The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dari aplikasi IPS PGSD UMK.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alvin adi mahendra, 2020-12-06 23:20:59

MODUL IPS KEBERAGAMAN DI JAWA TENGAH

Modul ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah dari aplikasi IPS PGSD UMK.

Keywords: #IPS #UMK #PGSD

1

HALAMAN FRANSIS

Ilmu Pengetahuan Sosial

Untuk SD/MI Kelas 4

Berdasarkan Kurikulum 2013

Hak Cipta

Disusun Oleh : Kelompok 7

Alvin Adi M.(201933177),

Distia Hilma D. (201933197),

Dian Antika S. (201933199),

Mardiana Firdausiyah (201933203)

Editor : Dian Antika Sari,dkk

Desainer Sampul : Mardiana,dkk

Setting dan Layout : Dian Antika Sari,dkk

E-mail : [email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

i

KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul
Tematik yang berjudul “ Keberagaman Budaya di Jawa Tengah “. Modul ini
disusun berdasarkan kurikulum 2013 agar siswa dapat mencapai kompetensi
yang diharapkan. Modul ini disusun dengan bahasa yang sederhana dan
dilengkapi gambar-gambar, sehingga siswa dapat dengan mudah mencermati
dan mencari tahu pembelajaran yang sedang dipelajarai degan menyenangkan.
Disamping itu, modul ini juga dilengkapi dengan rangkuman
pembelajaran dan glosarium yang ditampilkan sebagai pemandu bagi kalian jika
menemui kata-kata yang sulit yang ada didalam modul ini. Kegiatan belajar,
tugas dan latihan-latihan soal beserta kunci jawabanya juga disajikan untuk
melatih pengetahuan dan keterampilan kalian dalam penguasaan materi. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Penulis berharap
semoga modul ini bermanfat bagi kita bersama

Kudus, 17 November 2020

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN FRANSIS..........................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
KOMPETENSI INTI ............................................................................................v
KOMPETENSI DASAR......................................................................................vi
PETA KEDUDUKAN MODUL ........................................................................vii
GLUSARIUM ................................................................................................... viii
BAB I ...................................................................................................................ix

A. DESKRIPSI.............................................................................................ix
B. PRASYARAT ..........................................................................................x
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................xi
1. Penjelasan Bagi Peserta Didik.................................................................xi
2. Penjelasan Bagi Guru ..............................................................................xi
D. TUJUAN AKHIR...................................................................................xii
E. KOMPETENSI..................................................................................... xiii
F. CEK KEMAMPUAN............................................................................xiv
BAB II...................................................................................................................1
RENCANA BELAJAR.....................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................2
KEGIATAN BELAJAR 2 ..............................................................................11
KEGIATAN BELAJAR 3 ..............................................................................27
KEGIATAN BELAJAR 4 ..............................................................................36

iii

BAB III................................................................................................................46
BAB IV ...............................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................47

iv

KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan ,enghargai ajaran agama yang
dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengmati
(mendengar, melihat, membaca)dan menanya bedasarkan rasa
inging tahu tentang dirinya, amkhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatanya, dan benda-benda yang dijumpainya di ruamh, sekolah,
dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, adlam karya yang estetis, dalam gerak yang
mencerminkan anak sehat, dan salam tindakan yang mencerminkan
anak yang beriman dan berakhlak mulia

v

KOMPETENSI DASAR

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya etnis,
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa
Indonesia, serta hubungannya dengan karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia, serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.

vi

PETA KEDUDUKAN MODUL

Kebudayaan di Jawa
Tengah

Karakteristik Adat Istiadat Suku dan Agama di Toleransi
Kebudayaan Jawa Tengah Kebudayaan

Karakteristik Tradisi di Daerah Keberagaman Suku Sikap yang harus
Nilai dan Agama dikembangkan

vii

GLUSARIUM

Pesisir : sekitaran pantai
Agraris : petani
Adat istiadat : kebiasaan suatu daerah
Sekaten : kegiatan pada mauled nabi di yogya
dan surakarta
Sedekah bumi : upacara adat yang biasanya
dilakukan pada bulan setelah syawal
Sedekah laut : upacara adat yang dilakukan oleh
masyarakat pesisir

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul Tematik yang berjudul “Keberagaman Kebudayaan di Jawa
Tenagh” ini disusun sebagai salah satu bahan ajar untuk siswa SD kelas 4
yang materinya mengacu pada Tema 7. Diharapkan dengan bantuan dari
modul tematik ini akan memudahkan siswa dalam mempelajari dan
memahami tentang materi yang ada dalam buku Tema 7.

