The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wantonoguru65, 2021-03-25 07:45:10

Sumber Kecerdasan Manusia

Sumber Kecerdasan Manusia

134 - Memberikan pema
dengan banyak car

- Metode dan peran
matematiks, intra p

15 - Metode Qolloqium. - Meningkatkan kem

- Peran guru: prestasi, memecahk

Sebagai pembimbing, pendorong mampu menghubu

kreativitas, evaluator, kulminator, membandingkan k

manajer, leader, penasihat, pendidik, - Memacu siswa unt

problem solver, fasilitator, - Melatih siswa untuk

motivator, dan mediator. - Membangun keber

dihadapan orang-o

- Membangun manus

yang aktif berpartisi

nilai dan mampu m

- Metode dan peran

matematiks, intra p

16 - Metode Demonstrasi. - Meningkatkan kem

- Peran guru: prestasi, memecahk

Sebagai; pendidik, pengajar, pelatih, mampu menghubu

aktor, evaluator, kulminator, membandingkan k

www.facebook.com/indonesiapustaka manajer, leader, penasihat, model - Menciptakan kesan

dan teladan, pendorong kreativitas, sedang dipelajariny

pemindah kemah, pemicu, - Meningkatkan kema

informen, fasilitator, dan motivator. - Membangun manus

yang aktif berpartisi

nilai-nilai dan mam

- Membangun manus

konsep untuk melak

benar, manusia yan

- Metode dan peran

matematiks, intra p

ahaman kepada siswa bahwa memecahkan sebuah masalah bisa
ra, akan tetapi ada cara yang lebih unggul (efektif dan eisien).
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal.

mampuan; menghafal/mengingat, memahami/menginter-
kan masalah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu,
ung-hubungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
tuk mengetahui lebih mendalam tentang sesuatu masalah.
k bertanggung jawab atas sebuah pekerjaan/tugas yang diberikan.
ranian siswa untuk mempertahankan apa yang diyakininya benar
orang yang jauh lebih kapabel.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal.

mampuan; menghafal/ mengingat, memahami/menginter-
kan masalah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu,
ung-hubungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
n kognisi yang lebih kuat pada peserta didik tentang apa yang
ya.
ampuan siswa untuk dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk meneri- ma
mpu menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
sia yang bisa menirukan gerak, manusia yang bisa mengaplikasikan
kukan gerak, manusia yang bisa melakukan suatu gerakan dengan
ng bisa memadukan beberapa gerakan sekaligus.

guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal.

17 - Metode eksperimen. - Meningkatkan kem

- Peran guru: prestasi, memecahk

Sebagai; pendidik, pengajar, mampu menghubu

pembimbing, pelatih, penasihat, membandingkan k

inovator, model dan teladan, - Menciptakan kesan ko

peneliti, pendorong kreativitas, - Meningkatkan kema

pembangkit pandangan, pemindah - Meningkatkan pen

kemah, aktor, emansipator, siswa yang memili

evaluator, kulminator, manajer, simultan.-Meningk

leader, fasilitator, problem solver, arah dalam pembel

motivator, informen, mediator. - Membangun manus

yang aktif berpartisi

nilai dan mampu m

- Metode dan peran g

matematiks, intra pe

18 - Metode Sosio drama dan bermain - Meningkatkan kem

peran. memecahkan masa

- Peran guru: menghubung-hubu

Sebagai; fasilitator, motivator, membandingkan k

pendidik, pembimbing, penasihat, - Membangun kebiasaa

model dan teladan, pembangkit - Miningkatkan kebe

pandangan, emansipator, evaluator, - Menumbuhkan ras

www.facebook.com/indonesiapustaka kulminator, manajer, moderator mengembangkan p

dan mediator, pemicu, informen, - Membangun manus

problem solver, dan ilter, pembawa yang aktif berpartisi

ceritra. nilai dan mampu m

- Metode dan peran

matematiks, intra p

135

mampuan; menghafal/mengingat, memahami/menginter-
kan masalah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu,
ung-hubungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
onitif yang kuat pada peserta didik tentang apa yang sedang dipelajarinya.
ampuan siswa untuk dapat berkomunikasi secara verbal dan non verbal.
nghargaan terhadap perbedaan individu siswa dengan melayani
iki tipe belajar berbeda (visual, auditif, dan psikomotoris) secara
katkan kemampuan siswa untuk dapat melakukan interaksi multi
lajaran.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
ersonal dan inter personal, spasial, ritmik, kinestetik dan naturalistik.

mampuan; menghafal/ mengingat, memahami/menginterprestasi,
alah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu, mampu
ungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
aan untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengatahuan kepada orang lain.
eranian siswa untuk berbicara di depan umum.
sa kebanggaan dan rasa percaya diri sebagai motivasi untuk
potensi demi masa depannya.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal.

136 19 - Metode Drill. - Meningkatkan kem

- Peran guru: memecahkan masa

Sebagai pelatih, pendidik, pengajar, menghubung-hubu

pembimbing, evaluator, kulminator, membandingkan k

manajer, lader, fasilitator, motivator, - Membangun manu

pemicu,penasihat. manusia yang aktif

menerima nilai-nila

hidup.

- Metode dan peran

matematiks, intra p

20 - Metode Karya wisata. - Meningkatkan kem

- Peran guru: tasi, memecahkan m

Sebagai; pendidik, pembimbing, menghubung-hubu

pelatih, penasihat, pembaharu, membandingkan k

model dan teladan, peneliti, - Meningkatkan kem

pendorong kreativitas, pembangkit rencana anggaran,

pandangan, pembawa ceritra, - Membangun kema

emansipator, evaluator, kulminator, - Melatih kemampua

manajer, leader, fasilitator, sikap demokratif p

motivator, pemicu, informen, - Membangun manus

problem solver, mediator. yang aktif berpartisi

nilai dan mampu m

www.facebook.com/indonesiapustaka - Metode dan peran

matematiks, intra p

mampuan; menghafal/mengingat, memahami/menginterprestasi,
alah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu, mampu
ungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
usia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu,
f berpartisipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk
ai dan mampu menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola

guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal, ritmik, dan kinestetik.

mampuan; menghafal/ mengingat, memahami/menginterpres
masalah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu, mampu
ungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep- konsep/ide-ide/metode-metode.
mampuan siswa untuk merencanakan suatu kegiatan, membuat
pembiayaan, dan pelaksanaan serta evaluasinya.
ampuan leadership dan manajerial pada peserta didik.
an berorganisasi,-Membangun sikap kooperatif, kolaboratif dan
pada peserta didik.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal, inter personal, sosial, naturalistik dan kecerdasan spasial.

21 - Metode kerja kelompok. - Meningkatkan kem
- Peran guru: memecahkan masa
Sebagai; pendidik, pengajar, menghubung-hubu
pembimbing, penasihat, inovator, membandingkan k
model dan teladan, pendorong
lreativitas, evaluator, manajer, - Membangun sikap
leader, fasilitator, motivator, - Membangun manus
informen.
yang aktif berpartisi
nilai dan mampu m
- Metode dan peran
matematiks, intra p

22 - Metode Metode tanya jawab. - Meningkatkan kem

- Peran guru: memecahkan masa

Sebagai; pendidik, pengajar, bung-hubungkan k

pembimbing, penasihat, pembangkit konsep-konsep/ide
- Membangun manus
pandangan, aktor, evaluator,
kulminator, manajer, leader, pemicu, yang aktif berpartisi
nilai dan mampu m
fasilitator, dan motivator. - Metode dan peran

matematiks dan int

23 - Metode mencatat. - Meningkatkan kem

- Peran guru:

Sebagai fasilitator, kulminator.

www.facebook.com/indonesiapustaka 24 - Metode Nonton bareng. - Meningkatkan kem
- Peran guru: memecahkan masa
Sebagai; pendidik, pengajar, menghubung-hubu
pembimbing, penasihat, sebagai membandingkan k
model dan teladan, evaluator,
kulminator, leader, fasilitator, - Membangun pemah
motivator. - Membangun manus

137 yang aktif berpartisi
nilai dan mampu m
- Metode dan peran

mampuan; menghafal/ mengingat, memahami/menginterprestasi,
alah, menjabar- kan konsep/menganalisis sesuatu, mampu
ungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.

kooperatif, kolaboratif dan demokratif pada peserta didik.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan; linguistik, logikal-
personal dan inter personal, sosial, dan spasial.

mampuan; menghafal/mengingat, memahami/menginterprestasi,
alah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu,mampu menghu-
konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh, membandingkan
e-ide/metode-metode.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
ter personal.

mampuan kognitif siswa yang mungkin hanya pada rana ingatan.

mampuan; menghafal/mengingat, memahami/menginterprestasi,
alah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu, mampu
ungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
haman kepada peserta didik bahwa belajar bisa dari berbagai sumber.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan intra personal.

