The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah perbandingan kurikulum mancanegara

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fitriy1098, 2022-11-27 09:20:38

Kurikulum PAUD Norwegia

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah perbandingan kurikulum mancanegara

Keywords: kurikulum,PAUD,Norwegia

Kurikulum PAUD Norwegia

Makalah Dipresentasikan pada Mata Kuliah Perbandingan Kuriklum PAUD Mancanegara,
Pada Program Magister (S2)

Dosen Pengampu: Dr. Kulsum Nur Hayati, M.Pd., M.Si

Oleh :
- Fitriyani, 21204032025
- Mia Revi Ukhtiani, 21204032019

PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2022

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu negara

karena pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik pula sehingga
berdampak bagi bangsa yang maju. Setiap negara menyelenggarakan pendidikan
sebagai upaya untuk membangun negeri. Finlandia salah satunya negara yang terletak
dibagain Negara bagian Eropa semenanjung skandavania, dibagian ujung barat yang
berbatasan dengan Swedia, Finlandia, Rusia, Britania Raya di Barat daya, dan 1.000
kilometer dari islandia di arah barat daya .

Sistem pendidikan di Norwegia memiliki kualitas pendidikan yang tiggi, dan
bahkan salah satu yang terbaik secara internasional. Kurikulum yang dikembangkan di
Norwegia pun mempunyai perbandingan yang berbeda dengan kurikulum indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Norwegia?
2. Bagaimana Tujuan Pendidikan Norwegia?
3. Bagaimana Jenjang Pendidikan Norwegia?
4. Bagaimana Kurikulum PAUD Norwegia?
5. Bagaimana Sistem Pendidikan Norwegia?
6. Bagaimana Perbandingan Pendidikan Norwegia dengan Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Sejarah Norwegia
2. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Norwegia
3. Untuk Mengetahui Jenjang Pendidikan Norwegia
4. Untuk mengetahui Kurikulum PAUD Norwegia
5. Untuk mengetahui Sistem Pendidikan Norwegia
6. Untuk mengetahui Perbandingan Pendidikan Norwegia dengan Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Norwegia
Norwegia adalah sebuah negara Skandinavia Nordik. Negara bagian eropa yang

ibu kotanya adalah Olso. Luas wilayah 323.802 km, memiliki populasi penduduk
5.320.45 jiwa (2017) dan anak-anak dibawah usia 6 tahun 375.7744/7,35% dari
populasi (2014). Norwegia merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah di
Eropa. Jika dilihat lebih jauh Norwegia memiliki sistem pendidikan yang sangat
nyaman dan efektif. Perkembangan menuju sistem pendidikan terpadu berlanjut setelah
perang dunia kedua. Wajib sekolah selama 10 tahun untuk semua ditetapkan oleh
Undang-Undang Pendidikan tahun 1969. Melalui revisi Undang-Undang Pendidikan
tahun 1975 anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak atas pengajaran yang
ditawarkan di sektor sekolah wajib, dengan tujuan mengintegrasikan sejauh mungkin
semua anak berkebutuhan khusus ke sekolah biasa.

Terdapat sistem Sekolah swasta dan sekolah Negeri umum. Direktorat
Pendidikan mengawasi sekolah menengah dan lanjutan sesuai kriteria yang telah
ditetapkan. Program akademis di sekolah swasta harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam peraturan terkait. Sekolah swasta yang telah diotorisasi berhak
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
B. Tujuan Pendidikan di Norwegia

Pendidikan memiliki sejumlah tujuan yang secara khusus mencirikan manusia
yang terintegrasi adalah bahwa di dalam dirinya

1. Untuk menyampaikan kesamaan moral budaya, dengan kepeduliannya
terhadap orang lain dan untuk mengembangkan kemampuan merencanakan
kehidupannya sendiri.

2. Untuk memberikan keakraban dengan warisan budaya dan humanistik serta
pengetahuan dan rasa toleransi beragama

3. Untuk mengembangkan kepribadian yang mandiri dan otonom serta
kemampuan untuk bekerja bersama tim

4. Untuk memberikan ruang bagi kaum muda bergabung dan menyesuaikan diri
guna mengambil tanggung jawab di dunia orang dewasa.

