The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Pedoman Mitra PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) PM (Pengabdian Masyarakat) Teater Edu Marriage. Buku Pedoman ini disusun untuk mitra sebagai acuan atau panduan dalam pelaksanaan program dan sebagai luaran wajib pelaksanaan PKM Pendanaan Kemdikbud.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by C_097_Ni Made Ayu Agustina Dewi, 2023-08-15 03:12:34

BUKU PEDOMAN MITRA PKM PM TEATER EDU MARRIAGE

Buku Pedoman Mitra PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) PM (Pengabdian Masyarakat) Teater Edu Marriage. Buku Pedoman ini disusun untuk mitra sebagai acuan atau panduan dalam pelaksanaan program dan sebagai luaran wajib pelaksanaan PKM Pendanaan Kemdikbud.

BUKU PEDOMAN MITRA TEATER EDU MARRIAGE Upaya Preventif Peningkatan Kasus Pernikahan Dini Melalui Aspek Psikis Selama Pandemi Covid-19 bagi Siswa Siswi SMA 1 Bebandem PKM-PM 2023


BUKU PEDOMAN MITRA PKM-PM Upaya Preventif Peningkatan Kasus Pernikahan Dini Melalui Aspek Psikis Selama Pandemi Covid-19 bagi Siswa Siswi SMA 1 Bebandem Disusun sebagai luaran wajib program kreativitas mahasiswa Ni Made Ayu Agustina Dewi Shakira Jamil Achmawati Novel Sagung Anom Kusuma Dewi I Putu Aditya Perdana Dr. Ns. Putu Ayu Sani Utami, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom Penyusun 1. 2. 3. 4. 5. Ni Made Ayu Agustina Dewi Penyunting dan Editor 1. Kontak [email protected] Asal Instansi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jl. P.B. Sudirman, Dangin Puri Klod, Kec. Denpasar Barat., Kota Denpasar, Bali


MITRA SMAN 1 BEBANDEM


KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku pedoman mitra PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) PM (Pengabdian Masyarakat) yang berjudul "Teater Edu Marriage: Upaya Preventif Peningkatan Kasus Pernikahan Dini Bagi Siswa-Siswi SMA 1 Bebandem." Tujuan dari penyusunan buku pedoman ini adalah untuk membantu mitra memahami mekanisme program Teater Edu Marriage. Harapannya, apabila mitra ingin melanjutkan program, buku pedoman ini dapat bermanfaat secara optimal sebagai arah keberlanjutan program serta inovasi mitra setelah pelaksanaan program oleh tim PKM telah usai. Buku pedoman ini juga memberikan informasi mengenai mekanisme dari setiap rangkaian program, metode pelaksanaan, serta informasi yang serinci mungkin dari program PKM kami sebagai upaya mendukung penyebaran informasi kepada mitra agar dapat mengikuti rangkaian program PKM dengan baik dan optimal nantinya. Terima kasih pula kami ucapkan kepada pihak yang sudah bersedia untuk terlibat dalam program ini dan semoga apa yang menjadi tujuan dan harapan kita bersama dapat tercapai melalui program ini serta semoga program ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Kami menyadari bahwa buku pedoman mitra ini masih belum sempurna, baik dari segi penyusunan, pemilihan kata, maupun rencana program. Oleh karena itu kami memohon saran dan kritik guna menyempurnakan buku pedoman mitra ini. Denpasar, 10 Agustus 2023 Tim Penyusun


DAFTAR ISI Makna Logo..............................................................1 Pengertian dan pengenalan program...................2 Makna dan tujuan program...................................3 Metode pelaksanaan...............................................4 Rangkaian program dan timeline..........................5 Mekanisme-mekanisme..........................................6 Mekanisme keberlanjutan program......................8 Pihak yang terlibat...................................................9 Metode pelaksanaan..............................................10 Keuntungan keberlanjutan program....................12 Materi 1 : Pernikahan dini dan dampaknya.........13 Materi 2 : Inti Program............................................22 Materi 3 : Pembuatan dan Editing Film.................24 Referensi Materi.......................................................30 Indikator capaian.....................................................31 Lampiran pendukung..............................................33 Penutup.....................................................................34 Tim pelaksana...........................................................35 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENGENALAN PROGRAM BAB II KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI MITRA BAB III MATERI SOSIALISASI BAB IV PENUTUP


BAB I PENGENALAN PROGRAM


MAKNA LOGO PROGRAM Sepasang cincin emas : Melambangkan pernikahan yang dalam hal ini ingin diedukasi kepada peserta mengenai pernikahan khususnya pernikahan dini terkait aspek serta bahayanya. Untaian film : Melambangkan bahwa edukasi mengenai pernikahan dini dilakukan melalui media film/video edukasi yang sifatnya tak hanya informatif tapi juga menghibur. Tirai merah : Melambangkan keberanian, kegembiraan, dan cinta. Dimana dalam hal ini secara tidak langsung akan mengedukasi tentang cinta serta keberanian untuk nenciptakan suatu karya yang akan ditampikan. Kursi penonton : Melambangkan bahwa video akan ditayangkan seperti layaknya bioskop dan penikmat atau penonton dari video edukasi yang dibuat adalah siswa-siswi SMA 1 Bebandem. PENJELASAN 1


