XI SMA/MA E-MODUL LAJU REAKSI BERBAS I S GUIDED INQUIRY T ERINT EGRAS I S T EM I v a Nur Az i z ah Pemb imb ing :1. Pr o f. Dr . Wo r o Suma rni, M. S i. 2 . Dr . Agung Tr i Pr a s e t y a , S . S i., M. S i.
2 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan e-modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM untuk meningkatkan critical thinking siswa. Pada e-modul ini disajikan materi Laju Reaksi. E-modul ini menampilkan materi yang lebih menarik dengan penggunaan aspek multipel representasi yang sangat diperlukan dalam mempelajari kimia. Selain itu, e-modul ini lebih difungsikan sebagai fasilitas belajar mandiri siswa pada pembelajaran dengan menggunakan berbasis guided inquiry terintegrasi STEM. E-modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, tampilan materi yang lengkap dan informatif, contoh soal dan penyelesaian, serta soal-soal latihan dan evaluasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan e-modul ini baik secara langsung maupun tidak langsung terutama kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Woro Sumarni, M. Si. dan Dr. Agung Tri Prasetya, S. Si., M. Si. E-modul ini akan disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala saran dan kritik senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan e-modul ini. Semoga e-modul ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran kimia SMA/MA. Semarang, 11 Agustus 2023 Penulis
3 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………...………………………..…….……………...…… 2 DAFTAR ISI ……………………………...………………………………….…………...……….…… 3 PENDAHULUAN ……………………………...……………………………………………….……… 4 PETA KONSEP ……………………………...…………………………………………...…………… 6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ……………………………...…………...…….….…..…....……. 7 LATIHAN SOAL 1 ……………………..………………………...…...………….…………...….…. 12 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ……………………………...…...……...…..……………….…. 14 LATIHAN SOAL 2 ……………………..………………………...…...………….…………...….…. 28 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ……………………………...…...…………..…………...….…. 31 LATIHAN SOAL 3 ……………………..………………………...…...………….…………...….…. 37 SOAL EVALUASI AKHIR BAB ……………………………...……………....………………….… 41 GLOSARIUM ……………………………...………………………………….……………….….…. 46 DAFTAR PUSTAKA ……………………………...…………………………..….…………...…..… 47
4 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM PENDAHULUAN 1. Identitas E-Modul Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : XI/ Ganjil Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran Judul E-Modul : Laju Reaksi 2. ATP dan IPK
5 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 3. Deskripsi Materi E-modul ini memaparkan tentang konsep laju reaksi, persamaan laju reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Konsep laju reaksi meruapakan prasarat untuk kita mempelajari beberapa konsep lain yang berhubungan misalnya konsep kesetimbangan kimia. Pengetahuan tentang laju reaksi sangat berguna bagi kalian untuk mengembangkan suatu pemikiran tentang pengawetan bahan dan lain-lain. E-modul ini di dalamnya berbasis guided inquiry terintegrasi STEM. Di mana, setiap langkah kegiatan pembelajaran mengikuti sintak-sintak guided inquiry serta di dalam sintak guided inquiry diintegrasikan dengan STEM yang dikaitkan dengan fenomena kehidupan sehari-hari. Harapannya dapat mempermudah siswa dalam memahami materi laju reaksi serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau prodak dalam suatu satuan waktu. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk persatuan waktu. Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi dari pereaksi dipangkatkan bilangan tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi antara lain: konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. 4. Petunjuk Penggunaan E-Modul Untuk menggunakan e-Modul ikutilah langkah-langkah di bawah ini: 1) Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi laju reaksi. 2) Pahami materi dan contoh soal yang disajikan dalam e-modul. 3) Kerjakan latihan soal untuk menguji pemahaman terhadap subtopik materi. 4) Ulangi langkah 2 – 3 untuk subtopik berikutnya. 5) Kerjakan soal evaluasi di akhir materi. 5. Materi Pembelajaran E-modul ini terdiri dari 5 kegiatan pembelajaran tentang konsep laju reaksi, faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi, dan persamaan laju reaksi serta di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, dan soal evaluasi.
6 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM PETA KONSEP Laju Reaksi Waktu Perubahan Percobaan Pereaksi Hasil Reaksi Konsentrasi Larutan Luas Permukaan Suhu Katalis Orde Reaksi Orde Nol Orde Nol Orde Nol Orde Nol dipengaruhi Menunjukkan Banyak digunakan pada Bergantung pada perubahan Mengakibatkan Contohnya Industri Menurunkan Energi Aktivasi Katalis Homogen Katalis Heterogen Biokatalis Berfungsi Contohnya 1. Laju Reaksi 4. Konsentrasi 7. Energi Aktivasi 2. Reaktan 5. Orde Reaksi 8. Teori Tumbukan 3. Prodak 6. Katalis 9. Tumbukan Efektif
7 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENGERTIAN LAJU REAKSI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari e-modul ini, kalian diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi laju reaksi dengan benar. 2. Menuliskan ungkapan laju reaksi minimal satu reaktan dengan tepat. 3. Membuat grafik hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi terhadap waktu minimal satu reaktan dengan teliti. 1.1 Orientasi Masalah Perhatikan Gambar Berikut! Gambar 1. Pembakaran Kertas Gambar 2. Perkaratan Besi Masihkah kalian mengingat ciri-ciri dari suatu reaksi kimia? Adanya reaksi kimia ditandai dengan terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, endapan, muncul gas, dan terbentuk zat baru. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai reaksi kimia, contohnya pada proses pembakaran kertas dan perkaratan besi. Pernakah kalian memperhatikan proses yang terjadi ketika kertas dibakar? Apa yang terjadi pada kertas tersebut? Kerta sebelum dibakar berwarna putih, sedangkan setelah dibakar kertas berubah warna menjadi abu-abu. Proses pembakaran kertas merupakan salah satu contoh reaksi kimia, karena pada proses pembakaran kertas terbentuk zat baru. Sementara itu, apa yang terjadi pada proses perkaratan besi? Pada proses perkaratan besi, permukaan besi akan perlahan berubah warna menjadi coklat kemerahan. Karat pada besi terbentuk karena adanya reaksi antara besi dan oksigen dengan adanya air atau uap air di udara. Warna coklat kemerahan adalah zat baru yang terbentuk sebagai hasil dari proses oksidasi atau disebut juga dengan oksida besi (Fe2O3). Sifat besi sebelum berkarat dengan besi berkarat sangat berbeda. Apakah proses perkaratan besi berlangsung seketika? Bagaimana dengan proses pembakaran kertas? Berdasarkan contoh dua reaksi kimia tersebut, kalian tentu mengetahui bahwa reaksi kimia dapat berlangsung dengan cepat dan lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dalam laju reaksi yang akan kita pelajari pada BAB ini. 1. Identifikasi Masalah