5. Untuk memberikan keterampilan bekerja dan tugas-tugas praktis kehidupan
dan menyediakan ruang untuk pertumbuhan emosi dan karakter.

6. Untuk memberikan pemahaman serta mengikuti perkembangan jaman dan
menyampaikan nilai-nilai pengetahuan baru.

7. Untuk memberikan pengetahuan serta penguatan terhadap pencapaian terbesar
dalam sastra dan seni, dalam pekerjaan, petualangan dan penelitian dan
memberi setiap individu kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan.

8. Untuk memberikan dasar pengetahuan yang kokoh kepada kaum muda dan
membentuknya sedemikian rupa sehingga mendorong penelitian dan mencari
pengetahuan baru sepanjang hidup

9. Untuk mengajar siswa memanfaatkan alam dan kekuatan alam serta
melindungi lingkungan (KUF 1994a, hlm. 39-40)
Pendidikan harus seimbang antara teknologi dan alam sekitar, Objeknya adalah

pengembangan menyeluruh dari kemampuan dan kualitas khusus: untuk berperilaku
secara moral, untuk mencipta dan bertindak, untuk bekerja dengan orang lain dan
selaras dengan alam.
C. Jenjang Pendidikan Norwegia
1. Pendidikan layanan utama di PAUD Barnehager (Kindergardens) dan

Familienbarnehager (taman kanak kanak)/ Pendidikan Prasekolah (1-5/6 tahun)
2. Pendidikan dasar dan menengah pertama/ primary dan lower secondary) (wajib

belajar 10) dari usia 6 tahun sampai 16 tahun, total 10 tahun
3. Pendidikan menengah atas/ (upper secondary) (pendidikan umum dna pelatihan

kejuruan), 16 tahun sampai 19 tahun total 3 tahun, ada juga Folk high school
4. Pendidikan tinggi (Universitas dan Perguruan Tinggi)
D. Kurikulum PAUD Norwegia

Kurikulum di Norwegia menggunakan Nasional Curriculum of Norwegia,di
dalamnya terdapat "Rencana Kerangka Institusi Penitipan Anak" dilaksanakan pada
Januari 1996 tapi saat ini telah direvisi, Undang-Undang. Kerangka tersebut merupakan
rencana nasional pertama untuk prasekolah Norwegia. Dalam rencana atau kurikulum
ini, pemerintah memperjelas maksud kebijakannya dan juga merumuskan tuntutan yang
lebih dalam mengajar khususnya pendidikan di prasekolah. Tujuan dari rencana atau
kurikulum tersebut yaitu mencerminkan nilai-nilai prasekolah dan, pada saat yang sama
menghadirkan kegiatan-kegiatan baru dan menawarkan kesempatan untuk
pengembangan lebih lanjut.

Bagian umum dari kurikulum ini merupakan pengikat, dasar wajib serta
sekolah menengah atas. Oleh karena itu, pedoman atau silabus kurikulum untuk
setiap mata pelajaran sekolah harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan tujuan
menyeluruh yang ditetapkan dalam kurikulum inti tidak hanya sebagai retorika,
tetapi sebagai elemen yang terintegrasi dan mengintegrasikan silabus mata
pelajaran. Contoh: Semua mata pelajaran sekolah memiliki dimensi estetika dan
etika yang harus diungkapkan dan ditonjolkan dlaam artian semua anak mempunyai
potensi yang berbeda dan semua dapat dikembangkan dengan baik.

Prasekolah Norwegia diberi buku pegangan yang disebut "Pembelajaran yang
Diarahkan Sasaran di Prasekolah" Buku pegangan ini adalah dokumen publik yang di
mana fungsi prasekolah serta hubungannya dengan keluarga dan masyarakat.
E. Sistem Pendidikan Norwegia

Kebijakan pendidikan Norwegia menganut sisitem dan prinsip kesamaan hak
terhadap pendidikan untuk semua masyarakat, tanpa memperhitungkan latar belakang
sosial, budaya, tempat tinggal, jenis kelamin, atau kebutuhan khusus apapun. Peranan
sekolah adalah menyampaikan pengetahuan dan budaya, serta memajukan mobilitas
sosial dan memberikan dasar penciptaan kesejahteraan bagi semua pihak.