PENGERTIAN DAN PENGENALAN PROGRAM PKM-PM (Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) adalah program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berorientasi non-profit dalam upaya untuk membantu meningkatkan kualitas hidup, mengakhiri kemiskinan, melindungi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Mitra PKM-PM adalah masyarakat nonprofit, seperti lembaga pendidikan (formal maupun nonformal), instansi pemerintah, karang taruna, kelompok PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), panti asuhan, atau lembaga sosial kemasyarakatan yang lain. Sebagaimana pengertian diatas, PKM-PM Teater Edu Marriage yang bermitrakan SMAN 1 Bebandem di Kec. Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali merupakan program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berorientasi pada tujuannya dalam meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan solusi dari permasalahan peningkatan kasus pernikahan dini yang terjadi di Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem dengan fokus pada upaya pencegahan/preventif, sesuai dengan judul pkm kami yaitu “Teater Edu-Marriage: Upaya Preventif Kasus Pernikahan Dini Pada Siswa Siswi SMA 1 Bebandem”. Teater Edu-Marriage merupakan suatu program pemberdayaan siswa yang dimulai dengan pembuatan film pendek terkait dengan pencegahan pernikahan dini yang akan ditayangkan antar siswa, peserta akan dilatih serta di follow-up secara rutin terkait acting untuk bisa diperagakan dalam film pendek edukasi ini, yang mana proses itu sering dijumpai dalam seni teater. Bentuk dari program ini adalah pemberian sosialisasi dan pembuatan film edukasi mengenai pencegahan pernikahan dini. Tokoh yang ikut dalam sosialisasi ini adalah perwakilan siswa-siswi dari tiga angkatan di SMA 1 Bebandem yang nantinya setelah mengikuti sosialisasi mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk nantinya berdiskusi dan membuat sebuah karya film edukasi pernikahan dini sesuai kreativitas kelompok, yang mana setiap kelompok juga akan didampingi oleh dua orang fasilitator, yaitu fasilitator utama (guru) dan fasilitator pendukung (tim pelaksana PKM). Selama proses pembuatan film ini juga akan diadakan kegiatan follow up (pendampingan) secara rutin untuk mengetahui kemajuan dari pembuatan film dari setiap kelompok. Terakhir adalah penayangan serta menonton bersama film edukasi oleh seluruh siswa siswi SMA 1 Bebandem dan perwakilan kelompok pembuat film akan mempresentasikan singkat mengenai film yang telah dibuat. 2


MAKNA DAN TUJUAN PROGRAM Teater : Cerita kehidupan nyata yang diperagakan oleh aktor dan cerita tersebut biasanya mengandung pesan moral yang tersirat dan bisa dijadikan pelajaran kehidupan oleh para penonton diimana didalamnya juga memadukan unsur visual dan audio. Dalam teater juga melibatkan seni peran untuk berakting sesuai sifat dan karakter tokoh dalam cerita yang mana nantinya peran serta akting dari para aktor akan sangat penting dalam menghidupkan cerita yang dibawakan serta sebagai perantara untuk membawakan pesan dari suatu cerita kepada penonton. Edu Marriage : 'Edu' merupakan kependekan dari 'Education' atau memberikan pembelajaran dan 'Marriage' artinya 'menikah' atau pernikahan. Jadi Edu Marriage adalah pemberian pembelajaran (edukasi) terkait pernikahan yang dalam hal ini adalah pernikahan dini. Adapun makna dari istilah Teater Edu Marriage yaitu: Meningkatkan kesadaran remaja mengenai bahaya pernikahan dini yang juga didukung dengan pola pikir orang tua mengenai pernikahan dini. Memberikan hiburan yang berdampak pada aspek psikis dari siswa siswi dikarenakan dalam pelaksanaan program ini siswa akan bebas berkreasi dalam pembuatan film pendek. Memberikan edukasi secara langsung kepada siswa siswi terkait bahaya dari pernikahan dini karena dalam proses pembuatan film pendek ini tentunya mereka akan mempelajari lebih dalam terkait konten dalam film pendek ini. Tujuan dari dilaksanakannya program ini diantaranya: 3


METODE PELAKSANAAN Persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan beberapa kegiatan yakni; penetapan daerah sasaran, peninjauan daerah sasaran, pendataan siswa-siswi SMAN 1 Bebandem, administrasi serta perizinan, dan pembuatan rancangan program. Dalam tahap ini melibatkan koordinasi antara anggota tim, dosen pembimbing, pihak universitas, dan juga pihak eksternal. Evaluasi Pelaksanaan Tahap pelaksanaan program terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi; sosialisasi edukasi pernikahan dini, pembentukan kader dan kelompok, follow up (pendampingan) kelompok, take dan editing film edukasi, menonton bersama film edukasi, apresiasi sekaligus penutupan. Dalam tahap pelaksanaan ini melibatkan partisipasi aktif dari peserta program dan juga tim pelaksana PKM. Pelaporan Tahap evaluasi ini bertujuan untuk melihat serta mengetahui kelebihan, kekurangan, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan program dari awal hingga akhir sebagai perbaikan untuk pelaksanaan kedepannya agar lebih baik dan juga menilai seberapa efektif dan bermanfaat program ini bagi mitra untuk bisa dilanjutkan sebagai kegiatan sekolah atau semacamnya. Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan program, selanjutnya tim pelaksana PKM membuat laporan kemajuan, laporan akhir sebagai salah satu bukti dan pertanggungjawaban bahwa program PKM Pengabdian Masyarakat sudah terlaksana secara penuh. 4


RANGKAIAN PROGRAM DAN TIMELINE Sosialisasi (29 Juli 2023) Pelaksanaan sosialisasi dilakukan pada awal kegiatan sebagai upaya untuk mengenalkan Program Teater Edu-Marriage kepada siswa-siswi SMAN 1 Bebandem serta Bapak/Ibu guru pendamping. Selain itu, sosialisasi dilaksanakan untuk menyampaikan materi yang berisi topik utama dalam program ini, yakni "pernikahan dini" dan pembekalan ilmu mengenai editing dan kiat-kiat membuat film edukasi. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan siswa-siswi SMAN 1 Bebandem serta Bapak/Ibu guru pendamping mampu memahami program yang akan dilaksanakan sehingga seluruh pihak dapat berpartisipasi secara aktif dalam program Teater Edu-Marriage. Follow up (16 Agustus - 28 Agustus 2023) Menonton Bersama dan Apresiasi (2 September 2023) Follow up (pendampingan) merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Teater Edu Marriage. Tujuan dari follow up ini adalah untuk melihat perkembangan atau progress dari pembuatan film dalam program ini. Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat mengetahui seperti apa film hasil karya dari kelompok lain dan juga hasil karya film yang dibuat oleh kelompoknya serta juga akan ditonton oleh seluruh siswa-siswi SMAN 1 Bebandem sebagai media untuk mengedukasi penonton mengenai pernikahan dini. Setelah melalui rangkaian cukup panjang dari program ini, selanjutnya akan dilaksanakan tahap apresiasi kepada peserta film edukasi atas karya yang telah dibuatnya. Apresiasi ini berupa pemberian masukan, saran, pemaparan hambatan serta solusi yang dialami selama pembuatan film edukasi, dll. Ini juga dapat menjadi reinforcement (penguatan) yang bersifat positif agar peserta bisa semakin semangat dalam menghasilkan karya yang mengedukasi untuk kedepannya. 5


