The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul larutan elektrolit dan non elektrolit desain inovasi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by candraprimadian01, 2021-12-06 21:36:10

Modul larutan elektrolit dan non elektrolit desain inovasi

Modul larutan elektrolit dan non elektrolit desain inovasi

Candrawulan P,dkk.

Modul Siswa

KIMIA

Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit

dengan Pendekatan Etnosains

untuk Kelas X
SMA dan MA

Modul Siswa
KIMIA
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
dengan Pendekatan Etnosains

Tim Penulis :
Candrawulan Primadianningsih
Rahma Annisa Izzania
Tan Kevin Kristanto
Pembimbing :
Prof.Dr. Sudarmin, M.Si.
Dr. Agung Tri Prasetya, S. Si., M. Si.

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk
apapun tanpa izin penerbit

ii

PRAKATA PENULIS

Modul Interaktif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit terintegrasi
Etnosains disusun sebagai buku pendamping dalam pembelajaran
kimia SMA/MA kelas X.Materi yang didalamnya mengacu pada
kurikulum 2013 dengan lebih memfokuskan aspek
simbolik,mikroskopis,dan makroskopis untuk membantu siswa
memahami konsep materi .Kebudayaan lokal Batik Kudus
terintegrasi didalam modul untuk memberikan contoh lain penerapan
materi larutan elektrolit dan non elektrolit sekaligus mengajak siswa
melestarikan budaya bangsa melalui pembelajaran
Penyajian materi didesain untuk memperkuat pemahaman konsep
dengan penjelasan yang cukup rinci.Beberapa kegiatan pembelajaran
dirancang untuk melatih siswa dan mengukur seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi.Modul ini dilengkapi tinjauan
etnosains untuk menjelaskan kaitan Batik Kudus dengan materi
larutan elektrolit dan non elektrolit.Selain itu,pada akhir pembelajaran
dilengkapi persoalan dengan percobaan sederhana yang dapat
dikerjakan oleh siswa
Modul ini akan disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Segala saran dan
kritik senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan modul
ini.Semoga modul ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran kimia
SMA/MA.

Semarang, 1 November 2021

Penulis

ii

DAFTAR ISI

PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................iv
DAFTAR TABEL..............,.................................................................v
Petunjuk Penggunaan Modul...............................................................1
Peta Modul...........................................................................................2
Tujuan Pembelajaran............................................................................5
Batik Kudus..........................................................................................6
KONTEN MATERI
Peta Konsep........................................................................................10
Kegiatan Belajar 1..............................................................................11
A. Larutan...........................................................................................11
B. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit............................................13

Tinjauan Etnosains.......................................................................15
Kegiatan Etnosains.......................................................................17
Kegiatan Belajar 2..............................................................................18
C. Pengelompokan Jenis Larutan Berdasarkan Ikatannya.................18
1. Senyawa Ion.............................................................................19
2. Senyawa Kovalen.....................................................................21
Tinjauan Etnosains.......................................................................23
D. Elektrolit Kuat,Elektrolit Lemah,dan Non Elektrolit....................24
Tinjauan Etnosains.......................................................................27
Kegiatan Belajar 3..............................................................................28
E. Penyebab Terjadinya Kemampuan Daya Hantar Listrik Pada
Larutan Elektrolit..........................................................................28
1. Reaksi Ionisasi Senyawa Ion....................................................30
2. Reaksi Ionisasi Senyawa Kovalen............................................32
Ayo Berlatih.................................................................................33
PENUTUP
·Rangkuman........................................................................................34
·Lembar Kerja Peserta Didik..............................................................35
·Daftar Pustaka...................................................................................36

iii

DAFTAR GAMBAR

1.Gambar Motif Batik Kudus
2.Gambar Kayu Tegeran Sebagai Pewarna Alami
3.Gambar Pewarna Alami Kulit Mahoni
4.Gambar Banjir di Daerah Jakarta
5.Gambar Larutan Homogen
6.Gambar Larutan Soda Kostik
7.Gambar Konsep Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
8.Gambar Tokoh Arrhenius
9.Gambar Ilustrasi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
10.Gambar Uji Daya Hantar Listrik
11.Gambar Ilustrasi Proses Hidrasi Senyawa Ionik
12.Gambar Ilustrasi Reaksi Ionisasi
13.Gambar Senyawa Sintesis
14.Gambar Macam - Macam Larutan Elektrolit
15.Gambar Perbedaan Pengionan Elektrolit Lemah dan Elektrolit Kuat
16.Gambar Ilustrasi Larutan Non Elektrolit dalam Glukosa
17.Gambar Buah Kelapa
18.Gambar Ilustrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
19.Gambar Ilustrasi Keadaan Awal Uji Daya Hantar Listrik
20.Gambar Ilustrasi Proses Uji Daya Hantar Listrik
21.Gambar Ilustrasi Reaksi NaCl dalam Air
22.Gambar Ilustrasi Interaksi Ion-Ion NaCl dalam Air
23.Gambar Ilustrasi Larutan HCl dalam Air

iv

DAFTAR TABEL

1.Tabel Proses Pembuatan Batik Kudus
2.Tabel Karakteristik Bahan-Bahan Pada Proses Pembuatan Batik
3.Tabel Perbedaan Senyawa Ion,Kovalen Polar,dan Kovalen Non Polar
4.Tabel Karakteristik Bahan Pada Proses Pembuatan Batik
5.Tabel Reaksi Pada Larutan Elektrolit
6.Tabel Contoh Reaksi Ionisasi
7.Tabel Perbedaan Senyawa Padatan,Lelehan dan Larutan
8.Tabel Reaksi Senyawa Ionik dalam Bahan Pembuatan Batik

v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini merupakan salah satu sumber belajar yang bertujuan untuk
membantu siswa kelas X dalam matei kimia larutan elektrolit dan non
elektrolit.Modul ini didesai multirepresentasi terintegrasi etnosains
agar siswa lebih memahami konsep materi dari berbagai level dan
dipadukan dengan kearifan lokal berupa Batik Kudus untuk
menambah wawasan pengetahuan lain yang dapat dikaji secara
keilmiahan sesuai materi larutan elektrolit dan non elektrolit .
Berikut beberapa langkah penggunaan modul multirepresentasi
terintegrasi etnosains supaya modul dapat bermanfaat dalam

1.Bacalah materi yang tersaji dalam modul secara seksama untuk
pemahaman konsep kalian.Beberapa komponen seperti
motivasi,wawasan baru yang berkaitan dengan etnosains ,uji
pemahaman,dan sebagainya sudah tersusun sedemikian rupa agar
siswa memahami modul ini secara keseluruhan

2.Kerjakan sesuai instruksi yang sudah tertera pada setiap bagian
modul

3.Tanyalah kepada guru apabila masih terdapat hal yang belum
dipahami dalam modul ini

1

Peta Modul

Pendahuluan
Terdapat tinjauan awal mengenai Batik Kudus

beserta video observasi proses pembuatan

Batik Kudus dan Sejarah Batik Kudus sendiri.