Sistem pendidikan nasional yang digunakan adalah Kunnskapsloftet, dalam
bahasa indonesia dapat diartikan sebagai janji pengetahuan atau dapat sisebut sebagai
Pengetahuan yang menjanjikan, sistem ini telah digunakan sejak tahun ajaran 2006-
2007. Tahun ajaran dimulai dari pertengahan agustus hingga akhir juni tahun
berikutnya. Semester pertama dimulai di pertengahan bulan agustus dan semester kedua
dimulai di awal bulan januari. Penilaian berskala dari 1-6. Nilai 1 merupakan nilai
terendah dna nilai 6 merupakan nilai tertinggi. Kegiatan mengajar di sekolah Norwegia
diadaptasikan dengan kemampuan dan keahlian masing-masing siswa. Pendidikan
khusus tersedia bagi penyandang catat tubuh atau mereka yang membutuhkan perhatian
khusus, yang jika tidak dipenuhi maka tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan
mengajar sekolah umum. Sebagai akibat dari meningkatnya imigrasi, maka jumlah
siswa yang memiliki bahasa minoritas juga bertambah. Kebijakan pendidikan
Norwegia memberikan perhatian bagi kebutuhan khusus akan siswa dengan latar
belakang bahasa minoritas, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan tingkat
menengah atas dengan baik dan melanjutkan ke perguruan tinggi serta kemudian
bekerja.

Storting (majelis nasional Norwegia) dan Pemerintah bertanggung jawab
menentukan tujuan dan menetapkan kerangka kerja anggaran untuk sektor pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Penelitian merupakan agen administratif yang bertanggung
jawab terhadap hal-hal pendidikan, dan menerapkan kebijakan pendidikan nasional.
Norwegia memiliki sistem sekolah yang seragam dan berdasarkan pada standar umum.
Kurikulum nasional telah diperkenalkan untuk memastikan bahwa standar pendidikan
pemerintah dipenuhi.

Pendidikan wajib di Norwegia adalah 10 tahun, terdiri dari primary, lower
secondary, dan upper secondary. Pendidikan dasar dan Menengah semenjak berusia 6
tahun. Materi yang diajarkan umumnya meliputi pengetahuan umum, budaya dan etika.
Selanjutnya dilanjutkan dengan pendidikan menengah atas yang ditempuh selama 3
tahun dengan materi berimbang antara pengetahuan teoretis dan praktis. Pejabat
pendidikan di tingkat daerah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sekolah
yang layak dapat diakses oleh anak, kaum muda, dan dewasa di semua kotamadya dan
daerah. Kotamadya bertanggunga jawab menjalankan primary dan lower secondary,
sementara upper secondary dikelola oleh tingkat daerah.

Pendidikan umum di Norwegia tidak dikenakan biaya hingga dan termasuk
tingka tupper secondary. Biaya pendidikan tinggi di semua institusi Negara umumnya
tidak mahal. Bantuan Pinjaman Pendidikan Negara didirikan pada tahun 1947, dan
memberikan pinjaman pada siswa dan bantuan untuk biaya hidup bagi mereka yang
mengikuti program pendidikan tinggi. Bantuan juga diberikan pada siswa Norwegia
yang ingin melanjutkan sebagian kegiatan belajarnya di luar negeri.

Sekolah swasta memberikan sistem tambahan dari sistem sekolah umum.
Direktorat Pendidikan mengawasi sekolah menengah dan lanjutan sesuai kriteria yang
telah ditetapkan. Program akademis di sekolah swasta harus memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam peraturan terkait. Sekolah swasta yang telah diotorisasi berhak
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
F. Pendidikan PAUD Norwegia

Norwegia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan sistem pendidikan
PAUD terbaik di dunia, dengan skor 88,7. Dikutip dari Eurydice, pendidikan PAUD
tidak wajib di Norwegia, tapi sejak usia 1 tahun, anak-anak sudah dimasukkan ke dalam
taman kanak-kanak subsidi publik. Mereka akan belajar sampai usia 6 tahun.

