NAMA :
NIS :
SMP/MTS KELAS VII
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SARJANWIYATA TAMANSISWA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan anugrahnya penulis dapat menyelesaikan E-LKPD IPA dengan Model
Discovery Learning pada materi Kalor dan Perpindahannya. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah penelitian pengembangan yang telah memberikan
masukan arahan dan bimbingannya selama proses penyusunan E-LKPD IPA Model
Discovery Learning ini dan juga kepada validator yang telah menvalidasi E-LKPD ini
serta segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan E-LKPD baik secara
lansung maupun tidak lansung.
E-LKPD ini dibuat dengan Model Discovery Learning, yang diharapkan dapat
digunakan sebagai sumber belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA Kelas VII pada
lembaga pendidikan atau sekolah menegah pertama yang menerapkan kurikulum 2013.
E-LKPD ini dilengkapi dengan berbagai gambar dan warna yang menarik dengan
harapan serangkaian kegiatan yang disajikan dalam E-LKPD ini peserta didik lebih
mudah memahami materi Kalor dan Perpindahannya. E-LKPD ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan belajar siswa baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Penulis menyadari bahwa E-LKPD ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar E-LKPD
ini lebih baik bagi lagi sebagai upaya untuk terus berinovasi mengembangkan E-LKPD
ini pada atahp-tahap selanjutnya.
Yogyakarta, Mei 2022
Penulis
Deskripsi E-LKPD
E-LKPD adalah Lembar Kerja Peserta Didik dalam bentuk elektronik berupa file. Lembar
Kerja Pesrta Didik Kalor dan Perpindahannya merupakan ELKPD IPA yang membahas tentang
materi Kalor dan Perpindahannya di sekolah untuk peserta didik Kelas VII SMP/MTS. E-LKPD ini
menggunakan model Discovery Leraning yang dapat digunakan sebagai bahan ajar yang
mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan serta dapat memecahkan
permasalahan yang ditemukan. Dalam E-LKPD in berisi kompetisi yang akan dicapai, peta konsep,
ringkasan materi, kegiatan eksperimen, dan penjelasan mengenai konsep IPA yang disajikan.
E-LKPD IPA Model Discovery Learning ini dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada
F
pembelajaran ini peserta didik secara mandiri menemukan konsep dan masalah di dalam suatu materi
yang sedang dipelajari dengan bimbingan dan arahan guru. Desain E-LKPD disertai dengan warna
yang bagus agar dapat menarik minat peserta didik untuk menbacanya.
Yogyakarta, Mei 2022
Penulis
PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD
Perhatikan petunjuk E-LKPD berikut, agar memudahkan guru dan peserta didik dalam
penggunaanya.
Guru:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.
2. Guru membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi dan saat siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi dalam E-LKPD.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menpelajari E-LKPD di rumah atau di luar jam
sekolah secara mandiri untuk menperdalam pemahaman pada bahan ajar Kalor dan
Perpindahannya.
Peserta Didik:
a. E-LKPD ini dapatdigunakan secara mandiri maupun bersama kelompok.
b. Keberhasilan belajar dengan menggunakan E-LKPD ini bergantung pada ketekunan
masing-masing peserta didik.
c. Baca dan pahami setiap tujuan pembelajaran pada setiap kegiatan belajar!
d. Pahami setiap konsep dan contoh yang disajikan pada uraian materi dalam kegiatan
belajar dengan baik!
e. Jika terdapat tugas melakukan praktik, maka lakukanlah dengan menbaca petunjuk
terlebih dahulu.
f. Catatlah semua kesulitan yang anda alami dalam mempelajari E-LKPD ini! Tanyakan
kesulitan tersebut kepada guru pada saat kegiatan tatap muka maupun secara pribadi!
STANDAR ISI
Kompetisi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
Kompentensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan pada manusia dan hewan.
4.4 Merancang dan Melakukan percobaan untuk mneyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan
wujud benda serta perpindahan kalor.
STANDAR ISI
Indikator Pencapaian Kompetisi
4.4.1 Peserta didik melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu benda dengan tepat ( C4 ) .
4.4.2 Peserta didik dapat menentukan hasil percobaan pengaruh kalor terhadap suhu
benda dan wujud benda dengan tepat ( C4 ) .
4.4.3 Peserta didik dapat menyimpulkanakibat kalor terhadap peningkatan suhu suatu
benda ( C3 ) .
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat menganalisis pengaruh kalor
dan perpindahan kalor yang melipuri karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas
kalor pada kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat merancang dan mealkukan percobaan tentang
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait kapasitas suatu dan konduktor kalor, beserta prestasi
percobaan dan pemanfaatannya. Peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlansung,
memiliki sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, santun, responsif, dan produktif
dalam pembelajaran.
