas pada masa sidang berikutnya yaitu sidang kedua.
Panitia kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno ini beranggotakan delapan orang, yaitu
(1) Ir. Soekarno, (2) Ki Bagoes Hadikoesoemo, (3) Kyai Haji Wachid Hasjim, (4) Mr.
Muhammad Yamin, (5) Sutardjo Kartohadikoesoemo, (6) A.A Maramis, (7) Otto
Iskandardinata, dan (8) Drs. Mohammad Hatta.

55

Catatanku :

56

Muatan IPS

Kerajaan Tertinggi

‫َملِ ِك الَنّا ِس‬

“Raja manusia,” (QS An Nas: 2)

Apa yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita ini, Konsep bahasan:
tentu tidak terlepas dari sejarah panjang kerajaan-kerajaan Kerajaan Islam di
Islam di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita pelajari Indonesia
kembali tentang kerajaan-kerajaan Islam yang memiliki memberikan
peran dalam membangun kehidupan Bangsa Indonesia pengaruh yang
sebelum proses kemerdekaan. besar pada proses
kemerdekaan
bangsa Indonesia.

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
1. Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak didirikan pada tanggal 1 Muharam 225 H (840 Masehi)
dengan Raja yang pertama adalah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz
Syah. Bukti-bukti peninggalannya sejarah yang dapat di gunakan untuk
mendukung dan membuktikan mengenai keadaan kerajaan Perlak ada tiga,
yakni mata uang Perlak, stempel kerajaan dan makam raja-raja Benoa.
2. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad ke-13, terletak di Aceh Utara
(Kabupaten Lhoksumawe sekarang). Raja pertama adalah Sultan Malik Al
Saleh, yang sebelumnya bernama Meurah Silu. Salah satu peninggalannya
adalah “batu nisan Sultan Malik al-Saleh”. Banyak ulama dan pedagang Arab
serta Gujarat giat menyebarkan agama Islam di sini. Setelah Malik AI Saleh
wafat diganti oleh Sultan Maik AI Tahir, pada masa ini singgah seorang
musafir bernama lbnu Batutah dalam perjalanannya ke Cina. Kemunduran

57

Kerajaan Samudra Pasai pada saat diperintah oleh Sultan Mausur Malik az-
Zahir. Tahun 1521 dikuasai oleh bangsa Portugis, tahun 1524 oleh Ali
Mughayat Syah (Aceh).
3. Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka atau yang lebih dikenal dengan kesultanan Malaka
merupakan sebuah kerajaan yang pernah berdiri di Malaka, Malaysia.
Kerajaan ini bercorak Melayu, dan didirikan oleh Parameswara antara tahun
1380-1403 M. Kerajaan Malaka merupakan salah satu pusat perdagangan
yang terkenal pada abad ke-15. dengan kebudayaan setempat. Sistem arah
mata angin yang yang berlaku memungkinkan para pedagang untuk bertemu
di kerajaan Malaka. Pada akhir abad ke-16 Malaka menjadi salah satu pusat
perdagangan yang terbesar di Asia. Jalur navigasi pada zaman itu sangat
tergantung pada siklus musim panas dan musim dingin khususnya di Asia.
4. Kerajaan Aceh
Kerajan Aceh merupakan salah satu kerajaan Islam yang terletak di ujung
sumatera tepatnya di daerah propinsi Aceh sekarang. Kerajaan ini awalnya
merupakan wilayah kekuasan Pedir. Kemudiah memisahkan diri dan
mendirikan kerajaan baru dengan nama kerajaan Aceh. Dimana Islam
dijadikan sebagai dasar kerajaan dan sumber hukum kerajaan ini. Kehidupan
kerajaan ini berkembang dengan pesat karena merupakan pusat rempah-
rempah di sumatera khususnya lada.
5. Kerajaan Demak
Kerajaan Islam pertama yang berdiri adalah kerajaan Demak, didirikan oleh
Raden Fatah sekitar tahun 1500. Pusat kerajaan Demak terwujud pada masa
pemerintahan Sultan Trenggana. Pada waktu itu daerah kekuasaan Demak
hampir sebagian besar pulau Jawa dan kehidupan masyarakatnya pun cukup
makmur. Letak kerajaan Demak di daerah Bintoro, Demak. Pusat
pemerintahan kerajaan berada antara pelabuhan Bergota dan Jepara. Dalam
menjalankan tugasnya, la didampingi oleh Sunan Kalijaga. Wilayahnya

