The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hartantteack, 2022-11-11 02:03:51

Modul Praktikum Kimia Fisis

Modul Praktikum Kimia Fisis

MODUL PRAKTIKUM
KIMIA FISIS
(TKK 1266)

PROGRAM SARJANA S1 TEKNIK KIMIA

Disusun Oleh:
ISTIQOMAH RAHMAWATI, S.Si., M.Si.

NRP: 760017101
DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI

LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI REKAYASA/TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2017

i

HALAMAN PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

1 Identitas Praktikum

a. Nama Praktikum : Kimia Fisis

b. Kode Praktikum : TKK1266

c. Bidang Ilmu : Dasar

d. Status Praktikum : MPB (Wajib)

2 Koordinator/Pembina Praktikum

a. Nama : Istiqomah Rahmawati, S.Si., M.Si.

b. NIP :

c. Pangkat/Golongan :

d. Jabatan : Tenaga Pengajar

e. Fakultas/Program Studi : Teknik/S1 Teknik Kimia

f. Universitas : Universitas Jember

3 Jumlah Tim Pengajar : 1 Orang

Jember, 24 November 2017

Ketua Program Studi Koordinator/Pembina
S1 Teknik Kimia Praktikum

Boy Arief Fachri, S.T., M.T., Ph.D. Istiqomah Rahmawati, S.Si., M.Si.
NIP. 197409011999031002 NRP. 760017101

ii

PRAKATA
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya Modul Praktikum ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Tujuan dari pembuatan Modul Praktikum adalah
memenuhi kebutuhan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di
Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Jember.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penulisan Modul
Praktikum ini. Penulis berharap semoga Modul Praktikum ini bisa bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya maupun pendidik pada khususnya. Aamiin

Penyusun

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM . . ....... . . . . . . . . . . . . ii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . iv
I. IDENTITAS MATA KULIAH..................................................................... 1
II. TATA TERTIB PRAKTIKUM................................................................. 2
III. MODUL I. PENGENALAN ALAT...................................................... 18
IV. MODUL II. DIAGRAM ENTALPI KONSENTRASI.......................... 20
V. MODUL III. PENGUKURAN DENSITAS LIQUID SEBAGAI

FUNGSI SUHU................................................................... 22
VI. MODUL IV. PANAS PEMBAKARAN DERET ALKANOL............... 25
VII. MODUL V. PANAS NETRALISASI..................................................... 28
VIII.MODUL VI. PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN

PENGUKURAN MASSA JENIS GAS............................. 30

iv

I. IDENTITAS PRAKTIKUM

1 Nama Praktikum : Kimia Fisis
2 Nomor Kode :
3 SKS Praktikum : 1 SKS
4 Semester :2
5 Bidang Ilmu : Teknik Kimia
6 Status Mata Praktikum : MPB (Wajib)
7 Fakultas/Program studi : Teknik
8 Universitas : Universitas Jember
9 Koordinator/Pembina Mata Kuliah :
: Istiqomah Rahmawati, S.Si., M.Si.
a. Nama :
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan : Tenaga Pengajar
d. Jabatan :-
10 Anggota

1

II. TATA TERTIB PRAKTIKUM

Setiap praktikan yang melakukan praktikum Kimia Fisis wajib mentaati semua
peraturan yang berlaku di Laboratorium Kimia Fisika (LKF) Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Jember. Praktikan yang tidak mentaati tata tertib praktikum ini akan
dikenakan sanksi yang dapat berpengaruh pada nilai praktikum yang merupakan
syarat utama kelulusan dalam mata praktikum Kimia Fisis.

A. PENDAFTARAN
1. Pada awal semester, calon praktikan yang akan melakukan Praktikum Kimia

Fisis harus mendaftarkan diri di LKF pada waktu yang telah ditentukan.
2. Pada saat pendaftaran ini calon praktikan harus menunjukkan KSM yang berlaku

pada semester yang sedang berjalan. Calon praktikan akan mengisi kartu peserta
praktikum dan melengkapinya dengan foto terbaru.
3. Setiap praktikan wajib mengikuti pengarahan praktikum, tata tertib, dan
keselamatan kerja di laboratorium yang diberikan oleh Dosen Pemimpin
Kelompok Praktikum.
4. Keterlambatan dalam pendaftaran sebagai peserta praktikum atau tidak hadir
dalam pengarahan di atas tanpa alasan yang sah, dapat menyebabkan ditolaknya
sebagai peserta.

B. PETUNJUK PERCOBAAN
Pada pengarahan yang diberikan oleh pemimpin praktikum, calon praktikan akan
memperoleh diktat Petunjuk Praktikum. Praktikan harus memahami cara kerja dalam
melakukan praktikum yang tertulis di dalam Petunjuk Praktikum dan harus
melengkapi pengetahuannya baik teori maupun eksperimental dari bahan kuliah dan
literatur Kimia Fisis.

C. KEHADIRAN
1. Praktikan diwajibkan hadir tepat waktu di laboratorium dan menandatangani

daftar hadir praktikum.

2

 Apabila terlambat ≤ 5 menit, praktikan diperbolehkan mengikuti
praktikum, tetapi wajib mengisi Surat Pernyataan.

 Apabila terlambat 5 – 10 menit, praktikan diperbolehkan mengikuti
praktikum, tetapi wajib mengisi Surat Pernyataan dan mendapatkan tugas
tambahan dari dosen pembimbing.

 Apabila terlambat > 10 menit, maka tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum pada hari tersebut dan mengisi Surat Pernyataan.

