The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adirajumadi04, 2022-02-17 22:23:44

TESIS MODUL KIMIA FLIPBOOK QR

TESIS MODUL KIMIA FLIPBOOK QR

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt atas berbagai nikmat yang dilimpahkan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan e-modul kimia koloid berbasis
saintifik dengan menggunakan aplikasi flipbook maker sesuai dengan
perencanaan. Salam dan shalawat juga penulis haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad Saw, yang telah membawa risalah untuk meninggikan derajat
manusia menjadi hamba yang berperadaban tinggi.

Dalam penyusunan e-modul ini penulis mendapatkan banyak bimbingan
dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang setinggi-tungginya penulis
haturkan atas petunjuk dan masukan yang membantu terselesaikannya bahan
ajar ini.

e-Modul Kimia Koloid berbasis saintifik menjadi titian yang ditempuh
untuk mengantarkan pembelajaran kimia koloid kepada peserta didik. Kimia
koloid adalah materi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari yang
faktanya dapat langsung diamati oleh peserta didik. Dengan pendekatan saintifik
(saintific approach) diharapkan pemahaman peserta didik terhadap materi koloid
lebih meningkat seiring dengan peningkatan hasil belajar.

Akhirul kalam, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan e-modul ini, untuk itu penulis sangat berharap masukan dari
pembaca. Saran dan kritik sangat dibutuhkan demi perbaikan e-modul ini.

Bulukumba. Oktober 2021

Penulis

i

DAFTAR ISI i

Halaman Judul .......................................................................................... ii

Kata pengantar .......................................................................................... iii

Daftar Isi ..................................................................................................... iv

Glosarium .................................................................................................. v

Peta konsep ................................................................................................. 1
1
BAB I. PENDAHULUAN 1
2
A. Identitas Modul ..............................................................................
B. Kompetensi Dasar .......................................................................... 3
C. Deskripsi Singkat Modul .............................................................. .... 5
D. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................ 8
9
BAB II. SISTEM KOLOID 14
19
A. Definisi Koloid ................................................................................ 25
B. Sifat-sifat Koloid ............................................................................. 29
C. Pembuatan Koloid ..........................................................................
D. Lembar Kegiatan Peserta Didik I .................................................. 33
E. Lembar Kegiatan Peserta Didik II ................................................
F. Lembar Kegiatan Peserta Didik III ...............................................
G. Lembar Kegiatan Peserta Didik IV ................................................
H. Lembar Kegiatan Peserta Didik V .................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

ii

GLOSARIUM

Adsorpsi : Proses penyerapan yang terjadi pada permukaan.

Aerosol : Koloid yang fase terdispersinya berupa cairan atau padatan
dan medium pendispersinya merupakan gas.

Buih : Koloid yang fase terdispersinya merupakan gas.

Dialisis : Penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan
koloid ke dalam membran semi permiabel, kemudian
dimasukkan ke dalam aliran zat cair.

Efek Tyndal : Hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid yang
mengakibatkan tampaknya berkas sinar yang melewati
sistem koloid.

Emulsi : Koloid yang fase terdispersinya merupakan zat cair.

Fase Terdispersi : Fase zat yang didispersikan ke dalam medium pendispersi.

Gel : Koloid yang fase terdispersinya mengadsorpsi medium
pendispersi sehingga terbentuk koloid yang agak padat atau
setengah kaku (antara padat dan cair).

Koagulasi : Penggumpalan partikel koloid.

Koloid Liofob : Koloid yang fase terdispersinya berinteraksi lemah atau
tidak ada interaksi dengan medium pendispersinya.

Koloid Pelindung : Koloid yang dapat menstabilkan sistem koloid lain.

Koloid : Bentuk campuran yang keadaanya yang terletak antara
larutan dan suspensi.

