Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 51 Dimana [BOH]=[HA], dan [B +] = [A −], ℎ ∶ [][] [A−][A−] = [] 2 [A−] 2 = [] [A−] = √ Dari tetapan ionisasi asam lemah pada reaksi kesetimbangan berikut: HA↔ H+ + OHDi peroleh nilai Ka, Ka = [H+][A −] [HA] , sehingga [H +] = [] [A−] [H+ ] = x √ [H+ ] = √ pH larutan garam yang terhidrolisis sempurna dapat dihitung menggunakan rumus yang diturunkan sebagai berikut: [H +] = √ Ka x Kw Kb Berdasarkan persamaan di atas, maka harga pH larutan dapat dicari melalui: pH = – log [H+ ]
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 52 MARI BERLATIH 3! Perhatikan table harga Ka asam fosfat di bawah ini! Asam lemah Tahap Ionisasi Harga Ka Asam Fosfat H3PO4 ⇌ H+ + H2PO4 - Ka1 = 7,5 . 10-3 H2PO4 - ⇌ H+ + HPO4 2- Ka2 = 6,2 . 10-8 HPO4 2- ⇌ H+ + PO4 3- Ka3 = 2,2 . 10-12 Apabila senyawa NaH2PO4 direaksikan dengan senyawa NaOH, maka reaksi tersebut akan menghasilkan senyawa garam NaH2PO4. Senyawa NaH2PO4 akan mengalami hidrolisis parsial Ketika dilarutkan di dalam air. Maka tentukan: a. Persamaan reaksi hidrolisis pada senyawa NaH2PO4 b. Sifat larutan garam yang dihasilkan c. pH larutan yang terhidrolisis
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 53 YUK INTIP PROSES PEMBUATAN GARAM DI DESA SAMBILAWANG! Gambar 12 Petani garam Desa Sambilawang Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Kebutuhan garam dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum banyak diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Kualitas garam yang dikelola secara tradisional pada umumnya harus diolah Kembali untuk dijadikan garam konsumsi maupun untuk maram industri. Pada umumnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari Langkah-langkah proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan kristalisasi). Bila seluruh zat yang terkandung diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida (NaCl) yang terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut terbawa (impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut “Kristalisasi Total”. Apabila ingin mendapatkan hasil garan Natrium Klorida yang kemurniannya tinggi harus ditempuh cara kristalisasi bertingkat. Kristalisasi komponen garam tersebut diatur pada tempat-tempat yang berlainan secara berturut-turut maka dapatlah diusahakan terpisahnya komponen garam yang relative lebih murni. Salah satu daerah penghasil garam terbesar di pulau Jawa adalah Kabupaten Pati. Proses pembuatan garam di Desa Sambilawang Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati secara umum dilakukan memalui proses pembuatan garam pada lahan tambak. Aktifitas pembuatan garam ini dilakukan pada bulan kemarau (mulai bulan Juni hingga bulan Oktober). Pembuatan garam ditambak merupakan salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pertanian garam di Desa Sambilawang menggunakan metode pembuatan garam secara tradisional.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 54 Proses pembuatan garam secara tradisional bisa dikategorikan ada dua jenis yaitu dengan metode penguapan dengan sinar matahari di tambak-tambak garam dan dengan cara Teknik perebusan (garam direbus), di Desa Sambilawang sendiri memakai jenis pembuatan garam dengan metode penguapan dengan sinar matahari di tambak-tambak garam yang tersedia. Perhatikan alur pembuatan garam di bawah ini! Tahap pengurasan, tahap pembuatan petak tambak, tahap pengeringan petak tambak, tahap penghalusan petak tambak, tahap pengaliran siklus air laut, tahap panen garam. Alat yang digunakan untuk membuat garam ini terdiri dari : silinder pemadat tanah yang terbuat dari kayu, penggaruk, dan keranjang untuk memungut garam. Tahap pembuatan garam di lahan tambak dimulai dengan membagi lahan menjadi beberapa petakan yaitu petak tempat penyimpanan air muda (air laut yang baru dialirkan dari sungai ke tambak), petak peminihan, dan petak kristalisasi. Gambar 13 Tambak garam Desa Sambilawang Tahapan pembuatan garam dilakukan dengan pengeringan dan lahan kristalisasi terlebih dahulu, kemudian memasukan air laut ke petak penyimpanan air muda, lalu pemasukan air ke petak peminihan (waduk). Selanjutnya dilakukan pemasukan air laut ke lahan kristalisasi dan dibiarkan selama 4-5 hari. Selama 4-5 hari garam dikeringkan di bawah sinar matahari, garam siap untuk dipanen. Garam hasil panen kemudian diangkut dan selanjutnya dimasukkan ke gudang penyimpanan. Tahap pengurasan Tahap pembuatan petak tambah Tahap pengeringan petak tambak Tahap penghalusan petak tambak Tahap pengaliran siklus air laut Tahap panen garam
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 55 Pilihlah jawaban yang benar melalui tautan dibawah ini! 1. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan wajik kletik adalah natrium benzoate. Garam natrium benzoate apabila dilarutkan di dalam air akan mengalami reaksi hidrolisi. Sifat serta nilai pH untuk larutan C6H5COONa 0,01 M adalah .... (Ka C6H5COOH) = 7,2 x 10-4) a. 5 – log 8, garam bersifat asam b. 4 –log 5, garam bersifat asam c. 7, garam bersifat netral d. 8 + ½ log 7, garam bersifat basa e. 8 – ½ log 7, garam bersifat basa 2. Jika larutan C6H5COONa 0,1 M diketahui terhidrolisis sebesar 1%, maka pH larutan tersebut adalah .... a. 3 b. 8 c. 7 d. 9 e. 11 3. Prediksilah beberapa perlakuan berikut yang benar terkait larutan Garam C6H5COONa di dalam air ! a. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan 100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M b. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan 200 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M c. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 200 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M d. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 50 cm3 larutan NaOH 0,2 M dengan 150 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M e. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,2 M dengan 100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M LATIHAN SOAL KEGIATAN 3
