The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

DELAS TUGAS PENELITIAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENEMGAH

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Eke Wijayanty, 2024-03-06 07:46:52

DELAS TUGAS PENELITIAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENEMGAH

DELAS TUGAS PENELITIAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENEMGAH

Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran TUGAS PENELITIAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENEMGAH IDENTIFIKASI PRODUKSI DAN PEMASARAN BAKUL DIPAN FURNITURE PANUTAN II KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU DALAM INDUSTRI MEBEL Disusun Oleh : Delasstia Wijaya NISN. 0073846051 SMA NEGERI 1 PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2024


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH IDENTIFIKASI PRODUKSI DAN PEMASARAN MEBEL FURNITURE PANUTAN II KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU DALAM INDUSTRI MEBEL Disusun Oleh : Delasstia Wijaya NISN. 0073846051 Mengetahui Pagelaran, 19 Februari 2024 Wali Kelas XI IPS.2 Penulis Desti Meilani, S.E Delasstia Wijaya NIP. 19810525 200902 2 005 NISN. 0073846051


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran ABSTRAK Industri yang terus berkembang di Indonesia salah satunya adalah industri bidang mebel. Kebutuhan akan produk-produk dari industri mebel terus meningkat karena bidang ini menambah nilai estetika yang dapat memberikan kenyamanan dan dapat menunjang berbagai aktifitas manusaia. Usaha mebel mempunyai sifat yang berwujud sehingga kepuasan konsumen didasarkan pada apa yang dihasilkan. Tidak semua usaha mebel mempertimbangkan adanya struktur kebutuhan konsumen yang menyediakan gaya dan bentuk yang bervariasi pada setiap produk. Dimana rata-rata usaha mebel memproduksi mebel kemudian hanya menyediakan layanan pesan antar dari produk jadi yang dipasarkan. Hal yang mesti diperpertimbangkan produsen mebel adalah kebutuhan konsumen dengan menyediakan gaya dan bentuk yang bervariasi pada setiap produk. Karya Muda Furniture sebagai salah satu usaha mebel yang memproduksi berbagai jenis mebel dari mulai perancangan, pengolahan kayu menjadi produk, pemasaran, pengantaran serta penemptan mebel pada posisinya sesuai dengan keinginan konsumen serta merenovasi mebel yang rusak atau penambahan item tertentu. Kata kunci : mebel furniture


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran BAB I PENDAHULUAN Kewirausahaan merupakan faktor yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia. Hal ini karena tersalurnya ide dan kreasi manusia sehingga masyrakat menjadi produktif. Dengan melakukan wirausaha maka akan terbentuk usaha-uhasa sebagai lapangan pekerjaan bagi pelakunya dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang lain. Salah satu usaha yang terus berkembang dan banyak dilirik saat ini adalah usaha dibidang mebel. Karena, mebel merupakan kebutuhan sekunder setiap individu maupun kelompok. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Tingkat ekonomi masyarakat Indonesia sekarang juga mulai membaik dengan alasan kenyamanan orang rela membeli berbagai produk untuk mengisi setiap sudut ruangan dengan perabotan yang antik maupun modern. Selain rumah pribadi tempat umum pun berlomba-lomba menjadi tempat persinggahan yang ternyaman, unik, terbaru dan kekinian untuk menarik pelanggannya. Mebel adalah perlengkapan rumah seperti meja dan kursi, mebel sudah digunakan sejak jaman dahulu untuk dijadikan perlengkapan rumah, lihat saja seluruh rumah di seluruh dunia pasti memiliki mebel. Indonesia terkenal dengan berbagai macam Furniture unik dengan model ukiran yang berfariasi, tak hanya itu Indonesia juga memiliki hutan yang luas yang menjadikan para pengusaha mebel atau Furniture termudah kan. Namun kini banyak orang yang menebang pohon dan tidak memperdulikan berapa banyak pohon yang di tebang sehingga mengakibatkan kerusakan alam. Indonesia memiliki Furniture dan Mebel yang banyak diincar oleh negara lain yang paling terkenal adalah mebel khas Jepara. Tak hanya menggunakan kayu namun Indonesia juga memiliki mebel unik yang terbuat dari Kayu Rotan, Kayu Rotan memang sangat lah lentur tetapi dari segi kekuatan kayu rotan memang memiliki daya tahan yang awet loh apa lagi Indonesia memang terkenal memiliki sumber daya hutan yang asri. Memang pada awal masuknya mebel atau Furniture di Asia sedikit berbefa dengan mebel yang ada di Eropa. Yang membuat keduanya berbeda yaitu dari segi bentuknya, Asia memang memiliki gaya dan bentuk mebel nya sendiri meskipun terkadang ada ukiran yang sedikit mirip dengan mebel Eropa, wajar saja karena hal itu dipengaruhi pada saat masa Kolonialisme. Perkembangan Industri Furniture atau Mebel di Indonesia sangat stabil, sejak dahulu industri mebel di Indonesia tak pernah mengalami penurunan secara drastis hal inilah yang membuat orang-orang ingin menjadi pengusaha mebel. Faktanya di Jepara saja Sudah mencapai 3.539 unit Produksi Perusahaan Mebel yang tercatat oleh dinas Perindustrian. Bukan soal angka yang besar saja tetapi


