1
2
3
4
5 KONSEP DASAR KERAJINAN DAN KETERAMPILAN TANGAN Kerajinan dan keterampilan tangan dapat ditelusuri kembali ke masa prasejarah, ketika manusia pertama kali mengembangkan kemampuan untuk memanipulasi alat dan bahan-bahan alami untuk menciptakan objek-objek yang berguna. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kerajinan dan keterampilan tangan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan budaya manusia. Sejak zaman prasejarah, manusia telah mengembangkan keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Mereka belajar untuk membuat peralatan seperti alat pemotong, senjata, peralatan rumah tangga, pakaian, dan tempat tinggal. Keterampilan ini memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup manusia dan memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Secara umum, kerajinan adalah hasil karya seni yang dibuat secara manual atau dengan bantuan alat sederhana maupun modern. Menurut Deni Setiawan dalam buku Seni Kriya Nusantara, pengertian kerajinan adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang lebih tinggi dalam proses pengerjaannya. 1. Pengertian Kerajinan Kerajinan adalah proses pembuatan atau produksi barang secara manual menggunakan keterampilan dan keahlian tangan. Kerajinan seringkali melibatkan penggunaan bahan-bahan alami atau bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti kayu, kain, logam, kertas, dan sebagainya. Kerajinan dapat mencakup berbagai jenis produk, mulai dari barang-barang dekoratif seperti patung, anyaman, lukisan, hiasan dinding, dan vas, hingga barang-barang fungsional seperti perhiasan, tas tangan, keramik, dan tekstil. Kerajinan juga
6 dapat mencakup teknik-teknik seperti pembatikan, sulam, pahat, ukir, anyam, dan banyak lagi. Berikut adalah beberapa pengertian menurut para ahli: A. Kadjim (2011: 10) Kerajinan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara terus menerus. Di samping itu, usaha akan dilakukan dengan semangat ketekunan, kegigihan, kecekatan dan berdedikasi tinggi. Serta berdaya maju yang luas di dalam melakukan sebuah karya. B. Dr. Hj. Ani Rahmawati Kerajinan adalaj hasil produksi manusia yang memiliki nilai estetika, kreativitas, dan keunikan, serta mengandung keterampilan dan keahlian tertentu. C. Prof. Dr. Eko Sutrisno Kerajinan adalah kegiatan mengolah bahan menjadi sebuah karya seni dengan menggunakan keterampilan dan teknik tertentu. Selain dihasilkan secara manual, kerajinan juga sering kali melibatkan proses kreatif dan artistik. Banyak kerajinan yang memadukan keahlian tradisional dengan desain kontemporer, menghasilkan produk-produk unik dan menarik. Kerajinan memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi. Banyak kerajinan berasal dari warisan budaya suatu daerah atau negara dan menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka. Selain itu, kerajinan juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi para pengrajin, baik sebagai pekerjaan penuh waktu maupun sampingan. Dalam beberapa tahun terakhir, kerajinan tangan juga telah menjadi tren yang populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang tertarik untuk belajar dan mencoba membuat kerajinan sendiri sebagai hobi atau sebagai
7 bisnis kecil. Hal ini juga didukung oleh adanya platform-platform online yang memungkinkan para pengrajin untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen. Secara keseluruhan, kerajinan adalah bentuk ekspresi kreatif dan keterampilan manual yang melibatkan pembuatan barang-barang unik dan indah. Terdapat beberapa klasifikasi kerajinan, diantaranya sebagai berikut. A. Perspektif medium/bahan: kerajinan batu, keramik, gerabah, logam, kaca, karet, plastic, dedaunan, dan buah. B. Perspektif proses: pencetakan, pembakaran, pemanasan, pewarnaan, penganyaman, pengukiran, pengguntingan, dan penjahitan. C. Perspektif fungsi: fungsi praktis (pemuas kebutuhan akan keindahan) dan fungsi estetik (perwujudan dari ide dan rasa tentang keindahan yang dibuat secara khusus). 2. Manfaat Kerajinan Kerajinan memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan baik secara individu maupun secara sosial. Berikut adalah beberapa manfaat kerajinan: a. Meningkatkan kreativitas Kerajinan melibatkan proses kreatif dalam membuat dan mendesain barang. Hal ini dapat merangsang pikiran dan imajinasi, serta meningkatkan kemampuan untuk berpikir out-of-the-box dan menciptakan sesuatu yang unik. b. Pengembangan keterampilan Dalam proses membuat kerajinan, seseorang akan mengembangkan keterampilan tangan dan keahlian tertentu. Misalnya, menguasai teknik mengukir, merajut, menjahit, atau melukis. Keterampilan ini dapat ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman.
8 c. Peningkatan ketekunan dan kesabaran Proses membuat kerajinan seringkali membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi. Hal ini dapat mengajarkan ketekunan, kesabaran, dan kemampuan untuk fokus pada detail-detail kecil. d. Sarana ekspresi diri Kerajinan dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan diri dan menyampaikan pesan melalui karya yang dibuat. Orang dapat mengekspresikan kepribadian, perasaan, dan ide-ide mereka melalui kerajinan yang dihasilkan. e. Potensi sebagai sumber penghasilan Kerajinan juga memiliki potensi sebagai sumber penghasilan. Dengan mengembangkan keterampilan dan menciptakan kerajinan yang berkualitas, seseorang dapat menjual produknya atau terlibat dalam bisnis kerajinan. f. Mempertahankan budaya dan tradisi Kerajinan sering kali merupakan warisan budaya dan tradisi suatu daerah atau negara. Dengan membuat dan mempertahankan kerajinan tradisional, kita dapat melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi selanjutnya. g. Menjadi hobi yang menyenangkan Membuat kerajinan juga bisa menjadi hobi yang menyenangkan dan menghibur. Melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan seperti ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memberikan kepuasan pribadi. 3. Tujuan Kerajinan Selain memiliki manfaat, kerajinan juga memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut.