PETA KONSEP
Energi Kalor Kalor Perpindahan
Konveksi
Perubahan Konduktor
suhu benda Radiasi
Perubahan
Wujud zat
MATERI PEMBELAJARAN
A KALOR
INFORMASI
1. Pengertian Kalor
Tahukah kalian apa itu Kalor! Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda
bersentuhan. Kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda yang lebih
dingin sampai suhunya setimbang. Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai
satuan jaoule ( J ) . satuan kalor yang populer (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori. Secara umum, 1 kalori didefinisikan sebagai berikut:
“Satu kalori ialah banyaknya kalor yang di perlukan untuk menaikkan suhu dari satu
gram air sebesar ”.
STIMULASI
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin
lama kelamaan menjadi panas . menggapa air panas? Darimanakah kalor itu?
Sumber: Dok. Kemindikbud
IDENTIFIKASI MASALAH
AYO COBA!
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1) Kalor adalah salah sau bentuk........ yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu
................ ........ ke benda bersuhu ................?
PENGUMPULAN DATA
AYO COBA!
Melakukan Penyelidikan
KALOR
A. Tujuan Pembelajaran
1) Menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
2) Menemukan pengaruh massa benda terhadap perubahan suhu jika suatu zat
mendapatkan kalor.
B. Alat dan Bahan
Gelas Kimia
Pemanas spritus (bunsen)
Termometer
Stopwatch atau arloji
Neraca
Kaki tiga
Air
Kertas grafik
Statif
C. Cara Kerja
1) Rangkailah alat seperti pada gambar berikut ini.
2) Ukurlah massa gelas beker kosong. Kemudian, masukkan air ke dalam
gelas beker dan timbanglah massanya. Massa air sama dengan massa
gelas beker yang berisi air dikurangi massa gelas beker.
3) Masukkan termometer ke dalam air. Catat suhu awal air tersebut.
4) Panaskan air dengan pemanas atau pembakar bunsen dalam wadah tahan
panas/gelas beker sehingga mendidih. Ingat hati-hati dengan nyala apinya.
Jangan sampai kalian terkena api.
5) Ukurlah suhu air setiap 3 menit.
6) Ulangilah langkah 1 hingga 4 dengan massa air yang berbeda. Masukkan
data yang kalian peroleh pada tabel berikut ini.
Massa Air Menit suhu Perubahan suhu
ke- (∆T = T – T0)
0
3
6
9
dst
Mengembagkan Hasil
Penyelidikan
1. Buatlah grafik antara waktu dengan suhu air untuk setiap massa air.
2. Buatlah grafik antara perubahan suhu dengan massa air.
3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari eksperimen ini?
JAWABAN
Kesimpulan
1. Setelah melakukan percobaan buatlah laporan hasil akhir eksperimen kalian dengan
menggunakan cara penulisan laporan yang baik dan benar dan kumpulkan hasilnya
kepada guru.
JAWABAN
PENGOLAHAN DATA
1) Berdasarkan isian tabel percobaan pratikum diatas, apa yang dapat kalian
kemukankan?
Hasil percobaan Pratikum:
2) Berdasarkan uraian pada tabel percobaan pratikum diatas, berapakah jumlah massa
air, suhu dan perubahan suhu dari menit ke 3 sampai menit ke 9?
Hasil percobaan Pratikum:
PEMBUKTIAN
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa pemberian kalor mengakibatkan perubahan suhu benda. Pada
percobaan tersebut, semakin lama air dipanaskan berarti jumlah kalor yang diberikan
semakin besar. Dengan demikian, semakin besar kalor yang diberikan semakin besar
pula kenaikan suhu benda. Selain itu, kenaikan suhu tidak hanya ditentukan oleh jumlah
kalor yang diberikan, tetapi juga tergantung pada massa benda. Semakin besar massa
benda, semakin kecil perubahan suhu yang terjadi. Dengan kata lain, perubahan suhu
berbanding terbalik dengan massa benda. Dri hasil percobaan, kita dapat menuliskan:
∆T ∝
Q ∝ m∆T
Kesebandingan tersebut, dapat diubah menjadi bentuk persaman dengan
menambahkan konstanta yang disebut kalor jenis (c). Kalor jenis zat didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu 1 kg
massa zat sebesar 1oC atau 1 K.