8 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Proses di amati Perkiraan Laju Reaksi Keterangan Pembusukan Buah Berlangsung sedang, ukuran hari Makanan dan buah-buahan setelah dibiarkan beberapa hari diudara terbuka akan mengalami proses pembusukan dan tidak layak dikomsumsi Korosi Besi Berlangsung ………, ukuran ………. Korosi adalah rusaknya benda-benda ……….. karena pengaruh …………… antara lain: kelembaban udara, …….., dan …………….. Meledaknya Amonium Nitrat Sumber: riaunews.com Berlangsung ………, ukuran ………. Amonium nitrat (NH4NO3) dari rumus kimianya, mengandung unsur …….. yang bermanfaat untuk pertanian. Jika amonium nitrat tersulat api akan timbul …….. dan …….. yang mudah meledak. Apakah laju setiap reaksi sama? Berikan penjelasan yang dapat kalian dapatkan dari beberapa permasalahan di atas! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………... Berdasarkan permasalahan di atas, buatlah rumusan masalah yang mengacu pada tujuan pembelajaran! …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, buatlah hipotesis atas rumusan masalah tersebut! …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… 1.2 Pertanyaan Penggiring 1.3 Rumusan Masalah 2. Merumuskan Hipotesis
9 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Penyelesaian Masalah Untuk membuktikan hipotesis, lakukan terlebih dahulu pengumpulan data. Silahkan scan barcode berikut kemudian bacalah bahan ajar dan amati berikut: Bahan Ajar Laju Reaksi Sumber: Ramli Munasprianto, dkk, 2022 Video Laju Reaksi Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=yb0J0Yr0kSQ Kalian juga dapat menggunakan referensi lain untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Agar kalian lebih paham istilah laju reaksi, maka isilah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mencoret opsi yang salah pada bagian yang tertera tanda (*) dan isi dengan pernyataan yang tepat pada bagian ( _________ ) Pada proses pembakaran kertas, kertas bertindak sebagai *reaktan/ produk, setelah proses pembakaran terbentuk warna abu yang dihasilkan merupakan *reaktan/ produk dari proses pembakaran. Pada proses pembakaran kertas, laju reaksi didefinisikan sebagai proses _________ kertas (*reaktan/ produk) seiring berjalannya waktu, atau proses _________ abu (*reaktan/ produk) seiring berjalannya waktu. Lalu, bagaimana pernyataan istilah laju reaksi berdasarkan reaksi kimia yang terjadi pada proses perkaratan besi ____________________________________________________ Selesaikan permasalahan di atas dengan diskusi kelompok yang terdiri dari empat siswa untuk memecahkan masalah yang telah diajukan dan rumuskanlahhasilnya! Jujur & Komunikatif 3. Pengumpulan Data
10 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Setelah kalian mempelajari sumber bacaan dan video di atas, kemudian lakukan analisis informasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Buatlah pengertian laju reaksi berdasarkan pemahaman yang telah kalian peroleh dari pengumpulan data! Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Buatlah definisi laju reaksi dan ungkapan matematika laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi berikut! A + B → C Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Buatlah prediksi grafik hubungan konsentrasi reaktan dan produk terhadap satuan waktu berdasarkan definisi laju reaksi yang telah kalian tuliskan di atas! Grafik Laju Reaksi 4. Analisis Data Waktu Konsentrasi
11 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Buatlah kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan pembelajaran pertemuan kali ini! ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… 5. Kesimpulan Selamat Mengerjakan Kata Motivasi “Pendidikan merupakan investasi masa depan, bersiaplah menghadapi ujian demi masa depan yang cerah” Laporkan hasil kegiatan diskusi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok melalui presentasi di depan kelas. Melalui kegiatan ini, kalian akan terlatih rasa ingin tahu dan kemampuan dalam berkomunikasi.Sampaikan pendapat kelompokmu di depan kelas dan diskusikanlah dengan teman-teman yang lainnya. Komunikasikan!!!
12 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 1. Pertanyaan yang tepat mengenai laju reaksi adalah…….. a. Pengurangan mol hasil reaksi tiap satuan waktu b. Penambahan mol pereaksi tiap liter tiap satuan waktu c. Penambahan mol hasil reaksi tiap liter tiap satuan waktu d. Pengurangan mol hasil reaksi tiap liter tiap satuan waktu e. Penambahan mol hasil reaksi tiap satuan waktu 2. Bongkahan pualam dapat larut dalam asam klorida membentuk gas karbon dioksida menurut persamaan reaksi: CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g) Laju reaksi dapat ditentukan dengan mudah melalui pengukuran…….. a. Laju pembentukan air d. Laju berkurangnya kristal CaCO3 b. Laju pembentukan CO2 e. Laju berkurangnya konsentrasi HCl c. Laju pembentukan CaCl2 3. Dalam ruang 5 liter dipanaskan gas N2O4 sebanyak 1,2 mol sampai suhu t⸰C sehingga terurai menjadi gas NO2. Setelah 4 detik dalam ruang tersebut, terdapat 0,6 mol gas NO2. Maka laju reaksi rata-rata penguraian N2O4 adalah…….. a. 1,25 x 10-2 mol/detik d. 3 x 10-2 mol/detik b. 1,5 x 10-2 mol/detik e. 4 x 10-2 mol/detik c. 2,5 x 10-2 mol/detik 4. Kalsium karbonat terurai menurut reaksi: CaCO3 → CaO + CO2 Bila 50 gram CaCO3 (Mr = 100) pada suhu dan tekanan tertentu terurai seluruhnya dalam waktu 5 menit, maka kecepatan peruraiannya adalah……….. a. 1,67 mol/detik d. . 1,67 x 10-2 mol/detik b. 0,1 mol/detik e. 1,67 x 10-3 mol/detik c. 0,5 mol/detik 5. Amonia dapat dibakar sesuai persamaan reaksi berikut: 4NH3(g) + 5O2(g)→ 4NO(g) + 6H2O(g) Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/detik, maka laju pembentukan oksigen (O2) dan H2O berturut-turut adalah……. a. 0,24 dan 0,36 mol/L/detik d. 0,36 dan 0,30 mol/L/detik b. 0,30 dan 0,24 mol/L/detik e. Tidak ada perbedaan laju reaksi c. 0,30 dan 0,36 mol/L/detik Latihan Soal 1
13 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Kunci Jawaban Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban di bawah ini, kemudian lakukan sesuai instruksi pada pedoman penskoran! Kunci Jawaban Nomor Opsi Jawaban 1 E 2 B 3 B 4 E 5 C Pedoman Penskoran Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penugasan Anda terhadap materi laju reaksi. = ℎ ℎ ℎ 100% Konversi tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan ≥ 80, kalian dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran 2. Bagus! Namun, jika masih di bawah 80, kalian harus mengulangi materi kegiatan pembelajaran 1, terutama bagian yang belum dikuasai. Semangat!