MEKANISME-MEKANISME MEKANISME FOLLOW UP (PENDAMPINGAN) Follow up merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Teater Edu Marriage. Tujuan dari follow up ini adalah untuk melihat perkembangan atau progress dari pembuatan film dalam program ini. Follow up akan dilaksanakan secara daring melalui media komunikasi Zoom/Google Meet yang disepakati masing-masing kelompok. Link Zoom/Google Meet disiapkan oleh masing-masing kelompok dan apabila terdapat kendala dapat disampaikan kepada fasilitator pendukung. Follow up akan dilakukan bersama fasilitator utama dan pendukung. Waktu pelaksanaan follow up dibebaskan sesuai kesepakatan kelompok dan fasilitator utama tetapi dengan catatan masih pada tanggal yang telah ditentukan. Perwakilan kelompok akan mempresentasikan dan menjelaskan kemajuan dari pembuatan film edukasi sesuai agenda pembahasan yang disepakati pada masing-masing follow up. Dilanjutkan dengan penyampaian kendala yang dihadapi selama pembuatan film. Setelah melakukan presentasi akan diadakan sesi pemberian masukan dan saran dari fasilitator utama, lalu akan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab kelompok dan fasilitator utama. Fasilitator pendukung akan menyimak jalannya follow up dan apabila terdapat hal yang kurang jelas terkait program atau panduan dapat ditanyakan langsung kepada fasilitator pendukung. Selama follow up, harap perwakilan dari kelompok mencatat poin penting dari kegiatan follow up (notulensi) untuk menghindari terlewat informasi yang dibahas dalam follow up. Follow up dilaksanakan selama 45 menit - 1 jam. Jumlah anggota kelompok yang hadir dalam follow up minimal setengah+1 dari total jumlah anggota kelompok dan harap semua anggota kelompok bisa hadir seluruhnya. Pada akhir sesi follow up harap setiap kelompok melakukan dokumentasi dan apabila mengalami kendala dapat dibantu oleh fasilitator pendukung. Setelah sesi follow up telah berakhir, fasilitator pendukung akan mengirim link absensi di grup yang akan diisi oleh perwakilan kelompok saja. Mekanisme dari follow up tersebut adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 6


MEKANISME-MEKANISME MEKANISME (PANDUAN PEMBUATAN FILM EDUKASI) bit.ly/PanduanPembuatanFilmEdukasiEduMarriage 7


BAB II KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI MITRA KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI MITRA


MEKANISME KEBERLANJUTAN PROGRAM Apabila pelaksanaan program ini dari tim pelaksana PKM sudah selesai serta apabila dari pihak mitra ingin melanjutkannya untuk bisa dijadikan program wajib atau pilihan dalam sekolah, pihak mitra dapat membentuk sebuah wadah khusus yang bisa menampung minat dan bakat siswa dibidang seni akting yaitu berupa kelompok teater dan nantinya juga dapat berkolaborasi dengan ekstrakulikuler yang sekiranya relevan dan sudah dimiliki sekolah, misalnya untuk membantu proses take dan editing film dapat bekerja sama dengan ekstra TIK atau yang melibatkan komputer, videografi atau fotografi. Dimana tujuannya dibentuk wadah tersebut adalah bisa meningkatkan kolaborasi siswa dalam menciptakan sarana edukasi yang tidak ketinggalan zaman. Pembuatan film dan akting ini tidak hanya bisa untuk promosi pencegahan pernikahan dini saja, tapi juga untuk promosi sekolah atau kegiatannya. Selain itu, pembentukan kelompok teater tersebut dan pelatihan pembuatan film edukasi tersebut dapat menjadi cikal bakal munculnya cabang lomba film edukasi dalam kegiatan sekolah, misalnya bulan bahasa, dll. 8


PIHAK YANG TERLIBAT Kepala Sekolah Guru Pembina Siswa-Siswi yang memiliki minat atau belajar dibidang akting Kepala sekolah berperan sebagai pelindung, penanggung jawab, sekaligus pengarah untuk pembentukan kelompok yang dijelaskan sebelumnya apabila sudah dirasa sesuai serta relevan untuk menampung minat siswa-siswi yang memiliki ketertarikan dibidang seni teater. Guru pembina disini berperan sebagai fasilitator dan pendamping bagi siswa-siswi untuk menyalurkan minat mereka melalui penciptaan karya dan juga guru disini dapat mengarahkan, mengevaluasi, dan memberi masukan untuk memaksimalkan karya yang dihasilkan nantinya. Siswa-siswi yang memiliki minat bahkan bakat dibidang akting dapat berkumpul di sebuah wadah yaitu kelompok teater dan bertemu dengan teman-teman yang memiliki minat sama dan nantinya mereka dapat berlatih bersama, menciptakan karya, serta mengasah minat dan bakat akting mereka sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah karya yang bisa dilombakan dan dapat mengharumkan nama sekolah. 9