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran banyaknya perusahaan mebel juga membuat masyarakat Indonesia memiliki lapangan pekerjaan yang nyata, Namun pemerintah sangat menegaskan soal larangan penebangan hutan secara liar untuk itulah hampir seluruh perusahaan mebel besar memiliki tanaman pohonnya sendiri agar tidak merusak ekosistem. Jika kita membahas soal 3.539 Unit Produksi perusahaan mebel yang sudah terdaftar masih ada banyak perusahaan mebel kecil yang belum terdaftar loh bahkan perusahaan mebel kecil yang belum terdaftar oleh Dinas Perindustrian mencapai 15.000 usaha mebel, hal inilah yang membuat persaingan antar perusahaan mebel semakin ketat. Dengan mengusung bahan utama pembuatan mebel yaitu kayu dan rotan membuat Indonesia harus lebih melakukan reboisasi terhadap hutan yang gundul, faktanya mebel yang akan di ekspor ke luar negri lebih diutamakan oleh pemerintah Indonesia ketimbang produk lainnya hal ini sangat membuktikan bahwa pemerintah juga turut mendukung industri Mebel Di Indonesia. Bahkan pemerintah mengatakan perkembangan industri mebel di Indonesia memiliki kemajuan yang signifikan mulai dalam negri bahkan luar negri, nilai ekspor yang diperkirakan hingga USD 1,8 miliar, nilai yang sangat fantastis ini membuat pemerintah sangat menghargai perusahaan mebel di Indonesia. Secara etimologi mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak, sedangkan kata furniture mempunyai asal kata furnish yang berarti perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang dimaksud sama yaitu meja, kursi, lemari, rak dan seterusnya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mebel merupakan perabot yang diperlukan, berguna, atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah, digunakan untuk melengkapi rumah, kantor, dan sebagainya. Zaman sekarang ini akan kecil kemungkinan suatu bangunan yang dihuni oleh manusia atau tempat manusia beraktifitas tidak terdapat mebel. Mebel akan terasa fungsinya jika tidak dimiliki oleh seseorang. Orang akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai kedinginan, menulis di lantai, makanan tergeletak di lantai, pakaian berserakan di lantai. Akibatnya orang bekerja dan beristirahat tidak nyaman serta barang-barang berantakan. Mebel membuat rumah kita nyaman untuk beraktivitas, beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi. Jadi barang mebel termasuk memegang peran penting dalam kenyamanan hidup kita. Mebel tidak hanya memiliki fungsi kenyaman dan kerapian tapi juga mengusung maknamakna sosial.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Mebel Rahmawati, A. D.( 2012). Mebel atau furnitur adalah perabot yang diperlukan, berguna atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah, digunakan untuk melengkapi rumah, kantor dan sebagainya. Maksudnya berarti mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada dalam suatu bangunan dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, menyimpan benda, serta mendukung aktifitas sehari-harinya. Jenis produk mebel sangat beragam, meliputi seluruh perabot. Produk mebel seperti meja, kursi dan lemari merupakan produk yang dihasilkan dengan jumlah yang dominan dari yang lain. Setiap orang akan berusaha memiliki mebel untuk melengakapi kebutuhan dan menyokong aktivitasnya sehari-harinya. Keberadan mebel sebagai kebutuhan sekunder tidak dapat dielakkan lagi bagi semua orang. Mebel secara tidak langsung menyampaikan status ekonomi seseorang. Seseorang akan nampak kaya jika didalam rumahnya terdapat mebel yang mewah. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik dan mebel minimalis. Tanpa berbicara secara verbal, kursi dari jati dengan ukiran dan varnish sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang yang kaya. Oleh karena itu, usaha mebel menjadi usaha yang menjanjikan untuk dilakukan dan dikembangkan oleh pelaku usahanya. Manusia sebagai target konsumen produk mebel mecakup keseluruhanya mulai bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Usaha mebel mempunyai sifat yang berwujud sehingga kepuasan konsumen didasarkan pada apa yang dihasilkan.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran Menurut Porter (1980; 5), industri furniture berbahan baku kayu jati merupakan kumpulan pelaku usaha yang menghasilkan dan memasarkan produk furniture atau mebel berbahan baku kayu jati. 2.1.2. Pengertian Produksi Dikutip dari buku Manajemen Operasional (2021) oleh Dr. Jumadi, SE, MM., produksi dalam arti luas adalah kegiatan dalam bidang industri. Seperti istilah industri manufaktur, industri pengangkutan, industri pariwisata, industri jaringan keuangan, dan sebagainya. Dalam pengertian luas, produksi tidak hanya dipandang sebagai proses produksi barang, tetapi juga jasa. Menurut Assauri (1999) Produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Tujuan Produksi yaitu dilaksanakannya produksi adalah untuk menghasilkan produk, memenuhi kebutuhan manusia, mencari keuntungan atau laba sebagai penghasilan produsen, serta menambah lapangan pekerjaan yaitu tempat terjadinya kegiatan produk. Usaha mebel harus menjaga kualitas produknya karena konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dan bermutu baik. Kepuasan konsumen tentang suatu produk tidak hanya dengan harga murah, bentuk yang menarik, volume yang menggiurkan dan memiliki tampilan fisik yang lebih baik, tetapi juga produk yang menawarkan nilai manfaat yang lebih baik dari pesaingnya serta tindakan penyempurnaan terhadap atribut lain dari fisik produk yang membuat konsumen untuk menjadi lebih terpuaskan. Konsumen yang puas terhadap produk suatu usaha tidak akan beralih ke usaha lain, kedepannya akan menjadi konsumen usaha lagi pada usaha yang sama.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran 2.1.3. Pengertian Pemasaran Pemasaran produk suatu usaha Menurut Staton (2008) menyatakan bahwa pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Definisi pemasaran sendiri dari Kotler (2000) yaitu pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi produk yang telah diproduksi dikenalkan ke konsumen melaului pemasaran. Usaha yang memiliki produk yang berkulitas tidak akan berkembang jika tidak adannya pemasaran, karena intinya dalam usaha adalah bagaimana menjual barang yang telah diproduksi dan meningkatkan penjualan.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran BAB III PEMBAHASAN 3.1. Sejarah Berdirinya Mebel Furniture Panutan II Bakul Dipan Furniture Panutan IIdirintis sejak 6 tahun yang lalu, tepatnya sejak tahun 2019. Usaha ini terinspirasi dari usaha mebel milik kakak kandung dari bapak Rico Suprapto, Bapak Rico Suprapto dan Ibu Siti Nuraini merupakan owner dan pengelola mebel furniture panutan II. Usaha ini awalnya hanya berfokus pada pembuatan dipan saja, kemudian berkembang dengan membuat sova dan meja makan. Awal mula dirintis produksi dipan dalam 1 minggu hanya meghasilkan 5 set dipan dengan 3 orang tenaga kerja dan bapak Rico pun terjun langsung dalam pembuatan dipan tersebut. Bakul Dipan Furniture Panutan IIterus berkembang sampai saat ini, dan saat ini dalam 1 minggu dapat menghasilkan minimal 10 sampai 13 set barang produksi dengan 5orang karyawan. Semua karyawan memiliki keahlian masing-masing. Ada yang ahli dalam pembuatan sarung jok kursi, membuat desigen dan menguasai teknik pertukangan olah kayu. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat mebel diantaranya adalah : Kayu sebagai bahan pokok Kain Busa Resletik untuk sarung bantal sova Paku Lem kayu Amplas Cat kayu Pernis