14 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN TEORI TUMBUKAN A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari e-modul ini, kalian diharapkan dapat: 1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. 2. Menjelaskan hubungan teori tumbukan dan hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 1.1 Orientasi Masalah Perhatikan gambar berikut! Gambar 3. Nyala Kembang Api Gambar 4. Perkaratan Besi Pada hari lebaran idul fitri pasti langit akan ramai dengan bunga-bunga indah hasil ledakan kembang api. Jika sumbu kembang api yang kalian mainkan hanya sepanjang 1 cm tersulut, maka akan terjadi ledakan sebelum sempat kalian lempar ke langit. Dengan demikian, reaksi ledakan tergolong cepat bukan? Coba bandingkan dengan pagar besi rumah kalian yang tidak dicat. Berbulan-bulan lamanya baru muncul tanda-tanda perkaratan, artinya proses perkaratan besi tidak secepat proses ledakan kembang api. Selain kedua proses tersebut, masih banyak proses-proses lain yang berjalan cepat ataupun lambat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya proses pematangan buah, membuat obat cepat larut, penambahan gula dalam minuman, dan lain sebagainya. Ilmu kimia berperan dalam menyesuaikan kondisi yang diinginkan dari proses-proses tersebut. Bagaimana mempercepat pematangan buah yang masih mentah? Bagaimana cara obat agar cepat larut? Bagaimana caranya agar gula yang dilarutkan dalam minuman dapat larut dengan cepat. Untuk menjawab semua permasalahan itu kita harus memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kondisi suatu reaksi memungkinkannya berjalan cepat maupun lambat. 1. Identifikasi Masalah
15 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Masalah 1 (Konsentrasi Zat) Pernakah kalian berenang di kolam renang? Setelah berenang, apakah kulit dan rambut kalian terasa kering? Jika iya, mungkin kolam renang tersebut menggunakan kaporit untuk menjernikan air. Kaporit atau kalsium hipoklorit (CaClO2) merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk penjernihan air. Perhatikan gambar berikut: Gambar 5. Kolam Renang Sebelum dan Setelah ditambahkan kaporit Sebelum menggunakan kaporit, air yang terdapat pada kolam tampak keruh. Tetapi setelah ditambahkan kaporit, air tersebut menjadi jernih. Semakin banyak kaporit yang digunakan, maka akan semakin jernih air tersebut. Mengapa demikian? Masalah 2 (Luas Permukaan Bidang Sentuh) Pernakah kalian melihat proses melarutkan obat dalam bentuk tablet dan dalam bentuk sudah digerus? Kira-kira lebih cepat larut yang mana? Tentu lebih cepat yang digerus kan. Mengapa demikian? Gambar 6. Obat Tablet Gambar 7. Obat yang digerus Nah, peristiwa-peristiwa tersebut menggambarkan perbedaan ukuran partikel dari zat yang bereaksi. Tujuan menggerus obat adalah untuk memperkecil ukuran partikel. Lalu apa hubunganya dengan laju reaksi? Masalah 3 (Suhu Reaksi) Pernakah kalian menyeduh kopi? Dengan apa kalian menyeduhnya? Pastinya memakai air kan? Kira-kira menggunakan air dingin atau air panas? Pastinya kalian akan menyeduh kopi dengan air panas supaya rasa dan aroma kopi menjadi lebih nikmat. Selain itu, tahukah kalian, air panas mampu melarutkan serbuk kopi dengan lebih cepat dibandingan menyeduhnya menggunakan air dingin. Peristiwa kalian saat menyeduh kopi merupakan pelarutan.
16 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Berdasarkan permasalahan di atas, buatlah rumusan masalah yang mengacu pada tujuan pembelajaran! 1. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… 3. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… 4. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… Gambar. 8 Seduhan Kopi Indikator kopi sudah terseduh dengan baik atau terjadinya reaksi antara air dengan serbuk kopi adalah perubahan warna air dari tidak berwarna menjadi hitam ataupun coklat. Laju reaksi antara air dengan serbuk kopi dapat dipercepat kelarutannya dengan meningkatkan suhu pelarutnya (air). Hal inilah yang menyebabkan kopi dapat larut lebih cepat dengan air panas. Masalah 4 (Katalis) Pernakah kalian menyimpan buah terlebih dahulu agar cepat matang? Kira-kira hanya dibiarkan saja atau perlu ditambahkan sesuatu? Tentunya kalian akan menambahkan karbit sebagai zat yang diharapkan nantinya akan mempercepat proses pematangan buah kan? Gambar 9. Proses Pematangan Mangga dengan karbit Sumber: https://www.thehansindia.com Lalu, apa hubungannya peristiwa tersebut dengan laju reaksi? Bagaimanakah pengaruhnya dalam laju reaski? 1.2 Rumusan Masalah
17 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, buatlah hipotesis atas rumusan masalah tersebut! 1. Semakin ……… konsentrasi, maka semakin banyak partikel zat yang bereaksi. Akibatnya, kemungkinan tumbukan antar partikel pereaksi semakin ………… dan tumbukan efektif antarpartikel juga semakin …………. sehingga reaksi akan berlangsung semakin ………………. 2. Semakin ……………… ukuran suatu materi, maka mengandung arti ……………… permukaan bidang sentuh materi tersebut. Jika ukuran partikel suatu benda semakin ………………, maka akan semakin banyak jumlah total permukaan benda tersebut. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat maka semakin ……………… terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya semakin ……………… 3. Semakin tinggi temperatur, maka energi gerak atau energi kinetik partiken akan ………………. Adanya energi kinetik yang ……………… mengakhibatkan gerakan antarmolekul semakin ……………… dan acak. Akibatnya, frekuensi tumbukan yang terjadi semakin ……………… dan tumbukan efektif juga akan semakin ……………… sehingga reaksi akan berlangsung semakin ………………. 4. Katalis adalah zat yang dapat ……………… laju reaksi tanpa mengalami perubahan kimia secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut ……………………………………….. penambahan ……………… mengakibatkan terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan yang memberikan jalan lain dengan energi aktivasi (Ea) lebih ……………… Energi Aktivasi (Ea) adalah energi ……………… yang harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan reaksi. Katalis berfungsi untuk ……………… energi aktivasi. Adanya ……………… akan mengakibatkan reaksi berlangsung dalam beberapa tahap. 2. Merumuskan Hipotesis 3. Pengumpulan Data Lakukan percobaan dari permasalahan di atas dengan kegiatan praktikum yang masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa untuk dapat memecahkan masalah yang diajukan dan merumuskan hasilnya sehingga dapat diketahui bagaimana faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Jujur & Komunikatif