Tidak hanya di lembaga pendidikan, PAUD juga dilaksanakan di lingkungan
berbasis rumah. Menurut Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Norwegia, 50% anak-

anak bersekolah di taman kanak-kanak swasta dan menerima dana yang sama seperti
anak-anak di TK negeri. Pengembangan pendidikan anak usia dini berada di bawah
tanggung jawab keseluruhan Kementerian Pendidikan dan Penelitian Norwegia.

Tidak ada nilai resmi yang diberikan pada tahap ini melainkan komentar/saran
yang dituliskan dan siswa melakukan tes untuk dibawa pulang kerumah dan
diperlihatkan ke orang tua. Anak-anak juga diberikan tes awal untuk melihat
kemampuan dasar mereka sehingga anak-anak yang dibawah rata-rata mendapat
perhatian khusus dari guru.
a. Konsep Bermain menurut Norwegia

1. Konsep bermain sebagai kepedulian dan pembelajaran untuk anak usia dini
2. Bermain bebas dan bermain yang diarahkan guru dapat ditemukan dalam

dokumen
3. Guru harus siap untuk membantu, mendorong, dan menginspirasi anak dalam

kegiatan bermain
4. Bermain distimulasi oleh adanya lingkungan fisik indoor dan outdoor
5. Disarankan bermain dilakukan dalam area angka, bentuk dan ruang
6. Bermain tidak disebutkan dalam area etika dan agama,
7. Bermain disebutkan dalam area gerakan dan kesehatan
8. Bermain yang diarahkan guru hanya ditemukan dalam komunikasi, bahasa, dan

hanya di lingkungan alam dan teknologi
b. Konsep utama pendidikan di Norwegia

1. Pertumbuhan dan perkembangan, permainan, aktivitas, pembelajaran,
pembentukan dan partisipasi
2. Anak dibiasakan untuk menghargai satu sama lain dan lingkungan sekitar,
memiliki kebebasan intelektual, berdonasi dan hal-hal yang berhubungan
dengan hak asasi manusia.
G. Perbandingan Pendidikan Norwegia dan Indonesia

Perbandingan Pendidikan Norwegia dan Indonesia

Norwegia Indonesia

Semua pendidikan dasar di Norwegia Di Indonesia pendidikan di sekolah dasar

pada dasarnya gratis, tidak dipungut dipungut biaya SPP, bangunan, LKS, outbound,

biaya sepeserpun. Tidak ada biaya SPP, dan sebagainya.

bangunan, LKS, outbound, dan
sebagainya.
Usia masuk SD di Norwegia adalah 6 Usia masuk SD di Indonesia 7 tahun, jenjang SD
tahun (berlaku untuk anak yang lahir di adalah sampai kelas 6. Jadi anak lulus SD umur
bulan Januari - Desember di tahun ajaran 12 tahun
baru). Jenjang SD adalah sampai kelas 7.
Jadi anak lulus SD pada umur 13 tahun
Di Norwegia 98% sekolah publik milik Di Indonesia jumlah sekolah milik pemerintah
pemerintah (sisanya swasta lokal atau maupun swasta dan atau yayasan memiliki
sekolah internasional). Ketika anak akan jumlah sama banyak, ketika anak akan
memasuki usia SD, pemerintah daerah memasuki usia SD, orangtua yang pusing
otomatis mendaftarkan calon murid ke berburu sekolah bagus, karena sekolah di
sekolah terdekat dengan tempat Indonesia belum merata.
tinggalnya. Jadi bukan orangtua yang
pusing berburu sekolah bagus, karena
semua sekolah bagus dan standarnya
sama
Tidak ada tes masuk SD. Semua anak Di Indonesia sebagian besar saat anak masuk SD
dianggap sama kemampuan awalnya. tidak diterapkan adanya tes , namun ada
Sama-sama Tidak bisa membaca dan beberapa sekolah yang menerapkan tes masuk
berhitung (meski kenyataanya terdapat SD dengan kemampuan atau nilai tertentu,
anak-anak yang sudah bisa membaca dan sekolah yang menerapkan tes ini biasanya
berhitung sejak TK. Tapi biasanya ini sekolah favorit atau sekolah yang berstandar
diajarkan di rumah. TK di Norwegia internasional.
sama sekali tidak mengajarkan calistung).
Tugas gurulah mengenalkan anak pada
huruf, angka, bahkan bagaimana cara
memegang pensil yang betul
Meski ada ulangan atau ujian, SD di Di Indonesia masih menerapkan sistem
Norwegia tidak mengenal sistem nilai peringkat, hal ini memiliki tujuan agar pihak
dan peringkat. Kemampuan siswa dinilai sekolah dan orang tua dapat mengetahui prestasi
dari prosentase (poin) dari keseluruhan akademik dari siswa tersebut, sehingga sistem
soal. Tidak ada juara kelas. Tidak ada peringkat bisa dijadika bahan evaluasi bagi yang