METODE PELAKSANAAN Apabila pelaksanaan program ini dari tim sudah selesai serta apabila dari pihak mitra ingin melanjutkannya sebagai awalan untuk pertimbangan sebelum membentuk sebuah kelompok teater. Atau misalnya ingin mengikuti suatu perlombaan film edukasi atau semacamnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pembentukan kader dan kelompok Menentukan tema/topik yang akan dibahas Diskusi bersama terkait tema/topik yang akan dibahas Latihan wajib dan rutin Tahap ini adalah mengumpulkan siswa-siswi yang memiliki minat dan bakat di bidang seni akting serta menulis dan nantinya akan dibentuk kelompok serta didampingi oleh seorang kader (fasilitator) yang bisa berasal dari guru bahasa indonesia, kesenian, atau yang memiliki minat di bidang seni pula. Setelah berhasil membentuk kelompok beserta kader (fasilitatornya), langkah berikutnya yaitu menentukan tema/topik yang ingin diangkat menjadi sebuah film. Tahap ini kelompok beserta fasilitatornya saling berdiskusi untuk menyusun pembagian kerja, materi yang relevan, konsep naskah film, serta pembagian peran. Setelah menentukan konsep naskah serta pembagian peran, selanjutnya adalah kegiatan latihan untuk memaksimalkan hasil nantinya. Kegiatan ini dapat dilakukan menyesuaikan kesepakatan kelompok dan juga dapat didampingi oleh fasilitator untuk memantau proses latihan dari kelompok. 10


METODE PELAKSANAAN Tahap ini adalah sesi dimana kelompok dan fasilitator terlibat dalam sebuah diskusi yang mana nantinya kelompok akan menyampaikan kesulitan serta hambatan yang dihadapi selama proses latihan untuk nantinya akan mendapat masukan serta saran dari fasilitator terkait pemecahannya. Setelah melewati serangkaian kegiatan latihan, mendapat masukan dari fasilitator dan akhirnya kelompok sudah berhasil untuk menyelesaikan sebuah karya hasil kerjasama mereka, selanjutnya adalah penayangan atau penampilan hasil karya mereka. Follow up (pendampingan) Penampilan/penayangan hasil karya Apresiasi dan Evaluasi Setelah dilakukan penayangan atau penampilan karya, kelompok bisa mendapat apresiasi atas kerja kerasnya serta evaluasi apabila terdapat kekurangan sebagai perbaikan untuk menghasilkan karya yang lebih baik kedepannnya. Apresiasi dan evaluasi ini dapat dilakukan oleh fasilitator atau penonton dari penayangan karya mereka. 11


KEUNTUNGAN KEBERLANJUTAN PROGRAM Video dan Film Edukasi merupakan salah satu cabang perlombaan yang sering diperlombakan oleh instansi pemerintah, swasta, atau pendidikan sebagai rangkaian sebuah acara atau hari peringatan, sehingga dengan adanya wadah bagi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya dibidang akting ditambah kolaborasi dengan ekstrakulikuler yang sudah dimiliki sekolah untuk bidang fotografi dan videografi, ini nantinya dapat menjadi peluang bagi siswa untuk mengikuti loma tersebut yang harapannya dapat menjadi penyumbang prestasi serta mengharumkan nama sekolah. Selain dapat memfasilitasi minat dan bakat siswa dibidang akting dan pembuatan film, sekolah juga dapat membentuk sebuah kelompok teater yang nantinya dapat berkembang menjadi ekstrakulikuler teater apabila banyak siswa yang merasa tertarik untuk semakin mendalami seni peran dan akting. Keberadaan kelompok teater sendiri juga dapat menjadi salah satu penyumbang prestasi bagi sekolah karena teater juga sering dilombakan baik, baik tingkat daerah atau nasional. Misalnya, pagelaran seni Bali Jani yang diadakan oleh Pemprov Bali setiap tahun sekali. Dalam kelompok teater ini juga dapat berkolaborasi dengan ekstrakulikuler yang sudah dimiliki sekolah sebelumnya yang sekiranya relevan dan berkaitan. 12


BAB III MATERI SOSIALISASI


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Pengertian Pernikahan Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pernikahan berasal dari kata dasar 'Nikah' yang berarti ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama serta hidup sebagai suami istri tanpa merupakan pelanggaran terhadap agama. Pernikahan merupakan hubungan atau ikatan lahir dan batin antara dua orang dan juga penyatuan dua keluarga yang telah diakui oleh masyarakat serta negara dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Pengertian Pernikahan Dini Menurut WHO (World Health Organization), pernikahan dini (early married) adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun dimana dalam usia ini remaja sedang mengalami masa pubertas. 13


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Angka Kasus Pernikahan Dini Kasus pernikahan dini masih cukup marak terjadi hingga saat ini. Menurut United Nations Children Fund (UNICEF) yang kemudian dikaji oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke-37 mengenai persentase pernikahan usia dini di dunia, dan menempati posisi kedua di ASEAN. “Di tahun 2022 secara nasional, ada sekitar 52 ribu perkara dispensasi perkawinan yang masuk ke peradilan agama dan dari jumlah tersebut, sekitar 34 ribu diantaranya didorong oleh faktor cinta sehingga orangtua yang meminta ke pengadilan agar anak-anak mereka segera dinikahkan. Lalu sekitar 13.547 pemohon mengajukan menikah karena sudah hamil terlebih dahulu dan 1.132 pemohon mengaku sudah melakukan hubungan intim. Faktor lainnya adalah karena alasan ekonomi dan alasan perjodohan mengingat anak mereka sudah pubertas, sudah menstruasi dan tumbuh rambut di kemaluan pada anak laki-laki. 14