18 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Pecobaan 1: Pengaruh Konsentrasi Tujuan: Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Alat dan Bahan: No. Alat Ukuran Jumlah 1. Erlenmeyer 100 mL 3 buah 2. Gelas Ukur 25 mL 3 buah 3. Balon – 3 buah 4. Stopwatch – 1 buah 5. Neraca – 1 buah No. Bahan Konsentrasi Jumlah 1. Asam Cuka (CH3COOH) 1 M: 0,5 M; 0,2 M @ 20 mL 2. Soda Kue (NaHCO3) – 3 gram 3. Balon – 3 buah Langkah Kerja: 1. Ambil 3 erlenmeyer kemudian berikan label A, B, dan C pada masing-masing erlenmeyer. 2. Ambil asam cuka 1 M sebanyak 20 mL menggunakan gelas ukur kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer A (konsentrasi 1 M), ulangi pengambilan asam cuka pada erlenmeyer B (Konsentrasi 0,5 M), dan C (Konsentrasi 0,2 M). 3. Ambil dan timbang soda kue sebanyak 1 gram. 4. Siapkan 3 balon kemudian masukkan soda kue 1 gram ke dalam masing-masing balon. 5. Tutup mulut erlenmeyer dengan balon yang berisi soda kue (jangan sampai soda kue masuk ke dalam erlenmeyer). 6. Tuangkan soda kue yang ada pada balon ke dalam larutan pada erlenmeyer A, B, dan C secara bersamaan. 7. Amati perubahan yang terjadi dan catat waktu yang dibutuhkan agar balon mengembang berdiri tegak. Hasil Pengamatan Erlenmeyer Reaktan Perubahan yang Terjadi (Perbedaan Ukuran Balon) Waktu A 20 mL CH3COOH 1 M + 1 gram NaHCO3 ……… ……… B 20 mL CH3COOH 0,5 M + 1 gram NaHCO3 ……… ……… C 20 mL CH3COOH 0,2 M + 1 gram NaHCO3 ……… ………
19 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Analisis Data 1. Erlenmeyer dengan larutan CH3COOH pada konsentrasi berapa yang menghasilkan balon paling besar? Mengapa demikian? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Apakah ada perbedaan waktu yang dibutuhkan antara erlenmeyer A, B, dan C sampai soda kue tidak bereaksi lagi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 4. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah kalian lakukan! ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………
20 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Percobaan II: Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Tujuan: Mengetahui pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju raeksi Alat dan Bahan: No. Alat Ukuran Jumlah 1. Tabung Reaksi – 4 buah 2. Rak Tabung Reaksi – 1 buah 3. Gelas Ukur 10 mL 1 buah 4. Stopwatch – 1 buah No. Bahan Konsentrasi Jumlah 1. Larutan HCl 1 M 20 mL 2. Pita Mg Utuh – 1 cm 3. Pita Mg (Potongan Kecil) – 1 cm Langkah Kerja: 1. Berikan label A1, A2, B1, dan B2 pada masing-masing tabung reaksi. 2. Ambil larutan HCl sebanyak 10 mL menggunakan gelas ukur kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi A1, ulangi pengambilan larutan HCl sebanyak 10 mL kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi B1. 3. Masukkan 1 cm pita Mg utuh ke dalam tabung reaksi A2 dan 1 cm pita Mg yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam tabung reaksi B2 (pastikan seluruh potongan pita Mg sudah berada di dasar tabung reaksi). 4. Tuangkan larutan A1 ke dalam tabung A2, dan larutan di B1 ke dalam tabung B2 secara bersamaan. 5. Amati dan catat perubahan yang terjadi. 6. Catat waktu yang diperlukan mulai dari menuangkan larutan HCl hingga pita Mg habis bereaksi. Tulis data yang didapatkan ke dalam tabel pengamatan. Hasil Pengamatan Tabung Reaksi Pita Mg Waktu A2 1 cm utuh ……… B2 1 cm dipotong kecil kecil ………
21 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Analisis Data 1. Manakah reaksi yang lebih cepat antara HCl dengan pita Mg utuh atau HCl dengan pita Mg yang dipotong-potong kecil? Mengapa demikian? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah kalian lakukan! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
22 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Percobaan III: Pengaruh Suhu Zat Projek Pembuatan Alat Pendingin Coolgardie Safe Dahulu saat kulkas belum ditemukan, banyak masyarakat mencari cara agar dapat bisa mengawetkan bahan makananya agar tidak cepat busuk. Begitu pula dengan petani dalam mengawetkan sayuran dari hasil perkebunannya. Pada zaman dahulu, di Australia dibuat benda yang dapat mengawetkan bahan makanan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada yaitu alat pendingin Coolgardie Safe. Alat ciptaan ini dapat menurunkan suhu menjadi rendah secara alamiah, tanpa listrik, dan tanpa freon yang ramah lingkungan. Gambar 13. Alat Pendingin Coolgardie Safe Sumber: https://australianfoodtimeline.com Kulkas sederhana dapat dibuat tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan teknik Coolgardie Safe. Coolgardie Safe adalah unit penyimpanan makanan berteknologi rendah, menggunakan pendingin evaporatif untuk memperlama ketahanan makanan apapun yang disimpan di dalamnya. Prinsip yang digunakan adalah menerapkan dasar perpindahan panas yang terjadi selama penguapan air, hal tersebut dinamai dari tempat penemuannya yaitu kota pertambangan kecil Coolgardie, Australia Barat, Kalgoorlie-Boulder. Prinsip kerja kulkas teknik Coolgardie safe adalah berdasarkan karung goni yang dibasahi air. Karung goni ini akan menyerap udara panas yang dikeluarkan sayuran dengan konsep mendinginkan dengan cara penguapan air, sehingga sayuran bisa bertahan hingga 1 minggu. Science
23 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan Kulkas sederhana dengan menggunakan teknik Coolgardie Safe. Seperti: pendingin evaporatif, penggunaan termometer,dll. Buatlah video atau poster pembuatan alat pendingin Coolgardie Safe dengan sekreatif mungkin! Kemudian kirimkan di google drive berikut: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Engineering Merancang Pembuatan Kulkas Sederhana Menggunakan Teknik Coolgardie Safe Bahan: 1. Air 2. Sayuran dan buahbuahan Alat: 1.Kawat 2.Bambu/kayu 3.Ember 4.Karung Goni 5.Paku 6.Palu 7.Termometer Cara Membuat: 1. Siapkan bambu/kayu dan buatlah rangka lemari seperti kulkas dengan 2-3 rak lemari. Gunakan kawat, paku, dan palu untuk menyambungkannya. 2. Rangka yang sudah terbentuk ditutupi dengan karung goni. Hitung suhu menggunakan termometer saat sudah dibentuk. 3. Sebagian karung goni harus dimasukkan ke dalam ember yang berisi air sehingga karung goni dapat menyerap air. 4. Kemudian kulkas coolgardie safe ditaruh di tempat yang berangin. Angin akan menguapkan air di karung goni dan membuat isi karung goni menjadi dingin. 5. Hitung suhu setelah sayuran/ buah-buahan dimasukkan ke dalam kulkas setalah 2 jam. Technology
24 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Mathematics Hitunglah suhu kulkas sebelum dan setelah digunakan. Berapa derajat suhu pada kulkas sederhana dapat turun? Bagaimana hubungan laju reaksi dengan suhu? Kaitkan dengan teori tumbukan! Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Laporkan hasil kegiatan percobaan yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok melalui presentasi di depan kelas. Melalui kegiatan ini, kalian akan terlatih rasa ingin tahu, kemampuan dalam berkomunikasi, dan berpikir kritis. Sampaikan pendapat kelompokmu di depan kelas dan diskuiskanlah dengan temanteman yang lainnya.