9 • Menumbuhkan rasa semangat untuk kewirausahaan dalam menghasilkan karya. • Meningkatkan semangat daya cipta setiap orang dalam membuat sebuah karya. • Memfasilitasi setiap orang agar dapat berekspresi dengan kreatif. Melalui pembuatan sebuah kerajinan dan teknik dalam pembuatan karya secara ekonomis, ergonomis dan teknologi. • Menciptakan sebuah pelatihan keterampilan dalam menciptakan benda atau karya, yang berbasis estetis, artistik, ekosistem dan teknologis. • Dapat memanfaatkan media atau bahan yang bahkan sudah tidak terpakai. Pemanfaatan tersebut dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat tercipta sebuah karya yang memiliki nilai. • Menghasilkan sebuah karya yang dapat diapresiasi karena nilai ciptanya. • Menumbuh kembangkan jiwa dalam membuat karya. • Meningkatkan rasa semangat untuk berkreatifitas pada setiap orang • Menciptakan karya yang bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh banyak orang. • Menambahkan rasa kepuasan karena sesuatu yang diciptakan. 4. Jenis-jenis Kerajinan Berikut adalah jenis-jenis kerajinan berdasarkan bahan yang digunakan, diantaranya sebagai berikut. 1) Kerajinan dari bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merujuk pada jenis kerajinan yang menggunakan bahan-bahan yang memiliki tekstur dan kelembutan, seperti kain, benang, kertas, atau bahan-bahan serat alami. Bahan-bahan ini mudah dibentuk, dilipat, dan diolah dengan menggunakan teknik tertentu.
10 Kerajinan dari bahan lunak sering kali melibatkan proses menjahit, merajut, menyulam, menganyam, atau melipat. 2) Kerajinan dari bahan keras Kerajinan dari bahan keras mengacu pada jenis kerajinan yang menggunakan bahan-bahan yang memiliki kekerasan, ketahanan, dan kepadatan tinggi. Bahan-bahan ini umumnya sulit untuk dibentuk dan membutuhkan alat khusus serta teknik pengolahan yang lebih intensif. Kerajinan dari bahan keras sering melibatkan proses pemahatan, pemotongan, penggilingan, atau pemanasan yang tinggi. Setalah mempelajari konsep dasar keterampilan dan kerajinan tangan, selanjutnya ada beberapa contoh keterampilan dan kerajinan tangan diantaranya kerajinan makrame, kerajinan anyaman, kerajinan batik, kerajinan sulaman, dan kerajinan dari bahan bekas. Untuk lebih jelas, yuk kita simak penjelasan berikut ini.
11 KERAJINAN MAKRAME A. Deskripsi Singkat Kerajinan makrame adalah seni mengikat benang atau tali dengan berbagai pola dan simpul untuk menciptakan hiasan dinding, gantungan pot, tirai, atau aksesori seperti gelang dan kalung. Teknik makrame umumnya melibatkan simpul dasar yang diulang-ulang dan diatur sedemikian rupa untuk membentuk pola dan desain yang diinginkan. Proses pembuatan kerajinan makrame dimulai dengan memotong benang atau tali menjadi panjang yang diinginkan. Kemudian, simpul-simpul yang berbeda diterapkan dengan menggunakan tangan atau alat seperti jarum makrame untuk mengikat dan mengencangkan benang. Beberapa simpul umum dalam makrame meliputi simpul datar, simpul spiral, simpul lonceng, simpul segitiga, dan masih banyak lagi. B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari inovasi kerajinan tangan, mahasiswa diharapkan mampu. 1. Menjelaskan pengertian kerajinan seni makrame; 2. Menjelaskan kelebihan kerajinan tangan makrame; 3. Menyebutkan jenis-jenis tali untuk seni makrame; 4. Menyebutkan contoh kerajinan tangan makrame; 5. Menyebutkan alat dan bahan kerajinan seni makrame; 6. Menjelaskan proses pembuatan kerajinan seni makrame.
12 C. Materi Seni kerajinan makrame tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga memberikan sentuhan tekstur dan dimensi pada ruang atau benda. Karya makrame sering digunakan sebagai dekorasi dinding di rumah, kafe, atau ruang kerja. Mereka juga menjadi hadiah yang populer dan item mode yang menarik. Kerajinan makrame menggabungkan keterampilan tangan, kreativitas, dan ketelitian dalam menciptakan karya yang unik dan mengesankan. Ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan perhatian terhadap detail. Seni kerajinan makrame dapat menjadi sarana untuk berekspresi, merangsang imajinasi, dan menciptakan koneksi dengan budaya dan warisan masa lalu. 1. Pengertian Makrame Seni kerajinan makrame adalah bentuk seni yang melibatkan penggunaan simpul dan ikatan benang atau tali untuk menciptakan pola, desain, dan tekstur yang menarik. Teknik ini telah digunakan selama berabad-abad dan memiliki akar budaya yang kuat di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah. Dalam seni kerajinan makrame, benang atau tali yang biasanya terbuat dari serat alami seperti kapas, sutra, atau rami, diikat dengan simpul-simpul khusus untuk membentuk polapola tertentu. Simpul-simpul ini dapat berupa simpul datar, simpul spiral, simpul lonceng, simpul segitiga, atau berbagai variasi lainnya, tergantung pada desain yang diinginkan. Pengaturan dan kombinasi simpul-simpul ini membentuk pola dan tekstur yang menarik secara visual. Keunikan dari kerajinan makrame adalah fleksibilitasnya dalam menciptakan berbagai macam karya. Seniman makrame dapat membuat hiasan dinding, gantungan pot, tirai, pita rambut, gelang, kalung, atau berbagai aksesori lainnya. Mereka dapat menciptakan pola-pola geometris,