58

meliputi Jepara, Semarang, Tegal, Palembang, Jambi, sebagian Kalimantan
dan pulau-pulau antara Kalimantan, dan Sumatera. Di bawah pemerintahan
Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak kejayaan.
6. Kerajaan Pajang
Cerita mengenai sejarah Pajang malah termuat dalam kitab Babad Banten
yang menyebutkan Ki Andayaningrat berputera 2 orang yaitu, Kebo Kenanga
dan Kebo Kanigara. Kerajaan Pajang (Jawa Timur) didirikan oleh Hadiwijaya
(Jaka Tingkir) pada tahun 1568. Pada masa pemerintahannya, kerajaan
berkembang dengan pesat. Pada tahun 1582, Hadiwijaya wafat, kekuasaan
dipegang oleh Pangeran Benawa (Putra Hadiwijaya) dan sekitar tahun 1586
kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram. Setelah berkuasa beberapa waktu,
kerajaan ini akhirnya mencapai masa kejayaan pada masa raja pertama
mereka, yaitu Sultan Hadiwijaya. Namun pada perkembangannya, kerajaan
ini kemudian mengalami masa disintegrasi setelah sultan Hadiwijaya
meninggal pada tahun 1582 M.
7. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya yang bergelar
Panembahan Senopati Ing Alaga Sayiddin Panatagama. Raja terkenal lainnya
di Mataram adalah Sultan Agung (1613-1645) yang berhasil membawa
Mataram ke puncak kejayaannya, karena ia sebagai seorang Raja yang cukup
ramah dan disegani semua kalangan Mataram.
Tahun 1601 Sutawijaya wafat, digantikan oleh Mas Jolang yang kalah.
Setelah meninggal dunia bergelar Pangeran Seda Krapyak. Puncak kejayaan
Mataram pada masa Sultan Agung (1614-1645), di mana daerah
kekuasaannya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat.
Kemajuan yang dicapai oleh Sultan Agung meliputi: bidang politik, bidang
ekonomi, dan bidang sosial budaya. Tahun 1645 Sultan Agung wafat,
dimakamkan di Imogiri (Jogjakarta). Setelah Sultan Agung wafat, kerajaan

59

Mataram mengalami kemunduran yang disebabkan adanya pemberontakan
dan perebutan kekuasaan.
8. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon dibangun dan diperintah pertama kali oleh Sunan Gunung
Jati (Syarif Hidayatulah) yang bertugas untuk menyebarkan agama Islam ke
kawasan Jawa Barat, bahkan oleh Sultan Demak, Sunan Gunung Jati
diperintahkan untuk memegang kekuasaan di Cirebon. Dibawah
pemerintahannya, Cirebon menjadi pusat perdagangan dan penyebaran
agama Islam di Jawa Barat. Untuk meneruskan pemerintahannya di Cirebon
diangkat putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Raja inilah yang
menurunkan raja-raja Cirebon lainnya. Didirikan oleh Falatehan. Beliau
adalah seorang politikus, ulama, dan prajurit. la memerintah hanya sebentar
karena lebih menekuni bidang agama, yang kemudian menjadi anggota Wali
Sanga dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Tahta Cirebon diserahkan pada
cucunya yaitu Panembahan Ratu. Setelah Falatehan wafat Kerajaan Cirebon
berangsur-angsur mengalami kemunduran.
9. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten berdiri sekitar tahun 1522, dengan raja pertama adalah
Sultan Hasanudin, anak Sunan Gunung Jati. Pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten mencapai masa kejayaannya, pelabuhan
Banten menjadi pelabuhan Internasional. Raja-raja Banten giat menyebarkan
Islam. Hal ini terlihat tahun 1579 berhasil menundukkan Pajajaran (Hindu)
dan mereka yang tidak mau menerima Islam dan menyingkir ke Banten
Selatan yang kemudian dikenal dengan suku Badui. Tahun 1580 Panembahan
Yusuf meninggal kemudian digantikan oleh Maulana Muhammad.
10.Kerajaan Makasar
Kerajaan Makasar merupakan gabungan dari dua buah kerajaan yaitu Gowa
dan Tallo. Kerajaan Makasar mencapai masa kejayaannya semenjak di
perintah oleh Sultan Hasanudin dan tahun 1653 sampai dengan 1669.