2. Pengisian daftar kehadiran dilakukan dua kali, yaitu:
a. Menjelang praktikum dimulai.
b. Pada akhir periode praktikum.

3. Praktikan yang tidak mengisi daftar kehadiran dianggap tidak melakukan
praktikum.

4. Jika praktikan berhalangan praktikum karena sakit atau alasan lain, maka
praktikan harus segera melaporkan kepada Pemimpin Kelompok Praktikum
dengan memberikan surat yang sah. Keterlambatan lapor dapat menyebabkan
praktikan tidak dapat melakukan praktikum sususlan yang berakibat pada nilai
rata-rata praktikum tidak mencapai nilai minimal untuk kelulusan praktikumnya.
Keikutsertaan dalam keseluruhan praktikum secara lengkap (kehadiran,
pengerjaan tugas, pelaksanaan praktikum, dan pembuatan laporan) akan sangat
menunjang kepada kelulusan praktikum.

D. PRAKTIKAN
1. Sebelum praktikum, praktikan wajib mengikuti tes awal. Tes awal dilakukan

dengan asisten sebelum pelaksanaan praktikum. Apabila melebihi waktu
tersebut, maka praktikan tetap diperbolehkan mengikuti praktikum tetapi tidak
mendapatkan nilai tes awal.
2. Pada saat praktikum, masing-masing group mengumpulkan Laporan dan
tugas sebelum praktikum ke koordinator asisten.
3. Perlengkapan Pratikan
Perlengkapan di bawah ini, WAJIB DIBAWA setiap kali melakukan pratikum:

 Buku Pratikum atau Buku catatan pratikum

3

 Memakai jas lab, warna putih lengan panjang
 Berpakaian sopan, celana panjang, dan memakai sepatu
 Membawa alat tulis, lap kain, tisu, dan sabun.
4. Praktikan mencatat semua hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan di
dalam Buku Jurnal Praktikum. Pada akhir percobaan, semua hasil
pengamatan harus diketahui dan ditandatangani oleh asisten.
5. Laporan Praktikum.
 Laporan praktikum dibuat oleh masing-masing praktikan sesuai dengan
Format Laporan Praktikum yang telah ditentukan.
 Laporan dikumpulkan pada saat praktikum selanjutnya.
a. Apabila terlambat maka akan dikenakan sanksi pengurangan nilai

laporan sebesar 40%.
b. Apabila laporan dikumpulkan melebihi hari yang telah ditentukan,

maka laporan tidak diterima.
6. Laporan Praktikum yang belum memenuhi persyaratan harus diperbaiki dan

diserahkan kembali pada asisten. ACC Laporan Praktikum paling lambat 1
minggu setelah percobaan dan wajib dikumpulkan di laboratorium pada saat
praktikum modul berikutnya.
a. Apabila terlambat maka akan dikenakan sanksi pengurangan nilai laporan

sebesar 20%.
b. Apabila laporan dikumpulkan melebihi hari yang telah ditentukan, maka

laporan tidak diterima.
7. Peminjaman alat-alat praktikum harus seijin asisten dan dikembalikan dalam

keadaan yang sama. Apabila terjadi kerusakan alat atau bahan yang terbuang,
wajib diganti oleh praktikan dengan alat/bahan yang sama.
8. Sebelum meninggalkan laboratorium, praktikan harus membersihkan serta
merapikan meja kerja, alat-alat praktikum dan bahan praktikum.
9. Selama praktikum, praktikan harus bersikap sopan dan dilarang menggunakan
kaos oblong dan sandal atau sepatu sandal, bersendau gurau, makan, minum,
merokok, mengganggu praktikan lain dan menggunakan handphone

4

Apabila praktikan melanggar satu lebih hal di atas, maka wajib mengisi surat
pernyataaan.
10. Meninggalkan tempat praktikum harus seijin asisten (maksimal 1x10 menit).
11. Ketidakhadiran karena sakit harus menyerahkan surat keterangan dokter dan
percobaannya dapat dilakukan di luar jadwal praktikum dengan persetujuan
dari dosen pembimbing.
12. Praktikan wajib melaksanakan seluruh modul praktikum kimia fisis.
13. Apabila Praktikan telah melanggar lebih dari 5 kali, maka akan dikenakan
sanksi pengurangan nilai akhir praktikum sebesar 20%.

E. ASISTEN
1. Asisten wajib memberikan tes awal lisan sebelum praktikum berlangsung.
2. Asisten wajib hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum berlangsung.

 Apabila terlambat dengan alasan yang tidak jelas, maka asisten tidak
diperkenankan memasuki laboratorium dan wajib mengisi Surat Pernyataan.

 Apabila asisten memiliki kepentingan sehingga tidak dapat hadir tepat waktu,
wajib memberikan konfirmasi kepada koordinator asisten sebelum praktikum
dimulai.

3. Selama pelaksanaan praktikum
a. Asisten wajib mengenakan jas laboratorium, sarung tangan, masker dan
sepatu tertutup.
b. Asisten wajib memberikan pendampingan kepada praktikan selama
praktikum berlangsung. Asisten dilarang meninggalkan laboratorium selama
praktikum berlangsung tanpa alasan yang jelas.
c. Selama melakukan praktikum, asisten harus bersikap sopan dan dilarang
menggunakan kaos oblong dan sandal atau sepatu sandal, bersendau gurau,
makan, minum, merokok dan menggunakan handphone.

4. Setelah praktikum selesai
a. Asisten memberikan ACC hasil yang diperoleh praktikan pada saat praktikum.
b. Asisten memeriksa peralatan yang telah digunakan praktikan.
c. Asisten memeriksa dan memberikan perbaikan laporan praktikan.

