HASIL EKSPERIMEN
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SAINS AUD
“LAMPU GELEMBUNG LAVA”
DOSEN PENGAMPUH : Waode Eti Hardiyanti, S.Pd., M.Ed
KELOMPOK 3
SRI YULIANA SALATUN (153419020)
FITRIANTI ISMAIL (153419022)
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
PENDAHULUAN
Sebuah lampu lava adalah tabung berbentuk dekoratif lampu bohlam yang berisi
cairan, berwarna berminyak yang mengalir ke atas ke bawah di seluruh ruang lampu dengan
cara mengingatkan lava cair. Sebagai naik cairan dan tenggelam dalam ruang lampu berubah
bentuk dan pecah menjadi butiran dengan berbagai ukuran, memberikan efek psikedelik dari
pola yang selalu berubah.
Kredit untuk menciptakan lampu lava diberikan kepada insinyur Inggris Craven Walker yang,
pada akhir tahun 1940an, melihat ookepe lampu di sebuah pub di Hampshire, Inggris. Versi
awal, menurut legenda Walker, terbuat dari “shaker koktail, kaleng tua dan hal.” Dia
membeli fixture yang berisi cairan dan berangkat untuk membuat sendiri. Walker membentuk
Perusahaan Crestworth di Dorset, Inggris, dan selama 15 tahun berikutnya mencoba untuk
membangun sebuah lampu lava yang lebih baik.
Ketika pertama kali dipasarkan dengan nama Astro Lite di ook-toko Inggris di awal 1960-an,
itu bukan sebuah kesuksesan. Kemudian, di pameran dagang 1965 Jerman, dua pengusaha
Amerika melihat model awal pada layar, dan membeli hak untuk produsen lampu di Amerika
Utara. Di Amerika Serikat, mereka mengubah nama dari Astro Lite, untuk Lampu Lava Lite
jauh hipper dan mulai operasi manufaktur di Chicago. Dengan munculnya psychedelia dan
pop-art kemudian ooke, Walker aneh gimmicky menjadi sebuah trend utama. Pada saat
Walker meninggalkan bisnis pada tahun 1990, ia telah menjual lebih dari tujuh juta dari
ciptaannya. Hari ini, kapal perusahaan lampu 400.000 setahun ke toko-toko di seluruh dunia.
Saat ini, Haggerty Usaha adalah produsen AS hanya Lampu Lava Lite dan mereka
mendistribusikannya secara nasional melalui sejumlah outlet untuk ritel dan mail.
TEORI DASAR
Lampu gelembung lava merupakan pencampuran alkohol, air, minyak, dan pewarna
yang digabung masing-masing secara terpisah. Pencampuran air dan alkohol ini dapat
menyebabkan minyak mengambang dan dapat membentuk gelembung-gelembung kecil yang
berwarna berminyak yang mengalir ke atas dan ke bawah. Gelembung-gelembung yang
berwarna minyak inilah yang disebut lampu gelembung lava. Dalam pembuatan lampu
gelembung lava sederhana ini erat kaitannya dengan massa jenis. Sehingga terlebih dahulu
kita harus mengetahui pengertian massa jenis itu sendiri.
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa
benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika
ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah.
Pembelajaran sains merupakan pembelajaran yang berorientasi dan memiliki ruang
lingkup tentang kejadian-kejadian yang ada di alam. Pembelajaran sains membuat peserta
didik menjadi lebih aktif untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Ade
Utami, dkk (2013: 522) sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran
dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum -
hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Belajar
sains berarti belajar tentang percobaan-percobaan untuk membuktikan sebuah kejadian. Sains
berisi kegiatan penemuan-penemuan, observasi, eksperimen dan pemecahan masalah.
Menurut PP Nomor 58 tahun 2009 kegiatan sains yang diajarkan pada anak usia dini adalah
mengklasifikasikan berdasarkan fungsi, menunjukkan aktivitas bersifat eksploratif dan
menyelidiki, menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, mengenal sebab akibat
tentang lingkungan, menunjukkan inisiatif dalam memililih tema, dan memecahkan
permasalahan sederhana. Kegiatan pembelajaran sains dilaksanakan dengan mengenalkan
topik-topik sains.