25 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Percobaan IV: Pengaruh Katalis Tujuan: Mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi Alat dan Bahan: No. Alat Ukuran Jumlah 1. Gelas Kimia 50 mL 3 buah 2. Gelas Ukur 25 mL 2 buah No. Bahan Konsentrasi Jumlah 1. Cuka Dapur – 30 mL 2. Pemutih Pakaian – 30 mL 3. Jarum Peniti – 3 buah Langkah Kerja: 1. Berikan label A, B, dan C pada masing-masing gelas kimia. 2. Masukkan 20 mL cuka ke dalam gelas kimia A. 3. Masukkan 10 mL cuka dan 10 mL pemutih pakaian ke dalam gelas kimia B. 4. Masukkan 20 mL pemutih pakaian ke dalam gelas kimia C. 5. Masukkan jarum peniti ke masing-masing gelas kimia secara bersamaan. 6. Amati perubahan yang terjadi selama 15 menit. 7. Catat perubahan yang terjadi. Hasil Pengamatan Gelas Kimia Hasil Pengamatan A B C
26 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Analisis Data 1. Bandingkan jumlah gas yang terbentuk pada gelas kimia A, B, dan C? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Zat manakah yang bekerja sebagai katalisator dalam percobaan di atas? Mengapa demikian? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimana pengaruh penambahan katalis tersebut terhadap laju reaksi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Kesimpulan Buatlah kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah kalian lakukan! ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………
27 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Berdasarkan beberapa percobaan yang telah dilakukan, buatlah kesimpulannya! 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
28 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 1. Proses perkaratan besi merupakan reaksi antara logam besi dengan air. Menurut kalian proses perkaratan yang paling cepat akan terjadi antara logam besi dengan es, air, atau dengan uap air? Jelaskan berdasarkan teori tumbukan! 2. Laju pelapukan batu pualam candi borobudur tak dapat dicegah tetapi kita dapat menghambatnya. Kalian mungkin pernah mendengar kata hujan asam yang dapat mempercepat laju kerusakan batu pualam candi borobudur. Laju pelapukan sendiri mempunyai hubungan erat dengan laju reaksi. Dalam skala laboratorium reaksi antara batu pualam dengan hujan asam tersebut maka direaksikan CaCO3 dengan larutan HCl menghasilkan data berikut: Percobaan CaCO3 [HCl] Volume CO2 Waktu 1 Butir kecil 1M 10 mL 40 detik 2 Butir besar 1M 20 mL 120 detik 3 Butir kecil 1M 20 mL 80 detik 4 Butir besar 2M 10 mL 40 detik 5 Butir kecil 2M1 20 L 40 detik Jelaskan faktor laju reaksi yang dapat mempengaruhinya berdasarkan data di atas….. Cermati bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 3 – 5 Knalpot Mobil Ramah Lingkungan Gas buang kendaraan bermontor merupakan sumber utama polusi udara yang mengandung gas berbahaya. Seperti: gas CO, gas NO, dan gas NO2. Gas CO berbahaya karena dapat meracuni darah, sedangkan gas NO dan NO2 bertanggung jawab terhadap terjadinya lubang ozon dan hujan asam. Salah satu penelitian yang dilakukan merekomendasikan agar terjadi reaksi antara gas CO dan hidrokarbon, dengan gas NO. CO(g) + NO(g) → CO2(g) + N2(g) CH4(g) + 2NO2(g) → CO2(g) + N2(g) + H2O(g) Reaksi tersebut hanya dapat berlangsung pada suhu yang sangat tinggi. Akan tetapi pada suhu yang sangat tinggi, mesin bekerja tidak efektif. Oleh karena itu, diperlukan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung pada suhu rendah. Dari penelitian telah ditemukan suatu katalis yang terbuat dari campuran logam platina dan rhodium (Pt-Rh). Katalis tersebut dipasang pada knalpot kendaraan. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata katalis mampu bekerja dengan baik pada suhu 400⸰C. Latihan Soal 2
29 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Berikut tabel penjelasan bagian-bagian dari knalpot yang ramah lingkungan. Bagian Penjelasan 1 Gas buang dari mesin yang mengandung hidrokarbon, CO, NOx, dan gas lainnya masuk ke dalam konverter yang mengandung katalis. 2 Bagian dalam konverter dibuat mirip sarang lebah dengan tujuan memaksimalkan luas permukaan sentuhan dengan gas yang masuk. 3 Substrat logam atau keramik yang berbentuk sarang lebah dilapisi dengan alumunium oksida dan lapisan tipis logam Pd, Rh, dan Pt. 4 Pada suhu tinggi dan adanya oksigen, logam-logam ini (Pd, Rh, dan Pt) bertindak sebagai katalis untuk beberapa reaksi kimia, sehingga mengubah gas hidrokarbon CO dan NOx menjadi gas CO2, H2, dan N2 Reaksi kimia yang terjadi: 2CO + O2 → 2CO2 C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O CO + NOx → CO2 + N2 5 Gas-gas yang sudah tidak berbahaya dikeluarkan dari pipa knalpot (Karbon dioksida, uap air, dan gas nitrogen). Berilah tanda centang (√) pada kolom “Benar” jika pernyataan benar dan kolom “Salah” jika pernyataan salah No Pernyataan Benar Salah 3 Bahan yang berfungsi sebagai katalis pada knalpot tersebut semuanya merupakan logam transisi yang terdapat pada blok-d dalam Sistem Periodik Unsur 4 Bentuk konverter yang menyerupai sarang lebah bertujuan memperluas permukaan katalis, sebab semakin luas permukaan sentuhan, reaksi berlangsung semakin cepat. 5 Reaksi-reaksi yang mengubah gas hidrokarbon, CO, dan NOx menjadi CO2, H2O, dan N2 tanpa ada katalis dapat berlangsung pada suhu sekitar 400⸰C.
30 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Kunci Jawaban Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban di bawah ini, kemudian lakukan sesuai instruksi pada pedoman penskoran! 1. Proses perkaratan akan lebih cepat jika dengan uap air. Dikarenakan uap air memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan es atau air. Jika dengan uap air, maka akan semakin banyak partikel yang bersentuhan dengan besi, tumbukan antar partikel lebih cepat sehingga proses perkaratan semakin lebih cepat. 2. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi. 3. Benar 4. Benar 5. Salah Pedoman Penskoran Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penugasan Anda terhadap materi laju reaksi. = ℎ ℎ ℎ 100% Konversi tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan ≥ 80, kalian dapat meneruskan dengan kegiatan pembelajaran 3. Bagus! Namun, jika masih di bawah 80, kalian harus mengulangi materi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum dikuasai. Semangat!