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 56 4. Andi seorang siswa XI MIPA hendak melakukan uji sifat larutan garam menggunakan beberapa indikator. Diketahui rentang pH suatu indikator yaitu sebagai berikut : Indikator pH Warna Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – megenta Alizarin kuning 10,1 – 12,0 Kuning – merah Jika diketahui larutan natrium benzoate atau C6H5COONa 0,25 M dengan Ka C6H5COOH = 1,17 x 10-6 , maka berdasarkan perhitungan nilai pH indikator yang sesuai untuk melakukan uji larutan natrium benzoate adalah... a. Alizarin kuning b. Fenolftalein c. Bromtimol biru d. Metil merah e. Metil jingga 5. Bu Teti seorang guru kimia, menugaskan siswa kelas XI MIPA untuk membuat batik ecoprint dengan menggunakan dedaunan di lingkungan sekitar. Setiap kelas ditugaskan untuk membuat 1L larutan FeSO4 dengan pH = 5. Larutan FeSO4 akan digunakan untuk membuat warna batik ecoprint yang dihasilkan menjadi awet dan tidak mudah luntur. Jika diketahui Kb larutan FeSO4 adalah 1,8 x 10-6 , maka massa FeSO4 yang dibutuhkan untuk membuat larutan tersebut adalah .... (Ar Fe = 56; S = 32; O = 16) a. 0,271 gram b. 0,217 gram c. 2,017 gram https://forms.gle/wyisBtutWwYthR4eA d. 2,710 gram e. 2,071 gram Pedoman penskoran Cocokkanlah jawaban ananda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir setiap kegiatan pembelajaran. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan ananda terhadap materi kegiatan pembelajaran ke-1. Nilai = jumlah skor perolehan/ jumlah skor maksimum x 100 % Konversi tingkat penugasan: 90-100 % : Baik sekali 80-89 % : Baik 70-79 % : Cukup <70 % : Kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, ananda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar ke-2, hebat! Jika masih di bawah 80 %, ananda harus mengulangi materi kegiatan belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai. Link Pengerjaan:
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 57 CAMPURAN BAKING SODA DAN CUKA AMPUH UNTUK MEMBERSIHKAN KERAK, KOK BISA YA? Gambar 14 Soda Kue Gambar 15 Cuka Sumber: dokumentasipribadi Sumber: dokumentasipribadi Soda kue adalah nama umum untuk natrium bikarbonat (NaHCO3). Apabila mendengar soda kue, kebanyakan orang akan mengaitkannya dengan kegiatan memasak. Mengapa demikian? Karena soda kue merupakan salah satu bahan tambahan yang umumnya ditambahkan dalam adonan kue untuk membuat kue mengembang. Sedangkan cuka adalah larutan encer asam asetat (HC2H3O2), yang dihasilkan oleh bakteri selama fermentasi. Cuka umumnya digunakan sebagai pengatur keasaman makanan, misalnya pada bakso dan mie ayam. Kedua bahan dapur tersebut apabila dicampurkan dapat menjadi bahan pembersih yang efektif untuk membersihkan noda karena ditemukan pada sisi yang berlawanan dari skala pH. pH adalah ukuran seberapa asam atau basa suatu zat yang dinyatakan dalam skala dari 1 (sangat asam) hingga 14 (sangat basa), dengan nilai netral pada skala 7. Menurut Survei Geologi AS, air murni memiliki pH 7, baking soda memiliki pH 9, sedangkan cuka memiliki pH 2. Sebagai garam, soda kue melarutkan senyawa organik seperti kotoran, minyak, dan bahan lengket lainnya. Selain itu, struktur mineral dari setiap partikel soda kue memberikan abrasif yang lembut untuk dibersihkan tanpa meninggalkan goresan. Sebagai asam, cuka dapat memecah mineral yang terbentuk dari air keran yang keras, membentuk noda pada bak cuci, bak mandi dan meja. Cuka dengan kandungan senyawa asam asetat (HC2H2O2) dapat memecah mineral yang tercipta dari sisa tetesan air keran yang mengeras. Reaksi antara soda kue dan cuka pada dasarnya terjadi dalam dua langkah, namun secara keseluruhan reaksi tersebut dapat diringkas dengan persamaan berikut: soda kue (natrium bikarbonat) ditambah cuka (asam asetat) menghasilkan karbon dioksida ditambah air ditambah ion natrium ditambah ion asetat.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 58 AYO MENCOBA! Tujuan: Mengetahui sifat larutan garam yang mengalami hidrolisis Mengidentifikasi pH larutan garam yang mengalami hidrolisis Alat dan Bahan: Alat: 1. Gelas plastik 2. Tutup botol 3. Sendok makan dan sendok teh Bahan: 1. Air 2. Bleng 3. Soda kue 4. Garam dapur 5. Micin (MSG) 6. Natrium Benzoat (pengawet makanan) 7. Kertas lakmus merah dan biru 8. Indikator universal Langkah kerja: 1. Siapkan 5 gelas plastik dan isi masing-masing gelas plastik dengan air hingga terisi seperempat gelas 2. Masukkan satu sendok makan tawas, soda kue, garam dapur, micin, dan sabun cuci pada masing-masing gelas plastik yang berbeda 3. Aduk hingga larut sempurna 4. Ambil masing-masing larutan sebanyak dua sendok teh dan letakkan dalam 5 tutup botol yang berbeda 5. Masukkan kertas lakmus merah dan biru pada masing-masing tutup botol yang berisi larutan 6. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus 7. Celupkan indikator universal ke dalam gelas plastik yang berisi larutan 8. Amati perubahan warna dan ukur pH menggunakan indikator universal
