Tugas
kurikulum
Suatu Konsep Pengembangan Usaha
Nama: Valerina Febrilian
Kelas/No: X-IPS1/28
Judul:
Budi Daya Ikan Lele
Budidaya ikan lele adalah suatu kegiatan dimana orang memelihara ikan lele
(termasuk memijah, mendeder, dsb) untuk kemudian dijual. Ikan lele relatif mudah
dibudidayakan di perairan iklim hangat, sehingga dapat menyuplai makanan yang
murah bagi pasar setempat. Ikan lele dapat dibudidayakan di kolam tembok, tanah,
terpal, dan juga di tangki, maupun di sungai kecil.
Lele atau ikan keli, adalah suatu keluarga ikan yang hidup di air tawar.
Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang,
serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian
mulutnya.
Tujuan:
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus
berkembang.Budidaya ikan lokal yang digemari masyarakat setempat perlu diutamakan
jika tujuan kegiatannya adalah untuk meningkatkan produksi makanan serta
meningkatkan gizi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu, informasi tentang
biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan merupakan data awal yang di
perlukan dalam perencanaan.
Tujuan utama budidaya perikanan adalah memproduksi biota akuatik untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan pangan, terutama protein, dan bukan
pangan.
Fungsi / Manfaat Ikan lele adalah sumber protein baik yang rendah lemak.
Ikan Lele
Ikan lele mengandung protein yang tinggi dengan kandungan lemak
yang sangat rendah. Ini membuat ikan lele menjadi ikan yang
sangat sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, ikan lele mengandung
asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ikan lele kaya akan vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang bisa diperoleh secara alami melalui cahaya
matahari. Tidak banyak makanan yang bisa menjadi sumber vitamin D. Ikan
lele adalah sumber vitamin yang sempurna karena bisa memenuhi kebutuhan
vitamin D harian. Vitamin D sangat penting untuk meningkatkan sistem imun.
Memenuhi kebutuhan harian vitamin D juga diyakini bisa menghindari tubuh
dari berbagai penyakit kronis.
Ikan lele kaya akan vitamin B12.
Vitamin B12 sangat penting untuk pembentukan sel darah merah,
kesehatan otak, sintesis DNA, dan kesehatan saraf. Vitamin B12
sangat dibutuhkan oleh kelompok rentan, seperti bayi, ibu hamil,
dan orang tua.
Cara/ Langkah Budidaya 1. Persiapan kolam ikan lele
Ikan Lele
Cara budi daya ikan lele yang pertama adalah dengan
menyiapkan kolam ikan lele yang akan digunakan.
Kolam untuk budi daya ikan lele sendiri ada berbagai
macam. Beberapa jenis kolam yang biasa digunakan
dalam budi daya ikan lele, seperti jenis kolam tanah,
kolam semen, kolam terpal, jaring apung, dan keramba.
2. Memilih benih ikan lele
Setelah melakukan cara budi daya ikan lele yang
pertama, sukses atau tidaknya budi daya ikan lele
juga tergantung dari kualitas benih ikan lele yang
digunakan. Pastikan jika benih ikan lele yang ditebar
merupakan jenis benih yang benar-benar sehat.
Ada beberapa ciri benih ikan lele yang sehat, seperti:
- Gerakannya lincah.
- Tidak ada cacat atau luka di tubuh.
- Bebas dari bibit penyakit.
- Gerakan renang normal.
3. Pemberian pakan ikan lele - Protein: 30%
- Lemak: 4-16%
Sempat disinggung pada awal artikel jika ikan - Karbohidrat 15-20%
lele merupakan jenis ikan karnivora. Itulah - Vitamin dan mineral.
mengapa pakan ikan lele disarankan memiliki
kandungan protein hewani. Umumnya, kandungan
nutrisi yang dibutuhkan ikan lele, yaitu:
Cara/ Langkah Budidaya 4. Perhatikan kualitas air kolam
Ikan Lele
Hal ini sering dilupakan saat budi daya ikan lele. Selalu
pastikan jika kualitas air terjaga dan terhindar dari
timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam.
Sebab, timbunan pakan yang tidak habis tersebut bisa
menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida
Jika sudah timbul gas tersebut, maka umumnya akan timbul bau
busuk. Maka solusinya dengan membuang sepertiga air yang
ada di bawah, kemudian isi dengan air baru. Sedangkan untuk
frekuensi pembuangan air tergantung kebiasaan saat
pemberian pakan. Jika setelah pemberian pakan ternyata
banyak sisa, maka pergantian air harus lebih sering dilakukan
Cara/ Langkah Budidaya 5.Lakukan penanganan hama dan penyakit
Ikan Lele
Hama pada ikan lele ada beberapa jenis. Yang pertama, yaitu hama
predator seperti ular, sero, linsang, musang air, serta burung.
Sedangkan hama lainnya merupakan hama pesaing seperti ikan
mujair. Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hama tersebut,
yaitu dengan memasang saringan di jalan masuk dan keluar air
serta memasang pagar yang mengelilingi kolam.
Sedangkan penyakit yang biasa hinggap pada 6. Proses panen ikan lele
ikan lele, yaitu protozoa, bakteri, dan virus.
Jenis penyakit karena mikroorganisme tersebut Biasanya dalam waktu 2,5-3,5 bulan bisa didapatkan 8-12
berpotensi menyebabkan kematian. Ciri ikan lele ekor ikan lele dalam tiap kilogram. Tapi, ada hal yang
yang terkena penyakit yaitu timbulnya bintik
putih, perut lele kembung, serta adanya luka di perlu diperhatikan sebelum memanen ikan lele. Yaitu 24 jam
sebelum lele dipanen, ada baiknya untuk tidak memberi
kepala dan ekor. pakan pada ikan lele. hal ini bertujuan agar ikan lele
tidak buang kotoran ketikan diangkut.