13 motif alam, simbol-simbol budaya, atau bentuk-bentuk abstrak yang unik. Proses pembuatan karya makrame dimulai dengan memilih benang atau tali yang sesuai dengan proyek yang akan dibuat. Kemudian, seniman membuat simpul-simpul yang diperlukan dan mengikat benang-benang dengan teliti untuk membentuk pola yang diinginkan. Pemilihan warna, tekstur, dan bahan tambahan seperti manik-manik atau hiasan lainnya juga dapat memberikan dimensi visual tambahan pada karya. 2. Kelebihan Kerajinan Tangan Makrame Kerajinan tangan makrame memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya populer di kalangan pengrajin dan pecinta kerajinan tangan. Berikut adalah beberapa kelebihan kerajinan tangan makrame: a. Kreativitas dan Keunikan Kerajinan tangan makrame memungkinkan Anda untuk menciptakan desain yang unik dan kreatif. Dengan memanfaatkan berbagai teknik dan simpul, Anda dapat membuat berbagai macam motif dan pola yang tidak terbatas. Setiap karya makrame biasanya memiliki sentuhan personal yang membuatnya berbeda dan istimewa. b. Bahan Sederhana dan Murah Untuk membuat kerajinan tangan makrame, Anda hanya membutuhkan benang atau tali yang umumnya terjangkau harganya. Bahan-bahan ini mudah didapat di pasar atau toko-toko kerajinan, sehingga membuat makrame menjadi pilihan yang ekonomis untuk dijadikan hobi atau bisnis. c. Fleksibilitas Kerajinan tangan makrame dapat diterapkan pada berbagai macam objek, mulai dari gantungan dinding, dekorasi ruangan, hiasan
14 pintu, tirai, hingga perhiasan. Anda dapat mengkreasikan makrame sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. d. Keterampilan Mudah Dipelajari Meskipun terlihat rumit, teknik dasar makrame dapat dipelajari dengan relatif cepat. Ada banyak panduan, tutorial, dan video di internet yang dapat membantu Anda memahami langkah-langkah dasar dan meningkatkan keterampilan Anda seiring berjalannya waktu. e. Terapi Kreatif Makrame dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan. Saat Anda terlibat dalam membuat kerajinan tangan, fokus Anda tertuju pada proses kreatif, membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Ini juga bisa menjadi bentuk terapi kreatif yang bermanfaat bagi kesehatan mental. f. Kerajinan Ramah Lingkungan Penggunaan bahan-bahan alami dalam kerajinan tangan makrame membuatnya menjadi pilihan yang ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan tali organik, seperti katun atau rami, yang dapat didaur ulang dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. 3. Jenis dan Contoh Seni Makrame Berikut adalah beberapa jenis seni makrame yang populer: 1. Gantungan Dinding (Wall Hangings) Gantungan dinding makrame adalah salah satu jenis seni makrame yang paling umum. Mereka biasanya terdiri dari simpul-simpul dan pola-pola yang terjalin untuk menciptakan desain artistik yang dapat
15 digantung di dinding. Gantungan dinding makrame sering kali memiliki berbagai ukuran, bentuk, dan motif yang unik. 2. Gantungan Tanaman (Plant Hangers) Gantungan tanaman makrame adalah pilihan yang populer untuk menghias ruangan dengan menampilkan tanaman gantung. Mereka terbuat dari simpul-simpul yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk tempat untuk menggantung pot tanaman. Gantungan tanaman makrame dapat menambahkan sentuhan alami dan keindahan pada interior rumah. 3. Tali Hias (Macrame Jewelry) Makrame juga digunakan untuk menciptakan perhiasan, seperti kalung, gelang, anting-anting, atau cincin. Teknik makrame digunakan untuk membuat simpul-simpul yang menarik dan menggabungkannya dengan berbagai hiasan, seperti batu permata, manik-manik, atau logam, untuk menciptakan perhiasan yang indah dan unik. 4. Penutup Botol dan Gelas (Bottle and Glass Covers) Dalam seni makrame, Anda dapat membuat penutup botol atau gelas dengan menggunakan simpul-simpul dan tali. Penutup botol atau gelas makrame ini sering digunakan sebagai dekorasi meja atau hadiah yang menarik. 5. Perhiasan Dinding (Wall Decorations) Makrame juga digunakan untuk menciptakan perhiasan dinding yang beragam, seperti tirai, lampu gantung, atau panel dekoratif. Perhiasan dinding makrame dapat menjadi pusat perhatian dalam ruangan dan memberikan sentuhan artistik. 6. Aksesoris Rumah (Home Accessories)
16 Makrame dapat digunakan untuk membuat berbagai aksesoris rumah, seperti tali gorden, tali jendela, tempat tisu, atau hiasan pintu. Ini memberikan sentuhan dekoratif yang unik dan kreatif pada interior rumah. Alat dan Bahan • Tongkat kayu (panjang 40 cm) • Tali katun jenis braid ukuran 6 mm, 14 buah • Gunting • Meteran Cara Pembuatan • Siapkan tongkat kayu, lalu potonglah tali sepanjang 3 meter. • Siapkan sebanyak 14 utas tali dan simpulkan setiap tali pada tongkat kayu dengan larks head knot. • Gabungkan 2 tali menjadi satu menggunakan simpul kotak (square knot), sehingga didapat 7 simpul. • Bagi tali menjadi 2 kelompok dan sisakan satu simpul di tengah. • Buat simpul kotak pada kelompok kiri maupun kanan sampai 5 baris. • Buat bentuk diagonal dengan teknik diagonal half hitch.Buat di sisi kiri dan kanan. • Pada bagian tengah, buat simpul kotak, dengan mengambil 6 tali dari kelompok kiri dan 6 tali dari kelompok kanan. • Pada bagian tepi, beri jarak 5 cm, lalu simpulkan tali dengan simpul kotak lagi sebanyak 6 buah.