Medium Pendispersi: Medium yang digunakan untuk mendispersikan zat.

iii

Sol : Sistem koloid yang fase terdispersi padat.
Suspensi
: Campuran kasar (campuran heterogen) yang komponen-
komponen penyusunnya masih dapat dibedakan dan dapat
dipisahkan dengan penyaring biasa.

iv

PETA KONSEP

Jenis-Jenis Sifat Koloid Pembuatan Koloid dalam
Koloid Koloid Lingkungan

Aerosol Pembuatan Pembuatan
Emulsi Koloid Koloid
Busa
Peptosasi Hirolisis
Sol Mekanik Reduksi
Oksidasi
Kesetimbangan Ion

Efek Tyndall Muatan Liofil
Gerak Brown Koloid Liofob

Elektroforesis
Koagulasi
Adsorpsi

v

BAB I. PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XI

Alokasi waktu : 10 Jp ( 10 x 45 menit)

Judul Modul : Sistem Koloid

B. Kompetensi Dasar

3.14. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan
kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

4.14. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau
melibatkan prinsip koloid.

C. Deskripsi Singkat Materi

Sumber: Pinterest

Warna-warni pada cat yang berasal dari warna pigmen sebenarnya
tidak larut dalam air ataupun medium pelarut lainnya. Namun demikian,

1

mengapa cat terlihat seperti campuran yang homogen layaknya larutan
garam?. Mengapa bukan seperti campuran heterogen layaknya campuran
pasir dengan air?.

Hal ini terjadi karena cat merupakan sistem koloid dengan pigmen
terdispersi dalam air atau medium lainnya.

Koloid adalah campuran heterogen dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat berukuran anatara 1 hingga 1000 nm terdispersi
(tersebar) merata dalam media zat lain. Zat yang terdispersi sebagai
partikel tesebut disebut fase terdispersi, sedangkan zat yang menjadi
medium mendispersikan partikel disebut medium pendispersi.

Secara makroskopis, koloid terlihat seperti larutan, dimana
terbentuk campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut. Namun secara
mikroskopis, terlihat seperti suspensi, yakni campuran heterogen dimana
masing-masing komponen campuran cenderung saling memisah.

D. Petunjuk Penggunaan Modul
Peserta didik sekalian, agar modul ini dapat digunakan secara maksimal
dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai, maka diharapkan agar
setiap peserta didik, melakukan langkah-langkah berikut:
1. Pelajari dan pahami peta konsep yang disajikan di halaman awal
modul ini
2. Pelajari dan pahami kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai
melalui modul
3. Pelajari modul secara berurutan dan berdiskusi dengan
pembimbing/guru agar memperoleh pemahaman yang utuh.
4. Ikuti semua tahapan yang ada pada modul

2

BAB II. SISTEM KOLOID

A. Definisi

Menurut ahli kimia Skotlandia, Thomas Graham, koloid merupakan salah

satu campuran yang ukuran partikelnya berbeda dengan jenis campuran lainnya,

yaitu larutan dan suspensi. Larutan merupakan campuran homogen yang

mengandung partikel-partikel zat terlarut (solut) berdiameter < 1 nm seperti atom,

ion, dan molekul. Suspensi adalah suatu campuran yang terdiri dari dari partikel-

partikel padatan tersuspensi dalam medium cair. Partikel-partikel suspensi

berdiameter lebih besar dari 100 nm. Sedangkan istilah koloid dikembangkan oleh
Graham pada tahun 1861, dari bahasa Yunani yang berarti ”seperti perekat”.

Graham mendefenisikan koloid sebagai sistem yang tidak dapat melewati

membran yang tipis dengan pori yang sangat kecil. Koloid adalah campuran

heterogen dengan ukuran partikel solut dan sifat-sifat yang berada pada kisaran

antara larutan sejati dengan suspensi. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100

nm (Watoni, 2014).