Pembuka Materi
Berisi materi pengantar yang disajikan dalam
bentuk cerita atau contoh dalam kehidupan sehari
-hari.Paparan apresespsi diharapkan dapat
menarik minat Anda sehingga siap untuk
menerima materi pelajaran

Pendukung Materi
Modul ini mengintegrasikan penggunaan
perangkat teknologi dalm pembelajaran.Modul ini
juga berupa penemuan teknologi terbaru terkait
materi,Anda dapat mengapliksasikan penggunaan
teknologi dengan cara mengklik link tujuan atau
scan QR Code

Pemahaman Materi
Disajikan dalam bentuk deskripsi materi yang
merupakan penjabaran dari isi standard
kompetensi dan kompetensi dasar.Pendalaman
materi dikemas dalam urutan bab,subbab,dan
subsub-bab.

2

Peta Modul

Isi Materi
Pembahasan materi yang disajikan secara

sistematis dan disesuaikan pada level

multipresentasi.

Tinjauan Etnosains
Materi etnosains disajikan untuk terintegrasi

dengan pembahasan materi

Kegiatan Etnosains
Kegiatan etnosains disajikan sebagai kegiatan

siswa setelah meninjau informasi pada tinjauan

etnosains.

Rangkuman

Rangkuman akhir materi berisi pembahasan
singkat materi larutan elektrolit dan non
elektrolit.

3

Peta Modul

LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik yang disajikan

dalam link video dan QR bercode.

Daftar Pustaka
Daftar rujukan terkait penyusunan modul

4

Tujuan Pembelajaran
Setelah menggunakan modul ini siswa mampu menguasai materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran di bawah ini :

5

Pesona Batik Kudus

Batik Kudus berkembang sejalan dengan perkembangan dengan kerajaan di
Jawa. Diperkirakan Batik Kudus mulai berkembang pada abad 16 yang merupakan
abad permulaan masuknya budaya Islam di tanah Jawa. Batik Kudus memiliki ciri
khas tersendiri dibandingkan dengan batik dari daerah lain yaitu perpaduan warna
yang mudah dikenali dan motif hasil silang budaya dari beberapa daerah maupun
Negara. Ciri khas batik kudus terlihat dari gaya pesisiran yang kaya motif warna
dan ciri kultural yang umumnya didasari oleh kebudayaan jawa yang dipengaruhi
oleh kebudayaan Hindhu dan Islam. Kekhasan warna batik Kudus umumnya
dengan warna yang cerah. Ciri kultural batik Kudus berasal dari akulturasi budaya
khususnya budaya Cina dan Jawa.

Batik Kudus dikenal sebagai batik peranakan yang halus dengan isen-isen
(isian dalam raga, pola utama) yang rumit. Batik ini didesain dengan warna-warna
sogan (kecoklatan) yang diberi corak parang, tombak, atau kawung. Batik tersebut
juga dihias dengan rangkaian bunga, kupu-kupu, serta ragam motif lainnya yang
sesuai dengan ciri khas Kabupaten Kudus. Baik Kudus memiliki berbagai jenis
motif diatanranya batik lawasan, seperti motif kapal kandas, bulan sabit, romo
kembang, motif parijoto, kopi muria, lentog, gerbang Kudus Kota Kretek, jenang,
lung-lungan parijoto, wayang klitik, menara Kudus, hingga sekar jagad

Gambar 1. Motif Batik Kudus 6
Sumber : https://www.dmo.or.id/

Tahap - tahap pembuatan batik kudus berdasarkan Mulyaningsih (2015)
diantaranya adalah ngemplong, nyorek/memola, mbathik, nembok, medhel, ngerok
dan mbirah, mbironi, menyoga, nglorod. Zat kimia banyak digunakan utamanya
pada proses pewarnaan seperti pada tahap medel yang berarti proses pencelupan
kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga
mendapatkan warna yang diinginkan, Menyoga Menyoga berasal dari kata soga,
yaitu sejenis kayu yang digunakan untuk mendapatkan warna cokelat. Adapun
caranya adalah dengan mencelupkan kain ke dalam campuran warna cokelat
tersebut, melepaskan seluruh malam (lilin) dengan cara memasukkan kain yang
sudah cukup tua warnanya ke dalam air mendidih.

Pesona Batik Kudus

Zat pewarna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak
berbagai bagian tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-
pengrajin batiktelah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai
bahan tekstil beberapa diantaranya adalah : daun pohon nila (Indofera), kulit pohon
soga tingi (Ceriops candolleana arn), kayu tegeran (Cudraina javanensis), kunyit
(Curcuma), teh (Tea), akar mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal
(Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (Psidium
guajava).

Gambar 2. Kayu Tegeran sebagai Pewarna Alami
Sumber. https://rejonursery.blogspot.com/

Beberapa zat lain yang bisa dipakai sebagai zat pembantu seperti Indanthren,

Rafid, Ergan dan zat-zat kimia seperti tanjung, kapur, kostik soda, zat pembasah,

sodium nitrit, asam klorida, garam dapur, soda abu, soda kue, waterglass, asam cuka,

natrium hidrosulfit, hidrogen peroksida, kalium permanganat, kaporit, sabun dan

tapioka. Zat Pewarna Kimia yang dihasilkan dari bahan kimia buatan industry Misal :

naptol, indigosol, remasol, ergansol, rapidosol, procion, indhantreen.Penggunaan

bahan ini sangat bervariasi baik dalam kualitas bahan, maupun jumlah penggunaan

bahan dalam suatu proses. Industri batik trdisional merupakan industri kerajinan

tangan yang dalam proses produksinya menggunakan teknologi dan peralatan

sederhana.

