Media Komunikasi Dewan Senatus Jakarta "PERINGATAN ARWAH ORANG BERIMAN" @bejanarohani Legio Maria Senatus Bejana Rohani Legio Maria Indonesia [email protected] www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id SENA TUS BEJANA ROHANI | EDISI 5 - NOVEMBER 2020 Bagaimana Gereja Katolik mengenang para arwah orang beriman? Apa dasar Gereja Katolik melakukan itu? Baca selengkapnya di halaman 4 IMAN KATOLIK
SENA TUS BEJANA ROHANI | 02 Yang pertama, pada 1 November, Gereja Katolik memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus. Mari kita meneladani kesetiaan para Santo - Santa pelindung. Lalu yang kedua, kita menjalin hubungan baik dengan masyarakat, apalagi saat ini sering sekali timbul konflik yang menggunakan agama dan ras sebagai tameng. Berikutnya, seluruh perwira Legio Maria mulai dari Senatus hingga Presidium diharapkan dapat semakin kreatif untuk memperkenalkan Legio Maria kepada kaum muda maupun para lansia. Kondisi pandemi saat ini memaksa kita untuk lebih banyak beraktivitas secara online. Dengan demikian, yang jauh bisa menjadi dekat. Teknologi ini jika dimanfaatkan dengan baik, maka dapat memperkaya kuantitas dan kualitas Legio Maria. Dengan kemajuan teknologi dan kegiatan online ini, perwira harus mengupayakan seluruh informasi dapat tersampaikan secara lengkap dan jelas kepada seluruh legioner, serta seharusnya kehadiran legioner dapat meningkat. Kemudian, sebagai legioner kita harus tetap mengupayakan kehadiran rapat dengan sungguh-sungguh walaupun hanya online dan berdoa dengan tekun. Serta kita bisa merencanakan habitus dan kegiatan positif untuk menyambut usia ke100 tahun Legio Maria pada September 2021. Memang tidak banyak kegiatan yang dapat dilakukan selama masa pandemi ini. Namun apabila kita fokus dan sungguh-sungguh pada beberapa hal saja, maka hasilnya akan luar biasa. Bacaan rohani mengenai Sabda Bahagia merupakan pelajaran cinta tertulis yang mudah disampaikan atau dibaca namun sulit untuk dilaksanakan. Satu dari sepuluh ungkapan sabda bahagia tersebut adalah “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anakanak Allah” . Membawa damai merupakan salah satu tugas kita bersama. Lalu apa yang dapat legioner lakukan untuk membawa damai terutama selama masa pandemi ini? Matius 5 : 1 – 12 Alukosio oleh PR RD Antonius Didit Soepartono – Rapat Senatus ke 396-H/ Tahun ke -33 MEMBAWA DAMAI Yang terpenting adalah kita mau dengan sepenuh hati mencintai dan melihat apa yang Tuhan kehendaki selama masa pandemi dan di tengah keterbatasan ini. Mari budayakan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kesehatan, dan segala hal yang dapat kita lakukan untuk berjuang di tengah situasi pandemi ini. Mari menjadikan hal-hal ini sebagai gaya hidup, sehingga bukan hanya menjaga diri sendiri tetapi juga menjaga orang lain di sekitar kita. Tuhan memberkati. Ave Maria. A LOKUSIO R A P A T SENA TUS
SENA TUS BEJANA ROHANI | 03 IMAN K A TOLI K Setiap tanggal 1 November, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati segenap anggota Gereja, yang oleh jemaat– jemaat perdana disebut dengan istilah “Persekutuan Para Kudus” yang berarti persekutuan semua orang yang telah mempercayakan dirinya kepada Yesus Kristus dan disucikan oleh Darah Anak Domba Allah. Secara khusus, kita juga memperingati sekumpulan besar orang yang berdiri di hadapan takhta Allah karena mereka telah memelihara imannya dengan baik sampai akhir hidupnya di dunia ini, sehingga memperoleh ganjaran besar di Surga, termasuk di antaranya adalah mereka yang telah dikanonisasikan atau diakui oleh Gereja sebagai Santo/ Santa, martir, dan orang kudus lainnya yang tidak/ belum dikenal. Gereja Katolik mulai menghormati para