60

Makasar merupakan salah satu pusat perdagangan dan pelabuhan yang
mampu menyediakan rempah-rempah yang di datangkan dari Maluku dan
kelapa yang di hasilkan dari daerahnya sendiri. Abad ke-16 Gowa dan Tallo
bergabung menjadi satu kerajaan yaitu Kerajaan Makassar dengan ibu kota
Sombaopu. Raja Gowa yaitu Daeng Manrabuja. Setelah masuk Islam dan
menjadi raja dengan gelar Sultan Alaudin, sedangkan raja Tallo yaitu Kraeng
Matoaya menjadi Mangkubumi (patih) dengan gelar Sultan Abdullah. Letak
Kerajaan Makasar sangat strategis sehingga menjadi pelabuhan transit,
menghubungkan pelayaran Malaka dan Jawa ke Maluku. Puncak kejayaan
Makassar pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin (1654-1660). Beliau
raja yang giat menyebarkan agama Islam, tegas, adil bijaksana, dan sangat
anti terhadap VOC (Belanda).
11.Kerajaan Banjar
Sejarah Kerajaan Banjar diketahui dari Hikayat Banjar. Pendiri Kerajaan
Banjar adalah Pangeran Samodra pada abad ke-16. Letaknya di Muara Sungai
Nagara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Semula Kerajaan Banjar di bawah
kekuasaan Kerajaan Negara Daha. Atas bantuan Kerajaan Demak, Pangeran
Samodra dapat mengalahkan Negara Daha dengan perjanjian untuk masuk
Islam beserta rakyatnya. Sejak saat inilah Kerajaan Banjar mengalami
perkembangan perdagangan yang maju. Barang dagangan yang dihasilkan di
antaranya manik-manik, kapur barus, dan emas. Setelah masuk Islam
Pangeran Samodra bergelar Sultan Suryanullah.
12.Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate berdiri sekitar abad ke-13 dengan ibu kota Sampalu.
Kerajaan Ternate berkembang berkat hasil rempah-rempah terutama
cengkeh. Pada abad ke-14 kerajaan Ternate menjadi kerajaan Islam dengan
Rajanya Zaenal Abidin, ia memerintah dari tahun 1486–1500. Pada masa
kekuasaan Sultan Babullah kerajaan Ternate mencapai puncak keemasan,
karena sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Sedangkan Kerajaan

61

Tidore mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku.
Kerajaan Ternate dan Tidore hidup berdampingan secara damai, tetapi setelah
datang orang-orang Portugis dan Spanyol ke Maluku, kedua kerajaan tersebut
berhasil diadu domba (dipecah belah), sehingga kedua kerajaan tersebut
sering terjadi persaingan, tetapi akhirnya Ternate dan Tidore bersatu dan
berhasil mengusir Portugis dari Maluku.
Tantangan Kelompok!
Buatlah secara lengkap mengenai hal-hal yang bisa kamu ambil sebagai
pelajaran dari kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia!

62

Catatanku :

63

Muatan PPKn

Persatuan dan Kesatuan

Dari Abu Musa rodhiallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullahu shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang mukmin bagi mukmin yang lainnya
adalah bagaikan satu bangunan yang sebagian darinya menguatkan sebagian
yang lain.” Dan beliau merajut jari-jemari tangan beliau. –HR al-Bukhari

dan Muslim (Riyadh Ash Shalihin)

Proklamasi kemerdekaan Konsep bahasan:
Setelah melalui proses dan sejarah yang Proklamasi yang dibacakan
oleh Ir. Soekarno dan Moh.
panjang, pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah puncak Hatta, menjadi awal
bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia karena kemerdekaan Bangsa
pada saat itu bangsa Indonesia telah menyatakan diri Indonesia. Proklamasi
sebagai bangsa yang merdeka. Merdeka artinya bebas dibacakan pada 17 Agustus
dari segala bentuk penjajahan. Bangsa yang merdeka 1945.
berarti bangsa yang bebas menentukan nasib sendiri.

Pernyataan kemerdekaan Indonesia dengan tegas dinyatakan dalam Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan pada 17 Agustus 1945, Jumat,
pukul 10.00 WIB oleh Soekarno didampingi Moh Hatta di depan rumah Ir. Soekarno
Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
menandai lahirnya Negara bangsa (nation state) Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia
menjadi negara yang berdaulat dan berhak menentukan nasib dan arah bangsa sendiri.