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 59 Hasil Pengamatan: Larutan Perubahan warna pH Sifat garam Lakmus merah Lakmus biru Larutan tawas Larutan soda kue Larutan garam dapur Larutan MSG Larutan sabun cuci Pertanyaan: 1. Tuliskan masing-masing reaksi hidrolisis yang terjadi! 2. Kelompokkan garam yang bersifat asam, basa, dan netral! 3. Mengapa larutan garam dapat mempunyai sifat asam atau basa atau netral? Jelaskan dengan teori hidrolisis! 4. Lengkapi tabel berikut: Larutan Rumus molekul Asam pembentuk (kuat/lemah) Rumus kimia asam pembentuk Basa pembentuk (kuat/lemah) Rumus kimia basa pembentuk Bleng Soda kue Garam dapur MSG Natrium benzoate (pengawet makanan) Link Pengumpulan Laporan: https://drive.google.com/drive/folders/1KOp2KVgGK66BGxc7e-vcoxavnjda2Hc7?usp=sharing
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 60 RANGKUMAN 1. Setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan asam (anion). 2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat relatif lemah atau bahkan tidak dapat bereaksi sama sekali dengan air. Sementara itu garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah relatif kuat bereaksi dengan air. 3. Berdasarkan asam dan basa pembentuknya jenis garam dibedakan menjadi 4 sebagai berikut : a. Garam dari asam kuat dan basa kuat Garam dari asam kuat dan basa kuat misalnya garam natrium klorida (NaCl). Larutan garam ini memiliki pH yang tidak berubah dan sama dengan pH air murni pH = 7 larutan ini bersifat netral. b. Garam dari asam lemah dan basa kuat Garam dari asam lemah dan basa kuat contohnya garam natrium asetat (CH3COONa). Larutan garam ini bersifat basa atau mempunyai pH > 7 c. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah Garam dari asam kuat dan basa lemah contohnya garam amonium klorida (4). Larutan bersifat asam atau mempunyai < 7. Derajat hidrolisis garam () yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai berikut. d. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Garam dari asam lemah dan basa lemah contohnya garam amonium sianida (4). Garam jenis ini mengalami hidrolisis total atau hidrolisis sempurna.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 61 4. Hidrolisis total adalah peristiwa hidrolisis dari seluruh garam, baik ion positifnya maupun ion negatifnya membentuk basa dan asamnya kembali. Harga pH larutan garam jenis ini tidak tergantung pada konsentrasi garamnya, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb. Ketentuannya sebagai berikut. a. Jika, Ka = Kb maka larutan garam bersifat netral atau mempunyai pH = 7 b. Jika Ka > Kb, maka larutan garam bersifat asam atau mempunyai pH < 7 c. JikaKa < Kb, maka larutan garam bersifat basa atau mempunyai pH > 7 Keterangan : = tetapan asam = tetapan basa = tetapan air [+] atau M = konsentrasi kation (komponen garam) yang terhidrolisis. 5. Derajat hidrolisis garam () yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dirumuskan sebagai berikut.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 62 Petunjuk pengerjaan soal : 1) Isilah biodata (nama, nomor absen, dan kelas) Anda dengan lengkap dan benar pada 2) lembar jawab yang tersedia. 3) Waktu pengerjaan soal adalah 60 menit. 4) Soal berjumlah 20 dimana masing-masing soal memiliki dua tingkatan. 5) Pilihlah satu jawaban yang tepat pada soal tingkat (I) pilihan ganda dengan memberi tanda silang (X). 6) Pada soal tingkat (II), tuliskan alasan Anda memilih jawaban pada tingkat (I) dengan singkat dan tepat. 7) Semua jawaban harus ditulis pada lembar jawab yang tersedia. 8) Diperkenankan menggunakan alat bantu hitung kalkulator scientific. 9) Gunakan pulpen untuk menjawab pada lembar jawab. 10) Soal tidak boleh dicoret-coret dan dibawa pulang. Lembar Soal Perhatikan gambar dan wacana Onde-Onde Ketawa berikut untuk menjawab soal No.1 - 3 ! Onde-Onde Ketawa Salah satu jajanan khas daerah yang sering di jumpai di Blora saat acara hajatan adalah ondeonde ketawa. Bentuk onde-onde ketawa sekilas mirip dengan onde-onde pada biasanya yang juga diberi taburan wijen. Hanya saja roti ini berbentuk bulat yang mengembang yang terdapat belahan di permukaannya, sehingga terlihat seperti sebuah senyuman atau tertawa. Masyarakat Blora menyebut onde-onde ketawa dikenal dengan nama ‘‘gelek’’ atau secara Bahasa Indonesia berarti ‘’ketawa’’. Berdasarkan wawancara pada salah satu pembuat gelek di daerah Blora, efek EVALUASI
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 63 gelek yang mengembang dan merekah saat digoreng ini adalah karena pemanfaatan obat pengembang yang biasanya ditambahkan dalam pembuatan jajanan khas ini. Obat pengembang ini cukup mudah dibeli di toko-toko penjual bahan-bahan kue. Obat pengembang ini sendiri dalam ilmu kimia disebut dengan natrium bikarbonat (NaHCO3). Natrium bikarbonat digunakan untuk mengembangkan adonan karena membuat adonan roti naik atau mengembang dengan membuat jutaan gelembung gas karbon dioksida. 1. Berdasarkan wacana Onde-onde ketawa, Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau Soda kue merupakan salah satu garam yang larut dalam air dan bersifat basa. Reaksi yang menunjukkan terjadinya sifat basa tersebut adalah .... a. Na+ (aq) + OH- (aq) → NaOH (aq) , b. HCO3 - (aq) + H+ (aq) → H2CO3 (aq) , c. HCO3 - (aq) + H2O (l) → H2CO3 (aq) + OH- (aq) , d. HCO3 - (aq) + NaOH (aq) → NaHCO3 (s) + OH- (aq) , e. Na+ (aq) + H2O (l) → NaOH (aq) + H+ (aq), Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. Diketahui untuk membuat gelek digunakan sebanyak setengah sendok teh obat pengembang atau sama dengan 1,34 gram NaHCO3 yang kemudian dilarutkan dalam air sampai volume 250 mL. Jika Ka H2CO3 = 4 x 10-7 , maka pH larutan NaHCO3 adalah.... (Ar Na = 23; H=1; C=12; O=16) a. 6 – log 4 b. 12 – log 4 c. 9 + log 4 d. 6 + log 4 e. 12 + log 4 Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………….………………………………………………………………