MATERI 1 Dampak Negatif Pernikahan Dini Pernikahan yang terjadi pada usia remaja rentan terjadi masalah pada fisik atau biologis terutama dari sisi perempuan yang lebih beresiko mengalami dampak buruk pernikahan dini. Perempuan yang menikah dini dan kemudian hamil, itu lebih beresiko untuk mengalami berbagai masalah kesehatan terutama rentan terkena penyakit reproduksi, salah satunya adalah kanker serviks. Kehamilan di usia yang masih sangat muda juga berdampak pada berbagai masalah yang akan terjadi saat persalinan atau pada bayinya, misalnya pendarahan yang berlebih saat persalinan, kecacatan pada bayi, kualitas gizi bayi yang buruk, keguguran, serta yang paling tinggi adalah kasus kematian bayi. 1.Dampak Biologis 2. Dampak Akademik Pasangan yang melakukan pernikahan dini juga akan mengalami masalah pada bidang akademiknya, seperti pendidikan yang terhambat dikarenakan mereka sudah memiliki rumah tangga dan akan banyak tanggung jawab serta kewajiban lain yang harus ditangani, hal ini sangat memungkinkan bagi pasangan menikah usia dini berhenti bersekolah dan menempuh pendidikan. Hal ini disebabkan karena pasangan usia dini harus melakukan tanggung jawabnya sebagai orangtua apabila sudah memiliki keturunan dan suamiistri. PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA 15


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Dampak Negatif Pernikahan Dini Selain dari dampak secara biologis yang dialami, pernikahan dini juga rentan berakibat pada masalah psikis atau mental remaja, hal ini dikarenakan di masa remaja adalah masa pubertas dan emosi yang cenderung masih bergejolak, ego pribadi yang masih tinggi sehingga apabila terjadi perbedaan atau perselisihan dalam rumah tangga akan rentan terjadi konflik karena kedua pihak, baik dari istri maupun suami yang tidak mau mengalah yang pada akhirnya berakibat pada kekerasan dalam rumah tangga hingga berujung pada perceraian yang sangat mungkin terjadi karena kondisi penyelesaian masalah pasangan usia dini belum matang dan stabil. 3. Dampak Psikis 4. Dampak Sosial Kehidupan sosial dari remaja yang melakukan pernikahan dini juga akan terdampak, dimana remaja yang seharusnya masih bebas bisa bermain atau melakukan kegiatan sekolah, tapi karena mereka sudah menikah tentu tidak akan bisa menjadi sebebas teman-temannya yang belum menikah. Ini juga dapat menyebabkan remaja merasa minder untuk bergaul kembali dengan teman-temannya karena perasaan malu karena sudah menikah. Selain itu, pasangan suami istri dari pernikahan dini juga belum memiliki kesiapan dan tanggung jawab memikul beban dalam peran di lingkungan sosial sebagai bagian dari sebuah kehidupan bermasyarakat. 16


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Faktor Pendorong Pernikahan Dini 1.Tradisi dan Dorongan Orang Tua 2. Hamil Diluar Nikah Tak dapat dipungkiri beberapa wilayah masih memegang teguh tradisi atau budaya kuno yang diturunkan dari masa lalu, salah satunya adalah kepercayaan akan pernikahan dini dengan berbagai alasan. Faktor ini biasanya bersifat kaku dan tidak bisa diubah. Bagi beberapa masyarakat menganggap bahwa menolak lamaran adalah sesuatu yang menghina, padahal umur sang anak masih belum mencukupi usia yang tepat untuk menikah. Biasanya orang tua yang masih memegang teguh tradisi ini akan bersikeras untuk tetap menikahkan dini anak mereka meskipun dari si anak tidak setuju untuk melakukannya. Kasus pernikahan dini yang terjadi adalah mayoritas karena alasan ini yaitu si perempuan yang sudah hamil sebelum menikah. Biasanya untuk kasus seperti ini sering dikenal sebagai married by accident (MBA) dimana pernikahan yang terjadi karena ‘kecelakaan’. Dimana mereka biasanya penasaran dan ingin mencoba untuk melakukan hubungan seksual karena adanya pengaruh dari lingkungan serta kurangnya keteguhan iman yang dimiliki dan berakibat mereka melakukan perbuatan zina tersebut sebelum memiliki ikatan suami istri hingga terjadi kehamilan diluar nikah yang mau tidak mau harus menjalani pernikahan agar kehamilan tersebut tidak menjadi aib di masyarakat. . 17


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Faktor Pendorong Pernikahan Dini 3. Pengendalian Diri yang Lemah 4. Ikut-ikutan Teman atau Tren Remaja adalah masa eksplorasi dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi ditambah lagi dengan adanya pengaruh dari lingkungan dan apabila terjerumus dalam pergaulan yang salah, akan menyebabkan remaja rentan untuk melakukan berbagai tindakan yang menyimpang, salah satunya adalah melakukan hubungan seksual diluar nikah karena gairah seksual yang memuncak dan pengendalian diri yang rendah untuk bisa menahannya. Peran teman sebaya dalam kehidupan remaja sangatlah penting, bahkan remaja lebih mudah mengikuti anjuran teman sebayanya daripada orang tua. Hal ini diakibatkan karena mereka merasa teman sebaya adalah orang yang paling mengerti dirinya dan senasib dengannya. Apabila teman sebaya ini bersifat toxic (buruk) itu juga akan mempengaruhi kehidupan remaja. Ditambah lagi pengaruh dari tren di media sosial yang sedang menjamur di era saat ini terutama di kalangan remaja yang tidak mau ketinggalan tren tersebut. Sedangkan semua tren yang ada di media sosial tidak bersifat mendidik dan cenderung buruk, tetapi masih banyak remaja yang tidak mampu untuk membedakan hal tersebut serta tetap menjalaninya agar tidak dicap jadul. . 18


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Faktor Pendorong Pernikahan Dini 5. Pengaruh Media Sosial 6. Kurangnya Pemahaman akan Bahaya Pernikan Dini Media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan remaja bahkan sudah menjadi dunia mereka. Sifat media sosial yang cenderung bebas dan tak terbatas dalam mengaksesnya membuat remaja memiliki keinginan mencoba coba mengakses situs yang seharusnya belum pantas untuk diakses, misalnya situs dewasa. Dari yang awalnya penasaran hingga menjadi kecanduan lalu berujung ingin mencari pelampiasan karena gairah yang semakin kuat akibat adanya pengaruh dari situs dewasa tersebut. Ditambah lagi kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua pada anaknya dalam mengakses media sosial juga menjadi salah satu faktor pemicu hal negatif tersebut. Seperti kata pepatah, manusia cenderung akan sadar apabila sudah terjadi penyesalan, begitu halnya pernikahan dini ini yang awalnya terjadi karena suka sama suka lantas ingin melanjutkan ke kehidupan pernikahan yang mungkin seindah yang terlihat di film dan setelah menjalaninya mulai muncul berbagai permasalahan dan berujung pada perpecahan. Jadi untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut, remaja perlu diberi pemahaman mengenai pernikahan dini dan dampaknya agar mereka menjadi sadar serta meningkatkan pengendalian diri agar tidak terjerumus pada dampak negatif jangka panjang dari pernikahan dini. 19