Gambar Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia - GenPi.co

64

Sekarang! Bacalah Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ini di
depan teman-teman kelas kamu!

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Nagara Indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia Konsep bahasan:
dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945, pada Negara adalah organisasi
saat itu dinyatakan juga berdirinya Negara Indonesia masyarakat yang
yang merdeka dan bebas menentukan nasibnya sendiri. menempati wilayah tertentu
yang dipimpin oleh
Berbicara tentang Negara Indonesia, kita sering pemerintahan yang sah dan
mendengar kata “negara” dalam percakapan sehari-hari. mempunyai kekuasaan
tertinggi (kedaulatan).
Lalu, apakah yang dimaksud dengan negara itu?

Untuk mendapatkan pengertian negara secara jelas, perhatikan pengertian
negara dari beberapa ahli dibawah ini:

1. Miriam Budiharjo (2008:47) menyatakan negara adalah organisasi yang
dalam sesuatu wila yah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah
terhadap semua golongan kekuasaan lain nya dan yang dapat menetapkan
tujuan dari kehidupan bersama itu.

2. Roger Soltau mengartikan negara sebagai agen atau kewenangan yang
mengatur atau me ngendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat (Miriam Budiharjo 2008:48).

65

3. Harlod J Laski menyatakan negara adalah suatu masyarakat yang
diintegrasikan karena mem punyai kewenangan yang bersifat memaksa dan
yang secara sah lebih berkuasa dari pada individu atau kelompok yang
merupakan bagian dari masyarakat.

4. Prof. R Soenarko menyatakan bahwa negara adalah organisasi masyarakat
yang mempunyai dae rah tertentu di mana kekuasaan berlaku sepenuhnya
sebagai kedaulatan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat diartikan bahwa negara
adalah organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi (pemerintah yang berdaulat),
hidup pada daerah tertentu, yang mempunyai kekuasaan memaksa untuk persoalan-
persoalan bersama atas nama masyarakat.

Mengapa Sebuah Negara Membutuhkan Kedaulatan:
1. ____________________________________________________________________

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
2. ____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
3. ____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

Unsur-Unsur Terbentuknya Negara
Adapun unsur-unsur negara kesatuan Indonesia meliputi:

1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara astronomis berada di 6°
LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Karena letak astronomis Indonesia
sedemikian rupa maka Indonesia termasuk dalam kawasan yang beriklim
tropis dimana iklim tropis berada dianatra 23,5° LU hingga 23,5° LS.Secara
geografis wilayah Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Afrika

66

dan Benua Australia serta diantara dua samudra yaitu Samudera Hindia dan
Samu dera Pasifik.

2. Rakyat
Berdasarkan bunyi pasal 26 ayat 1 dan 2 UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945 yang berbunyi:

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.

2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia

Penduduk Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang asing memperoleh status
penduduk apabila memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh
Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Warga negara Indonesia ada yang menjadi penduduk Indonesia
dan bukan penduduk Indonesia. Seperti para tenaga kerja Indonesia yang
bekerja di negara lain, bukan merupakan penduduk Indonesia. Juga tidak
setiap penduduk Indonesia me rupakan warga negara Indonesia.

3. Pemerintah yang berdaulat
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan
“Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk Republik.” Ketentuan
pasal ini menegaskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan,
sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik.
Sebagai negara republik maka para pemimpin pemerintahan dipilih oleh
rakyat dengan kekuasaan yang dibatasi oleh masa jabatan. Pemerintahan tidak
secara terus menerus memerintah tanpa batas waktu. Jabatan pemerintahan
hanya untuk jangka waktu tertentu. Kekuasaan pemerintah dalam negara

67

republik pada dasarnya merupakan mandat dari rakyat. Rakyat yang
memegang kekuasaan, karena kedaulatan ada di tangan rakyat.
4. Pengakuan dari negara lain
Pengakuan kemerdekaan bangsa Indonesia pertama kali diperoleh dari Mesir
pada 10 Juni 1947. Pengakuan dari negara lain ini memiliki arti penting
bahwa bangsa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan bangsa
lain yaitu sebagai bangsa yang merdeka. Sebagai bangsa yang merdeka maka
bangsa Indonesia mempunyai kedaulatan untuk mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara tanpa turut campur dari negara lain.
5. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan adalah perserikatan, ikatan atau gabungan beberapa bagian yang
sudah bersatu. Persatuan mengandung makna terikatnya beberapa bagian
menjadi satu kesatuan, sedangkan kesatuan berarti keadaan yang merupakan
satu keutuhan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan
Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi
dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan
kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial
budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu
yang lama sekali.