Jadi, kita mempunyai bentuk persamaan:
Q= Mc
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan atau dibuang (J atau kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kgoC)
∆T = T1 – T0 = perubahan suhu benda (oC)
Besarnya kalor jenis suatu zat dapat kalian lihat pada tabel berikut ini.
Nama Zat Kalor jenis pada 20oC
(J/kgoC)
Air (15oC) 4.186
Es (-5oC) 2.100
Aluminium 900
Tembaga 390
Besi atau baja 450
Kalor jenis zat menunjukkan karakteristik suatu zat. Suatu zat memiliki kalor
jenis yang berbeda dengan zat lainnya. Semakin besar kalor jenis suatu zat, maka
semakin banyak kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC. Selain
kalor jenis, karakteristik suatu zat juga ditunjukkan oleh kapasitas kalor zat tersebut.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1oC atau 1 K. Kita dapat menuliskan kapasitas kalor dengan persamaan
berikut ini.
C = atau C = Mc
Keterangan:
C = kapasitas kalor suatu zat (J/K atau J/oC)
c = kalor jenis suatu zat (J/kgoC atau kkal/kgoC)
GENERALISASI
Dari kegiatan tersebut, kalian dapat menyimpulkan hasilnya sebagai berikut.
Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis
benda itu
Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan
makin besar pula
Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu makin besar pula.
Jika simpulanmu ini dirumuskan secara matematis, dapat ditulis seperti
berikut.
kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu = kalor jenis x
massa benda x kenaikan suhu
Kesimpulan di atas dapat dilambangkan sebagai berikut.
Q=C×M× T
B PERUBAHAN WUJUD BENDA
STIMULASI
Terjadinya perubahan wujud sering diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh yang sering kalian jumpai, yaitu pada air mendidih kelihatan gelembung-
gelembung uap air yang menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi
uap. Untuk mendidihkan air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat
cair menjadi gas diperlukan kalor.
Sumber : dok. Kemindikbud
IDENTIFIKASI MASLAH
Berilah contoh peristiwa peleburan, pembekuan, penguapan, dan pengembunan. Apakah
dalam peristiwa tersebut memerlukan atau melepaskan kalor?
Sumber: Dok. Kemdikbud
Mengapa ada titik-titik air dibagian luar gelas yang berisi es? Jelaskan.
Adakah hal unik yang dapat dipelajari pada peristiwa perubahan wujud?
PENGUMPULAN DATA
Lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1. Siapkan gelas beker berisi 400 gram es batu. Ukur suhunya! aduk, dan
2. Panaskan gelas beker itu dengan pembakar spiritus, Catat hasil
ukur suhunya setiap setengah menit, sampai 3 menit.
pengukuranmu pada tabel pengamatan.
Petunjuk Keselamatan Kerja
Hati-hati dengan api. Saat pemanasan air dengan api.
Saat mengangkat gelas beker, gunakan kain lap.
Berdasarkan data pengamatanmu, bagaimana suhu benda saat terjadi perubahan
wujud? Bandingkan dan diskusikan dengan hasil kelompok lain.
Jawaban:
PENGOLAHAN DATA
Berdasarkan kegiatan, tampak bahwa saat perubahan wujud tidak terjadi perubahan
suhu. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten
Kalor Kalor Q=m×U
klaten penguapan Q=m×L
/pengembuanan
Kalor
Lbeur/Beku
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg
PEMBUKTIAN
Berapakah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan beku (es), jika
kalor lebur air tersebut 336.000 J/kg?
Langkah-langkah Penyelesaian
Apa yang diketahuinya?
Massa, m = 5 kg
Kalor lebur air Lair = 336.000 J/kg
= 3,36 x 105 Jkg-1
Apa masalahnya?
Kalor yang di perlukan Q
Bagaimana strateginya?
Gunakan persamaan Q = m L
Bagaimana penerapannya?
Q=mL
Q = (5 kg) (3,36 x 105 Jkg-1)
Q = 16,8 x 105 J = 1,68 x 106 J
Jadi, es tersebut memerlukan kalor sebesar 1,68 x 106 J agar melebur pada titik leburnya.
GENERALISASI
Terjadinya perubahan wujud sering diamati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
yang sering dijumpai, yaitu pada air mendidih kelihatan gelembung-gelembung uap air yang
menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan air,
diperlukan kalor. Jadi untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas diperlukan kalor.