Modul tematik ini menjelaskan tentang keberagaman suku, ras, agama,
dan budaya yang ada di Jawa Tengah. Kita hidup di Indonesia harus bisa
saling toleransi terhadap perbedaan apapun karena di Indonesia terdapat
banyak sekali suku, ras, agama, dan budaya yang itu semua merupakan
bagian dari Indonesia sehingga kita harus saling menghargai satu sama
lain. Jangan menjadikan perbedaan itu sebagai alasan kita untuk bercarai
berai, tetapi jadikanlah perbedaan itu untuk saling menguatkan persatuan
dan kesatuan kita karena perbedaan adanya perbedaan kita bisa saling
melengkapi kekurangan satu sama lain sehingga terlihat lebih harmonis
dan serasi.

ix

B. PRASYARAT
Sebelum memasuki Tema 7 ini pastinya kalian sudah lebih dulu
mempelajari Tema 6 yang mana sebelumnya membahas tentang cita-
citaku. Setiap orang pasti memiliki cita-cita yang ingin diraihnya
sehingga mereka terus belajaar dan belajar agar bisa meraih cita-citanya.
Namun semua itu tidak serta merta hanya dnegan belajar semua akan bisa
diraih tetapi kita juga harus menyertai dengan doa setiap apapun usaha
yang kita lakukan.
Karena semua tidak atan terjadi kecuai dengan kehendak Tuhan. Sama
seperti keragaman yang ada di Jawa Tengah ini merupakan pemberian
dan kehendak Tuhan. Agar kita bisa belajar saling menghargai satu sama
lain dan hidup rukun berdampingan walau dengan perbedaan.

x

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Penjelasan Bagi Peserta Didik
Dalam modul ini adik-adik dituntut dalam kemandirian belajar, bisa
menemukan sendiri (Inquiry), membentuk masyarakat belajar (Learning
Community), mengembangkan keterampilan bertanya (Questioning).
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu adik-adik ikuti dalam proses
belajar menggunakan modul ini:
a. Baca dan pahami tujuan pembelajaran.
b. Bila dalam mempelajari materi dalam modul ini mengalami
kesulitan, diskusikan dengan teman-teman kalian.
c. Apabila belum terpecahkan bisa ditanyakan kepada guru. Setelah
adik-adik paham dengan materi tersebut, kerjakan soal latihan yang
tercantum di akhir kegiatan.
d. Koreksilah hasil pekerjaan soal latihan melalui kunci jawaban yang
ada di halaman akhir modul ini.
2. Penjelasan Bagi Guru
a. Bimbing siswa dalam memahami tujuan pemelajaran
b. Ajak siswa untuk berdiskusi dalam mempelajari materi dengan
membuat kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa
c. Apabila siswa merasa kesulitan dalam memecahkan masalah bantu,
dan tuntun siswa untuk memecahkan masalah. Setelah semua
dirasa sudah paham mengenai materi yang dibahas suruh siswa
untuk mengerjakan rangkaian tes atau latihan soal sesuai dengan
waktu yang ditentukan
d. Koreksi bersama dengan siswa hasil pekerjaan mereka

xi

D. TUJUAN AKHIR
Siswa diharapkan mampu memahami dan memaknai apa arti
keberagaman suku, agama, ras, dan agaman yang ada di Jawa Tengah.
Kita dituntut untuk berkembang menjadi pribadi yang berkarakter, kreatif
dan mandiri. Pribadi yang mampu beradaptasi dengan perbedaan yang
ada, tidak egois, toleran, menjunjung nilai, serta mampu menjalin
kerjasama dengan orang lain

xii

E. KOMPETENSI

Kompetensi inti:
1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi dasar:
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis,
dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.

xiii

F. CEK KEMAMPUAN

Untuk melihat sejauhmana penguasaan yang telah diperoleh setelah mempelajari dan
mengimplementasikan modul ini dalam proses pembelajaran:
1. Bagaimanakah pendapat anda setelah mempelajari modul ini?
2. Sudahkah anda menguasai isi modul pembelajaran ini dengan baik?
3. Bagian kompetensi yang manakah yang belum anda kuasai (mnegalami kesulitan)
dalam mempelajari modul ini?
4. Jelaskan dan urutkan kompetensi yang paling diperlukan hingga kurang diperlukan
berdasarkan skala prioritas setelah mempelajari modul ini!

xiv

BAB II
PEMBELAJARAN

RENCANA BELAJAR

No Tanggal Jenis Kegiatan Waktu TTD Orang
Tua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1

KEGIATAN BELAJAR 1

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati gambar,siswa dapat
menemukan contoh berbagai suku dan
agama di Jawa Tengah.
2.Setelah berdiskusi, siswa mampu
menjelaskan contoh suku dan agama di
tempat tinggalnya.
3.Dengan menyimpulkan apa yang
telah mereka pelajari hari ini,siswa
dapat bersyukur kepada Tuhan dan
memahami kewajibannya atas apa yang
telah Tuhan beri,bersikap saling
menghargai,peduli,jujur,santun,dan
bertanggung jawab.

2

Uraian Materi

Karatreristik Kebudayaan di Jawa Tengah

Di Jawa Tengah terdapat keragaman adat dan istiadat yang semuanya itu
berakar pada historis bangsa dan suku bangsa dengan kebudayaan serta
lingkunganya. Persebaran bangsa2 dengan pengaruh kebudayaan dijawa tengah
masih kental dengan corak hindu budha islam cina dan eropa.
Adapun pada daerah-daerah pesisir di Jawa Tengah seperti Tegal, Semarang
Demak Rembang lebih terpengaruh budaya islam yang datang baik dari persia
maupaun india gujarat.
Sedangkan untuk kebudayaan agraris lebih cenderung kepada masyarakat
pedesaan yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani oleh karenanyaa
adat dan tradisi yang terbangun sangat kental dengan kehidupan petani.

3

Jawa adalah pulau di mana bukan hanya satu agama tungal saja yang ada akan
tetapi banyak seperi hindu, budha, islam, Kristen. Bahkan jawa sendiri punya
agama asli yaitu animism dan dinamisme. Dengan itu pasti banyak
kemungkinan apabila di jawa ini banyak kultur budaya hasil dari beberapa
agama yang di padukan dengan adat istiadat setempat.