17 • Kerjakan di sisi kiri maupun kanan. • Lanjutkan dengan diagonal half hitch lagi seperti pada langkah 4. • Potong sisa tali membentuk segitiga, dengan bagian tengah lebih panjang dibandingkan sisi kiri dan kanan. Link Youtube: https://youtu.be/gPg1a9ktB58
18 KERAJINAN ANYAMAN A. Deskripsi Singkat Kerajinan anyaman adalah seni dan keterampilan membuat benda-benda dengan menganyam atau menenun bahan-bahan seperti serat, daun, bambu, atau anyaman sintetis. Teknik ini telah ada sejak zaman kuno dan masih menjadi bagian penting dari budaya dan industri kerajinan di banyak negara. Kerajinan anyaman biasanya melibatkan penggunaan bahan alami seperti rotan, bambu, daun pandan, rumput laut, atau serat tumbuhan lainnya. Namun, dengan perkembangan teknologi, juga telah muncul bahan sintetis seperti plastik atau serat polimer yang digunakan dalam anyaman modern. B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari inovasi kerajinan tangan, mahasiswa diharapkan mampu. 1. Menjelaskan pengertian kerajinan anyaman; 2. Menjelaskan kelebihan kerajinan tangan anyaman; 3. Menyebutkan jenis-jenis tali untuk seni anyaman;
19 4. Menyebutkan contoh kerajinan tangan anyaman; 5. Menyebutkan alat dan bahan kerajinan seni anyaman; 6. Menjelaskan proses pembuatan kerajinan seni anyaman. C. Materi 1. Pengertian Anyaman Anyaman adalah proses atau teknik pembuatan benda dengan menghubungkan serat atau bahan lainnya melalui penyusunan atau penyebaran melintang atau memanjang, membentuk pola yang kaku atau fleksibel. Proses ini melibatkan penggunaan bahan-bahan seperti serat alami (misalnya bambu, rotan, daun pandan, rumput laut) atau serat sintetis (misalnya plastik atau serat polimer). Salah satu contoh kerajinan anyaman yang terkenal adalah keranjang. Keranjang bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti tempat penyimpanan, hiasan rumah, atau sebagai wadah untuk barang-barang. Selain itu, ada juga tikar anyaman, alas meja, tas anyaman, tempat perhiasan, dan berbagai macam hiasan dinding atau dekorasi rumah lainnya. Proses pembuatan kerajinan anyaman dimulai dengan mempersiapkan bahan baku yang akan digunakan. Bahan tersebut kemudian diolah dengan cara diiris atau dibelah menjadi serat-serat yang lebih tipis. Serat-serat ini kemudian ditenun atau dianyam sedemikian rupa sehingga membentuk pola atau desain yang diinginkan. Beberapa teknik anyaman yang umum digunakan antara lain anyaman lurus, anyaman tabur, anyaman ulir, anyaman pakan, dan anyaman songket. Kerajinan anyaman merupakan hasil karya yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan tangan yang tinggi. Para pengrajin biasanya memiliki keahlian yang terus berkembang seiring waktu dan pengalaman. Banyak komunitas
20 lokal di berbagai negara yang masih mempertahankan tradisi anyaman dan meneruskan keterampilan ini dari generasi ke generasi. Kerajinan anyaman tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas-komunitas pengrajin. Banyak kerajinan anyaman dipasarkan secara lokal maupun internasional, memperluas kesempatan bagi para pengrajin untuk mempromosikan karya-karya mereka dan meningkatkan mata pencaharian mereka. Dengan keunikan dan keindahannya, kerajinan anyaman memberikan nuansa alami dan hangat dalam dekorasi rumah atau tempat kerja. Karya-karya anyaman juga menjadi cermin dari kekayaan budaya dan keahlian tradisional yang terus dilestarikan hingga saat ini. 2. Kelebihan Kerajinan Anyaman Membuat kerajinan anyaman memiliki sejumlah kelebihan yang dapat dinikmati oleh para pengrajin. Berikut adalah beberapa kelebihan membuat kerajinan anyam: 1. Kreativitas dan Ekspresi Diri Membuat kerajinan anyaman memungkinkan para pengrajin untuk mengekspresikan kreativitas dan keunikan mereka. Mereka dapat menciptakan desain, pola, dan bentuk sesuai dengan preferensi dan imajinasi mereka sendiri. Ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan kerajinan yang benar-benar unik dan mencerminkan kepribadian mereka. 2. Keterampilan Tangan dan Kepandaian Proses membuat kerajinan anyaman melibatkan penggunaan keterampilan tangan yang khas. Melalui latihan dan pengalaman, pengrajin anyaman dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam
21 menganyam, mengikat, dan membentuk bahan menjadi karya yang indah. Ini membangun ketepatan, ketelitian, dan ketahanan mereka dalam menghadapi tantangan teknis. 3. Peluang Mata Pencaharian Membuat kerajinan anyaman dapat menjadi sumber mata pencaharian yang berkelanjutan. Para pengrajin dapat menjual karyakarya mereka di pasar lokal, toko kerajinan, atau bahkan secara online. Meningkatnya minat terhadap kerajinan tangan dan keunikan produk anyaman sering kali menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi para pengrajin. 4. Penghargaan Budaya dan Tradisi Membuat kerajinan anyaman memungkinkan pengrajin untuk terhubung dengan warisan budaya dan tradisi lokal. Mereka dapat mempelajari teknik anyaman tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan meneruskannya kepada generasi selanjutnya. Ini membantu mempertahankan dan menghargai budaya dan keterampilan tradisional dalam masyarakat. 5. Minat dan Apresiasi Kerajinan anyaman sering kali membangkitkan minat dan apresiasi dari orang-orang yang melihatnya. Karya-karya anyaman yang indah dan unik dapat menjadi pusat perhatian dan memicu percakapan yang positif. Hal ini dapat memberikan kepuasan emosional dan penghargaan atas usaha yang telah diinvestasikan dalam membuat kerajinan anyam. 6. Kelestarian Lingkungan
22 Dalam membuat kerajinan anyaman, seringkali digunakan bahanbahan alami yang ramah lingkungan, seperti bambu, rotan, atau daun pandan. Penggunaan bahan-bahan ini membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan mengedepankan prinsip keberlanjutan. 3. Jenis-jenis dan Contoh Kerajinan Anyaman Anyaman adalah seni membuat benda-benda dengan mengikat atau menenun bahan-bahan seperti serat, daun, atau ranting. Ada berbagai jenis kerajinan anyaman dari berbagai budaya di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa contoh jenis kerajinan anyaman beserta contohnya: a. Bambu • Keranjang anyaman bambu. • Taplak meja dari anyaman bambu. • Tempat penyimpanan dari anyaman bambu. b. Rottan • Kursi rotan. • Meja anyaman rattan. • Keranjang penyimpanan dari anyaman rattan. c. Pandan • Topi dari anyaman pandan. • Tas anyaman pandan. • Tempat tidur hewan peliharaan dari anyaman pandan. d. Daun kelapa • Tempat tidur hewan peliharaan dari anyaman daun kelapa. • Topi dari anyaman daun kelapa. • Tempat penyimpanan dari anyaman daun kelapa. e. Kertas
23 • Kerajinan origami. • Bunga kertas. • Dinding hias dari anyaman kertas. f. Kain • Kain batik. • Kain tenun. • Tikar anyaman kain. g. Tali • Tas anyaman tali. • Kerajinan dinding dari anyaman tali. • Tempat penyimpanan dari anyaman tali. Alat dan Bahan • Pisau bambu atau pemotong serbaguna. • Penggaris atau meteran. • Pengikat (misalnya benang, tali rafia, atau kawat halus). • Bambu segar atau bambu kering yang sudah dipotong menjadi ukuran yang dibutuhkan. Cara Pembuatan • Potong bambu sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. • Bersihkan dan keringkan bambu jika diperlukan. • Rendam bambu dalam air selama beberapa jam untuk memudahkan lenturan (opsional). • Buatlah kerangka atau bentuk dasar dari bambu yang akan Anda anyam. Misalnya, keranjang, wadah, atau hiasan dinding.
