The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas Kliping PPKN Pelaksanaan Pemilu di Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rakha Dwi Prayoga, 2020-11-20 03:33:54

Tugas Kliping PPKN

Tugas Kliping PPKN Pelaksanaan Pemilu di Indonesia

Tugas Kliping PPKN
Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia

Nama: Rakha Dwi Prayoga
Absen: 32
Kls. : 9.5

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para
peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye.

Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.
Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai.

Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang
sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

PEMILU di Indonesia sampai dengan awal tahun 2019 ini sendiri telah dilaksanakan sebanyak
sebelas kali. Yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009 dan
2014. Dan pada tanggal 17 April 2019 ini akan menjadi PEMILU yang ke dua belas.

Ternyata Pemilu pada awalnya dilakukan untuk mencari anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten. Sedangkan untuk Presiden, pada awalnya dipilih oleh MPR.

Pengertian pemilu

Sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pengertian
pemilihan umum diuraikan secara detail.

Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dengan kata lain, pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatan dan
merupakan lembaga demokrasi.

Secara teoritis pemilihan umum dianggap merupakan tahap paling awal dari berbagai rangkaian
kehidupan tata negara yang demokratis.

Sehingga pemilu merupakan motor penggerak mekanisme sistem politik Indonesia.

Sampai sekarang pemilu masih dianggap sebagai suatu peristiwa kenegaraan yang penting.

Hal ini karena pemilu melibatkan seluruh rakyat secara langsung. Melalui pemilu, rakyat juga bisa
menyampaikan keinginan dalam politik atau sistem kenegaraan.

Alasan Pemilu
Pemilu sebagai wujud demokrasi dan salah satu aspek yang penting untuk dilaksanakan secara
demokratis.
Semua demokrasi modern melaksanakan pemilihan. Namun tidak semua pemilihan adalah
demokratis.
Karena pemilihan secara demokratis bukan sekedar lambang, melainkan pemilihan yang harus
kompetitif, berkala, inklusif (luas), dan definitif untuk menentukan pemerintah.
Terdapat dua alasan mengapa pemilu menjadi variabel penting suatu negara, yakni:

1.Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik secara damai. Legitimasi
kekuasaan seseorang atau partai politik tertentu tidak diperoleh dengan cara kekerasan. Namun
kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat melalui pemilu yang fair.
2.Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu dalam konteks ini, artinya
konflik yang terjadi selama proses pemilu diselesaikan melalui lembaga-lembaga demokrasi.

fungsi pemilu
1. Rakyat sebagai pengawas Pemerintah

Rakyat dapat memilih wakil rakyat yang sesuai dengan keinginan dan masaa depan mereka yaitu
dengan mengikuti prosedur pemungutan suara demokrasi yaitu tidak dipaksakan atau dibayar
oleh pihak pihak tertentu untuk memilih yang bukan pilihan kita dan juga merupakan hak dan
kewajiban warga negara dalam pemilu. Pemilu bersifat individu. Rahasia dan tidak dapat diancam
atau dipaksakan. Fungsi pemilu ini dapat disebut sebagian fungsi perwakilan rakyat.

2. Pilihan rakyat yang memiliki kekuatan dan kebebasan

Wakil rakyat yang telah berhasil dipilih oleh rakyat dan akan bekerja melayani asoirasi rakyat yang
belum terlaksana dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakatnya.
Pemerintahan yang telah terbentuk karena pemilu disebut sebagai pilihan rakyat yang memiliki
kekuatan dan kebebasan,, karena itu pemerintah yang sudah terbentuk akibat menang dalam
pemilu berhak menyusun, menentukan dan merumuskan segala program yang menguntungkan
masyarakat serta membuat kebijakan kebijakan yang nantinya harus ditaati dan dipatuhi oleh
segenap warga negara sebagai bentuk gelombang dan setuju atas partisipasi politik mereka yang
telah mereka aspirasikan dalam pelaksanaan pemilu itu sendiri.

3. Mengganti dan merubah elit politik
Pemilu adanya pemilu dapat berubah dan berubah elit politik yang sebelumnya telah terbentuk,
diantara presiden, wakil presiden beserta menteri menterinya. Pemilu dapat mengubah elit politik
dengan orang yang baru melalui rakyat .jika rakyat tidak menginginkan pemimpin yang pernah
mereka pilih untuk kembali memimpin, maka ketika pemimpin tersebut lengser segala bentuk
tatanan negara, peraturan dan jajaran elit politik akan menemui perubahan atau pergantian.

4. Sebagai pendidikan politik yang transparan
Pemilu dapat dikatakan sebagai pendidikan politik yang bersifat transparan, langsung, rahasia,
dan tidak bisa dipaksakan. Hal ini adalah bentuk dari demokrasi yang harus tetap dilestarikan
hingga generasi berikutnya.

Tujuan pemilu
Dalam pelaksanaannya pemilu memiliki lima tujuan, yaitu:
1.Pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat
Kedaulatan terletak di tangan rakyat. Hal ini karena rakyat yang berdaulat tidak bisa memerintah
secara langsung.
Dengan pemilu, rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya. Para wakil terpilih juga akan
menentukan siapa yang akan memegang tampuk pemerintahan.

2.Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik
Melalui pemilu, rakyat dapat memilih wakil-wakil yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi dan
kepentingannya.
Semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang bisa terpilih
dalam lembaga perwakilan rakyat.

3.Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional
Pemilu bisa mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan atau untuk mewujudkan reformasi
pemerintahan.
Melalui pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya rakyat untuk memimpin kembali.
Sebaliknya, jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan tersebut harus berakhir dan berganti.

4.Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi
Pemberian suara para pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian mandat rakyat
kepada pemimpin yang dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan.
Pemimpin politik terpilih mendapatkan legitimasi politik rakyat.

5.Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat
Melalui pemilu rakyat secara langsung dapat menetapkan kebijakan publik melalui dukungannya
kepada kontestan yang memiliki program aspiratif.
Kontestan yang menang karena didukung rakyat harus merealisasikan janji-janji ketika memegang
tampuk pemerintahan.

Asas- asas Pemilu
Dalam pelaksanaannya, pemilu harus menggunakan beberapa asas, yaitu:
Umum
Pemilu berlaku untuk semua warga negara yang memenuhi syarat. Pemilu tidak membedakan
agama, suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, dan lain-lain.
Langsung
Masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memilih secara langsung dalam pemilihan umum
sesuai keinginan sendiri tanpa perantara.
Bebas
Seluruh warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih pada pemilu bebas menentukan
siapa saja yang akan dipilih untuk membawa aspirasinya tanpa tekanan.
Jujur
Semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan juga bersikap jujur sesuai peraturan
yang berlaku.
Adil
Pelaksanaan pemilu baik pemilih dan peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang sama, serta
bebas dari kecurangan dari pihak mana pun.
Rahasia
Dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan atas pilihannya. Pemilih memberikan
suara pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun.


Click to View FlipBook Version