The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Tema Uang sebagai Alat Pembayaran

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by usthuanah34, 2021-06-20 08:52:16

Bahan Ajar Ekonomi X Alat Pembayaran

Bahan Ajar Ekonomi Kelas X Tema Uang sebagai Alat Pembayaran

Keywords: uang

Bahan Ajar Ekonomi Kelas X

ALAT PEMBAYARAN

(Usthuanah, S. E)

PPG Ekonomi Angkatan 2
UNIVERSIYAS SWADAYA GUNUNG JATI

2021

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Alloh atas limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya Bahan Ajar Berbasis Problem Based
Learning Materi Alat Pembayaran ini dapat terselesaikan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada segenap Pimpinan, Fasilitator dan
Pembimbing dari Universitas Swadaya Gunung Jati selaku Penyelenggara
Program Pendidikan Profesi Guru Tahun 2021 Bidang Studi Ekonomi
Angkatan 2, yang telah banyak membantu memberikan wawasan,
pengetahuan, informasi, kritik dan masukan dalam penyusunan materi ajar
ini.

Bahan Ajar Berbasis Problem Based Materi Alat Pembayaran disusun
bertujuan untuk memberikan referensi pengetahuan dan solusi dalam
pembelajaran, khususnya materi yang dirasa sulit oleh peserta didik.
Bahan ajar ini dikembangkan dengan menekankan pada pendekatan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan keterampilan Higher Order
Thinking Skill (HOTS) secara kontekstual, sehingga peserta didik memiliki
keterampilan berpikir multidimensi dalam memahami dan menyelesaikan
permasalahan.

Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan
materi ajar ini di masa mendatang. Semoga bahan ajar ini bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan
meridholi kita semua.

Mojokerto, 19 Juni 2021

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ......................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................... iv
A. PENDAHULUAN ....................................................... 5
5
1. Deskripsi Singkat ............................................... 6
2. Relevansi ........................................................... 7
3. Petunjuk Belajar ............................... ................ 7
B. INTI ........................................................................ 7
1. Capaian Pembelajaran ........................................ 7
2. Sub Capaian Pembelajaran ................................. 8
3. Uraian Materi ..................................................... 8
18
a. Konsep Uang .................................................. 23
b. Konsep Fungsi dan Nilai Uang ........................ 28
c. Evolusi Sistem Pembayaran ............................ 30
d. Peran Uang Dalam Perekonomian ................... 31
4. Tugas Terstruktur .............................................. 32
5. Forum Diskusi ................................................... 35
C. PENUTUP .............................................................. 38
1. Rangkuman ....................................................... 40
2. Tes Formatif .......................................................
D. DAFTAR PUSTAKA ..................................................

3

DAFTAR GAMBAR

1.1 Pembayaran tol dengan tunai dan non tunai . .........................5
1.2. Peta Konsep ..........................................................................6
1.3. Aktivitas ekonomi manusia masa pra barter............................9
1.4. Peralihan dari masa barter ke masa uang ...............................10
1.5. Uang kartal ...........................................................................13
1.6. Uang Giral ............................................................................. 13
1.7. Pengelolaan uang rupiah oleh BI .......................................... 14
1.8. Pencetakan uang rupiah ...................................................... 15
1.9 Pengeluaran uang rupiah ..................................................... 15
1.10. Pencabutan uang rupiah .................................................... 16
1.11. Pemusnahan uang rupiah .................................................. 16
1.12. Tanda air uang rupiah ....................................................... 17
1.13. Benang pengaman uang rupiah .......................................... 17
1.14. Gambar saling isi uang rupiah............................................ 17
1.15. Gambar tersembunyi uang rupiah ...................................... 18
2.1. Fungsi uang sebagai alat tukar............................................. 18
2.2. Fungsi uang sebagai alat pembayaran .................................. 19
2.3. Fungsi uang sebagai alat penunjuk harga ............................. 20
2.4. Nilai uang dulu dan sekarang ............................................... 21
3.1. Evolusi sistem pembayaran .................................................. 23
3.2. E-money .............................................................................. 26
3.3 Contoh bukti transaksi e-money ........................................... 26
3.3. Contoh e-money................................................................... 27
3.4. Contoh e-money aplikasi digital ............................................ 27

4

A. PENDA. HULUAN

1. Deskripsi Singkat
Salam semangat untuk seluruh anak-anak hebat di Indonesia.

Marilah kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME. Jadilah generasi pembelajar sepanjang hayat dan gigih
dalam menggapai cita-cita.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari ilmu ekonomi
yaitu ilmu yang mempelajari tentang upaya manusia dalam rangka
memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya. Dalam kegiatan ekonomi
ini terjadilah transaksi ekonomi yakni merupakan tindakan yang di
lakukan oleh seseorang yang mengakibatkan berkurang maupun
bertambahnya harta yang dimilikinya. Sehingga terjadilah perputaran-
perputaran sumber-sumber ekonomi. Transaksi ekonomi yang dilakukan
oleh manusia memerlukan alat yang berfungsi sebagai alat pertukaran dan
pembayaran yang lazimnya kita kenal dengan uang.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia semakin beragam
dan meningkat jumlahnya. Barang-barang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan memiliki nilai yang berbeda dari waktu ke waktu.
Manusia mulai memikirkan cara bagaimana menciptakan alat transaksi
yang mudah, cepat, dan berlaku disemua tempat. Sehingga fungsi dan nilai
uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran pun mengalami
perkembangan.

5

Perhatikanlah gambar dibawah ini dengan cermat.

Gambar 1.1. Pembayaran tol dengan uang tunai dan dengan nontunai/e-toll
Pada zaman dulu, kita pasti sering mendapati peristiwa antrean

panjang di jalan tol karena cara pembayaran masih menggunakan uang
tunai sehingga proses transaksinya cukup lama. Nah saat ini sistem
pembayaran di jalan tol sudah berubah dengan cara pembayaran berbasis
kartu e-toll yang mempermudah dan mempercepat transaksi, sehingga tidak
lagi terjadi antrean panjang yang menyebabkan kemacetan di jalan tol.
Seperti itulah gambaran perkembangan uang dari waktu ke waktu.