138 25 - Metode testimoni dan eksperiens. - Meningkatkan kem
- Peran guru: prestasi, memecahk
Sebagai; pendidik, pengajar, mampu menghubu
pembimbing, penasihat, membandingkan k
pendorong kreativitas, pembangkit
pandangan, pemindah kemah, - Membangun kesada
emansipator,evaluator, kulminator, - Membangun rasa e
manajer, leader, vasilitator, - Membangun manus
motifator, pemicu, mediator, dan
moderator. yang aktif berpartisi
nilai dan mampu m
- Metode dan peran
matematiks, intra p

www.facebook.com/indonesiapustaka

mampuan; menghafal/ mengingat, memahami/menginter-
kan masalah, menjabarkan konsep/menganalisis sesuatu,
ung-hubungkan konsep-konsep menjadi suatu konsep yang utuh,
konsep-konsep/ide-ide/metode-metode.
aran siswa untuk selalu berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan.
empati pada peserta didik.
sia yang responsif/ingin menerima dan sadar akan sesuatu, manusia
sipasi, manusia yang mempunyai kemampuan untuk menerima nilai-
menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup.
guru ini juga dapat membangun kecerdasan linguistik, logikal-
personal dan inter personal.

6.5.151 Rekomendasi Untuk Guru.
151 Rekomendasi diberikan untuk guru sebaga

masing-masing metode pilihan guru. Apabila guru mem
termuat dalam buku ini, maka temukan rekomendasi-ny

No Metode R
Pembelajaran
1).Matode ceramah hendaknya tidak men
1 Metode peluang sangat sedikit kepada guru un
berlangsung.
Ceramah
2).Metode ceramah hendaknya divariasik
www.facebook.com/indonesiapustaka 2 Metode diskusi agar suasana kelas tidak monoton dan

139 3).Guru yang menggunakan metode ini
urutannya agar struktur pengetahuan t
hendaknya konkrit untuk memudahka

4).Guru hendaknya memastikan bahw
ceramahnya. Apabila ada keributan/ada
mempersoalkan persoalan itu, akan teta
kurang pas/kurang cocok untuk mere
ceramah itu.

5).Kegiatan pembelajaran selalu dimulai d

6).Guru mengkondisikan agar kegiatan
konirmasi.

7).Waktu interval atau selah-selah diskusi
nilai etika dan moral pada peserta didik

8).Peserta didik selalu diingatkan dan diar
satu-satunya sumber belajar.

ai acuan dalam menjalankan proses pembelajaran untuk
milih salah satu metode dari 25 metode pembelajaran yang
ya pada tabel ini.

Rekomendasi Untuk Guru.

njadi pilihan guru satu- satunya, karena metode ini memberikan
ntuk memainkan peran-peran lainnya selama proses pembelajaran

kan dengan metode-metode lain yang relevan. Hal ini bermaksud
menjenuhkan.
jendaknya benar-benar menguasai isi materi dan kerangka/
tergambar dan menjadi jelas. Cintoh-contoh yang diberikan juaga

an pemahaman siswa.
wa seluruh siswa sedang konsentrasi untuk mendengarkan

a gangguan selama ceramah berlangsung maka jangan cepat-cepat
api guru sesegera mungkin mereleksi apakah metode ceramah itu
eka atau kemampuan guru rendah dalam menggunakan metode

dan diakhiri dengan doa.
siswa dalam diskusi mencakup aspek eksplorasi, elaborasi dan

i merupakan saat-saat yang tepat guru untuk menanamkan nilai-
k.
rahkan bahwa belajar harus dari berbagai sumber dan guru bukan

140 9).Untuk menumbuh kembangkan kecerda
dan diakhiri dengan doa. Dalam konte
3. Metode diserahkan kepada siswa, isi doanya pe
Ekspository. rombongan belajar terdapat lebih dari s
cara; pemimpin doa diatur secara ber
www.facebook.com/indonesiapustaka beragama dapat ditumbuh kembangan
metode).

10). Matode ekspository hendaknya tidak
metode ceramah karena metode ini jug
memainkan peran-peran lainnya selam

11). Metode ekspository hendaknya divari
bermaksud agar suasana kelas tidak m

12). Guru yang menggunakan metode eksp
konsep, teori, generalisasi, hukum ata
dan benar.

13).Guru hendaknya memastikan bahwa s
yang sedang diberikan. Apabila ada k
jangan cepat-cepat mempersoalkan pe
mungkin informasinya kurang menar

14). Walaupun metode ini tidak memiliki b
jika guru lalai dalam memberikan mo
hanya menjadi sebuah formalitas.

15).Metode ini menjadi efektif apabila guru
memberikan motivasi kepada peserta d
oleh guru.

16). Untuk membangun kecerdasan spir
pembelajaran dengan doa. Hal-hal ten

asan spiritual peserta didik maka setiap pembelajaran selalu diawali
eks desentralisasi maka tanggung jawab untuk memimpin doa ini
erlu diarahkan oleh guru sesuai kebutuhan siswa. Jika dalam satu
satu agama maka sikap toleransi pada anak bisa dibangun dengan
rgilir. Dengan demikian kecerdasan spiritual dan sikap toleransi
nkan. (Hal-hal tentang doa ini dapat diberlakukan untuk semua

k menjadi pilihan guru satu- satunya seperti halnya dengan
ga memberikan peluang sangat sedikit kepada guru untuk
ma proses pembelajaran berlangsung.
iasikan dengan metode- metode lain yang relevan. Hal ini
monoton dan menjenuhkan.
pository ini hendaknya benar-benar menguasai isi materi berupa
au dalil dan sebagainya dan menginformasikannya secara jelas

seluruh siswa sedang konsentrasi untuk mendengarkan informasi
keributan/ada gangguan selama informasi itu diberikan maka
ersoalan itu, akan tetapi guru sesegera mungkin mereleksi,
rik atau cara penyampaiannya yang kurang menarik.
banyak waktu untuk guru memainkan peran-perannya namun
otivasi yang kuat kepada peserta didiknya maka pembelajaran

u yang menggunakannya memiliki kemampuan luar biasa untuk
didiknya untuk mengembangkan informasi yang telah diberikan

ritual siswa maka dianjurkan untuk mengawali dan mengakhiri
ntang doa dapat dilihat peda rekomendasi sebelumnya.

4 Metode 17). Seorang guru harus terbiasa mengharg
Discovery orang lain/siswanya.

5. Metode Tugas 18). Ketika seorang siswa menyampaikan g
Belajar dan cepat-cepat menanggapi atau melurus
Resitasi. gagasan atau ide/pemikiran siswa yan
tujuan pembelajaran yang direncanak
www.facebook.com/indonesiapustaka didiskusikan bersama. Disaat itu sisw

20). Yang mengacungkan tangan pertama
menyampaikan ide atau pendapatnya
dan secara sukarela menyampaikan id

21). Guru hendaknya selalu memotivasi si
untuk menyampaikan pendapat, ide d
nilai maupun gerakan-gerakan.

22). Agar metode discovery ini berdaya gu
maka dianjurkan agar pembelajaran d
doa dapat dilihat pada rekomendasi s

23). Metode tugas belajar dan resitasi hend
untuk membangun kecerdasan sosial p
lebih luas lagi maka pada kelompok si
pada tempat /lokasi yang selalu berga
diperbiasakan untuk selalu mengenal
dikenal sebelumnya. Tuan rumah atau
kelompok mereka. Hal ini bermaksud
orang lain sekaligus untuk mengecek

24). Pada saat resitasi, bagian-bagian yang
dikembangkan lagi dibawah kendali g

25). Metode Tugas belajar dan resitasi, sela
digunakan untuk membangun kemand

141

gai ide- ide atau gagasan-gagasan baru yang dikemukakan oleh

gagasan atau ide/ pemikiran originalnya maka guru jangan
skan atau membenarkan/ mempersalahkan.19).Apabila
ng dikemu-kakan cukup potensial dan progres dan menyentuh
kan maka segera di lemparkan kepada siswa yang lain untuk
wa akan menyampaikan ide-ide baru yang diyakininya benar.
adalah yang mempunyai hak atas kesempatan pertama untuk
a. Hal ini penting dilakukan guru agar siswa selalu bersemangat
de atau gagasannya.
iswa dan bila perlu memaksa siswa yang tidak biasa berbicara
dan gagasannya baik berkaitan dengan ilmu pengetahuan, nilai-

una untuk menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual siswa
diawali dan diakhiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan dengan
sebelumnya.
daknya diberikan sebagai tugas kelompok. Hal ini dimaksud
pada peserta didik. Agar aspek sosial ini dapat dibangun
iswa dianjurkan untuk selalu mengerjakan tugas kelompok
anti atau pindah-pindah tempat. Hal ini dimaksud agar siswa

situasi baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang tidak
u pemilik tempat diskusi perlu menandatangani hasil pekerjaan
hanya sekedar untuk melatih siswa membangun relasi dengan
kebenaran kegiatan mereka.
g penting atau yang belum jelas perlu didiskusikan/ didalami/
guru.
ain dapat digunakan untuk membangun aspek kognitif juga dapat
dirian dan tanggung jawab peserta didik.

142 26). Agar aspek yang dibangun lebih luas
karena apabila tugas yang dimaksud a
aspek kognitifnya saja.

27). Pada saat resitasi guru hendaknya sen
apresiasi, reinforcement, respon positif

28). Nilai-nilai etika hendaknya selalu dita
29). Kegiatan selalu diawali dan diakhiri d

rekomendasi sebelumnya.