Adapun perbedaan lainnya antara larutan, koloid dan suspensi dapat

dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi

Perbedaan Larutan Koloid Suspensi
Ukuran partikel ˂ 1 nm 1 nm – 100 nm ˃100 nm
Penampilan fisis Jernih Keruh – jernih Keruh
Partikel terdispersi tidak Partikel terdispersi hanya Partikel terdispersi dapat
Jumlah fasa dapat diamati dengan dapat diamati dengan diamati langsung dengan
Kestabilan & jika mikroskop ultra mikroskop ultra mata telanjang
didiamkan) Satu fasa Dua fasa Dua fasa
Cara pemisahan Stabil relatif stabil tidak stabil
Tidak mengendap sukar mengendap mudah mengendap
Tidak bisa disaring dengan Tidak bisa disaring dengan Dapat disaring dengan
kertas saring maupun kertas saring tetapi dapat kertas saring
membran semipermeabel disaring dengan membran
semipermeabel Partikel-partikel tidak
Efek Tyndall Tidak terjadi hamburan Partikel-partikel menunjukkan efek Tyndall
cahaya menghamburkan cahaya
(efek Tyndall)
Homogen Heterogen

3

Jika suatu larutan tersusun dari komponen-komponen zat terlarut dan

pelarut, maka suatu sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase

terdispersi (zat terlarut) dan medium pendispersi (pelarut). Dalam kehidupan

sehari-hari kita sering menemukan zat yang memiliki sifat berbentuk campuran

homogen namun tidak bening, atau keruh, seperti susu dan berbagai jenis

minuman lainnya. Dispersi koloid dapat berupa gas, cairan ataupun padatan

(Harnanto, 2009: 243). Oleh karena itu, ada delapan jenis sistem koloid seperti

yang disajikan dalam Tabel 2.2

Tabel 2.2 Jenis-jenis sistem koloid

Terdispersi Pendispersi Jenis Koloid Contoh

Gas Cair Busa (Buih) Busa sabun, krim kocok

Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa

Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, spray

Cair Cair Emulsi Susu cair, cokelat cair, saos

Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, jeli

Padat Gas Aerosol padat Asap, debu

Padat Cair Sol Cat, selai

Padat Padat Sol padat Emas, obat-obatan

Sumber (Sunarya & Setiabudi, 2009: 207)

B. Sifat-sifat koloid
1. Efek Tyndall

Efek Tyndall merupakan gejala penghamburan cahaya yang dijatuhkan
oleh seberkas cahaya yang dijatuhkan pada sistem koloid. Gejala efek Tyndall
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berkas sinar dari proyektor
film di bioskop dan berkas cahaya lampu pada malam yang berkabut.
2. Gerak Brown

Telah disebutkan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya.
Jika diamati dengan mikroskop ultra, dimana arah cahaya tegak lurus dengan
sumbu mikroskop, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus
dengan gerak zig-zag. Makin tinggi suhu makin cepat gerak Brown karena energi

4

kinetik molekul medium meningkat, sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih
kuat. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid.
3. Elektroforesis

Partikel-partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik karena
partikel-partikel itu bermuatan listrik. Gejala ini disebut elektroforesis. Hal ini
dapat dibuktikan dengan menggunakan alat seperti tabung U yang diisi dengan air
dan dispersi koloid dimasukkan lewat tabung tengah. Jika arus listrik searah
dialirkan ke dalam sistem dispersi melalui kedua elektrode (negatif dan positif),
dispersi koloid akan bergerak. Partikel koloid yang bermuatan positif akan
bergerak menuju elektroda negatif dinetralkan sehingga partikel koloid ini akan
mengalami koagulasi.
4. Adsorpsi

Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel. Atas dasar sifat adsorpsi ini, partikel koloid sangat penting dalam praktik.
Partikel koloid banyak digunakan dalam berbagai bidang, terutama bidang
industri, misalnya: industri gula, untuk pemutihan gula; industri tekstil, untuk
proses pewarnaan; perusahaan air minum, untuk menjernihkan air.
5. Koagulasi

Partikel-partikel koloid dapat mengalami penggumpalan atau koagulasi.
Ada dua cara mengkoagulasikan sistem koloid, yaitu cara mekanik dan cara
kimia. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pemanasan, pendinginan, atau
pengadukan. Cara kimia dilakukan dengan penambahan zat-zat kimia, misalnya
partikel karet dalam lateks dapat dikoagulasikan dengan asam asetat.
Terbentuknya delta di muara sungai dan pulau di tengah sungai merupakan
peristiwa koagulasi. Partikel tanah liat dalam air sungai bercampur dengan air laut
atau air sungai yang lain akan terjadi koagulasi karena air laut atau air sungai yang
lain merupakan suatu elektrolit. Peristiwa koagulasi ini terjadi bertahun-tahun dan
akhirnya membentuk pulau kecil atau delta.