Santo/ Santa dan martir sejak abad kedua melalui bukti catatan kemartiran St. Polycarpus di abad kedua yang berisikan seperti berikut : “Para Prajurit lalu,…. menempatkan jenazahnya [Polycarpus] di tengah api. Kevin Fernando 1 NOVEMBER, HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS Selanjutnya, kami mengambil tulangtulangnya, yang lebih berharga daripada permata yang paling indah dan lebih murni dari emas, dan menyimpannya di dalam tempat yang layak, sehingga setelah dikumpulkan, jika ada kesempatan, dengan suka cita dan kegembiraan, Tuhan akan memberikan kesempatan kepada kita untuk merayakan hari peringatan kemartirannya, baik untuk mengenang mereka yang telah menyelesaikan tugas mereka, maupun untuk pelatihan dan persiapan bagi mereka yang mengikuti jejak mereka. ” (St. Polycarpus, Ch. XVIII, The body of Polycarp is burned, 156 AD). Sumber : www.katolisitas.org , www.imankatolik.or.id Melalui peringatan Hari Raya Orang Kudus, kita diajak untuk mengenang serta meneladani cara hidup para kudus yang berbahagia di surga, mereka dengan setia mengorbankan hidupnya untuk beriman secara utuh kepada Kristus. Para kudus yang berbahagia di surga itu bersama Santa Perawan Maria mendoakan kita agar tekun dalam perjuangan. Mengenang para orang kudus dapat kita mulai dengan langkah sederhana yaitu mengenali dan menghidupi kisah hidup dari Santo/ Santa pelindung kita. Mari kita tetap setia dan beriman di dalam Kristus.
IMAN K A TOLI K SENA TUS BEJANA ROHANI | 04 2 NOVEMBER, PERINGATAN ARWAH ORANG BERIMAN Kemarin, kita memuliakan semua Orang Kudus dan berdoa memohon agar kita pun kelak bisa berbahagia bersama mereka di dalam Surga sambil memandang wajah Allah, Bapa kita. Hari ini tepat tanggal 2 November kita mengenang saudara-saudara kita yang telah meninggal namun masih berada di Api Penyucian. Bahkan seluruh bulan November ini kita khususkan untuk berdoa memohon kerahiman Allah atas mereka. Dari berbagai sumber Apa sih Api Penyucian itu? Menurut Katekismus Gereja Katolik, Api Penyucian adalah “suatu kondisi yang dialami oleh orang-orang yang meninggal dalam keadaan rahmat dan dalam persahabatan dengan Tuhan, namun belum suci sepenuhnya, sehingga memerlukan proses pemurnian selanjutnya setelah kematian” . Kenapa kita mengenang arwah orang– orang yang sudah meninggal? Bagi umat Kristiani, saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Ada kebangkitan sesudah kematian. Hidup kita tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Kita percaya bahwa sesudah pengembaraan di dunia ini selesai, kediaman abadi di surga sudah tersedia bagi kita. Kematian merupakan saat kita mempercayakan diri secara total kepada Kristus yang merupakan pokok pengharapan kita karena Dia akan mengantar kita pulang ke rumah Bapa. Apa tujuan kita mengenang para arwah? Atas dasar iman itu, maka kita memohon agar saudara-saudara yang telah meninggal dunia disucikan dari segala dosanya, dibebaskan dari segala hambatan dan noda, boleh menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah Bapa, serta boleh bersamasama para kudus di surga memandang wajah Allah yang dirindukan.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 05 Umat Kristiani telah berdoa bagi para saudara/ saudari mereka yang telah wafat sejak masa awal agama Kristen. Liturgi-liturgi awal dan teks tulisan di katakomba membuktikan adanya doa-doa bagi mereka yang telah meninggal dunia, meskipun ajaran detail dan teologi yang menjelaskan praktek ini baru dikeluarkan kemudian oleh Gereja di abad berikutnya. Mendoakan jiwa orang- orang yang sudah meninggal telah tercatat dalam 2 Makabe 12 : 41- 42. Di dalam kitab Perjanjian Baru tercatat bahwa St. Paulus berdoa bagi