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 64 3. Penggunaan obat pengembang sebagai bahan pengembang kue termasuk pada onde-onde ketawa umum dilakukan dan diperbolehkan. Namun demikian, penggunaan obat pengembang secara berlebihan juga dapat menyebabkan keracunan, dehidrasi, muntah maupun diare. Jika ditinjau dari prinsip hidrolisis garam, hal ini terjadi akibat .... a. Soda kue berlebih dapat meningkatkan kadar garam dalam darah b. Soda kue memiliki kandungan sodium yang tinggi. c. Hidrolisis Soda kue berlebih dapat meningkatkan kadar asam dalam lambung d. Garam NaHCO3 yang terlalu banyak akan mengendap pada lambung. e. Garam NaHCO3 yang terlalu banyak tidak dapat dihidrolisis dalam tubuh. Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………….……………………………………………………………… Perhatikan gambar dan wacana Kerupuk Gendar berikut untuk menjawab soal No.4-6 ! Kerupuk Gendar Salah satu jenis krupuk yang ditemukan di daerah Blora adalah krupuk gendar. Bahan utama pembuatan krupuk gendar adalah nasi yang kemudian diberi bumbu. Berdasarkan wawancara salah satu warga pembuat krupuk gendar di Blora, untuk menambah kekenyalan terkadang ditambahkan bleng agar adonan mentahnya menjadi kenyal dan padat. Kata bleng sendiri berasal dari tuturan Jawa yang artinya bahan pengembang. Sedangkan dalam ilmu kimia bleng sendiri merupakan natrium biborat, (Na2B4O7). Penggunaan bleng sebagai campuran bahan makanan sebenarnya tidak dianjurkan karena bleng mengandung boraks (Na2B4O7) meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Kandungan inilah yang dapat membuat adonan krupuk gendar tidak mudah basi serta jika digoreng serta krupuk yang dihasilkan dapat lebih renyah. 4. Berdasarkan wacana kerupuk gendar, Peristiwa yang terjadi jika bibit gendar atau bleng (Na2B4O7) dilarutkan dalam air serta sifat larutan yang dihasilkan adalah....
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 65 a. Ionisasi total, bersifat asam b. Hidrolisis parsial pada kation, bersifat asam c. Hidrolisis parsial pada anion, bersifat basa d. Disosiasi sebagian, bersifat basa e. Hidrolisis total, bersifat basa Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………….……………………………………………………………… 5. Berdasarkan wacana krupuk gendar, bagaimana sikap anda apabila bleng diganti dengan senyawa lain? Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………… 6. Anya memiliki dua sampel larutan boraks yang berbeda. Kedua sample tersebut disajikan dalam table berikut. Sample Sample A Sample B Molaritas 0,1 M 0,1 M Terhidrolisis 1% 5% Dia hendak menguji pH kedua sample tersebut. Pernyataan berikut yang benar adalah…. a. pH sample A > pH sample B b. pH sample A < pH sample B c. pH sample A = pH sample B d. pH sample A dua kali lebih besar dari pH sample B e. pH sample B dua kali lebih besar dari pH sample A Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. Perhatikan gambar dan wacana Wajik Kletik berikut untuk menjawab soal No.7-9 ! Wajik Klethik
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 66 Wajik Klethik merupakan salah satu makanan khas Blitar yang sering juga dijumpai pada acara pernikahan di daerah Blora. Kata klethik sendiri merupakan tuturan jawa dari kata kemlethik atau yang berarti suara yang dihasilkan saat memakan beras yang dimasak setengah matang. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu warga pembuat wajik klethik di Blitar, bahan utama makanan khas ini adalah beras ketan putih yang dimasak setengah matang dan kemudian dimasak bersama gula merah dan parutan kelapa. Dalam proses produksi skala besar pembuatan wajik kletik yang biasanya dijual sebagai oleh oleh khas daerah, sering ditambahan bahan pengawet tertentu untuk proses pengawetan. Bahan pengawat tersebut dapat dibeli secara bebas oleh masyarakat di toko kelontong dan sering disebut dengan bahan pengawet/ pengkenyal. Dalam ilmu kimia sendiri bahan pengawet tersebut merupakan garam natrium benzoate yang memiliki rumus kimia C6H5COONa. 7. Berdasarkan wacana wajik klethik, Jika natrium benzoate atau C6H5COONa dilarutkan dalam air maka peristiwa yang terjadi serta sifat dari larutan yang terbentuk adalah… a. Ionisasi, Asam Lemah b. Ionisasi, Basa Lemah c. Netralisasi, Netral d. Hidrolisis parsial, Asam e. Hidrolisis parsial, Basa Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………….……………………………………………………………… 8. Berdasarkan wacana wajik klethik, bahan pengawet natrium benzoate atau C6H5COONa di laboratorium sendiri dapat dibuat dari campuran senyawa… dan…
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 67 a. CH3COOH dan Na2SO4 b. C6H5COOH dan NaOH c. CH3COOH dan NaOH d. C6H5COOH dan Na2SO4 e. C6H5COOH dan H2SO4 Jelaskan sifat dari masing-masing senyawa dan campurannya : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………… 9. Andi seorang siswa XI MIPA hendak melakukan uji sifat larutan garam natrium benzoate pada pengawet makanan wajik klethik menggunakan beberapa indikator. Diketahui rentang pH suatu indikator yaitu sebagai berikut : Indikator pH Warna Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – kuning Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – biru Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – megenta Alizarin kuning 10,1 – 12,0 Kuning – merah Jika diketahui larutan natrium benzoate atau C6H5COONa 0,25 M dengan Ka C6H5COOH = 1,17 x 10-6 , maka berdasarkan perhitungan nilai pH indikator yang sesuai untuk melakukan uji larutan natrium benzoate adalah... a. Alizarin kuning b. Fenolftalein c. Bromtimol biru d. Metil merah e. Metil jingga Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………….