31 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM KEGIATAN PEMBALAJARAN 3 PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN PERSAMAAN LAJU REAKSI A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari e-modul ini kalian diharapkan dapat: 1. Menuliskan ungkapan laju reaksi. 2. Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi. 3. Menganalisis data untuk menentukan orde reaksi dan laju reaksi. Orientasi Masalah Gambar 11. Nyala Kembang Api Jepang memiliki banyak festival kembang api, salah satunya yaitu Festival Kembang Api Danau Suwa (Nagano). Danau terbesar ini akan berubah menjadi panggung pertunjukan kembang api terbesar di Jepang dengan lebih dari 40.000 kembang api yang dinyalakan dengan warna yang menakjubkan. Di Indonesia pun acara-acara besar seperti tahun baru, malam idul fitri, dll yang merayakannya dengan pesta kembang api. Berbagai jenis kembang api banyak dipasarkan, dari kembang api ukuran kecil hingga besar. Bahan utama kembang api adalah bubuk mesiu. Salah satu kembang api yang sering ditemui adalah kembang api berbentuk stick. Kira-kira-kira apa kegunaan bubuk mesiu pada pembuatan kembang api? 1. Identifikasi Masalah
32 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Kembanga api adalah salah satu contoh reaksi yang berlangsung cepat. Secara definisi, kembang api merupakan piroteknik kecil yang meledak dengan cara yang sangat spesifik yang kemudian menghasilkan bunyi ledakan kencang bersama dengan letupan warna-warni menyalah di udara. Warna-warni yang dihasilkan kembang api merupakan hasil dari reaksi fisika dan kimia. Kandungan kembang api salah satunya adalah bubuk mesiu. Bubuk mesiu meruapakan bahan peledak yang terbuat dari campuran arang (carbon), belerang, dan kalium nitrat (KNO3). Kegunaan bubuk mesiu adalah membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada kembang api. Science Kembang api akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas udara di sekitarnya, hal ini dapat dibuktikan dengan membandingkan kualitas udara sebelum dan sesudah kembang api dinyalakan dengan menggunakan sistem air quality index. Sistem tersebut pada dasarnya memonitor dan mengukur konsentrasi polutan di udara. Technology Cara membuat kembang api dibutuhkan logam garam untuk menghasilkan pijar warna-warni seperti barium untuk warna hijau, strontium dan litium untuk warna merah, tembaga untuk warna biru, serta natrium untuk warna kuning. Engineering Pembuatan kembang api memerlukan beberapa komponen utama, yaitu bahan peledak, bahan bakar penyalaan, garam logam sebagai pewarna, dan zat pengoksidasi. Bahan peledak yang digunakan dalam pembuatan kembang api adalah bubuk mesiu. Dalam satu kembang api memerlukan bubuk mesiu dengan menggunakan 15% arang (karbon), 10% belerang, dan 75% kalium nitrat. Garam logam dapat menghasilkan beberapa warna pada kembang api, sehingga kembang api lebih indah. Dari reaksi bubuk mesiu dan dextrin (C6H10O5)n. No Bubuk Mesiu [M] Dextrin [M] Laju Reaksi (v) (M/detik) 1 0,10 0,10 6 2 0,10 0,20 12 3 0,10 0,30 18 4 0,20 0,10 24 5 0,30 0,10 54 Mathematics
33 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Berdasarkan orientasi masalah di atas, apakah rumusan masalah dari perrmasalahan di atas? 1. Apa pengertian dari persamaan laju reaksi? Persamaan laju reaksi adalah …….…. Awal setiap …….…, dipangkatkan …….…… reaksinya. 2. Apa pengertian orde reaksi? …………………….suatu zat. Orde reaksi menunjukan pengaruh ………. suatu zat terhadap ……….… reaksi. 3. Tentukan orde ……. dan orde dextrin! ……………………………………................... 4. Tentukan …... reaksi total! ………………………………………………………………. 5. Tuliskan persamaan ……………... ! ………………………………………………….. 6. Berapakah nilai konstanta laju reaksinya? ……………………………………………. 7. Berapakah harga ……….… jika ……. bubuk mesiu 0,2 M dan dextrin 0,2 M? .…. 1.1 Rumusan Masalah Buatlah hipotesis dari setiap permasalahan yang telah diuraikan di atas! 1. Persamaan laju reaksi adalah…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………. 2. Orde reaksi adalah………………………………………………………………………... Orde reaksi menunjukan pengaruh ……….… suatu zat terhadap ………... Reaksi. 3. Orde bubuk mesiu dan orde dextrin sebesar ………………………........................... 4. Orde reaksi total sebesar ………………………………………………….……………. 5. Persamaan laju reaksinya dari bubuk mesiu dan dextrin adalah ……...……..…….. 6. Nilai konstanta laju reaksinya sebesar ……...…………………………………………. 7. Harga laju reaksi jika konsentrasi bubuk mesiu 0,2 M dan dextrin 0,2 M sebesar ………………………………………………………………………………………………. 2. Merumuskan Hipotesis
34 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 1. Apa pengertian dari persamaan laju reaksi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Apa pengertian dari orde reaksi? Jawab: ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Tentukan orde bubuk mesiu dan orde dextrin! Jawab: Penentuan orde reaksi terhadap bubuk mesiu dilakukan dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi dan laju raeksi dari percobaan 4 dan 5. 4 5 = [ ] [] [ ] [] … … = (. . . . . ) (0,10) (. . . . . ) (0,10) … … = ( . . . . . . . . . . ) 4. Analisis Data Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Cermatilah terlebih dahulu sumber belajar berikut. Sumber belajar disajikan dalam bentuk e-book dan video. Pilihlah sesuai dengan minat dan cara belajar kalian dengan cara scan qr-code! Kalian juga dapat mencari bahan ajar lain di internet. Video Persamaan dan Orde Reaksi E-Book Persamaan dan Orde Reaksi Sumber: https://youtu.be/EMDeWkMhavM Sumber: Utami Budi, dkk, 2009 3. Pengumpulan Data
35 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM ( . . . . . . ) ... = ( . . . . . . . . . . ) m = ….. Jadi, diperoleh orde reaksi terhadap bubuk mesiu adalah ……… Penentuan orde reaksi terhadap Dextrin dilakukan dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi dan laju raeksi dari percobaan 1 dan 2. 1 2 = [ ] [] [ ] [] … … = (0,10) (. . . . . . ) (0,10) (. . . . . ) … … = ( . . . . . . . . . . ) ( . . . . . . ) ... = ( . . . . . . . . . . ) n = ….. Jadi, diperoleh orde reaksi terhadap Dextrin adalah ……… 4. Tentukan orde reaksi total! Jawab: Orde reaksi total = m + n = ……. + ……. = ……. 5. Tuliskan persamaan laju reaksinya! Jawab: V = k [Bubuk mesiu] m [Dextrin] n V = k [Bubuk mesiu]….. [Dextrin]….. 6. Berapakah nilai konstanta laju reaksinya? Jawab: Penentuan nilai konstanta laju reaksi dengan mensubsitusikan data pada salah satu percobaan. Misalkan data percobaan 1:
36 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM V1 = k [Bubuk mesiu] m [Dextrin] n = 1 ( ) () = 1 [ ] [] = . . . [. . . . .] ..... [. . . . .] ..... = . . . .. 7. Berapakah harga laju reaksi jika konsentrasi bubuk mesiu 0,2 M dan dextrin 0,2 M? Jawab: V = k [Bubuk mesiu] m [Dextrin] n V = ... (0,2)….. (0,2)….. V = …………………… Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat dan penyelesaian masalah yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan pada materi ini! …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… 5. Kesimpulan
37 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 1. Gas hidrogen merupakan bahan bakar roket dan sumber energi masa depan karena dapat menghasilkan produk gas non polusi, sebagaimana reaksi berikut: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g). Sumber: https://www.washingtonpost.com Laju serangkaian eksperimen pada reaksi H2 dan O2 adalah sebagai berikut: No Konsentrasi Awal Laju Reaksi (M/s) [H2] (M) [O2] (M) 1 0,10 0,15 12 x 10-2 2 0,10 0,30 24 x 10-2 3 0,20 0,30 96 x 10-2 4 0,30 0,45 48 x 10-2 Berdasarkan data di atas Orde reaksi H2 dan O2 berturut-turut adalah……. a. 2 dan 1 d. 2 dan 2 b. 1 dan 2 e. 2 dan 0 c. 1 dan 1 2. Kendaraan pastinya mengalami suatu reaksi kimia, salah satu reakaisnya yaitu reaksi antara gas NO2 dengan CO. Jika diketahui data ekperimen laju reaksi seperti pada tabel berikut: No Konsentrasi Laju Reaksi (M/s) [NO2] (M) [CO] (M) 1 0,10 0,10 0,0050 2 0,40 0,10 0,0800 3 0,10 0,20 0,0100 Berdasarkan data di atas persamaan laju reaksinya adalah……. a. v = [NO2] 2 [CO]2 d. v = [NO2] [CO] b. v = [NO2] [CO]2 e. v = [NO2] 2 c. v = [NO2] 2 [CO] Latihan Soal 3
38 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 3. Sebanyak 10 mol zat A dan 4 mol zat B bereaksi dalam ruang bervolume 1000 mL menurut persamaan: 2A(g) + B(g) → C(g) Pada suhu tertentu, tetapan laju reaksi, k = 1 4 dan dalam bejana terdapat 4 mol zat A. Jika laju reaksi dirumuskan v = k [A] [B], laju reaksinya sebesar…….. M/s a. 0,5 d. 3 b. 1 e. 4 c. 2 4. Pada reksi 3A + 2B → C + 2D, jika konsentrasi awal A dibesarkan menjadi 2x pada konsentrasi B tetap, kecepatan reaksi menjadi 2x lebih cepat. Jika konsentrasi awal A dan B dibesarkan 2x, kecepatan reaksi menjadi 8x lebih cepat. Orde reaksi total pada reaksi tersebut adalah…….. a. 3 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 5. Harga tetapan laju reaksi bertambah 2x lipat jika suhu dinaikkan 10◦C. Pada suhu 40◦C reaksi A + B → C mempunyai harga laju reaksi x mol L-1 det1 . Jika reaksi berlangsung pada suhu 10◦C dan 80◦C, laju reaksinya berturut-turut sebesar……. Mol L -1 det-1 a. 1 8 x dan 8x d. 1 4 x dan 8x b. 1 8 x dan 16x e. 1 2 x dan 16x c. 1 4 x dan 4x ~SELAMAT DAN SEMANGAT MENGERJAKAN~ “Sukses bukanlah final, kegagalan tidaklah fatal. Tapi, keberanian untuk melanjutkan yang diperhitungkan” ~ Winston Churchill~
39 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Kunci Jawaban Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban di bawah ini, kemudian lakukan sesuai instruksi pada pedoman penskoran! Kunci Jawaban Nomor Opsi Jawaban 1 A 2 C 3 B 4 D 5 C Pedoman Penskoran Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penugasan Anda terhadap materi laju reaksi. = ℎ ℎ ℎ 100% Konversi tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan ≥ 80, kalian dapat meneruskan ke materi selanjutnya. Bagus! Namun, jika masih di bawah 80, kalian harus mengulangi materi kegiatan pembelajaran 3, terutama bagian yang belum dikuasai. Semangat!