24 • Potong bambu menjadi bagian-bagian yang diperlukan untuk membentuk kerangka. • Mulailah dengan membentangkan sehelai bambu melintang di atas kerangka dan kencangkan dengan pengikat di salah satu ujungnya. • Mulailah menyusun anyaman dengan membengkokkan bambu ke atas dan ke bawah melalui rangkaian bambu lainnya secara bergantian. • Kencangkan bambu dengan lembut saat Anda melanjutkan proses anyaman. • Terus lanjutkan pola anyaman hingga mencapai tingkat ketebalan atau kepadatan yang diinginkan. • Pastikan bambu terikat dengan kuat dan rapi pada kerangka. Link Youtube: https://youtu.be/Cc7Ums7TRoE
25 KERAJINAN BATIK A. Deskripsi Singkat Dalam literatur Eropa, teknik batik pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman. Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Wilayah Persekutuan Malaysia juga membawa batik bersama mereka. Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan hingga ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan Timur, dan batik Minahasa. Jenis batik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu pembuatan batik cap dan pembuatan batik tulis. Selain itu, menurut teknik pembuatan batik dibagi menjadi batik tulis yang merupakan kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Dan juga ada batik cap yang merupakan kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. Dan batik
26 lukis yang merupakan proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari proses pembuatan batik, peserta didik diharapkan mampu. 1. Menjelaskan pengertian batik, 2. Menjelaskan jenis batik yang ada di Indonesia, 3. Menyebutkan contoh motif batik yang ada di Indonesia dan maknanya, 4. Menyebutkan alat dan bahan pembuatan batik, 5. Menjelaskan proses pembuatan batik. C. Materi Batik adalah warisan budaya kain asli Indonesia yang sudah mendunia. Kain batik dapat dibuat menjadi beragam produk seperti pakaian, selimut, sarung bantal, dan masih banyak lagi. Ada dua jenis batik yaitu batik cap dan batik tulis. Cara membuat batik tulis adalah cara membatik dengan proses yang sangat tradisional. Cara membuat batik dengan metode ini, Anda seperti melukis dengan canting, membubuhkan titik-titik lilin satu demi satu sesuai motif yang tergambar. Anda bisa membuat motif sendiri, atau cukup meniru motif yang telah ada. Apapun yang Anda pilih, memiliki pengalaman terlibat dalam proses cara membuat batik adalah hal yang menyenangkan. 1. Pengertian Batik
27 Secara etimologi, istilah batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ambatik. Amba artinya kain yang lebar, sedangkan kata titik atau matik dalam bahasa Jawa merupakan kata kerja yang artinya membuat titik. Jadi disimpulkan, batik adalah titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sehingga menghasilkan pola-pola yang indah, seperti dikutip di buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia oleh Dodi Mawardi. Kain batik mempunyai ciri yang unik yang tidak dimiliki oleh jenis kain lainnya, akan tetapi terdapat perbedaan antara ciri-ciri batik modern dan batik tradisional. Adapun ciri-ciri batik, seperti dikutip di buku Modul Batik Monokromatik untuk SD Kelas V oleh Yeni, Fisnani, dkk, adalah sebagai berikut: a) Ciri Batik Tradisional 1. Coraknya memiliki makna simbolik 2. Corak batik terdapat variasi hias seperti motif ular, geometris, barong, dan lain sebagainya 3. Warnanya cenderung gelap, seperti warna coklat tua, hitam, dan putih 4. Motif batik umumnya membawa ciri khas daerah asalnya b) Ciri Batik Modern 1. Corak dan polanya tidak mengandung makna khusus 2. Jenis hias utama didominasi tumbuhan atau rangkaian bunga 3. Motif dan polanya tidak mencerminkan khas daerah asal 4. Warnanya cenderung bebas, biasanya warna-warna yang dipilih adalah merah tua, biru, kuning, dan ungu, dan lain sebagainya. 2. Jenis Batik di Indonesia
28 Jenis batik Indonesia sangatlah beragam. Berbagai pengaruh dari tradisi klasik sampai yang modern dan abstrak turut menyemarakkan jenis batik di Indonesia. Selain itu, banyak jenis jenis batik di Indonesia juga disebabkan oleh interaksi bangsa-bangsa asing, baik melalui perdagangan, hubungan diplomatik, maupun karena penjajahan bangsa Barat di Indonesia. Berikut jenis-jenis batik yang ada di Indonesia beserta dengan penjelasannya, seperti dikutip di buku Batik Nusantara oleh Ari Wulandari, antara lain yaitu: 1) Batik Tulis Batik tulis dibuat secara manual dengan menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap motif berpengaruh pada hasil akhir. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. 2) Batik Cap Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik jenis cap
29 membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. Batik ini biasanya diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dan, karena dibuat dalam jumlah banyak, maka batik ini dapat ditemukan dalam berbagai corak dan warna yang sama. 3) Batik Lukis Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut, tetapi bisa juga dibuat berdasarkan pesanan pembeli. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas. Di sisi lain, batik lukis ini jarang digunakan untuk pakaian, karena kurang lazim. Biasanya batik lukis hanya digunakan sebagai pajangan. 4) Batik Pecinaan Batik pecinaan ini awal mulanya dibuat oleh keturunan dari para perantau Cina di Indonesia, biasanya mereka memproduksi batik pecinaan untuk komunitas sendiri dan diperdagangkan. Batik pecinaan memiliki warna yang cukup variatif dan cerah. Dalam selembar kain, mereka dapat
30 menampilkan bermacam-macam warna. Motif yang digunakan pun banyak mengandung unsur budaya Cina, seperti motif burung huk (merak) dan naga, selain itu pola batik pecinaan lebih rumit dan halus. Pada zaman dahulu, batik pecinaan digunakan sebagai sarung dan dipadukan dengan kebaya encim sebagai busana khas para perempuan keturunan Cina di Indonesia. Di masa sekarang, batik pecinaan masing sering diangkat sebagai tren mode di waktu tertentu, terutama bila menjelang tahun baru Imlek. 5) Batik Belanda Sama seperti warga keturunan Cina, warga keturunan Belanda juga banyak yang membuat dan memproduksi batik. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda mempunyai ciri khas tersendiri dan sering disebut dengan batik belanda. Motif yang digunakan pada batik belanda biasanya bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip, dan tokoh-tokoh cerita dongeng yang terkenal di negeri asalnya. Batik Belanda diproduksi di Pekalongan sepanjang abad ke 19 sampai abad ke 20.