Budaya jawa sekarang yang kita tau seperti adat budaya wayang, gamelan,
sesajen, muludan, sekaten dll. Itu adalah contoh dari budaya jawa hasil dari
kultur beberapa agama dan budaya di jawa ini. Di sini akan di bahas nilai-nilai
yang ada dalam budaya jawa tersebut.

Nilai Budaya Jawa pada dasarnya secara ideologis dibedakan menjadi 4
karakteristik, yaitu:

1. Karakteristik Nilai Religius Jawa

NRJ merupakan nilai yang yang berkenaan dengan keterikatan manusia Jawa
kepada kemungkinan ultim (batas-akhir), yaitu berjumpa dan atau bersatu
dengan dengan Tuhan Yang Maha Esa

2. Karakteristik Nilai Filosofis Jawa

Nilai filosofis Jawa (NFJ) bertumpu pada rasa (rasa sejati) yang dipercayai di
dalamnya sudah terkandung akal budi. intisari NFJ terpusat pada nilai
kemapanan, keselarasan, dan kebersamaan.

3. Karakteristik Nilai Etis Jawa

Nilai etis Jawa (NEJ) harus dipahami dan dimengerti dalam kaitannya dengan
etiket dan moralitas. Etiket dan moralitas Jawa ini terangkum terutama dalam
konsep wis (n)Jawa, gak (n)Jawa atau durung (n)Jawa; jadi, konsep wis
(n)Jawa, (n)Jawa, atau durung (n)Jawa merupakan superordinat etiket dan
moralitas Jawa. Etiket lebih berbicara tentang kesopansantunan,
ketidaksopansantunan, sedangkan moralitas lebih berbicara tentang kebaikan-
keburukan.

4. Karakteristik Nilai Estetis Jawa

4

NTJ adalah nilai yang berkenaan dengan keindahan dan keelokan dalam
pandangan manusia Jawa atau menurut rasa manusia Jawa.
Koordinat normatif NTJ adalah nilai keterpesonaan dan nilai keterhanyutan
yang tidak tepermanai dan tanpa pamrih yang disebabkan oleh adanya stilisasi
dan idealisasi sesuatu yang disebut seni.

5

Rangkuman

Keragaman adat istiadat kebudayaan dii Jawa Tengah
semuanya tidak lepas dari nilai historis bangsa Indonesia.
Kebudayaan Jawa Tengah yang ada cenderung bercorak
hindu, budha, islam, arab, cina, dan eropa.
Terdapat 4 nilai-nilai yang menjadi karekteristik
kebudayaan di Jawa Tengah, antara lain :

1. Karakteristik Kebudayaan Relgius Jawa (NRJ)
2. Karakteristik Kebudayaan Filosofis Jawa (NFJ)
3. Karakteristik Nilai Etis Jawa (NEJ)
4. Karateristik Nilai Estetis Jawa (NTJ)

6

Tugas
Untuk memperdalam pemahaman kalian, silahkan
kerjakan Bersama kelompokmu. Kerjakan soal-soal
berikut
Amatilah salah satu kebudayaan yang ada di Jawa Tengah,
kemudian identifikasi karakteristik nilai yang ada di
dalamnya!

7

Tes Formatif

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Nasehat apa yang terkandung dalam lagu khas Jawa Tengah yang berjudul
lir-ilir?
a. Orang bermain di malam bulan purnama
b. Mengingatkan untuk beribadah dan beramal baik untuk bekal dihari nanti
c. Seorang pemuda yang mengembala domba
d. Seorang perempuan yang meminta tolong memetikan buah belimbing

2. Sebutkan salah satukarakteristik adat istiadat di Jawa Tengah yang menjadi
corak kebudayaanya
a. Hindu-Islam
b. Eropa-China
c. Islam-Islam
d. Hindu-China

3. Social budaya di Indonesia dibedakan menjadi 2 macam yaitu?
a. Perkotaan dan Pedesaan
b. Perkantoran dan Persawahan
c. Pesisir dan Agraris(Petani)
d. Pegunungan dan Pedesaan

II. Ayo, mengerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan salah satu adat istiadat kebudayaan agraris yang ada di Jawa
Tengah!

2. Sebutkan salah satu adat istiadat kebudayaan pesisir yang ada di Jawa
Tengah!

8

Kunci Jawaban
I.

1. B
2. A
3. C
II.
1. Sedekah bumi, manganan, sekaten
2. Sedekah laut, ritual setiap ingin melaut

9

Lembar Kerja

1. Coba analisis karakteristik nilai yang ada pad a
kesenian wayang kulit

2. Sebutkan amanat yang ada pada lagu-lagu tradisional
Jawa Tengah

3. Sebutkan peninggalan sejaran di Jawa tengah yang
memiliki corak Hindu-Islam

10

KEGIATAN BELAJAR 2

Tujuan Pembelajaran

1) Peserta didik dapat memahami makna adat istiadat
2) Peserta didik dapat memahami jenis-jenis adat istiadat di Jawa

Tengah
3) Peserta didik dapat memahami perbedaan adat istiadat dan

tradisi

11

Uraian Materi

ADAT ISTIADAT DI JAWA TENGAH

Ada beberapa tokoh ahli yang mengungkapkan pendapatnya tentang
pengertian adat istiadat. Adapun pengertian dan ulasan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1) Pengertian Adat Istiadat Menurut Harjito Notopura