6 Metode Inquiri 30). Tidak semua pokok materi mengguna
31). Dalam satu semester atau satu tahun

siswa tentang nuansa kerja para ahli.

penelitian/riset.

32). Guru hendaknya mahir atau paling kurang

33). Walaupun hasil karya ilmiah siswa sede

untuk mengembangkan aspek lain sepe

34). Kegiatan penelitian dan penulisan kary

berkolaborasi dengan teman atau orang

dengan orang lain yang lebih kompete

35). Kegiatan pembelajaran hendaknya dia

dapat dilihat pada rekomendasi sebelu

7 Metode 36).Masalah yang diangkat harus nyata da

www.facebook.com/indonesiapustaka Problem 37).Masalah tersebut harus dipecahkan sec

Solving. upaya pemecahannya dapat melibatka

38).Berdasarkan konsep desentralisasi pen

dimunculkan dari siswa sendiri.39)

pemecahan masalah dan bisa menjadi

40). Guru harus optimal dalam memainka

41). Pada saat masalah sudah terpecahka

bahwa sebuah masalah yang kita alam

maka guru sebaiknya mengunakan tugas belajar berkelompok
adalah tugas individu maka aspek yang dibangun pasti hanyalah

nantiasa membangkitkan motivasi siswa dengan memberikan
f dan reward kepada siswa yang memberikan kontribusi.
anamkan selama kegiatan resitasi dan diskusi berlangsung.
dengan doa. Hal yang berkaitan dengan doa dapat dilihat pada

akan metode ini.
n cukuplah sekali untuk melatih siswa/memperkenalkan kepada
Mungkin diantara mereka ada siswa yang tertarik dengan dunia

g perna melakukan penelitian-penelitian, dan atau menulis karya ilmiah.
erhana Namun perlu dipublikasikan/dipresentasikan di depan kelas
erti keberanian dan rasa tanggung jawab pada diri peserta didik.
ya ilmiah ini, siswa diarahkan agar bisa membangun relasi dan dapat
g lain. Hal ini penting untuk melatih siswa untuk selalu bekerja sama
en dalam hal menyelesaikan masalah atau pekerjaan- pekerjaan.
awali dan diakhiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan dengan doa
umnya.
an langkah-langkah pecahannyapun harus feasible.
cara berkelompok dan juga bisa dirancang sedemikian agar dalam
an pihak luar.
ndidikan di kelas maka dianjurkan agar masalah yang mau dibahas
).Guru diharapkan menguasai secara konseptual teknik-teknik
problem solver yang diandalkan peserta didiknya.
an perannya dalam setiap tahapan dan interval kegiatan.
an, guru harus segera membangun keyakinan pada peserta didik
mi dalam hidup hanya dapat terpecahkan atau diatasi apabila ada

8 Metode Panel keterlibatan Allah. Oleh karena itu seba
Discussion. keterlibatan Allah dalam setiap kesuk
membangun kecerdasan spiritual sisw
9 Metode Buzz
Group. 42). Metode panel diskusi ini dapat memanf
sebagai nara sumber untuk mem- bah
www.facebook.com/indonesiapustaka 143 eisien. Selain itu, memanfaatkan gur
yang akan terjadi adalah tujuan pemb
jadi metode ini akan terhindar dari tu
di kelas maka dianjurkan untuk guru

43). Guru diharapkan memahami secara
menyangkit isi, peran-peran, mekanis
pendidikan di kelas maka peran sebag
potensial di dalam kelas bisa diberday

45). Siswa-siswa yang diberi tugas oleh g
tertinggi terhadap dirinya dan menja
guru sebagai motivator hendaknya m
ditugaskan melainkan untuk semua sis

46). Untuk membangun kecerdasan spirtu
doa. Hal-hal yang berkaitan dengan d

47). Guru memilih topik yang cukup mena
48). Masing-masing kelompok diberikan to

kelas/pleno.
49). Guru mendistribusikan secara merat

inilah yang menjadi perpanjangan tan
(konsep esentralisasi).
50). Perhatian dan perlakuan guru harusla
51). Guru senantiasa mencari waktu yang t
dan moral selama diskusi berlangsung
52). Proses pembelajaran dalam metode di
dengan doa dapat dilihat peda rekom

agai makluk ciptaannya kita senantiasa bersyukur kepadaNya atas
ksesan kita memecahkan suatu masalah. Hal ini dimaksud untuk
wa.
faatkan beberapa guru atau orang-orang luar yang ahli dibidangnya
has topik tertentu. Namun hal ini dipandang tidak efektif dan tidak
ru atau orang-orang ahli dibidangnya sebagai nara sumber maka
belajaran kognitif kembali menjadi penekanannya, sehingga bisa
ujuan pembelajaran lain. Dalam konteks desentralisasi pendidikan
u tidak melakukan hal demikian.
konprehensif hal-hal yang berkaitan dengan panel diskusi baik
sme dan tata ruang yang standar.44).Dalam konteks desentralisasi
gai nara sumber lebih baik dilimpahkan kepada siswa. Siswa-siswa
yakan untuk menjadi nara sumber bagi teman- temannya.
guru menjadi nara sumber akan merupakan sebuah pengakuan
adi motivasi tertinggi yang dirasahkan olehnya. Untuk itu peran
maksimal dan bermakna bukan saja ditujukan kepada siswa yang
swa.
ual maka dianjurkan agar kegiatan diawali dan diakhiri dengan
doa dapat dilihat pada rekomendasi sebelumnya.
arik untuk didiskusikan.
opik yang berbeda dan hasil diskusinya dipresentasikan didepan

ta siswa- siswa potensial pada setiap kelompok. Siswa potensial
ngan dari guru untuk membimbing siswa yang membutuhkannya.

ah adil dan merata terhadap masing-masing kelompok.
tepat disela-sela diskusi untuk selalu menanamkan nilai-nilai etika
g.
iskusi ini diawali dan diakhiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan
mendasi sebelumnya.

144 10 Metode 53).Guru hendaknya mendistribusikan sis

syndicate Group inilah yang membantu guru dalam

berdiskusi. (kons desentralisasi).

54).Guru mengupayakan sedemikian ak

demikia kompleksitas atau bobot masa

masing-masing kelompok diatur sama

55).Guru mengimformasikan sumber-sum

atau mencukupi untuk semua kelompo

dan menyusun laporannya.

56).Laporan yang dihasilkan masing-masi

penyempurnaannya, dan juga membe

mempertanggung jawabkan hasil kerja

57).Waktu interval/cela-cela diskusi adala

untuk menumbuh kembangkan aspek

58).Agar kegiatan pembelajaran/kegiatan d

doa dapat dilihat pada rekomendasi s

11 Metode 59).Apabila guru belum memiliki pengal

Simposium penyelenggara, maupun belum perna

menggunaka metode ini sebagai meto

hal- hal yang berkaitan dengan simpos

langsung dalam sebuah simposium.

60).Guru hendaknya memainkan peran kata

www.facebook.com/indonesiapustaka sampai terselenggarakannya simposiu

mengambil peran dalam kegiatan sim

61).Guru hendaknya benar-benar memaha

dalam simposium nanti. Hal ini pentin

dalam pergaulan sosial mereka masih

tertentu ia tampil menjadi nara sumb

melenceng.

swa potensial secara merata pada setiap syndicate. Siswa-siawa
memberikan kontribusi terhadapa kemajuan kelompok dalam

kar kemampuan masing-masing kelompok seimbang. Dengan
alah/tugas yang mau dipelajari dan yang mau didiskusikan untuk
a.
mber belajar. Referensi yang dianjurkan hendaknya cukup memadai
ok agar tiap kelompok tidak mengalami kesulitan dalam berdiskusi

ing kelompok hendaknya diplenokan untuk mendapat tanggapan
erikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk tampil dan
a merreka.
ah waktunya guru untuk menanamkan nilai-nilai etika dan moral
k avektif pada diri siswa.
diskusi diawali dan diakhiri dengan doa. Hal-hal berkaitan dengan
sebelumnya.
laman mengikuti simposium, baik sebagai peserta atau sebagai
a terlibat atau berperan dalam sebuah simposium maka sebelum
ode pembelajaran, guru perlu mencari tahu baik melalui membaca
sium, atau mencari tahu pengalaman orang lain yang perna terlibat

alisator secara sungguh-sungguh yakni mengatur dan memfasilitasi
um dan mengendalikannya namun ia sendiri tidak terlibat untuk
mposium itu sendiri.
ami kedalaman dan keluasan obyek atau materi yang akan dibahas
ng mengingat wawasan siswa belum cukup luas dan pengalaman
h terbatas. Guru harus dalam keadaan sia sehingga dalam keadaan
ber dalam konteks meluruskan pandangan apabila pembicaraan

62).Siswa pontensial di dalam kelas hen

simposium dimaksud. (konsep desentra

63).Agar metode ini juga dapat berdaya g

maka seperti rekomendasi saya sebe

diawali dan diakhiri dengan doa.

12 Metode 64).Guru yang menggunakan metode ini ha

Informal debate hal-hal yang diperdebatkan.

