Pengawasan Mutu Pangan
7) Penentuan CCP
8) Penentuan Batas Kritis di Setiap CCP
9) Penetapan Monitoring di Setiap CCP
10) Penetapan Tindakan Koreksi di Setiap Penyimpangan Batas Kritis
11) Penetapan Prosedur Verifikasi
12) Penetapan Proses Pencatatan dan Dokumentasi
Kegiatan praktikum penerapan HACCP ini disajikan dalam presentasi dan laporan
tertulis. Presentasi dapat dilakukan dalam bentuk film pendek dengan durasi 5 – 10 menit atau
menggunakan power point. Materi presentasi diberikan dalam bentuk CD dan laporan tertulis
dikumpulkan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah praktikum dilaksanakan. Format laporan
meliputi:
1) PENDAHULUAN (penjelasan tentang profil objek penerapan HACCP)
2) Penerapan HACCP
3) Diskusi – membandingkan penerapan HACCP dengan teori (referensi) dan mengevaluasi
dengan dukungan referensi.
4) KESIMPULAN
5) Referensi
6) LAMPIRAN-LAMPIRAN (Formulir atau log sheet merupakan template dimana hasil
kegiatan penerapan HACCP dicatat).
Kriteria penilaian praktikum didasarkan pada kelengkapan dan kebenaran cakupan
penerapan HACCP, ketajaman dan kedalaman analisis penerapan HACCP yang ditunjukkan
dengan dukungan referensi yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan HACCP,
kemampuan presentasi mahasiswa, dan kerapihan sajian. Kegiatan praktikum penerapan
HACCP ini mempunyai bobot 30% dari total bobot kegiatan praktikum (60% dari beban 3 SKS).
295
Pengawasan Mutu Pangan
PENERAPAN HACCP PRODUK PANGAN
Kebijakan Mutu (Quality Policy) Keamanan Pangan
KEBIJAKAN MUTU
………………….. (Kota/Kabupaten), …………………………. (Tanggal. Bulan, Tahun)
Direktur Utama/Direktur/Plant Manager
………………………………………………………….
296
Pengawasan Mutu Pangan
Tim HACCP Fungsi dalam Jabatan dalam Bidang Keahlian
Nama Tim HACCP Perusahaan
Koordinator Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
DESKRIPSI PRODUK DAN IDENTIFIKASI PENGGUNA
Jenis Produk : ……………………………………………………………………………………………………
Kategori Proses : ……………………………………………………………………………………………………
Uraian Produk
Komposisi
Pengemas Primer
Pengemas Sekunder
Kondisi Penyimpanan
Distribusi (Cara dan Kondisi)
Waktu Simpan (Kadaluarsa)
Label (terutama adanya
pernyataan/klaim dan catatan khusus
pada label)
Persiapan oleh Konsumen (perlu
persiapan khusus atau langsung
digunakan)
Standar menurut SNI
Kelompok Konsumen Pengguna
Produk
297
Pengawasan Mutu Pangan
TABEL ANALISIS BAHAYA
Tahap Jenis Bahaya Justifikasi Evaluasi Bahaya Tindakan
Proses Bahaya (Signifikansi Bahaya) Pencegahan
Severity Risk Sign
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
298
Pengawasan Mutu Pangan
TABEL PENENTUAN CCP
Tahap Jenis Bahaya Justifikasi P1 P2 P3 P4 CCP? Alasan
Proses Kimia : Bahaya Keputusan
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
Kimia :
Biologi :
Fisik :
299
Pengawasan Mutu Pangan
TABEL HACCP PLAN
Prosedur Monitoring Tindakan Verifikasi
Koreksi (Apa dan
CCP Batas Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa (Apa dan Rekamana
Kritis Siapa) Siapa) (Records)
Prinsip 5
Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 6 Prinsip 7
300
Pengawasan Mutu Pangan
Alternatif lain Lembar Kerja Analisis Bahaya Mikrobiologi
Kajian Risiko Bahaya Mikrobiologi
Nama Produk : ……………………………………………………………………………………………………
Bahaya A Bahaya B Bahaya C Bahaya D Bahaya Bahaya Kategori
E F Risiko
Produk
Bahan Baku
301
Pengawasan Mutu Pangan
Alternatif lain Lembar Kerja Analisis Bahaya Fisik
Kajian Risiko Bahaya Fisik
Nama Produk : ……………………………………………………………………………………………………
Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya Kategori
A B C D E F Risiko
Produk
Bahan Baku
302
Pengawasan Mutu Pangan
Alternatif lain Lembar Kerja Analisis Bahaya Kimia
Kajian Risiko Bahaya Kimia
Nama Produk : ……………………………………………………………………………………………………
Bahaya Bahaya Bahaya C Bahaya Bahaya Bahaya Kategori
AB D E F Risiko
Produk
Bahan Baku
303
Pengawasan Mutu Pangan
Daftar Pustaka
Afrianto, E. 2008. Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Alli, I. 2004. Food Quality Assurance: Principles and Practices. CRC Press, Boca Raton.
Arvanitoyannis, I.S. 2009. HACCP and ISO 22000: Application to Foods of Animal Origin.
Blackwell Publishing Ltd.
Attwood, D. 2008. Physical Pharmacy. London: Pharmaceutical Press.
___________ . 1996. Petunjuk Ringkas untuk Memahami dan Menerapkan Konsep Analisis
Bahaya pada Titik Pengendalian Kritis. SEAMEO/ICD Cooperative Program SEAMEO-
TROPMED Regional Center for Community Nutrition. Universitas Indonesia. Jakarta.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 1999. Pedoman CPBB-IRT. Badan POM. Jakarta.
Clute, M. 2009. Food Industry Quality Control System. CRC Press, Boca Raton.
Dedi, F. 2002. Kebijaksanaan Peningkatan Keamanan Pangan. Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Jakarta.
Hester, R. E. and Harrison, R. M. (Eds.). 2001. Food Safety and Food Quality. The Royal Society
of Chemistry, Cambridge.
Lanita, S. 1996. Pengertian Pengawasan Mutu Produk Pangan/Makanan. Materi Pelatihan
Food Quality Control bagi Dosen Akademi Gizi/SPAG Se-Indonesia. Jakarta.
Meilgaard, M., Civille, G. V., and Carr, B. T. 1999. Sensory evaluation Techniques 3rd Ed. CRC
Press. Boca Raton.
Mortimore, S. and C. Wallace. 1998. HACCP: A Practical Approach 2nd Ed. Maryland. Aspen
Publishers, Inc.
National Assessment Institute. 1994. Handbook for Safe Food Service Management. Prentice
Hall. New Jersey.
Rina, A.A. 2002. Pendidikan Keamanan Pangan untuk Mendapatkan Sumberdaya Manusia
yang Berkualitas. SEAMEO/ICD Cooperative Program. Universitas Indonesia. Jakarta.
304
Pengawasan Mutu Pangan
SNI, CODEX, etc.
Sri Raharjo. 2002. Strategi Riset Keamanan Pangan dalam Penyediaan Pangan yang
Menyehatkan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Van Schothorst, M. 2004. A simple guide to understanding and applying the hazard analysis
critical.control point concept 3rd Ed. Belgium. ILSI Europe.
Vasconcellos, J. A. 2004. Quality Assurance for the Food Industry: A Practical Approach. CRC
Press, Boca raton.
Winarno. 1997. Naskah Akademis Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
305