Untuk memberikan pemahaman awal tentang Uang sebagaialat
pembayaran disajikan peta konsep seperti berikut dibawah ini:

Gambar 1.2 Peta Konsep

6

2. Relevansi

Setelah mempelajari dan mendalami materi ajar ini peserta didik
diharapkan mampu:

a. Memiliki rasa syukur dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan
melakukan transaksi ekonomi menggunakan alat transaksi berupa
uang

b. Memahami tentang sejarah uang, pengertian, fungsi nilai,
pengelolaan uang rupiah oleh BI, alat pembayaran nontunai, dan
peran alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia

c. Mendeskripsikan alat pembayaran nontunai dalam kegiatan
perekonomian yang dilakukan masyarakat secara kontekstual

d. Menyajikan peran alat pembayaran dalam kegiatan perekonomian
Indonesia

3. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, mudah dan

lancar, peserta didik diharapkan mengikuti langkah-langkah belajar sesuai
petunjuk berikut ini:

Berdoa terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas belajar←

Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi ajar ini bacalah peta
konsep dengan cermat dan seksama←
Bacalah uraian materi tentang Uang yang meliputi Sejarah dan
pengertian Uang, Konsep Fungsi dan Nilai Uang, Pengelolaan uang
rupiah oleh BI, Alat Pembayaran nontunai dan Peran Uang dalam
Perekonomian dengan cermat ←
Catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam materi ajar ini←
Bacalah dan pelajarilah juga materi-materi yang terkait dari sumber-
sumber lain yang relevan←
Diskusikanlah apa yang telah dipelajari dengan rekan-rekan atau
konsultasikan dengan guru jika masih mengalami kesulitan←
Untuk menguatkan pemahaman terhadap materi ajar ini kerjakanlah tes
formatif yang tersedia dalam materi ajar ini dengan baik. Kemudian
ukurlah tingkat pencapaian pemahaman dengan membandingkan
jawaban yang telah dibuat dengan kunci jawaban tes sumatif yang
terdapat pada akhir materi ajar ini. ←

7

B. INTI

1. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ajar ini peserta didik diharapkan mampu
mendeskripsikan alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia serta
menyajikan peran alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia.

2. Sub Capaian Pembelajaran

Berdasarkan capaian pembelajaran diatas dapat dijabarkan mengenai
sub capaian pembelajaran Uang sebagai alat pembayaran sebagai
berikut:

1) Menjelaskan sejarah uang dan pengertian uang
2) Mengidentifikasi fungsi uang dan jenis-jenis uang
3) Menjelaskan syarat suatu benda menjadi uang
4) Menganalisis nilai uang dimasa dulu dan masa sekarang
5) Mendeskripsikan unsur pengaman uang rupiah
6) Menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh BI
7) Mendeskripsikan alat pembayaran nontunai
8) Menyajikan peran uang dalam perekonomian Indonesia
3. Uraian Materi

A. KONSEP UANG

Untuk mempelajari konsep uang, terlebih dahulu kita harus
mengenal tentang sejarah uang. Uang adalah alat pembayaran
transaksi yang menjadi tolak ukur harga atau nilai suatu barang dan
jasa. Sebelum adanya uang, manusia telah melewati masa mandiri
atau sebelum barter, yaitu harus memenuhi kebutuhannya sendiri
dengan cara yang tradisional atau bergantung dan mengambil
langsung dari alam. Kemudian melewati masa barter atau

8

pertukaran, mengenal uang komoditas, hingga mengenal uang
sebagai alat pembayaran.
1. Sejarah uang secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap Pra Barter

Pada jaman dahulu, nenek moyang kita bekerja hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri. Pada jaman itu, semua barang-barang
kebutuhan dihasilkan sendiri dengan mengambil langsung dari alam.
Misalnya dengan berburu, menangkap ikan, mengambil buah dari
pohon. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain mendekati
sumber utama makanan atau kebutuhannya. Kemudian berikutnya
mulai mengenal bercocok tanam dan membuat alat-alat sederhana
untuk dipakai atau dikonsumsi sendiri. Dalam hal ini manusia
bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen.
b. Tahap Barter

Manusia tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhannya. Barang
dan jasa yang dihasilkan disesuaikan dengan kemampuannya.
Namun, meskipun kemampuannya terbatas, barang dan jasa yang
mereka hasilkan mungkin sudah melebihi kebutuhannya. Mereka
pun mulai berusaha menukarkan barang yang mereka miliki dengan
orang lain yang memiliki barang yang ia butuhkan.

Sebagai contoh, A memiliki seekor ikan yang ingin ditukarkan
dengan beras. B membutuhkan ikan dan bersedia menukar beras
yang dimilikinya untuk mendapatkan ikan. Dengan demikian
terjadilah pertukaran barang dengan barang yang disebut barter.
Kesulitan pada barter adalah menemukan orang yang membutuhkan
barang yang kita miliki dan orang itu sekaligus mempunyai barang
yang kita butuhkan pada waktu yang bersamaan.

9

Gambar 1.3 . Aktivitas ekonomi manusia pada masa pra barter

dan masa barter

Sumber:
https://www.google.com/search?q=tahap+pra+barter&tbm=isch&chips=q:ta
hap+pra+barter,online_chips:sistem+barter

c. Tahap Uang

Pertukaran dengan barter sulit dilaksanakan, karena beberapa
hal seperti keterangan pada tahap barter. Selanjutnya, manusia
dapat menyimpulkan bahwa kesulitan pertukaran cara barter dapat
diatasi jika memiliki alat untuk pertukaran. Pada tahap ini dikenal
adanya uang barang, yaitu barang yang seolah-olah berfungsisebagai
uang. Syarat uang barang itu antara lain adalah barang tersebut
dapat diterima semua orang (generally accepted), bernilai tinggi atau
kebutuhan barang sehari-hari. Walaupun uang barang ini telah
mempermudah pertukaran, dalam prakteknya masih banyak
kesulitan, misalnya uang barang itu tidak memiliki pecahan, sulit
untuk menyimpan (storage) dan mengangkut (transportation) dalam
jumlah besar, dan uang barang banyak jenisnya sesuai dengan
keadaan daerahnya, sebab uang barang itu beredar pada daerah
tertentu dan tidak beredar di daerah lain.

Kemudian berikutnya mulai dikenal uang logam yang terdiri
dari emas dan perak. Pembatasan penggunaan emas dan perak
bertujuan membatasi banyaknya jenis uang barang. Mengapa emas
dan perak dipilioh sebagai uang? Alasannya adalah bahwa emas dan
perak memiliki nilai tinggi, langka, dan diterima secara umum, dapat
dipecah-pecah tanpa mengurangi nilai, dan tidak mudah susut dan

10

kemungkinan rusak sangat kecil. Walaupun uang logam yang
terbuat dari emas dan perak sudah jauh lebih baik dari uang barang,
uang tersebut masih tetap memiliki kelemahan. Emas dan perak
termasuk barang yang langka di beberapa daerah, sehingga orang
dibatasi untuk berbelanja. Di samping itu, membawa uang logam
dalam jumlah banyak tidak aman dari perampokan.