Batik telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, baju batik

menjadi pakaian yang sering dipakai tak hanya di Indonesia tetapi juga di

mancanegara. Melihat proses membuat batik memang cukup lama, proses awal

hingga proses akhir bisa melibatkan beberapa orang, dan penyelesaian suatu tahapan

proses juga memakan waktu menjadikan batik memiliki nilai jual yang tinggi di mata

dunia. Tak hanya memiliki nilai seni yang tinggi dan nilai yang jual yang tinggi

proses pembuatan batik yang detail dan kompleks juga memiliki nilai edukasi yang

dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi para pemuda pemuda Indonesia untuk

lebih mencintai dan mengembangkan kearifan lokal Indonesia. 7

Tinjauan Etnosains

https://www.youtube.com/watch?v=_hL6gSjYAPI

Setelah menyaksikan video observasi pembuatan batik. Kalian mengenal
berbagai tahapan membatik yang memanfaatkan senyawa kimia. Salah satu
tahapan berupa proses perwarnaan.

Apa hubungan batik dengan materi kimia ? Mengapa kalian perlu mempelajari
keduanya ?

Proses pembuatan batik tentu melibatkan larutan kimia yang bis akita tinjau dari
segi sains. Sbagai contoh para pengrajin batik menggunakan NaOH dalam proses
perwarnaan batik tetapi masyarakat lebih mengenal senyawa tersebut dengan
nama kostik soda. Pewarna alami seperti kulit manggis juga digunakan dalam
perwarnaan batik akan tetapi membutuhkan tawas untuk mempertajam warna.
Senyawa kimia tersebut bis akita tinjau untuk pembahasan materi kimia larutan
elektrolit dan non elektrolit. Oleh karena itu, kalian akan mendapatkan mafaat
ganda dengan mempelajari amteri kimia sekaligus ikut melestarikan budaya
Indonesia.

https://youtu.be/wPCYkUX89Kw

8

Stimulus

Gambar 3.Pewarna Alami Kulit Mahoni
Sumber. https://rejonursery.blogspot.com/

Batik yang sering kalian gunakan menggunakan bahan bahan kimia loh. Dalam
proses pembuatannya. Apakah kalian tahu diantara bahan bahan tersebut ada
yang bersifat elektrolit ? Ketika kalian mempelajari tentang ikatan kimia.
Sudahkah kalian mengenal senyawa ionik dan senyawa kovalen polar ? Kedua
senyawa tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Tahukah kalian apa yang
menyebabkannya dapat menghantarkan listrik ? Serta seperti apa peranan
larutan elektrolit dalam dunia batik ?

Gambar 4 .Banjir daerah Jakarta
Sumber.Liputan6.com

Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang sangat tinggi.
Pada saat banjir melanda beberapa daerah, PLN memadamkan arus listrik untuk
menghindari korban jiwa yang jatuh akibat tersengat listrik.Hal tersebut
disebabkan oleh kabel listrik yang terendam air.Mengapa hal tersebut terjadi?
Apakah semua zat cair dapat menghantarkan listrik?

Larutan-larutan apa sajakah yang dapat menghantarkan listrik?Mengapa larutan 9
elektrolit dapat menghantarkan listrik?seperti apakah bahan-bahan kimia dalam

proses pembuatan batik jika ditinjau dari sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit?



Yuk Simak Pembahasannya di Modul Berikut !

Kegiatan Belajar 1

Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 1 diharapkan Anda dapat :
1.Mendefinisiskan pengertian dari larutan elektrolit dan non elektrolit
2.Mengidentifikasikan ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
pengamatan makroskopis daya hantar listrik
3.Menganalisis sifat larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik
4.Mengenal contoh penerapan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit di kehidupan
sehari-hari terutama pada proses pembuatan batik

A.Larutan

Tahukah Kalian Apa Itu Larutan ?

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-
masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas dua
komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut.
Zat terlarut : Komponen yang jumlahnya lebih sedikit.
Pelarut : Komponen yang jumlahnya lebih banyak.

Contohnya larutan gula dan larutan garam, pada larutan gula, gula adalah zat terlarut dan
air adalah pelarut. Sedangkan pada larutan garam, zat terlarutnya adalah garam dan air
adalah pelarutnya. Apabila kita berbicara tentang larutan, banyak orang berpikir bahwa
larutan hanya berwujud cair, padahal tidak demikian. Larutan pun ada yang berwujud gas
dan padat. Udara yang kita hirup adalah contoh larutan yang berwujud gas, gas nitrogen
(78%) adalah pelarutnya sedangkan gas O2 , CO2 , adalah zat terlarutnya. Paduan logam
seperti kuningan (larutan Zn dalam Cu) merupakan contoh larutan yang berwujud padat.

Zat terlarut Pelarut Larutan Gula
(gula) (Air)

Gambar 5. Larutan Homogen

Larutan = Zat terlarut + Pelarut

11

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent) adalah dua istilah adalah dua istilah yang sering
dipakai dalam pembahasan larutan. Secara umum zat yang bagiannya lebih besar di dalam
larutan dikatakan sebagai pelarut sedangkan zat yang bagiannya lebih sedikit disebut zat
terlarut.Partikel zat terlarut yang sudah tercampur sehingga tidak terlihat dan sulit
dibedakan dengan pelarutnya akan membentuk larutan yang homogen.

Gambar 6.Larutan Soda Kostik
Sumber.dokumentasi pribadi

Pada proses awal pewarnaan batik,umumnya para pengrajin batik membuat terlebih dahulu
larutan soda kostik / NaOH untuk membantu pelarutan pewarna napthol.Jika mereka
menggunakan 50 gram soda kostik dengan 1 liter air maka sudah mempunyai larutan
NaOH yang sudah siap digunakan.Sehingga para pengrajin batik sangat sering
menggunakan fase llarutan suatu senyawa untuk proses pewarnaan batik.Begitu pula
dengan materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang akan kita pelajari.Berikut ini
gambaran materi yang akan kita pelajari di modul ini.

Gambar 7 Konsep Materi Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit

12

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

B. Membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Gambar 8.Arhenius Pada tahun 1884, Svante Arrhenius seorang ahli kimia
Sumber.wikipedia.com dari Swedia mengungkapkan teori elektrolit yang sampai
saat ini teori ini masih tetap bertahan. Menurut
Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke
dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan
negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif).
Jumlah ion positif sama dengan ion negatif, sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang
bertugas manghantarkan arus listrik. Larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

Gambar 9.Jenis larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Sumber : riqarahim.com

13

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Berdasarkan gambar 7 (a) merupakan larutan gula Scan Me
sedangkan 7 (b) larutan NaCl.Keduanya termasuk larutan
homogen tidak berwarna. http://bit.ly/UjiDayaHan
Lalu mengapa hanya larutan NaCl yang mampu tar
menghantarkan listrik dan warna lampu menyala terang ?
mengapa larutan gula tidak menghantarkan listik ?Larutan
NaCl termasul larutan elektrolit sedangkan larutan gula atau
C6H12O6 merupakan larutan non elektrolit.Berdasarkan
penjelasan tersebut dapatkah kalian mendefinisikan larutan
elektrolit dan non elektrolit?