5

5. Asisten wajib mengisi Lembar Penilaian Praktikan paling lambat 1 minggu
setelah praktikum yang bersangkutan berlangsung. Apabila melebihi batas waktu
yang telah ditentukan, maka penilaian akan diserahkan pada dosen pengampu dan
wajib mengisi surat pernyataan.

6. Asisten yang melakukan pelanggaran tata tertib di atas wajib mengisi surat
pernyataan.

7. Apabila asisten telah melanggar lebih dari 5 kali, maka asisten tidak akan
diberikan sertifikat.

F. ALAT-ALAT GELAS DAN INSTRUMEN

1. Alat-alat gelas, termometer, stopwatch, dan lain-lain yang tidak terdapat di dalam
daftar alat percobaan tetapi diperlukan dalam percobaan, dapat dipinjam dari
Petugas LKF dengan menggunakan bon peminjaman peralatan.

2. Setiap peminjaman peralatan harus disertai paraf peminjam dan setiap
pengembaliannya harus disertai paraf Petugas LKF yang menerima pengembalian
peralatan tersebut. Alat yang dipinjam harus kembali dalam keadaan utuh dan
bersih.

3. Bon peminjaman peralatan tidak boleh dicoret-coret.

G. KEAMANAN DAN KEBERSIHAN
1. Praktikan diwajibkan menggunakan jas laboratorium putih berlengan panjang

dari bahan katun selama praktikum.
2. Praktikan yang berambut panjang diwajibkan mengikat rambutnya.
3. Praktikan dilarang merokok di dalam laboratorium.
4. Praktikan tidak diperkenankan memakai topi dan sandal selama melakukan

praktikum. Praktikan diwajibkan mengenakan tanda nama (name tag) yang
dipersiapkan sendiri dengan memuat nama praktikan, NIM, dan pasfoto.
5. Praktikan wajib membawa sabun cuci dan kain lap seperlunya untuk
membersihkan peralatan gelas dan memelihara kebersihan laboratorium (meja
praktikum, bak cuci).

6

6. Praktikan harus berhemat dengan zat-zat kimia dan aqua dm. Sisa pelarut organik
harus dikumpulkan dalam botol penampungan yang khusus disediakan oleh
Petugas LKF. Dilarang mengembalikan zat kimia yang telah dipakai ke dalam
botol reagen dan dilarang membuang pelarut organik ke dalam bak cuci.

7. Sampah kertas dan benda-benda keras (pecahan gelas, batu didih, dll.) harus
dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan.

8. Alat-alat dengan sambungan (glass joint), kran buret, tutup Erlenmeyer, dsb.
harus dicuci dan dibilas bersih dan ditinggalkan dalam keadaan terlepas. Alat-alat
gelas harus sudah mulai dibersihkan setengah jam sebelum praktikum berakhir.

H. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
1. Praktikan harus menyediakan buku catatan praktikum (jurnal praktikum) berupa

buku tulis bergaris ukuran A-4.
2. Praktikan harus membuat tugas sebelum praktikum, yaitu:

a. Persiapan praktikum meliputi judul, teori singkat, dan diagram alir
percobaan yang akan dilakukan, termasuk daftar alat dan bahan, serta data
pengamatan (berupa kolom-kolom data yang telah dipersiapkan di rumah)
yang ditulis tangan dalam buku jurnal praktikum (tidak boleh ditulis
menggunakan pensil).

b. Menjawab pertanyaan tugas pendahuluan yang terdapat dalam petunjuk
praktikum. Jawaban pertanyaan ini harus ditik dalam lembaran kertas
berukuran A-4 yang terpisah dari jurnal praktikum.

Tugas-tugas sebelum praktikum harus diserahkan kepada asisten sebelum praktikum
dimulai. Bila tidak dilakukan maka praktikan tidak diperkenankan mengikuti
praktikum.

I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Sebelum praktikum dimulai, asisten akan memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan praktikum kepada praktikan. Praktikan harus menjawab
pertanyaan (tes awal) tersebut secara tertulis. Waktu yang tersedia untuk
melaksanakan tes awal ini adalah sekitar 15 menit. Tes awal ini dinilai sebagai
salah satu komponen dari nilai praktikum.

7

2. Untuk menuliskan jawaban tes awal, praktikan harus menyediakan sebuah buku
tulis bergaris (isi 18 halaman) yang diberi nama dan nomor induk mahasiswa
(NIM) praktikan.

3. Jika suatu percobaan melibatkan penggunaan peralatan khusus, asisten atau
petugas laboratorium akan menjelaskan cara penggunaan peralatan tersebut.

4. Bila praktikan merasa ragu-ragu dalam menggunakan alat tertentu, maka
praktikan harus bertanya pada asisten atau petugas laboratorium dan praktikan
dilarang mencoba-coba mengoperasikan peralatan sendirian. Hal ini dikarenakan
peralatan di LKF tergolong mahal dan jumlahnya terbatas, sehingga kerusakan
peralatan akan menghambat kelancaran praktikum keseluruhan dan biaya
perbaikan/penggantiannya mahal.

J. PENGAMATAN PRAKTIKUM
1. Semua pengamatan harus dicatat dalam buku catatan praktikum dan salinannya

pada kertas pengamatan (rangkap dua). Poin-poin berikut harus dicantumkan
pada kertas pengamatan:

a. Nama dan nomor laboratorium praktikan
b. Judul dan nomor percobaan
c. Tanggal percobaan
d. Nama dan paraf asisten yang bertugas.
2. Kertas pengamatan lembar ke-1 diserahkan kepada asisten yang bersangkutan
sedangkan lembar ke-2 dilampirkan pada laporan praktikum.

K. LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan praktikum dibuat pada kertas HVS polos berukuran A-4. Laporan dapat

ditulis tangan (dengan tulisan yang rapih dan dapat dibaca).
2. Format laporan praktikan termasuk hal-hal yang harus dicantumkan pada sampul

depannya disusun mengikuti ketentuan penulisan laporan yang telah ditetapkan
(lihat ketentuan yang diberikan secara terpisah dari tata tertib ini).

8

3. Laporan diserahkan kepada asisten praktikum yang bersangkutan seminggu
setelah percobaan dilakukan, yaitu pada awal praktikum berikutnya. Bukti
penerimaan laporan akan diberikan oleh asisten yang bersangkutan.

L. PRAKTIKUM SUSULAN
Bagi praktikan yang berhalangan mengikuti praktikum karena sakit atau alasan lain
yang sah, akan diberikan waktu praktikum susulan dengan sepengetahuan dan
persetujuan pemimpin kelompok praktikum.

M. PENGGANTIAN PERALATAN
1. Praktikan wajib mengganti peralatan yang pecah/rusak yang menjadi tanggung

jawabnya atau yang dipinjam pada saat praktikum oleh alat yang sejenis dengan
kualitas yang sama dan dilengkapi dengan kuitansi pembelian alat pengganti
tersebut.
2. Penggantian peralatan tersebut harus diselesaikan secepatnya oleh praktikan
paling lambat sebelum akhir semester. Sebelum penggantian alat ini diselesaikan,
nilai akhir mata kuliah terkait adalah T.

N. Distribusi Nilai

No Komponen Penilaian Prosentase (%)
1 Tes Awal Lisan 15
2 Praktikum 40
3 Laporan 25
4 Ujian Akhir Praktikum 20
100
TOTAL

Tugas Pendahuluan 10 Cover
Tes Awal/Akhir 15 Judul
Jurnal 20 Tujuan
Laporan 40 Teori dasar 20
UAP 15 Alat bahan cara kerja 5
Data pengamatan 10
Pengolahan data 20 9
Pembahasan 30
Kesimpulan 5
Dapus 5
Lampiran 5

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIS

1. Laporan Praktikum ditulis tangan pada folio bergaris menggunakan bolpoint
warna biru.

2. Margin: Atas, kiri 4 cm, kanan, bawah 3 cm.
3. Substansi laporan sesuai dengan pengarahan asisten yang telah berkoordinasi

dengan Dosen Pembimbing Praktikum.

I. JUDUL PERCOBAAN
(Sudah jelas)

II. TUJUAN PERCOBAAN
Uraian singkat dan spesifik tentang tujuan percobaan yang dilakukan.

III.DASAR TEORI
Ringkasan dari bahan di dalam petunjuk praktikum dan atau dari sumber
lain seperti buku teks, jurnal ilmiah, dll. Teori yang dicantumkan
berkaitan secara relevan dengan percobaan yang dilakukan.

IV. ALAT DAN BAHAN
Sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan ditambah
dengan peralatan dan zat yang digunakan selama praktikum berlangsung.

V. CARA KERJA
Buat dalam bentuk diagram alir secara singkat, jelas dan tidak berupa kalimat
panjang. Jika menggunakan kata kerja, gunakan bentuk kata kerja pasif.
Diagram alir dibuat dengan bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah atau prosedur dalam percobaan yang dibuat secara
sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol- simbol
standar.

10

Bentuk simbol Keterangan
Simbol proses
Menyatakan suatu proses atau langkah yang dilakukan dengan
suatu alat atau instrument
Contoh: diekstrak, dipipet, penimbangan, pengadukan
Simbol keputusan
Menunjukkan suatu proses tertentu yang akan menghasilkan dua
kemungkinan.
Contoh: filtrasi menghasilkan filtrat atau endapan
Simbol keying operation
Menyatakan langkah yang diproses menggunakan instrument.
Contoh: diukur absorbansinya dengan spektometer UV-Vis atau
AAS, dianalisis dengan IR, HPLC, GC, dll.
Simbol manual input
Memasukkan data secara manual menggunakan suatu software.
Contoh: Analisis data dengan excel, SPSS, minitab.

Flow Direction Symbols
Simbol arus (flow)
Menyatakan jalannya suatu proses atau langkah

Input/ Output Symbols
Simbol input/ output
Menyatakan proses input atau output tanpa tergantung
jenis peralatannya.
Simbol Dokumen
Mencetak keluaran atau hasil dalam bentuk dokumen
Contoh: absorbansi, kromatogram, spectra, dll.

11

Contoh Diagram Alir:
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N

Pada bab prosedur kerja, sertakan pula gambar rangkaian alat, berupa foto atau
gambar.

VI. DATA PENGAMATAN
Ditempelkan lembar kertas pengamatan yang sudah diparaf oleh asisten.

VII. PENGOLAHAN DATA
Dapat ditempelkan print out komputer biala pengolahan data dilakukan
dengan bantuan program komputer.

VIII. PEMBAHASAN
Hasil-hasil yang diperoleh dibahas dan dibandingkan dengan yang
dilaporkan di literatur. Hindari menyalahkan alat yang dipakai.

12

IX. KESIMPULAN
Tuliskan kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil percobaan yang
diperoleh dan dikaitkan dengan teori/literatur yang dipelajari.