Gambar 1.4 Peralihan dari tahap barter ke tahap uang
Sumberhttps://www.google.com/search?q=tahap+pra+barter&tbm=isch&ch
ips=q:tahap+pra+barter,online_chips:sistem+barter
2. Pengertian Uang

a. Menurut Dennis Home Robertson
Definisi uang menurut Dennis home Robertson tertuang dalam
bukunya yang berjudul Money mengatakan bahwa “money is
something accepted in payment for goods” yang artinya
menyatakan bahwa “uang ialah segala sesuatu yang dapat
diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang

b. Menurut R.S. Sayers
Definisi uang menurut R. S. Sayers tertuang dalam bukunya
yang berjudul Modern Banking menyatakan bahwa “money is
something that is widely accepted for the settlement of debts”,
yang artinya menyatakan bahwa “uang ialah segala sesuatu
yang umum diterima sebagai pembayaran utang”.

b. Menurut A. C. Pigou
Definisi uang menurut A. C. Pigou tertuang dalam bukunya

11

yang berjudul the Veil of Money “money are those things that
are widely used as a media for exchange” yang artinya
menyatakan bahwa “uang ialah segala sesuatu yang umum
dipergunakan sebagai alat penukar”.
c. Menurut Rolling G. Thomas
Definisi uang menurut Rolling G. Thomas tertuang dalam
bukunya yang berjudul Our Modern Banking and Monetary
System, ia mengatakan bahwa “money is something that is
readily and generally accepted by public in payment for goods,
services and other valuable assets and for the payments for
debts, yang artinya menyatakan bahwa “uang ialah suatu
benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh
masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa dan
barang berharga lainnya serta untuk pembayaran utang”.
d. Menurut Tri Kunawangsih & Anto Pracoyo
Uang merupakan alat tukar yang diterima oleh masyarakat
sebagai alat pembayaran yang saha atas kesatuan hitungnya.
e. Menurut KBBI
Mendefinisikan uang ialah alat penukar atau standar pengukur
niali “kesatuan hitungan” yang sah dikeluarkan oleh pemerintah
suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lain yang
dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Dari pendapat beberapa ahli tentang pengertian uang
maka dapat disimpulkan pengertian UANG adalah
suatu alat yang bisa diterima oleh masyarakat

3. Suymaruatm-sysaerbatagUani galat tukar menukar maupun alat
pembayaran yang sah dalam suatu aktivitas
ekonomi.

12

Ada beberapa komoditi yang pernah diberlakukan sebagai uang.
Apapun komoditi yang digunakan sebagai uang bisa sah jika
memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability)
2. Tahan lama dan tidak muah rusak (durability)
3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability)
4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability)
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
6. Jumlahnya mencukupi (elasticity of supply)
7. Syarat psikologis bahwa uang harus memuaskan keinginan

orang yang memilikinya.

4. Jenis-jenis Uang

Uang dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam
berdasarkan pengategoriannya, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan bahan pembuatnya, dibedakan menjadi dua
yaitu:
a. uang logam yaitu uang yang bahannya terbuat dari
logam seprti emas, perak, tembaga, nikel dan sebagainya.
Uang logam tidak mudah rusak namun terlalu berat untuk
dibawa.

b. uang kertas yaitu uang yang bahannya terbuat dari
kertas. Uang kertas ringan, mudah dibawa keman-mana
namun uang kertas mudah rusak, sobek, mudah terbakar
dan juga lebih mudah dipalsukan

2. Berdasarkan penerbitnya, dibedakan menjadi dua yaitu:

a. uang kartal yaitu uang kertas dan uang logam yang
beredar dimasyarakat dan menjadi alat pembayaran yang
sah.

13

Gambar 1.5. Uang kartal yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
Sumber: https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-jenis-jenis-

uang-berdasarkan-contoh-dan-kegunaannya-perlu-diketahui-
kln.html
b. uang giral yaitu uang yang digunakan sebagai alat
pembayaran berupa cek, bilyet giro dan kartu kredit

Gambar 1.6. Contoh uang giral
Sumber: https://materibelajar.co.id/uang-giral/
3. Berdasarkan nilainya, dibedakan menjadi dua yaitu:

a. uang bernilai penuh (full bodied money) yaitu uang
yang bernilai penuh jika nilai yang tertera diatas uang
tersebut sama dengan bahan yang digunakan
b. uang tanda (token money) yaitu uang tanda apabila
nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi nilainya dari
bahan pembuatnya.
4. Berdasarkan daerah yang berlaku, dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a. uang domestik yaitu uang yang berlaku hanya diwilayah
suatu negara tertentu saja

14

b. uang regional yaitu uang yang berlaku dikawasan
tertentu

c. uang internasional yaitu uang yang berlaku diseluruh
kawasan negara didunia

5. Berdasarkan pemakaian, dibedakan menjadi dua yaitu:

a. intenal value yaitu uang untuk membeli barang didalam
suatu negara

b. external value yaitu uang yang memiliki kemampuan
untuk ditukar dengan mata uang asing

5. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia

Sebagai bank sentral Bank Indonesia (BI) bertanggung penuh dalam
pengelolaan uang rupiah. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
14/7/PBI/2012 bahwa Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga
yang melakukan pengelolaan uang rupiah, tahapan yang dilakukan
meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran,
pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah.

Gambar 1.7: Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
Sumber: https://slideplayer.info/slide/15033297/

15

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dilakukan agar uang yang dikeluarkan memiliki kualitas
baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Perencanaan yang
dilakukan BI meliputi perencanaan pengeluaran emisi baru dengan
mempertimbangkan tingkat pemalsuan, nilai intrinsik uang, serta masa
edar uang. Selain itu, dilakukan pula perencanaan terhadap jumlah serta
komposisi pecahan uang yang akan dicetak selama satu tahun mendatang.

b. Tahap Pencetakan

Pada tahap pencetakan rupiah, BI menunjuk Perum Peruri (Perusahaan
Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) untuk melakukan pencetakan
uang rupiah. Hasil cetakan oleh Perum Peruri akan diperiksa dengan
seksama, hasil cetak sempurna akan diberikan kepada Bank Indonesia.