Begitupun dengan bahan-bahan pada proses pembuatan batik yang dapat kita tinjau dari
segi makroskopis berupa uji daya hantar listrik.Berikut di bawah ini contoh hasil uji daya
hantar listrik untuk bahan soda kostik dan lilin malam pada proses pembuatan batik

Gambar 10.Uji daya hantar listrik (a) Soda Kostik (b) Lilin mendefinisikan
malam

Sumber : sumber pribadi

Berdasarkan penjelasan diatas,dapatkah kalian
larutan elektrolit dan non elektrolit ?

Uji Pemahaman

Berilah tanda ceklis pada jawaban yang bedar dan tepat
1.Larutan elektrolit............ mengantarkan arus listrik dalam pelarut air

Tidak Dapat
Dapat
2.Larutan non elektrolit............ mengahtarkan arus listrik di dalam pelarut air
Tidak Dapat
Dapat

14

Tinjauan Etnosains

15

Tinjauan Etnosains

16

Tinjauan Etnosains

(Sumber : Noffi Fitriyani:2015:41)



Kegiatan Etnosains

Tulislah kembali alat dan bahan pada proses pembuatan batik dan carilah informasi
lebih lanjut dari berbagai sumber baik internet maupun buku untuk menerjemahkan
sains masyarakat ke dalam sains ilmiah pada kolom dibawah ini !

17

Kegiatan Belajar 2

Setelah anda mempelajari kegiatan belajar 2 diharapkan Anda dapat :
1.Mengidentifikasi jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatan kimia secara level
mikroskopik dan simbolik
2.Mengelompokkan jenis larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit
3.Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit berasal dari senyawa ion dan kovalen polar
4.Menyimpulkan derjat ionisasi suatu larutan elektrolit dan non elektrolit
5.Menganalisis jenis ikatan kimia pada larutan elektrolit proses pembuatan batik

C. Pengelompokan Jenis Larutan Berdasarkan Ikatannya

Pada materi kimia sebelumnya tentang ikatan kimia telah dipelajari bahwa jenis ikatan
senyawa kimia dapat dikelompokken menjadi dua yaitu senyawa ionik dan senyawa
kovalen sedangkan senyawa kovalen dibedakan menjadi senyawa kovalen polar dan
kovalen no polar. Larutan yang bersifat elektrolit, ion - ion di dalamnya sangat berperan
penting terhadap proses menghantarkan listrik yang bergerak bebas di dalam larutan.
Larutan elektrolit yang terurai akan menjadi partikel partikel bermuatan listrik yang disebut
sebagai ion. Ion ini dapat menjadi bersifat positif (kation) atau negatif (kation).

Nah, untuk mengingat kembali materi tentang ikatan kimia yuk perhatikan kasus berikut :

Ali melakukan observasi di parbik pembuatan batik. Ali pun menemukan
beberapa jenis senyawa beserta fungsinya yang digunakan selama proses
produksi kain batik. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.NaOH atau kostik soda untuk melarutkan pewarna napthol
2.NaNO3 untuk memekatkan pewarna
3.Larutan HCl untuk membantu membangkitkan warna
4.Al2(SO4)3 untuk menajamkan pewarna alami batik
5.Na2CO3 atau soda abu untuk membantu proses penghilangan lilin malam

Berdasarkan kasus tersebut, mari bantu Ali untuk mengelompokkan senyawa dalam
pembuatan batik tersebut berdasarkan jenis ikatannya . . . !

Ikatan Ikatan Ikatan Kovalen
Ion Kovalen Non Polar

18

Senyawa Ion

Terimakasih telah membantu Ali dalam mengelompokkan senyawa. Untuk memperkuat
pemahaman teman teman, mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai ikatan kimia
dan hubungannya dengan larutan elektrolit dan non elektrolit.

1.Senyawa Ion

Senyawa yang tersusun oleh ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Reaksi ionisasi
pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa ion akan terurai menjadi ion-
ionnya ketika dilarutkan ke dalam air. Ion ion tersebut akan bergerak bebas sehingga dapat
menghantarkan arus listrik. Selain dalam bentuk larutan, senyawa ion dalam bentuk lelehan
juga dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat meleleh, senyawa ion akan terurai
menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Adapun padatan senyawa ion tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang menyusunnya tidak dapat terurai. Dalam
bentuk padatan, ion-ion tidak dapat bergerak bebas. Contoh reaksi ionisasi larutan
elektrolit senyawa ion adalah:

NaCl merupakan senyawa ion. Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, Tautan ionisasi NaCl
maka ikatan antara ion positif Na+dan ion negatif Cl– terputus dan ion-
ion itu berinteraksi dengan molekul air. Ion-ion ini dikelilingi oleh
molekul air. Peristiwa ini disebut hidrasi. Dalam keadaan terhidrasi,
ion-ion bebas bergerak di seluruh bagian larutan.

Gambar 11. Proses Hidrasi Senyawa Ion
Sumber : adoc.tips

Semua senyawa ion merupakan zat elektrolit sebab jika larut dalam air dapat menghasilkan
ion-ion. NaCl padat (kristal) tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya terikat
kuat.Apabila NaCl dilelehkan pada temperatur ±800 oC, ion Na+dan Cl–akan dapat
bergerak bebas sehingga lelehan NaCl dan senyawa ion lainnya merupakan penghantar
listrik yang baik.

19

Bahan Produksi Batik

Sebagaimana yang telah teman teman ketahui bahwa produksi batik tidak terlepas
kaitannya dengan senyawa senyawa kimia. Berikut ini disajikan bahan dasar produksi batik
beserta karakterisnya yang bersifat ionik :

20

Senyawa Kovalen
2. Senyawa Kovalen

Bagaimana dengan senyawa kovalen yang terdiri dari molekul-molekul? molekul
bersifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Senyawa kovalen non polar, baik
padatan, lelehan maupun larutannya tidak dapat menghantarkan listrik. Namun untuk
senyawa kovalen yang bersifat polar, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan
mengalami ionisasi sehingga dapat menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena diantara
molekul polar tersebut terdapat gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan
tertentu dalam molekul. Artinya untuk senyawa kovalen polar hanya yang merupakan
larutannya saja yang dapat menghantarkan listrik. Contoh senyawa kovalen polar adalah
HCl, NH3, dan CH3COOH. HCl dan H2O merupakan senyawa kovalen polar, yang
mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Ketika HCl dilarutkan ke dalam air, terjadilah
pembentukan ion, yaitu ion H+ dan ion Cl-.