kawannya Onesiforus (lih. 2 Tim 1 : 18) yang telah meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa jemaat Kristen perdana percaya bahwa doa- doa mereka dapat memberikan efek positif kepada jiwajiwa yang telah wafat tersebut. Kitab Perjanjian Baru secara implisit mengajarkan adanya masa pemurnian yang dialami umat beriman setelah kematian. Secara tidak langsung Yesus mengajarkan bahwa ada dosa-dosa yang dapat diampuni setelah kehidupan di dunia ini, (lih. Mat 12 : 32) dan ini mengisyaratkan adanya tempat/ keadaan yang bukan surga karena di Surga tidak ada dosa; dan bukan pula neraka karena di neraka sudah tidak ada lagi pengampunan dosa. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita diselamatkan, “tetapi seolah melalui api” (1 Kor 3 : 15). Pada abad awal, nama- nama jemaat yang wafat dituliskan di atas plakat. Di abad ke-6, komunitas Benediktin memperingati jiwajiwa mereka yang meninggal pada hari perayaan Pentakosta. Pada tahun 998, perayaan hari arwah menjadi peringatan universal di bawah pengaruh rahib Odilo dari Cluny. Ia menetapkan perayaan tahunan di rumah- rumah ordo Benediktin pada tanggal 2 November, yang kemudian menyebar. Sekarang Gereja Katolik merayakan Peringatan Arwah Orang Beriman pada tanggal 2 November, seperti juga gereja Anglikan dan sebagian gereja Lutheran. IMAN K A TOLI K Kenapa arwah orang beriman diperingati pada bulan November? Lalu kenapa dipilih tanggal 2 November? Hari kenangan dan peringatan arwah ini pun sekaligus memberi penghiburan rohani bagi kita, yaitu bahwa kelak kita pun akan meninggal dunia dan berjumpa kembali dengan saudara-saudara yang telah mendahului kita. Lalu bersama Maria akan memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang kudus. Hidup atau mati, kita tetap milik Kristus.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 06 Dari keterangan tersebut, tidak disebutkan mengapa dipilih bulan November dan bukan bulan- bulan yang lain. Namun jika kita melihat kalender liturgi Gereja, maka kita mengetahui bahwa bulan November merupakan akhir tahun liturgi, sebelum Gereja memasuki tahun liturgi yang baru pada masa Adven (sebelum merayakan Natal/ kelahiran Kristus). Juga pada bulan November ini, bacaanbacaan Misa Kudus adalah tentang akhir dunia, yaitu untuk mengingatkan kita mengenai akhir hidup yang harus kita persiapkan dalam persekutuan dengan Kristus. Harapannya adalah, dengan merenungkan akhir hidup kita di dunia, maka kita akan dapat lebih menghargai Misteri Inkarnasi Allah (pada hari Natal) yang memungkinkan kita untuk dapat bergabung dalam bilangan para kudus-Nya dalam kehidupan kekal di Surga. Maka sebelum mempersiapkan kedatangan Kristus, kita diajak untuk merenungkan terlebih dahulu akan kehidupan sementara di dunia dan tentang akhir hidup kita kelak, agar pada akhirnya kita dapat bergabung dalam bilangan para kudus di Surga. Kita juga diajak untuk merenungkan makna kematian dengan mendoakan para saudarasaudari kita yang telah mendahului kita. IMAN K A TOLI K Tyas Apriyanto
SENA TUS BEJANA ROHANI | 07 Dalam rangka menyambut 100 tahun Legio Maria, Dewan Senatus Bejana Rohani dan panitia telah mempersiapkan acara Talkshow online sebagai salah satu rangkaian acara. Pada 21 November 2020, talkshow #3 telah berhasil dilaksanakan oleh Komisium Ratu Para Rasul – Jakarta Barat 1 dengan ditonton oleh ± 230 orang. Tema “Persekutuan Para Kudus” diangkat sesuai dengan liturgi Gereja Katolik yang memperingati Hari Raya Semua Orang Kudus pada tanggal 1 November. Talkshow dipandu oleh moderator, Sdri. Masro Intan Sinaga – legioner Presidium Cermin Kekudusan di Paroki Bunda Hati Kudus, Kemakmuran – Jakarta Barat. Dengan satu orang pembicara imam dan dua orang pembicara awam berikut ini. PERSEKUTUAN PARA KUDUS Sumber berita : panitia 100 tahun Legio Maria Bagi kebanyakan orang, persekutuan para kudus adalah para santo santa atau para biarawan – biarawati. Padahal persekutuan para kudus itu sebenarnya merupakan perkumpulan ‘kita’ semua yang sudah dibaptis menjadi anggota tubuh mistik Kristus dan percaya pada Yesus Kristus sebagai juru selamat. 