Berdasarkan skema di atas, maka ada enam peristiwa yang terjadi pada
perubahan wujud benda yaitu: mencair, yaitu perubahan wujud zat dari bentuk
padat menjadi cair, membeku, yaitu perubahan benda cair menjadi benda
padat, menguap, yaitu proses perubahan wujud dari cair menjadi gas,
mengembun, yaitu perubahan bentuk zat dari gas menjadi cair, menyublim,
yaitu perubahan wujud dari zat padat menjadi gas, dan mengkristal, yaitu
perubahan wujud zat dari bentuk gas menjadi bentuk padat. Kalor yang dibutuhkan untuk
merubah 1,0 kg zat dari padat menjadi cair disebut kalor lebur. Sedangkan Kalor yang
dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari fase cair ke uap disebut kalor penguapan.
C PERPINDAHAN KALOR
STIMULASI
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Bagaimanakah caranya? Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi. Berikut akan diuraikan ketiga cara perpindahan kalor tersebut. Coba pahami dengan
saksama.
Konduksi
Saat kalian menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kamu
setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti ini disebut
konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada Gambar
dibawah ini.
Sumber: abasaonlineshop. wordpress.com
Gambar 4.1 Mengapa panas setrika sampaipada baju yang disetrika?
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.
Konveksi
Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah
dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan
panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.
Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai
sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air
dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah
bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air
membentuk arus konveksi.
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat
lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya.
Radiasi
Bayangkan saat kamu berjalan di tengah hari yang cerah. Kamu merasakan
panasnya matahari pada mukamu. Bagaimana kalor dari matahari dapat sampai
ke wajahmu? Bagaimana kalor dapat melalui jarak berjuta-juta kilometer dan
melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan
kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai
ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.2 Kalor berpindah dari matahari hingga ke bumi melalui ruang
hampa. Karena tidak ada zatperantara, perpindahan kalor tersebut tidak
mungkin secara konduksi atau konveksi.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Kamu juga
merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tanganmu pada bola lampu
yang menyala atau saat kamu duduk di dekat api unggun. Udara merupakan
konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, kamu yang
berada di samping api unggun dapat merasakan panas. Dapatkah kamu memberi
contoh lain peristiwa radiasi?
IDENTIFIKASI MASALAH
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya
bergantung pada suhu benda dan warna benda. Besar kalor yang dipancarkan atau diserap
benda ditunjukkan oleh banyaknya anak panah. Amati gambar berikut dibawah ini untuk
menyimpulkan pengaruh warna terhadap kalor yang dilepas atau diserap dari lingkungannya?
Bagaimanacara mencegah perpindahan kalor baik secara konduksi, konveksi, maupun
radiasi?
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.3 Warna benda menentukan daya pancar radiasi
JAWABAN
Berdasarkan Gambar diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
PENGUMPULAN DATA
Mengamati
Celupkan sendok kayu dan sendok logam pada air panas. Pegang ujung
kedua sendok itu. Catat apa yang kamu rasakan beberapa saat kemudian.
Menanya
Berdasarkan hasil pengamatanmu, tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu
ketahui.
Menalar
1. Apakah jenis bahan berpengaruh terhadap konduktivitas bahan?
2. Coba kamu pikirkan jawaban sementaramu.
Mencoba/ Langkah Kerja
1. Siapkan sendok kayu, sendok logam, dan sendok plastik yang berukuran hampir
sama. Tempelkan paku payung pada pegangan
2. sendok-sendok tersebut dengan menggunakan mentega.
3. Berdirikan sendok-sendok tersebut pada gelas beker atau panci. Jika
4. mentega meleleh, paku payung akan jatuh. Coba urutkan jatuhnya
5. paku payung tersebut jika air panas dimasukkan ke dalam gelas beker.
6. Masukkan air panas ke dalam gelas beker tersebut. Amatilah urutan
7. jatuhnya paku payung.
8. Apakah tiap-tiap kelompok dalam kelasmu memperoleh hasil yang sama?
Menalar dan Mengomunikasikan
Berdasarkan data pengamatanmu, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini. Dan
Presentasikan hasil penyelidikanmu di depan kelas agar ditanggapi temanmu.
JAWABAN
v
PENGOLAHAN DATA
Berdasarkan gambar diatas, Pada Siang Hari Daratan lebih cepat panas dari
pada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di daratan ikut panas dan bergerak naik,
digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.
Sedangkan Malam Hari Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di
atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan.
Dengan demikian, terjadilah angin darat.
GENERALISASI
1. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda saling bersentuhan.
2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 g zat
sebesar 1°C.
3. Zat dapat berubah wujud apabila:
Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor yang mencair, menguap, dan
menyublim
perubahan wujud zat yang melepas kalor yang membeku, mengembun, dan
menghablur.
4. Azas Black berbunyi banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu lebih tinggi
sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah.
5. Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai
perpindahan partikel zat
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan
partikel zat tersebut.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.