Gambar 12.Ilustrasi Reaksi Ionisasi
Sumber : zonaliakimia.com

Perbedaan daya hantar listrik/ elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar dan kovalen non
polar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.Perbedaan Senyawa Ion, kovalen polar, kovalen non polar

Sebagaimana yang telah teman teman ketahui bahwa produksi batik tidak terlepas
kaitannya dengan senyawa senyawa kimia. Pada materi sebelumnya kalian telah
mengetahui bahan produksi batik yang termasuk senyawa ionik. Selanjutnya silahkan
perhatikan tabel tentang bahan dasar produksi batik beserta karakterisnya yang merupakan
contoh dari senyawa kovalen berikut ini :

21

Senyawa Kovalen

22

Tinjauan Etnosains

Tabel 3. Karakteristik Bahan Pada Proses Pembuatan Batik

Tinjauan Etnosains
TAHUKAH KALIAN ?

Gambar 13. Pewarna Sintetis
Sumber : alonabatik.com

Proses pewarnaan batik melibatkan larutan elektrolit untuk mempertajam warna yang
dihasilkan. Akan tetapi tidak semua larutan elektolit dapat digunakan pada zat warna
sintesis tersebut. Pewarnaan batik untuk zat warna asam dengan pH 1-4 justru akan
menghambat penyerapan warna apabila ditambahkan larutan elektrolit. Penghambatan
penyerapan terjadi disebabkan anion - anion zat warna. Beberapa pengrajin batik
umumnya menggunakan larutan HCl dan H2SO4 untuk mempertajam warna. Pewarna
batik alami seperti kulit manggis, dsb dapat digunakan sebagai pewarna kain batik serta
memiliki sifat polar dari pigmen yang terkandung di dalamnya. Ketajaman warna
dibantu oleh senyawa kimia seperti tawas untuk meningkatkan intensitas warna yang
terserap.

23

Jenis - Jenis Larutan

D. Larutan Elektrolit, Elektrolit Lemah, dan Non Elektrolit

Pada materi sebelumnya kita telah membahas larutan elektrolit berdasarkan jenis
ikatannya. Sekarang kita akan membahas mengenai jenis sifat larutan elettrolit dan
sifatnya masing masing.

Larutan elektrolit dibedakan berdasarkan kekuatan suatu larutan elektrolit. Kekuatan
suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α).
Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat
disosiasi (α), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang
dilarutkan.

Derajat ionisasi elektrolit kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi elektrolit
lemah antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi nonelektrolit adalah 0. Nilai tersebut
menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi. Pada elektrolit kuat, ion-ion
akan terionisasi sempurna. Elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian dan nonelektrolit
tidak terionisasi.

Gambar 14.Macam macam larutan elektrolit
Sumber : ruangguru.com

Berdasarkan kuat lemahnya daya hantar listrik, larutan dibedakan menjadi 3 yaitu :
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan atas larutan elektrolit dan
nonelektrolit. Elektrolit adalah suatu zat, yang ketika dilarutkan dalam air, akan
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan nonelektrolit
merupakan zat yang tidak menghantarkan listrik ketika dilarutkan dalam air. Hantaran
listrik pada larutan dapat diuji dengan suatu alat yang disebut alat uji elektrolit.

Gambar 15. Perbedaan Pengionan Elektrolit Kuat &
Elektrolit Lemah

Sumber : wdrfree.com

24

Jenis - Jenis Larutan

a. Larutan Elektrolit Kuat, Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya
hantar listrik besar karena seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Larutan ini memiliki nilai α = 1 atau mendekati 1.
Ciri-cirinya:
• lampu menyala terang,
• terjadi banyak gelembung gas,
• persamaan reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan. Contoh larutan elektrolit
kuat adalah asam sulfat (air accu), natrium klorida (garam dapur), dan kalsium hidroksida
(kapur).
Beberapa contoh reaksi yang terjadi pada larutan elektrolit adalah sebagai berikut :

Tabel 4.Reaksi pada Larutan Elektrolit

b. Larutan Elektrolit Lemah, Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit yang
mempunyai daya hantar listrik lemah karena hanya sebagian kecil molekulnya saja

yang terurai menjadi ionion. Nilai α pada larutan ini berada diantara 0 dan 1 (0<α<1).

Ciri-cirinya :

• lampu menyala redup atau tidak menyala,

25

Jenis - Jenis Larutan

• gelembung gas relatif sedikit,
• persamaan reaksi ditandai dengan dua arah panah ke kanan dan ke kiri. Contoh larutan
elektrolit lemah adalah larutan cuka dapur (CH3COOH), semua jenis air (H2O), larutan
amonium hidroksida (NH4OH).
Contoh reaksinya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.Contoh Reaksi Ionisasi

c. Larutan non elektrolit, larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak terionisasi
sehingga derajat ionisasinya 0. memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Hal
tersebut dikarenakan larutan ini tidak mengalami ionisasi atau molekulnya tidak terurai
menjadi ion-ion.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki larutan elektrolit, yakni:

Tidak mengalami ionisasi.
Nilai derajat ionisasinya sama dengan 0.
Larutan non elektrolit disebut sebagai isolator karena tidak bisa menghantarkan listrik.
Lampu indikator tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas pada saat dilakukan
pengujian.
Berikut daftar contoh larutan non elektrolit:
CO (NH2)2 atau urea
C6H12O6 atau glukosa
C12H22O11 atau sukrosa
C2H2OH atau etanol

.

Gambar 16. Ilustrasi larutan non elektrolit pada
glukosa

Sumber : masterconceptinchemistry.con

26

Jenis - Jenis Larutan

Uji Pemahaman

Selain indikator lampu yang menyala terang, apa saja ciri ciri suatu larutan
dikatakan mampu menghantarkan listrik
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Tinjauan Etnosains

TAHUKAH KALIAN ?

Gambar 17. Buah Kelapa
Sumber : Wikipedia.com

Oralit dan air kelapa merupakan larutan yang dapat diberikan kepada seseorang yang
mengalami gejala dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan banyak
cairan dan ion sehingga tubuh tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Dehidrasi
dapat terjadi jika kita beraktifitas fisik berat seperti berolahraga, diare ataupun muntah.
Oralit dan air kelapa diberikan karena selain merupakan cairan, juga banyak
mengandung ion. oralit ini berfungsi untuk menggantikan cairan elektrolit yang hilang.
Cairan elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang ada pada tubuh manusia.
Sementara, oralit menghasilkan ion yang diperlukan, antara lain ion natrium, klorin,
dan karbohidratnya (gula) dapat memberi energi tambahan bagi penderita diare.