X. SARAN
Bila ada, saran berisi masukan yang dapat memperbaiki atau
mengembangkan percobaan yang dilakukan.

XI. DAFTAR PUSTAKA
Cantumkan bahan acuan terkait percobaan, misalnya jurnal ilmiah, buku
teks, dll., yang lazim dirujuk sebagai daftar pustaka. Tidak diperkenankan
mencantumkan petunjuk praktikum, catatan kuliah, Wikipedia, dll. yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

Contoh penulisan daftar pustaka:
Castellan, Gillbert William. 1982. Physical Chemistry 3rd edition. Menlo

Park, Calif. Benjamin-Cummings.
Mitchel, W. J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge:

MIT Press. http://www.mitpress.mitpress.mit.edu:80/City of
Bits/Pulling Glass/ Index.html. (diakses 1 Agustus 2013).

XII. PENULISAN TABEL DAN GAMBAR

Contoh penulisan tabel dan gambar adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Sifat fisik dimethyl ether

Sifat Fisik Nilai

Titik didih, °C -25

Titik kritis, °C 239,43
Densitas, g/cm3 pada 20°C 0,67

Viskositas, kg/m.s pada 25°C 0,12-0,15

Specific gravity 1,59

Tekanan uap, MPa pada 25°C 0,61

13

Cetane number 55-60
Net Calorific Value, kcal/kg 6900

Sumber: Geankoplis, 2004

Gambar 3.1. Diagram skematik ebulliometer (Marshall dkk., 2004)
LAMPIRAN

Jawaban pertanyaan
Data dari literatur
Dll.

14

FORMAT COVER LAPORAN

JURNAL/ LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIS
JUDUL PRAKTIKUM

Disusun oleh :

Nama :
NIM :
Hari / Tanggal Praktikum :
Asissten :

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

Bulan, Tahun

15

FORMAT SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
...................................................................................................................................
NIM :
...................................................................................................................................
menyatakan bahwa pada hari ini...........................tanggal ............................................
telah melakukan pelanggaran terhadap tata tertib praktikum
............................yaitu:...................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..............................................
dan saya siap menerima sanksi yang berlaku di Laboratorium Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Jember.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Jember,............................
Yang Menyatakan

..........................................
NIM.

16

FORMAT LEMBAR PENILAIAN Photo 3 X 4
LEMBAR PENILAIAN

PRAKTIKUM KIMIA FISIS
SEMESTER GENAP 2018/2019

Nama :
NIM :
Hari / Group :

Nilai Tanda

No. Materi Pre-test Praktikum Laporan UAP TOTAL Tangan

Asisten

17

III. MODUL I
PENGENALAN ALAT

Tujuan
Mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat, prinsip kerjanya serta
cara menggunakannya.

Berikut ini adalah beberapa alat-alat kimia fisis yang perlu dikenal:
Alat-alat elektrik:
 Kalorimeter
 Hot plate & stirrer
 Neraca Analitik
 Chiller

Alat-alat gelas:  Beaker glass
 Pipet ukur  Bunsen burner
 Pipet tetes  Gelas ukur
 Tabung reaksi
 Labu Erlenmeyer
 Piknometer

TUGAS
1. Tuliskan fungsi dari setiap alat yang ada di list di atas!

NO NAMA ALAT FUNGSI

18

2. Jelaskan prinsip kerja alat Kalorimeter, Hot plate & stirrer!
3. Jelaskan cara men ggunakan Pipet ukur, Rubber bulb, dan Gelas ukur (termasuk

cara membacanya)!
4. Jelaskan cara mencuci pipet ukur!

19

IV. MODUL II
DIAGRAM ENTHALPY KONSENTRASI
1. Tujuan
Membuat Diagram Entalpi-Konsentrasi larutan NaOH.
2. Dasar Teori
Perubahan-perubahan panas pada tekanan tetap sangat mudah dinyatakan dalam
bentuk bermacam-macam fungsi. Salah satunya adalah fungsi H, disebut entalpi
atau kandungan panas ( heat content ) suatu sistem. Fungsi ini didefinisikan
sebagai hubungan :

H = E + pV
Dimana p dan V masing-masing adalah tekanan dan volum dari sistem. H, E dan
pV adalah fungsi keadaan dari sistem, maka perubahan entalpi (∆H) ditulis
sebagai berikut :

∆H = H2 - H1
dimana H2 entalpi keadaan akhir dan H1 entalpi keadaan awal dari sistem.
Metode yang tepat dalam menggambarkan data enthalpi untuk larutan adalah
dengan Diagram Entalpi-Konsentrasi larutan. Diagram Entalpi-Konsentrasi
menunjukan jumlah entalpi per-satuan massa campuran pada berbagai komposisi
relative terhadap suatu harga standart yang ditetapkan. Sebagai harga standart
atau referensi entalpi, yaitu suatu kondisi yang dipilih, yang pada kondisi tersebut
harga entalpi ditetapkan nol, misalnya dapat dipilih entalpi salah satu komponen
murni pada suhu 0o C.
Diagram ini menggambarkan grafik entalpi yang diplot sebagai fungsi dari
komposisi (fraksi massa atau mol fraksi dari satu komponen) dengan parameter
suhu dan kondisi tekanannya adalah konstan yaitu tekanan 1 atm.
Untuk mendapatkan Diagram Entalpi-Konsentrasi larutan pada berbagai suhu,
diantaranya dengan membuat campuran dari komponen-komponen murninya
dengan memperhatikan perubahan suhunya di dalam suatu kalorimeter. Bila M1
gram komponen (1) pada suhu awal T1 dicampur dengan M2 gram komponen (2)
yang suhu awalnya T2 di dalam suatu kalorimeter yang suhu awalnya T1.
Kemudian ketika sistem mencapai titik akhir kesetimbangan, suhunya terukur.