Tantangan Individu!
Buatlah sebuah alasan mengapa kamu bangga menjadi Bangsa Indonesia? Dan
prestasi apa yang akan kamu bangun dan kamu raih untuk mengharumkan nama
Indonesia di kancah dunia?

68

Catatanku :

69

Muatan PPKn

Potensi yang terkandung di suatu daerah
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dia lah yang telah menciptakan untuk

kalian segala sesuatu yang ada di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 29)

Karakteristik Daerah Sebagai Bagian yang Utuh dari NKRI

Wilayah negara kita sangat luas dan terdiri dari Konsep bahasan:
beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Daerah di Indonesia
Merauke. Di samping itu, tanah air Indonesia sangatlah memiliki peran yang besar
subur dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Oleh dalam memajukan Negara
sebab itu, sudah sepantasnya kita merasa bangga Indonesia melalui sistem
sebagai bangsa Indonesia. Banyak hal yang dapat kita daerah otonom. Di mana
banggakan sebagai bangsa Indonesia, seperti kekayaan daerah memiliki
alam yang melimpah, tanah yang subur, dan kewenangan untuk
mengatur proses
pemerintahannya sendiri.

pemandangan yang indah.

Indonesia adalah negara kepulauan. Begitu indahnya pulau-pulau yang terletak
di wilayah Indonesia yang membujur pada garis katulistiwa sehingga wilayah
Indonesia diibaratkan bagaikan “Untaian Ratna Mutu Manikam” atau Zamrud
Khatulistiwa.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, para pendiri Negara Indonesia telah
mewariskan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini mengingat cita-cita luhur pendiri negara
(founding fathers) adalah negara kesatuan.

Konsekuensi dipilihnya bentuk negara kesatuan, maka semua daerah yang
dipimpin oleh pemerintah daerah masing-masing tunduk pada pemerintah pusat sesuai

70

dengan konstitusi yang berlaku. Pemerintah pusat menurut Undang-Undang No 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh
Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta
dasar hukum tertulis tertinggi di negara Indonesia juga mengatur tentang pemerintahan
daerah. Dalam perkembangan berjalannya urusan pemerintahan yang semakin
kompleks, wilayah yang semakin luas, serta jumlah warga negara semakin bertambah
maka dilaksanakanlah otonomi daerah dan tugas perbantuan untuk membantu tugas
pemerintah pusat.

Pemerintah pusat dalam menjalankan urusan pemerintahan memberikan
pelimpahan wewenang kepada pemerintah daerah melalui tiga cara, yaitu:

1. Desentralisasi
Penyerahan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah
otonom berdasarkan Asas Otonomi.

2. Dekonsentrasi
Pelimpahan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan
bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum.

3. Tugas Pembantuan
Penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk
melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah provinsi.

71

Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.

Daerah Otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemberian otonomi kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya ke
sejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta ma syarakat. Melalui otonomi daerah ini pemerintah memberikan kesempatan
kepada daerah untuk berperan serta dalam pembangunan nasional dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.

Peran Daerah
Peran dalam pembangunan nasional serta mewujudkan tujuan pembangunan
nasional.

1. Peran Daerah Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan
Sebelum bangsa Indonesia merdeka, bangsa kita telah mengalami berbagai
macam penderitaan akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Barat. Namun
berbagai macam perlawanan terhadap penjajahan pun dilakukan rakyat
Indonesia di berbagai daerah. Mulai dari rakyat Ternate di bawah pimpinan
Sultan Hairun, Di Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, di Maluku
dibawah pimpinan Pattimura dibantu oleh Kristina Martha Tiahahu, Di Sumatera
Barat pada tahun 1821-837 di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, Di Jawa
Tengah perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh Pangeran Diponegoro pada
tahun 1825-830. Di Banjar di bawah pimpinan Pangeran Antasari rakyat Banjar
melakukan perlawanan terhadap Belanda. Di Aceh di bawah pimpinan Teuku
Umar dan Cut Nyak Dien rakyat Aceh melakukan perlawanan mengusir Belanda
dari tanah Aceh. Perlawanan-perlawanan rakyat Indonesia di daerah tersebut