27

Kegiatan Belajar 3

Setelah anda mempelajari kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat :
1.Mengidentifikasi penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dari
level mikroskopik
2.Mengidentifikasi derajat ionisasi dan reaksi ionisasi suatu larutan yang mampu
menghantarkan listrik secara mikroskopik dan simbolik
3.Mengidentifikasi bagaimana reaksi ionisasi terjadi secara mikroskopik maupun
simbolik
4.Mengenal contoh penerapan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit di
kehidupan sehari hari terutama pada proses pembuatan batik

E. Penyebab Kemampuan Daya hantar Listrik pada Larutan Elektrolit

Pada materi sebelumnya kalian telah mengetahui tentang jenis jenis larutan
elektrolit dan sifat sifat larutan. Yuk analisis lebih lanjut mengapa larutan elektrolit
dapat menghantarkan listrik.
Pengukuran daya hantar suatu larutan dapat dilakukan melalui alat uji elektrolit yang
terdiri dari rangkaian elektrode yang mampu menghantarkan listrik dan dihubungkan
dengan sumber arus lsitrik serta bola lampu pijar sebagai pertanda. Apabila bola lampu
menyala maka larutan tersebut dikatan larutan elektrolit. Kuat atau lemahnya tergantung
pada seberapa besar atau terang lampu yang menyala

Gambar 18. Uji Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
Sumber : tugastugaskelas10.blogspot.com

Pada gambar 15. merupakan sebuah instrumen penguji daya hantar listrik pada larutan
elektrolit. Elektrode yang terhubung pada rangkaian listrik yang dicelupkan ke dalam
larutan, apabila larutan tersebut tergolong larutan elektrolit maka akan mengalami ionisasi
dimana ion ion yang dihasilkan akan bergerak ebbas ke arah elektrode. Ion positif akan
menuju elektroda negatif dan ion negatif akan bergerak ke arah elektroda positif
Sebagai contoh, apabila instrumen penguji daya hantar listrik di atas berisikan larutan
HCl. Maka larutan tersebut dalam pelarut air akan menghasilkan ion H+ dan Cl- dengan
reaksi ionisasi sebagai berikut :

HCl(g) H+ (aq) + Cl- (aq)

28

Jenis - Jenis Larutan

Gambar 19. Keadaan Awal Uji Hantar Listrik
Sumber : unacademy.com

Gambar 16. merupakan keadaan awal alrutan HCl dalam pelarut air sebelum sumber listrik
dinyalakan pada isntrumen penguji daya hantar listrik. masing - masing ion H+ maupun
ion Cl- masih beredar secara acak dan bebas dalam pelarut air.

Gambar 20. Proses Uji Daya Hantar Listrik
Sumber : unacademy.com

Berbeda dengan sebelumnya, pada gambar 17, menunjukkan adanya perubahan
keadaan dimana ion - ion mulai bergerak bebas menuju elektroda - elektroda yang sudah
tersusun. Ketika sumber listrik dinyalakan, maka ion H+ akan bergerak menuju elektroda
negatif sedangkan ion Cl- mengarah ke elektroda positif. Elektron yang dilepaskan pada
elektroda positif akan mengalir melalui kawat penghantar listrik untuk diteruskan ke
elektroda negatif. Pada elektroda negatif, elektron elektron akan ditangkap oleh ion H+,
proses ini akan berjalan secara terus menerus hingga menghasilkan sebuah arus listrik dari
elektroda positif ke elektroda negatif. Aliran arus listrik akan berhenti apabila semua ion
dalam larutan telah berubah menjadi partikel netral dan tidak ada lagi interaksi antara ion
negatif yang memberikan elektron dan ion positif yang menerima elektron. Selain nyala
lampu, indikator larutan elektrolit akan menghasilkan gelembung gas pada proses uji daya
hantar listrik disebabkan karena terjadinya proses elektrolisis di dalamnya.

Reaksi ionisasi yang terjadi menunjukkan bahwa sebuah larutan
mampu menghantarkan arus listrik. Yuk simak lebih lanjut seperti
apa reaksi ionisasi untuk berbagai jenis larutan dengan ikatan kimia
yang berbeda

29

Jenis - Jenis Larutan

1.Reaksi Ionisasi Senyawa Ion
Pembahasan sebelumnya kita telah mengenal apa itu senyawa ion dan mekanisme

instrumen uji daya hantar listrik. Pada bagian ini, coba analisis lebih lanjut mengapa reaksi
ionisasi senyawa ion dapat menghantarkan arus listrikdan disebut sebagai larutan elektrolit.
Sebagai contoh senyawa NaCl, apakah kalian masih ingat mengapa padatan kristal tidak
mampu menghantarkan listrik ? Ya, karena kondisi ion Na+ dan Cl- sangat rapat terikat
dalam bentuk kristalnya sehingga tidak mampu bergerak bebas untuk menghasilkan arus
listrik. Lalu bagaimana reaksi ionisasi terjadi pada larutan NaCl dalam pelarut air ?

Gambar 21. Reaksi Ionisasi NaCl dalam air
Sumber : quora.com

Pada gambar 18 menjelaskan bahwa proses reaksi ionisasi NaCl dalam pelarut air akan
menghasilkan ion - ion yang dihasilkan dari terputusnya ikatan senyawa NaCl dan
berikatan dengan molekul air. Berikut reaksi ionisasi NaCl dalam pelarut air : NaCl(aq) →
Na+(aq) + Cl-(aq). Senyawa ion umumnya berbentuk padatan kristal ion yang akan
terpecah menjadi ionnya dalam pelarut air dimana disebabkan oleh rendahnya nilai energi
kisi padatan ionik menyebabkan senyawa akan lebih mudah larut. Contoh senyawa ionik
yaitu NaOH, Na2SO4, (NH4)2SO4 (Manku, 1980)

Gambar 19. Interaksi Ion - Ion Senyawa NaCl dalam Air
Sumber : masterconceptinchemistry.com

30

Jenis - Jenis Larutan

Pada gambar diatas, ion Na+ dan senyawa NaCl akan berikatan dengan ion yang
bermuatan negatif dari molekul air. Muatan parsial negatif dari molekul aiar mengelilingi
dan menarik ion Na+ sehingga menimbulkan suatu interaksi antara ion Na+ dengan dipol
negatif molekul air. Di sisi lain, dalam keadaan yang sama dipol positif dari air menarik
ion Cl-. Aliran elektron melalui media kabel pada uji coba daya hantar listrik akan setara
dalam menghasilka arus listrik. Interaksi ion - ion tersebut akan menghantarkan arus listrik
sehingga indikator lampu dapat menyala dengan terang dan disebut pula sebagai larutan
elektrolit.
Masih ingatkah mengapa padatan NaCl tidak mampu menghantarkan listrik ?
Lantas bagaimana jika kristal ionik tersebut dilelehkan ?