100 T AHUN LEGIO MA R I A Pastor Agustinus Handoko HS, MSC– Ketua Tim Pembangunan Propinsialat MSC. Sdr. Fransiskus Junius Wijaya, OFS – APR Presidium Maria Tak Bernoda dan Presidium Pohon Sukacita di Paroki Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar – Jakarta Barat Sdri. Lucia Wenehen – legioner Presidium Bunda Para Kudus di Paroki Kristus Salvator, Slipi - Jakarta Barat. 1. 2. 3. Kita semua yang masih berjuang dan hidup di dunia Mereka yang telah meninggal dan masih dalam proses pemurnian di api penyucian. Mereka yang sudah berbahagia di surga Yesus Kristus merupakan kepala dari persekutuan ini. ‘Kita’ dalam konteks ini didefinisikan dalam tiga status berikut : Walaupun kita yang masih berjuang di dunia ini sudah termasuk dalam persekutuan para kudus, bukan berarti kita dapat hidup dengan tidak baik. Kita tetap harus menjaga kekudusan itu dengan tetap berusaha agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 08 100 T AHUN LEGIO MA R I A Dalam talkshow ini, pembicara juga membahas mengenai: Mengapa umat Katolik menghormati Santo Santa atau memohon perantaraan doa dari mereka? Karya kekudusan apa yang dapat dilakukan oleh legioner selama masa pandemi ini? Mengapa umat Katolik mendoakan mereka yang berada di api penyucian? Bagaimana menyikapi umat agama lain yang ajarannya berbeda dengan Gereja Katolik dalam hal para kudus? Selain itu, seperti hal nya dalam talkshow sebelumnya, talkshow ini juga disertai dengan live chat yang menerima berbagai pertanyaan dari para legioner. Beberapa pertanyaan yang diajukan sebagai berikut: Mengapa jiwa-jiwa di api penyucian tidak bisa menolong diri mereka sendiri dan mereka butuh didoakan? Pada kehidupan manusia zaman dulu saat belum mengenal agama, apakah mereka menjadi bagian dalam persekutuan para kudus? Bisakah kita langsung menjadi para kudus yang berbahagia di surga tanpa melalui api penyucian? Hmm…banyak pertanyaannya menarik bukan? So, kalau kamu ingin tahu semua jawaban pertanyaan di atas, jangan lupa nonton talkshow #3 di channel Youtube Senatus Bejana Rohani yaaahh... See you on talkshow #4 tanggal 19 Desember 2020 ! Yesus Kristus adalah kudus, Dia merupakan Injil yang Hidup atau kabar sukacita. Manusia dicipatakan menurut gambaran Allah, maka manusia dapat menjadi kudus apabila mampu menampakkan wajah Allah dalam setiap peran kehidupan di mana pun kita berada, baik dalam peran sebagai anak, orangtua, istri, suami, legioner, dsb. Jadi apapun peran atau profesi kita, kita sejak awal memang diajak untuk menjadi kudus. Menjadi kudus harus direalisasikan dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesama. Di tengah kehidupan saat ini, memang tidak mudah untuk menjadi kudus, namun itu bukan hal yang tidak mungkin. Mengusahakan kekudusan dapat dimulai dengan hal – hal sederhana dengan cinta yang besar dan tulus. Sebagai manusia biasa, apabila kita terjatuh maka coba selalu bangkit lagi untuk menjadi pribadi yang lebih baik/ kudus. Perjuangan ini tentunya dapat diperkuat dengan mengikuti komunitas di Gereja, salah satunya dengan bergabung dalam Legio Maria. Komunitas yang baik untuk kita adalah komunitas yang dapat membantu kita semakin bertumbuh dalam iman. Selain itu, di masa kemajuan teknologi saat ini, salah satu jalan kekudusan adalah dengan bijaksana menggunakan internet. Kita dapat meneladani Beato Acutis yang memanfaatkan internet untuk menyebarkan kekudusan dengan membuat sebuah website mujizat Ekaristi dan ada banyak orang yang bertobat setelah membaca website ini. Atau dengan membuat status/ caption di media sosial yang isinya memberikan semangat/ ajakan untuk melakukan hal positif.