40 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Science Molase atau yang biasa disebut tetes tebu adalah produk samping pabrik pengolahan tebu yang masih mengandung gula dan juga asam organik. Molase memiliki bentuk berupa cairan yang kental bewarna coklat. Selain itu, molase juga memiliki kandungan sukrosa yang cukup tinggi yaitu 48% – 55% sehingga molase ini seringkali dijadikan bahan baku untuk pembuatan bioetanol. Technology Fermentor atau bioreaktor berfungsi sebagai suatu tempat yang menyediakan lingkungan yang tepat dan dapat dikontrol untuk pertumbuhan dan aktivitas mikroba atau kultur campuran tertentu untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Ukuran fermentor bervariasi tergantung pada seleksi proses, operasi proses, dan produk yang diharapkan, yaitu: a) 5 – 10 liter untuk skala laboratorium, b) 10 – 500 liter untuk skala percobaan, dan c) 500 – 400.000 liter untuk skala industri besar. Engineering Pembuatan bioetanol melalui beberapa tahap: a) Propagasi, dalam tahap propagasi ini molase akan melalui proses dilusi serta penambahan urea dan NPK sebagai nutrisi. Kemudian dilakukan inokulasi ragi Saccharomyces Cerevisiae. b) Fermentasi, dalam tahap ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk proses respirasi anaerobic. Mikroorganisme yang digunakan bisa tumbuh dengan cepat dan toleran terhadap konsentrasi gula yang tinggi. Gula yang terkandung akan diproses menjadi etanol, karbondioksida, dan komponen kimia lainnya. c) Evaporasi, setelah diproses selesai cairan akan dialirkan ke evaporator dengan 4 tahap. Pada evaporator tersebut senyawa etanol akan menguap dan dialirkan ke kolom distilasi. d) Distilasi, proses distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari komponen kimia lainnya yang menjadi pengotor. Berdasarkan titik didihnya, sampai kadar etanol mencapai 90 – 92%. e) Dehidrasi, setelah kadar mencapai 90 – 92%, dilakukan proses akhir dengan menghilangkan kadar air hingga kadar etanol mencapai 99,5%. Mathematics Konsentrasi gula larutan molase berpengaruh pada kadar etanol. Kadar etanol semakin meningkat pada konsentrasi gula larutan molase 12%, 14%, 16%, dan 18% namun semakin menurun pada konsentrasi 19% dan 20%. Peningkatan kadar etanol terlihat pada konsentrasi gula larutan molase 12% - 18%. Hal ini dikarenakan senyawa gula merupakan sumber karbon/ nutrisi yang digunakan sebagai energi bagi aktivitas katabolis Saccharomyces cerevisiae, semakin banyak senyawa gula dalam substrat maka semakin besar pula senyawa disakarida yang dirombak menjadi monosakarida yang kemudian dikonversi menjadi senyawa etanol. Sekilas Info Pembuatan Bioetanol dari Molase
41 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM SOAL EVALUASI AKHIR BAB A. Pilihlah Jawaban Pertanyaan Berikut Secara Benar dan Teliti! 1. Logam magnesium direaksikan dengan larutan asam klorida 3 M dengan persamaan reaksi: Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) Sehingga diperoleh data sebagai berikut: No. Suhu (°C) Waktu (detik) Volume gas H2 yang terjadi (cm3) 1. 2. 3. 27 27 27 0 10 20 0 14 25 Jika reaksi dilakukan pada suhu 27 °C maka besarnya laju reaksi pembentukan gas tersebut selama 20 detik adalah ……. a. 1,10 cm 3 /det d. 1,80 cm 3 /det b. 1,25 cm 3 /det e. 2,50 cm 3 /det c. 1,40 cm 3 /det 2. Berikut ini diberikan data percobaan laju reaksi Q(g) + 2T(g) → T2Q(g) pada beberapa kondisi: No. [Q] [T] v (M/det) 1 2 3 0,1 0,2 0,1 0,1 0,1 0,2 1,25 x 10-2 5 x 10-2 10-1 Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M maka harga laju reaksi (v) saat itu adalah ……. M/det. a. 5,0 d. 12,5 b. 7,5 e. 39,0 c. 10,5 3. Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi zat yang bereaksi tiap satuan waktu. Jika pada reaksi: ½ N2(g) + 3/2 H2(g) → NH3(g) maka laju reaksi berdasarkan N2 dinyatakan sebgai VN dan berdasarkan H2 dinyatakan sebagai VH maka …….. a. VN = VH d. VN = 2/3 VH b. VN = ½ VH e. VN = ¾ VH c. VN = 1/3 VH
42 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 4. Pada suhu tertentu dilakukan reaksi berikut: 2NO + H2 → N2 + H2O Persamaan laju reaksinya adalah r = k [NO]2 [H2]. Dalam suhu yang sama dilakukan dua kali percobaan, jika dalam reaksi kedua dilakukan dengan konsentrasi awal NO 2x konsentrasi di percobaan pertama dan konsentrasi H2 ½ konsentrasi H2 di percobaan pertama. Laju reaksi kedua dibandingkan dengan laju reaksi pertama adalah ……. a. Laju reaksi 1 = laju reaksi 2 d. Laju reaksi 1 = 4x laju reaksi 2 b. Laju reaksi 1 = 2 x laju reaksi 2 e. 4x laju reaksi 1 = laju reaksi 2 c. 2 x Laju reaksi 1 = laju reaksi 2 5. Berikut ini adalah data hasil percobaan laju reaksi dari reaksi: 2AB(g) + 2C2(g) → A2(g) + 2C2B(g) [AB] (mol L-1) [C2] (mol L-1) Laju Reaksi (mol L-1 S1) 4 x 10-3 4 x 10-3 4 x 10-3 2 x 10-3 1 x 10-3 1.5 x 10-3 3.0 x 10-3 6.0 x 10-3 6.0 x 10-3 6.0 x 10-3 3.2 x 10-6 6.4 x 10-6 1.3 x 10-5 3.2 x 10-6 7.9x 10-7 Rumus laju reaksinya adalah …….. a. V = K [NO] [H2] d. V = K [H2] 2 b. V = K [NO] [H2] 2 e. V = K [NO]2 c. V = K [NO]2 [H2] 6. Reaksi pembakaran gas H2 berikut ini: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) Bila laju pembakaran gas H2 adalah 4,6 mol det-1, berapa laju pemakaian oksigen dan pembentukan uap air? a. -2,3 mol det-1 (O2) dan +4,6 mol det-1 (H2O) b. -4,6 mol det-1 (O2) dan +4,6 mol det-1 (H2O) c. -4,6 mol det-1 (O2) dan -4,6 mol det-1 (H2O) d. -2,3 mol det-1 (O2) dan +2,3 mol det-1 (H2O) e. -2,3 mol det-1 (O2) dan -4,6 mol det-1 (H2O)