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran 3.2.2. Alat Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan mebel adalah : Serkel Kompresor Streples Etona Palu Gergaji Kikir Router 3.3. Proses Pembuatan Mebel Proses pembuatan mebel dari bahan baku kayu sampai menjadi mebel, melalui beberapa tahapan. Tahapan itu antara lain: Pertama, proses perancangan mebel yang akan dibuat. Dalam perncanaan pembuatan Bakul Dipan Furniture Panutan IImenggunakan aplikasi 3D dengan menggambarkan secara 3D rencana produk yang akan dibuat dengan menyesuaikan dimensi, ukuran, design, dan warna produk sesuai dengan keinginan konsumen dan calon konsumen yang memesan di Mebel Furniture Panutan II. Kedua, persiapan alat dan bahan. Peralatan produksi Bakul Dipan Furniture Panutan IItelah berada di lokasi usaha di Jl. Pelita Panutan II RT 002 RW 002 Panutan Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Untuk bahan produksi Bakul Dipan Furniture Panutan IIyang berbahan kayu di pesan langsung dari Panglong Kayu. Sedangkan bahan produksi lainya dibeli di toko-toko yang berada di Pringsewu dan Bandar Lampung. Kayu diolah dengan mesin multifungsi statis sehinga permukaan kayu rata. Kemudian kayu dibelah dan dipotong sesuai dengan kebutuhan dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan pada gambar. Untuk konstruksi sesuai dengan ketentuan dan posisi yang tepat, multiplek juga dipotong sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran Ketiga, perakitan mebel, proses perakitan dimulai dengan melukis bidang yang akan di lubang dan yang akan di pen untuk disambung dan dihubung. Kemudian pembuatan lubang dengan mesin bor dan pembentukan pen pada kayu yang telah dilukis. perakitan bahan yang telah dibentuk sambungan, misal dari bidang samping tiang dengan ambang atas, ambang bawah, dan daun pintu. Dalam setiap sambungan digunakan bahan perekat lem kayu untuk menyatukan permukaan sambungan serta ditambah dengan alat sambung lain yang sesuai pada fungsinya, biasa diantara paku, sekrup, lomello dan dowel. Keempat, proses finishing dengan pengamplasan permukaan mebel mengunakan amplas no 120, dilanjutkan dengan amplas no 240. Ada tiga jenis finishing yang dapat dilakukan dalam produksi mebel yaitu dengan dengan pemasangan HPL (High Pressure Laminate) dan pengecatan. Jika finishing mengunakan HPL maka permukaan mebel yang akan difinishing diberi lem khusus secara merata, kemudian ditempelkan dan bagian tepinya dirapikan dengan kikir atau router dan bagian HPL yang menempel lem dibersihkan degan kain yang di kasih tiner. Sedangkan proses finishing dengan cat adalah setelah kayu diamplas dengan amplas no 240 kayu didempul dengan menggunakan dompol wall putty, setelah dompol kering lakukan pengamplasan permukaan hingga halus dan rata, hingga menggunakan ampalas no 400, semakin besar no amplas maka makin tingkat kualitas amplas semakin halus, selanjutnya mebel dicat menggunakan spraygun atau bisa dengan kuas. Langkah terakhir, melengkapi aksesoris mebel, merupakan proses terakhir yang dilakukan dalam produksi mebel dengan memasangkan aksesoris sesuai dengan jenis dan fungsi mebel. Aksesoris yang ditambahkan diantaranya : kunci, rel laci, tarikan pintu/laci, kaca, kancing jok, tumpuan kaki dan sebagainya. Kemudian ada yang di lapisi dengan busa dan diberi kulit berupa lapisan kain atau kulit sintetis sesuai dengan pesanan komsumen.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran 3.4. Mebel Yang Dihasilkan Mabel Furnitur Panutan II memproduksi barang-barang furnitur seperti : Dipan Sofa Meja Makan Sedia busa Inoac