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 09 Ibu juga aktif dalam kegiatan arisan di lingkungan tempat tinggalnya, berupa arisan dengan WKRI dan arisan dengan warga umum/ non-Katolik. Dengan pertemuan arisan yang rutin dilakukan setiap bulan ini, warga dapat saling bersilaturahmi dan hubungan baik terjalin. Karena dalam pertemuan tersebut akan diadakan kegiatan membuat kerajinan tangan dari bahan limbah rumah tangga (bungkus sachet kopi, dll), lomba masak, dan kegiatan lainnya. Selain Ibu Julieta, di kuria ini juga ada legioner yang aktif dalam arisan RT yang beranggotakan 20 orang bapak-bapak. Dalam pertemuan arisan, mereka sering melakukan sharing mengenai iman Katolik. Bahkan susunan acara dalam rapat arisan tersebut disusun seperti halnya susunan rapat presidium. Sama seperti halnya kegiatan Ibu Julieta, perkumpulan arisan RT ini juga melakukan kerja bakti setiap beberapa bulan dan mengumpulkan botol plastik untuk dijual. Uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk acara kebersamaan warga RT dan sekaligus menjadi kegiatan peduli lingkungan. Maka teman-teman legioner, kita semua diajak untuk aktif. Bukan hanya di gereja tetapi juga di lingkungan tempat tinggal, seperti yang dilakukan oleh legioner di Kuria Mater Christi ini. Berinteraksi dan memiliki hubungan harmonis dengan warga nonKatolik merupakan salah satu bentuk tugas martiria. Mari mewartakan Injil melalui perbuatan dan perkataan kita, serta meneruskan cinta kasih Tuhan kepada semua orang di tengah keadaan dunia yang sering kali menjadikan agama sebagai tameng sebuah perpecahan. Ditulis oleh : Anson Santoso AKTIF DI LINGKUNGAN RT??? KENAPA TIDAK? Sumber berita : Dewan Kuria Mater Christi Ibu Julieta, seorang legioner yang datang dari Filipina ke Indonesia pada saat usianya yang ke 30-an tahun. Beliau yang saat ini aktif di Kuria Mater Christi – Jakarta Pusat 1 bercerita bahwa saat itu terdapat gap antar umat beragama, bahkan di antara umat Kristiani sekalipun. Sambil mengenangnya, beliau mengatakan bahwa kondisi masyarakat zaman sekarang sudah lebih baik, khususnya di RT/ RW tempat tinggalnya. Beliau bersyukur karena warga yang berbeda agama dapat membaur. “Gap pasti selalu ada, namun dengan adanya gap itulah kita jadi dituntut untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, termasuk perbedaan agama” , ujar Ibu Julieta. Sekarang Ibu yang sudah berumur 68 tahun tersebut beraktivitas sebagai pensiunan, ibu rumah tangga, dan juga seorang legioner aktif. Di masyarakat, sebelum pandemi Ibu juga aktif di lingkungan tetangganya (RT/RW) dengan membantu pelaksanaan bakti sosial yang diadakan oleh pemerintah untuk keluarga pra sejahtera. Bakti sosial tersebut berupa pemeriksaan kesehatan para lansia (cek gula darah, asam urat, tensi darah, batuk-pilek) dan perkembangan balita. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu di minggu ke-4. Dokter-dokter Puskesmas hadir dan biaya pemeriksaan ditanggung oleh pemerintah. LIPUT AN