65).Guru harus menguasai teknik-teknik pe

memenangkan perdebatan. Hal ini pe

perdebatan perlu ditularkan kepada p

66).Guru perlu memiliki kata-kata bijak

disisipkan pada cela-cela perdebatan s

67).Dalam pembagian pasangan tim untuk

masingnya agar seimbang dalam berd

68).Peran guru sebagai motivator dan med

menjadi sengit dan terarah.

69).Peran guru sebagai kulminator/menga

bermakna.

70).Kegiatan pembelajaran dengan mengg

berkaitan dengan doa dapat dilihat pa

13 Metode Fish 71).Guru perlu menjelaskan perbedaan

www.facebook.com/indonesiapustaka Bowl mengawalinya dengan penjelasan tekn

72).Siswa yang terpilih dalam kelompok d

memiliki kemampuan bicara yang bai

73).Teknik-teknik diskusi yang menjadi ke

74).Peran guru yang bisa dimainkan pada

juga untuk menanamkan nilai- nilai av

75).Untuk membangun kecerdasan spiritu

145 doa. Berkaitan dengan doa dapat dilih

ndaknya diberdayakan untuk mendapat peran penting dalam
alisasi pendidikan di kelas)
guna untuk menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual (SQ),
elumnya yakni kegiatan simposium atau kegiatan pembelajaran

arus memiliki wawasan keilmuan/pengetahuan yang luas tentang

erdebatan dan memiliki kemampuan untuk mengatur strategi untuk
enting karena teknik perdebatan dan strategi untuk memenangkan
para peserta didik.
ksana atau ungkapan-ungkapan yang bernilai edukatif untuk
sehingga perdebatan itu meaning full.
k berdebat, guru hendaknya memperhatikan kekuatan tim masing-
debat.
diator hendaknya diefektifkan dalam metode ini agar perdebatan

akhiri perdebatan salah satu pasangan tim juga harus diupayakan

gunakan metode ini diawali dan diakhiri dengan doa. Hal-hal yang
ada rekomendasi sebelumnya.
metode ish bowl ini dengan metode diskusi lainnya. Serta
nis yang berkaitan dengan mekanisme diskusi.
diskusi adalah siswa yang memiliki kemampuan akademik dan
ik.
ekhasan metode ini perlu ditaati.
a metode ini hendaknya untuk mengefektifkan proses diskusi dan
vektif pada peserta didik.
ual siswa maka kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
hat pada rekomendasi sebelumnya.

146 14 Metode 76).Guru perlu menjelaskan hal-hal spesiik
Brainstorming ini.Hal ini dimaksud agar siswa mem
group lancar untuk mencapai tujuannya.

15 Metode 77).Guru haruslah memahami betul bahwa
Qolloqium peserta didik dapat menghargai penda
mengembangkan ide-ide yang ditemu
www.facebook.com/indonesiapustaka
78).Dalam konteks menghargai ide-ide ya
pada siswa maka saya menganjurkan a
entah membenarkan atau menyalahkan
peserta didik memiliki potensi untuk
tentang ide mana atau ide siapa yang
masalah itu.

79).Pada setiap interval/sela-sela diskusi,
kembangkan aspek avektif.

80).Seperti rekomendasi saya sebelumnya
membangun kecerdasan spiritual (SQ)
ini juga diawali dan diakhiri dengan d

81).Guru hendaknya menyadari bahwa m
untuk itu guru hendaknya menyederh
yang dapat disesuaikan dengan kemam
persoalannya disederhanakannya ma
orang-orang ahli juga dipertimbangka
rekan- rekan guru yang dipandang lay

83).Metode ini cukup digunakan pada kela
siswa yang mau/menye nanginya dan

84).Dalam kegiatan presentasi, memberik
etika untuk membangun aspek avekti

85).Proses pembelajaran diawali dan diakh
pada rekomendasi sebelumnya.

k yang berkaitan dengan metode pembelajaran brainstorming group
mahami teknik diskusi ini sehingga diskusi dapat berjalan dengan

a hasil belajar siswa melalui metode ini adalah
apat orang lain dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam
ukan.
ang dikemukakan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri
agar guru benar-benar membatasi diri untuk memberikan komentar
n ide-ide yang disampaikan siswa, dengan suatu keyakinan bahwa
mengidentiikasi atau membanding-bandingkan sendiri pendapat
g lebih cocok/lebih relevan dan lebih brilian untuk memecahkan

guru senantiasa menanamkan nilai-nilai etika untuk menumbuh

a bahwa untuk menyempurnakan manfaat dari metode ini dalam
) siswa maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
doa.
metode ini lebih diperuntukan bagi mahasiswa S1, S2 dan juga S3,
hanakan persoalan baik kedalamannya maupun kompleksitasnya
mpuan siswa dalam menyelesaikannya tepat waktu.82).Oleh karena
aka para penyanggah yang direncanakan untuk menghadirkan
an sehingga saran saya untuk hal ini bahwa cukup memanfaatkan
yak.
as-kelas jurusan dan kalau boleh tugas ini khusus diberkan kepada
n mau mendalami topik yang berkaitan dengan tugas itu.
kan sanggahan dan diskusi, hendaknya guru menjaga nilai-nilai
if siswa.
hiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan dengan doa dapat dilihat

16 Metode 86).Apabila materi ajar bersifat demonstrab
demonstrasi 87).Guru mencobanya terlebih dahulu se

17 Metode bahwa media atau alat peraga yang ak
eksperimen 88).Apabila demonstrasi yang dilakukan

www.facebook.com/indonesiapustaka melakukan dan siswa menirunya.
89).Apabila guru tidak memiliki kecerdasan

siswa yang bisa untuk menggantikann
90).Apabila alat peraga tidak tersedia dan

menggunakan monitor peraga dari PU
91).Kegiatan pembelajaran diawali dan d

dilihat pada rekomendasi sebelumnya

92).Metode eksperimen menyediakan kese
Siswa bisa berinteraksi dengan media
dan juga dengan sumber belajar yang
pelajaran.

93).Guru hendaknya memperlihatkan ata
penggunaan laboratorium, yakni tenta

94).Agar proses pembelajaran berjalan efek
a.Bahwa eksperimen hendaknya dilakuk

merata pada setiap kelompok.
b.Guru memastikan bahwa alat-alat dan b
c.Guru hendaknya melakukan eksperimen

dilaksanakan.
95).Untuk meyakinkan kebenaran ilmu

menjamah sampai pada kegiatan koni
96).Agar metode eksperimen ini menjadi

rekomendasi sebelumnya bahwa pe
memperhatikan nilai-nilai toleransi da

147

ble maka diupayakan maksimal untuk menggunakan metode ini.
ebelum pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan
kan digunakan layak pakai.
membutuhkan bagian tubuh tertentu maka dianjurkan agar guru

n kinestetik yang baik maka dianjurkan supaya guru mamanfaatkan
nya.(Konsep desentralisasi pendidikan di kelas)
atau guru tidak mahir dalam mendemonstrasikan- nya maka bisa
USTEKKOM (Program video pendidikan sekolah).
diakhiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan dengan doa, dapat
a.
empatan yang luas bagi para siswa untuk berinteraksi multi arah.
a pembelajaran, dengan rekan siswa yang lain, juga dengan guru
g lainnya. Untuk itu dianjurkan penggunaannya untuk setiap mata

au memberitahu hal-hal atau tata tertib yang berkaitan dengan
ang larangan-larangan, anjuran serta sangsi pelanggarannya.
ktif dan eisien maka yang harus diperhatikan oleh guru adalah:
kan secara berkelompok dengan distribusi siswa potensial secara

bahan untuk eksperimen mencukupi dan siap pakai.
n terlebih dahulu sebagai persiapan sebelum proses pembelajaran

pengetahuan kepada peserta didik maka kegiatan eksperimen
irmasi.
i sempurna dalam membangun kecerdasan siswa maka seperti
embelajaran diawali dan diakhiri dengan doa. Dan dalam doa
an pluralisme.

148 18 Metode sosio 97).Guru hendaknya mengecek dan men
drama dan Misalnya berwisata ke museum Mon
bermain peran teropong bintang Boscha di Lemban
Borobudur, ke pasar bunga, pameran
19 Metode Drill cipanas, tangkuban perahu, gunung b
sukses dibidang tertentu dan lain seba
www.facebook.com/indonesiapustaka
98).Guru memfasilitasi agar, siswa yang m
dapat ditampilkan di depan kelas. Gu
menceritrakan pengalaman indah me
secara pasip.

99).Untuk mendalami ceritra atau pengalam
untuk bertanya.

100).Guru mengupayakan agar suasana k
apresiasi dengan tepukan tangan.

101).Kegiatan pembelajaran selalu diawali
dilihat pada rekomendasi sebelumnya

102).Guru hendaknya memahami bahwa
(behavioristik modivication) yakni dari
Untuk itu maka proses pembiasaan a
pembelajaran.

