The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by emalaihollo, 2021-03-28 14:13:40

Budaya Negara Republik Suriname

UTS PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

Keywords: Suriname

REPUBLIK SURINAME

Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana
Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda.
Negara ini berbatasan dengan Guyana Prancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan
berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.Di Suriname tinggal sekitar
75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia Belanda antara tahun 1890-1939.
Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.

Alasan saya memilih dan mengidentifikasi budaya Negara Repbulik Suriname pada
kesempatan kali ini adalah karena Negara Suriname ini memiliki kesamaan-kesamaan yang
menarik dengan Indonesia. Kesamaan-kesamaan yang sama dengan Indonesia antara lain
yaitu, sama-sama pernah di jajah oleh pemerintahan belanda, sama-sama pernah dijajah oleh
pemerintahan perancis, banyak orang Indonesia khususnya etnis jawa yang ada di Negara ini
karena, pada saat penjajahan dulu, banyak orang jawa yang dibawa oleh belanda ke Negara
ini baik itu untuk bermigrasi ataupun sebagai pengasingan bagi orang-orang saat itu. Hal ini
lah yang membuat saya tertarik sekarang ini untuk membahas Negara Suriname. Karena
adanya persamaan-persamaan yang terjadi pada saat lalu dan sejarah juga mencatatnya
membuat saya sangat tertarik untuk membahas Negara Suriname ini. Selain hal itu karena di
Negara Suriname ini memakai bahasa resmi yaitu bahasa belanda, saya juga ingin tahu lebih
dalam apa ada kaitannya antara Negara Suriname ini dengan Negara Belanda dan khususnya
Negara Indonesia. Karena tidak pisa dipungkiri bahwa Indonesia memiliki nuansa-nuansa
indentik dengan belanda, dan disini saya juga ingin mengetahui apakah hal ini terjadi dengan
Negara Suriname ini.

Nilai yang unik yang saya dapatkan pada Negara Suriname ini adalah, adanya etnis
yang sama yang ada di Indonesia yaitu etnis jawa. Seperti yang kita tahu bahwa etnis jawa di

indoensia merupakan salah satu etnis yang terbesar yang ada di Indonesia. Selain menjadi
etnis terbesar yang ada di Indonesia, jawa juga merupakan salah satu pulau yang ada di
indoensia. Etnis jawa merupakan salah satu etnis yang keberadaanya sebanya 14% dari
populasi yang ada di Negara Suriname ini. Walau hanya memiliki 14% dari populasi yang
ada, namun etnis jawa tidak terlepas kaitannya dengan politik,ekonomi,dan sosial yang ada di
Negara Suriname ini. Etnis jawa ada di Negara ini tidak terlepas dari kaitannya dengan
Negara Belanda karena, Belanda juga saat itu menjajah Suriname. Oleh karena ini pasti
Negara suriname memiliki kesamaan-kesamaan yang menarik dengan Indonesia. Kesamaan-
kesamaan yang menarik ini contohnya ada di makanan khas Suriname yang sama atau mirip
dengan makanan khas Indonesia. Berikut ini adalah makanan-makanan khas Suriname yang
mirip dengan makanan-makanan khas Indonesia:

1. MOKSI ALESI ( Nasi Goreng Khas Suriname)

Moksi Alesi merupakan kuliner populer di Suriname yang dikembangkan oleh orang
Creole (etnis kulit hitam). Moksi Alesi berasal dari bahasa taki-taki (bahasa lokal
Suriname) yang berarti nasi campur (mixed rice). Moksi Alesi dibuat dari beras coklat
(brown rice) yang ditanak dengan santan dan dicampur dengan kacang polong hitam,
ayam, daging sapi yang diasinkan, atau ikan asin. Kita tahu bahwa Indonesia juga
memiliki makanan sejenis yang kita kenal dengan Nasi Goreng. Disini kita bisa
ketahui bahwa nasi merupakan salah satu makanan pokok yang ada di Suriname sama
halnya dengan Indonesia.
2. SAOTO ( Soto)

Soto di Suriname disebut sebagai Saoto atau Saoto Soep. Saoto Suriname seperti soto
di daerah Jawa tengah dengan kuah bening, menggunakan kaldu ayam. Yang unik
adalah Saoto banyak ditaburi keripik kentang yang dipotong tipis-tipis. Saoto
disajikan dengan suwiran ayam serta telur rebus.
3. BAKKELJAUW (Roti Abon)

Bakkeljaw (dibaca bakeliau) merupakan pangan yang berupa ikan yang diproses
seperti abon dengan cita rasa yang gurih. Disajikan dengan roti (umumnya roti
hotdog) dan dilengkapi dengan sayur-sayuran seperti timun dan tomat. Bakkeljaw
populer untuk sarapan pagi. Kesamaan yang saya lihat pada Bakkeljauw ini pada
makanan khas Indonesia yang kita sering kenal dengan nama roti abon. Namun
perbedaanya pada roti abon yang ada di Indonesia lebih menggunakan abon sapi.