5

6. Dialisis

Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu, yaitu dengan

mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid dengan membran semi

permeabel yang berfungsi sebagai penyaring. Sifat dialisis ini dapat dimanfaatkan

untuk pemurnian koloid. Selain itu, dapat dimanfaatkan dalam proses pencucian

darah bagi penderita gagal ginjal yang tidak dapat menyaring urea dalam darah.

7. Koloid pelindung

Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi

koloid lain dari proses koagulasi sehingga menjadi koloid yang stabil (Harnanto,

2009: 250).

Adapun perbedaan antara koloid liofil dengan koloid liofob dapat dilihat

pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Perbedaan antara koloid liofil dengan koloid liofob

No Sifat Koloid Liofil Koloid Liofob
1. Pembuatan Dapat dibuat dengan mudah Hanya dapat dibuat dengan
melalui pencampuran langsung metode khusus

2. Stabilisasi Stabil dengan sendirinya Kurang stabil dan memerlukan
agen penstabil

3. Kekentalan Lebih besar daripada medium Hampir sama dengan medium
(Viscosity) pendispersinya pendispersinya

4. Tegangan Lebih rendah daripada permukaan Sama dengan tegangan

permukaan medium pendispersinya permukaan medium

pendispersinya

5. Pengaruh medan Partikel-partikel dapat berpindah Partikel-partikel dapat berpindah

listrik menuju katode atau anode atau menuju katode atau anode

tidak bergerak semua bergantung pada muatannya

6. Koagulasi Sukar terkoagulasi Mudah terkoagulasi

7. Efek Tyndall Kurang jelas Sangat jelas

8. Solvasi (daya Kuat, mudah mengadsorpsi Tidak mengadsorpsi mediumnya

adsorpsi terhadap mediumnya sehingga ukuran

medium) partikelnya dapat semakin besar

9. Sifat reversibel Reversibel Tidak reversibel

Sumber (Sudarmo, 2013: 325 & Watoni, 2014: 412)

6

B. Pembuatan Koloid
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dispersi dan

kondensasi. Dispersi merupakan partikel kasar yang dipecah menjadi partikel
koloid dengan cara mekanik, homogenisasi, peptisasi dan busur Bredig.
Kondensasi adalah partikel-partikel larutan yang berupa atom, ion, atau molekul
diubah menjadi partikel yang lebih besar seperti partikel koloid. Biasanya cara
kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia, misalnya reaksi oksidasi reduksi,
hidrolisis dan substitusi (Johari & Rachmawati, 2006; 313).

Kedua cara pembuatan koloid dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Partikel dispersi Partikel Kondensasi Ion, atom,
kasar koloid molekul

Gambar 2.1 Diagram Cara Pembuatan koloid
(Sumber: Harnanto, 2009 dalam Nirmayanti, 2016).

7

Pengertian Sistem Koloid

Kompetensi Dasar
3.14. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan

koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan

prinsip koloid.

Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14.1 Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati berdasarkan data dan

hasil pengamatan (efek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan).

Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan video, studi literasi, proses diskusi, perancangan alat,
dan eksperimen, peserta didik mampu:
1. Menyebutkan pengertian koloid.
2. Membedakan larutan, koloid, dan suspensi.

8

Mengamati

Ayo amati perubahan yang terjadi pada garam yang dimasukkan ke
dalam air, kecap yang dimasukkan dalam air dan pasir yang
dimasukkan dalam air!

a. Perubahan apa yang terjadi pada garam
Yang dimasukkan ke dalam air !

sumber: hindayani.com

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

b. Perubahan apa yang terjadi pada kecap
yang dimasukkan ke dalam air !

sumber: wordpress.com

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

9

c. Perubahan apa yang terjadi pada pasir yang
dimasukkan ke dalam air !

Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Menanya

1. Apa perbedaan antara sebelum disaring dan sesudah disaring pada
air + garam, air + kecap, dan air + pasir ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Yang manakah termasuk larutan, koloid dan suspensi? berikan
alasannya !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

10

Mengumpulkan informasi

Ayo kumpulkan informasi terkait beberapa perbedaan spesifik
antara larutan, koloid, dan suspensi yang dapat diamati!
Bukalah link video praktikum Perbedaan Larutan, Suspensi dan
Koloid untuk menguatkan pemahaman anda!
https://youtube.be/hPVCkYxm5cs

11

Bukalah link viMdeeonbgeraiskuotsuinatsuik memudahlkan melengkapi tabel!

Ayo tuliskan perbedaan larutan sejati, koloid dan suspensi
sesuai dengan pemahaman kalian!

Jawab:

No Larutan Sejati Suspensi Koloid

12

Mengkomunikasikan

Ayo selesaikan!
Buat video yang berisi materi mengklasifikasikan suspensi kasar,
larutan sejati berdasarkan data dan hasil pengamatan (efek
Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan).

13

Jenis-jenis Koloid

Kompetensi Dasar
3.l4. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan

koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan

prinsip koloid.

Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14.2 Mengklasifikasikan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase

pendispersinya.
Tujuan Pembelajaran
Melalui studi literasi, peserta didik dapat:
1. Membedakan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
2. Menentukan fase terdispersi dan fase pendispersi sebagai komponen
penyusun sistem koloid yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

14

A. Tugas Kelompok

1. Temukan dan tuliskan contoh koloid sebanyak-banyaknya yang ada
di lingkungan sekolah !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tentukan fasa terdispersi dan fasa pendispersi untuk contoh-
contoh koloid yang ditemukan dalam lingkungan sekolah!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Klasifikasikan contoh-contoh koloid yang diperoleh ke dalam jenis-
jenis koloid !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

15

Presentasikan hasil temuan dan hasil diskusi kelompok anda di
depan kelas!

B. Tugas Individu

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Buatlah tabel yang berisi 8 jenis koloid, fasa terdispersi, fasa
pendispersi, dan contohnya masing-masing!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tentukan jenis koloid dari:

a. asap f. batu apung k. mayones

b. kabut g. tinta l. air susu

c. cat h. air teh m. buih sabun

d. mutiara i. agar-agar n. awan

e. lem kanji j. air sabun o. jus alpukat

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

16

3. Tuliskan fase terdispersi dan fase pendispersi dari koloid berikut:

Sumber:mesineskrim.co Sumber:garboglas en alibaba.com sumber:jualo.com

(a). es krim (b). gelas berwarna (c). Batu cincin

Sumber: blog.duniamasak.com sumber: globo.com

(d). kue pudding (e). busa sabun

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apa perbedaan antara sol, buih dan emulsi? Sebutkan produk-

produk dalam kehidupan sehari-hari yang dibuat dalam bentuk sol,

buih dan emulsi!

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

17

5. Sebutkan masing-masing 3 contoh koloid yang anda jumpai dalam

bidang:

a. Industri kosmetik c. Industri tekstil

b. Industri makanan d. Industri farmasi

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

18

Sifat-sifat Koloid

Kompetensi Dasar
3.l4. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan

koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan

prinsip koloid.

Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14.3 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis,

elektroforesis, emulsi dan koagulasi).
Tujuan Pembelajaran
Dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis,
elektroforesis, adsorbsi, koloid pelindung, koagulasi).
2. Menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya berdasarkan hasil
percobaan.
3. Membuat percobaan yang sederhana tentang sifat-sifat koloid.