Gambar 1.8. Proses pencetakan uang oleh Peruri

Sumber: http://portalsemarang.com/rekrutmen-besar-besaran-perum-peruri-

tawarkan-26-posisi/

c. Pengeluaran dan Pengedaran
Pada tahap pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah ini dilakukan

oleh Bank Indonesia. Pengedaran uang dilakukan dengan Bank Indonesia
dengan mengirimkan uang dari Kantor Pusat Bank Indonesia ke setiap
kantor Bank Indonesia yang ada di seluruh wilayah-wilayah Indonesia. Dari
kantor Bank Indonesia inilah seluruh bank akan melakukan pengambilan,
penyetoran, dan penukaran uang rupiah.

16

Gambar 1.9. Pengeluaran dan pengedaran uang

Sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read116328/begini-tahaptahapan-pengelolaan-uang-rupiah-
oleh-bi

d. Tahap Pencabutan dan Penarikan
Pencabutan uang dari peredaran dimaksudkan untuk mencegah dan

meminimalisasi peredaran uang palsu serta menyederhanakan komposisi
dan emisi pecahan. Uang rupiah yang dicabut tersebut dapat ditarik
dengan cara menukarkan ke Bank Indonesia atau pihak lain yang telah
ditunjuk oleh Bank Indonesia.

Gambar 1.10. Tahap pencabutan dan penarikan uang

Sumber: https://www.batamxinwen.com/bank-indonesia-cabut-uang-

kertas-pecahan-ini-dari-peredarannya/

e. Tahap Pemusnahan

Uang yang dimusnahkan tersebut adalah uang yang sudah dicabut dan
ditarik dari peredaran, uang hasil cetak kurang sempurna, dan uang yang
sudah tidak layak edar.Kegiatan pemusnahan uang diatur melalui

17

prosedur dan dilaksanakan oleh jasa pihak ketiga, dengan pengawasan
dari BI.

Gambar 1.11. Tahap pemusnahan uang

Sumber: http://frenkysmkn1.blogspot.com/2017/03/melihat-ketatnya-

pemusnahan-uang-di.html

6. Unsur Pengaman Uang Rupiah
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa tanda-tanda tertentu yang

bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan. Ciri-ciri
keaslian uang Rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam
pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu:

1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype, Pada kertas uang terdapat
tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke
arah cahaya.

Gambar 1.12. Tanda air pada uang
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/183406969/ciri-
ciri-uang-rupiah?page=all

18

2. Benang Pengaman (Security Thread), Ditanam di tengah ketebalan
kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis
melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun
memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau
beberapa warna. Cetak Intaglio, Cetakan yang terasa kasar apabila
diraba.

Gamabr 1.13. Benang pengaman uang

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20180217102417-4-

4610/unsur-unsur-ini-yang-bedakan-rupiah-asli-dan-palsu

2. Gambar Saling Isi (Rectoverso), Pencetakan suatu ragam bentuk yang
menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan
saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

Gambar 1.14. Gambar saling isi pada uang

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20180217102417-4-

4610/unsur-unsur-ini-yang-bedakan-rupiah-asli-dan-palsu

3. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink), hasil cetak mengkilap
(glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut
pandang yang berbeda.

4. Tulisan Mikro (Micro Text), Tulisan berukuran sangat kecil yang
hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.

5. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), Hasil cetak tidak kasat mata yang
akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

19

6. Gambar Tersembunyi (Latent Image), Teknik cetak dimana terdapat
tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu

Gambar 1.15. Gambar tersembunyi pada uang
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20180217102417-4-
4610/unsur-unsur-ini-yang-bedakan-rupiah-asli-dan-palsu
B. KONSEP FUNGSI DAN NILAI UANG
1. Konsep Fungsi Uang

Fungsi uang secara lebih rinci terbagi menjadi dua yaitu fungsi asli
dan fungsi turunan (Wikipedia: 2018), sebagai berikut:
a. Fungsi Asli (Fungsi Primer)

1). Sebagai alat tukar umum (medium of exchange)
Uang dapat mempermudah proses pertukaran. Siapapun yang
memiliki uang dan memerlukan barang atau jsa tertentu dapat
leluasa menukarkannya.

Gambar 2.1 Fungsi uang sebagai alat tukar

20

2). Sebagai satuan hitung (unit of account)
Dengan penyebut yang sama berupa satuan hitung dalam bentuk
nilai harga (uang), semua menjadi lebih mudah. Setiap barang dan
jasa dapat diukur nilainya dengan menggunakan satuan yang sama.

b. Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)
1) Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang digunakan
sebagai alat pembayaran semua kebutuhan manusia. Misalnya,
membeli makanan, membayar sewa, membayar utang, membayar
pajak dan sebagainya. Maka dalam hal ini uang telah melakukan
fungsinya sebagai alat pembayaran.

Gambar 2.2 Fungsi uang sebagai alat pembayaran
2) Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value), kekayaan dapat

disimpan dalam bentuk uang. Uang dapat disimpan di rumah,
maupun di lembaga-lembaga keuangan atau di bank.
3) Sebagai alat pemindah kekayaan, uang dapat pula sebagai sarana
untuk mengganti bentuk kekayaan. Dengan adanya uang maka harta
yang dimiliki disuatu lokasi dapat di pindahkan ke lokasi lain atau
tempat lain. Misalnya, seseorang yang memiliki rumah disuatu
tempat, karena dia harus berpindah tempat kerja dan ingin membuka
wirausaha, maka rumah tersebut tersebut dapat dijual kemudian
hasil dari penjualan rumah digunakan untuk membeli ruko di dekat
tempat kerja yang baru.
4) Sebagai alat pembentuk modal, uang dapat digunakan perusahaan
untuk dijadikan modal atau investasi. Uang dapat juga digunakan
masyarakat sebagai pendorong untuk melakukan usaha dengan

21

tujuan memperoleh laba atau penghasilan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5) Alat penunjuk harga, harga barang yang dijual di tempat
perbelanjaan atau di pasar untuk memudahkan pembeli biasanya
dinilai dengan uang. Misalkan harga 1 kg beras Rp 12.000,00 atau
harga satu stel baju Rp 250.000,00 dan lain-lain.

Gambar 2.3 Fungsi uang sebagai penunjuk harga
2.Konsep Nilai Uang

Pernahkah kita mengukur penggunaan uang ? kadang muncul
pertanyaan bagaimana bisa selembar kertas mampu ditukar dengan
sejumlah barang ?. Hal ini sangat terkait dengan nilai uang .Nilai uang
adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang
tertentu.

1. Jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung pada uang baik nilai
intrinsic maupun ektstrinsik. Jenis uang ini terbagi kedalam dua jenis
yaitu (Kasmir 2017) :
a. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai
bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada
umumnya, uang yang bemilai penuh terbuat dari logam. Contoh uang
logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama
dengan nominal yang tertulis pada uang.
b. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money),
yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada
nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh
22

terbuat dan kertas. Uang jenis ini sering disebut uan tertanda atau
token money.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan full bodied
money dengan representative full bodied money (Rahardjo, 2009) antara lain
menyangkut:

1. Terletak pada definisinya. Bila representative full bodied money
merupakan mata uang yang nilai materinya jauh dibawah nilai
nominalnya, maka full bodied money adalah mata uang yang nilai
materinya sama dengan nilai nominalnya.

2. Pada masa representative full bodied money, mata uang dibuat oleh
badan-badan yang ditunjuk oleh pemerintah misalnya Bank Sentral,
sedangkan pada masa full bodied money, masyarakat bebas menempa
dan melebur mata uang sendiri.

3. Pada masa full bodied money, jumlah uang beredar sulit dihitung
jumlahnya sedangkan pada masa representative full bodied money jumlah
uang beredar mudah dihitung.
2. Jenis uang berdasarkan nilai waktu

Cobalah cermati gambar berikut:

Gambar 2.4 Nilai uang dimasa lalu dan di masa sekarang
Sumber.https://www.boombastis.com/transformasi-wajah-rupiah/126660

Pada zaman dulu nilai Rp 1,00 bisa berubah menjadi Rp 1.000,00
dimasa sekarang. Dari Rp 50,00 berubah menjadi Rp 50.000,00 dimasa
sekarang. Hal tersebut membuktikan bahwa nilai uang mengalami
perubahan dilihat dari konsep waktu. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

23

Yang dimaksud dengan konsep nilai waktu uang adalah sebuah
konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang.
Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama
nilainya dengan tahun-tahun yang akan mendatang. atau bisa kita
katakan bahwa uang yang sekarang nilainya jauh lebih besar
dibandingkan dengan uang yang akan diterima dimasa yang akan
mendatang. Nilai waktu dari uang erat kaitannya dengan nilai saat ini dan
nilai yang akan datang.

1. Nilai yang akan datang

Nilai yang akan datang merupakan nilai uang yang diterima dimasa
mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat
bunga tertentu.

Adapun rumus umum yang digunakan untuk menghitung future value,
adalah sebagai berikut.

Keterangan: Fv = Pv / (1 + i) n

Pv = present value (nilai uang sekarang)

n = jangka waktu

Fv = future value (nilai uang di masa depan) di tahun ke-n

i = interest (suku bunga)

Berikut contoh perhitungan future value, seorang karyawan menabung

uang sebesar Rp 20.000.000. Jika suku bunga yang didapatkan sebesar

10% per tahun, maka nilai total tabungan karyawan tersebut satu tahun

yang akan datang yaitu

Jawab:

Fv = Pv (1 + i)n

Fv = Rp20.000.000 (1 + 0,1)1

Fv = Rp20.000.000 (1.1)

Fv = Rp22.000.000

Jadi, nilai total tabungan karyawan tersebut setelah satu tahun adalah

Rp22.000.000.

24

2. Nilai Sekarang

Nilai sekarang merupakan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat di
bungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa yang akan
data.

Keterangan: Pv = Fv / (1 + i) n

Pv = present value (nilai uang sekarang)

n = jangka waktu

Fv = future value (nilai uang di masa depan) di tahun ke-n

i = interest (suku bunga)

Berikut contoh perhitungan present value, seorang karyawan akan

menabung di bank dengan tujuan agar mendapatkan uang Rp10.000.000

setelah satu tahun menabung. Jika tingkat suku bunganya 10% maka

jumlah awal uang yang harus ditabungkan karyawan tersebut adalah?

Jawab:

Pv = Fv / (1 + i)n

Pv = Rp10.000.000 / (1 + 0.1)1

Pv = Rp10.000.000 / 1.1

Pv = Rp9.090.909

Jadi uang yang harus ditabungkan karyawan tersebut adalah Rp9.090.909.

Selanjutnya akan di uraikan bagaimana uang sebagai alat tukar dan
pembayaran yang sah berevolusi dan beradaptasi dengan perkembangan
zaman sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

C. PERKEMBANGAN ALAT PEMBAYARAN
Kita bisa mendapat gambaran dari fungsi uang dan bentuknya dari

waktu ke waktu dengan melihat evolusi sistem pembayaran (payment
system), dengan memahami materi evolusi sistem pembayaran , selanjutnya
kita akan memahami bagaimana sebuah transaksi dilakukan dalam
perekonomian.

Sebelum membahas tentang perkembangan sistem pembayaran,
amatilah gambar berikut ini:

25

Gambar 3.1
Evolusi Alat pembayaran
dari waktu ke waktu

Dari gambar diatas dapat diuraikan bagaimana sistem pembayaran
mengalami evolusi dari waktu ke waktu, dari mulai sistem pembayaran
tunai menggunakan uang , kemudian berkembang menjadi sistem
pembayaran nontunai berbasis kertas, berbasis kartu, berbasis elektronik
dan kemudian berkembang pesat dengan pembayaran berbasis
platform/aplikasi digital.

Berikut ini uraian perlembangan sistem pembayaran:

1. Alat Pembayaran Tunai

1) Uang Komoditas

Uang yang dibuat dari logam berharga seperti emas, perak,
tembaga atau komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas
(commodity money). Uang kuno dari beberapa ratus tahun yang lalu
pernah digunakan sebagai uang komoditas yang berfungsi sebagai alat
tukar dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang
paling primitive. Permasalahan yang muncul dari sistem pembayaran yang
berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan sulit dibawa dari satu
tempat ketempat yang lain. Apalagi pembelian dalam jumlah yang besar,
hal ini pasti menjadi tidak praktis.

2) Uang Fiat

Pada mulanya selembar kertas berfungsi sebagai alat tukar. Kemudian
uang kertas berisi jaminan yang dapat dikonversikan kedalam bentuk koin
atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan tetapi, mata uang

26

berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang
kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang
sah (pengertian sah adalah uang kertas tersebut dapat diterima sebagai
pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat dikonversikan kedalam bentuk
koin atau logam berharga.

Uang kertas mempunyai keuntungan dengan berat yang lebih ringan
dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga, tetapi uang kertas
hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari
otoritas yang menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan dari
uang kertas tersebut mengalami satu tahapan canggih dan sulit untuk
dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan pengaturan secara
hukum, negara-negara dapat mengubah uangnya sesuai dengan keinginan.
Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh negara-negara Eropa ketika
mereka menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun
2002.

Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan
cukup mahal untuk dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya
yang banyak. Untuk mengatasi permasalahan ini, tahapan lain dalam
evolusi sistem pembayaran terjadi seiring dengan perkembangan zaman
dari sistem perbankan modern melalui pembayaran nontunai.

2. Alat Pembayaran Nontunai

1) Alat Pembayaran Berbasis Kertas

Alat pembayaran nontunai berbasis kertas seperti cek, wesel,
bilyet giro dan lainnya adalah instruksi dari anda ke bank untuk
mengirimkan uang dari rekening anda ke rekening orang lain ketika
orang tersebut menyetorkan alat pembayaran tersebut yang
diterimanya. Alat pembayaran nontunai berbasis kertas seperti cek, wesel,
bilyet giro dan lainnya memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus
membawa sejumlah besar mata uang. Penemuan ini merupakan inovasi
besar yang dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Keuntungan
lainnya adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai jumlah saldo

27

yang ada direkening sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar
menjadi lebih mudah.

Akan tetapi terdapat kelemahan dengan alat pembayaran nontunai
berbasis kertas. Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan alat
pembayaran dari satu tempat ketempat lainnya, khususnya pada masalah
yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang membutuhkan
pembayaran dengan cepat. Kedua, biaya administratif yang dibutuhkan
dalam proses juga relatif mahal.

2) Pembayaran Berbasis Elektronik (e-money)
Di era global penggunaan komputer dan meluasnya penggunaan internet
membuat pembayaran secara elektronik juga semakin mudah dan murah.
Penyedia pembayaran hanya perlu menyediakan situs web, dimana
nasabah, bisa aktivasi dan masuk kedalamnya dengan mengklik beberapa
tombol. Uang elektronik (e-money) adalah uang yang disimpan dalam sistem
perbankan dan digunakan untuk kegiatan transaksi elektronik

Dengan cara demikian pembayaran yang dilakukan secara elektronik,
selain menghemat biaya dan waktu, tetapi memudahkan dan
menyenangkan. Pembayaran yang sudah dilakukan secara otomatis akan
mengurangi saldo rekening di bank.

Bentuk e-money yang pertama adalah berbasis kartu misalnya
kartu debit dan kartu kredit. Bentuk pembayaran ini memungkinkan
konsumen membeli barang/jasa secara langsung dengan memindahkan
sejumlah dana dari rekening bank konsumen ke rekening bank penjual.

Gambar 3.2 Pembayaran e-money berbasis kartu

Sumber https://cgyudistira.blogspot.com/2017/01/mengenal-sistem-

pembayaran-nontunai.html

28

Gambar 3.3 Bukti transaksi pembayaran
berbasis kartu

Sumber : dokumentasi pribadi

Bentuk e-money yang kedua adalah smart card atau store value
card, dimana kartu ini berisi chip komputer yag dapat mengakses tunai
secara digital dari rekening bank pemilik kapanpun dibutuhkan. Dengan
smart card ini dapat mengakomodir kebutuhan pembayaran berbagai
transaksi misalnya pembayaran bermacam-macam tagihan, pembayaran
pembelian bermacam-macam barang/jasa, keanggotaan sebuah
organisasi/komunitas sekaligus sebagai kartu belanja

Gambar 3.4 contoh e money smart card

Sumber: dokumentasi pribadi

Bentuk e-money ketiga adalah Pembayaran Berbasis

Platform/Aplikasi digital (E-cash) yaitu dalam bentuk uang elektronik

di telepon selular dan dapat digunakan tanpa harus menggunakan

rekening di bank. Sehingga nomor rekeningnya, adalah nomor telepon

selular yang anda gunakan di handphone anda.

29

Gambar 3.5 Pembayaran berbasis
aplikasi digital saat pandemic

Walaupun e-money memberikan kemudahan dan menjadi lebih efisien
daripada sistem pembayaran dengan menggunakan kerta, beberapa factor
yang tidak mendukung hilangnya sistem pembayaran dengan kertas.
Pertama, biaya yang mahal dengan menggunakan komputer dan alat
penyimpan data berkapasitas besar (server), kartu pembaca dan jaringan
telekomunikasi yang cakupannya sangat luas mutlak diperlukan untuk
membuat uang elektronik menjadi bentuk pembayaran. Kedua, alat
pembayaran elektronik mendorong peningkatan sistem keamanan dan
pertimbangan pribadi .Kita sering mendengar berita media mengenai
maraknya kejahatan dunia maya (cyber crime) yang menunjukkan orang-
orang yang tidak bertanggung jawab dan menjadi penyusup (hacker) masuk
mengakses basis data komputer untuk mengambil informasi dan sejumlah
dana yang tersimpan ke rekening lain. Akibatnya banyak terjadi kebocoran
data dan transaksi-transaksi terselubung, ilegal, tidak riil dan sangat
merugikan bagi banyak pihak baiksecara materiil maupun nonmateriil. Hal
tersebut tentu bukanlah sesuatu yang baik dan tidak patut untuk ditiru.

Dengan semua kemudahan yang ditawarkan dengan perkembangan
sistem pembayaran, kita harus tetap mengendalikan diri dalam
penggunaan cara-cara pembayaran dalam bertransaksi. Dalam arti kita
selalu menerapkan cermat, logis dan prinsip efektif dan efisien dalam
setiap tindakan ekonomi yang kita lakukan. Waspada dengan data-data diri
ketika bertransaksi menjadi hal yang harus dilakukan agar tidak terjadi
kebocoran data dan dana yang berakibat pada kerugian kita sendiri.

D. PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN
Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai

peranan penting dalam perekonomian. Pengertian uang sebagai institusi
adalah uang telah diterima sebagai alat pembayaran maupun alat

30

penyimpan kekayaan. Mengingat fungsi utama dari sebuah intitusi adalah
mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu maupun
kelompok, maka dapat dikatakan siapapun manusia yang hidup dizaman
modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau menerima uang.

Berikut ini akan dijelaskan peranan uang dalam perekonomian modern

1. Uang sebagai indikator moderenisasi bangsa
Pengalaman menunjukkan peradaban yang makin modern adalah
peradaban yang semakin menghargai uang. Bangsa yang modern adalah
bangsa yang adil dan sejahtera. Hal ini dapat diukur dari pendapatan
perkapita dan distribusi pendapatan. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa

yang makin modern adalah bangsa yang makin mampu mengalokasikan
sumberdaya yang lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup
sumberdaya ekonomi dan nonekonomi. Semakin membaiknya kesetaraan
dan demokratisasi menyebabkan penentuan alokasi sumberdaya harus
bersifat objektif dan mepertimbangakan kepentingan banyak pihak. Dalam
masyarakat modern pemerintah juga harus menjadi pengarah alokasi
sumberdaya, agar perekonomian semakin kuat.