103).Oleh karena siswa menjadi mahir akan
siswa yang lebih cepat diberi kesemp
temannya yang lamban. (konsep desen

104).Materi latihan hendaknya dimulai da
105).Guru hendaknya mengikuti secara sa
106).Kegiatan pembelajaran diawali dan d

dilihat pada rekomendasi sebelumny

ndatakan pengalaman-pengalaman berharga untuk setiap siswa.
nas Jakarta, atau ke Istana Merdeka, ke Lubang buaya, atau ke
ng-Bandung atau ke kebun binatang, ke hutan lindung, ke candi
n pembangunan, penerbangan dengan pesawat, ke obyek wisata
bromo, mungkin juga tentang pengalaman juara atau pengalaman
againya.
memiliki pengalaman yang sama pada satu obyek atau yang relevan
uru memberikan kesempatan kepada mereka berdua untuk saling
ereka sambil berdialog. Sedangkan siswa yang lain mendengarkan

man mereka lebih jauh maka siswa lain bisa diberikan kesempatan

kelas lebih rileks dan setiap tampilan siswa diberi respon dan

dan diakhiri dengan doa. Hal yang berkaitan dengan doa dapatlah
a.
a metode ini memberikan penekanan pada perubahan perilaku
i tidak terampil menjadi terampil, dari tidak mahir menjadi mahir.
atau proses pelaziman haruslah dilakukan untuk mencapai tujuan

n memiliki kecepatan yang berbeda satu dengan yang lainnya maka
patan atau diperintahkan untuk menggantikan guru membimbing
ntralisasi).
ari yang simpel ke materi yang lebih kompleks.
aksama kemajuan individu selama latihan berlangsung.
diakhiri dengan doa. Hal-hal yang berkaitan dengan doa dapat
ya

20 Metode Karya 107).Guru hendaknya menyadari bahwa be
Wisata yang bisa memotivasi diri untuk men
untuk setiap siswa di Indonesi tentu
21 Metode Kerja Jawa misalnya akan berbeda dengan
kelompok berbagai obyek wisata nasional tentu
dengan siswa di luar pulau Jawa.
www.facebook.com/indonesiapustaka
108).Guru memahami bahwa bukan seked
karya wisata ini digunakan sebaga
pelaksanaan sampai kepada laporan p
bagi siswa.

109).Konsep desentralisasi pendidikan di
ditangani oleh peserta didik.

110).Guru bisa mengambil peran sebagai
relefan.

111).Untuk membangun kecerdasan spirit
diawali dan di akhiri dengan doa.
menghargai kemajemukan maka rek

112).Tugas yang diberikan hendaknya bis
sesama teman kelompok dan juga b
yang memiliki keahlian yang berkait

113).Tips yang diberikan yakni pada bah
mempermudah pencapaian tujuan p

114).Guru harus memiliki power dan strat
yang diberikan secara bertanggung ja

115).Guru hendaknya menyediakan waktu
berkaitan dengan proses penyelesaia

116).Tugas yang sudah terselesaikan dia
pendalaman dan juga aspek-aspek lai

149

etapa pentingnya pengalaman pribadi yang indah dalam hidup ini
nggapai masa depan yang cemerlang. Pengalaman nyata yang indah
u sangatlah bervariasi satu dengan yang lainnya. Siswa di Pulau

siswa di luar Pulau Jawa. Siswa di Pulau Jawa yang dekat dengan
u lebih terakses keinginannya untuk berwisata jika dibandingkan

dar berkarya wisata, akan tetapi yang dimaksudkan bahwa apabila
ai metode pembelajaran maka dimulai dari proses perencanaan,
pertanggung jawaban merupakan satu kesatuan paket pembelajaran

kelas menganjurkan agar sedapat mungkin segala item kegiatan

i fasilitator, mediator, nara sumber dan peran- peran lain yang

tual pada peserta didik maka pada setiap item kegiatan penting
Dan untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi dan saling
komendasi sebelumnya dapat digunakan untuk tujuan ini.
sa memaksa siswa untuk harus membangun kolaborasi dengan
bisa memaksa siswa untuk membangun relasi dengan orang lain
tan dengan tugas yang diberikan.
hasan tentang metode kerja kelompok dapat digunakan untuk
pembelajaran.
tegi yang handal agar siswa dapat menyelesaikan tugas kelompok
awab dan tepat waktu.
u 1 X 24 Jam bagi siswa yang mau berkonsultasi tentang hal yang
an tugas tersebut.
anjurkan untuk dipresentasikan di depan kelas untuk tujuan
in pada diri siswa dapat dibangun melalui kegiatan itu.

150 117).Karena tugas kelompok ini berkait
kelompok masing-masing secara se
22 Metode tanya siswa potensial yang terdistribusi p
jawab desentralisasi pendidikan di kelas).

www.facebook.com/indonesiapustaka 118).Guru menganjurkan kepada tiap kelo
dengan doa.

119).Guru hendaknya menyusun pertanya
kompleks. Hal ini dimaksud untuk mem

120).Pertanyaan diupayakan jelas dan mud
ada permintaan ulang dari siswa.

121).Jumlah pertanyaan disesuaikan deng
dinamika kelas diupayakan untuk terca

122).Pandangan mata guru pada waktu
dimaksud untuk membangun interaksi

123).Guru hendaknya selalu memberikan r
yang menjawab dengan baik dan benar.

124).Guru hendaknya menghindari kebias
menjawab pertanyaan karena hal ini ak

125).Guru hendaknya selalu memberikan
jawabannya salah atau belum sempurn
kata-kata yang berjiwa atau yang bisa m

126).Guru hendaknya memberikan kesem
tangan untuk mau menjawab pertanyaa
pada siswa- siswa potensial yang hend
adalah sebuah kehormatan atau kesemp
Selanjutnya, strategi lain dapat dimaink

127).Guru hendaknya sesegera mungkin
membangkitkan semangat atau dengan
jawab menjadi leksibel.

tan dengan minatnya maka presentasi dapat dilakukan pada
erempak dan guru bisa mendelegasikan kewenangannya kepada
pada masing-masing kelompok untuk menjadi fasilitator (konsep

ompok agar kegiatan/kerja kelompok selalu diawali dan diakhiri

aan dari mudah, sedang dan yang sulit atau dari simpel ke yang
mpermudah pengembangannya.
dah dipahami oleh siswa. Ulangi dengan semangat pelayanan bila

gan alokasi waktu yang tersedia dan orientasi tanya jawab atau
apainya tujuan pembelajaran.

memberikan pertanyaan harus tertuju kepada siswa. Hal ini
i psikologis.
respon, apresiasi dan sekali-kali memberikan reward kepada siswa
.
saan untuk memaksakan siswa yang tidak tahu/tidak bisa untuk
kan bertele-tele dan bisa menjadi pemicu timbulnya masalah.
penghargaan kepada siswa yang menjawab pertanyaan walaupun
nya. Cara yang lebih efektif adalah memberikan apresiasi dengan
membangkitkan semangat atau yang bisa memotivasi siswa.
mpatan pertama bagi siswa yang paling pertama mengacungkan
an. Guru hendaknya menghindari kekecewaan yang bakal terjadi
dak menjawab pertanyaan karena baginya, menjawab pertanyaan
patan untuk mendapat pengakuan dari orang lain terhadap dirinya.
kan oleh guru untuk pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
merespon/ memberikan apresiasi dengan kata- kata yang dapat
pantomimik atau bahasa tubuh yang bisa membuat suasana tanya

23 Metode 128).Guru hendaknya segera mengemban
mencatat jawaban siswa sebelum pertanyaan be
siswa dalam menjawab pertanyaan.
www.facebook.com/indonesiapustaka 151
129).Apabila pertanyaan utama/pertanya
walaupun guru sudah membuat perta
dijawab sendiri oleh guru namun di jad
guru memberikan petunjuk dan referen

130).Metode tanya jawab ini juga menjadi
maka setiap interval atau jedah tiap per
nilai-nilai.

131).Metode tanya jawab ini cocok untuk
dibangku sekolah dasar untuk sekolah
untuk sekolah lanjutan tingkat atas. Ju
perguruan tinggi.Guru hanya memberi
berlangsung.

132).Konsep desentralisasi menganjurkan
pengembangan kepada temannya ya
dimaksudkan untuk membangun kecer

133).Untuk membangun kecerdasan spiritu
doa. Hal-hal mengenai doa seperti pad

134).Seperti di jelaskan pada bagian sebe
tidak digunakan oleh guru walaupun u
bukanlah suatu metode dalam proses p

135).Guru hendaknya semakin menyadari
oleh benda secanggih apapun.