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Alasan Pencegahan Pernikahan Dini Dinamika Psikologis Pernikahan Dini “Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Pediatrics, menemukan bahwa dampak gangguan kejiwaan seumur hidup terkait pernikahan dini. Seperti; depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar. Hal ini terjadi karena emosi yang masih bergejolak dan berujung konflik akibat berbagai permasalahan rumah tangga yang muncul lantas berakibat pada berbagai gangguan mental seperti stres yang dapat bertambah parah hingga memicu munculnya gangguan mental. Rentan terhadap penyakit terutama penyakit reproduksi dikarenakan tubuh yang belum siap. Emosi yang masih bergejolak dan belum stabil di usia remaja sehingga rentan akan terjadinya konflik dalam rumah tangga. Belum siap secara sosial, ekonomi secara mandiri. Meningkatkan angka kematian bayi yang berdampak pada indeks status kesehatan. Merampas hak anak dan remaja. 1. 2. 3. 4. 5. 20


MATERI 1 PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAKNYA Hal Positif Bila Mencegah Pernikahan Dini Tips Mencegah dan Menghindari Pernikahan Dini Mengisi waktu dengan aktivitas yang positif. Menghindari diri dari pergaulan bebas yang sifatnya menjerumuskan ke arah negatif. Melampiaskan gairah dan semangat untuk melakukan hobi dan mengejar cita-cita. Bijak dalam menggunakan media sosial dan mengikuti tren. 1. 2. 3. 4. Dapat memaksimalkan pengembangan potensi di usia remaja. Terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan dari pernikahan dini. Bisa lebih fokus mengejar cita-cita dan meniti karir sebagai bekal persiapan untuk menikah. 1. 2. 3. 21


Film adalah media audio visual yang menggabungkan dua unsur, yaitu naratif dan sinematik. 22 MATERI II INTI PROGRAM Keunikan film sebagai media edukasi Film sifatnya dapat mempengaruhi perilaku penonton berdasarkan apa yang ditayangkan. Melibatkan keterampilan akting yang juga turut melibatkan emosi penonton. Sangat kompleks yaitu melibatkan media visual serta audiovisual. Menampilkan sebab akibat dari suatu perilaku apabila dilakukan dalam kehidupan nyata, sehingga akan muncul perilaku awas dari penonton. 1. 2. 3. 4. Teori pendukung Program ini mengacu pada salah satu teori psikologi yaitu Social Learning Theory oleh Albert Bandura yang dimana menurut teori ini. perilaku manusia terbentuk akibat pengaruh lingkungan dan meniru perilaku lingkungan (modelling). Yaitu secara praktiknya dalam program ini, penonton film edukasi nantinya dapat meniru serta memilah perilaku yang ditampilkan aktor dalam film sesuai konsekuensinya. Efektivitas film untuk mencegah kasus pernikahan dini Film ini dibuat oleh siswa dan juga penontonnya berasal dari siswa yang harapannya film ini dapat menjadi media edukasi bagi mereka terkait pernikahan dini yang menampilkan akting dari aktor dan nantinya dapat dipilah serta ditiru oleh penonton.


MATERI II INTI PROGRAM 23 Proses psikologis menonton film dan perubahan perilaku Selama menonton film, penonton akan melihat akting sebagai penggambaran perilaku tokoh yang secara tak langsung akan menampilkan pesan yang ingin disampaikan dalam film melalui perilaku serta juga menampilkan dampaknya, disini penonton akan mulai berpikir serta berdiskusi dengan teman penonton disebelahnya terkait dampak-dampak dari perilaku yang ditampilkan dalam film, yang selanjutnya adalah mereka tidak sengaja mendapatkan gambaran apabila melakukan perilaku serupa seperti dalam film. Contoh: Si A adalah salah satu penonton film edukasi, dimana ia melihat akting si B dalam film dengan perilaku yang memiliki pergaulan bebas yang mana si B ini pada akhirnya menerima dampak dari perilakunya tersebut, yang pada akhirnya membuat penonton si A ini merasa takut dan waspada apabila ia berperilaku seperti si B. Atas adanya perilaku model yang tak lain adalah si B, memberikan penguatan dan dorongan kepada si A agar tidak melakukan perilaku serupa agar tidak terkena dampak seperti yang dialami tokoh si B dalam film. Inilah yang disebut sebagai proses belajar dan pembentukan perilaku melalui modeling.


MATERI III PEMBUATAN DAN EDITING FILM A. Definisi Video Editing B. Istilah Penting dalam Video Editing Dalam pembuatan suatu film, kumpulan gambar seperti jalanan kota, gunung, laut, awan, dan sebagainya seringkali ditampilkan sebelum gambar utama (subjek/objek). Ini bertujuan sebagai penggiring dan penjelas dari gambar video selanjutnya. Selain penggunaan gambar, motivasi dapat juga dalam bentuk suara, misalnya : suara telepon, air, ketukan pintu, langkah kaki, dan sebagainya. Motivasi dapat juga berupa perpaduan gambar dan audio. Video editing merupakan suatu proses dari pembuatan suatu video dimulai dari penyeleksian, penambahan meta teks/judul, variasi, transisi/perpindahan, effect yang dihasilkan, pemilihan lagu, sound effect, dan narasi, hingga mewarnai suatu hasil rekaman gambar mentah menjadi sebuah film yang mempunyai tampilan dan format video yang dibutuhkan untuk ditayangkan pada kebutuhan tertentu. 1.Motivasi 2. Komposisi Komponen yang penting bagi editor video adalah pemahaman tentang komposisi gambar yang bagus untuk disusun. Gambar yang bagus biasanya memenuhi standar yang sudah disepakati atau sesuai dengan Cameraworks. 24