43 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM 7. Diketahui reaksi : 2P + Q2 → 2PQ Jika orde terhadap masing-masing reaktan ditunjukkan oleh grafik di bawah ini: Orde total untuk reaksi di atas adalah ……… a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 8. Perhatikan tabel berikut: a. Makanan yang disimpan di ruangan biasa lebih cepat basi dibanding yangdisimpan di refrigerator. b. Pada makanan kaleng terdapat asam benzoat yang berfungsi sebagai pengawet makanan. c. Pada saat memasak, bahan masakan dipotong menjadi potongan yang lebihkecil agar lebih cepat masak. Apabila hal di atas dikaitkan dengan laju reaksi maka faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada a) dan c) berturut-turut adalah .... a. Suhu dan katalis d. luas permukaan dan suhu b. Katalis dan suhu e. katalis dan luas permukaan c. Suhu dan luas permukaan 9. Perhatikan tabel data percobaan tentang pereaksian antara batu kapur dengan asam klorida dengan berbagai kondisi sebagai berikut: No. Percobaan Bentuk CaCO3 Konsentrasi HCl 1 Butiran kasar 0,01 M 2 Serbuk halus 0,01 M 3 Butiran kasar 0,02 M 4 Serbuk halus 0,03 M 5 Butiran kasar 0,03 M Adapun reaksi kimianya sebagai berikut: CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) +H2O(l) + CO2 (g) Hasil reaksi berupa gas CO2 ditampung dengan menggunakan balon dengan ukuran yang sama. Prediksi yang benar dari percobaan yang akan dihasilkan
44 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM balon akan mengembangterlebih dahulu berturut-turut adalah .... a. 5 – 4 – 2 d. 3 – 1 – 2 b. 4 – 2 – 1 e. 5 – 1 – 2 c. 3 – 4 – 5 10. Diketahui reaksi kesetimbangan A + 2B → C, nilai konstanta laju reaksi ke kanan adalah k1, nilai konstanta laju reaksi ke kiri adalah k-1 dan konstanta kesetimbangan adalah k. tentukan nilai k1, k-1, dan k relatif terhadap keadaan awal setelah penambahan katalis …….. a. k1 naik, k-1 naik, k naik d. k1 naik, k-1 naik, k tetap b. k1 naik, k-1 turun, k naik e. k1 tetap, k-1 tetap, k tetap c. k1 turun, k-1 naik, k turun ~SELAMAT DAN SEMANGAT MENGERJAKAN~ “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia” ~ Nelson Mandela~
45 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM Kunci Jawaban Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban di bawah ini, kemudian lakukan sesuai instruksi pada pedoman penskoran! Kunci Jawaban Nomor Opsi Jawaban 1 B 2 E 3 C 4 C 5 C 6 A 7 B 8 C 9 B 10 D Pedoman Penskoran Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penugasan Anda terhadap materi laju reaksi. = ℎ ℎ ℎ 100% Konversi tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang
46 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM GLOSARIUM Energi Aktivasi (Ea) : Energi minimal yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif. Katalis : Zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Konsentrasi : Banyaknya partikel persatuan volum. Laju Reaksi : Laju berkurangnya konsentrasi suatu perekasi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu hasil reaksi dalam satu satuan waktu. Luas Permukaan : Luas total keseluruhan permukaan suatu benda, yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh permukaan pada benda tersebut. Persamaan Laju Reaksi : Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi dari pereaksi dipangkatkan bilangan tertentu. Reaksi Orde Nol : Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Reaksi Orde Satu : Laju reaksi dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Reaksi Orde Dua : Pada suatu reaksi orde dua, laju reaksi berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya. Suhu : Derajat panas benda atau zat. Tahap Penentu Laju Reaksi : Tahap reaksi kimia yang paling lambat dalam mekanisme reaksi. Teori Tumbukan : Teori yang menyatakan bahwa partikel-partikel pereaksi atau reaktan harus bertumbukan untuk terjadinya suatu reaksi. Tumbukan Efektif : Tumbukan yang dapat menyebabkan reaksi kimia dapat berlangsung.
47 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM DAFTAR PUSTAKA Rufaida, D. A. Waldjinah. dan Wulandari, E. T. (2013). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester I. Klaten: PT Intan Pariwara. Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. (2006). Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: PT. Esis. John e Mcmurry, Robert c Fay, dan Jordan Fantini. (2012). Chemistry. London: Prentice Hall. Sudarmo, Unggul & Mitayani, Nanik. (2004). Kimia untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: PT. Airlangga. Sudarmo, Unggul. (2021). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: PT. Erlangga. Sudiono, Sri, Juari Santosa, Sri, Pranowo, dan Deni. (2007). Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: PT. Intan Pariwara. Sutresna, Nana. Sholehudin, Dindin, dan Herlina Tati. (2016). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan IlmuIlmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.
48 E-Modul Laju Reaksi Berbasis Guided Inquiry Terintegrasi STEM BIOGRAFI PENULIS Iva Nur Azizah, lahir 25 Juni 1998 di Lamongan Jawa Timur. Penulis sempat mengenyam pendidikan di MI Nihayatul Ulum, SMPN 2 Paciran, MAN 1 Lamongan, kemudian melanjutkan Pendidikan di perguruan tinggi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dengan mengambil jurusan Pendidikan Kimia dan lulus dengan predikat Cumlade di tahun 2021. Saat ini penulis merupakan mahasiswa S2 Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Semarang. Adapun kesibukan penulis saat ini selain sebagai mahasiswa, penulis juga berprofesi sebagai pengajar kimia di SMA Negeri 5 Semarang. Apabila pembaca ingin mengenal lebih dalam mngenai kehidupan penulis atau jika ada yang ditanyakan lebih lanjut mengenai e-modul ini, pembaca bisa menghubungi penulis melalui email: [email protected].