Di masa pandemi ini, saat rapat tatap muka tidak dapat dilakukan seperti biasa, legioner didorong untuk melakukan rapat legio online. Kali ini tim redaksi e-Bulletin meliput aktivitas rapat online legioner di Pangkalan Bun. Menarik perhatian karena di saat legioner di kota-kota besar banyak yang enggan untuk mengikuti atau mengadakan rapat legio secara online meskipun segala fasilitas sudah memadai, saudara-saudari legioner di Pangkalan Bun dan sekitarnya justru merindukan rapat legio di tengah keterbatasan fasilitas. Terinspirasi dari rapat online Senatus dibulan Juni yang diikuti oleh Saudari Yanti - Ketua Kuria Santa Bunda Allah, Pangkalan Bun. Pada rapat ini, beliau mendengar bahwa Legio Maria di Kalimantan Timur dan di kota lain di luar pulau Jawa berhasil mengadakan rapat legio secara online. “Lalu mengapa Kuria Pangkalan Bun tidak mencobanya? Legioner di Kuria Pangkalan Bun juga rindu koq hadir rapat legio” , ucapnya. SENA TUS BEJANA ROHANI | 10 KETERBATASAN TIDAK MENGHENTIKAN SEMANGAT Sumber berita : Dewan Kuria Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah LIPUT AN Saudari Yanti lalu berusaha memulai rapat online di presidiumnya sampai empat kali sebelum menerapkannya dalam rapat Kuria. Dalam rapat online kuria ini, para anggota berusaha mencari wifi yang baik walaupun harus berjalan atau bekendara jauh ke pastoran. Kuria yang terdiri dari sembilan presidium senior dan tujuh presidium junior yang tersebar di tiga paroki ini akhirnya berhasil melaksanakan rapat online perdana pada tanggal 6 September 2020 di Paroki St. Yohanes Paulus II, Pangkalan Banteng. Tentunya setelah mendapat izin ruangan dan akses wifi dari Pastor Paroki yang juga adalah Pemimpin Rohani Presidium. Beliau juga hadir dalam rapat kuria online ini. Ada 15 legioner yang hadir, mereka dengan semangat ke pastoran paroki setempat untuk mendapat jaringan wifi yang baik sehingga dapat mengikuti rapat dengan lancar. Walaupun belum semua perwira presidium dapat hadir dalam rapat online ini, setidaknya semangat ini dapat dirasakan oleh seluruh legioner di Kuria Santa Bunda Allah.
Sekilas cerita sebelum pandemi : untuk rapat Kuria, sebagian perwira presidium harus saling menyewa dan menumpang mobil, lalu bersama-sama menempuh jarak selama sekitar tiga jam dengan jalanan yang tidak mulus. Seluruh perjuangan ini dapat terwujud, pastinya tidak lepas dari dukungan dari keluarga masing-masing. Dukungan keluarga berupa pengertian, materi, waktu, dan keluarga yang mau mengajarkan legioner senior untuk menggunakan gadget sehingga dapat mengikuti rapat. Setelah rapat online selesai, mereka tidak langsung membubarkan diri, namun menginformasikan kepada Pastor mengenai tema 100 tahun Legio Maria dan rencana mengadakan seminar online. Setiap bulan, Kuria ini berupaya untuk mengadakan rapat secara rutin. Jadi, bagaimana dengan kamu yang ada di kota besar dengan akses internet yang lancar? Sudahkah kamu berupaya rapat online dan rutin hadir rapat mingguan presidium? Di masa pandemi ini, saling bertemu walaupun hanya secara online, sungguh dapat menguatkan satu sama lain. S u m b e r : d o k. p ri b a d i SENA TUS BEJANA ROHANI | 1 1 Anson Santoso LIPUT AN Artikel ini pernah dimuat dalam edisi Oktober 2020. Namun ada beberapa revisi yang penting untuk disampaikan, agar tidak ada kesalahan berita. RALAT
SENA TUS BEJANA ROHANI | 12 "Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan, dan oleh perbuatan itu iman menjadi sempurna" (Yak 2 : 22) Terima kasih kepada bapak/ ibu/ saudara/i auksilier dan ajutorian yang senantiasa mendoakan Legio Maria. Berikut adalah buah dari doa teman-teman auksilier dan ajutorian, sekaligus karya dari teman-teman aktif dan pretorian. Kuria Benteng Perdamaian – Dahor. Presidium di stasi St. Mikael ITCI memulai rapat online perdana di kuria ini. Walaupun belum semua presidium dapat mengadakan rapat online, namun pada Oktober 2020, rapat kuria online juga sudah terlaksana. Telah terbentuk 2 presidium baru di stasi St. Mikael ITCI yang akan disahkan setelah situasi pandemi usai. Legioner