Harjito Notopura adalah seorang penulis yang telah banyak
melahirkan karya buku yang berlatar belakang tentang peran wanita,
budaya, dan juga hokum

Menurut Harjito Notopura sendiri adat istiadat adalah hukum yang
tidak tertulis dengan memiliki ciri pedoman hidup untuk mengatur
kesejahteraan dan keadilan yang bersifat kekeluaragaan.
2) Pengertian Adat Istiadat Menurut Koen Cakraningrat

Seorang pemerhati budaya yaitu Koen Cakraningrat,
mengemukakan tentang pengertian adat istiadat adalah wujud budaya
yang digambarkan sebagai suatu aturan kelakukan.

Adat merupakan norma atau aturan tidak tertulis tetapi
keberadaannya sangat kuat dan mengikat. Jika ada masyarakat yang
melanggar aturan adat maka ada sanksi yang bisa
menghukumnya.Misalnya seperti, ada pasangan yang melakukan
perzinahan maka pasangan tersebut akan mendapatkan sangsi fisik dan

12

mental seperti yang telah di terapkan di Provinsi Aceh yang menerapkan
sistem hukum cambuk bagi perzinahan.
3) Pengertian Adat Istiadat Menurut Jalaludi Tunsam

Jalaludi Tunsam adalah seorang penulis berkebangsaan Arab yang
lama tinggal di Aceh. Menurutnya, pengertian adat ini berasal dari bahasa
arab yaitu bentuk jamak dari „‟adah‟‟ yang berarti cara atau kebiasaan.
Hal itu tertuang dalam tulisannya pada tahun 1660.

Adapun secara lengkapnya beliau menuturkan bahwa adat adalah
gagasan budaya dengan kandungan nilai budaya, norma, hukum yang
sudah lazim dilakukan pada suatu daerah.Jika adat dilanggar maka akan
ada sangsi yang diberikan baik tertulis dan tidak tertulis pada pelaku
pelanggan tersebut.

4) Pengertian Adat Istiadat Menurut Soekanto
Soerjono Soekanto adalah seorang Lektor kepala Sosiologi dan

hukum adat di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Beliau pun
seorang penulis yang menghasilkan buku berjudul Hukum Adat
Indonesia.

Menurutnya, adat istiadat ini memiliki pengaruh dan ikatan yang
kuat dalam masyarakat. Kekuatan tersebut begitu mengikat tergantung
pada masyarakat yang mendukung adat istiadat tersebut.
5) Pengertian Adat Istiadat Menurut Raden Soepomo

Hampir serupa dengan pendapatnya Harjito Notopura, Raden
Soepomo mengungkapkan tentang pengertian adat istiadat, bahwa hukum
adat merupakan sinonim dari hukum tidak tertulis yang terdapat dalam
peraturan legislatif.. Hukum hidup sebagai konvensi di badan hukum
negara dan hidup sebagai peraturan kebiasaan pada kehidupan kota
maupun desa.
6) Pengertian Adat Istiadat Menurut Syah ‘’Dalam Nurlin Ibarahim,
2009;5’’

Syah Menuturkan bahwa adat adalah ketentuan dari leluhur dan ditaati
secara turun temurun. Merupakan tradisi yang mengatur masyrakat
produk asli Indonesia yang bisa dirasakan oleh anggota-anggotanya
dengan mengikat.

Sebagai kaidah-kaidah sosial yang dianggap sakral, maka
pelakasanaan adat ini sebaiknya dilaksanakan berdasarkan norma-norma
adat yang berlaku di setiap daerah tanpa memperhatikan adanya
stratifikasi dalam kehidupan masyarakat.
7) Pengertian Adat Istiadat Menurut M. Nasroen

13

Adat istiadat merupakan suatu sistem pandangan hidup yang kekal, segar
serta aktual berdasarkan pada ;
 Kemakmuran yang merata.
 Menyesuaikan diri dengan kenyataan.
 Segala sesuatunya berguna menurut tempat, waktu dan keadaan.
 Pertimbangan pertentangan yakni pertentangan dihadapi secara nyata

dengan mufakat berdasarkan alur dan kepatutan.
 Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam yang nyata dan juga

pada nilai positif, teladan baik serta keadaan yang berkembang.
 Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menempuh jalan tengah.
 Kebersamaan dalam arti, seseorang untuk kepentingan bersama dan

kepentingan bersama untuk seseorang.
8) Pengertian Adat Istiadata Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

 Dalam Kamus besar bahasa Indonesia, adat adalah aturan yang lazim
diikuti atau dilakukan sejak dahulu kala, cara yang sudah menjadi
kebiasaan, wujud gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai budaya,
norma, hukum, dan aturan yang berkaitan satu sama lainnya.

 Karena berkaitan tersebut maka membentuk sebuah sistem sehingga
terbentuklah istilah adat ke dalam bahasa Indonesia yang menjadi
kebiasaan. Dengan kata lain, hukum adat bisa disejajarkan dengan
hukum kebiasaan.