31 6) Batik Jawa Hokokai Batik jenis ini muncul pada masa kedudukan Jepang, yaitu tahun 1942- 1945. Modelnya pagi sore, yaitu dalam satu kain terdapat dua pola atau corak yang berbeda. Motif terbanyak adalah motif bunga, seperti bunga sakura dan bunga krisan. Hampir semua batik jawa hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail, seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi. 7) Batik Rifa'iyah Batik rifa'iyah mendapatkan pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam, motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai dengan aslinya. Oleh karena itu, corak dalam batik rifa'iyah yang berupa motif hewan kepalanya terpotong. Dalam ajaran Islam, semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya. 3. Motif Batik di Indonesia dan Maknanya Motif batik biasanya membawa makna dan harapan tertentu bagi orang yang mengenakannya. Berikut beberapa jenis motif batik beserta maknanya, seperti dilansir dari situs Kemenperin RI dan dikutip di buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 1 oleh Nidaul Janah, antara lain: ➢ Motif Alas-Alasan Alas-alasan dalam bahasa Jawa diartikan sebagai hutan-hutanan. Motif alas-alasan termasuk bagian dari motif tradisional, pada motif pola ini
32 terdapat berbagai macam binatang, dari binatang kecil hingga binatang yang cukup besar. Makna dari motif alas-alasan diharapkan mampu mengajak orang lain untuk selalu mawas diri, arif, dan bijaksana dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh rintangan. ➢ Motif Gurdho Latar Kembang Motif gurdho latar kembang memiliki makna kedudukan yang baik. Digambarkan oleh ornamen mahkota yang gagah serta dikelilingi keharuman bunga di sekitarnya. Motif gurdho latar kembang memiliki pengharapan agar yang mengenakannya mendapatkan kedudukan yang pantas dan baik. ➢ Motif Kokrosono Motif kokrosono ini mempunyai filosofi dharma, kemakmuran, dan teguh hati. Kokrosono diambil dari tokoh pewayangan Raden Kokrosono yang memiliki karakter yang baik hati. Penggunaan batik motif kokrosono diharapkan menjadi sosok yang selalu siap berkorban untuk kepentingan
33 orang lain, atas dasar cinta dan pengharapan mewujudkan dunia yang ideal. Tidak pernah berhitung untung dan rugi atas yang dipilihnya. ➢ Motif Sido Mulyo Sido berarti jadi, sedangkan mulyo artinya kecukupan dan kemakmuran. Diharapkan yang memakai batik ini diberikan kecukupan dan kemakmuran. Motif sido mulyo sering dikenakan pengantin pada hari pernikahannya, dengan harapan agar keluarga yang dibina memperoleh kemuliaan. Salah satu ornamen pada batik sido mulyo ini adalah ornamen rumah yang dikelilingi lung-lungan. Ornamen tersebut menggambarkan sebuah rumah yang asri dan penuh ketentraman. ➢ Motif Mega Mendung Motif mega mendung asal Cirebon ini bercorak seperti susunan awan dengan pewarnaan gelap seperti merah tua, biru tua, atau kecoklatan. Mempunyai garis lengkung yang tersusun beraturan. Makna dari motif mega mendung menggambarkan kehidupan manusia yang selalu berubahubah dalam mencari jati dirinya.
34 ➢ Motif Parang Rusak Motif parang rusak merupakan motif yang terbentuk dari pola dua baris daun-daun yang runcing dan bersegi tiga serta ditempatkan berhadaphadapan sehingga ujungnya saling berpautan. Motif parang rusak memiliki beberapa tafsiran yang berbeda. Pertama, motif parang rusak dikatakan memiliki makna kurang baik karena lukisan parangnya yang bertekuk seperti pedang yang tidak sempurna. Parang rusak juga bermakna pedang untuk melawan kejahatan dan kebatilan sehingga hanya boleh dipakai oleh orang-orang yang berkuasa, seperti raja dan para penguasa. Kedua, motif parang rusak diartikan sebagai lambang pertumbuhan yang penuh kekuatan dan kecepatan. Hal ini ditandai oleh munculnya lambang khas raja, yaitu bunga lotus. Parang rusak seringkali dianggap sebagai simbol kesucian dan kekuatan.
35 4. Contoh Cara Pembuatan Batik Ikat Celup Di bawah ini adalah salah satu contoh pembuatan batik ikat celup. Untuk membuat batik ikat celup membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut : - 2 jenis kain polos 1 x 1 m (jenis katun dan nilon) - Tali (tali rafia atau benang nilon) - Kelereng/batu menurut selera - Air - Garam - Karet gelang secukupnya Cara Pembuatan: - Proses Pembuatan Warna. Ambilah daun suji, kunyit, atau tumbuhan lain yang dapat menghasilkan warna tertentu. Tumbuklah daun suji, kunyit, atau tumbuhan lain yang ada hingga halus. Beri air sedikit. Peraslah daun suji itu. - Langkah Pengikatan Kain. Ikat bagian-bagian kain yang hendak dibiarkan tidak kena warna. Teknik ikatan adalah Bagian yang ikat, kencang itu pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya. Pertama, masukkan kelereng pada
36 kain katun/nilon dari bagian buruk kain. Kedua, ikat kelereng yang telah terbungkus kain tersebut dengan karet gelang dari bagian baik kain. - Langkah Pewarnaan (Pencelupan). Masukkan zat pewarna alami yang telah kamu buat ke dalam air yang mendidih/hangat. Tambahkan 2 sendok teh garam, lalu aduk hingga rata. - Celup kain yang sudah diikat-ikat ke dalam air dingin, lalu diperas. Setelah itu, masukkan ke dalam larutan zat pewarnanya. - Biarkan kain tetap dalam larutan untuk beberapa saat (5-10 menit), kemudian angkat, dinginkan, dan cuci sampai bersih. Di bawah ini link contoh cara pembuatan batik celup: https://youtu.be/BWQavCcxcyo
37
38 KERAJINAN SULAMAN A. Deskripsi Singkat Saat membeli pakaian, sapu tangan, atau taplak meja, kamu pasti pernah melihat hasil sulaman yang cantik dan indah bukan? Sulaman tersebut dibuat dengan teknik hias yang umumnya dilakukan dengan cara menyulam. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan menyulam itu sendiri? Pengertian menyulam adalah adalah teknik hias yang dilakukan dengan teknik tusuk untuk membuat pola atau desain yang diinginkan. Teknik tusuk ini memiliki hasil yang hampir mirip dengan teknik bordir. Namun, memiliki pola yang berbeda dan lebih bervariasi tergantung dari teknik apa yang digunakan. B. Tujuan Pembelajaran Setelah memelajari proses pembuatan sulaman, peserta didik diharapkan mampu. 1. Menjelaskan pengertian sulam, 2. Menjelaskan karakteristik sulaman, 3. Menyebutkan jenis - jenis sulaman, 4. Menyebutkan alat dan bahan pembuatan sulaman, 5. Menjelaskan proses pembuatan sulaman. C. Materi 1. Pengertian Sulam Menurut Boesra (2005: 1) sulaman merupakan sebuah cara untuk mengubah tampilan suatu permukaan dengan teknik menjahit. Menyulam adalah salah satu inovasi untuk mengubah penampilan permukaan kain dengan setik-setiknya (jahitan) (Hastutie S, 2004: 2). Menurut Ernawati, dkk (2008: 384) sulaman merupakan satu kerajinan yang
39 mempunyai keanekaragaman ragam hias yang dikerjakan dengan teknik menjahit dengan tangan. Sulaman adalah suatu elemen untuk mengubah permukaan kain dengan aneka setik atau bordir dengan cara buatan tangan atau mesin (Yuliarma, 2013: 6). Dari beberapa pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa sulaman adalah teknik mengubah atau memperindah suatu permukaan kain dengan berbagai cara mulai dari menjahit manual atau pakai mesin bordir serta menggunakan jenis ragam tusuk dan ragam benang hias. 2. Karakteristik Sulaman a) Sulaman datar yang disulam dengan permukaan yang rata b) Sulaman terawang sebagai hasil dari bordir dengan lubang-lubang pada kain.
