Nama : Ajeng Wijayanti NIM : 200401140130 Tugas : Etika dan Budi Pengerti “ Doni si Paling Rendah Hati” Doni adalah seorang siswa berusia 9 tahun, ia saat ini duduk di bangku kelas 4. Doni merupakan siswa laki-laki tampan yang rendah hati dan pandai dikelasnya. Suatu hari pada saat pembelajaran dikelas dimulai doni dimintai tolong oleh gurunya maju kedepan kelas untuk memimpin berdo’a, ia pun maju dan melaksanakan perintah dari gurunya, Setelah berdo’a selesai doni dipersilahkan duduk kembali. Doni pun menuju ke tempat duduknya, pada saat hendak duduk salah satu teman doni bernama reno ia duduk di belakang doni, reno yang kurang suka dengan doni menjahilinya dengan memberikan tetesan tipe x ke bangku doni, dan doni tidak mengetahui itu. Tiba-tiba saat duduk doni menyadari bahwa bangku yang didudukinya ada tipe x. Reno pun tertawa dan mengejek doni. Doni hanya diam tidak membalas dengan satu kata pun. Ia memperhatikan guru yang sedang mengajar didepan kelas dengan baik. Pada saat Jam istirahat doni memakan bekal yang sudah dimasakkan oleh ibunya, lagilagi reno berulah dan mengejek lauk yang dibawa oleh doni. Doni yang awalnya hanya diam tidak pernah menghiraukan ejekan reno mulai kesal dan muak mendengarkan reno selalu merendahkan dan mengejek doni, Ia pun membalas dengan satu kalimat “jika tidak suka padaku jangan mengusik aku” kemudian membereskan bekalnya dan meninggalkan reno di dalam kelas. Tak lama bel masuk kelas telah berbunyi. Doni pun kembali mengikuti pembelajaran dengan enjoy, ia selalu memperhatikan guru dan sangat menghormati gurunya. Saat pembelajaran dimulai guru memberikan tugas yaitu menggambar dan mewarnai. Doni sangat pandai dalam menggambar apalagi mewarnai ia selalu mendapatkan nilai yang tinggi dibanding teman-temannya. Kemudian setelah tugas selesai dan dikumpulkan doni pun lagi-lagi mendapat nilai dan pujian dari guru doni pun hanya bilang terimakasih dan tetap rendah hati, Reno pun semakin geram dan merasa iri kepada doni karena doni sangat jago dalam menggambar dan mewarnai. Pada keesokan harinya terdapat ulangan harian, doni dengan santai menghadapi ulangan yang diberikan oleh guru karena doni sudah belajar. Saat doni sudah menyelesaikan
ulangan hariannya karena waktu yang ditentukan masih tersedia doni meminta ijin kepada guru untuk pergi ke toilet. Reno berkeinginan menukar lembar ulangan kepada doni secara diamdiam. Teman-temannya tidak ada yang melihat karena sedang fokus mengerjakan. Akhirnya reno pun berhasil menukar lembar ulangan dan menghapus identitas doni pada lembar ulangannya dan tertawa licik. Tak lama kemudian, doni kembali ke tempat duduk dan mengoreksi lagi hasil ulangannya dan benar sesuai feelingnya bahwa ada yang menukar lembar ulangannya, namun doni tetap santai karena doni telah memberikan identitas tambahan di balik lembar ulangannya. Dengan begitu nanti akan ketahuan siapa yang sudah menukar lembar ulangan doni. Beberapa menit kemudian guru menginformasikan bahwa waktu pengerjaan ulangan sudah habis. Doni pun angkat tangan dan bilang kepada gurunya bahwa ada yang menukar lembar ulangannya saat doni pergi ke toilet. Guru pun melakukan pengecekkan dan memintai bukti kepada doni, kenapa bisa bilang bahwa lembar ulangannya ada yang menukar. Doni menjawab “saya menuliskan identitas lagi di balik lembar ulangan saya bu”. Guru pun bergegas mengecek satu persatu balik lembar ulangan dengan meminta mengangkat lembar ulangan dan reno tidak mau mengangkat lembar ulangannya. Guru bertanya kepada reno “Kenapa reno tidak mengangkat lembar ulangan kamu?” Reno hanya diam kemudian guru menghampiri kebangku reno dan membalikkan lembar ulangan reno, dan ternyata benar ada identitas nama Doni di lembar ulangan Reno. Reno pun di suruh maju kedepan kelas dan mengakui kesalahan yang telah dibuat serta membuat tulisan untuk berjanji tidak akan mengulangi lagi sebanyak 100x. Namun doni menyampaikan ”jangan 100x bu kasihan reno”, doni menyarankan kepada guru, reno menuliskan 10x saja bu, ditulis sedikit saja namun tertanam pada dirinya agar tidak melakukan hal itu lagi”. Guru pun mengiyakan saran doni. Reno pun meminta maaf kepada doni atas perlakuan yang sudah dibuat kepada doni, ternyata doni baik sekali sudah memperingan sanksi yang diberikan kepada reno oleh guru. Kesimpulan : Doni merupakan siswa yang rendah hati, hal tersebut ditunjukkan bahwa ada yang iri dengan doni dan sudah berperilaku tidak baik, selalu menjahili namun doni tidak pernah membalas, dan juga pada saat mendapat pujian dari guru dan mendapat nilai tinggi ia selalu sopan dan tidak pernah menyombongkan diri serta selalu menghormati guru.