Jika padatan suatu senyawa tidak dapat menghantarkan lsitrik, berbanding terbalik dengan
lelehan. Jika kristal tersebut dipanaskan maka ion - ion yang tertata rapih dan rapat akan
mengalami perubahan dan mampu bergerak cukup bebas untuk memungkinkan adanya
interaksi ion sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Tabel 6. perbedaan senyawa padatan, lelehan, larutan

Selain senyawa NaCl yang mengalami reaksi ionisasi sempurna dalam pelarut air.
Senyawa ionik pada bahan pembuatan batik akan mengalami reaksi ionisasi pula untuk
proses penyerapan zat warna ke dalam serat kain batik. Adapun beberapa reaksi ionisasi
yang terjadi pada bahan bahan tersebut antara lain :

31

Jenis - Jenis Larutan

Tabel 7. Reaksi Ionisasi senyawa ionik bahan produksi batik

2. Reaksi Ionisasi Senyawa Kovalen
Sama halnya senyawa ion yang mampu menghantarkan arus listrik karena terjadi reaksi

ioniasi secara keseluruhan, senyawa kovalen pun termasuk ke dalam larutan elektrolit jika
dalam uji daya hantar listrik dapat menyalakan lampu indikator. Sebagai contoh, larutan
HCl yang dalam keadaan murni berbentuk molekul. Molekul - molekul tersebut walaupun
bebas bergerak tetapi tidak mampu menghantarkan arus listrik disebabkan tidak
terbentuknya ion. HCl merupakan senyawa kovalen polar yang memiliki kutub positif dan
kutub negatif yang dihasilkan oleh perbedaan keelektronegatifan. Apabila HCl dilarutkan

32

Jenis - Jenis Larutan

dalam pelarut air, maka molekul HCl dapat terurai membentuk ion - ion disebabkan
pelarut air yang juga bersifat polar. HCl dalam pelarut air akan mengalami reaksi ionisasi
menjadi ion H+ dan Cl-.

Gambar 23. Larutan HCl dalam air
Sumber Unacademy.com

Tidak semua senyawa kovalen polar mengalami ionisasi sempurna. Sebagai contoh larutan
CH3COOH. larutan tersebut terionisasi sebagian disebabkan hanya sedikit ion yang
terbentuk yaitu ion CH3COO- dan H+ sedangkan sebagian besar masih dalam bentuk
molekul CH3COOH. Berikut ini adalah reaksi ionisasinya :
Senyawa polar yang memiliki kemampuan terionisasi bersifat lemah akan bereaksi
kesetimbangan bergantung kemampuan mengionnya dan hal tersebut disebut dengan
larutan elektrolit lemah.

Ayo berlatih !

33

Rangkuman

RANGKUMAN

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan.Zat yang bagiannya lebih besar di dalam larutan dikatakan sebagai
pelarut sedangkan zat yang bagiannya lebih sedikit dinamakan zat terlarut.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik yang terurai akan menjadi
ion.Ion ini dapat bersifat sebagai ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik karenatidak dapat terionisasi menjadi ion-ion .
Larutan elektrolit adalah larutan yang berasal dari senyawa ion dan senyawa
kovalen polar serta mampu menghantarkan listrik.
Senyawa NaCl dalam bentuk padatan kristal tidak bersifat elektrolit karena
kondisi ionNa+ dan Cl_ sangat rapat terikat dalam bentuk kristalnya sehingga
tidak mampu bergerak bebas untuk menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit akan mengalami reaksi ionisasi dimana ion-ion yang
dihasilkan akan bergerak bebas kearah elektroda.Ion positif akan menuju
elektroda negatif dan ion negatif akan disimenuju ekktroda positif pada uji daya
hantar listrik.
Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dalam derajat ionisasi
atau derajat disosiasi yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion
dengan jumlah zat yang dilarutkan.

Proses pembuatan batik melibatkan larutan elektrolit sebagai zat pembantu
untuk meningkatkan intensitas zat warna yang terserap ke dalam serat kain.

34

UJI KOMPETENSI

Petunjuk Pengerjaan Soal :

1. Kerjakanlah soal dalam buku tugas kimia .
2. Kerjakan secara runtut.
3. Foto hasil pengerjaan kalian kemudian kumpulkan dalam bentuk pdf.
4. Kumpulkan pdf hasil pengerjaan kalian dalam google Classroom kimia yang telah dibuat

oleh guru.
5. Apabila terdapat soal yang tidak jelas dapat ditanyakan kepada guru

Pilihlah jawaban berikut dengan baik dan benar!

1. Suatu larutan dalam pewarnaan batik dapat menghantarkan listrik bila larutan tersebut

mengandung .....

A. Molekul-rnolekul yang bebas bergerak
B. Atom-atom yang bebas bergerak
C. Partikel-partikel yang bebas bergerak
D. Ion-ion yang bergerak bebas
E. Zat yang mudah terlarut dalam air
2. Pada suatu percobaan diperoleh data berikut.

Bahan Rumus Zat Nyala lampu

Asam klorida HCl Terang

Gula C12H22O11 Tidak menyala

Cuka CH3COOH Redup

Urutan daya hantar listrik yang benar adalah ….
A. Cuka > gula > asam klorida
B. Gula > cuka > asam klorida
C. Asam klorida > cuka > gula
D. Cuka > asam klorida > gula
E. Asam klorida > gula > cuka
3. Dari pengujian larutan dengan alat uji elektrolit didapatkan data sebagai berikut.

Lampu

Larutan Elektrode

Menyala Padam

1√ - Ada gelembung gas

2√ - Ada gelembung gas

3- √ Ada gelembung gas

4 - √ Tidak

Larutan yang termasuk elektrolit lemah adalah ….

A. Larutan 1 dan 2

B. Larutan 2 dan 3

C. Larutan 2

D. Larutan 3

E. Larutan 4

4. Dua larutan A dan B diuji dengan alat uji elektrolit. Lampu alat uji menyala ketika menguji

larutan A sedangkan ketika larutan B diuji lampu tidak menyala, tetapi ada

gelembung-gelembung gas pada elektrodenya. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan

bahwa ….