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 68 10. Setelah mempelajari sifat-sifat hidrolisis garam, Dewi hendak menggelompokkan beberapa garam sesuai dengan jenisnya. Hasil membaca dari berbagai literatur, Dewi menemukan beberapa senyawa garam. Diantaranya garam-garam berikut : (1) CH3COONa (2) CH3COONH3 (3) K2CO3 (4) Ba(NO2)2 (5) (NH4)2SO4 (6) Ca(NO3)2 Garam yang memiliki sifat yang sama dengan garam natrium benzoate pada pengawet makanan wajik klethik (C6H5COONa) adalah .... a. (1), (3), dan (6) b. (1), (3) dan (4) c. (2), (5), dan (6) d. (3), (4), dan (6) e. (2), (3) dan (5) Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. Perhatikan gambar dan wacana Batik Blora berikut untuk menjawab soal No.11-13 ! Batik Blora Batik merupakan salah satu kebudayaan indonesia. Hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki motif khas batiknya sendiri. Di daerah Blora sendiri motif batik yang paling terkenal adalah motif Batik Jatiku. Motif ini menggambarkan berbagai bagian dari pohon jati mulai dari
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 69 tunas, daun, batang, ranting, sampai kambium atau lingkaran pada batang. Proses pembuatan batik di Blora meliputi nyoret, nglowong, nembok, medel, ngerok, mbironi, menyoga dan nglorod. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pengrajin batik di daerah Blora, proses pewarnaan batik sendiri masih menggunakan senyawa kimia bernama naptol, pewarna ini digunakan karena proses penggunaanya yang cepat dan warna yang dihasilkan cukup kuat. 11. Salah satu proses pembuatan batik adalah nglorod. Nglorod merupakan proses menghilangkan sisa-sisa malam pada kain dengan cara memasukkan kain batik yang sudah diwarnai ke dalam air mendidih. Saat proses ini berlangsung seringkali menghasilkan asap putih yang beraroma tidak sedap. Menurut saudara bagaimana dampak menghirup asap atau bau pada proses nglorod ini secara langsung bagi kesehatan? Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. 12. Pewarna sintetis batik menimbulkan kerusakan lingkungan karena menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Pada proses pewarnaan naphtol cenderung dihasilkan limbah dengan pH tinggi (basa). Menurut pendapat saudara, bagaimana kita menyikapi kerusakan lingkungan yang terjadi akibat limbah pembuatan batik? Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………. 13. Seorang siswa sendang melakukan kunjungan ke salah satu pengrajik Batik Blora, ia melihat bahwa dalam prosesnya, pengrajin mencampurkan larutan napthol dengan larutan soda api pada proses pewarnaan. Tujuan dari pencampuran kedua senyawa tersebut adalah…. a. Naphtol dicampurkan dengan NaOH agar dapat larut dalam air b. Napthol dicampurkan NaOH agar keluar warna yang dinginkan c. Napthol dicampurkan NaOH untuh mendinginkan larutan sehingga warna mudah menempel di kain d. Napthol dicampurkan NaOH agar kain tidak mudah luntur e. Napthol dicampurkan NaOH agar tercium wangi yang diinginkan Jelaskan alasan memilih jawaban secara ilmiah :
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 70 ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………….. Bacalah wacana terkait limbah batik berikut untuk menjawab soal No. 14! Salah satu ahli kimia yang bekerja di industri batik bertugas untuk memeriksa dan mengontrol pH air sungai dan danau tempat mereka membuang limbah agar tidak tercemar. Air sungai mengandung senyawa NaOH yang berlebih sehingga membuat kadar pH basa pada air sungai cukup besar. Berikut merupakan data tingkat keasaman air Sungai pada Tahun 2022. 14. Berdasarkan grafik di atas, maka konsentrasi NaOH air sungai pada bulan Mei adalah. ....... mol/L a. 0,058 mol/L b. 0,158 mol/L c. 0,258 mol/L d. 0,358 mol/L e. 0,458 mol/L Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. 15. Berdasarkan wacana di atas, senyawa garam berikut yang memiliki sifat mirip dengan NaOH adalah…. a. KCN b. K2SO4 c. NH4CN d. NH4Cl
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 71 e. (NH4)2SO4 Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. Perhatikan gambar dan wacana Manisan Carica berikut untuk menjawab soal no.16-17 ! Manisan Carica Manisan carica adalah salah satu makanan khas Wonosobo yang dapat ditemui di daerah Blora. Manisan ini terbuat dari buah carica, yaitu sejenis buah pepaya yang hidup di dataran tinggi. Dalam industri pabrik minuman kemasan umumnya sering dijumpai penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan, salah satunya yaitu pengawet. Salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan adalah natrium benzoat (C6H5COONa). Pemberian pengawet dalam minuman kemasan bertujuan untuk meminimalisir perubahan pH (tetap konstan/sebagai penyangga) akibat perubahan suhu sehingga tidak mudah cepat basi. Selain itu, natrium benzoat dapat digunakan sebagai bahan pengawet yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme. 16. Berdasarkan bacaan manisan carica, selain sebagai bahan tambahan dalam minuman kemasan zat pengawet juga mengalami reaksi hidrolisis jika dilarutkan di dalam air. Prediksilah beberapa perlakuan berikut yang benar terkait larutan Garam C6H5COONa di dalam air ! a. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan 100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 72 b. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan 200 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M c. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 200 cm3 larutan NaOH 0,1 M dengan100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M d. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 50 cm3 larutan NaOH 0,2 M dengan 150 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M e. Garam C6H5COONa dapat dibentuk dari 100 cm3 larutan NaOH 0,2 M dengan 100 cm3 larutan C6H5COOH 0,1 M Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………….…………………………… 17. Berdasarkan bacaan makanan carica, garam natrium benzoate apabila dilarutkan di dalam air akan mengalami reaksi hidrolisis. Sifat serta nilai pH untuk larutan C6H5COONa 0,01 M adalah .... (Ka C6H5COOH) = 7,2 x 10-4 ) a. 5 – log 8, garam bersifat asam b. 4 –log 5, garam bersifat asam c. 7, garam bersifat netral d. 8 + ½ log 7, garam bersifat basa e. 8 – ½ log 7, garam bersifat basa Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. Perhatikan data pada table berikut untuk menjawab pertanyaan No. 18 ! Seorang praktikan mendapat tugas untuk membuat beberapa larutan sebagai berikut: No Larutan Konsentrasi Volume (mL) 1 Baking soda 1 M 25 2 Asam Benzoate 0,1 M 25 3 Natrium Benzoate 1M 50 4 Garam dapur 0,1 M 50 5 Bleng 1 M 25
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 73 18. Masing-masing garam di atas dilarutkan dalam air dan kemudian diukur pH nya dengan menggunakan pH meter. Di antara larutan garam di atas, manakah larutan garam yang memiliki pH=7? a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… ………………………………………………………………………………………………….. Perhatikan table percobaan untuk menguji garam berikut: Larutan Perubahan Lakmus Merah Perubahan Lakmus Biru Sifat Larutan 1 Merah Merah Asam 2 Biru Merah Asam 3 Biru Biru Basa 4 Merah Biru Basa 19. Data hasil uji yang tepat adalah… a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (3) dan (4) e. (1) dan (4) Jelaskan alasan memilih jawaban tersebut : ………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………. 20. Siswa kelas XI MIPA telah mengetahui bahwa banyak garam-garam dilingkungan sekitar bahkan biasa digunakan dalam tradisi/kebudayaan daerah. Misalnya, pada pembuatan ondeone ketawa menggunakan soda kue. Ibu Noni seorang guru kimia menugaskan siwa kelas XI MIPA untuk melakukan uji hidrolisis masing-masing larutan garam tersebut menggunakan
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 74 kertas lakmus. Setelah melakukan uji, siswa kelas XI MIPA ditugaskan untuk melengkapi tabel uji berikut : No Larutan Uji Lakmus Jenis Hidrolisis Persamaan reaksi Merah Biru Hidrolisis 1. NaHCO3 ….. Biru Parsial HCO3 - + H2O H2CO3 + OH2. NaC5H8NO4 Biru Biru Parsial ….. 3. (NH4)2SO4 Merah Merah ….. NH4 + + H2O NH4OH + H+ Data yang tepat untuk melengkapi tabel pada nomor 1), 2), dan 3) berturut-turut adalah .... A Merah Na+ + H2O NaOH + H+ Parsial B Biru NaC5H8NO4 + H2O Na+ + C5H8NO4 - Tidak terhidrolisis C Biru C5H8NO4 - + H2O HC5H8NO4 + OH - Parsial D Merah C5H8NO4 - HC5H8NO4 + OH - Parsial E Biru C5H8NO4 - + H2O C5H8NO4OH + H+ Total Pedoman penskoran Cocokkanlah jawaban ananda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir setiap kegiatan pembelajaran. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan ananda terhadap materi kegiatan pembelajaran ke-1. Nilai = jumlah skor perolehan/ jumlah skor maksimum x 100 % Konversi tingkat penugasan: 90-100 % : Baik sekali 80-89 % : Baik 70-79 % : Cukup <70 % : Kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, ananda dapat disimpulkan menguasi lembar evaluasi soal, Proud of you! Jika masih di bawah 80 %, ananda harus mengulangi materi kegiatan belajar ke-1-4, terutama bagian yang belum dikuasai.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 75 Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada kolom pilihan. No Pertanyaan Ya Tidak 1 Peserta didik mampu Menyimpulkan konsep hidrolisis garam dari persamaan reaksi ionisasi pada makanan lokal yang terdapat di Kota Blora dengan benar setelah melakukan studi literatur 2 Peserta didik mampu Menganalisis kandungan senyawa kimia dari garam tradisional yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Peserta didik mampu Menyimpulkan sifat garam yang terhidrolisis berdasarkan data dari berbagai literatur dan pustaka digital. 4 Peserta didik mampu Mengkorelasikan kebudayaan/tradisi daerah dengan penjelasan ilmiah jenis -jenis hidrolisis garam. 5 Peserta didik Terampil dalam memanfaatkan kertas lakmus, indikator universal, mapupun indikator alami untuk menjelaskan secara ilmiah mengenai sifat garam tradisional. 6 Peserta didik Terampil dalam melakukan percobaan pembuatan garam terhidrolisis dari bebagai asam dan basa untuk membuktikan teori pembentukan garam yang mengalami hidrolisis 7 Peserta didik mampu menentukan pH larutan garam tradisional berdasarkan data dari berbagai literatur, pustaka digital maupun dari percobaan. Penilaian diri Bila ada jawaban “Tidak”, maka segera lakukan review pembelajaran, sementara itu, bila semua jawaban “Ya”, maka ananda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 76 KUNCI JAWABAN No Pilihan Ganda Alasan 1 C Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau baking powder merupakan garam yang terbentuk dari asam lemah (H2CO3) dan basa kuat (NaOH). Jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion dari asam lemah ini akan bereaksi dengan air menyebabkan larutan bersifat basa. 2 C 3 B Baking powder dalam air akan terionisasi menghasilkan ion Na+ dan ion HCO3 - dimana hanya ion HCO3 - yang mengalami hidrolisis sesuai persamaan reaksi berikut : HCO3 - (aq) + H2O (l) → H2CO3 (aq) + OH- (aq) Baking powder memiliki kandungan ion sodium yang tinggi, sehingga saat seseorang mengonsumsi NaHCO3 dalam jumlah tinggi, tubuh akan memperbaiki keseimbangan garam dengan menarik air ke dalam sistem pencernaan. Akhirnya efek muntah dan diare terjadi. 