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran 3.5. Pemasaran Strategi pemasaran Bakul Dipan Furniture Panutan IImenerapkan bauran pemasaran atau marketing mix yang dalam pelaksanaannya berkaitan erat dengan perencanaan product (produk), price (harga), promotion (promosi), dan place (distribusi). Dalam situasi perekonomian sekarang ini, bauran pemasaran diharapkan dapat memberikan informasi kepada calon konsumen tentang gambaran dari suatu produk sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh calon konsumen dalam menentukan pilihan barang yang akan dipesan dan dibelinya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginannya. Kemudian pembauran dengan penawaran produk dan harga membuat konsumen memilih mesan produk pada Bakul Dipan Furniture Panutan II. Strategi promosi yang dapat dilakukan dalam menjalankan usaha mebel adalah Kegiatan promosi yang akan dilakukan dengan cara konvensional dan digital yang biasa diterapkan untuk menarik konsumen, yaitu : Social Media Strategy, Sistem promosi mengunakan sosial media dengan mengacu konsep branding dengan teknik social media optimalization. Bakul Dipan Furniture mempromosikan usaha melalui instagram dengan nama akun @Bakuldipan Personal Promotion, melakukan promosi secara pribadi ke calon konsumen. Pembelian produk bisa dengan cara Cast, Cast tempo dan Arisan.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran BAB IV SIMPULAN DAN MANFAAT PENELITIAN Simpulan Berdasarkan urain dari wawancara diatas yang berjudul “Identifikasi Produksi dan Pemasaran Bakul Dipan Furniture “ maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Bakul Dipan Furniture merupkan usaha jasa dan perdagangan mebel yang memproduksi berbagai jenis mebel. Bakul Dipan Furniture memproduksi mulai dari perancangan mebel, pengolahan kayu menjadi mebel, pemasaran, pengantaran serta penemptan mebel pada posisinya sesuai dengan keinginan konsumen. Strategi pemasaran Bakul Dipan Furniture menerapkan bauran pemasaran 4P (product, price , promotion, dan place ) yang dikombinasikan untuk peningkatan pemesanan produk oleh konsumen. Manfaat yang dapat di ambil dari dilakukannya penelitian ini adalah Untuk saya pribadi bermanfaat sebagai pemenuhan tugas mandiri yang diberikan oleh Ibu dan Bapak Guru di SMA Negeri 1 Pagelaran sebagai pengganti dari Studi Wisata yang saya berhalangan untuk mengikutinya. Untuk adik kelas atau rekan sesama siswa SMA Negeri 1 Pagelaran, karya ini bisa menjadi salah satu referensi untuk pembuatan karya tulis. Untuk pelaku usaha industri Furniture dapat dijadikan salah satu sarana promosi. Ucapan Terimakasi Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung, terutama kepada Ayah dan Bunda saya yang selalu mendukung saya. Terimakasi kepada Bapak Rico Suprapto dan Ibu Siti Nuraini yang telah memberikan informasi yang saya butuhkan untuk menyelesaikan karya tulis saya, serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Wali Kelas XI IPS 2 Ibu Desti Meilani, S.E.


Tugas Penelitian UMKM Delasstia Wijaya // SMA Negeri 1 Pagelaran DAFTAR PUSTAKA https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrgMLb3Bs5lELoC.6tXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZA MEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1709210615/RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.kebunbibit.id%2fsejarah-danperkembangan-furniture-di-indonesia%2f/RK=2/RS=gIgPIDgV6_Qfn_evcrWb_wocQvohttps://katadata.co.id/intan/ekonopedia/637e349487250/pengertian-produksi-dalam-arti-luas-danpenjelasan-lengkapnya


Click to View FlipBook Version