tetap berkarya di gereja dan Posyandu dengan pembatasan. Kuria Mater Christi – Jakarta Pusat 1. Rapat dewan dan presidium secara online sudah berhasil dilaksanakan. Namun persentase kehadiran masih rendah. Legioner di dewan ini berhasil aktif dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat, sehingga secara tidak langsung legioner menampilkan identitas seorang Katolik. Kuria Ratu Para Kudus – Jakarta Selatan 1. Walapun tidak seluruh presidium telah mengadakan rapat online, namun dewan ini sudah melaksanakan rapat kuria secara online. Pada akhir bulan Oktober 2020, dewan ini mengadakan misa ACIES online yang dihadiri oleh ± 60 orang legioner. Proses pembentukan presidium baru di Paroki Blok Q berhenti selama masa pandemi. KABAR SENATUS NOVEMBER 2020 K IS AH INSPI R A T IF
SENA TUS BEJANA ROHANI | 13 Senatus Malang: Senatus telah kembali rapat tatap muka pada bulan Agustus 2020 tetapi beberapa presidium belum mulai rapat. Laporan yang diberikan menunjukkan adanya Kerasulan Legioner untuk para orang sakit. Patrisian dan rapat presidium untuk para auksilier juga diadakan. Presidium junior juga berhasil didirikan di sekolah. Senatus Kupang: Dua anggota komisium dari Pulau Sumba Barat menghadiri rapat senatus di bulan Juli 2020 dan menyampaikan laporan dewan mereka. SINGAPORE Wakil Ketua Senatus yang baru telah terpilih dan aktivitas Legio Maria telah terdampak serius karena pandemi ini. Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan kehidupan manusia. Namun demikian, Legio Maria di mana pun berada, tetap berusaha untuk merasul. Berikut ini beberapa cerita dari para legioner di negara maju dan berkembang. Sumber : https://www.legionofmary.ie/ BERITA KONSILIUM OKTOBER 2020 KISAH INSPIRA T IF INDONESIA Senatus Jakarta: Senatus telah mengusahakan keaktifan dan kehadiran para legioner secara online. Tercatat 100 orang menghadiri seminar online tentang “Laudato Si: Apa yang dapat dilakukan Legio Maria?” Misa Tahunan Senatus Jakarta juga disiarkan langsung pada 5 September dengan dihadiri oleh 500 orang pada awalnya dan kemudian dilihat oleh 2.000 orang.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 14 HONGKONG Rapat Komisium terakhir dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Para legioner telah bekerja sebagai penerima tamu dan dan pemeriksa suhu tubuh di gereja-gereja. TAIWAN Koresponden konsilium menerima surat dari legioner yang ditunjuk oleh Senatus Taiwan bahwa beberapa presidium masih melakukan rapat tetapi tidak dapat melakukan karya kerasulan selama pandemi ini. KOREA Senatus Seoul: Rapat senatus berhasil diadakan di bulan Mei, Juni dan Juli, tetapi rapat pada bulan Agustus dibatalkan, dan situasi di Korea saat ini sedang tidak pasti. Dewan Legio Maria dan presidium-presidium di bawahnya mengikuti jalan yang sama. Surat dari Ketua Senatus ke Konsilium pada bulan Juli memberikan banyak penjelasan. Kehadiran dewan-dewan di semua tingkatan terbatas hanya oleh Ketua saja. Rapat mingguan diadakan dengan menggunakan platform media sosial. Beberapa laporan tahunan termasuk dengan notulensinya menunjukkan bahwa pekerjaan kerasulan yang baik telah dilakukan. Kontak orangorang tetap dilakukan untuk menjadi seorang katekumen. K IS AH INSPI R A T IF