136).Walaupun metode mencatat ini ter
menyampaikan hal-hal penting yang m
yang relevan dengan materi yang sedan

137).Walaupun metode mencatat namun
kecerdasan spiritual. Hal tentang doa s

ngkan pertanyaan lain secara profesionala sesuai tuntutan atas
erikutnya. Perluasan materi segera dilakukan atas dasar kemajuan

aan yang disiapkan guru sulit bagi siswa untuk menjawabnya,
anyaan pendukung, maka pertanyaan tersebut hendaknya tidak
dikan tugas untuk siswa menyelesaikannya di rumah. Untuk hal ini
nsi yang jelas untuk memudahkan siswa mencarinya.
i efektif untuk membangun aspek avektif pada diri peserta didik
rtanyaan disisipi dengan peran-peran guru dalam hal menanamkan

materi- materi ulangan atau materi-materi yang perna diberikan
h lanjutan tingkat pertama. Dan juga yang perna dipelajari di SMP
uga yang perna dipelajari di sekolah lanjutan tingkat atas untuk
ikan pendalaman dan pengembangan selama proses pembelajaran

agar siswa diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan
ang lain agar interaksi diantara mereka dapat terjadi. Hal ini
rdasan emosional yang lebih kompleks.
ual siswa maka kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
da rekomendasi saya sebelumnya.
elumnya bahwa metode mencatat sangatlah dianjurkan untuk
untuk menggantikan dirinya yang berhalangan. Karena mencatat
pembelajaran.
i bahwa peran dan kehadirannya di kelas tidak dapat digantikan

rpaksa digunakan maka harus ada interval/jedah untuk guru
menjadi penekanan atau juga untuk menanamkan nilai-nilai tertentu

ng di catat.(mencatat sambil menjelaskan).
hendaknya diawali dan diakhiri dengan doa untuk membangun
sesuai dengan rekomendasi sebelumnya.

152 24 Metode nonton 138).Guru dianjurkan untuk menonton ba
bareng ini penting karena kendali waktu dan si

25 Metode 139).Guru selalu menugaskan siswanya u
testimoni dan mana bagian-bagian penting itu nantiny
eksperiens
140).Guru hendaknya mengetahui secara
www.facebook.com/indonesiapustaka secara pasti cuplikan-cuplikan tayangan
pembelajaran setelah menonton bareng.

141).Guru hendaknya menjadi contoh dan
yang baik, bagaimana menjaga etika/so

142).Guru dianjurkan untuk tidak menje
bisa memberikan pertanyaan- pertany
diperoleh melalui menonton bareng. H
bahwa guru bukanlah satu-satunya sum

143).Metode ini juga dapat digunakan un
sehingga anjuran kepada guru agar sela
Anjuran tetang doa, guru hendaknya m

144).Apabila materi pembelajaran berkaita
bintang, hutan lindung, tempat-tempat s
Atau juga siswa yang mengalami cacat
rehabilitasi, perna disel atau dipenjara d
dan mendatakan siswa yang perna mem

145).Sebelum pembelajaran dimulai, sisw
kesempatan untuk tampil dan mencerit
memiliki pengalaman yang sama maka

146).Kesempatan testimoni itulah yang me
perannya seperti memberikan penguata
nilai moral dan etika dalam hidup dan

147).Guru memiliki kesempatan yang tepa
dari berbagai sumber, bahwa siswa atau

areng bersama siswa walaupun berulang untuk kelas paralel. Hal
ituasi kelas adalah tanggung jawab guru.
untuk mengutip bagian-bagian penting selama menonton, yang
ya akan dikembangkan lebih lanjut dalam pembelajaran.
a persis waktu tayang atau durasi setiap kaset serta mengetahui
n yang penting yang nantinya dikembangkan atau didalami dalam
.
n teladan yang bik bagi peserta didiknya, bagaimana menonton
opan santun kalau menonton bersama orang lain.
elaskan ulang hal-hal yang sudah jelas dalam tayangan, namun
yaan untuk mengingatkan kembali materi-materi pelajaran yang
Hal ini juga penting untuk menanamkan pemahaman kepada siswa
mber belajar bagi siswanya, dengan
ntuk menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual peserta didik,
alu mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa.
melihat kembali anjuran sebelumnya.

an dengan obyek-obyek belajar seperti Candi Borobudur, Teropong
sejarah lainnya, fauna dan lora baik di dalam maupun diluar negeri.
t mata, perna didiagnosa melalui foto sinar –X, perna mengalami
dan lain sebagainya, maka dianjurkan kepada guru agar mengecek
miliki pengalaman-pengalaman itu.
wa yang memiliki pengalaman langsung hendaknya diberikan
trakan pengalamannya itu kepada teman-temannya. Jika guru juga
a hendaknya guru mengambil giliran yang paling terakhir.
enjadi saat-saat yang berharga bagi seorang guru untuk memainkan
an, memberikan motivasi, memberikan nasihat, menanamkan nilai-
lain sebagainya.
at untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar bisa
u temannya atau juga siapa saja bisa menjadi sumber belajar.

148).Guru memiliki kesempatan yang tepa
dapat diraih melalui pengalaman pr
pengalaman orang lain.

149).Setiap testimoni, guru hendaknya
memberikan aplous/tepukan tangan m
ilmu pengetahuan adalah suatu keharus

150).Guru bisa menjadi mediator untu
pengalaman berharga yang berkaitan d
pengetahuan.

151).Agar metode ini juga dapat dimanfaa
kembali kepada rekomendasi awal bah

www.facebook.com/indonesiapustaka 153

at untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa kesuksesan
ribadi yang luas dan atau melalui mendengar banyak tentang

menyampaikan ucapan terima kasih dan bersama siswa lain
meriah sambil menanamkan nilai bahwa berbagi pengalaman dan
san dalam setiap interaksi sosial.
uk menghadirkan orang luar yang memiliki pengelaman-
dengan materi pembelajaran untuk berbagi pengalaman dan ilmu

atkan untuk menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual maka
hwa kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan doa.

www.facebook.com/indonesiapustaka

www.facebook.com/indonesiapustaka BAB 7

DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI KELAS

7.1. Konsep Dasar.
Desentralisasi merupakan implementasi saling mengisi atau

saling melengkapi (complementary) antara metode dan peran guru
dalam proses pembelajaran yang paling kompleks. Dikatakan
demikian karena desentralisasi ini merupakan suatu konsep original
tentang pemberdayaan (empowering) siswa potensial dalam proses
pembelajaran sebab sebagian peran guru didelegasikan/dilimpahkan
kepada mereka untuk kemajuan pembelajaran dan untuk pencapaian
tujuan pembelajaran.

Konsep ini sangat menghargai perbedaan individu di dalam
suatu rombongan belajar. Konsep desentralisasi ini juga memiliki
kemampuan untuk mengeliminasi faktor penghambat (resistansi)
pembelajaran.

Implementasi konsep desentralisasi pendidikan di kelas ini
merupakan bentuk motivasi tertinggi yang diberikan oleh guru
kepada peserta didiknya. Bentuk motivasi ini akan bisa menimbulkan
quantum learning pada peserta didik.

7.2. Landasan Pemikiran.
1. Teori belajar behavioristik, kognitif, humanistis, dan

konstruktivisme.
2. Siswa yang memiliki dan mengembangkan kecerdasan linguistik

dan logikal-matematis dijamin pasti akan berhasil dalam situasi
sekolah tradisional (Gardner 1993 dalam Julia Jasmine, 2007).
3. Keberhasilan siswa di sekolah bukanlah alat peramal yang baik
untuk keberhasilan siswa dalam kehidupan yang sebenarnya
kelak (Gardner, 1993 dalam Julia Jasmine, 2007 : 16).
4. Kecerdasan ganda (multiple quotient) yakni; intelligences quotient
(IQ) dikembangkan menjadi multiple intelligences yang disusun
oleh Howard Gardner; Emotional quotient (EQ) Oleh Goleman; dan
spiritualy quotient (SQ) oleh Zohar-Marshall.
5. Tumbuh dan berkembangnya potensi/kecerdasan peserta
didik tergantung faktor dari dalam diri (faktor internal) dan juga
tergantung dari pengaruh faktor luar (faktor eksternal).

155

www.facebook.com/indonesiapustaka 7.3. Pandangan Spesiik.
1. Setiap mata pelajaran memiliki karakter spesiik.
2. Guru kelas dan atau guru mata pelajaran memiliki karakter yang

spesiik dan potensi yang berbeda dalam menyelenggarakan
pembelajaran di kelas.
3. Peserta didik memiliki karakter yang spesiik dan memiliki potensi
yang berbeda satu dengan yang lainnya.
4. Proses pembelajaran selalu berada pada situasi yang selalu
spesiik.
5. Sekolah tradisional atau pembelajaran konvensional hanya
mementingkan tujuan pembelajaran kognisi. Dan kecerdasan
yang bisa ditumbuh kembangkan hanyalah kecerdasan linguistik
dan logis-matematis.
6. Teori belajar behavioristik, kognitif, humanistis, dan
konstruktivisme hendaknya selalu menjadi landasan berpikir guru
dalam memdesain dan melaksanakan proses pembelajaran karena
teori-teori belajar ini selalu ada bersama yang tak terpisahkan
selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Semakin banyak metode pembelajaran dan peran guru yang
digunakan dan dikombinasikan dalam proses pembelajaran maka
akan semakin bermutu pembelajaran itu.
8. Potensi manusia adalah sesuatu yang ada dan hidup dalam diri
manusia dalam arti dapat tumbuh dan berkembang.
9. Tumbuh dan berkembangnya potensi manusia menuju ke arah
matang atau sempurna tidak mengikuti garis kontinum.
10. Kecepatan untuk bertumbuh dan berkembangnya potensi peserta
didik tergantung dari intensitas dan frekuensi interaksi antara diri
individu dengan lingkungannya melalui proses belajar.
11. Peran guru dapat didelegasikan/dilimpahkan kepada siswa
potensial demi kemajuan dan tercapainya tujuan pembelajaran.
12. Pemberdayaan siswa potensial di dalam kelas untuk kemajuan
pembelajaran adalah sesuatu upaya berkemajuan.