Adat dapat dipahami sebagai tradisi lokal (local castom) yang
mengatur interaksi masyarakat. Dalam ensiklopedia disebutkan bahwa
adat adalah “kebiasaan” atau “tradisi” masyarakat yang telah dilakukan
berulang kali secara turun-temurun. Kata “adat” disini lazim dipakai

14

tanpa membedakan mana yang mempunyai sanksi seperti “hokum adat”
dan mana yang tidak mempunyai sanksi seperti disebut adat saja.
Menurut khazanah bahasa Indonesia,tradisi berarti segala sesuatu seperti
adat,kebiasaan,ajaran dan sebagainnya,yang turun temurun dari nenek
moyang.

Tradisi yang dilahirkan oleh manusia merupakan adat istiadat, yakni
kebiasaan namun lebih ditekankan kepada kebiasaan yang bersifat
suprantural yang meliputi dengan nilai-nilai budaya, norma-norma,
hukum dan aturan yang berkaitan. Dan juga tradisi yang ada dalam suatu
komunitas merupakan hasil turun temurun dari leluhur atau dari nenek
moyang. Manusia dan budaya memang saling mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut dimungkinkan
karena kebudayaan merupakan produk dari manusia. Namun, di sisi lain
keanekaragaman budaya merupakan ancaman yang besar dan
menakutkan bagi pelakunya juga lingkungannya, bahkan tidak hanya
individu, kelompok juga bagi bangsanya. Untuk itu peran penting dari
individu, komunitas juga semua lapisan masyarakat perlu untuk
melestaraikan budaya. Dalam budaya itu sendiri mengandung nilai moral
kepercayaan sebagai penghormatan kepada yang menciptakan suatu
budaya tersebut dan diaplikasikan dalam suatu komunitas masyarakat
melalui tradisi.

Tradisi atau kebiasaan merupakan sesuatu yang terus berlanjut, Dari
generasi ke generasi. Biasanya tradisi disebarkan lewat mulut ke mulut.

15

Tradisi biasa datang dari Negara, Kebudayaan atau pun Agama. Tradisi
disetiap daerah berbeda-beda. Tradisi ini akan hilang jika tidak terus
diinformasikan.

Indonesia sendiri merupakan Negara yang kaya akan tradisi. Disetiap
Provinsi, Kecamatan, bahkan Desa memiliki tradisi yang berbeda. Tradisi
unik, yang menjadi ciri khas setiap daerah. Mulai dari upacara adat,
kehidupan setiap hari, dan berbagai perayaan di bulan-bulan tertentu.

Perbedaan adat istiadat dan tradisi yakni: Adat sendiri secara umum
menyangkut sikap dan kelakuan seseorang yang diikuti oleh orang lain
dalam suatu proses waktu yang cukup lama, ini menunjukkan begitu
luasnya pengertian adat-istiadat tersebut. Tiap-tiap masyarakat atau
Bangsa dan Negara memiliki adat-istiadat sendirisendiri, yang satu
dengan yang lainnya pasti tidak sama. Adat-istiadat dapat mencerminkan
jiwa suatu masyarakat atau bangsa dan merupakan suatu kepribadian dari
suatu masyarakat atau bangsa. Tingkat peradaban, cara hidup yang
modern sesorang tidak dapat menghilangkan tingkah laku atau adat-
istiadat yang hidup dan berakar dalam masyarakat. Sedangkan Tradisi
merupakan warisan kebudayaan dari masa lalu yang di wariskan secara
turun menurun. Tradisi berasal dari nenek moyang yang biasanya
memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan kebudayaan mereka.
Berikut merupakan beberapa adat istiadat di jawa
1) Adat Istiadat Suku Jawa saat Kehamilan

16

Semua orang niscaya menganggap bahwa seorang wanita nan
hamil haruslah dijaga agar tak terjadi hal jelek nan menimpanya dan
calon anak nan dikandungnya serta ia akan diberi kemudahan dalam
melahirkan kelak. Suku jawa pun juga memiliki kepercayaan seperti
ini. Saat seorang wanita suku Jawa mengandung ia akan benar-benar
dijaga agar tak terjadi hal jelek nan menimpanya. Untuk merefleksikan
hal ini, masyarakat suku jawa mengadakan semacam slametan. Slametan
ini dilakukan dua kali selama masa kehamilan, nan pertama saat usia
kandungan mencapai usia tiga bulan dan nan kedua saat kandungannya
mencapai umur tujuh bulan. Slametan tiga bulan disebut dengan neloni
atau dalam bahasa Indonesia berarti hal ketiga. Sedangkan slametan saat
usia kandungannya sudah mencapai tujuh bulan, biasa disebut mitoni
. Pada kedua ritual neloni dan mitoni ini dijalankan dengan membuat
beberapa jenis makanan eksklusif nan kemudian dibagikan kepada oarng-
oarng terdekat nan ada atau juga kepada tetangga. Terdapat jenis
makanan eksklusif nan dibuat misalkan jenang blowok yaitu kue nan
terbuat dari tepung terigu nan dibungkus dengan daun nangka atau
trancam yaitu makanan nan terbuat dari cacahan mentimun, tempe
goreng, kacang toro, dan dicampur dengan parutan kelapa. Jenis makanan
ini memang harus dibuat dalam kedua acara ini dan tak boleh
ditinggalkan. Salah satu ritual mitoni nan harus dijalankan oleh ibu hamil
tersebut ialah tingkeban .