Belajar sains membantu anak untuk berfikir logis dan sistematis, membantu anak
dalam mengkonstruk pengetahuan alam, dan mengembangkan kreativitas anak. Kegiatan
percobaan dalam pembelajaran sains dapat melatih anak untuk belajar aktif dan belajar
menjadi seorang ilmuwan yang terampil. Slamet Suyanto (2005: 83) sains dapat melatih anak
untuk menggunakan kemampuan panca indera, melatih menghubungkan sebab akibat,
mengajarkan anak untuk menggunakan alat ukur, melatih anak untuk menemukan dan
mamahami peristiwa serta memahami konsep-konsep benda. Manfaat tersebut dapat menjadi
bekal dalam mengembangkan potensi dan memaksimalkan aspek perkembangan anak,
sehingga sains penting untuk dikenalkan dan diterapkan pada anak usia dini.
Dari penjelasan diatas, penulis berkeinginan untuk membuat lampu gelembung lava
sederhana tanpa mengeluarkan biaya yang mahal (ekonomis), mudah dibuat oleh orang
banyak di rumah masing-masing, menarik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran
kepada anak.
PRATIKUM SAINS
“LAMPU GELEMBUNG LAVA”
Kegiatan Pratikum
1. Judul percobaan : Eksperimen Lampu Gelembung Lava
2. Tujuan : Mengetahui cara pembuatan dan cara kerja lampu lava
sederhana
3. Alat & bahan :
• Botol
• Cup minuman
• Senter
• Pewarna
• Cuka
• Minyak goreng
• Baking powder
4. Langkah-langkah :
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
• Tuang cuka kedalam cup minuman dan teteskan pewarna
• Lalu Botol diisi dengan baking powder 1 sendok
• Kemudian botol yang sudah berisi baking powder tersebut diisi dengan minyak
hingga ¾ botol
• masukan cuka yang sudah di beri pewarna secara perlahan kedalam botol
• Perhatikan reaksi gelembung lava yang akan berputar naik didalam botol
KESIMPULAN EKSPERIMEN
Ketika baking powder bereaksi dengan cuka, maka akan bereaksi dan menghasilkan
gelembung karbon dioksida.Gelembung karbon dioksida tersebut membuat cuka pada dasar
botol terangkat ke atas. Ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan
menyebabkan cuka yang tadinya berada di atas, menjadi turun kembali ke dasar botol.
Jika dikaitkan dengan hukum Archimedes (gaya tekan keatas), hukum Archimedes
menyatakan bahwa suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
oleh benda tersebut. Salah satu prinsip lampu gelembung lava cukup berhubungan dengan
hukum Archimedes, yang mana ketika sebelum cuka dimasukan kedalam botol, minyak dan
baking powder dalam kondisi tenang/diam dan tidak bercampur. Ketika cuka dimasukan
kedalam botol, baking powder akan larut pada cairan pewarna dan akan menimbulkan gaya
yang mengakibatkan timbulnya gelembung dan minyak dan cuka akan bercampur walau
tidak seluruhnya. Pencampuran cuka dan minyak juga bergantung dari media penyampurnya.
Pada percobaan ini, minyak tetap berada di atas cuka karena minyak lebih ringan dari cuka
atau kurang padat dibandingkan dengan cuka. Minyak dan cuka tidak bercampur karena
adanya polaritas antarmolekul (gaya tarik antarmolekul).Polaritas molekul berarti molekul
cuka tertarik ke molekul minyak lainnya. Tetapi struktur dari dua molekul tersebut tidak
memungkinkan mereka untuk bersatu. Ketika baking powder mulai larut serta menimbulkan
gas, gas tersebut naik dan mengambil beberapa bagian cuka. Ketika gumpalan cuka tersebut
mencapai ke atas, gas dari baking powder kemudian melarikan diri dan pergi kebagian bawah
cuka.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://eksperimenkir.blogspot.com/2019/10/eksperimen-lava-lamp.html?m=1
2. http://misspigeonfortune.blogspot.com/2016/04/lampu-lava-sederhana.html?m=1
3. http://tulipalba17.blogspot.com/2016/11/lampu-lava-sederhana.html?m=1
4. http://adeesudarti.blogspot.com/2014/05/lampu-lava-sederhana.html?m=1
PROFIL PENULIS 1
Nama : Sri Yuliana Salatun
NIM : 153419020
TTL : Gorontalo, 06 Juli 2001
Alamat : Jl. Hoscokroaminoto, Tanggidaa, Kota Gorontalo
Email : [email protected]
Akun MedSos :
• Instagram : sriyuliana_s
• Facebook : Sri Yuliana Salatun
PROFIL PENULIS 2
Nama : Fitrianti Ismail
NIM : 153419022
TTL : Kabila, 03 Januari 2001
Alamat : Jl. Kasmat Lahay, Iloheluma, Kota Gorontalo
Email : [email protected]
Akun MedSos :
• Instagram : fitryismail
• Facebook : Fitri