2. Uang sebagai indikator tingkat modrenisasi perekonomian
Perekonomian modern adalah perekonomian yang sangat menjunjung
tinggi alokasi sumberdaya ekonomi. Keputusan yang diambil oleh
konsumen dan produsen sifatnya mandiri, terdesentralisasi, dan
berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Jika kedua pelaku ekonomi
tersebut mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai
kondisi efisien atau disebut keseimbangan umun (general equilibrium)

3. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi
Sebuah perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator
makroekonominya dalam jangka panjang tidak fluktuatif. Didalam era
modern tidak satu perekonomian yang tertutup atau tidak melakukan
transaksi dengan luar negeri. Keterbukaan ekonomi disatu sisi 21
memberikan manfaat percepatan ekonomi, tetapi disisi lain akan
menimbulkan masalah ketergantungan yang semakin besar kepada sektor

31

luar negeri. Kecenderungan mana yang terjadi, tercermin dari pergerakan
nilai tukar mata uang. Jika mata uang suatu Negara nilai tukarnya dalam
jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang membaik maka
kerjasama dengan luar negeri memberikan manfaat yang optimal.

Semoga Kegiatan Belajar Materi Fungsi dan Nilai Uang ini bisa bermanfaat
untuk kalian. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Alloah SWT atas segala
nikmat yang telah diberikan. Jagalah kesehatan dan manfaatkan waktu dengan
kegiatan yang positif.

Memakai masker
Mencuci tangan

Menjaga Jarak

32

4. Tugas
Terstruktur

1. Bacalah artikel dibawah ini.

Uang Pecahan 75 Ribu, Apakah Bisa Dipakai Transaksi?

KOMPAS.TV - Bank Indonesia tahun 2020 mengeluarkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75
Tahun RI berupa pecahan Rp75.000.. Hingga kini, penukaran uang edisi khusus Rp75.000 tersebut
masih bisa dilakukan di seluruh kantor BI dan jaringan kantor bank. Terlebih, layanan penukaran
uang biasanya kerap diburu masyarakat jelang lebaran. Lalu, apakah uang pecahan Rp75.000 bisa
digunakan untuk transaksi? Melansir siaran pers Bank Indonesia pada 17 Agustus 2020, uang
pecahan Rp75.000 merupakan alat pembayaran yang sah. Hal ini juga dibenarkan oleh Onny
Widjanarko, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Departemen Komunikasi BI. "Boleh digunakan transaksi. Sah kalau digunakan (untuk) transaksi.
(Memang) uang edisi khusus ini pernah dicetak sebelumnya di hari-hari khusus seperti 25 atau 50
tahun peringatan Hari Kemerdekaan RI, dan event khusus lainnya. Jumlahnya terbatas," ujar Onny
seperti dikutip dari Kompas.com (18/8/2020). Jadi, uang pecahan 75 ribu ini bisa digunakan untuk
transaksi. Bagaimana kalau ada yang menolak menerima pembayaran dengan uang pecahan 75
ribu? Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, dijelaskan dalam Pasal 23
ayat (1) bahwa setiap orang dilarang menolak menerima rupiah yang penyerahannya dimaksudkan
sebagai pembayaran. Pada pasal 33 ayat (2) beleid tersebut ditegaskan, setiap orang yang menolak
menerima rupiah bisa dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun dan pidana denda
paling banyak Rp 200 juta. Untuk melakukan penukaran uang baru edisi khusus Rp75.000, bisa
dilakukan dengan pemesanan terlebih dahulu melalui aplikasi penukaran pintar (https://pintar.bi.go.id)
Syarat penukaran uang cukup menggunakan 1 KTP untuk menukarkan maksimal 100 lembar UPK 75
RI setiap harinya. Kemudian penukaran bisa dilakukan dengan datang langsung ke kantor Bank
Indonesia sesuai pada lokasi dan tanggal yang tertera pada bukti pemesanan.(*)
Sumber: https://www.kompas.tv/article/170364/uang-pecahan-75-ribu-apakah-bisa-dipakai-transaksi

Berdasarkan Artikel diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:
1. Termasuk jenis uang apakah uang pecahan Rp 75.000 rupiah tersebut?

33

2.Apa fungsi uang pecahan baru Rp 75.000 yang diterbitkan oleh
pemerintah menurut artiket tersebut?

3. Bagaimanakah keterkaitan antara nilai nominal uang pecahan baru yang
tertulis Rp 75.000 dengan konsep nilai uang? Jelaskan pendapatmu.

4. Apakah manfaat diterbitkannya uang baru pecahan Rp 75.000 dalam
perekonomian Indonesia? Jelaskan pendapatmu.

34

5. Forum Diskusi

Sebelum melaksanakan diskusi, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
1. Bentulah kelompok yang terdiri dari 5 anggota.
2. Bacalah ilustrasi dan teks bacaan berikut ini.
3. Diskusikanlah dengan teman-teman dalam satu kelompok.
4. Carilah materi-materi yang terkait dengan tema diskusi dari sumber-
sumber belajar lainnya.
5. Tulislah hasil diskusi dengan teman-teman dalam bentuk laporan
hasil diskusi secara tertulis.
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas dan mintalah
masukan dari teman-teman kelompok lain dan juga dari guru.

Belanja Online Di Masa Pandemi

Dimasa pandemi ini banyak aktivitas ekonomi yang terkendala dan
dilakukan tidak lagi seperti biasanya. Apalagi adanya aturan penerapan
protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona
menyebabkan semua aktivitas dilakukan secara terbatas baik secara
jumlah, tempat maupun waktu. Belanja barang-barang kebutuhan banyak
dilakukan secara online, sehingga pembayaran pun juga demikian.
Misalnya dengan menggunakan mobile banking, aplikasi pembayaran
digital seperti OVO, Dana, GoPay, E-money dan sebagainya.

35

Dengan berbagai aplikasi belanja online, masyarakat sangat
dimudahkan dan juga diuntungkan, baik dari sisi penjual maupun pembeli.
Namun belanja online juga ternyata memiliki dampak negatif yang
merugikan baik dari sisi penjual dan juga pembeli.

Nah, dari artikel diatas, diskusikanlah dengan mejnjawab beberapa
pertanyaan dibawah ini.