72

dilakukan bertujuan untuk mengusir penjajah yang telah bertindak sewenang-
wenang dan merugikan bangsa Indonesia.
Masa pergerakan nasional perlawanan terhadap Belanda dilakukan melalui
organisasi sehingga pada masa itu bermunculan organisasi-organisasi seperti
Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912), Indische
Partij (1912), Perhimpunan Indonesia (1908) dan lain sebagainya. Tujuan
pendirian organisasi tersebut adalah melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Demikian juga perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia ketika penjajahan
Jepang. Di Aceh di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil rakyat Aceh melakukan
perlawanan terhadap Jepang pada tahun 1942. Di Singaparna pada tahun 1944
rakyat Singaparna di bawah pimpinan Kiai Haji Zainal Mustafa melakukan
perlawana terhadap Jepang. Tahun 1945 perlawanan terhadap Jepang dilakukan
oleh tentara PETA di Blitar di bawah pimpinan Syudanco Supriyadi. Perlawanan
terhadap Jepang dilakukan bertujuan untuk mengusir Jepang dari Indonesia dan
mencapai kemerdekaan Indonesia.
2. Peran Daerah pada Masa setelah Kemerdekaan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Setelah kemerdekaan diraih, bangsa Indonesia berhak menentukan menentukan
nasibnya sendiri. Sehingga kekayaan alam di daerah yang meliputi hasil hutan
(kayu dan rotan), hasil laut (ikan dan kekayaan laut didalamnya), hasil tambang
(minyak bumi, batu bara, nikel, timah, dan bijih besi), maupun hasil perkebunan
(karet, buah, sayur dan rempah-rempah) merupakan potensi unggul yang
dimiliki oleh daerah pada pelaksanaannya dikelola negara untuk kesejahteraan
bersama.

73

Gambar potensi unggul yang dimiliki oleh daerah – sumber modul PPKn

Dalam mengelola potensi daerah yang merupakan bagian dari kekayaan negara,
Mari kita lihat pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD Negara Republik Indonesia 1945
menyatakan:
1) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Berdasarkan pasal tersebut kita ketahui bahwa pada hakikatnya kekayaan yang
dimiliki oleh daerah adalah kekayaan seluruh bangsa Indonesia. Negara
mempunyai kekuasaan untuk mengatur dan mengelola hasil bumi dan kekayaan
alam di daerah untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Indonesia. Dalam pengaturan dan pengelolaan kekayaan alam tersebut daerah
diberikan otonomi daerah untuk membantu tugas pemerintah pusat dalam
mewujudkan pembangunan nasional yang berkeadilan di seluruh wilayah
Indonesia.
Melalui otonomi daerah, akan mendorong lebih terciptanya daya guna dan hasil
guna penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam menyejahterakan
masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan publik maupun melalui

74

peningkatan daya saing daerah. Perubahan ini bertujuan untuk memacu sinergi
dalam berbagai aspek dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan
pemerintah pusat.
Peran daerah dalam keutuhan Negara Republik Indonesia dewasa ini antara lain:
1) Mengelola sumber daya nasional yang tersedia di wilayahnya dan

bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan.
2) Menjaga kerukunan antar warga di daerah untuk memperkuat persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia.
Tantangan Kelompok!
Buatlah sebuah essai tentang kekayaan daerah-daerah di Indonesia! Pilih salah
satu daerah saja, kemudian cukup jelaskan secara rinci tentang: Potensi daerah
dan Usaha dalam mengembangkan potensi daerah.

75

LATIHAN TEMA

76

Catatanku :

77

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER PPKn
Pudjowati, Nanik. 2017. Modul 1 : PPKn Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan
______________. 2017. Modul 2 : PPKn Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan
______________. 2017. Modul 3 : PPKn Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan
Suhardiyanto, Andi. 2017. Modul 5 : PPKn Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan
______________. 2017. Modul 6 : PPKn Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

SUMBER IPS
Amalia, Dhyana Ainur. 2017. Modul 2 : IPS Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
______________. 2017. Modul 3 : IPS Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
______________. 2017. Modul 5 : IPS Paket B. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

SUMBER SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
Juih, dkk. 2017. BSE Seni Budaya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indra, dkk. 2017. BSE Prakarya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

78


Click to View FlipBook Version