MATERI III PEMBUATAN DAN EDITING FILM Dalam setiap gambar yang dipilih untuk ditampilkan biasanya akan memberikan suatu informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat video kepada penonton. Sebab itulah selain sebagai sarana hiburan sebuah video juga bisa menjadi media penyampaian dan komunikasi karena didalamnya terdapat banyak informasi yg disampaikan. 3. Informasi 4. Continuity Continuity atau kita sebut saja dengan kesinambungan adalah suatu keadaan di mana gambar satu dengan gambar sebelumnya saling berkaitan. Bagi seorang editor fungsi dari continuity adalah untuk menghindari adanya jumping (adegan yang terasa meloncat), baik itu pada gambar atau suara. 5. Titling Penambahan teks atau huruf yang bertujuan untuk menambahkan informasi dalam video misalkan penambahan informasi Judul Utama, Pemeran dalam Video, dan Tim Kreatif yang terlibat dalam pembuatan video, hingga sponsor. 25


MATERI III PEMBUATAN DAN EDITING FILM 6. Sound Original Sound : Semua audio atau suara asli dari subjek/objek yang diambil bersama dengan pengambilan gambar/visual. Atmosfer sound : Merupakan suara latar/background yang ada di sekitar subjek/objek yang dapat mendukung gambar, suara ini bisa di ambil langsung bersama original sound ataupun di ambil terpisah dan disisipkan dalam video saat di edit. Sound Effect : Merupakan suara yang dihasilkan dan ditambahkan ketika saat proses editing berlangsung, bisa dari baik menggunakan file original sound maupun atmosfer. Music Illustration : Merupakan suara dalam bentuk bunyibunyian atau nada, baik itu secara akustik maupun electric yang dihasilkan untuk memberikan ilustrasi atau kesan tertentu pada video sehingga emosi atau mood ikut dirasakan oleh penonton. Sound atau suara dalam video editing dibagi menjadi beberapa jenis menurut fungsinya, sebagai berikut : C. Tujuan Video Editing Tujuan dari proses editing video ini adalah membuat rekaman video mentah menjadi suatu tampilan video yang bisa ditampilkan untuk menarik penonton dan pesan dan kesannya tersampaikan. Masing–masing editor tentu memiliki motivasi tertentu dalam melakukan proses editing tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Hal terpenting ialah pada saat kita melakukan pengeditan yang pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing secara umum, dan tujuan dari editing adalah sebagai berikut : 26


Memotong klip video yang tidak dikehendaki. Hal menjadi hal dasar yang paling umum dan yang paling sederhana dalam proses editing. Clip Video akan di potong baik durasi atau dipotong pada bagian tertentu yang dapat dibuat secara dramatis dengan membuang bagian video atau gambar. Membuat runtutan cerita atau informasi. Umumnya video yang diminta adalah untuk menyampaikan suatu cerita atau menyediakan informasi tertentu. Editing video adalah suatu langkah yang cukup kompleks dalam meyakinkan video berjalan agar mendapatkan tujuan. Memberikan efek, grafik dan musik. Menambahkan elemen tambahan kita dapat merubah gaya dan suasana hati serta langkah dari gambar. Seorang video editor mampu menciptakan suasana cerita yang sulit dipisahkan dalam mengedit sebuah video. Teknik-teknik suasana hati efek visual dan penambahan musik yang tepat dapat mempengaruhi emosi penonton untuk bereaksi. Menyampaikan pesan dalam sudut pandang dari video yang di buat. Sudut pandang yang menarik dari seorang editor dengan menyusun hasil rekaman video dan dapat menggambarkan suatu pesan atau servis suatu agenda. 27 MATERI III PEMBUATAN DAN EDITING FILM


D. Aplikasi Editing Video Windows Movie Maker adalah perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Essentials 2012. Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah digital terhadap cuplikan-cuplikan gambar bergerak (film), misalnya untuk menambahkan animasi, efek visual ataupun sebuah redaksi singkat yang berhubungan dengan film yang sedang disunting. LumaFusion adalah Aplikasi iPad Terbaik Tahun 2021 karena mampu menampilkan pilihan menu sekelas editor level profesional yang terjangkau, ini membantu para kreator dengan berbagai level kemampuan untuk memberikan sentuhan sinematik pada film layar lebar maupun video singkat untuk media sosial. Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting video berbasis non-linier dari Adobe Systems. Premiere Pro adalah salah satu produk software dari Adobe Creative Suite, tetapi juga bisa dibeli personal. Bahkan kalau dibeli personal, termasuk Adobe Encore dan Adobe OnLocation. InShot adalah sebuah aplikasi yang bisa Anda gunakan dalam melakukan edit sebuah video ataupun foto. Berbeda dengan aplikasi VivaVideo, VideoShow, dan VideoPad, aplikasi InShot tidak dapat menggabungkan beberapa video ataupun foto. Final Cut Pro X merupakan software pengedit video yang sangat bagus untuk pasca-produksi bagi pengguna Mac. Software ini memungkinkan Anda untuk mengedit video dan audio, melakukan gradasi warna tingkat lanjut, membuat dan mengedit closed captions, dan masih banyak lagi. 28