buku rapor. Setahun sekali (menjelang memiliki peringkat yang kurang baik. Penilaian
libur musim panas), diadakan ujian menggunakan rapor
serentak nasional. Namanya Ujian
Pemetaan (Kartleggingsprøver). Uniknya
tidak ada jadwal yang seragam, hanya ada
rentang waktu pelaksanaan ujian (misal:
antara minggu ke-17 sampai 19). Tiap
sekolah dipersilakan membuat soal
sendiri. Ujian ini pun diadakan di sela-
sela waktu belajar biasa. Jadi tidak ada
semacam minggu UAS begitu. Kalau
orangtua tidak perhatian pada jadwal,
bisa bablas mengingatkan anak soal ujian
ini. Hasil ujian adalah lembaran berupa
grafik yang menunjukkan anak kita ada di
mana di antara teman-teman sekelas dan
seangkatan di sekolah itu. Tujuan Ujian
Pemetaan ini memang sebetulnya bukan
untuk mencari tahu sepintar apa si anak,
tapi sebaik apa kualitas sekolah dalam
mentransfer ilmu.
Norwegia tidak mengenal les pelajaran Di Indonesia banyak menawarkan program-
atau bimbel. Tapi tiap sekolah program bimbel berbayar untuk membantu
menawarkan sesi khusus untuk siswa meningkatkan pemahaman, peserta didik
mendampingi siswa mengerjakan PR, diberikan PR untuk dikerjakan dirumah dengan
yang diadakan di sekolah setelah jam tujuan peserta didik dapat menggunakan PR
sekolah. Pendampingnya adalah para sebagai bahan belajar, hal ini dilakukan agar
asisten guru. Sesi ini gratis, dan peserta didik tetap belajar meskipun tidak di
ditawarkan untuk yang mau saja. Meski sekolah. Selain itu orang tua dapat mengajari
secara umum gratis, ada juga yang perlu anaknya apabila peserta didik kesulitan dalam
bayar untuk urusan sekolah. Ada yang mengerjakan PR nya.
namanya SFO (Skole Fritidsordning),
semacam penitipan anak sebelum atau

setelah jam sekolah hingga pukul 16:30.

Penawaran ini hanya untuk siswa kelas 1-

4 saja. Satu lagi yang berbayar di sekolah:

susu kotak (5 hari seminggu). Tapi ini

tidak wajib. Dibayar setahun sekali, dan

sangat murah.

Hampir tiap bulan selalu ada jadwal libur Di Indonesia tidak ada libur ekstra tiap bulan,

ekstra, yang disebut Planleggingsdag sekolah dilakukan penuh setiap bulan, libur

(Planning Day). Biasanya untuk rapat hanya pada hari minggu dan tanggal merah

guru atau berbagai training untuk pihak nasional saja.

sekolah

Sekolah Norwegia tidak menganut sistem Sekolah di Indonesia menganut seragam

seragam sekolah. Tidak ada kantin. Tidak sekolah, terdapat kantin atau penjual makanan.

ada penjual makanan. Anak-anak harus

membawa makanan sendiri dari rumah.