40 c) Sulaman yang dibuat dari hasil yang tergantung pada motifnya dengan membentuk tekstur pada permukaan kain. 3. Jenis - Jenis Sulaman Jenis tusuk hiasan sangatlah beragam tergantung pada kreatifitas orang penyulam, halus tidaknya hasil sulaman ditentukan oleh keluwesan jari-jari tangan serta melibatkan persaan didalam memasukkan jarum dan tarikan benang (Boesra, 2005: 3-4). Dalam membuat berbagai macam hiasan dan tusukan sulam ditentukan pada kemampuan seorang penyulam dan bagai mana persaan penyulam. Menurut Ernawati (2008: 405-407) tusuk hias sulaman atau teknik dasar sulam mempunyai tiga belas jenis yaitu: 1) Tusuk Jelujur (Running Stitch) adalah tusukan yang mempunyai arah tusukan horizontal serta ukuran dan jarak naik turunnya tusukan diatur sama panjang. 2) Tusuk Feston atau tusuk selimut (Blanket Stitch) yaitu tusukan yang memiliki dua arah yaitu arah vertikal dan arah horizontal, kaki tusukan arah vertikal dan arah horizontal mempunyai pilinan.
41 3) Tusuk Flanel (Herringbone Stitch) merupakan tusukan yang memiliki arah diagonal dan pada tepi atas dan tepi bawah tusuk bersilang. 4) Tusuk Batang (Stem stitch) merupakan tusukan yang meiliki arah diagonal dan separuh dari ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan. 5) Tusuk Pipih (Satin stitch) yaitu tusukan yang dibuat naik dan sama panjang sehingga menutupi seluruh permukaan ragam hias. 6) Tusuk Rantai (Chain Stitch) adalah tusukan yang mempunyai arah horizontal atau vertikal sehingga masing-masing dari tusukan bertumpangtindih sehingga membentuk rantai-rantai yang sambung menyambung.
42 7) Tusuk Silang (Cross Stitch) yaitu tusukan yang memiliki arah diagonal dan pada garis tengahnya ada persilangan anatar tusukan dibagian atas dan tusukan dibagian bawah. 8) Tusuk Biku (Fly Stitch) merupakan tusukan yang memiliki arah diagonal ke kiri dan ke kanan. 9) Tusuk Gelung (Palestrina Stitch) yaitu tusukan yang memiliki arah horizontal dan setiap tusukan memiliki tonjolan atau buhulan. 10)Tusukan Kepala Peniti (Bullion Knot) yaitu tusukan yang memiliki pilihan pada permukaan kain dan menutupi semua bagian permukaan ragam hias. 11) Tusukan Tikam Jejak (Back Stitch) merupakan tusukan yang mempunyai arah horizontal dan setengah dari bagian ukuran tusukan saling
43 bersentuhan satu sama lain sehingga pada permukaan nampak seperti setikan mesin. 12)Tusukan Balut (Whipped satin stitch) yaitu tusukan yang memiliki arah diagonal yang dilakukan dibagian atas benang atau pada bagian pinggiran ragam hiasan yang dilubangi. 13)Tusukan Holbin (Holbien Stitch) merupakan tusukan yang meiliki arah horizontal dan vertikal dengan jarak turun anik tusukan ditentukan sama panjang sehingga mempunyai bentuk jajaran. Berdasarkan paparan diatas dapat dijelaskan bahwa tusukan hiasan dasar dapat dikelompokkan menjadi tiga belas yaitu tusuk jelujur, tusuk, feston, tusuk flanel, tusuk, batang, tusuk pipih, tusuk rantai, tusuk silang, tusuk biku, tusuk palestrin, tusuk kepala peniti, tusuk tikam jejak, tusuk balut dan tusuk holbin. Dari berbagai macam tusukan dasar tersebut merupakan dasar dari pengembangan dari berbagi macam tusuk hias. Dari berbagai macam-macam tusukan hias tersebut dapat kita gunakan sebagai bentuk macam-macam dari sulaman. 4. Contoh Cara Pembuatan Kerajinan Sulaman
44 Taplak meja menjadi aksesoris rumah tangga yang pastinya wajib dimiliki. Dengan membuat taplak meja sendiri, kita bisa mendesain sendiri model yang diinginkan agar nantinya bisa sesuai dengan tema ruangan. Bahan yang diperlukan: ➢ Kain katun atau pilih jenis kain yang tidak licin dan sesuaikan besarnya dengan meja. ➢ Pita organdi. ➢ Pita satin. ➢ Jarum jahit. ➢ Jarum sulam. ➢ Pembidang. ➢ Pensil. ➢ Benang. Cara membuat: ➢ Gambar sketsa bentuk yang diinginkan menggunakan pensil pada kain. ➢ Pasang pembidang mengelilingi gambar sketsa. ➢ Masukkan benang sulam ke dalam jarum sulam. ➢ Sulam kain secara perlahan mengikuti bentuk sketsa. ➢ Setelah selesai menyulam, kunci bagian ujung benang dengan mengikat mati.