SENA TUS BEJANA ROHANI | 15 JEPANG Senatus Osaka: Laporan Presidium menunjukkan ada berbagai karya kerasulan yang dilakukan oleh para anggota. Presidium Regina Apostolorum (Gereja Imaichi) memiliki 8 anggota dengan Pemimpin Rohani Romo Nan. Mereka mengunjungi para manula di rumah-rumah mereka dan pusat perawatan manula. Mereka telah menunjukkan komitmen besar dalam pekerjaan ini. Ada pasangan suami istri yang pernah dikunjungi oleh para Legioner ini – setelah beberapa waktu dibaptis saat Paskah. 4 orang peserta sekolah minggu yang diselenggarakan oleh Presidium Our Lady of Lourdes (Gereja Toyonaka) juga dibaptis saat Paskah. Presidium Hati Immaculata (Gereja Hirakata) yang didirikan pada tahun 1964, sekarang memiliki 7 orang anggota. Mereka menjalankan kegiatan “Udon Corner” pada Minggu pagi yang memberikan kesempatan untuk melakukan banyak kontak pribadi. KISAH INSPIRA T IF Senatus Gwangju: Rapat diadakan pada bulan Juni, Agustus, dan September. Banyak rapat mingguan yang diadakan melalui media sosial. Laporan dari dewan ke Senatus memberikan rincian karya kerasulan yang luas. Bahkan ada satu Komisium melaporkan berhasil membentuk 3 presidium selama masa pandemi.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 16 Aplikasi Legio Maria sedang dalam proses pembuatan. Apabila ada kegiatan 100 tahun Legio Maria di luar kota/ keuskupan Jakarta, mohon agar menginformasikannya kepada Sdr Erwin (ketua panitia perayaan 100 tahun) sehingga dapat didokumentasikan dengan lengkap. Rangkaian perayaan 100 tahun Legio Maria bukan hanya dilaksanakan di level senatus saja tetapi juga dewan yang tidak tergabung langsung dengan senatus, bahkan juga dilaksanakan secara pribadi oleh setiap legioner. Mari kita memunculkan habitus-habitus baru, seperti Laudato Si. Doa syukur 100 tahun Legio Maria agar didoakan oleh seluruh legioner, termasuk auksilier. 1 Rangkaian Perayaan 100 Tahun Legio Maria 2 Tindak Lanjut Covid-19 Mengacu pada Instruksi Senatus tanggal 26 April 2020. Kegiatan Legio Maria HARUS mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Gereja setempat. Jika kondisi pandemi sudah terkendali dan mendapat persetujuan oleh Pastor Paroki setempat untuk mengadakan rapat tatap muka, diharapkanlegioner tetap melakukannya dengan PROTOKOL KESEHATAN YANG TEPAT. Menjaga semangat iman Legioner Maria, sebagai komunitas tetap menjalankan kewajiban dalam DOA dan KARYA tetapi dalam bentuk yang disesuaikan. UPAYAKAN yang TERBAIK tetap Rapat Mingguan Presidium dan Rapat Dewan online, walaupun tidak semua agenda rapat terlaksana. Beberapa media komunikasi yang dapat dipakai Zoom, Googlemeet, Whatsapp Group, dll dengan cara yang bijaksana. Jika memang tidak ada sarana yang tersedia, legioner berdoa Tessera di tempat masing-masing pada saat jam rapat presidium/ dewannya. 3 Media Sosial Senatus @bejanarohani Legio Maria Senatus Bejana Rohani Legio Maria Indonesia www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id INFO SENA TUS NOV EMBE R
SENA TUS BEJANA ROHANI | 1 7 INFO SENA TUS NOVEMBER 4 Tim Kerja Senatus Bagi legioner yang ingin menyumbangkan artikel untuk eBulletin dapat menginformasikan kepada perwira senatus. Artikel yang diterima akan diseleksi terlebih dahulu. Mulai Desember 2020, Dewan Senatus akan menugaskan setiap dewan untuk memberikan renungan dengan tema tertentu. Renungan ini akan di-upload dalam renungan mingguan Legio Maria di Youtube Senatus Bejana Rohani. Tim Pengembangan: modul dengan materi pembekalan perwira sudah selesai. Modul ini hanya diberikan kepada dewan yang membutuhkan. Tim Komunikasi: Tim Tata Kelola: sudah selesai mensosialisasikan template laporan semester/ laporan tahunan dewan/ presidium. Tim ini sedang membuat petunjuk penggunaan dalam tulisan dan audio video. 5 Planning Day Masing-masing dewan dihimbau untuk tetap mengadakan ‘planning day’ yaitu melakukan evaluasi dan merencanakan karya selama satu tahun mendatang. Diharapkan agar setiap dewan memiliki rencana kegiatan/ habitus untuk menyambut 100 tahun Legio Maria. Rencana karya tersebut agar dilaporkan kepada dewan Komisium/ Senatus di atasnya.
SENA TUS BEJANA ROHANI | 18 C A T A T AN