7.4. Pembelajaran Fisika sebagai Model Desentralisasi Pendidikan
di Kelas.

7.4.1.Persiapan Pembelajaran.
Seorang guru yang melaksanakan proses pembelajaran, tentunya

melalui persiapan. Hal-hal yang dipersiapkan guru adalah:
1). Persiapan administrasi atau bahan ajar dan media pembelajaran

alat-alat pembelajaran.
2). Persiapandiri.Yangdimaksudkanadalahmenyangkutpenguasaan

156

www.facebook.com/indonesiapustaka materi/bahan ajar dan penguasaan metode yang di tetapkan
termasuk persiapan mental yang berkaitan dengan karakter dan
kondisi/situasi kelas yang menjadi tempat berlangsungnya proses
pembelajaran.( Hal tentang persiapan pembelajaran ini akan
dibahas pada bagian desain pembelajaran).

7.4.2. Persiapan Evaluasi Hasil Pembelajaran.
Selama dan atau setelah menyelenggarakan proses pembelajaran

guru selalu mengadakan evaluasi proses dan evaluasi hasil
pembelajaran. Evaluasi proses mungkin tidak selalu dilakukan guru,
namun evaluasi hasil pembelajaran selalu diadakan guru setiap selesai
satu pokok materi atau lebih, atau melalui mid semester dan ujian
semester. Instrumen yang lebih lazim dipersiapkan dan digunakan
oleh guru untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar peserta
didik adalah soal-soal yang harus dikerjakan termasuk di dalamnya
sebuah perangkat soal.

Setiap mata pelajaran memiliki spesiikasi soal. Bahasa Indonesia
misalnya, akan sangat berbeda dengan matematika. Ekonomi
akuntansi akan sangat berbeda dengan bahasa Inggris, sejarah budaya
akan sangat berbeda dengan isika, dan lain sebagainya. Untuk
lebih jelasnya, saya menggunakan sejarah budaya dan isika untuk
memberikan ketajaman dalam perbedaan dimaksud.

Spesiikasi pada sejarah sebagai contoh.
Soal-soal yang diberikan oleh guru sejarah budaya untuk

mengevaluasi hasil belajar siswa, tentunya berkisar apa, kapan, di
mana, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana.

Spesiikasi pada Fisika sebagai contoh.
Sebuah rumus/persamaan pada mata pelajaran isika akan

dipahami dan diperlakukan sesuai penekanannya, misalnya; Rumus
hukum Ohm ( V = I.R). Guru tentunya mengabaikan hal-hal yang
berkaitan dengan rumus itu, seperti kapan rumus itu ditemukan, di
mana rumus itu ditemukan, dan siapa yang menemukan rumus itu
dan bagaimana ia menemukannya. Guru dan peserta didik akan
melihat rumus itu hanya sebagai sebuah fasilitas yang akan dapat
digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan isika. Inilah
gambaran perbedaan yang tajam mengenai spesiikasi mata pelajaran.

157

www.facebook.com/indonesiapustaka Contoh soal/masalah:
Kuat arus yang melalui sebuah rangkaian listrik adalah 2 Ampere.

Berapakah beda potensial yang timbul pada sebuah hambatan yang
besarnya sama dengan 3 Ohm.
Persoalan atau masalah yang dihadapi siswa adalah nilai/harga beda
potensial yang belum diketahuinya.

Jika siswa dihadapkan dengan persoalan atau masalah isika
seperti di atas, maka seorang siswa harus komitmen dengan suatu
formula/langkah-langkah baku yang lazim di gunakan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan isika seperti di atas.

Sudah menjadi sebuah kelaziman di dalam pembelajaran
isika bahwa, dalam menyelesaikan persoalan-persoalan isika, siswa
terbiasa dengan sebuah formula baku/langkah-langkah penyelesaian
yakni:
1). Memahami persoalan, (siswa harus memiliki wawasan keilmuan yang

luas tentang persoalan itu). Yang dimaksudkan adalah teori-teori,
gagasan-gagasan dan ide-ide pokok, hukum- hukum dan lainnya.
2). Mencari dan menemukan data-data pendukung yang biasa disebut
dengan faktor-faktor yang diketahui.
3). Menetapkan fasilitas apa yang digunakan untuk menyelesaikan
persoalan itu. Yang dimaksudkan adalah rumus yang digunakan.
4). Menaati mekanisme/prosedur penyelesaiannya.
5). Menemukan kesimpulan yang benar atas persoalan itu. (yang
dimaksudkan adalah hasil akhir penyelesaiannya).

Menurut soal di atas, bahwa persoalan yang sedang dihadapi
siswa atau dengan kata lain sesuatu yang harus dicarikan jawaban oleh
siswa adalah besar/nilai beda potensial yang timbul pada hambatan
3 Ohm..

Prosedur yang harus dilalui siswa untuk menyelesaikan
persoalan di atas adalah: pertama, Siswa memiliki wawasan keilmuan/
pengetahuan yang cukup tentang persoalan yang sedang dihadapinya.
kedua, siswa harus mengetahui data-data pendukung apa saja yang
tersedia pada persoalan tersebut.

Pada persoalan di atas, data-data yang tersedia adalah: kuat
arus yang besarnya sama dengan 2 Ampere dan hambatan listrik yang
besarnya 3 Ohm. Lazim ditulis sebagai berikut.

158

www.facebook.com/indonesiapustaka Diketahui:
I = 2 Ampere.
R = 3 Ohm.

Ketiga; Siswa harus mengetahui secara persis, apa yang menjadi
persoalannya atau apakah yang harus dicarikan jawabannya. Persoalan
siswa di atas adalah bahwa siswa belum menemukan berapa besarnya
beda potensial yang akan timbul pada hambatan R yang nilainya 3
Ohm.

Keempat; siswa harus mencari solusi. Oleh karena persoalan itu
belum di temukan jawabannya maka kita tentu mencari jalan keluar/
mencari solusi. Mencari solusi sama dengan mencari dan menetapkan
fasilitas apa yang lebih tepat di gunakan untuk menyelesaikan
persoalan di atas. (fasilitas yang dimaksud adalah rumus/persamaan).

Fasilitas/rumus/persamaan yang tepat untuk memecahkan
persoalan di atas adalah: V = I . R.

Catatan: Menetapkan rumus yang tepat dapat dianggap sebagai
sebuah kebijakan (policy).

Kelima; Langkah berikutnya adalah siswa memasukan data-
data yang tersedia untuk melanjutkan proses matematikanya. Selama
proses penyelesaian, siswa harus mentaati aturan atau mekanisme
yang diperkenankan sampai pada hasil akhir/ kesimpulan/atau
jawaban atas persoalan itu.
Rumus: V = I . R.

V = 2 Ampere X 3 Ohm.
V = 6 Volt.
Catatan: Proses penyelesaian dengan mentaati prosedur/
mekanisme matematika mulai dari memasukan data-data, operasi
matematika sampai kepada hasil akhir merupakan suatu langkah
implementasi kebijakan
Dari uraian di atas kita akan mendapat gambaran bahwa: Jika
seseorang diperhadapkan pada sebuah persoalan hidup maka hal
pertama yang harus ia lakukan adalah memahami masalah/persoalan
itu secara luas dan mendalam atau membangun pengetahuan
tentang persoalan/masalah itu. Kemudian mencari data-data untuk
mendukung proses penyelesaian masalah atau bisa disebut dengan
proses pengambilan kebijakan.

159

www.facebook.com/indonesiapustaka Keputusan untuk menggunakan sebuah fasilita/rumus/
persamaan/hukum merupakan sebuah kebijakan (policy). Setelah
kebijakan diambil, siswa mulai masuk ke tahapan berikutnya, yaitu
tahapan implementasi/pelaksanaan kebijakan. Tahapan ini tentu
melalui prosedur/langkah-langkah yang tepat untuk mencapai hasil
akhir atau tujuan yang mau dicapai. Selanjutnya hasil akhir/tujuan
yang telah tercapai dapat dipandang sebagai sebuah kesuksesan
dalam pembelajaran.

Perlu dipahami bahwa hasil akhir yang dicapai, bukanlah
merupakan akhir dari sebuah proses pembelajaran, tetapi harus
dilanjutkan dengan interprestasi/pemaknaan, konirmasi, publikasi
dan celebrate (merayakan), sebagai bentuk penguatan dan motivasi
untuk menjamin kemajuan pembelajaran selanjutnya.

Dari lingkup pemahaman ini, maka saya berpendapat bahwa
1. sebenarnya sekolah adalah tempat peserta didik dilatih untuk

mengatasi persoalan-persoalan hidup baik sekarang maupun di
masa yang akan datang;
2. ada formulasi/langkah-langkah baku atau standar dalam
menyelesaikan masalah hidup. Tahapan yang tergambar pada
contoh di atas masih tergolong simpel. Yang terpenting adalah
peserta didik dibiasakan dengan sebuah formulasi.

