46 1. Setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian adapun faktor penyebab munculnya ketidakpastian hasil pengukuran adalah kesalahan umum (faktor manusia), kesalahan acak (faktor lingkungan), dan kesalahan sistematik (faktor alat ukur). 2. Ketidakpastian mutlak pengukuran tunggal dirumuskan Δx =1/2 nst (nilai skala terkecil) dan penulisan hasil pengukuran dinyatakan dengan pola ( ± ) 3. Ketidakpastian mutlak pengukuran berulang dirumuskan 4. Ketidakpastian relatif merupakan persentase perbandingan ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran terbaik. 5. Semua angka atau nilai dari hasil pengukuran adalah angka penting, baik itu angka yang pasti maupun angka taksiran. Terdapat aturan-aturan dalam penulisan hasil operasi matematis yaitu (1) Penjumlahan dan Pengurangan, hasil operasi angka penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran atau diragukan. (2) Perkalian dan Pembagian, penulisan angka penting hasil perkalian atau pembagian jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan. 6. Penggunaan Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari-hari Alat ukur Panjang (roll meter, penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup, welding gauge), Alat ukur temperatur (termogun, termometer resistensi, termometer digital, bimetal), Alat Ukur Waktu (jam dan stopwatch), Alat ukur massa (neraca atau timbangan). B Rangkuman
47 C Informasi Umum Bacalah cuplikan berita berikut ini. Tahukah kamu?? Kumparan.co Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah di Jalan Barukang, Kota Makassar, Sulsel, roboh saat jemaah hendak melaksanakan salat Tarawih pada Minggu (26/3) malam. Sebanyak 14 jemaah mengalami luka-luka di bagian kepala. Kubah yang roboh itu diperkirakan berukuran sekitar 4x4 meter. Simak video selengkapnya https://youtu.be/G9Iqh_VjhAo Dari video tersebut apakah yang bisa ambil kesimpulannya? Silakah diskusikan dengan teman sebangkumu!! Ayo Cermati Wacana Berikut!!
48 1. Perhatikan wacana berikut! Sejumlah timbangan millk pedagang di Pasar Wates, Kecamatan Wates mengalami kerusakan. Hal itu diketahui saat Dinas Perdagangan Kulonprogo lewat Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Metrologi Legal melakukan tera ulang timbangan di Pasar Wates. Tera ulang atau pengujian kembali terhadap timbangan, takaran, dan ukuran yang dipakai untuk perdagangan ini menyasar puluhan timbangan dari berbagai jenis, di antaranya timbangan digital, timbangan emas, dan timbangan duduk. Dari pantauan Harian Jogja di lokasi kegiatan, untuk timbangan duduk atau biasa disebut timbangan kodok rata-rata telah berkarat. Beberapa bagian timbangan juga sudah aus sehingga fungsinya tidak maksimal. Selain itu, sejumlah bandul yang digunakan untuk mengukur berat di timbangan mengalami koros! Akibatnya berat bandul berubah, misalnya yang sebelumnya 2 kg, saat ditimbang ulang oleh petugas UPT Metrologi Legal Disdag Kulonprogo ternyata telah berkurang jadi sekitar 1,95 kg. Kepala UPT Metrologi Legal Disdag Kulonprogo, Bekti Cahyono mengungkapkan rusaknya sejumlah timbangan termasuk bandul disebabkan faktor usia dan penggunaan. Semakin tua, maka semakin rapuh pula timbangan dan bandul tersebut. Sementara untuk faktor penggunaan, timbangan bisa cepat rusak jika kerap digunakan untuk menimbang barang-barang yang mengandung air atau bahan dari laut, misalnya garam. Bagian timbangan yang rusak diperbaiki langsung oleh rekan dari salah satu CV asal Yogyakarta di lokasi kegiatan. Sementara bandul yang bobotnya berkurang karena korosi ditambal dengan pemberat oleh petugas UPT. Tujuannya agar berat bandul kembali seperti sediakala. Selain timbangan rusak, UPT ini juga menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh pedagang, salah satunya memasang alat pemberat di timbangannya. Praktik licik ini bertujuan untuk mengelabui pembeli. Jika dipasang alat tersebut, berat di timbangan tidak sesuai dengan hasil pembelian. Pelanggaran yang umum dilakukan yaitu pedagang menggunakan batu atau alat pemberat untuk menstabilkan timbangan. Jika kondisi itu dibiarkan, dikhawatirkan pembeli dari EVALUASI
49 pedagang bakal merugi. Pembeli bisa merasa dicurangi, di sisi lain pedagang tidak tahu jika ternyata timbangannya sudah rusak. Karena itulah tera ulang ini dilakukan. Sumber:https://m.harianjogja.com/jogjapolitan/read/2019/11/06/514/1024059/ditera-ulang-sejumlah-timbanganmilik-pedagang-pasar-wates-ternyata-rusak Kesalahan pengukuran yang disebutkan pada paragraf ketiga, kalimat pertama dan kedua termasuk dalam kesalahan pengukuran akibat… A. Kesalahan acak B. Kesalahan sistematis C. Kesalahan paralaks D. Keterbatasan keterampilan pengamat E. Kesalahan umum 2. Besaran berikut ini merupakan besaran pokok adalah … A. massa, intensitas cahaya, dan kelajuan B. massa, berat, dan kecepatan C. massa jenis, suhu dan jumlah zat D. percepatan, perlambatan dan gaya E. panjang, jumlah zat dan intensitas cahaya 3. Pasangan besaran dan lambang dimensi yang benar pada tabel berikut adalah …. A. 1 dan 4 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 No Besaran Dimensi 1 Gaya MLT-1 2 Usaha ML2T -2 3 Daya ML2T -3 4 Tekanan MLT-2