20

Jumlah panas yang ditransfer didefinisikan dalam hubungan massa air dan
perubahan suhu. Persamaan yang dipakai adalah :
Qkal = m CP t

3. Metodologi Percobaan

3.1 Alat

1. Kalorimeter 5. Beaker Glass 600 ml

2. Termometer 6. Gelas ukur 100 ml

3. Kaca arloji 7. Stop watch

4. Neraca analitik 8. Hot plate

5. Piknometer

3.2 Bahan

1. Aquadest

2. NaOH kristal

3.3 Prosedur

1. Menghitung harga air kalorimeter kosong yang dipergunakan dengan cara

mencampur 50 ml masing-masing air panas dan air dingin di dalamnya,

dan hitung densitas masing- masing air. Catat suhu air panas dan air dingin

serta suhu akhir campuran.

2. Menimbang masing-masing 10 gram, 15 gram, 20 gram,25 gram, 30

gram, 35 gram, dan 40 gram NaOH dengan teliti, menyiapkan dalam kaca

arloji, mencatat suhu kamar.

3. Memasukkan 100 ml aquadest kedalam kalorimeter dan mencatat suhunya.

4. Memasukkan masing-masing penimbangan NaOH ke dalam kalorimeter

dan mencatat suhu kalorimeter tiap 10 detik sampai suhu konstan.

Timbang massa campuran.

5. Mengulangi pekerjaan (4) untuk penimbangan NaOH yang lain. Kemudian

mencari harga Enthalpinya (HC.T).

21

V. MODUL III

PENGUKURAN DENSITAS LIQUID SEBAGAI FUNGSI SUHU

1. Tujuan Percobaan

a. Mengetahui cara melakukan pengukuran properti suatu zat.

b. Mengetahui cara perhitungan densitas dari pengukuran massa dan volume

suatu cairan.

c. Mengetahui pengaruh suhu terhadap densitas dari suatu cairan.

2. Dasar Teori

Properti atau sifat suatu zat dibagi menjadi dua, yaitu propoerti intensif dan

properti ekstensif. Propoerti ekstensif adalah sifat suatu zat yang tergantung dari

jumlah zat tersebut, contohnya massa dan volume. Sedangkan properti intensif

adalah sifat suatu zat yang tidak terganting dari jumlah zat tersebut, contohnya

tekanan, suhu, dan densitas. Modul ini akan fokus pada properti densitas.

Densitas didefinisikan sebagai massa suatu zat per satuan volume atau dapat

dirumuskan sebagai:

m (1)
v

Sehingga satuan untuk densitas dalam SI unit adalah kg/m3. Dari persamaan (1),

densitas dapat dihitung dengan melakukan pengukuran massa dan volume dari suatu

zat. Penentuan densitas salah satunya dapat ditentukan melalui metode pengukuran

berat dan volume suatu zat dengan menggunakan alat yang disebut piknometer.

Pengukuran densitas suatu cairan menggunakan piknometer dapat dilakukan

dengan melakukan kalibrasi volume piknometer terlebih dulu sebagai berikut:

a. Massa piknometer kosong dan dicatat sebagai m1.
b. Setelah itu piknometer tersebut diisi dengan air dan mengukur massa piknometer +

air tersebut dan mencatat sebagai m2.

c. Dengan mengurangkan antara m2 dan m1 dapat diketahui massa air kita catat

sebagai m3.

m3  m2  m1 (2)

d. Dengan mengukur suhu ruangan, densitas air dapat diketahui dari data literatur.

Volume dari piknometer dapat ditentukan dengan membagi m3 dan densitas air.

22

v piknometer  m3 (3)
 air

Setelah menentukan volume piknometer, dapat dilakukan pengukuran densitas cairan

lainnya dengan metode seperti berikut:

a. Piknometer diisi dengan cairan yang akan ditentukan densitasnya dan diukur

massanya dicatat sebagai m4.Sehingga dapat dihitung massa cairan dengan
persamaan:

mcairan  m4  m1 (4)

b. Menghitung densitas campuran dengan persamaan

  vmcairan cairan (5)
piknometer

3. Alat dan Bahan Percobaan

3.1 Alat Percobaan

a. Piknometer e. Beaker glass 100 ml i. Botol semprot

b. Neraca analitik f. Spatula

c. Pipet tetes g. Gelas ukur 50 ml

d. Hot Plate h. Pipet ukur 10 ml.

3.2 Bahan Percobaan

a. Aquadest.

b. Aseton.

3.3 Prosedur Percobaan

a. Bersihkan piknometer dan keringkan.

b. Timbang piknometer kosong.

c. Isi penuh piknometer dengan aquadest dan timbang menggunakan neraca

analitik.

d. Catat massa pikno kosong dan pikno yang telah berisi aquadest.

e. Lakukan ulang prosedur a s/d d mengunakan larutan asam asetat 0,05 M dan

aceton.

f. Panaskan aquadest, aceton, dan asam asetat 0,05 M hingga suhu yang

ditentukan oleh asisten.

23

g. Isi piknometer dengan cairan pada langkah f dan lakukan kembali langkah d

dan e.