17

2) Adat Istiadat Suku Jawa saat Upacara Kematian

Ketika salah satu masyarakat suku Jawa meninggal, ritual adat
istiadat pun tak lepas mengiringi. Ritual ini dimaksudkan agar orang nan
meninggal dapat mendapatkan loka nan baik di akhirat. Sebelum mayat
dibawa ke pekuburan, ada ritual spesifik nan dilakukan oleh seluruh
anggota keluarga dari si mayat. Ritual nan biasa dilakukan ialah brobosan
, yaitu melintas di bawah mayat nan sudah ditandu dengan cara
berjongkok. Ritual adat istiadat pun belum selesai hingga di situ. Ritual
nan menyertai kematian ini juga disebut dengan istilah slametan.
Slametan ini dilakukan selama tujuh hari berturut-turut dan dilakukan di
malam hari. Pada setiap malam dibuat aneka jenis makanan nan nantinya
dibagi kepada orang-oarng nan datang. Bentuk acaranya dikenal dengan
istilah tahlilan, karena di loka itu ada pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan
juga bacaan tahlil. Ritual ini juga memiliki tujuan buat mendoakan si
mayat nan telah meninggal. Slametan ini tak hanya dilakukan sampai
tujuh hari ini saja tapi masih banyak slametan nan menyertai kematian
dari seorang suku jawa. Ada slametan empat puluh hari nan dilakukan
empat puluh hari setelah hari kematian. Dan juga slametan seratus hari
yaitu nan dilakukan seratus hari setelah kematian. Setiap tahun pun juga
masih dilakukan buat mengenang orang nan telah meninggal. Setahun
pertama setelah meninggal, biasanya, pihak keluarga nan ditinggalkan
akan mengadakan selamatan pendak siji, tahun kedua disebut dengan
pendak loro, hinggapendak telu atau selamatan nan dilakukan di tahun
ketiga.

18

3) Adat Istiadat Suku Jawa saat Upacara Pernikahan

Selain dalam menyambut datangnya bayi dalam kehidupan, dalam
pernikahan masyarakat jawa juga memiliki beberapa adat istiadat khusus.
Hal ini juga dimaksudkan buat membuat pernikahan memperikan
pengaruh nan baik buat kedua mempelai pengantin dan juga buat kedua
keluarga. Adat istiadat suku Jawa juga sering dilaksanakan saat upacara
pernikahan. Masyarakat suku Jawa percaya akan adanya hari nan baik
buat melaksanakan pernikahan. Hari baik tersebut, biasanya, berpatokan
pada buku primbon Jawa. Jadi, tak semua hari bisa dilaksanakan acara
pernikahan ini. Hari dan tanggal aplikasi pernikahan ditentukan
berdasarkan hitungan weton antara kedua calon mempelai. Ada hari-hari
dan bulan-bulan eksklusif nan tak boleh dilakukan acara pernikahan
sebab dipercaya jika dilakukan pernikahan pada hari-hari tersebut maka
akan memberikan pengaruh nan jelek terhadap kehidupan pernikahan nan
telah dibangun. Sebulan sebelum acara pernikahan berlangsung, calon
pengantin suku Jawa tak diperbolehkan buat saling bertemu. Spesifik
calon mempelai wanita, biasanya, akandipingit . Ritual pingitan ini
ditujukan buat mempersiapkan fisik dan mental si gadis nan akan
memasuki jenjang pernikahan. Sehari sebelum acara pernikahan, calon
mempelai wanita kembali melakukan ritual. Kali ini, ritualnya berupa
siraman . Pada acara siraman , air nan digunakan oleh calon pengantin
biasanya sudah dicampur dengan bermacam-macam bunga. Kemudian,
malam harinya, diadakan ritual midodareni . Ritual ini biasanya juga
menjadi acara rendezvous sebelum pernikahan antara kedua keluarga
calon mempelai.

Berikut ini beberapa tradisi unik Jawa Tengah

1. Upacara Ruwatan
Upacara adat yang satu ini biasanya dilakukan didataran tinggi

Dieng (Dieng Plateau), Jawa Tengah. Upacara ini ditujukan untuk

19

anak-anak yang berambut gimbal. Dimana mereka dianggap sebagai
keturunan raksasa. Sehingga semua anak yang berambut gimbal harus
disucikan. Agar terhindar dari keburukan dan selalu selamat.
Uniknya beberapa anak disana memang memiliki rambut gimbal yang
tumbuh dengan sendirinya. Untuk lebih detail mengenai acara ini,
anda bisa datang dan menyaksikan secara langsung.

2. Tawuran Sego
Tradisi berikutnya ini berasal dari ibu kota Jawa Tengah, Yaitu

Semarang. Tradisi ini ditujukan untuk mengungkapkan rasa syukur
warga. Biasanya karena hasil panen yang melimpah. Tradisi ini juga
dilakukan pada hari besar penanggalan tahun Jawa.

Sebelum melakukan tradisi tawuran sego ini, masyarakat akan
mengumpulkan bungkusan nasi yang disertai lauk (Sedekah Bumi)
hingga membentuk 7 gunung. Kemudian, nasi di putari oleh warga
setempat sambil memanjatkan doa, baru dilempar dengan sesama
warga yang ada di tempat tersebut.

3. Mauludan
Tradisi kali ini merupakan tradisi jawa yang bernafaskan Islam.

Mauludan adalah sebuah acara yang diselenggarakan pada bulan
Rabi‟ulawwal tahun Hijriyyah. acara ini dilaksanakan hingga 12 hari
berturut-turut.