19

EKSPERIMEN

Sifat-sifat Koloid

Tujuan : Mempelajari dan memahami sifat-sifat koloid (efek Tyndall, koagulasi,
koloid pelindung dan adsorpsi)

A. Alat dan Bahan 8) Pasir
1) Gelas kimia 100 mL 9) Esktrak jeruk nipis
2) Batang pengaduk 10) Air sumur atau air sungai
3) Senter 11) Tawas
4) Air 12) Minyak goreng
5) Susu 13) Detergen
6) Kecap
7) Gula

B. Cara Kerja
a) Percobaan untuk efek Tyndall
1. Buatlah koloid dengan memasukkan susu ke dalam gelas kimia (1) yang
berisi air, memasukkan kecap ke dalam gelas kimia (2) yang berisi air,
dan memasukkan 1 sendok gula ke dalam gelas kimia (3) yang berisi air,
serta memasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia (4) yang juga
berisi air, kemudian masing-masing diaduk sampai bercampur rata!
2. Simpan semua gelas kimia tersebut di tempat yang gelap, kemudian
gunakan lampu senter untuk menyinari masing-masing gelas kimia (1),
(2), (3) dan (4) !
3. Amati berkas cahaya lampu senter di dalam larutan!

20

b) Percobaan untuk sifat koagulasi pada koloid
1. Gunakanlah koloid pada gelas kimia (1) yang berisi air susu!
2. Masukkan ekstrak jeruk nipis pada gelas kimia (1), kemudian diaduk!
3. Perhatikan perubahan apa yang terjadi pada air susu tersebut !
4. Tulislah hasil pengamatan pada perubahan air susu yang diberikan ekstrak

jeruk nipis !

c) Percobaan untuk koloid pelindung
1. Masukkan 2 sendok minyak goreng ke dalam gelas kimia (5) yang berisi

air, kemudian diaduk lalu didiamkan !
2. Perhatikan dengan baik, dan catat hasil pengamatan kalian!
3. Masukkan detergen pada gelas kimia (5) tersebut, kemudian diaduk lalu

perhatikan dengan baik perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan
kalian !

d) Percobaan untuk sifat adsorpsi
1. Masukkan air sungai atau air lumpur ke dalam gelas kimia (6) kemudian

tambahkan 1 sendok tawas !
2. Amati dan catat perubahan yang terjadi !
3. Didiamkan selama 15 menit, kemudian catat perubahan yang terjadi!
4. Diamkan kembali selama 1 hari, catat perubahan yang terjadi !

Tugas Kelompok

a. Tabel Hasil Pengamatan Efek Tyndall
No. Campuran zat Penghamburan berkas cahaya (Efek Tyndall)

1 Air + susu

2 Air + kecap

3 Air + gula

4 Air + pasir

21

Pertanyaan
1. Manakah larutan yang tembus cahaya dan yang menghamburkan

cahaya?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Manakah larutan yang tergolong koloid? Mengapa larutan koloid
dapat menghamburkan cahaya senter?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
b. Tabel Hasil Pengamatan Koagulasi

No. Campuran zat Hasil pengamatan

1 Air + susu (gelas kimia (1))

2 Gelas kimia (1) + ekstrak
jeruk nipis

Pertanyaan

1. Apa yang terjadi saat air susu ditambahkan dengan ekstrak jeruk

nipis?

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………

22

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

c. Tabel Hasil Pengamatan Koloid Pelindung

No. Campuran zat Hasil pengamatan

1. Air + minyak goreng
(gelas kimia (5))

2. Gelas kimia (5) + detergen

Pertanyaan
1. Mengapa air dan minyak goreng tidak dapat menyatu pada saat

dicampurkan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa air dan minyak goreng dapat menyatu jika ditambahkan
dengan detergen?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

23

d. Tabel Hasil Pengamatan Adsorpsi

Campuran zat Waktu yang Perubahan zat
dibutuhkan

Air lumpur atau air

sungai yang di

berikan tawas

Pertanyaan

1. Apa fungsi tawas dalam percobaan ini ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimanakah proses tersebut dapat terjadi? Ion apakah yang
terdapat dalam tawas ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Tugas Rumah

Buatlah laporan percobaan yang telah dilakukan untuk dipersentasikan
pada pertemuan berikutnya !