3. Tugas

a. Massa piknometer kosong = .............. g

b. Massa piknometer + aqudest = ............... g

c. Massa piknometer + larutan = ............... g

d. Massa air = ................g

e. Suhu laboratorium = ............... 0C

f. Volume piknometer (densitas H2O pada 25 0C = 0,9970 g/cm3; Pada suhu 20

0C = 0,9982 g/cm3) = ............................... cm3

g. Density liquid = ............... g/cm3

h. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yang telah anda buat.

i. Buatlah grafik hubungan antara densitas dan suhu dengan suhu sebagai absis

(sumbu x) dan densitas sebagai ordinat (sumbu y).

24

VI. MODUL IV

PANAS PEMBAKARAN DERET ALKANOL

1. Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor pembakaran deret normal

alkohol.

2. Dasar Teori

Kalor pembakaran suatu zat adalah kalor yang dibebaskan apabila suatu zat

dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam hal pembakaran alkohol

dengan oksigen maka akan terjadi pemecahan alkohol membentuk CO2 dan air
yang disertai dengan pembebasan kalor. Sebagai contoh reaksi di bawah ini:

2CH3OH (l) + 3O2 (g) 2 CO2 (g) + 4 H2O (l) + energy
Unsur-unsur karbon dan hidrogen, bila teroksidasi akan menghasilkan CO2 dan

air, dan kalor

pembentukannya adalah:

H2 (g) + ½ O2 (g) H2O (l) ΔH = -57,8 kkal/mol

C (s) + O2 (g) CO2 (g) ΔH = -94,4 kkal/mol

Kalor pembakaran negatif berarti bahwa untuk membentuk zat tersebut disertai

dengan pembebasan energi atau kalor. Dengan demikian maka pada pembakaran

alkohol akan banyak dihasilkan energi atau kalor.

Deret normal alkohol adalah deret alkohol yang tidak mempunyai rantai cabang,

jadi dengan kata lain semua alkohol jenis ini adalah alkohol primer yang tidak

memiliki rantai cabang. Sebagai contoh, metanol, etanol, n-propanol dan n-

butanol. Makin panjang rantai karbon makin besar kalor pembakarannya, dengan

kenaikan energi yang sebanding dengan kenaikan panjang rantainya.

3. Metodologi Percobaan

3.1 Alat

1. Beaker gelas 100 ml
2. Termometer
3. Neraca analitik
4. Bunsen spiritus
5. Kaki tiga
6. Kassa

25

3.2 Bahan
a. Metanol
b. Etanol
c. n-propanol

3.3 Prosedur
1. Timbang beaker gelas 100 ml, kemudian beaker gelas diisi dengan akuades
sebanyak 50 mL pada suhu kamar dan timbang beaker yang berisi akuades,
sehingga akan diketahui massa akuades (m). Catat suhu kamar (T1) dan massa
akuades (m).
2. Timbang bunsen kosong, kemudian isilah bunsen dengan n-propanol (sebagai
standar) sebanyak 25 ml dan timbang bunsen yang berisi n-propanol, sehingga
akan diketahui massa n-propanol mula-mula (G1)
3. Nyalakan bunsen spiritus, panaskan beaker glass yang berisi akuades dan aduk
dengan termometer sampai air mendidih. Catat suhu ini (T2).
4. Padamkan bunsen, kemudian bunsen ditimbang kembali. Dari sini akan
diketahui banyaknya n-propanol yang terbakar (G2).
5. Mengulangi percobaan di atas dengan mengambil alkohol yang lain, yaitu
metanol, etanol, n-butanol, dan n-pentanol.

Dengan menggunakan asas Black, diperoleh:
(G/Mr) ΔHc= C.ΔT + m. cair (ΔT)

Keterangan:
- G : massa alkohol yang terbakar (G2 – G1)
- Mr : massa molekul relatif alkohol
- ΔHc : kalor pembakaran alkohol
- C : kapasitas kalor
- m : massa akuades
- cair : kalor jenis air
- ΔT : selisih suhu akuades mula-mula dengan sesudah percobaan

26

Berdasarkan kalor pembakaran n-propanol yang telah diketahui (ΔHc = -
536,0kkal/mol), selanjutnya dapat ditentukan harga kalor pembakaran
anggota deret normal alkohol yang lain.

DataPengamatan:
Massa beaker gelas kosong :........................... gram
Massa beaker gelas + air :........................... gram

Zat Massa Bunsen Massa bunsen + Massa bunsen +
kosong (gr) zat awal (gr) zat akhir (gr)
Propanol U1 U2 U1 U2 U1 U2
Methanol
Etanol
n-butanol