Diisi dengan bacaan Al-Barzanji atau Situddurar. Acara ini
bertujuan untuk mengenang kelahiran Rosul. Puncaknya pada hari ke-
12 dimana itu merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

4. Sekaten
Tradisi ini pertama kali dilakukan oleh Sunan Bonang. Tradisi ini

biasanya diadakan di daerah Yogyakarta, Solo, Jawa Tengah. Ini
adalah tradisi menyembunyikan gamelan milik keraton. Dulu, tradisi
ini digunakan untuk menyebarkan agama Islam.

Nama sekaten berasal dari Syahadatain. Nama ini diambil karena
setiap kali pergantian pukulan gamelan diselingi dengan bacaan
Syahadatain. Sebelum sekaten, terlebih dahulu diadakan pesta rakyat.

Puncak acara ini, adanya 2 gunungan yang kelar dari Masjid agung
setelah didoakan oleh para Ulama keraton. Warga percaya, bila
mendapatkan makanan dari gunungan tersebut akan mendapat
keberkahan dalam hidupnya.

20

5. Upacara Larung Saji
Upacara ini digelar di pesisir Pantai Utara dan Selatan. Ini

merupakan perwujudan rasa syukur dari hasil laut yang melimpah.
Serta supaya para nelayan selalu diberikan keselamatan dalam mencari
rezeki.

Acara ini dilaksanakan setiap tanggal 1 muharram. Dimana semua
bahan pangan dan hasil hewan sembelihan dihanyutkan atau
dilarungkan ke laut.

6. Tedak Siten
Tradisi Tedak Sinten adalah upacara untuk bayi yang sudah bisa

berjalan. Tradisi tersebut merupakan tradisi masyarakat Jawa Tengah.
Dimana bayi akan dimasukkan ke dalam sangkar ayam. Ini dilakukan
sebagai ungkapan rasa syukur orang tua bayi.

Atas kesehatan sang anak hingga menapaki tanah. Upacara ini juga
bisa ditemukan dibeberapa daerah lainnya. nama lain dari upacara adat
Jawa ini adalah upacara turun tanah.

c. Rangkuman
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia, adat adalah aturan yang lazim

diikuti atau dilakukan sejak dahulu kala, cara yang sudah menjadi
kebiasaan, wujud gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai budaya,
norma, hukum, dan aturan yang berkaitan satu sama lainnya.Karena
berkaitan tersebut maka membentuk sebuah sistem sehingga terbentuklah
istilah adat ke dalam bahasa Indonesia yang menjadi kebiasaan. Dengan
kata lain, hukum adat bisa disejajarkan dengan hukum kebiasaan. Tradisi
yang dilahirkan oleh manusia merupakan adat istiadat, yakni kebiasaan
namun lebih ditekankan kepada kebiasaan yang bersifat suprantural yang
meliputi dengan nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan yang
berkaitan. Dan juga tradisi yang ada dalam suatu komunitas merupakan
hasil turun temurun dari leluhur atau dari nenek moyang. Manusia dan
budaya memang saling mempengaruhi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Perbedaan adat istiadat dan tradisi yakni: Adat sendiri
secara umum menyangkut sikap dan kelakuan seseorang yang diikuti oleh
orang lain dalam suatu proses waktu yang cukup lama, ini menunjukkan
begitu luasnya pengertian adat-istiadat tersebut. Sedangkan Tradisi
merupakan warisan kebudayaan dari masa lalu yang di wariskan secara
turun menurun. Tradisi berasal dari nenek moyang yang biasanya
memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan kebudayaan mereka.
Berikut beberapa adat istiadat di Jawa Adat Istiadat Suku Jawa saat
Kehamilan mengadakan selametan, Adat Istiadat Suku Jawa saat Upacara
Kematian yaitu Ritual nan biasa dilakukan ialah brobosan , yaitu melintas

21

di bawah mayat nan sudah ditandu dengan cara berjongkok, Adat Istiadat
Suku Jawa saat Upacara Pernikahan yaitu Sebulan sebelum acara
pernikahan berlangsung, calon pengantin suku Jawa tak diperbolehkan
buat saling bertemu. Spesifik calon mempelai wanita, biasanya,
akandipingit . Ritual pingitan ini ditujukan buat mempersiapkan fisik dan
mental si gadis nan akan memasuki jenjang pernikahan. Sehari sebelum
acara pernikahan, calon mempelai wanita kembali melakukan ritual. Kali
ini, ritualnya berupa siraman .

22

Tugas
Untuk memperdalam pemahaman kalian, silahkan
kerjakan Bersama kelompokmu. Kerjakan soal-soal
berikut

Seperti apakah adat istiadat yang kamu miliki, cari tahu tentang adat
istiadat yang ada di sekitarmu

23

Tes Formatif

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Pengertian adat istiadat menurut raden soepomo yang benar adalah…
a. Adat istiadat merupakan suatu sistem pandangan hidup yang kekal,
segar serta actual
b. adat adalah ketentuan dari leluhur dan ditaati secara turun temurun.
c. adat istiadat, bahwa hukum adat merupakan sinonim dari hukum tidak
tertulis yang terdapat dalam peraturan legislative
d. bahwa adat adalah gagasan budaya dengan kandungan nilai budaya,
norma, hukum yang sudah lazim dilakukan pada suatu daerah.