Kemudian, jangan lupa lakukan penyortiran berdasar ukuran. Hal ini bisa berdampak
cukup besar terhadap harga jual lele. Harapannya, dengan melakukan berbagai cara
budidaya ikan lele tersebut, bisa memperbesar keuntungan bisnis yang didapatkan.
Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum
Melakukan Budidaya Ikan Lele
1. Persiapkan Modal Berikut adalah rincian awal modal untuk memula budidaya
2. Persiapkan Kolam ikan lele:
3. Pemilihan bibit
Pembutan kolam, jika menggunakan kolam terpal atau plastik
4. Pemisahan bibit = Rp. 2.500.000
5. Penebaran benih Pengisian air = Rp. 350.000
6. Pemberian makan lele Mesin pompa air = 400.000
Bibit ikan lele untuk 5000 ekor = 230.000
7. Pengembangbiakan lele Pakan ikan lele selama 3 bulan = 300 kg = 000.000,00
Obat-obatan =Rp150.000
8. Pencegahan hama Litrik selama 3 bulan = Rp.700.000
9. Pengaturan air Air selama 3 bulan = Rp. 700.000
10. Panen lele Total = Rp8.930.000
Sumber daya
Budidaya Ikan Lele
1. Air 2. Manusia 3. Makanan
Sumber daya air Manusia berperan Sumber daya
sangat dibutuhkan penting dalam makanan sangat
bagi kebutuhan ikan perawatan dan perlu karena ikan
pemeliharaan lele memerlukan
lele karena lele dalam usaha makanan agar
adalah hewan yang hewan tersebut tidak
hidup di air. Dan air pembenihan ikan mati karena lapar
menjadi bahan untuk
minum ikan lele.
Tatangan yang akan di hadapi
budidaya ikan lele
Berikut ini merupakan tantangan-tantangan yang muncul dan harus
segera diselesaikan, diantaranya adalah:
Benih dan induk merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan, artinya jika
kualitas induk lemah atau penyakitan, maka benih yang dihasilkan akan lemah dan mudah
terserang penyakit. Oleh sebab itu, Induk dan benih mejadi kunci utama dalam melakukan
budidaya lele.
Kasus yang umum terjadi di masyarakat adalah tidak ada pergantian induk lele setiap 2
tahun sekali. Pasalnya Unit Pembenihan Rakyat (UPR) belum memiliki kemampuan untuk
mengganti indukan tersebut. Pembudidaya hanya memijahkan induk yang lama kelamaan
hasil perkawinannya menyebabkan terjadi backcross (perkawinan silang) sehingga kualitas
keturuanan lele menjadi relatif menurun.
Selain itu, banyak pembenihan yang berkembang di masyarakat belum sepenuhnya
menerapkan CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik).
Jika induk dan benih lele mempunyai kualitas dan dapat ditelusur jenisnya, maka langkah
berikutnya adalah bagaimana melakukan proses pembesaran lele hingga ukuran konsumsi,
yang umum di tengah masayarakat adalah size 8-10, artinya 1 kg lele berisi 8-10 ekor. Pada
proses pembesaran lele, sesuai arahan pemerintah, pembudidaya ikan perlu menerapkan
konsep CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Baik.
Pakan merupakan nutrisi untuk pertumbuhan ikan, yang umum mengandung protein, lemak, serat,
karbohidrat, dan abu (mineral). Pakan yang baik untuk pekembangan dan pertumbuhan lele
menjadi kunci utama dalam melakukan usaha pembesaran ikan lele. Pakan tersebut, umunya
diperoleh dari pabrikan pakan karena formulasi yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan ikan
lele.
Sebaliknya, beberapa pembudidaya ikan menggunakan pakan alami atau meracik
sendiri pakan dengan bahan baku ikan rucah ataupun pakan dengan protein rendah
yang diolah kembali dengan melakukan proses fermentasi.
Satu hal yang menjadi ujung tombak dari usaha pembenihan dan pembesaran lele adalah
aspek pemasaran. Pemasaran ini sangat menentukan harga dan nilai tawar lele di
masyarakat, yang terpenting adalah dapat menentukan pendapatan bagi pembudidaya lele,
sehingga kesejahteraan pembudidaya lele dapat tercapai. Namun faktanya, harga lele tidak
beranjak naik walaupun kualitas lele yang dihasilkan oleh pembudidaya lele sangat baik.
Umumnya harga lele yang dibeli di lokasi budidaya hanya berkisar Rp 14,000 hingga Rp 18,000
saja perkilogram-nya. Sebaliknya, harga yang dipakai tengkulak atau pun pedagang lele
untuk menjualnya di pasaran mencapai Rp 24.000 hingga Rp 28.000 perkilogram-nya. Alhasil
selisihnya cukup tinggi. Perlu dicatat bahwa biaya oprasional pembudiaya lele bisa mencapai
80-90%, adapun keuntungannya 10-20% saja.
Untuk itu, perlu adanya pengelolaan pasar yang baik oleh pemerintah untuk mendongkrak
harga jual lele. Dengan adanya campur tangan pemerintah dalam membuat kebijakan
harga dasar penjualan lele akan memberikan gairah pembudidaya lele di Indonesia.
Ref