24

Peranan Koloid dalam Kehidupan

Kompetensi Dasar

3.l4. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan
koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.

4.14. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan
prinsip koloid.

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.14.4. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-
lain.

Tujuan Pembelajaran

Dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan perbedaan antara koloid liofil dan koloid liofob
2. Memahami kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengaplikasikan sifat-sifat koloid dan kegunaan koloid dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan
lain-lain
4. Mengemukakan sifat-sifat koloid berdasarkan hasil pengamatan pada
percobaan yang telah dilakukan

25

Tugas Individu

1. Jelaskan dengan singkat mengenai:
a. Efek Tyndall
b. Gerak Brown
c. Adsorpsi
d. Elektroforesis
e. Koagulasi, dan
f. Dialisis
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Mengapa Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan
dan sistem koloid?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

26

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan manfaat koloid adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Mengapa pada air susu akan terjadi endapan jika ditambahkan air
jeruk ? jelaskan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan bagaimana sabun dapat menghilangkan minyak yang
melekat pada kain!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

27

6. Mengapa dalam pembuatan es krim perlu ditambahkan gelatin?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

7. Jelaskan sifat dialisis koloid pada proses pencucian darah?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

8. Jelaskan perbedaan koloid liofil dan koloid liofob?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

28

Pembuatan Koloid

Kompetensi Dasar
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan

koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan

prinsip koloid.

Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14.5 Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.
4.14.1 Melakukan percobaan pembuatan makanan atau produk lain berupa

koloid atau yang melibatkan prinsip koloid.

Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pemurnian koloid dan proses pembuatan koloid.
2. Membuat koloid dengan bahan yang ada di sekitar.

Mengamati

Ayo amati tayangan video pembuatan susu kedelai berikut:

Link video:
https//youtube.com/shorts/Xp48sJkmNok?feature=share

29

1. Tuliskanlah jawaban hasil diskusi kelompok untuk tugas kelompok
di bawah ini!

EKSPERIMEN

Pembuatan Koloid
(Susu Kedelai)

Sumber: bisnisukm.com

Tujuan : Mengetahui proses pembuatan koloid (susu kedelai)

A. Alat dan Bahan 7) Kacang kedelai
1) Kompor 8) Air
2) Blender 9) Gula
3) Panci 10) Cita rasa (jahe, cokelat, atau stroberi)
4) Kain penyaring
5) Baskom
6) Pengaduk kayu

B. Cara Kerja
1. Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian dicuci,
2. Rendam dalam air bersih selama 1 hari
3. Cuci sampai kulit arinya terkelupas, haluskan dengan penggiling atau blender
yang menggunakan air hangat,
4. Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas dengan suhu stabil 63oC,
aduk campuran sampai rata,
5. Saring campuran dengan kain saring yang bersih, sehingga diperoleh koloid susu
kedelai.
6. Tambahkan gula pasir dan cita rasa (jahe, cokelat atau stroberi) ke dalam koloid
susu , lalu aduk sampai rata dan panaskan dengan api kecil hingga mendidih,
7. Setelah itu koloid susu kedelai siap disajikan.

30

Pertanyaan

1. Percobaan pembuatan susu kedelai merupakan salah satu contoh
pembuatan koloid dengan cara apa? Jelaskan !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tentukan fase terdispersi dan fase pendispersi pada susu kedelai
yang telah dibuat !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara dispersi dan
kondensasi !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

31

4. Sebutkan dan jelaskan 4 cara yang dapat digunakan dalam metode
kondensasi dan 4 cara yang dapat digunakan dalam metode dispersi!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

5. Buatlah kesimpulan dari percobaan pembuatan susu kedelai yang
telah dilakukan !
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

32

DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, A. 2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2006. Kimia 2 SMA/MA untuk Kelas XI.
Jakarta: Esis.

Nirmayanti, I. 2016. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 12
Bulukumba (Studi Pada materi sistem Koloid). Tesis. Program Pasca
Sarjana UNM. Makassar.

Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sunarya, Yayan & Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk

Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Watoni, A. H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

33


Click to View FlipBook Version