7.5. Aplikasi Desentralisasi dalam Pembelajaran.
Desentralisasi merupakan sebuah konsep pemberdayaan

(empowering) di dalam proses pembelajaran. Konsep ini sangat
menghargai keberagaman individu di dalam kelas. Konsep ini
memiliki suatu kepastian bahwa, dalam suatu rombongan belajar
selalu terdapat peserta didik yang memiliki perbedaan-perbedaan
individu. Yang dimaksudkan adalah perbedaan-perbedaan dalam hal;
memiliki tipe-tipe belajar yang berbeda, memiliki potensi atau kecerdasan yang
berbeda, minat dan bakat yang berbeda, motivasi terhadap suatu pekerjaan
atau jabatan yang berbeda, memiliki daya tangkap yang berbeda, dan memiliki
ketertarikan akan sesuatu hal yang berbeda.

Desentralisasi sebagai konsep pemberdayaan melihat siswa
potensial atau siswa yang cerdas dalam suatu rombongan belajar
sebagai suatu akses yang harus dihargai, dibudidayakan dan dapat
dimanfaatkan guru dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Konsep desentralisasi ini juga melihat pembelajaran sebagai upaya

160

www.facebook.com/indonesiapustaka untuk melatih siswa dalam hal teknik dan mekanisme/prosedur
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Konsep desentralisasi menghargai formulasi dan selalu
mengintai peluang/kesempatan pada setiap tahapan dan mekanisme
pembelajaran. Yang dimaksudkan bahwa; oleh karena pembelajaran
isika memiliki formulasi dan mekanisme yang mantap maka ruang
dan waktu selalu tersedia untuk konsep desentralisasi diaplikasikan.

Hal penting lain yakni bahwa dalam setiap tahapan penyelesaian
masalah/persoalan isika selalu ada perbedaan kecepatan siswa
dalam menyelesaikan persoalan secara benar untuk setiap tahapnya.
Perbedaan kecepatan ini, pasti terjadi karena ada perbedaan potensi
di antara mereka.

Rekomendasi dari konsep ini bahwa, saat perbedaan kecepatan
ini muncul, disitulah peluang desentralisasi itu diaplikasikan. Kepada
siswa yang menyatakan pekerjaannya sudah selesai, maka guru
segera memberikan apresiasi dan reinforcement, dan sesegera mungkin
memerintahkannya untuk membantu teman lain yang belum
menyelesaikannya atau yang masih mengalami kesulitan.

Apabila tidak hanya satu siswa, tetapi sekian siswa yang
diperintahkan guru untuk membantu sekian teman secara simultan
maka interaksi kelas akan segera hidup dan situasi kelas menjadi
kondusif. Jika semuanya sudah selesai maka guru segera menganjurkan
untuk ke tahap berikutnya. Perintah yang sama dilakukan berulang
untuk setiap tahapan. Apabila satu persoalan sudah diselesaikan
maka guru berpindah ke persoalan lain yang sedikit bervariasi
kemudian berpindah ke persoalan yang sedikit kompleks dan yang
lebih kompleks lagi sebagai proses pelaziman.

Perintah guru kepada siswa potensial/siswa untuk membantu
siswa yang belum bisa menyelesaikan persoalan dimaksud merupakan
suatu bentuk aplikasi desentralisasi pendidikan di kelas. Atau
dengan kata lain, guru yang memberdayakan siswa potensial untuk
pencapaian tujuan pembelajaran/kemajuan pembelajaran adalah
merupakan bentuk aplikasi konsep desentralisasi pendidikan di kelas.

Tujuan pembelajaran yang tercapai melalui aplikasi ini akan
lebih komprehensif apabila pembelajaran menggunakan metode
eksperimen dan campurannya.

161

www.facebook.com/indonesiapustaka 7.6. Desentralisasi sebagai Asimilator berbagai Teori Belajar.
Teori-teori belajar yang diuraikan sebelumnya yakni; teori

belajar behavioristik, kognitiisme, humanistis dan konstruktivisme masing-
masing memiliki daya adhesi tinggi dalam uraiannya. Walaupun
nampak bahwa teori-teori belajar ini spesiik, sangat individual dan
sulit diordinasi, namun semuanya mudah terasimilasi dalam proses
pembelajaran. Akselerasi proses asimilasi dimaksud sangatlah
tergantung dari metode pembelajaran dan peran guru yang dimainkan.

Belajar sebagai aktivitas pribadi dalam membentuk skema
kognitif, kategori, dan struktur merupakan kebenaran di suatu aspek
sedangkan perubahan perilaku pembelajar melalui proses pelaziman
menjadi suatu harapan atau menjadi hasil pembelajaran.

Walaupun belajar sebagai aktivitas individu/kegiatan mental
individu, namun proses pelaziman, proses memanusiakan manusia,
dan proses rekonstruksi dimana ilmu pengetahuan berevolusi
selalu membutuhkan sebuah interaksi antarindividu. Hal ini akan
meyakinkan kita bahwa belajar sebagai aktivitas individu (kegiatan
mental) dan interaksi antarindividu dalam proses pembelajaran,
merupakan dua hal yang sulit terpisahkan. Dan konsep desentralisasi
meyakini bahwa kebenaran akan hal ini tidak akan terbantahkan.

Interaksi antar individu yang dimaksudkan di atas
membutuhkan metodologi tertentu, situasi tertentu, fasilitas tertentu
dan juga peran-peran dari orang-orang tertentu selama interaksi itu
berlangsung. Interaksi ini diyakini paling efektif terjadi dalam proses
pembelajaran di kelas.

Konsep desentralisasi memberi batasan bahwa tidak semua
tugas dan tanggung jawab guru serta seluruh peran guru diserahkan
atau dilimpahkan kepada siswa potensial di kelas. Namun, konsep
ini masih memperkenankan beberapa peran guru, yakni sebagai
fasilitator, motivator, leader, manajer, dan pemicu, serta peran lain
yang relevan. Hal ini berati bahwa hanya sebagian peran penting guru
didelegasikan kepada siswa potensial sebagai bentuk pemberdayaan.

Proses pelaziman untuk mencapai perubahan perilaku
(behavioristic modivikation), proses memanusiakan manusia dan
proses rekonstruksi ilmu pengetahuan, semuanya dapat berlangsung
secara simultan melalui interaksi model desentralisasi yang
direkomendasikan. Dalam situasi ini, siswa potensial dan siswa kurang

162

www.facebook.com/indonesiapustaka potensial akan dipicu dan dimotivasi untuk kepentingan interaksi
akademik di antara mereka. Apabila hal itu terjadi maka asimilasi
berbagai teori belajar telah terakomodir dalam proses pembelajaran.

7.7. Desentralisasi Kohesif terhadap Kecerdasan Ganda.
Pada waktu guru mendelegasikan kewenangannya kepada

siswa potensial untuk membantu atau membimbing temannya
yang mengalami kesulitan, interaksi dan komunikasi ilmiah mulai
terjalin. Saat itu, kecerdasan linguistik, kecerdasan logikal-matetatis,
kecerdasan interpersonal mulai ditumbuhkembangkan. Apabila
interaksi dan komunikasi ilmiah antarindividu sudah terjadi
dalam proses pembelajaran maka akan pasti bahwa kecerdasan
interpersonal/kecerdasan emosional/kecerdasan sosial-pun tumbuh
dan berkembang.

Guru hendaknya bersikap holistik dan leksibel terhadap
keberagaman siswa dan juga perbedaan individu dalam hal
kecerdasannya. Salah satu contoh sikap guru terhadap perbedaan
individu ini adalah misalnya guru perlu memastikan bahwa dalam
sekian jumlah peserta didik pasti di antara mereka ada yang memiliki
kecerdasan spasial (menyukai ruang dan gambar). Ini berarti, apabila
ada materi yang berkaitan dengan gambar maka siswa yang memiliki
kecerdasan spasial akan lebih tertarik dan lebih mudah untuk
memahaminya. Siswa yang memiliki kecerdasan ini akan lebih bisa
menggambar dan atau menirukan gambar dengan benar dibandingkan
dengan siswa yang lainnya. Bisa jadi bahwa siswa yang memiliki
kecerdasan spasial ini mungkin juga tidak unggul pada kecerdasan
lain, sehingga bagaimana memberi perlakuan spesiik terhadap siswa
demikian menjadi hal yang penting dalam proses pembelajaran.

Kenyataan menunjukan bahwa guru sering mengabaikan
materi pelajaran yang berkaitan dengan gambar. Hal ini jelas akan
menjadi bagian dari persoalan pembelajaran itu sendiri karena
secara langsung teridentiikasi bahwa sikap guru tidak menghargai
perbedaan individu. Untuk mengurai persoalan ini, guru dianjurkan
mengaplikasikan konsep desentralisasi pendidikan di kelas sebagai
solusinya. Siswa yang lebih cepat memahami gambar dan lebih pintar
menggambar diberikan kesempatan untuk membantu temannya
dan atau memberikan petunjuk bagaimana menggambar dan atau
menirukan gambar dengan benar.

163


Click to View FlipBook Version