Makanan-makanan diatas adalah hal-hal unik yang saya dapatkan pada budaya
Suriname dan sama dengan budaya Indonesia. Selain makanan, di Suriname juga memiliki
kesamaan yang identic dengan budaya yang ada di Indonesia yaitu budaya cocok tanam. Di
suriname warga atau masyarakat yang ada juga bercocok tanam sama seperti masyarkat
Indonesia, khususnya didaerah pedesaan. Di suriname bercocok tanam dijadikan salah satu
mata pencaharian dan memiliki penghasilan ekonomi yang cukup baik dari bercocok tanam.
Sama halnya dengan di Indonesia bercocok tanam juga dijadikan mata pencaharian bagi
orang-orang yang ada di Indonesia khususnya di daerah pedesaan. Produk-produk yang
dihasilkan dari bercocok tanam di Negara Suriname tidak jauh berbeda dengan produk-
produk bercocok tanam yang ada di Indonesia. Komoditas-komoditas yang dihasilkan dari
bercocok tanam di Negara suriname antara lain, pertanian (beras), buah-buahan (pisang,
jambu, buah naga), sayur mayur (kacang panjang, bayam, kangkung), serta bunga (anggrek).
Di Suriname, hasil pertanian dan perkebunan, khususnya di daerah Nickerie diolah dengan
mekanisasi. Pemupukan dan penyiraman beras serta pisang disana dilakukan dengan

menggunakan pesawat, selanjutnya panen dilakukan menggunakan traktor. Hal ini
disebabkan sedikitnya jumlah penduduk sementara lahannya sangat luas.

Suriname memiliki kekayaan alam yang besar berupa emas, bauksit, minyak bumi,
kayu, serta ikan. Alam Suriname juga masih hijau, sehingga disebut sebagai greenest country
in the world karena wilayah hutannya lebih dari 93 persen. Dengan alam yang masih asri
maka hal tersebut dimanfaatkan untuk pariwisata. Mayoritas wisata di sana adalah wisata
alam (eco-tourism). Jumlah turis asing yang berkunjung ke Suriname dalam setahun
mencapai lebih dari 250 ribu orang atau hampir setengah dari jumlah penduduknya,
mayoritas dari Belanda.

Kesimpulan yang saya ambil dengan membahas budaya Suriname mulai dari
makanan-makanan khas Suriname yang sama dan mirip dengan Indonesia, bercocok tanam
yang dilakukan oleh masyarakat Suriname sama dengan Indonesia, serta kekayaan alam yang
ada di Suriname mirip dengan Indonesia membuktikan bahwa kebudayaan-kebudayaan yang
ada di Indonesia mampu beradaptasi dengan budaya lain walaupun tidak bertempat di
Indonesia. Etnis-etnis jawa yang berada di Suriname mampu menjadi salah satu faktor
penting budaya Indonesia mampu beriringan dan beradaptasi dengan budaya-budaya lain.
Etnis-etnis jawa yang ada di suriname mampu menjadi faktor perkembangan sosial dan
ekonomi bagi Negara Suriname. Dengan adanya persamaan-persamaan ini, budaya Indonesia
mampu dikenal lebih luas lagi keseluruh dunia. Dan salah satu nilai yang sangat positif yang
saya dapat di Negara Suriname ini adalah, tetap mengadakan festival peringatan tentang
datangnya etnis jawa ke Suriname dan adanya Indofair yang diadakan setiap tahunnya. Hal
inilah yang menjadi faktor yang sangat positif untuk mengenalkan budaya-budaya Indonesia
melalui Negara lain yaitu Negara Suriname karena aroma-aroma budaya Indonesia juga
menjadi bagian dari budaya Negara Suriname ini.


Click to View FlipBook Version