50 4. Besarnya daya listrik pada suatu resistor R dapat dirumuskan dengan persamaan P = R.I2 . Dimana P = daya (watt = joule/sekon) dan I = kuat arus (amper). Lambang dimensi dari resiston R adalah …. A. MLT-2A B. ML-2T -2A 2 C. ML2T -3A 2 D. ML2T -3A -2 E. MLT-2A -2 5. Perhatikan gambar skala utama dan skala nonius yang dimiliki oleh sebuah jangka sorong berikut! Nilai skala terkecil jangka sorong tersebut adalah…. A. 1 mm B. 0,5 m C. 0,2 mm D. 0,1 mm E. 0,05 mm 6. Sekelompok siswa kelas X SMAN 7 Padang akan melakukan percobaan fisika pengukuran di laboratorium. Tiap kelompok melakukan beberapa kegiatan pengukuran besaran panjang. Besaran tersebut antara lain diameter pipa, tebal pelat seng, diameter bola tenis, diameter kelereng dan tebal kardus. Hasil pengukuran salah satu kelompok tersebut digambarkan sebagai berikut. 1) Diameter pipa 2) Tebal pelat seng
51 3) Diameter bola tenis 4) Diameter kelereng 5) Tebal kardus Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran tersebut adalah A. Mistar dan meteran B. Jangka sorong dan mistar C. Jangka sorong dan mikrometer sekrup D. Micrometer sekrup dan mistar E. Neraca ohaus dan mistar
52 7. Hasil pengukuran diameter pipa kecil dengan menggunakan mikrometer sekrup ditunjukkan seperti gambar di bawah ini. Hasil pengukurannya adalah…. A. 5,47 mm B. 5,97 mm C. 6,97 mm D. 10,47 mm E. 10,97 mm 8. Hasil pengukuran di bawah ini memiliki 3 angka penting, kecuali ... A. 0,00580 km B. 0,0903 A C. 3,50 L D. 870 g E. 454,0 cm 9. Sebuah tongkat panjangnya 12,25 cm. Jika 15 tongkat sejenis disambung, maka panjang hasil sambungannya sesuai aturan perhitungan angka penting adalah …. A. 67 cm B. 6,7 x 102 cm C. 673,7 cm D. 673,75 cm E. 673,8 cm 10. Tidak ada orang yang ingin mengalami kecelakaan mobil dijalan raya. Berkendara dengan aman di jalan raya harus menjadi tujuan setiap pengemudi. Sayangnya, tidak semua orang menganut prinsip itu. Beberapa tabrakan paling umum dapat dicegah dengan mengemudi dalam batas kecepatan, tetap focus pada mengemudi, dan hanya berada di belakang kemudi saat sadar. Lantas, apa penyebab kecelakaan di jalan raya? Ada banyak alas an kecelakaan di jalan raya terjadi. Statistic dari traffic Injury Research Foundation di Ottawa menyatakan bahwa 90% kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh kesalahan manusia. Salah satu factor
53 kesalahan manusia ini adalah berkendara dengan melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan. Penetapan batas kecepatan ditetapkan nasional dan dinyatakan dengan rambu lalu lintas 1) Paling rendah 60 km/jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 km/jam untuk jalan bebas hambatan 2) Paling tinggi 80 km/jam untuk jalan antarkota 3) Paling tinggi 50 km/jam untuk kawasan perkotaan 4) Paling tinggi 36 km/jam untuk kawasan permukiman Dalam informasi tersebut besaran turunan yang dibahas adalah A. Waktu B. Massa C. Kecepatan D. Debit E. Panjang
54 KUNCI JAWABAN EVALUASI No. Kunci Jawaban 1. B 2. E 3. C 4. D 5. E 6. C 7. E 8. E 9. E 10. C
55 Akurasi Ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value). Angka penting Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir. Besaran sesuatu yang ingin diketahui ukurannnya dengan skala satuan tertentu Besaran pokok Besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Besaran skalar Besaran yang memiliki nilai dan tidak memiliki arah Besaran turunan Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran vektor Besaran yang memiliki nilai dan arah Dimensi Cara besaran tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Jangka sorong Alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, diameter dalam dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang sangat baik. Kalibrasi Pengaturan akurasi suatu alat ukur dengan cara membandingkan alat ukur dengan acuan standar alat ukur tersebut Kesalahan acak Kesalahan dalam pengukuran yang memungkinkan nilai-nilai dari besaran yang di ukur menjadi tidak konsisten ketika pengukuran tersebut diulang Kesalahan sistematis Kesalahan pengukuran yang di sebabkan oleh ketidaktepatan sistem pengukuran tersebut Notasi ilmiah Cara penulisan nomor yang mengakomodasikan nilai-nilai terlalu besar atau kecil untuk dengan mudah ditulis dengan notasi desimal standar. Pengukuran Menentuan besaran terhadap suatu standar atau satu satuan ukur. Pengukuran tunggal Pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Pengukuran berulang Pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali. Presisi Ukuran kedekatan data-data yang diperoleh dari hasil pengukuran sampel yang sama GLOSARIUM
56 Mistar Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang. Mikrometer sekrup Alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah benda dengan tingkat ketelitiannya 0,01 mm. Sistem internasional (SI) Sistem satuan internasional yang ditetapkan oleh organisasi standar internasional yakni International Bureau of Weights and Measures (BPIM)
57 Halliday, D, Resnick, R .1992. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kanginan,Marthen. 2016. Fisika untun SMA/MA kelas . Cimahi: Erlangga Puspanings]ih, Ayuk Ratna dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA kelas X. Kementrian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Puspaningsih, Ayuk Ratna dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA kelas X. Kementrian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi DAFTAR PUSTAKA