2. Apa yang dimaksud dengan tradisi….
a. Tradisi merupakan warisan kebudayaan dari masa lalu yang di
wariskan secara turun menurun
b. suatu sistem pandangan hidup yang kekal, segar serta actual
c. ketentuan dari leluhur dan ditaati secara turun temurun.
d. gagasan budaya dengan kandungan nilai budaya, norma, hukum yang
sudah lazim

3. Disebut apakah adat istiadat di jawa sebulan sebelum upacara pernikahan
itu…
a. Lamaran
b. Dipingit
c. Siraman
d. Selametan

II. Ayo, mengerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!

1. Disebut apakah upacara adat untuk bayi yang pertama kali berjalan?
2. Dinamakan upacara apakah yang biasanya dilakukan di dataran tinggi

dieng ?
24

Kunci Jawaban
I.
1. C
2. A
3. B
II.
1. Upacara larung saji
2. Upacara ruwatan

25

Lembar Kerja

1. Carilah informasi disekitar kalian terkait adat istiadat
yang sering dilakukan didaerah masing-masing serta
berikan bukti berupa gambar tradisi tersebut.

2. Berikan tanggapan kalian terkait salah satu jenis adat
istiadat atau tradisi yang sering kamu jumpai!

3. Carilah informasi terkait salah satu usul adat istiadat
kepada orang yang paham betul mengenai adat istiadat
tersebut!

26

KEGIATAN BELAJAR 3

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati gambar,siswa dapat
menemukan contoh berbagai suku dan
agama di Jawa Tengah.
2.Setelah berdiskusi, siswa mampu
menjelaskan contoh suku dan agama di
tempat tinggalnya.
3.Dengan menyimpulkan apa yang
telah mereka pelajari hari ini,siswa
dapat bersyukur kepada Tuhan dan
memahami kewajibannya atas apa yang
telah Tuhan beri,bersikap saling
menghargai,peduli,jujur,santun,dan
bertanggung jawab.

27

Uraian Materi
 SUKU

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal
sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat
pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.
Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan
perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya
mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah
berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan
Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya. Pengaruh kental bisa kita
rasakan saat berada di kota Semarang serta kota Lasem yang berada di ujung
timur laut Jawa Tengah, bahkan Lasem dijuluki Le Petit Chinois atau Kota
Tiongkok Kecil.
Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula
komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka
biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.

28

Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat
akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di
pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat
komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang
Kanekes di Banten.
Suku di Jawa Tengah :
 Jawa
 Sunda
 Tionghoa
 Madura
 Batak
 Arab
 Minangkabau
 Betawi
 Melayu
 Bugis
 Banjar

29

 AGAMA

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam yang umumnya
dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu kaum Santri dan Abangan. Kaum
santri mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat Islam, sedangkan kaum
abangan walaupun menganut Islam namun dalam praktiknya masih terpengaruh
Kejawen yang kuat. Agama lain yang dianut
adalah Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan aliran
kepercayaan lainnya. Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat penyebaran
Kristen dan Katolik di Pulau Jawa. Seperti di Magelang, Surakarta dan Salatiga
yang memiliki populasi umat Kristen sekitar 15% hingga 25%.

30

Rangkuman

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa.
Meskipun masih ada beberapa suku seperti tionghoa ,
sunda , arab , dll. Tapi mereka sudah bisa berbaur
dengan jawa , contohnya menggunakan bahasa jawa
dalam aktivitas mereka sehari-hari.
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam
, dan 15% hingga 25% beragama non islam , seperti
Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Cu dll.

31

Tugas
Buatlah kelompok masing-masing 4 orang dengan teman kelasmu !
Bersama kelompokmu , tuliskan jawaban pertanyaan di bawah ini !
1. Diskusikan dengan kelompokmu , apa saja agama yang ada di
lingkungan tempat tinggal kalian !
2. Diskusikan dengan kelompokmu , apa saja suku yang ada di
lingkungan tempat tinggal kalian !

32

Tes Formatif

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Kamu berbeda suku dengan teman semejamu, sikapmu seharusnya….

a. tetap menghargainya
b. menjaga jarak dengannya
c. menjauhinya
d. segera berpindah tempat duduk
2. Mayoritas penduduk di Jawa tengah beragama….
a. Islam
b. Kristen
c. Budha
d. Kong Hu Cu
3. Mayoritas suku apa yang terdapat di provinsi Jawa Tengah …
a. Suku Jawa
b. Suku Sunda
c. Suku Tionghoa
d. Suku Arab

II. Ayo, mengerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!
1. Apa manfaat menghormati dan menghargai suku dan budaya ?
2. Sebutkan agama apa saja yag ada di provinsi Jawa Tengah ?

33

Kunci Jwaban
I.
1. A
2. A
3. A
II.
1. a. Mempererat tali persaudaraan antar suku bangsa

b. Menciptakan persatuan dan kesatuan yang kuat.
C. Mencegah terpecah belahnya bangsa Indonesia
2. a. Islam , Budha , Kristen , Kong Hu Cu , Katholik .

34

Lembar Kerja

1. Apa yang menarik dari keragaman suku bangsa yang kita
miliki

2. Apa yang menyebabkan kita memiliki banyak suku
bangsa

3. Apa yang membuat kita tetap bersatu meskipun banyak
perbedaan

35


Click to View FlipBook Version