Jam sekolah secara umum adalah mulai Jam sekolah secara umum adalah mulai jam

jam 08:25 07.00

Jarak rumah dan sekolah bisa dibilang Jarak rumah dan sekolah sebagian besar jauh, di

sangat dekat. Tujuannya adalah agar anak Indonesia banyak siswa yang memakai sepeda

tidak lelah di jalan. Sekolah juga selalu motor tanpa ada kelengkapan helm maupun

menggalakkan murid untuk jalan kaki SIM, dan di sekolah Indonesia tidak ada tes

atau naik sepeda ke sekolah. mengemudi sepeda motor.

Untuk urusan naik sepeda motor, secara

resmi diperbolehkan ketika anak masuk

kelas 5. Jadi menjelang kenaikan kelas 5,

diadakan tes mengemudi sepeda motor.

Sesi ini dihadiri oleh guru dan pihak

kepolisian. Ujiannya mencakup

keselamatan bersepeda, kelengkapan

sepeda, sampai berbagai ujian rintangan

seperti halnya ujian mengemudi mobil.

Di akhir sesi setiap anak akan diberi

sertifikat (semacam SIM mobil).

Sekolah di Norwegia sangat serius Sekolah di Indonesia lemah dalam menanggapi
menanggapi masalah perisakan bullying
(bullying). Tiap tahun ajaran baru selalu
ada kampanye antiperisakan secara
nasional, melalui lagu, pelajaran sekolah,
brosur, sampai seminar untuk para
orangtua.
Sekolah di Norwegia adalah sekolah Sekolah di Indonesia anak-anak normal dan
inklusi. Anak-anak normal dan anak anak berkebutuhan khusus (ABK) ditempatkan
berkebutuhan khusus (ABK) ditempatkan di kelas yang berbeda. Pada umumnya anak-
di kelas yang sama. Jadi sudah biasa kami anak ABK ada sekolahnya sendiri karena tingkat
melihat anak tuna netra, tuna rungu, pemahaman dan cara belajar pada anak normal
Down Syndrome, atau lumpuh hingga dan anak ABK berbeda
harus berkursi roda belajar dan bermain
bersama tanpa dibedakan. Hanya ada
pendamping khusus yang mengikuti
ABK ini, demi keselamatan mereka.
Pendamping ini disediakan gratis oleh
Pemda
Karena fokusnya adalah pada kualitas Di Indonesia bagi anak yang tidak memenuhi
sekolah dan kebahagiaan anak didik, kriteria nilai tertentu tidak dinaikkan kelas
maka semua siswa naik kelas. Semua maupun diluluskan
lulus. Tidak ada yang tertinggal dari
teman-teman sebayanya

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Norwegia menjadi negara paling bahagia dengan sistem pendidikan yang terbaik di

dunia. Kebijakan pendidikan Norwegia menganut sisitem dan prinsip kesamaan hak terhadap
pendidikan untuk semua masyarakat, tanpa memperhitungkan latar belakang sosial, budaya,
tempat tinggal, jenis kelamin, atau kebutuhan khusus apapun. Peranan sekolah adalah
menyampaikan pengetahuan dan budaya, serta memajukan mobilitas sosial dan memberikan
dasar penciptaan kesejahteraan bagi semua pihak. Sistem pendidikan nasional yang digunakan
adalah Kunnskapsloftet, dalam bahasa indonesia dapat diartikan sebagai janji pengetahuan atau
dapat sisebut sebagai Pengetahuan yang menjanjikan.

Menggunakan Nasional Curriculum of Norwegia, Konsep utama pendidikan di
Norwegia adalah 1) Pertumbuhan dan perkembangan, permainan, aktivitas, pembelajaran,
pembentukan dan partisipasi, 2) Anak dibiasakan untuk menghargai satu sama lain dan
lingkungan sekitar, memiliki kebebasan intelektual, berdonasi dan hal-hal yang berhubungan
dengan hak asasi manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Nurul Arifiyanti, 2021. Konsep Bermain di Negara-Negara Besar. Sabyan PAUD

Marit Alvestad & Ingrid Pramling Samuelsson. A Comparison of The National Preshool
Curricula in Norway and Sweden. Volume 1, Number 2 ECRP Early Childhood
Research & Practice

Bjorg B. Gundem & Berit Karseth. Norwegian National Idenity in Recent Curriculum
Dokuments. Draf Version March 1998. University of Oslo


Click to View FlipBook Version