4 C Di dalam air, garam boraks (Na2B4O7) akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis. Pada larutan Na2B4O7, hanya anion yang terhidrolisis yaitu ion B4O7 2 - menghasilkan ion OHsehingga peristiwa ini disebut sebagai hidrolisis parsial pada anion dan larutan bersifat basa.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 77 5 Saya setuju Saya setuju. Sodium tetraborate decahydrate atau Boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat yang berbentuk kristal lunak boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Senyawa apabila dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Oleh sebab itu penggunaan senyawa ini harus diganti dengan bahan yang alami seperti tepung kanji/tapioca. Penggunaan tepung kanji/tapioca memiliki manfaat yang sama yaitu sebagai pengenyal dan lebih aman. 6 A α = 1 % = √ 1 100 konsentrasi Na2B4O7 = 0,1 M pH = 14-13 = 11 α = 5% % = √ 5 100 konsentrasi Na2B4O7 = 0,1 M pH = ? α = √ ℎ α 2 = ℎ Kh = α 2 = ( 25 10000 ) 0,1
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 78 = 25 x10-5 [OH- ] = √ℎ [] [OH- ] = √25 x10−5 0,1 = 5 x 10-3M pOH = 3-log 5 pH = 11+ log 5 7 E Di dalam air, natrium benzoate atau C6H5COONa akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis. Pada larutan C6H5COONa, hanya anion yang terhidrolisis yaitu ion C6H5COO- menghasilkan ion OHsehingga peristiwa ini disebut sebagai hidrolisis parsial pada anion dan larutan bersifat basa 8 B Di dalam laboratorium, natrium benzoate atau C6H5COONa dapat dibuat dengan mencampurkan larutan asam benzoate (C6H5COOH) yang bersifat asam lemah dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang bersifat basa kuat. Adapun campuran senyawa tersebut membentuk senyawa natrium benzoate (C6H5COONa) dan air (H2O). Pada larutan C6H5COONa, hanya anion yang terhidrolisis yaitu ion C6H5COO- menghasilkan ion OHsehingga peristiwa ini disebut sebagai hidrolisis parsial pada anion dan larutan bersifat basa. 9 B Fenolftalein dimana larutan tersebut akan berwarna magenta 10 B Garam C6H5COONa merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Ion C6H5COOakan bereaksi dengan air menghasilkan ion OHyang menyebabkan larutan C6H5COONa
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 79 bersifat basa. Sehingga garam-garam yang memiliki sifat yang sama dengan micin adalah garam pada nomor (1), (3), dan (4). 11 Asap hasil pemanasan atau pembakaran biasanya mengandung ozon. Ozon merupakan zat polusi yang paling berhubungan dengan angka kejadian sakit kepala. Oleh sebab itu, tak cuma gangguan pernapasan, orang sensitif yang kerap menghirup asap hasil proses pelelehan malam akan mengalami sakit kepala, khususnya migrain. Oleh sebab itu disarankan untuk tidak menghirup asap ini secara langsung. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan APD berupa masker saat melakukan proses pembutan batik agar asap yang dihasilkan saat proses tersebut tidak secara langsung masuk ke dalam tubuh 12 Pengrajin Batik sebaiknya tidak langsung membuang limbah produksi ke alam. Hal yang bisa dilakukan adalah melakukan langkah pencegahan kerusakan lingkungan akibat limbah industry batik dengan membangun IPAL untuk setiap industry batik yang ada 13 A Pada dasarnya naphtol merupakan senyawa yang sukar larut dalam air karena bersifat non polar, sedangkan NaOH sangat mudah untuk larut dalam air karena bersifat polar, reaksi naphtol dan NaOH akan menghasilkan naptholat yang akan larut dalam air 14 B pH = 13,2, maka pOH = 0,8 pOH = -log [OH- ] 8 x 10-1 = -log [OH- ] [OH- ] = 0,158 mol/L 15 A Proses hidrolisis dapat terjadi pada campuran dari asam lemah dengan basa kuat / basa lemah dengan asam kuat maupun asam lemah dengan basa lemah dengan syarat asam dan basa keduanya habis bereaksi (mol asam dan mol basa ekivalen) 16 A KCN(aq)→K+ (aq)+ CN- (aq) K + (aq) → (tidak terhidrolisis)
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 80 CN- (aq) + H2O(aq) HCN(aq) + OH- (aq) Hidrolisis Sebagian dimana garam bersifat basa karen anion melepas ion OH- (Skor 2) 17 D 18 D Garam yang memiliki pH = 7 adalah garam garam tidak mengalami hidrolisis karena anion/kationnya berasal dari asam/basa kuat. Garam dapur (NaCl) anionnya merupakan Cl- berasal dari asam kuat dan kationnya adalah Na+ yang merupakan basa kuat 19 D Larutan 1 : (asam) √ 1. Kertas lakmus merah : warna merah √ 2. Kertas lakmus biru : waran merah √ Maka larutan tersebut benar bersifat asam Larutan 2 : (asam) x 1. Kertas lakmus merah : warna Biru x 2. Kertas lakmus biru : waran merah √ Maka larutan tersebut tidak benar bersifat asam Larutan 3 : (basa) √ 1. Kertas lakmus merah : warna biru√
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 81 2. Kertas lakmus biru : waran biru√ Maka larutan tersebut benar bersifat basa Larutan 4 : (basa) x 1. Kertas lakmus merah : warna merah x 2. Kertas lakmus biru : waran biru √ Maka larutan tersebut tidak benar bersifat basa 20 C Garam CaS merupakan garam yang berasal dari basa kuat dengan asam lemah, sehingga sifat garamnya adalah basa. Sifat basa dapat diketahui dari adanya perubahan warna lakmus merah menjadi biru. Berikutnya, garam NH4Cl merupakan garam yang memiliki sifat asam. Oleh karena itu, yang mengalami hidrolisis adalah kation. Sehingga persamaan reaksi hidrolisis yang terjadi yaitu : NH4 + + H2O NH4OH + H+ Terakhir pada tabel nomor 3, garam NH4CN terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, oleh karena itu jenis reaksi hidrolis yang terjadi adalah hidrolisis total.
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 82 DAFTAR PUSTAKA Andarias, S. H. (2018). Potensi Organ Tumbuhan sebagai Indikator Asam Basa. Sang Pencerah, 4(2), 64-69. Anwar, K. (2016). Implementasi saluran distribusi produk petani garam di Desa Sambilawang Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dalam perspektif ekonomi Islam. Thesis. Semarang: UIN Walisongo. Bagiada, A. G. (2019). Pemberian Natrium Flouride (NaF) pada Gigi yang Diberi Kekuatan Mekanik Ortodonti terhadap Ekspresi Osteonektin. Skripsi. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Fauziah, F., Sofyan, E. T., Setiawan, A., Sara, D. S., & Qosim, W. A. (2021). Pengaruh Pupuk Amonium Klorida terhadap N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) pada Inceptisol Jatinangor. Soilrens, 19(1), 1-8. Firmansyah, I., & Sumarni, N. (2016). Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas Terhadap pH Tanah, N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura, 23(4), 358. https://doi.org/10.21082/jhort.v23n4.2013.p358-364 Kadek, N., Lelono, B., & Arifin, S. (2010). Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Dosis Tawas Pada Proses Koagulasi Sistem Pengolahan Air Bersih. Teknik Fisika. http://digilib.its.ac.id/ May, P. (2017). Bleach (Sodium Hypochlorite). https://web.archive.org/ web/20161213230407/ http://www.chm.bris.ac.uk/motm/bleach/bleachh.htm Purba, M. & Sunardi. (2012). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. National Center for Biotechnology Information. (2022). Aluminum phosphate. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Aluminum-phosphate Pratiwi, S. H., Ropi, H., & Sitorus, R. (2015). Perbedaan Efek Kompres Selimut Basah dan Cold-pack terhadap Suhu Tubuh Pasien Cedera Kepala di Neurosurgical Critical Care Unit. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(3), 158–165. https://doi.org/10.24198/jkp.v3n3.4 Putri, D. R., Taufik, R., & Achmad, S. H. (2021). Formulasi Baking Soda dan Bahan Alami sebagai Pembersih Kerak Kamar Mandi. e-Proceeding of Applied Science. Vol.7, No.5 Oktober 2021. Hal. 1471-1477. Rahmawati, Nuryanti, S., & Ratman. (2016). Indikator Asam-Basa dari Bunga Dadap Merah (Erythrina crista-galli L.). Jurnal Akademika Kimia, 5(1), 29-36. Sudarmo, U. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Sudarmo, U. & Mitayani, N. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Sukeksi, L., Sidabutar, A. J., & Sitorus, C. (2017). Pembuatan Sabun dengan Menggunakan Kulit Buah Kapuk (Ceiba petandra) sebagai Sumber Alkali.. Jurnal Teknik Kimia, 6(3), 8–13. Supardi, K. I. & Gatot, I. (2016). Kimia Dasar II. Semarang: Swadaya Manunggal. Wati, J. & Hasby. (2020). Analisis Aktivitas Antosianin dari Buah Senggani (Melastoma candidum L.), Kulit Kopi (Coffea arabica L.), dan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Indikator Asam Basa. KATALIS Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia, 3(2), 1-6. 3839
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 83 GLOSARIUM Garam : Senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Hidrolisis : Penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Hidrolisis parsial : Kation dan anion yang dihasilkan dari ionisasi garam hanya sebagian yang bereaksi dengan air Hidrolisis total : Kation dan anion yang dihasilkan dari ionisasi garam seluruhnya bereaksi dengan air
Hidrolisis Garam Kelas XI SMA/MA Candrawulan-Magister Pendidikan Kimia UNNES E-Modul Terintegrasi Etno-STEM 84 Perkenalkan, penulis karya ini adalah Candrawulan Primadianningsih. Penulis adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Penulis lahir pada tanggal 10 Oktober 2000 di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Penulis sempat mengenyam pendidikan menengah atas di SMA N 1 Cepu, kemudian melanjutkan Pendidikan di perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang dengan mengambil jurusan Pendidikan Kimia dan lulus dengan predikat Cumlaude di tahun 2022. Saat ini penulis merupakan mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Semarang pada prodi Pendidikan Kimia. Adapun kesibukan penulis saat ini selain sebagai mahasiswa pascasarjana, penulis berprofesi sebagai pengajar kimia di SMA Semesta Semarang. Apabila pembaca ingin mengenal lebih dalam mengenai kehidupan penulis, pembaca bisa menghubungi penulis melalui alamat elektronik penulis [email protected]. Biografi Penulis