45 Di bawah ini link contoh cara pembuatan sulaman taplak meja: https://youtu.be/WK-LUqDNNC0
46 KERAJINAN BAHAN BEKAS A. Deskripsi Singkat Kertas merupakan hasil pemikiran luar biasa dari manusia modern, seiring dengan kebutuhan manusia akan kertas yang semakin meningkat, tidak bisa dipungkiri limbah kertaspun semakin menumpuk menjadi sampah yang tidak berguna. Limbah kertas ini bermacam-macam jenisnya antara lain kertas gambar, kertas HVS, kertas koran, kertas kado, kertas minyak dll. Setelah memelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu mendaur ulang sampah berbahan dasar limbah kertas menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang inovatif dan ekonomis sebagai salah satu upaya dalam mengurangi limbah kertas yang semakin bertumpuk. B. Tujuan Pembelajaran Setelah memelajari inovasi kerajinan tangan berbahan dasar limbah kertas, mahasiswa diharapkan mampu. 1. Menjelaskan pengertian limbah kertas; 2. Menjelaskan kelebihan kerajinan tangan berbahan dasar limbah kertas; 3. Menyebutkan jenis-jenis kertas; 4. Menyebutkan contoh kerjinan tangan berbahan dasar limbah kertas; 5. Menyebutkan alat dan bahan kerajinan dari kertas bekas; 6. Menjelaskan proses pembuatan kerajinan dari kertas bekas. C. Materi Sampah dipandang sebagai sesuatu yang menganggu baik pandangan maupun kesehatan. Sampah dalam rumah dapat dibagi menjadi tiga kategori
47 yaitu (1) sampah beracun seperti barang-barang yang mengandung zat kimia (2) sampah padat yang tidak dapat diurai seperti plastik, botol, dan kaleng dsb. (3) sampah yang dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, dedaunan, kertas dsb. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas meskipun melalui proses yang lama. Selama ini limbah kertas hanya digunakan oleh sebagian besar orang sebagai bungkus makanan atau dibuang begitu saja yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan. Kerajinan dengan memanfaatkan limbah kertas cocok dikembangkan di sekolah dasar. Ditinjau dari aspek bahan dasar mudah didapatkan, para siswa dapat berkreasi dengan menciptakan berbagai macam seni kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual. Pada zaman pra sejarah sebelum ditemukannya kertas, manusia primitive menggambar di permukaan daun, di atas permukaan batu dan di permukaan kulit hewan yang sudah dikeringkan. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia modern tidak lagi menggunakan daun, permukaan batu atau kulit hewan sebagai media untuk menulis karena sudah ditemukannya kertas. Banyak jenis kertas yang sering kita jumpai antara lain kertas gambar, kertas HVS, kertas koran, kertas minyak, kertas kado dll. Tidak bisa dipungkiri jika kita seringkali menjumpai tumpukan limbah kertas yang menggunung. Tumpukan limbah kertas tersebut dibiarkan begitu saja dan pada akhirnya dibuang di TPA atau dibakar. Limbah kertas yang dibakar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan berupa polusi udara. Kertas yang masih bagus atau layak digunakan dapat didaur ulang menjadi barang kerajinan tangan yang apik. Pada bab ini mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan daur ulang kertas secara maksimal mengingat mahasiswa merupakan salah satu pengguna kertas yang dominan.
48 1. Pengertian Limbah Kertas Kertas merupakan sebuah media/alat yang digunakan untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam bentuk coretan, tulisan maupun gambar. Kertas merupakan jaringan serat yang tersusun menjadi suatu lembaran, serat tersebut berasal dari deposisi beberapa macam tanaman, mineral, bulu binatang, ataupun bahan lainnya yang diolah dengan atau tanpa penambahan zat lain dari suatu suspensi dalam cairan, uap atau gas (Soekartawi, 1988). Hasil dari proses tersebut menghasilkan suatau kesatuan lembaran kertas yang memiliki kekuatan, sedangkan limbah kertas merupakan hasil pembuangan sisa-sisa penggunaan kertas yang sudah tidak terpakai. Kertas mempunyai banyak manfaat dalam membantu pekerjaan manusia salah satunya dapat digunakan sebagai media komunikasi tulis untuk menyampaikan pesan berbentuk surat baik yang bersifat formal maupun non formal. 2. Kelebihan Penggunaan Limbah Kertas Pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan dasar utama mempunyai beberapa kelebihan antara lain. - Ramah lingkungan - Mudah didaur ulang - Mudah didapatkan - Ringan - Mudah dibentuk 3. Jenis-Jenis Limbah Kertas
49 Limbah kertas tidak hanya sebatas tumpukan sampah kertas yang dihasilkan oleh kertas-kertas HVS, kertas buffalo/kuarto seperti yang sering kita jumpai di tempat percetakan/ fotocopy, namun banyak ragam limbah sampah yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar daur ulang, antara lain: - Art paper - Kertas buffalo – linen - Kertas HVS - NCR Paper - Kertas Ivory - Art Carton - Kertas Kalkir - Kertas Duplex (coated) - Fancy paper - Kertas concorde - Corrugated paper (gelombang) - Craft - Kertas BW/BC/Manila - Boardpaper - Jasmine paper - Stiker Vinyl - Asturo - Kertas gambar - Kertas koran - Kertas minyak/kertas layang-layang - Kertas krebs dll
50 4. Contoh Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Limbah Kertas Banyak kerajinan tangan yang dapat dihasilkan melalui daur ulang kertas antara lain: ➢ Framefoto ➢ Frame untuk cermin ➢ Lampu tidur ➢ Pot bunga ➢ Tas jinjing ➢ Toples dan vas dari kertas ➢ Dekorasi pesta ➢ Keranjang penyimpanan/tempat sampah ➢ Hiasan dinding kepala kuda ➢ Pigora ➢ Replica perahu layar ➢ Replica bunga ➢ Replica jam dinding ➢ Miniature benda, dll Seperti yang sudah dijelaskan di atas, banyak contoh kerajinan tangan yang mampu dihasilkan dengan hanya memanfaatkan limbah kertas tanpa mengeluarkan modal sama sekali. Dari semua jenis kertas yang sudah disebutkan di atas, tidak semuanya bisa digunakan sebagai media dalam pembuatan kerajinan tangan bagi anak SD. Jenis kertas yang mudah dielolah serta mudah didapatkan dapat digunakan sebagai media bagi anak SD. Berikut ini adalah salah satu contoh kerajinan berbahan dasar limbah kertas jenis koran. Alat dan bahan: