The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rizkyrazer12706, 2022-04-17 23:21:34

MARVEL

PROFIL MARVRL

Keywords: M RIZKY ADITYA

4. ANALISIS DATA

4.1 Deskripsi Film “The Avengers”
4.1.1 Sinopsis Film “The Avengers”

“The Avengers” adalah film yang bertemakan superhero yang
ditayangkan pertama kali tahun 2012. Film ini diproduksi oleh Marvel Studios
dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Karakter dalam
film ini diangkat berdasarkan karakter tokoh superhero milik Marvel Comics.
Film ini merupakan film pertama yang mengabungkan tokoh-tokoh karakter
superhero menjadi satu. Film yang di sutradarai Joss Whedon ini berhasil
memenangkan 33 penghargaan dari 77 nominasi. Selain itu “The Avengers” juga
menduduki posisi 226 film dengan rating tertinggi sepanjang masa (IMDb, 2012).

Gambar 4.1 Poster “The Avengers”
(sumber: www.imbd.com)

“The Avengers” merupakan film yang menceritakan “earth’s mightiest
superhero” yang menyelematkan bumi dari serangan Loki dari planet Asgard.
Film ini dipenuhi oleh aktor dan aktris terkenal yang memerankan karakternya.
Mereka adalah Robert Downey jr sebagai Iron Man, Chris Evans sebagai Captain

43

Universitas Kristen Petra

America, Mark Ruffalo sebagai Hulk, Chris Hemsworth sebagai Thor. Lalu
Scarlett Johansson sebagai Black Widow, Jeremy Renner sebagai Hawkeye, Tom
Hidlleston sebagai Loki, dan Samuel L.Jackson sebagai Nick Fury, director of The
Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division
(S.H.I.E.L.D) .

Gambar 4.2 Karakter “The Avengers”
(sumber: www.marvel.com)

Cerita film ini dimulai ketika Loki bertemu dengan Other, sang
pemimpin pasukan Chitauri. Other sangat terobsesi dengan kekuatan dari sebuah
kristal berkekuatan gaib bernama Tesseract. Sedangkan Loki adalah seorang
tokoh yang dipenuhi hasrat untuk menjadi penguasa. Akhirnya mereka
merencanakan sebuah barter antara kristal Tesseract dengan hak memimpin
pasukan Chitauri. Jika Loki bisa memberikan kristal tesseract kepada Other maka
Other akan memberikan hak untuk memimpin pasukan Chitauri untuk
menundukan bumi kepada Loki. Loki kemudian membuka sebuah lubang cacing
dan datang kebumi untuk mencuri kristal tersebut dari tangan S.H.I.E.L.D.

Loki pun sampai ke bumi dan mendarat tepat di tempat S.H.I.E.L.D
melakukan penelitian terhadap kristal tesseract. Tanpa susah payah Loki
menaklukan berbagai sistem keamanan dan para pasukan pengaman. Hal itu
karena Asgardian memang memiliki kemampuan yang jauh lebih hebat dibanding
manusia biasa. Ditambah lagi Loki dibekali sebuah scepter ajaib yang bisa

44

Universitas Kristen Petra

mengendalikan seseorang hanya dengan menyentuhkan ujung scepter nya di dada
orang tersebut. Akhirnya, Loki berhasil mencuri kristal tersebut dari tangan
S.H.I.E.L.D, namun ia sadar jika ia tidak bisa memaksimalkan kristal tesseract
tanpa bantuan para ahli. Maka dengan scepter nya ia mempengaruhi dua orang
andalan S.H.I.E.L.D yaitu dr Eric Selvig dan Hawkeye (Clint Barton).

Mengetahui musuh yang dihadapinya adalah seorang dari dunia lain,
Nick Fury selaku director dari S.H.I.E.L.D mencoba mengaktifkan kembali
program The Avengers. Awalnya ide Nick Fury ini ditentang oleh dewan
penasehat S.H.I.E.L.D namun akhirnya Nick Fury berhasil meyakinkan mereka.
Akhirnya Nick pun memanggil kembali para superhero yang terpencar di berbagai
penjuru dunia dan menjadikan mereka “The Avengers”. “The Avengers” terdiri
dari Captain Americe, Iron Man, Thor, Black Widow, Hulk, dan Hawkeye.

Nick Fury pun menyuruh para bawahan nya untuk membawa para
superhero ke Helicarrier, markas besar baru milik S.H.I.E.L.D. Pada awalnya
Nick Fury sangat kesulitan untuk menyatukan ego para superhero ini, bahkan
sempat terjadi bentrok antar superhero satu dengan yang lain. Namun berkat jiwa
kepemimpinan Nick Fury yang kuat ia berhasil mempersatukan mereka. Hasilnya
mereka bisa menangkap Loki saat ia mencuri komponen untuk menyempurnakan
tesseract di Jerman. Namun tenyata Loki lebih licik dari yang diduga oleh Nick
Fury, ia sengaja membiarkan diri ditangkap agar bisa menyerang “The Avengers”
dari dalam. Ditambah lagi, para “The Avengers” menemukan fakta bahwa Nick
Fury ternyata memiliki tujuan khusus dengan kristal tesseract. Nick ingin
membuat senjata pemusnah massal dengan bahan dasar limitless power yang
dimilik kristal tesseract. Tentu saja para “The Avengers” menentang hal ini.

Ditengah perpecahan yang sedang terjadi, Loki dengan cerdik
memainkan rencana nya. Loki berhasil membuat Bruce Banner mengamuk dan
berubah menjadi Hulk. Bukan hanya itu, Loki pun secara langsung melakukan
penyerangan ke dalam pusat komando Helicarrier. Nick Fury serta seluruh awak
kapal pun panik dan kesulitan menandingi kekuatan Loki. Nick beserta awak
kapalnya hanya bisa melakukan tembakan perlindungan, Loki pun dengan leluasi
mengobrak abrik master control Helicarrier. Sedangkan diluar sana Hulk sedang
mengamuk. Tak ada yang bisa menandingi kekuatan Hulk, akibat nya markas

45

Universitas Kristen Petra

besar The Avengers sekaligus S.H.I.E.L.D rusak parah dan seluruh anggota The
Avengers tercerai berai. Loki pun meloloskan diri dan rencana nya berjalan
dengan sukses. Akhirnya Loki dengan bantuan dr Selvig berhasil
menyempurnakan kristal tesseract dan membuka lubang cacing raksasa.

Terbukanya lubang cacing raksasa membuat masuknya pasukan Chitauri
ke bumi. Ribuan pasukan Chitauri pun masuk ke bumi tanpa terbendung dan
menciptakan kehancuran luar biasa di kota New York. Namun munculnya
pasukan Chitauri juga membuat para superhero sadar akan ancaman nyata yang
ada. Dan jika mereka tidak bersatu maka kehancuran bumi tinggal menunggu
waktu. Satu persatu anggota The Avengers pun sadar dan kembali bersatu.
Bersama sama mereka melawan pasukan Chitauri dan Loki. Pada akhirnya
pasukan The Avengers berhasil mengalahkan Loki dan pasukan Chitauri, serta
menutup akses masuk pasukan Chitauri yaitu lubang cacing. Pasukan The
Avengers pun berhasil menyelamatkan bumi dan di elu-elu kan seluruh
masyarakat.

4.1.2 Profil Sutradara “The Avengers”

Gambar 4.3 Joseph Hill Whedon
Sutradara “The Avengers”
(sumber: www.imbd.com)

Joss Whedon adalah seorang screenwriter, eksekutif produser, sutradara,
pengarang lagu, dan aktor asal Amerika Serikat. Ia lahir di New York City,
Amerika Serikat pada tanggal 23 Juni 1964 sebagai putra pasangan Tom Whedon,
seorang penulis sukses di The Electric Company di tahun 1970an dan Lee Stearns.

46

Universitas Kristen Petra

Ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Whedon lulus dari Wesleyan
University pada tahun 1987. Sebelum menempuh pendidikan di universitas
tersebut, ia sempat menempuh pendidikan di Winchester College di Inggris. Dia
juga menjalani studinya di Riverdale Country School yang merupakan sekolah
tempat ibunya mengajar sejarah.

Whedon mulai mengawali karirnya di dunia kepenulisan untuk serial
televisi berjudul Roseanne. Dia adalah pendiri dari Mutant Enemy Production dan
co-founder dari Bellwether Pictures. Dia terkenal dari hasil karya nya yaitu serial
televisi seperti Buffy the Vampire Slayer (1997-2003), Angel (1999-2004), Firefly
(2002), Dollhouse (2009-10) dan Agent of S.H.I.E.L.D (2013-sekarang). Dia juga
menjadi penulis dari film Toy Story (1995). Menulis dan menyutradarai film
Firefly dan berlanjut menjadi TV seri Serenity (2005), menulis dan menyutradarai
internet mini-series Dr. Horrible’s Sing-Along Blog (2008). Menulis dan
memproduseri film horor komedi The Cabin in the Woods (2012), dan menulis
serta menyutradarai film superhero Marvel terlaris yaitu The Avengers (2012) dan
sekuel kedua nya, Avengers: Age of Ultron (2015)

4.1.3 Latar Belakang Pembuatan Film “The Avengers”
The Avengers merupakan film yang diangkat berdasarkan komik milik

Marvel Comic dengan judul yang sama. Versi komik dari The Avengers pertama
kali diterbitkan tahun 1963, penulisnya adalah Stan Lee dan Jack Kirby. Meski
diadaptasi dari komik dengan judul yang sama, The Avengers versi film tidak
sepenuhnya sama dengan versi komik. Ada beberapa perbedaan tokoh yang ada di
versi komik dan di versi film. Terdapat juga perbedaan tokoh penggambaran
tokoh pada versi komik dan film.

Film ini melibatkan Robert Downey jr sebagai Iron Man, Chris Evans
sebagai Captain America, Mark Ruffalo sebagai Hulk, Chris Hemsworth sebagai
Thor. Lalu ada Scarlett Johansson sebagai Black Widow, Jeremy Renner sebagai
Hawkeye, Tom Hidlleston sebagai Loki, dan Nick Fury sang director of The
Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division
(S.H.I.E.L.D) yang diperankan oleh Samuel L.Jackson.

47

Universitas Kristen Petra

Produksi 'The Avengers' dimulai pada 25 April 2011, di Albuquerque,
New Mexico, di mana pengambilan gambar dilakukan di Studio Albuquerque dan
berbagai lokasi di sekitar kota sampai 28 Juli. Lokasi syuting lainnya termasuk
Wilmington, Ohio, Columbus, Pennsylvania, Cleveland, Ohio dan New York
City. Total 93 hari syuting pada unit pertama dan 47 hari pengambilan gambar
pada unit kedua. Film ini diubah ke 3D di pasca-produksi. The Avengers tayang
perdana pada tanggal 11 April 2012, di El Capitan Theatre, Hollywood dan dirilis
di Amerika Serikat pada 4 Mei 2012.

Film ini di produksi oleh Marvel Studios dan di distribusikan oleh Walt
Disney Studios Motion Pictures. Beberapa tokoh dibalik film ini adalah Joss
Whedon (sutradara), Kevin Feige (produser), Alan Silvestri (musik), Seamus
McGarvey (DOP), dll. Film ini bisa dibilang salah satu film tersukses milik
Marvel hal itu terlihat dari pendapatan kotor film ini sebesar $1,511,757,910.

Gambar 4.4 Logo Marvel Studios Gambar 4.5 Logo Walt Disney Motion
(sumber: www.marvel.com) Pictures

(sumber: www.thewaltdisneycompany.com)

Selain itu film ini juga memiliki rating yang cukup tinggi menurut IMDb,
yaitu 8.1 sehingga The Avengers menduduki top rated movies dengan urutan ke
231. The Avengers juga mendapatkan sebuah nominasi Oscar serta memenangkan
36 penghargaan dari 77 nominasi. Menurut The Washington Post, The Avengers
dianggap sebagai film superhero terhebat sepanjang sejarah.

The Avengers merupakan film yang tergabung dalam Marvel Cinematic
Universe fase pertama bersama Iron Man, The Incredible Hulk, Iron Man 2, Thor,
dan Captain America: The First Avengers. Kemudian dilanjutkan oleh film Iron

48

Universitas Kristen Petra

Man 3 , Ant-Man, Thor: The Dark World, Captain America: The Winter Soldier,
Guardian of the Galaxy, dan Avengers: Age of Ultron pada fase kedua.. Dan
rencana nya masih akan ada banyak superhero yang akan bergabung fase ketiga.
Marvel Cinematic Universe adalah sebuah konsep dimana Marvel membuat
sebuah dunia yang memungkinkan para superhero nya saling bekerjasama
menyelamatkan dunia.

Gambar 4.6 Logo Marvel Cinematic
Universe

(sumber: www.marvel.com)
4.1.4 Profil Pemeran Film The Avengers
4.1.4.1 Chris Evan sebagai Captain America

Gambar 4.7 Chris Evans
(sumber: www.imdb.com)

49

Universitas Kristen Petra

Christopher Robert "Chris" Evans lahir

di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, 13 Juni 1981. Ia adalah seorang

aktor berkebangsaan Amerika Serikat. Ibunya, Lisa Marie adalah direktur artistik

di Concord Youth Theater, dan ayahnya, Robert G. "Bob" Evans III adalah

seorang dokter gigi. Ia memiliki dua saudara perempuan, Carly, lulusan dari Tisch

School di New York University, Shanna, seorang guru drama dan bahasa Inggris

SMA, dan adik laki-laki Scott Evans. Ibunya memiliki

keturunan Irlandia dan Italia. Chirs Evans total sudah membintangi 42 film.

Sembilan diantara film yang dibintangi adalah film bertema superhero. Dari

sembilan film superhero ini, ia memerankan karakter Captain America dalam

tujuh film (2011-April 2016).

4.1.4.2 Robert Downey Jr sebagai Iron Man

Gambar 4.8 Robert Downey Jr
(sumber: www.imdb.com)

Downey lahir di Manhattan, New York 4 April 1965, ayahnya Robert
Downey Sr adalah seorang aktor dan pembuat film, sementara ibunya, Elsie Ann
juga seorang aktris Ayah Downey memiliki darah campuan Lithuania, Yahudi,
Hungaria, dan Irlandia. Sementara ibu Downey memiliki darah Skotlandia,
Jerman, dan Swiss. Downey dan kakak nya Allyson, dibesarkan di Greenwich
Village. Ia sudah memulai karirnya sejak usia masih kecil. Hingga saat ini
Downey sudah memerankan 83 film. Ia sudah dua kali mendapatkan nominasi
Oscars dan memenangkan 33 dari 89 penghargaan lain nya. Sosok Downey sangat
identik dengan sosok Tony Stark atau Iron Man. Ia sudah memerankan karakter
ini sebanyak enam kali.

50

Universitas Kristen Petra

4.1.4.3 Mark Ruffalo sebagai Hulk

Gambar 4.9 Mark Ruffalo
(sumber: www.imdb.com)
Mark Alan Ruffalo lahir di Wisconsin, 22 November 1967, ia berwarga
negara Amerika dengan darah keturunan Italia-Amerika. Ayahnya, Frank Ruffalo
telah berpisah dari ibunya, Maria. Ia memiliki tiga saudara, Scott, Tania dan
Nicole. Mark menghabiskan masa remajanya di Virginia Beach, Virginia, dimana
ia lulus dari First Colonial High School. Kemudian ia dan keluarganya pindah ke
San Diego, kemudian ke Los Angeles. Sejauh ini ia sudah memerankan 61 film, ia
juga sudah tiga kali mendapatkan nominasi Oscars. Ia juga memenangkan 26 dari
105 nominasi penghargaan lain nya. Ia sudah tiga kali memerankan karakter Hulk,
dua di sekuel Avengers dan satu pada Iron Man 3.
4.1.4.4 Chris Hemsworth sebagai Thor

Gambar 4.10 Chris Hemsworth
(sumber: www.imdb.com)

51

Universitas Kristen Petra

Chris Hemsworth lahir di Melbourne 11 Agustus 1983, ia putra dari Leonie
dan Craig Hemsworth. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya
bernama Luke dan adiknya bernama Liam. Ia dikenal atas perannya sebagai Thor
dalam film-film Marvel Studios seperti Thor (2011), The Avengers (2012),
dan Thor: The Dark World (2013); serta sebagai Kim Hyde dalam serial TV
Australia, Home and Away (2004). Ia juga membintangi beberapa film lainnya
seperti Star Trek (2009), A Perfect Getaway (2009), The Cabin in the
Woods (2012), Snow White and the Huntsman (2012), Red Dawn (2012),
dan Rush (2013). Hemsworth juga akan berperan dalam film adaptasi In the Heart
of the Sea, yang diangkat dari buku karangan Nathaniel Philbrick. Sejauh ini ia
sudah memerankan 28 film dan memenangkan 9 dari 21 nominasi pernghargaan.
4.1.4.5 Scarlett Johansson sebagai Black Widow

Gambar 4.11 Scarlett Johansson
(sumber: www.imdb.com)

Scarlett Ingrid Johansson lahir di New York, AS, 22 November 1984. Ia
adalah aktris berkewarganegaraan ganda Amerika-Denmark. Ayahnya bernama
Karsten Johansson dan ibu nya bernama Melanie Sloan. Dia adalah satu-satu nya
wanita dalam tim The Avengers. Ia sudah membintangi karakter dalam film di 53
film berbeda. Ia memerankan sosok Natasha Romanoff dalam cerita milik Marvel.
Debutnya pertama kali dalam memerankan tokoh Black Widow ada pada film
Iron Man 2. Kemudian ia muncul lagi di film Marvel Universe lain nya seperti
The Avengers, Captain America: The Winter Soldier, dan Avengers: Age of
Ultron.

52

Universitas Kristen Petra

4.1.4.6 Jeremy Renner sebagai Hawkeye

Gambar 4.12 Jeremy Renner
(sumber: www.imdb.com)
Jeremy Renner bernama lengkap Jeremy Lee Renner lahir 7 Januari 1971
adalah aktor Amerika yang terkenal di era 2000-an lewat film The Hurt Locker
(2009), S.W.A.T (2003), The Town (2010) , The Avengers (2012), The Bourne
Legacy (2012),Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013), dan American Hustle
(2013) . Dia pernah mendapatkan nominasi penghargaan Academy Award lewat
penampilannya di The Hurt Locker (2009). Ia sudah dua kali mendapatkan
nominasi Oscars serta memenangkan 30 dari 51 nominasi penghargaan lain nya.
Dalam film-film Marvel ia memerankan Hawkeye sang pemanah jitu. Ia sudah
muncul di beberapa film Marvel seperti Thor, The Avengers, dan Avengers: Age
of Ultron.
4.1.4.7 Tom Hiddleston sebagai Loki

Gambar 4.13 Tom Hiddleston
(sumber: www.imdb.com)
53

Universitas Kristen Petra

Thomas William "Tom" Hiddleston lahir 9 Februari 1981 adalah seorang
aktor asal Inggris. Ia lahir di Westminster, London dan menghabiskan masa
kecilnya di Wimbledon dan Oxford. Ia bersekolah di sekolah asrama, Dragon
School di Oxford dan saat usia 13 tahun, ia belajar di Eton College. Hiddleston
melanjutkan kuliah di Pembroke College, Cambridge University, di mana ia lulus
dengan predikat double first. Saat kuliah di Cambridge, Lorraine Hamilton,
seorang agen pencari bakat dari Hamilton Hodell melihatnya di sebuah produksi
berjudul A Streetcar Named Desire. Hiddleston kemudian memutuskan untuk
belajar akting di Royal Academy of Dramatic Art (RADA) dan lulus pada tahun
2005. Ia mulai tenar setelah terlibat dalam beberapa acara televisi dan film. Ia
memerankan Loki di film Thor (2011) karya Marvel Studios. Sejauh ini dia sudah
memerankan 41 film dan memenangkan 3 dari 20 nominasi. ia memerankan sosok
Loki dalam film-film Marvel. Dalam film The Avengers, ia memerankan peran
sebagai sosok villain utama.
4 .1.4.8 Samuel L. Jackson sebagai Nick Fury

Gambar 4.14 Samuel L.Jackson
(sumber: www.imdb.com)

Samuel Leroy Jackson lahir tanggal 21 Desember 1948 di Washington
DC. Ia adalah aktor berwarganegara Amerika dengan keturunan Gaboon.
Ayahnya bernama Roy Henry Jackson dan ibu nya bernama Elizabeth. Ia kuliah
di Morehouse College di Atlanta, Georgia jurusan Marine Biology. Namun
kemudian ia mengubah jurusan perkuliahan nya ke jurusan acting. Selama ini ia

54

Universitas Kristen Petra

sudah memerankan 165 film dan mendapatkan satu nominasi oscar dan
memenangkan 31 dari 74 nominasi lain nya. Samuel L.Jackson sangat kental
dengan sosok Nick Fury. Bahkan dalam versi film sosok Nick Fury di gambarkan
ulang berdasarkan sosok dirinya. Ia sudah memerankan sosok Nick Fury sejak
film Iron Man, kemudian berlanjut pada sekuel kedua dan ketiga Iron Man, Thor,
The Avengers, Captain America: The First Avengers, Captain America: The
Winter Soldier, Agent of S.H.I.E.L.D, dan Avengers: Age of Ultron. Bukan hanya
itu ia juga bermain di film terkenal lain nya seperti Star Wars, Robocop, dll.

4.2 Temuan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kode-kode televisi John Fiske.

Melalui tiga level dalam kode televisi John Fiske, peneliti berusaha menunjukan
apa yang ditampilkan di layar kaca merupakan cermin dari realitas sosial yang
ada. Tiga level pengkodean tersebut antara lain : level realitas, level representasi,
dan level ideologi. Dalam film The Avengers, peneliti menemukan dan mengelola
data yang sudah dikategorikan. Kategori tersebut didapat berdasarkan teori
whitness vs africans americans dan terori ras dan rasisme.

Kategori pertama adalah keahlian dan intelektualitas kulit putih dan kulit
hitam (Guerrero, 1993, p.123). Kategori yang pertama ini membahas bagaimana
kulit putih dan kulit hitam melakukan peran nya dalam film ini. Baik dalam
melakukan sesuatu hal seperti bertarung melawan musuh, mengatasi konflik, dan
melakukan berbagai penelitian terkait tugas-tugas tertentu.

Kategori kedua adalah karakter tokoh kulit putih dan kulit hitam
(Guerrero, 1993, p. 123). Dalam ketegori kedua membahas bagaimana sifat orang
berkulit putih dan kulit hitam. Sifat-sifat ini dapat tercermin melalui berbagai
perilaku,tindakan, ekspresi, dan dialog yang ada di film ini.

Kategori ketiga adalah status sosial dan politik orang kulit putih dan kulit
hitam (Liliweri, Alo, 2005, p.100-113). Kategori ini membahas tentang bagaimana
status sosial dan politik orang berkulit hitam dan berkulit putih digambarkan
didalam film ini.

55

Universitas Kristen Petra

Kategori ke empat adalah hubungan antara tokoh kulit putih dengan kulit
hitam (Liliweri, Alo, 2005, p.100-113). Kategori ini membahas bagaimana
keterkaitan tokoh kulit putih dengan kulit hitam.
4.2.1 Keahlian dan Intelektualitas Kulit Hitam dan Kulit Putih

Gambar 4. 15 Nick Fury sedang tembak menembak
Sumber: Film The Avengers

Adegan ini menunjukan Nick Fury sedang dalam situasi tembak
menembak dengan musuh yang menyerang pusat kendali Helicarrier. Nampak
Nick sedang menggunakan sebuah handgun. Handgun itu berjenis Smith &
Wesson MP 9x19mm. Senjata ini juga dipakai di film-film lain seperti Total
Recall (2012) dan Terminator: Genisys (2015).

Gambar 4. 16 Penggunaan Smith & Wesson di film lain
Sumber: imfdb.com

Dalam Total Recall senjata ini dipakai oleh tokoh protagonis utama, sedangkan
dalam Terminator: Genisys senjata ini di pakai oleh SCPD officers. Dalam adegan
ini Nick setiap tembakan Nick selalu mengenai musuh, menunjukan akurasi dan
keahlian menggunakan senjata yang luar biasa. Senjata jenis Smith & Wesson ini
banyak digunakan oleh kepolisian dan militer di berbagai negara termasuk
Amerika (Smith & Wesson M&P, 2016). Terlihat melalui ekspresi Nick Fury
sangat fokus dan serius dalam kondisi darurat seperti ini. Nick berusaha mencegah

56

Universitas Kristen Petra

para penyusup untuk masuk ke ruang kendali, hal itu nampak dari kode dialog
yang diucapkan Nick:

“They’re not getting through here,so what the hell..”
(Mereka tidak akan bisa melewati ini, apa maksud nya ini)

Melihat makna representasi yang ada ini, peneliti melihat orang kulit digambarkan
sebagai sosok yang baik dan diidentikan sebagai bagian dari polisi atau militer.

Dilihat level representasi yang ada dalam adegan ini. Terlihat dari kode
pengambilan gambar yang menggunakan medium shot dengan dua angle
pengambilan gambar yaitu high angle dan eye level. Digunakan nya medium shot
high angle bertujuan agar penonton fokus terhadap ekspresi Nick Fury,
penggunaan high angle membuat Nick Fury seakan terintimidasi dan terlihat
lemah akan serangan musuh (Naratama, 2004). Di shot kedua digunakan eye level,
eye level merupakan angle kamera yang netral. Angle ini berusaha membawa
penonton melihat adegan dalam posisi se”real” mungkin. (Pratista, 2008). Melalui
pembahasan kode kamera diatas nampak penggambaran orang kulit hitam yang
digambarkan lemah dan terdominasi jika berada di ranah publik.

Gambar 4. 17 Nick Fury sedang menembak bazooka
Sumber: Film The Avengers

Gambar diatas menunjukan skill bertarung Nick lain nya yaitu
menggunakan bazooka. Nick nampak menggunakan sebuah bazooka tipe
Airtronic RPG-7. Ia berusaha menghentikan pesawat pengangkut roket nuklir
yang dikirim oleh para council dengan menembak sebuah bazooka ke arah
pesawat. Namun ia hanya berhasil menghentikan satu pesawat karena council
memerintahkan dua pesawat pengangkut roket nuklir Senjata ini adalah sebuah

57

Universitas Kristen Petra

senjata antitank asal USA. Pengguna utama senjata jenis ini adalah US military
army (Airtronic USA Develops American RPG-7: Meet the Amerikansky Rocket-
Propelled Grenade Launcher, n.d). Senjata jenis ini juga digunakan oleh sosok
Presiden Sawyer dalam film White House Down (2013).

Gambar 4. 18 Presiden Sawyer dengan bazooka
Sumber: Film Google

Nick disejajarkan dengan seorang tokoh penting seperti dalam film White House
Down. Selain itu digambarkan nya Nick menggunakan sebuah bazooka
menunjukan bahwa Nick memiliki keahlian tempur yang sangat tinggi karena
dapat menggunakan bazooka (RPG-7, 2016, June). Kesamaan lain adalah kedua
tokoh ini sama-sama berkulit hitam. Penggambaran ini merupakan sebuah
representasi dari realitas di Amerika. Sekarang ini tokoh kulit hitam berhasil
menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan, contohnya adalah Barrack
Obama - presiden AS dan Tim Scott - U.S Representative (Biography, 2016) .
Penggambaran ini membongkar stereotipe orang kulit hitam yang dianggap
kurang berpengaruh (Liliweri, Alo, 2005, p.100-113).

Adegan ini diambil dengan kode kamera medium long shot low angle.
Jenis pengambilan gambar ini bertujuan untuk memberikan gambaran situasional
dan tokoh. Sedangkan penggunaan low angle untuk memberikan kesan kuat dan
dominan kepada tokoh (Pratista, 2008). Melalui kode kamera Nick Fury
digambarkan sebagai tokoh yang dominan dan percaya diri jika sedang berurusan
dengan anak buahnya. Namun ia digambarkan lemah dan terdominasi bisa
berurusan dengan ranah publik (tabel 4.15).

58

Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 19 Natasha sedang memegang senjata
Sumber: Film The Avengers

Nampak Natahsa Romanoff sedang menggunakan senjata handgun tipe
Glocks 26. Pada gambar 4.19 ia terlihat sedang menodongkan senjatanya kepada
Bruce Banner yang terpancing emosi. Itu karena Natahsa bersikap waspada
terhadap Bruce yang jika marah ia akan berubah menjadi Hulk. Pada shot ini
ekspresi Natasha terlihat takut dan waspada.

Gambar 4. 20 Natasha sedang memegang dua senjata
Sumber: Film The Avengers

Sedangkan pada gambar 4.19 ia terlihat menggunakan dua buah handgun. Ia
menggunakan dua handgun saat bertarung melawan pasukan Chitauri. Senjata
jenis ini identik dengan tokoh-tokoh protagonis terutama tokoh kepolisian.
Beberapa film yang menggunakan senjata ini adalah Unthinkable (2010),
Criminal Minds (2005), Third Watch (1999).

Gambar 4. 21 Glocks 26 dipakai oleh Agent FBI
Sumber: imfdb.com

59

Universitas Kristen Petra

Dalam film-film tersebut senjata ini digunakan oleh pihak kepolisian/badan
intelejen negara. Pengguna senjata ini diidentik sebagai sosok law enforcement.
Camera shot yang digunakan adalah medium close up, bertujuan memfokuskan
penonton terhadap ekspresi Natahsa yang sedang bertarung (Naratama, 2004).
Camera angle yang digunakan adalah low angle untuk memberikan kesan kuat
terhadap karakter Natasha (Pratista, 2008). Melalui adegan ini orang kulit putih
digambarkan sebagai orang yang kuat dan memiliki keahlian dalam hal
menggunakan senjata.

Gambar 4. 22 Maria Hill menembaki musuh Gambar 4. 23 Maria Hill menembaki musuh
Sumber: Film The Avengers Sumber: Film The Avengers

Dalam shot ini nampak agen S.H.I.E.L.D bernama Maria Hill sedang
menggunakan handgun. Pada shot pertama (4.20) Maria Hill sedang menembaki
Barton dan Loki yang berusaha kabur membawa Tesseract. Dan pada shot kedua
(4.21), Maria Hill nampak bersiap menembaki musuh yang berusaha menguasai
ruang kendali Helicarrier bersama Nick Fury. Maria Hill menggunakan handgun
berjenis Glocks 19 dalam adegan ini. Senjata ini juga senjata yang selalu dipakai
oleh pihak kepolisian dan intelejen negara dalam film-film lain nya. Seperti pada
film Batman The Dark Night Rises (2012), senjata ini dipakai oleh Deputy
Commisioner. Dalam Amazing Spiderman (2012) senjata ini juga digunakan oleh
NYPD Police Officer.

Gambar 4. 24 Glocks 19 dalam film The Amazing Spiderman

Sumber: imfdb.com

60

Universitas Kristen Petra

Pengguna senjata ini lagi-lagi diidentikan dengan polisi. Camera angle yang
digunakan dalam adegan ini adalah medium shot dan middle close up low angle,
hal ini bertujuan agar penonton fokus terhadap ekspresi tokoh saat bertarung
(Naratama, 2004) dan memberikan kesan kuat dan agresif (Pratista, 2008).
Melalui kode kamera tersebut tokoh berkulit putih lagi-lagi digambarkan sebagai
tokoh yang kuat dan dominan di ranah publik.

Gambar 4. 25 Nick bertarung tangan kosong Gambar 4. 26 Natahsa bertarung tangan kosong
Sumber: Film The Avengers Sumber: Film The Avengers

Pada shoot berikut ditunjukan Nick dan Natasha sedang bertarung tanpa
senjata. Pada shot pertama (4.25) ditunjukan Nick sedang bertarung tangan
kosong dengan penyusup yang berusaha masuk ke pusat kendali Helicarrier. Ia
berhasil mengalahkan tiga orang dengan tangan kosong. Sosok kulit hitam juga
digambarkan ahli dalam bela diri dalam filim Karate Kid (2010). Sedangkan pada
shoot kedua (4.26) nampak Natasha sedang bertarung dengan kondisi tangan
terikat di kursi. Ia menghadapi tiga orang penculik yang sedang menculiknya.
Natasha berhasil mengalahkan ketiga penculiknya dengan posisi tangan terikat
sekalipun. Nick dan Natasha sama-sama digambarkan memiliki kemampuan
bertarung tangan kosong yang hebat, namun sosok orang kulit putih (Natasha)
digambarkan lebih dari sosok kulit hitam (Nick), karena ia berhasil mengalahkan
musuh meski dalam kondisi terikat di kursi. Melalui perbandingan dua scene
bertarung tangan kosong ini. Lagi-lagi tokoh kulit putih digambarkan lebih hebat
meski ia seorang wanita.

Gambar 4. 27 Maria Hill menyelamatkan Nick

Sumber: Film The Avengers
61

Universitas Kristen Petra

Saat Nick sibuk bertarung dengan tiga penyusup, Nick pun lengah dan
hampir saja tertembak oleh musuh lain nya. Namun Maria Hill dengan sigap
menembak musuh tersebut lebih dahulu. Melalui adegan ini digambarkan meski
seorang sosok kulit hitam adalah pahlawan dengan berbagai skill bela diri, namun
tetap saja orang kulit putih adalah pahlawan sebenarnya karena pada akhirnya
sosok kulit hitam tetap diselamatkan oleh sosok kulit putih. Hal ini serupa dengan
film The Blind Side (2009), dimana sosok kulit hitam Michael Oher menjadi
pahlawan memenangkan tim football nya dengan kemampuan nya yang luar
biasa. Namun sesungguhnya tanpa ibu angkat nya yang orang kulit putih, Michael
Oher tidak dapat memaksimalkan kemampuan nya tersebut. Begitu juga dengan
film ini, meski Nick adalah seorang pahlawan tapi tetap ia digambarkan
dilindungi oleh orang lain (orang kulit putih). Hal ini memperkukuh stereotipe
orang kulit putih adalah pahlawan bagi orang kulit hitam (Liliweri, Alo, 2005).
Dalam adegan ini menggunakan teknik pengambilan gambar close up untuk sosok
Maria Hill. Hal ini bertujuan memfokuskan pada ekspresi Maria yang terlihat
“cool” dan berwibawa (Naratama, 2004). Melalui kode ekspresi dapat dilihat
bahwa orang kulit putih memiliki wibawa dalam melakukan segala aktifitasnya
sehingga dapat menimbulkan pemikiran yang positif bagi orang lain (Counseling
African Americans Males, 2016).

Gambar 4. 28 NYPD Police Officer
Sumber: Film The Avengers

Dalam shot ini nampak sekumpulan polisi yang sedang melakukan
perlawanan dari serangan pasukan Chitauri. Jika diperhatikan, seluruh polisi
adalah orang berkulit putih. Tidak ada satu orang polisi pun yang berkulit hitam.
Pekerjaan polisi adalah suatu pekerjaan yang bertugas untuk melindungi
masyarakat. Pekerjaan ini merupakan sebuah pekerjaan law enforcement (penegak

62

Universitas Kristen Petra

hukum). Dalam film-film Hollywood seringkali tokoh-tokoh law enforcement
diperankan oleh orang berkulit putih, contohnya seperti pada film Amazing
Spiderman 1 & 2 (2012 & 2014).

Gambar 4. 29 NYPD pada film Amazing Spiderman 2
Sumber: Film Amazing Spiderman 2

Penggambaran ini merupakan representasi dari realitas usaha warga kulit putih
membatasi gerak warga kulit hitam dan berbagai aspek kehidupan seperti dalam
hal pendidikan, pekerjaan, dan politik. (Liliweri, Alo, 2005). Warga kulit putih
berusaha membatasi kulit hitam dalam bidang pekerjaan dengan memonopoli
pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Gambar 4. 30 Nick memberikan perintah
Sumber: Film The Avengers

Dalam adegan diatas Nick Fury nampak sedang memberikan instruksi kepada
anak buahnya. Sebagai seorang director tentu saja ia memegang kendali penuh
terhadap S.H.I.E.L.D dalam situasi darurat seperti ini. Nick langsung memberikan
instruksi darurat kepada anak buah nya setelah situasi penyerangan berakhir. Ia
langsung memberikan perintah untuk mempersiapkan situasi level tujuh dan
bersiap dalam situasi perang. Nampak sosok kulit hitam digambarkan memiliki

63

Universitas Kristen Petra

sosok kepemimpinan yang sangat kuat, ia juga ahli dalam membuat keputusan
penting. Sosok kulit hitam seperti ini juga tergambar juga dalam film London has
Fallen (2016). Morgan Freeman yang memerankan Vice President digambarkan
mengambil berbagai keputusan penting saat Presiden USA sedang ditawan. Kulit
hitam digambarkan sebagai orang yang memiliki kekuasaan dan mengambil
keputusan. Hal ini membongkar stereotipe orang kulit hitam yang dipandang
rendah dengan bangsa kulit putih yang lebih berkuasa (Marger, 1994).

Dari level realitas kita adapat melihat Nick digambarkan sebagai
pemimpin yang memerintah:

“Coulson, get back to base. This is level seven. We are at war”
(Coulson kembali ke markas. Ini situasi level tujuh. Kita dalam perang)

Cara bicara Nick (kulit hitam) yang memerintah menunjukan status nya
yang lebih tinggi secara struktur organisasi dibanding Coulson (kulit putih). Sosok
Nick digambarkan sebagai pemimpin yang ahli dalam mengambil keputusan-
keputusan penting dalam situasi genting. Namun terkadang ia memutuskan
keputusan yang kejam bagi anak buahnya (tabel matriks no 11 dan 12)
Pengambilan shot menggunakan medium shot dengan tujuan memfokuskan pada
ekspresi Nick Fury (Naratama, 2004).

Gambar 4. 31 Bruce mengobati orang sakit
Sumber: Film The Avengers

Adegan diatas merupakan penggambaran keahlian tokoh kulit putih di film
The Avengers. Tokoh-tokoh berkulit putih digambarkan sebagai orang-orang
pintar atau bahkan ilmuan. Bruce Banner digambarkan sebagai seorang dokter

64

Universitas Kristen Petra

yang mengobati wabah penyakit di India. Ia juga adalah seorang ilmuan yang ahli
dalam meneliti radiasi sinar gamma.

Gambar 4.32 Erik dan asisten nya
Sumber: Film The Avengers

Dr Erik Selvig digambarkan sebagai seorang ahli astrophysics.
Astrophysics adalah suatu cabang ilmu astronomi yang memandang astronomi
dari sisi ilmu fisika. Ia juga digambarkan memiliki assisten dalam melakukan
penelitian yang juga berkulit putih.

Gambar 4. 33 Tony Stark sosok yang genius
Sumber: Film The Avengers

Lalu Tony Stark, ia adalah seorang ilmuan dan miliuner dalam film The
Avengers. Ia gambarkan sebagai sosok yang sangat jenius dan pintar melalui
sebuah dialog antara Tony dan Maria:

65

Universitas Kristen Petra

“When did you become an expert in thermonuclear astrophysics?”
(Sejak kapan kamu menjadi ahli di bidang thermonuclear astrophysics?)

“Last night”
(Sejak semalam)

Melalui kode dialog tersebut digambarkan Tony Stark dapat menjadi ahli disuatu
bidang keilmuan hanya dalam semalam, dengan membaca jurnal jurnal milik Erik
Selvig. Bukan hanya pintar Tony juga memiliki berbagai teknologi yang luar
biasa, contohnya baju tempur canggih nya. Hal ini menunjukan sebuah
penggambaran kulit putih dalam film ini yaitu orang kulit putih digambarkan
sebagai orang dengan tingkat intelejensi yang tinggi.

Penggambaran sosok kulit putih sebagai seorang yang genius dan kaya
bukan hanya di film ini. Beberapa film superhero lain yang menggambarkan
kegeniusan orang kulit putih adalah Ray Palmer Legends of Tomorrow (2016) ia
adalah seorang genius dan kaya seperti Tony Stark. Ia juga mampu menciptakan
sebuah kostum super yang memungkinkan nya untuk mengecil,terbang,
menembak senjata laser, dll.

Gambar 4. 34 Ray Palmer dengan kostum The Atom
Sumber: Film Legends of Tomorrow

Sosok ayah dari Tony Parker dalam film Spiderman juga menggambarkan orang
kulit putih sebagai ilmuan yang mengembangkan spesies laba-laba super. Hal ini
memperkokoh stereotipe orang kulit putih memiliki tingkat intelejensi yang lebih
tinggi dibanding orang kulit hitam (Guerrero, 1993, p.123). Pekerjaan-pekerjaan
orang kulit putih digambarkan sebagai pekerjaan white collar seperti ilmuan dan
dokter. Kemudian dalam penggunaan camera shot yang digunakan adalah medium

66

Universitas Kristen Petra

shot, hal ini agar penonton fokus terhadap ekspresi dan tindakan tokoh(Naratama,
2004). Orang kulit putih digambarkan sebagai orang dengan intelektualitas tinggi.
Hal itu didukung dengan ekspresi serius mereka saat melakukan pekerjaan, karena
pekerjaan mereka membutuhkan konsentrasi tinggi.

Gambar 4.35 Crew ruang kendali Helicarrier
Sumber: Film The Avengers

Screen shot diatas merupakan gambaran dari suasana ruang kendali
Helicarrier. Jika diperhatikan hanya satu orang crew yang berkulit hitam yang
menjadi crew ruang kendali Helicarrier. Mengendalikan sebuah pesawat tentu nya
bukan pekerjaan mudah. Sebuah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
yang digambarkan dalam film ini hanya mampu dilakukan oleh orang-orang
berkulit putih. Hal itu nampak dari minimnya orang berkulit hitam yang menjadi
crew ruang kendali Helicarier. Hal ini menggambarkan tingkat profesi orang kulit
putih yang tinggi karena melakukan pekerjaan yang tidak sembarang orang bisa
dilakukan, yaitu memegang kendali pesawat. Pekerjaan ini juga membutuhkan
tingkat intelektualitas yang tinggi karena pekerjaan ini adalah jenis pekerjaan full
skill. Orang-orang kulit putih juga digambarkan memegang profesi penting dan
full skill dalam film Interstellar (2014).

Gambar 4.36 Pemegang kendali pesawat di film Interstellar
Sumber: Google.com

67

Universitas Kristen Petra

Melalu kode-kode diatas terlihat adanya pengukuhan tingkat profesi dan
intelejensi orang berkulit putih. Dimana ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
hanya bisa dilakukan oleh orang kulit putih. Teknik pengambilan gambar yang
digunakan adalah long shot, hal ini bertujuan memberikan gambaran suasana
suatu objek kepada penonton (Naratama, 2004, p.65).

Gambar 4.37 Natasha dalam interogasi
Sumber: Film The Avengers

Dalam adegan diatas nampak Natasha sedang dalam interogasi dan di ikat
di kursi. Kemudian Nick menelpon para penculik Natasha dan ia meminta
berbicara dengan Natasha. Berikut dialog anatara penculik dan Natasha:

Natahsa: “I’m in the middle of an interogation. This moron is giving me
everything.”

(Aku sedang ditengah tengah interogasi. Orang bodoh ini memberikan ku
segalanya)

Russian: “I don’t give me everything”
(aku tidak memberikan apa apa)

68

Universitas Kristen Petra

Para penculik nampak bingung dengan apa yang dikatakan Natahsa. Mereka
merasa sedang mengorek informasi dari Natahsa namun yang terjadi malah
sebaliknya. Natasha lah yang mendapat segala suatu nya dari mereka. Hal ini
menunjukan bahwa Natahsa adalah seorang lihai, pintar, dan cerdik. Ia membuat
para penculiknya bingung dan terkejut karena mereka berusaha menginterogasi
Natasha namun yang terjadi adalah sebaliknya. Hal ini menunjukan
penggambaran intejensi orang kulit putih yang tinggi (Guerrero, 1993, p.123).
Teknik kamera yang digunakan dalam adegan ini adalah long shot eye level. Long
shot memberikan pandangan tentang suasana lokasi kepada penonton (Naratama,
2004). Dan angle eye level berusaha membuat penonton berasa senyata mungkin
ada di dalam adegan ini (Pratista, 2008). Camera shot dan camera angle ini
bertujuan agar penonton semakin yakin akan kemampuan tokoh.

4.2.2 Karakter Tokoh Kulit Hitam dan Tokoh Kulit Putih

Gambar 4. 38 Nick dengan Barton dan Loki
Sumber: Film The Avengers

Berikut adalah adegan saat Nick berbicara dengan Barton yang sedang
dikuasi oleh Loki. Nick sedang mengulur waktu agar Tesseract tidak jatuh ke
tangan Loki. Hal itu di dukung oleh dialog yang ada antara Barton-Loki-Nick:

Barton :“Sir, director Fury is stalling. He means to bury us”
(Tuan, director Fury sedang mengulur waktu. Dia bermaksud mengubur kita)

69

Universitas Kristen Petra

Fury: “Like the pharaoh of old”
(Seperti Firaun)

Melalui dialog tersebut nampak Nick membuat sebuah rencana untuk mengubur
seluruh yang ada di dalam markas S.H.I.E.L.D bersama dengan ledakan energi
yang tersisa dari lubang cacing yang dibuka oleh Loki. Ia rela mengorbankan
seluruh orang yang ada didalam bangunan tersebut agar benda yang dia lindungi
aman. Taktik yang digunakan Nick ini menunjukan karakter Nick Fury yang
jahat dan licik yang rela mengorbankan nyawa anak buahnya. Pemimpin kulit
hitam dengan karakter keji dan sadis juga tergambar dalam film Wanted (2008)
dimana sang pemimpin menjebak dan mengorbankan anak buahnya demi
mendapat keuntungan. Taktik Nick Fury ini terkesan tidak beradab karena rela
mengorbankan anak buah nya demi sebuah misi. Hal ini semakin memperkuat
stereotipe bahwa orang kulit hitam digambarkan sebagai orang yang tidak beradab
(Guerrero, 1993, p. 123). Camera angle yang digunakan adalah medium long shot
low angle dengan maksud memberikan view kepada penonton tentang apa yang
terjadi disekitar (Naratama, 2004) dan memberikan efek kejam, angkuh pada
karakter Nick (Pratista, 2008). Sosok kulit hitam digambarkan sebagai sosok yang
kejam.

Gambar 4. 39 Nick memberikan instruksi
Sumber: Film The Avengers

Nick sedang memberikan perintah kepada anak buahnya:

“The tesseract is with the hostile force. I want every living soul not working
rescue, looking for that briefcase”

70

Universitas Kristen Petra

(Tesseract berada di tangan perampok, saya ingin setiap orang yang selamat tidak
melakukan penyelamatan korban, tapi mencari box tersebut)

Melalui kode dialog diatas lagi-lagi ia digambarkan karakter Nick kejam dalam
memerintah. Ia lebih mementingkan mencari Tesseract dari pada melakukan
evakuasi para anak buah nya yang menjadi korban runtuhnya markas S.H.I.E.L.D.
Hal ini memperkuat stereotipe orang kulit hitam digambarkan sebagai orang tidak
beradab (Guerrero, 1993, p. 123). Camera angle ya yang dipakai adalah medium
shot, betujuan untuk memfokuskan penonton terhadap ekspresi Nick yang nampak
geram akibat dicurinya Tesseract (Naratama, 2004). Hal ini menunjukan jiwa
kepemimpinan dan heroik Nick yang tinggi.

Hal sebaliknya terjadi dalam penggambaran tokoh-tokoh berkulit putih
dalam film The Avengers .

Gambar 4. 40 Coulson menolong anak buahnya
Sumber: Film The Avengers

Pada screen shot diatas nampak Phill Coulson sedang memerintahkan anak
buahnya untuk menyelamatkan diri daripada merapikan box-box yang berserakan.
Adegan ini terjadi saat markas S.H.I.E.L.D akan hancur karena ledakan energi
sisa lubang cacing. Karakter orang kulit putih digambarkan sebagai orang baik
yang peduli sesama. Selain menggambarkan karakter orang kulit putih dalam diri
Coulson, peneliti juga melihat penggambaran sosok kulit putih pada anak buah
Coulson. Orang kulit putih digambarkan memiliki dedikasi tinggi, hal itu nampak
dari perilaku mereka yang tetap berusaha menyelamatkan box-box milik
S.H.I.E.L.D pada saat kondisi markas S.H.I.E.L.D hampir hancur. Adegan ini
diambil dengan teknik kamera long shot low angle, hal ini bertujuan memberikan
tampak situasi yang sedang terjadi (Naratama, 2004). Camera low angle

71

Universitas Kristen Petra

memberikan kesan kuat dan berwibawa kepada Coulson yang berusaha
menyelamatkan anak buahnya (Pratista, 2008). Melalui penggambilan gambar ini,
orang kulit putih digambarkan sebagai sosok yang berhati mulia dengan menolong
orang.

Gambar 4. 41 Barton menolong korban serangan Chitauri
Sumber: Film The Avengers

Pada screen shot berikutnya nampak Barton sedang membuka pintu bus
yang macet. Di dalam bus tersebut banyak terdapat korban yang dalam bahaya
karena terjebak ditengah peperangan antara The Avengers melawan pasukan
Chitauri. Orang kulit putih digambarkan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi
dengan berusaha menolong warga yang dalam bahaya.

Gambar 4. 42 Bruce menjadi dokter di India
Sumber: Film The Avengers

Lalu pada screen shot selanjutnya nampak Bruce Banner sedang mencuci
tangan sesudah memberikan pengobatan kepada warga miskin di India. Lagi-lagi
tokoh kulit putih digambarkan sebagai sosok yang berperikemanusiaan tinggi. Ia
berusaha membantu mengobati wabah penyakit yang sedang menyebar di India.
Pada dua shot ini( 4.33-4.34), digunakan teknik kamera medium long shot, hal ini

72

Universitas Kristen Petra

bertujuan menunjukan kepada penonton situasi yang sedang berlangsung
(Naratama, 2004). Melalui kode-kode diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
kulit putih digambarkan punya tanggung jawab untuk membantu orang lain,
menyebarkan kebaikan dan membebaskan dunia dari kehancuran (Kaveney,
2008). Hal itu terwujud dari perbuatan menolong sesama.

Gambar 4. 43 Capt dan Iron Man
Sumber: Film The Avengers

Dalam adegan ini, Captain America berusaha mencegah Iron Man untuk
bertindak gegabah. Iron Man marah karena Loki diambil paksa oleh Thor.
Captain pun berkata kepada Iron Man:

Capt “Stark, we need a plan of attack!”
(Stark, kita butuh rencana untuk menyerang)

Stark “I have a plan. Attack.”
(Saya punya rencana. Serang!)

Setelah dialog di atas Iron Man pun langsung terbang mengejar Thor dan Loki.
Dalam adegan ini orang kulit putih digambarkan sebagai sosok yang kompetitif
dan agresif. Ia tidak mau diperlakukan seenak nya sendiri oleh orang lain. Ia akan
melawan jika diperlakukan tidak adil. Adegan ini merepresentasikan sikap
kompetitif dan agresif orang kulit putih. Kedua scene ini menggunakan low angle
dengan tujuan memberikan kesan dominan, percaya diri, serta kuat (Pratistas,
2008).

73

Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 44 Capt dan Iron Man
Sumber: Film The Avengers

Tony dan Captain America mengalami konflik. Mereka saling beradu

argumen tentang kehebatan diri sendiri. Capt mengejek Tony bahwa ia bukan

siapa siapa tanpa baju besi nya. namun Tony langsung membantah hal itu dengan

menyebutkan tanpa baju besinya ia tetap seorang jenius, kaya, playboy dan

dermawan.

Capt: “take that off, what are you?”

(lepaskan kostum besimu, siapa kah kamu?)
Tony: “genius, billionaire, playboy, philanthropist”

(jenius, miliuner, playboy, dermawan)

Dalam dialog tersebut terdengar nada suara dari Capt sangat sinis terhadap Tony.
Begitu juga nada suara Tony, terdengar sangat menyombongkan diri. Melalui
adegan ini sosok kulit putih digambarkan agresif saat menghadapi konflik. Ia juga
digambarkan sangat kompetitif untuk membuktikan siapa dirinya.

4.2.3 Status Sosial dan Politik Tokoh Kulit Hitam dan Tokoh Kulit Putih

Gambar 4. 45 Nick berbicara dengan council

Sumber: Film The Avengers

74

Universitas Kristen Petra

Nick Fury digambarkan sebagai tokoh dengan status politik yang tinggi. Ia
adalah seorang director of S.H.I.E.L.D. Dia satu-satu nya orang yang bisa
berbicara langsung dengan council. Berkut dialog Nick dengan council:

Councilman: “You’re dealing wih forces tou can’t control”
(Kamu berurusan dengan pasukan yang tidak bisa kamu kendalikan)
Nick “ but I believe with the right push they can be exactly what we need”
(Tapi aku yakin dengan motivasi yang tepat mereka bisa menjadi seperti apa yang

kita inginkan)

Nick digambarkan sebagai tokoh dengan status politik yang tinggi, tidak semua
orang bisa berbicara langsung dengan dewan tertinggi S.H.I.E.L.D. Status politik
tinggi yang dijabat oleh kulit hitam seperti ini juga tergambarkan pada karakter
Iron Patriot pada film Iron Man 3 (2013). Dimana Don Cheadle yang
memerankan Iron Patriot memiliki hak untuk berhubungan langsung dengan
presiden Amerika. Hal ini menunjukan adanya pergeseran penggambaran kulit
hitam yang dulu nya digambarkan sebagai budak seperti dalam film Amistad
(1997) dan 12 years of Slave (2013). Namun kini orang kulit hitam digambarkan
sebagai pemimpin. Dalam adegan ini nampak Nick meminta ijin kepada council
untuk menjalankan program Avengers Initiative. Hal ini menyebabkan konflik
yang terjadi antara Nick dan council. Council nampak tidak setuju dengan ide
yang diusulkan Nick. Adegan ini memperkokoh stereotipe orang non kulit putih
bila ingin menjalankan sesuatu hal harus meminta izin terlebih dahulu kepada
orang kulit putih (Nielsen, 2008).

Dalam scene ini ada dua camera angle yang digunakan. Yang pertama
menggunakan medium long shot low level. Iini bertujuan untuk memberikan
penggambaran kondisi sekitar tempat Nick berbicara dengan dewan (Naratama,
2004). Low angle digunakan untuk menonjolkan dominasi dari karakter Nick
(Pratista, 2008). Ditambah lagi cara Nick berdiri dengan melipat tangan
kebelakang. Posisi ini memiliki arti bahwa ia sedang merasa percaya diri
(Radwan, 2016). Pada scene berikutnya camera angle berubah dratis menjadi
close up high angle. Close up bertujuan untuk memfokuskan ekspresi Nick yang

75

Universitas Kristen Petra

nampak memelas saat memberikan penjelasan (Naratama, 2004). Kesan tersebut
semakin diperkuat dengan penggunaan high angle yang memberikan kesan Nick
sedang tertekan dan lemah (Pratista, 2008). Adegan ini seakan menunjukan
bahwa sosok kulit hitam selalu tertekan dengan sosok kulit putih (Liliweri, Alo,
2005).

Gambar 4. 46 Status sosial Tony Stark
Sumber: Film The Avengers

Pada screen shot diatas nampak penggambaran status sosial Tony Stark.
Tony Stark digambarkan sebagai seorang yang sangat kaya dan juga jenius.
Kekayaan Tony Stark nampak pada rumah yang ia tinggali. Tony tidak tinggal di
rumah biasa pada umum nya. Namun ia tinggal disebuah gedung pencakar langit
yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas mewah. Nampak gedung tersebut
memiliki tulisan nama keluarga Tony yaitu Stark. Gedung itu juga memiliki
sebuah helipad diatasnya, ditambah lagi dengan sebuah ruang tamu mewah di
dalam nya. Kendaraan yang ia tumpangi juga menunjukan kekayaan Tony Stark.
Ia mengendarai Acura NSX Roadster, mobil sport yang berharga $9juta. Selain itu
dalam matriks nomer 20 juga nampak status sosial Tony yang tinggi lewat
minuman yang ia minum.

76

Universitas Kristen Petra

Namun sosok kulit hitam dalam film ini tidak sekalipun ditunjukan
memiliki harta kekayaan. Captain America yang hanya seorang prajurit pun masih
digambarkan memiliki sebuah apartemen untuk tinggal. Hal ini tergambarkan
pada dialog antara Nick dengan Steve.

Gambar 4. 47 Steve akan pulang ke apartemen nya
Sumber: Film The Avengers

Nick: “waiting you back at your apartmen”
(menunggu mu di apartmen mu)

Melalui kode-kode diatas dapat terlihat adanya segresi ruang antar ras antara kulit
putih dan kulit hitam. Kulit putih memiliki ruang tersendiri dibanding warga
lainnya, mereka biasanya tinggal di perumahan-perumahan yang cukup luas
lahannya, sehingga rumah mereka relatif besar dan indah, dimana mereka senang
sekali menggunakan perabotan yang mahal meskipun keadaan mereka tidak terlalu
kaya raya (Luedtke, Luther. S. 1994).

Gambar 4. 48 Tony sedang menikmati wine
Sumber: Film The Avengers

Tony nampak sedang menikmati segelas wine. Hal ini dilakukan sebagai
perayaan sukses nya sistem clean energy di Stark Tower. Meminum wine

77

Universitas Kristen Petra

merupakan sebuah budaya barat yang biasa dilakukan untuk melakukan sebuah
perayaan. Meminum wine juga digunakan untuk memperkuat status dan
keistimewaan sebagai “bangsa elit”. Minum wine memberikan sebuah kesan
status sosial yang lebih tinggi dari pada meminum beer atau vodka (Social and
Cultural Aspects of Drinking, 2016).

Teknik pengambilan gambar pada adegan ini menggunakan medium close
up, hal ini agar penonton fokus kepada aktifitas minum wine yang sedang
dilakukan tokoh (Naratama, 2004). Dan dengan angle eye level berusaha
membawa penonton senyata mungkin dalam melihat adegan ini (Pratista, 2008).

4.2.4 Hubungan antara Tokoh Kulit Hitam denganTokoh Kulit Putih

Gambar 4. 49 Nick memerintah kepada Loki
Sumber: Film The Avengers

Dalam adegan ini nampak Nick Fury memberikan perintah kepada Loki
untuk menaruh scepther miliknya. Tokoh kulit hitam digambarkan bisa
memerintahkan tokoh kulit putih. Hal itu juga nampak pada karakter T’Challa
dalam film Civil War (2016). Dimana sosok kulit hitam digambarkan sebagai raja
yang memerintah. Ini menunjukan ada nya pergeseran penggambaran kulit hitam,
yang dahulu hanya digambarkan sebagai budak dan orang rendahan. Namun kini
mulai digambarkan sebagai orang-orang yang memerintah dan memegang
kekuasaan. Camera angle yang digunakan adalah medium shot low angle. Medium
shot bertujuan memberikan detil ekspresi (Naratama, 2004). Sedangkan camera
angle low angle memberikan kesan kuat dan dominan kepada Nick Fury (Pratista,
2008).

78

Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 50 Nick memerintah kepada Loki
Sumber: Film The Avengers

Pada adegan diatas nampak Nick Fury sedang dikawal oleh Barton dan
pasukan bersenjata. Hal ini terjadi ketika Loki pertama kali hadir ke bumi lewat
lubang cacing di markas S.H.I.E.L.D. Pada screen shot kedua nampak Nick hanya
berekspresi datar dan tidak berusaha menghindari serangan Loki. Justru malah
Barton yang secara sigap menyelamatkan Nick dengan mendorong nya ke arah
kanan agar terhindar dari serangan Loki. Secara hubungan, status Nick dan Barton
memang director dan bawahan. Bawahan akan bertugas untuk melindungi
director nya. Namun dalam adegan ini Nick tidak bisa menghindari dari Loki.
Padahal Nick sebenarnya adalah seorang agen rahasia dan juga superhero, namun
ia digambarkan selalu dilindungi oleh orang lain (kulit putih). Adegan lain yang
menunjukan Nick dilindungi oleh orang lain (kulit putih) juga nampak pada
matriks nomer tujuh. Dalam adegan tersebut Maria Hill menyelamatkan Nick dari
musuh yang hendak menembak Nick. Melalui adegan ini semakin memperkuat
stereotipe orang berkulit putih adalah sosok yang berhasil menggapai identitas
heroik, sedangkan kulit hitam digambarkan sebagai orang yang lemah (Liliweri,
2005).

79

Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 51 Nick bicara dengan council
Sumber: Film The Avengers

Konflik kembali tercipta saat Nick berbicara dengan council. Council
menginginkan agar Nick memerintahkan peluncurkan roket nuklir ke kota New
York. Nick pun menolak permintaan tersebut. Berikut dialog Nick dengan
council:

Nick “But given that it’s a stupid ass decision” “I will not order a nuclear strike”
(Tapi menjalankan itu adalah keputusan bodoh” “aku tidak akan memerintahkan

serangan nuklir)
Council “director Fury is no longer in command”
(director Fury sudah tidak lagi memberikan perintah)

Namun pada akhirnya konflik ini berakhir dengan dicopotnya hak Nick untuk
memerintah, dan roket pun diluncurkan atas perintah council. Jika diperhatikan
seluruh council adalah orang berkulit putih. Diperankan nya council oleh orang
kulit putih juga ada di film Legends of Tomorrow (2016).

80

Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 52 Council dalam film Legends of Tomorrow
Sumber: Film Legends of Tomorrow

Hal ini memperkuat stereotipe bahwa orang kulit putih memiliki kontrol dan
kekuasaan untuk mengontrol dalam kehidupan bermasyarakat dan menganggap
dirinya adalah kelompok yang paling berhak sehingga mereka pun dapat
mengklaim bahwa mereka paling berkuasa Liliweri, Alo, 2005). Dalam adegan ini
Nick berbicara dengan gesture tangan di pinggang. Gesture ini memiliki arti
marah (Radwan, 2016). Hal ini diperkuat oleh penggunaan camera low angle
yang memberikan kesan kuat, dominan kepada Nick.

81

Universitas Kristen Petra

4.2.5 Hasil Temuan dan Analisis Data

Berikut adalah hasil dari temuan dan analisis data yang diperoleh peneliti:

Tabel 4.1 Rangkuman Temuan dan Analisis Data

No Kategorisasi Kulit Hitam Kulit putih

1 Keahlian dan  Digambarkan sebagai protagonis  Kuat dan memiliki keahlian
Intelektualitas
 Ahli bertarung bertarung

 Terdominasi diranah eksternal  Dominan di ranah publik

namun dominan di sisi internal  Hero bagi kulit hitam

 Digambarkan sebagai leader  Diidentikkan dengan tokoh

 Berjiwa kepemimpinan law enforcement

 Intelejensi tinggi

2 Karakter  Tidak beradab  Memiliki rasa
 Keras kepala kemanusiaan tinggi

 Berdedikasi tinggi
 Dapat mengevaluasi nilai-

nilai kehidupan
 Kompetitif dan agresif

3 Status sosial dan politik  Diposisikan sebagai pemimpin  Digambarkan sebagai

berkedudukan tinggi orang kaya

 Tertekan dengan kulit putih  Memiliki status sosial

 Tidak ada adegan yang yang tinggi

menunjukan kulit hitam

memiliki harta kekayaan

4 Hubungan antara tokoh  Digambarkan sebagai  Kulit putih digambarkan

kulit hitam dan kulit putih pemimpin yang memerintah sebagai sosok yang

 Memiliki kontrol dan berhasil meraih identitas

kekuasaan heroik

Sumber: Olahan Penulis

4.3 Interpretasi Data
Dalam interpretasi ini peneliti sekaligus melakukan triangulasi teori dan

triangulasi data. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti memperoleh
hasil sebagai berikut:

82

Universitas Kristen Petra

4.3.1 Ras Kulit Hitam Sebagai Sosok Pemimpin Yang Tidak
Berprikemanusiaan

Berdasarkan analisis peneliti, peneliti melihat adanya sebuah pembalikan
pola penggambaran sosok berkulit hitam dalam film ini. Di film ini sosok berkulit
hitam (Nick Fury) diposisikan sebagai director of S.H.I.E.L.D, ia digambarkan
menduduki posisi yang tinggi dalam sebuah organisasi. Dalam salah satu adegan,
Nick digambarkan menggunakan sebuah bazooka. Melalui kode setting peneliti
bisa mengetahui bahwa bazooka sejenis juga digunakan oleh presiden Sawyer
dalam film “White House Down”. Disejajarkan nya peran Nick dengan presiden
di film “White House Down” sebenarnya adalah sebuah representasi dari realitas
status kulit hitam di Amerika Serikat. Dimana ras kulit hitam di AS sekarang
sudah menduduki posisi-posisi kunci di dalam kepemimpinan, yang paling
bersejarah adalah Barrack Obama menjadi presiden kulit hitam AS yang pertama
(Salmon, 2016).

Sebelum nya sosok kulit hitam selalu di stereotipekan di media sebagai
pekerja kasar (Seggar & Wheeler, 1973; Warren, 1988), memiliki status sosial dan
ekonomi rendah (Bramlett-Solomon & Farwell, 1996; Seggar & Wheeler, 1973),
dan berkepribadian negatif (Cosby, 1994). Sejak ratusan tahun sudah disebutkan
bahwa sikap kulit putih terhadap orang Africans-Americans di Amerika Serikat
(AS) adalah negatif. Mereka cenderung melihat bahwa kulit hitam merefleksikan
persepsi umum mengenai orang desa, budak dan pekerja kasar .“Sistem
perbudakan pada abad ke 18-19 di Amerika, adalah sistem awal terbentuknya
rasisme yang meyakini bahwa ras, kelompok, suku atau warga kulit hitam
memiliki atau berada di tingkat sosial yang lebih rendah dibandingkan dengan ras,
kelompok, suku atau warga kulit putih di Amerika” (Marger, 1994, p.29). Kulit
hitam dilihat sebagai orang-orang dengan pekerjaan bawahan yang selalu
dipimpin oleh orang lain. Terlihat dari stereotipe pekerjaan mereka seperti budak
dan pekerja kasar. Namun di film ini, peneliti melihat adanya pergeseran
penggambaran tersebut. Kulit hitam digambarkan sebagai seorang pemimpin.
Status Nick sebagai pemimpin kembali ditekankan dalam adegan-adegannya saat
memberikan perintah. Karakter Nick Fury menunjukan bahwa orang kulit hitam
tidak lagi digambarkan sebagai sosok diperintah namun memerintah.

83

Universitas Kristen Petra

Namun meski kulit hitam digambarkan sebagai pemimpin yang bisa
memerintah, ia tidak digambarkan memegang kuasa tertinggi. Hal itu
digambarkan dengan ada nya posisi council yang berada di atas status director.
Council dalam film ini seluruhnya diperankan oleh kulit putih. Hal ini
melambangkan supremasi ras kulit putih dalam struktur pemerintahan. Dalam
matriks nomer 16 digambarkan Nick harus meminta ijin terlebih dahulu kepada
council untuk menjalankan program Avengers Initiative. Adegan ini
memperkokoh stereotipe orang non kulit putih bila ingin menjalankan sesuatu hal
harus meminta izin terlebih dahulu kepada orang kulit putih (Nielsen, 2008). Hal
ini pun berulang ketika Nick memutuskan untuk menolak permintaan council
untuk mengirim roket nuklir ke kota New York. Kemudian council pun mencopot
status director Nick Fury dan mereka tetap mengirim roket nuklir ke New York.
Nick pun dengan sekuat tenaga berusaha mencegahnya namun gagal. Adegan ini
memperkuat stereotipe bahwa orang kulit putih memiliki kontrol dan kekuasaan
untuk mengontrol dalam kehidupan bermasyarakat dan menganggap dirinya
adalah kelompok yang paling berhak sehingga mereka pun dapat mengklaim
bahwa mereka paling berkuasa (Liliweri, Alo, 2005).

Selain itu masih ada stereotipe lain yang masih menempel pada
penggambaran kulit hitam dalam film ini. Nick Fury digambarkan sebagai sosok
pemimpin yang kejam dan tidak beradab. Nick rela mengubur seluruh orang
bersama runtuhnya gedung demi keamanan Tesseract. Lalu sesudah gedung itu
runtuh, ia memerintahkan anak buahnya untuk tidak melakukan evakuasi korban,
namun tetap mencari Tesseract. Padahal korban yang jatuh cukup besar dan
mereka adalah bagian dari S.H.I.E.L.D sendiri. Keputusan yang diambil Nick
sangat kejam dan tidak mempedulikan orang lain. Melalui kode perilaku kita bisa
mengetahui bahwa adegan ini memperkokoh stereotipe orang kulit hitam
digambarkan sebagai orang tidak beradab dan tidak berpikir panjang dalam
bertindak (Guerrero, 1993, p. 123). Penggambaran yang sangat berbeda
ditampilkan dalam sosok pemimpin kulit putih. Charles Xavier dalam film “X-
men” selalu berusaha menjaga keselamatan rekan dan anak buahnya. Bahkan
Charles memiliki kedekatan lebih dengan mereka dan menganggap mereka
sebagai keluarga. Dalam film ini pemimpin berkulit putih digambarkan selalu

84

Universitas Kristen Petra

mementingkan keselamatan teman-teman nya. Ia juga digambarkan memiliki
kedekatan khusus dengan teman-temannya bahkan menganggap mereka layaknya
keluarga. Namun ia juga tidak lupa untuk selalu menjaga keberhasilan tugas dan
misi yang dijalankan dalam film ini.
4.3.2 Sosok heroik kulit putih dan kulit hitam

Dalam poin kedua ini, peneliti kembali melihat adanya pergeseran dari
stereotipe kulit hitam. Peneliti melihat bahwa kulit hitam digambarkan sejajar
dengan kulit putih dalam konteks kepahlawanan. Dalam film ini Nick bersama
The Avengers dikisahkan melawan sosok penjahat bernama Loki. Nick
digambarkan secara berani melawan musuh nya seperti pada matriks pertama.
Nick dengan berani dan gigih mengalahkan pasukan musuh yang berusaha
menyusup ke ruang kendali Helicarrier. Dalam adegan ini ia menggunakan senjata
handgun Smith & Wesson M&P 9x19mm. Nick digambarkan sangat ahli dalam
menggunakan senjata. Senjata ini juga digunakan oleh pihak kepolisian di AS.
Dalam film-film lain, senjata ini juga diidentikan dengan sosok law enforcement.
Salah satu nya dalam film Terminator: Genisys (2015), senjata ini digunakan oleh
SCPD officers. Melalui kode setting kita bisa mengetahui bahwa pengguna senjata
ini diidentikan dengan tokoh law enforcement. Dalam film Total Recall (2012)
senjata ini digunakan oleh tokoh protagonis. Hal ini menggambarkan tokoh kulit
hitam difilm ini digambarkan sebagai sosok protagonis yang menegakan
kebenaran. Hal itu tentunya berbeda dengan penggambaran kulit hitam di media
dahulu. Kulit hitam digambarkan sebagai sosok yang berbahaya, pemberontak dan
penyebar ancaman (Dates, 1990). Bisa dibilang sosok kulit hitam identik dengan
karakter jahat. Namun melalui temuan dan analisis data di film ini, peneliti
melihat kebalikan dari stereotipe tersebut. Sosok kulit hitam digambarkan sebagai
sosok pahlawan, sejajar dengan sosok berkulit putih. Temuan ini memperkokoh
penggambaran kulit hitam sebagai magical negro. Magical negro menurut K.
Anthony Appiah (1993) berarti orang kulit hitam yang memiliki hati mulia yang
menolong kulit putih melewati krisis. Ia memberikan label kepada orang kulit
hitam yang berguna sebagai orang kudus yang setara dengan orang berkulit putih
(dalam Glen, 2009)

Tokoh berkulit putih di film ini juga digambarkan sebagai sosok pahlawan

85

Universitas Kristen Petra

di film ini. Dalam film ini Natahsa dan Maria ditunjukan sebagai pengguna
senjata Glocks 26 dan Glocks 19. Melalui kode setting, kita bisa mengetahui
bahwa senjata ini juga digunakan oleh tokoh-tokoh law enforcement di film lain
seperti: “Unthinkable” (2010), Criminal Minds (2005), Batman: The Dark Knight
Rises (2012), dan The Amazing Spiderman 2 (2012). Di kenyataan, senjata ini
memanglah senjata resmi yang dipakai oleh beberapa police departmen di AS
(imfdb.com , 2016). Selain penggunaan senjata, tokoh kulit hitam dan kulit putih
juga digambarkan ahli bertarung dengan tangan kosong. Nick dan Natasha sama-
sama digambarkan memiliki keahlian bela diri. Nick mampu mengalahkan tiga
orang pasukan bersenjata dengan tangan kosong. Natahsa pun mampu
mengalahkan tiga penyekap Rusia dengan kondisi tangan terikat di kursi.

Namun meski sosok kulit hitam sekarang digambarkan sebagai pahlwan.
Sosok kulit hitam tetap tidak bisa terlepas dari kepahlawanan kulit putih. Meski
Nick Fury digambarkan sebagai sosok yang ahli menggunakan senjata dan ahli
beladiri. Ia tetap di selamatkan oleh Maria Hill dan Barton. Nick digambarkan
lengah dan hampir tertembak musuh saat ia mengalahkan tiga orang penyusup.
Namun Maria dengan cepat dan tenang menembak musuh terlebih dahulu.
Kemudian kembali terulang pada saat Nick diselamatkan Barton karena Nick
tidak mampu menghindari serangan Loki. Orang kulit hitam digambarkan sebagai
korban tak berdaya yang membutuhkan penyelamat dari barat (Dewar, 2007, p.6).
Kulit hitam memang digambarkan banyak berbeda dengan stereotipe dahulu dalam
aspek heroisme. Namun meski begitu, film ini tetap mempertahankan beberapa
stereotipe yang ada pada penggambaran sosok kulit hitam. Kulit putih
digambarkan sebagai pemeran yang berperan sebagai messiah (Putra, 2013, p.7).
Hal ini bisa diinterpretasikan sebagai bentuk supremasi kulit putih terhadap ras
lainnya. Sosok kulit putih juga digambarkan sebagai sosok agresif dan kompetitif
(Guerrero, 1993). Nampak dalam salah satu adegan orang kulit putih
digambarkan tidak mau diperlakukan seenak nya. Mereka akan melawan dan
memperjuangkan kebenaran.

4.3.4 Dominasi status dan intelektualitas kulit putih
Berdasarkan temuan data dan analisis peneliti dari film The Avengers.

86

Universitas Kristen Petra

Peneliti melihat ada nya pengokohan terhadap streotipe status dan intelektualitas
kulit putih dalam film ini. Orang kulit putih digambarkan memiliki intelektualitas
dan status sosial ekonomi yang tinggi. Orang kulit putih digambarkan sebagai
para ilmuwan dan orang jenius. Bruce Banner digambarkan sebagai seorang ahli
sinar gamma, selain itu ia juga digambarkan sebagai dokter yang membantu
mengobati wabah di India. Melalui kode perilaku peneliti bisa mengintepretasikan
bahwa seorang kulit putih digambarkan punya tanggung jawab untuk membantu
orang lain, menyebarkan kebaikan dan membebaskan dunia dari kehancuran
(Kaveney, 2008). Dokter dan ilmuwan merupakan sebuah pekerjaan yang
membutuhkan tingkan intelektualitas tinggi.

Kemudian sosok lain yang digambarkan sebagai ilmuwan adalah Erik
Selvig. Ia digambarkan sebagai seorang ahli astrofisika. Kemudian Tony Stark, ia
juga digambarkan sebagai sosok jenius dan kaya raya. Bahkan melalui kode
dialog, peneliti dapat mengetahu bahwa Tony Stark digambarkan mampu menjadi
ahli di satu bidang keilmuan dalam waktu semalam. Penggambaran sosok kulit
putih sebagai seorang yang genius dan kaya bukan hanya di film ini. Ray Palmer
dalam film Legends of Tomorrow (2016) juga digambarkan sebagai seorang
genius dan kaya. Sosok ayah dari Tony Parker dalam film Spiderman (2012) juga
menggambarkan orang kulit putih sebagai ilmuwan.

Selain tokoh-tokoh utama tersebut, tokoh-tokoh sidekick bahkan figuran
juga digambarkan demikian. Asisten Erik Selvig dalam melakukan penelitian juga
diperankan oleh orang bekulit putih. Secara keahlian dalam ranah militer para
crew pesawat Helicarrier juga digambarkan oleh orang-orang berkulit putih. Jenis
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus selalu diidentikan dengan orang
berkulit putih. Pada film Interstellar (2014), sosok kulit putih juga digambarkan
sebagai orang yang memegang kendali terhadap peralatan-peralatan canggih.
Melalui penggambaran dalam film ini peneliti melihat adanya upaya
memperkokoh stereotipe orang kulit putih yang dianggap memiliki tingkat
intelektualitas lebih tinggi (Guerrero, 1993, p.123).

Selain tingkat intelektualitas, orang berkulit putih juga digambarkan
memiliki status sosial dan ekonomi yang tinggi. Hal itu tergambar jelas pada
sosok Tony Stark. Selain sebagai jenius, ia digambarkan sebagai seorang

87

Universitas Kristen Petra

miliuner. Sosok Tony digambarkan sebagai orang yang jenius, miliuner, playboy
namun dermawan. Tony digambarkan tinggal disebuah gedung pencakar langit,
memiliki ruang tamu mewah, meminum wine dan mengendarai mobil mewah.
Penggambaran ini memperkuat status dan keistimewaan ras kulit putih sebagai
bangsa yang elit. Penggambaran serupa juga ada dalam sosok Bruce Wayne dalam
film “Batman: The Dark Knight Rises (2012)”. Bruce digambarkan sebagai
seorang pria tampan, kaya, pintar, dan memiliki berbagai teknologi yang canggih.

Disisi lain sosok kulit hitam sama sekali tidak digambarkan memiliki
status sosial ekonomi yang tinggi ataupun intelektual yang tinggi dalam film ini.
Di film-film lain seperti “Tears of the Sun” (2003) dan “Hotel Rwanda” (2004)
penggambaran orang berkulit hitam pun sama. Mereka digambarkan sebagai
orang miskin dan tertindas. Kemudian orang berkulit putih datang dan menolong
mereka keluar dari masalah. Sedangkan dari sisi status sosial dan ekonomi. Hal ini
menunjukan adanya perbedaan ruang antar ras antara kulit putih dan kulit hitam.

88

Universitas Kristen Petra


Click to View FlipBook Version