29 KineMaster adalah sebuah perangkat lunak ponsel pintar yang khusus digunakan untuk keperluan pengeditan video. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Nex Streaming. Perangkat lunak ini pertama kali dirilis pada tahun 2013 tepatnya pada tanggal 26 Desember 2013. Viva Video adalah sebuah aplikasi video maker/pembuat video sekaligus video editor yang dikhususkan bagi platform smartphone, baik Android ataupun iOS. Aplikasi ini bisa membuat video story atau untuk mengedit video-video yang ada di smartphone dengan mudah tanpa harus melalui PC/Komputer. FilmoraGo adalah sebuah aplikasi video editor dan pembuat film yang mudah digunakan, dilengkapi fitur-fitur kreatif luar biasa. Aplikasi ini dapat membuat video berkualitas hanya dalam hitungan menit: upload video, edit/potong, tambahkan musik, efek transisi, teks, emoji atau filter menarik. Adobe Premiere Clip adalah aplikasi penyuntingan video resmi Adobe untuk Android. Sama seperti Adobe Premiere untuk PC yang legendaris, versi portabel ini memungkinkan Anda menyunting video langsung dari peranti Android. VN Video Master adalah aplikasi pengeditan video yang mudah digunakan dan gratis tanpa tanda air atau watermark. Antarmuka intuitif membuat pengeditan video menjadi sederhana, tanpa memerlukan pengetahuan sebelumnya. CapCut adalah aplikasi gratis untuk mengedit video di perangkat seluler yang dibuat oleh ByteDance. CapCut dibekali dengan sejumlah fitur yang memungkinan mengedit video dengan efek transisi yang menarik, filter, teks, trek audio dan elemen lain untuk mendukung kreativitas editing video.


REFERENSI Arifin, I., Nurhidayat, A., & Panji, M. (2021). Pengaruh Pernikahan Dini Dalam Keharmonisan Keluarga. Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, 8(2). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (no date) Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. Available at: https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/4357/k emen-pppa-perkawinan-anak-di-indonesia-sudahmengkhawatirkan (Accessed: 27 July 2023). Rumekti, M. (2016). Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 2. View of pengaruh pernikahan Dini Dalam keharmonisan keluarga. (n.d.). https://www.juridiksiam.unram.ac.id/index.php/juridiksiam/artic le/view/248/78 Razaq, A., & Ispantoro. (n.d.). The magic of movie editing: Cara Kreatif Mengedit video. Indonesia Onesearch. https://onesearch.id/Record/IOS4651.slims-3325/Details 30


BAB IV PENUTUP


INDIKATOR CAPAIAN Indikator capaian merupakan penjabaran dari kompetensi dasar berupa perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk dapat melihat ketercapaian kompetensi dasar yang menjadi acuan penilaian dalam suatu pembelajaran atau kegiatan. Indikator capaian dalam hal ini yaitu kegiatan sosialisasi, follow up, dan juga penayangan film edukasi yang sudah dibuat oleh kelompok peserta program Teater Edu Marriage. Capaian Umum Mitra serta peserta yang terlibat dalam program bisa terlibat aktif serta memiliki antusias untuk mengikuti seluruh rangkaian program. Meningkatkan pengetahuan akan dampak pernikahan dini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga praktek yang dituangkan kedalam bentuk karya berupa film oleh peserta yang terlibat. Sosialisasi program dan pernikahan dini Peserta sosialisasi mengetahui serta memiliki pemahaman mengenai dampak pernikahan dini, memahami alur pelaksanaan program, serta dapat membuat karya film edukasi sesuai ketentuan yang sudah diberikan. Peserta memiliki pemahaman mengenai proses pembuatan film edukasi sebagai dasar untuk persiapan dalam pembuatan film edukasi ini nantinya. 31


INDIKATOR CAPAIAN Follow up Peserta dapat mengikuti agenda follow up dengan baik sesuai agenda yang telah ditetapkan setiap rangkaian follow up dan memaparkan mengenai kemajuan dalam proses pembuatan film edukasi. Peserta dapat menemukan solusi atas kendala yang dialami selama pembuatan film saat didiskusikan bersama dengan fasilitator kelompok masing-masing. Penayangan film edukasi Peserta dapat mempresentasikan secara singkat dan jelas mengenai film yang sudah mereka kerjakan kepada para penonton dari film edukasi ini nantinya yang berasal dari siswa-siswi yang tidak terlibat dalam program ini. Hasil karya film yang sudah ditampilkan dapat memberikan edukasi dan hiburan kepada penonton serta pesan yang ingin disampaikan dalam film dapat diterima oleh penonton. Ini nantinya akan dilihat dari nilai pretest dan posttest yang dibagikan kepada penonton nantinya. Peserta yang terlibat dalam pembuatan video dapat menerima evaluasi mengenai kekurangan atau kelebihan dari film yang telah dibuat sebagai masukan untuk menciptakan karya yang lebih baik kedepannya. Apresiasi yang diberikan kepada kelompok pembuat film edukasi dapat menjadi dorongan serta penguatan bagi mereka untuk menghindari pernikahan dini dan membuat karya yang bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat serta teman sebayanya. 32


LAMPIRAN PENDUKUNG TOOLSKIT PROGRAM TEATER EDU MARRIAGE https://bit.ly/StarterPackFilmEdukasi 33


PENUTUP Demikian buku pedoman mitra PKM-PM Teater Edu Marriage: Upaya Preventif Peningkatan Kasus Pernikahan Dini Bagi Siswa Siswi SMA 1 Bebandem kami susun, semoga dengan adanya buku pedoman mitra ini dapat bermanfaat bagi mitra apabila ingin melanjutkan program dari PKM kami sebagai upaya untuk mewadahi minat dan bakat siswa-siswi dibidang seni akting dan teater selain dari upaya pencegahan pernikahan dini. Harapannya pula, semoga buku mitra ini dapat menjadi petunjuk bagi seluruh peserta yang terlibat dalam program serta pihak mitra untuk bisa memahami serta terlibat secara kolaboratif dan antusias dalam mengikuti rangkaian program yang telah direncanakan. 34


rr TIM PELAKSANA 35 Dr. Ns. Putu Ayu Sani Utami, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom Ni Made Ayu Agustina Dewi Shakira Jamil Achmawati Novel Sagung Anom Kusuma Dewi I Putu Aditya Perdana Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3


edumarriage pkmteateredu [email protected] edumarriage18 edumarriage Get in touch! Teater Edu Marriage PKM PM 2023


Click to View FlipBook Version