A. Larutan A elektrolit kuat dan larutan B nonelektrolit

B. Larutan A nonelektrolit dan larutan B elektrolit kuat

C. Jumlah ion pada larutan A lebih banyak daripada jumlah ion pada larutan B

D. Jumah ion pada larutan A lebih sedikit daripada jumlah ion pada larutan B

E. Jumlah ion dalam kedua larutan tidak dapat dibandingkan

5. Larutan H2SO4 digunakan pengrajin batik untuk mempertajam warna. Larutan H2SO4 di
dalam air akan terionisasi menjadi ….
A. H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
B. H2SO4(aq) → 2H+(aq) + 4SO-(aq)
C. H2SO4(aq) → H2+(aq) + SO42-(aq)
D. H2SO4(aq) → H2+(aq) + 4SO2-(aq)
E. H2SO4(aq) → H2+(aq) + SO42-(aq)

6. Pengusaha batik menjelaskan Natrium Nitrit dalarn batik digunakan untuk melarutkan zat
warna indigosol. Ketika diuji daya hantarnya, larutan natrium nitrit dapat menghantarkan
listrik, maka berdasarkan jenis ikatannya larutan natrium nitrit termasuk ....
A. Senyawa ion
B. Senyawa kovalen
C. Senyawa kovalen non polar
D. Senyawa kovalen semi polar
E. Senyawa kovalen yang tidak terhidrolisis

7. Lilin pada pembuatan batik pada prinsipnya memanfaatkan dua sifat bahan yang tidak saling
larut dan tidak bisa bercampur, sebagaimana minyak dan air. Lilin mengandung minyak,
sedangkan pewarna mengandung air sehingga bagian yang tertutup lilin otomatis tidak bisa
ditembus oleh pewama. Ketika lilin batik (malam) dilelehkan kemudian diuji daya hantar
listriknya, ternyata lampu uji tidak menyala, rnaka dapat disimpulkan bahwa ....
A. Lilin terrnasuk senyawa kovalen polar
B. Lilin termasuk senyawa kovalen non polar

C. Lilin termasuk senyawa jenuh
D. Lilin termasuk senyawa ionik.
E. Lilin diklasifikasikan sebagai asarn lemah
8. Sebanyak 0,1 mol asam cuka yang berperan sebagai mordant yang digunakan dalam proses
pewarnaan batik secara alami terlarut dalam air, larutan asam cuka tersebut telah terurai
0,005 mol. Berapa % asam cuka yang terionisasi menjadi ion-ionnya?
A. 1%
B. 0,1%
C. 5%
D. 0,5%
E. 0,05%
9. Larutan Natrium Klorida dan Kalium Klorida merupakan larutan yang digunakan pada
proses pewarnaan batik, keduanya menghantarkan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
larutan ...

1. merupakan senyawa ion
2. bersifat asam
3. mengandung ion
4. merupakan senyawa kovalen
yang benar adalah ...
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 4 dan 3
D. 2 dan 1
E. 3 dan 2
10. Soda kue dalam batik berfungsi sebagai penguat warna atau untuk membuat suasana alkali
(basa) yang mempunyai rumus kimia NaHCO, Larutan NaHCO, tersebut digolongkan
sebagai .....
A. Larutan jenuh
B. Larutan non-elektrolit
C. Larutan elektrolit kuat
D. Larutan elektrolit lemah
E. Larutan tak jenuh.

Daftar Pustaka

Ananda,P., & Ismail,A. (2016).Pengaruh Pemberian Tawas dengan Dosis Bertingkat dalam
Pakan Selama 30 Hari terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Wistar.Jurnal
Kedokteran Diponegoro, 5 (3),210-221.

Arifin,B., & Ibrahim,S. (2016).Struktur,Bioaktivitas dan Antioksidan Flavanoid.Jurnal
Zarah ,6(1),21-29.

Brook,C.,Overton,T.,& Rayner-Canham,G.(2014).Descriptive Inorganic Chemistry Sixth
Edition .Canada : W.H. Freeman and Company.

Brown,T.L.(2005).Chemistry the Central Science (13 th editi).Boston : Pearson.
Eri,(2017).Warisan Buyut Trusmi.Kompas ,9.
Justiana, S, dan M. (2009). Chemistry 1, Jakarta : Yudistira
Kwartiningsih, E., Setyawardhani, D., Wiyatno, A., & Triyono, A. (2009). Zat Pewarna

Alami Tekstil dari Kulit Buah Manggis, Ekuilibrium, 8(1), 41-47
Miller Jr, G.T. (1982). Chemistry: A Basic Introduction. Second Edition. California

Wardsworth Publishing Company
Mulyaningsih, N. F. (2015). PERANAN PENGRAJIN DALAM PELESTARIAN BATIK

KUDUS (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG).
Paryanto, P., Nur, A., & Nurcahyanti, D. (2018). Produksi dan Aplikasi Zat Warna Alami

dari Kulit Kayu Tingi untuk Batik di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Kabupaten
Boyolali, Jurnal Ilmiah Momentum, 14(2), 1-7.
Ramadhania,D.,& S,P,P.(2010).Pengaruh Perbedaan Cara Ekstraksi dan Bahan Fiksasi
Bahan Pewarna Limbah Serbuk Kayu Mahoni terhadap Kualitas Pewarnan batik.Jurnal
Pendidikan.415-423.
Sherlly M,F Ledoh,Luther Kadang,Pius Dore Ola,F,Z.,S, dan R.I.L
(2019).Elektrodekolorisasi Zat Warna Napthol dari Limbah Tenun Ikat Menggunakan
Elektrolit H2O2.Seminar Nasional Sains dan Teknik Fst Undana (Sainstek-iv),iv,31-37
Sudarmin, Susilogati, S. & Sumarni, W. (2018). Model Pembelajaran Kimia Organik
Bahan Alam Berpendekatan Science Technology Engineering and Mathematics (STEM)
Terintegrasi Etnosains. Semarang : UNNES Press
Sudarmo ,U. (2003).Kimia Untuk SMA /MA kelas X.Jakarta:Erlangga
Susilowati,E.,& Harjani,T.(2003).Kimia 1 Kelas X untuk SMA/MA.Solo : PT Wangsa
Jatra Lestari
Zumdhai. (2007).World of Chemistry .Boston : A Houghton Miflin Company.

36


Click to View FlipBook Version