27

VII. MODUL V
PANAS NETRALISASI
1. Tujuan
Untuk menentukan ∆H netralisasi dari suatu reaksi asam basa.
2. Dasar Teori
Termokimia mempelajari perubahan panas yang terjadi akibat adanya
reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika seperti pelarutan, peleburan, dan
penguapan misalnya untuk mendidihkan 1 liter air dengan 5 liter air dibutuhkan
bahan bakar minyak yang berbeda jumlahnya. Hal ini dikerenakan minyak
mengandung kalor tertentu dimana kalor yang dipergunakan untuk menaikkan 1
0C bagi 1 gram air dibutuhkan 1 kalori. Jika reaksi berlangsung pada tekanan tetap
dan pada reaksi tersebut tidak ada usaha lain kecuali perubahan volume, kalor
reaksinya disebut perubahan entalpi (∆H).
Besarnya perubahan entalpi suatu sistem dinyatakan sebagai selisih
besarnya entalpi sistem setelah mengalami perubahan dan sebelum mengalami
perubahan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
ΔH = Hakhir - Hawal ............................................................................(1)
Suatu reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi dikatakan eksoterm bila sistem tersebut melepas panas atau kalor sehingga
ΔH < 0. Sedangkan suatu reaksi dikatakan endoterm bila sistem menyerap kalor
atau panas atau energi dari lingkungannya untuk proses reaksi tersebut dan berarti
ΔH > 0. Reaksi netralisasi adalah reaksi asam dengan basa yang menghasilkan
garam dimana umumnya reaksi netralisasi bersifat eksotermik. Perubahan entalpi
netralisasi atau ΔH didefinisikan sebagai perubahan entalpi pada reaksi asam dan
basa yang menghasilkan 1 mol air (H2O).
Jumlah kalor yang diserap atau dilepas suatu sistem sebanding dengan
massa, kalor jenis zat dan perubahan suhunya. Hubungan antara ketiga faktor
tersebut dengan perubahan kalor (Q) dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = m x Cp x Δ T ..........................................................................(2)
Q = perubahan kalor (joule) = - ΔH
m = massa zat (gram)
Cp = kalor jenis zat (J g-1 K-1), untuk air 4,18 J g-1 K-1

28

ΔT = perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal)

3. Metodologi Percobaan

a. Alat

1. Kalorimeter 5. Labu ukur 100 ml dan 500 ml

2. Pipet ukur 25 ml 6. Karet penghisap

3. Erlenmeyer 250 ml 7. Stop watch

4. Beaker Glass 500 ml 8. Termometer

b. Bahan

1. Larutan HCl 0.1, 0.2, 0.3, 0.4 dan 0.5 M

2. Larutan NaOH 0.6, 0.8. 1 M

3. Aquadest

c. Prosedur

1. Membuat larutan HCl sebanyak 150 ml dengan konsentrasi 0.1 M dan

ukurlah suhunya (T HCl)

2. Membuat larutan NaOH sebanyak 300 ml dengan konsentrasi 0.6 M dan

ukurlah suhunnya (T NaOH)

3. Memasukkan larutan HCl dan larutan NaOH ke dalam kalorimeter

selanjutnya catat waktu (to) dan suhu saat terjadi perubahan suhu.

Menghentikan pengadukan apabila suhunya telah konstan selanjutnya

catat suhu akhir (T akhir).

4. Membuat kurva perubahan suhu terhadap waktu.

5. Menghitung panas netralisasi untuk setiap reaksi asam basa menggunakan

persamaan 2.

6. Mengulangi langkah 1 – 7 diatas dengan konsentrasi HCl dan NaOH yang

lain menggunakan.

Daftar Pustaka
1. Castellan, G. W.., 1983. Physical Chemistry, Addison-Wesley Publishing

Company.

29

VIII. MODUL VI
PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN

PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

1. Tujuan

 Menentukan berat molekul senyawa yang mudah menguap (volatile)

berdasarkan pengukuran massa jenis gas

2. Dasar Teori

Persamaan gas ideal dan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan

berat senyawa yang mudah menguap. Persamaan gas ideal di nyatakan sebagai

berikut :

PV = nRT Atau PV = (m/BM) RT …………………(1)

Dengan mengubah persamaan :

P(BM) = (m/V) RT = RT ………………………….(2)

di mana :

BM : Berat molekul

P : Tekanan gas

V : Volume gas

T : Suhu absolut

R : Tetapan gas ideal

 : Massajenis

3. Metodologi Percobaan

3.1 Alat

1. Labu erlenmeyer 100 ml 5. Neraca analitik

2. Gelas Ukur 100 ml 6. Karet gelang

3. Alumunium foil 7. Beaker glass 1000 ml

4. Jarum 8. Hot plate

3.2 Bahan

1. Larutan volatile A

2. Larutan volatile B

30

3.3 Prosedur
A. Menentukan volume erlenmeyer
1. Timbang erlenmeyer kosong dan catat massanya.
2. Masukkan air ke dalam erlenmeyer hingga penuh, kemudian tutup
menggunakan stopper.
3. Timbang erlenmeyer yang berisi air, catat masanya
4. Hitung volume erlenmeyer tersebut.
B. Mengukur berat molekul berdasarkan massa jenis gas
1. Mengambil 1 buah labu erlenmeyer yang bersih dan kering selanjutnya
timbang erlenmeyer tersebut dan catat massanya.
2. Masukan 10 ml larutan volatile ke dalam erlenmeyer bersih, tutup dengan
aluminium foil dan ikat dengan karet gelang. Usahakan ikatannya rapat.
3. Buat satu lubang kecil di permukaan aluminium menggunakan jarum.
4. Isi 1000 ml beaker glass dengan 750 ml air dan celupkan Erlenmeyer yang
telah berisi sampel. Usahakan air tidak menyentuh bagian permukaan
aluminium foil.
5. Panaskan erlenmeyer yang telah terendam hingga air mendidih dan tahan
selama 5-10 menit. Liquid di dalam erlenmeyer akan habis teruapkan. Catat
suhu saat air mendidih.
6. Matikan hot plate selanjutnya keluarkan erlenmeyer dari beaker glass dengan
hati-hati dan dinginkan hingga suhu ruang.
7. Timbang erlenmeyer saat dingin namun sebelumnya buka penutup aluminium
foil, catat massanya.

Tugas :
1. Hitung berat molekul dan densitas larutan volatil,
2. Berdasarkan berat molekul dan densitas larutan volatil yang telah anda cari,
tentukan nama larutan volatile tersebut?

31


Click to View FlipBook Version