1. Apa saja dampak positif dan dampak negatif penggunaan sistem
pembayaran nontunai seperti contoh diatas dari sudut pandang
fungsi dan nilai uang.

2. Langkah apa saja yang harus kita lakukan agar dampak negatif
penggunaan pembayaran non tunai dapat kita minimalkan,
sehingga risiko kerugian dapat kita antisipasi.

36

C. PENUTUP

1. Rangkuman

1. Sejarah perkembangan uang melalui tahap pra barter, barter dan uang.

2. Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan
hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa
uang kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan
maupun deposito berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang
ada di lembaga keuangan non bank.

3. Syarat-syarat uang adalah acceptability, durability, stability, portability,
divisibility, elasticity of supply dan syarat psikologis.

4. Jenis-jenis uang dapat digolongkan berdasarkan bahan pembuat uang,
lembaga yang mengeluarkan, kawasan dan pemakaiannya.

5. Pengelolaan uang rupiah oleh BI, meliputi tahap perencanaan,
pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan serta
pemusnahan uang rupiah.

6. Unsur pengaman uang rupiah yang digunakan yaitu; tanda air, cetak
intaglio, gambar saling isi, tinta berubah warna, tulisan mikro, tinta
tidak tampak, gambar tersembunyi.

7. Fungsi asli atau fungsi primer uang adalah sebagai alat tukar umum
(medium of exchange) dan sebagai satuan hitung (unit of account).

8. Fungsi turunan uang adalah sebagai berikut:
 Sebagai alat pembayaran
 Sebagai penyimpan kekayaan
 Sebagai pemindah kekayaan
 Sebagai pembentuk modal
 Sebagai penunjuk harga/nilai barang

37

9. Konsep nilai uang adalah kemampuan untuk dapat ditukar dengan
sejumlah barang tertentu. Dapat terbagi dua jenis yaitu: berdasarkan
nilai yakni full bodied money dan representative full bodied money juga
berdasarkan nilai waktu terbagi menjadi sekarang dan waktu yang akan
dating.

10. Evolusi sistem pembayaran, yaitu membahas tentang perkembangan
cara bagaimana transaksi dilakukan dalam perekonomian dan
mengalami beberapa tahapan, uang komoditas, uang fiat, cek
pembayaran secara elektronik dan E-Money.

11. Peranan uang dalam perekonomian yaitu meliputi uang sebagai
indikator modrenisasi bangsa, uang sebagai indikator tingkat
modernisasi perekonomian dan juga uang sebagai indikator stabilitas
ekonomi.

38

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran

2. Tes Formatif

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e pada lembar jawab yang tersedia!

1. Pada tahap manusia memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang

beragam sedangkan mereka tidak mampu secara mandiri untuk memenuhinya.

Merekapun mulai melakukan pertukaran atas bahan pangan yang sesuai dengan

kebutuhan mereka dimasa itu, pada tahap ini dikatakan manusia melakukan proses

pertukaran yang disebut dengan sistem…

a. Tahap Pra Barter .

b. Tahap Barter .

c. Tahap Perdagangan SELAMAT
d. Tahap Uang MENGERJAKAN

e. Tahap Konvensional

2. Di bawah ini merupakan fungsi uang:
(1) Alat pertukaran.

(2) Alat penimbun kekayaan.

(3) Alat satuan hitung.

(4) Alat pemindah kekayaan.
Yang merupakan fungsi asli uang adalah ....

a. (1) dan (2) d. (2) dan (4)

b. (1) dan (3) e. (2) dan (3)

c. (3) dan (4)

3. Misalkan uang sebesar Rp 12.000,00 mampu ditukar dengan 1 kg beras. Hal ini
berarti bahwa uang sebesar Rp 12.000,00 memiliki nilai uang sebesar 1kg beras.

39

TES FORMATIF

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran
a. Nilai uang ditentukan oleh pemerintah

b. Nilai uang dalam negeri yang diukur dengan mata uang negara lain

c. nilai uang yang diukur dari jumlah barang yang dapat ditukar oleh suatu mata
uang

d. Nilai mata uang dalam negeri yang intrinsik dibuat dalm negeri

e. perbandingan antar mata uang devisa negara

4. Mata uang yang nilainya sama dengan nilai bahan/instriksinya adalah disebut...
a. full bodied money

d. representative full bodied money

b. token money

e. internal value

c. external value

5. Berikut peranan uang dalam perekonomian modern, kecuali….
a. Uang sebagai indikator modernisasi bangsa

b. Uang sebagai indikator tingkat modernisasi perekonomian

c. Uang sebagai indikator stabilitas ekonomi

d. Pasar uang dan pasar modal

e. Mengukur laju pertumbuhan penduduk

6. Berikut faktor yang memengaruhi naik turunnya nilai uang, kecuali ...

a. Tingkat suku bunga

b.Kebijakan pemerintah

c. Jumlah uang yang beredar

d.Tingkat Penawaran akan uang

e. Tingkat Permintaan akan uang

7. Jika nilai bahan pembuat uang lebih rendah daripada nilai nominalnya, maka

disebut uang ....

40

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran

a. Tanda

b. Penuh SELAMAT
c. Internal MENGERJAKAN

d. Eksternal

e. Elektronik

8. Harga sebuah tas yaitu Rp 500.000 dan harga sebuah sepatu adalah Rp 700.000.
Nilai yang ditunjukkan oleh harga-harga tersebut adalah fungsi uang sebagai …

a. Alat tukar

b. Alat penyimpan

c. Alat pembayaran

d. Alat penimbunan

e. Alat satuan hitung

9. Di bawah ini merupakan ciri-ciri uang kartal dan uang giral.

1). Dijamin oleh pemerintah

2). Beredar dikalangan terbatas

3). Diterima oleh masyarakat luas

4). Dijamin oleh bank umum penerbit

5). Beredar diseluruh lapisan masyarakat

6). Berupa cek, bilyet giro, dan telegrafis transfer

Berdasarkan data di atas, alasan uang kartal lebih bisa diterima di masyarakat
adalah …

a. 1), 2), 3)

41

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran
b. 1), 3), 5)
c. 2), 3), 4)
d. 2), 4), 6)
e. 3), 4), 5)
10. Risiko dikenakan biaya bunga yang tinggi, jika tidak mampu membayar kewajiban
pada saat jatuh tempo merupakan kelemahan alat pembayaran nontunai berupa ....
a. kartu debit
b.kartu kredit
c.cek
d.kliring
e. bilyet giro

.

42

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran

D. DAFTAR PUSTAKA

Alam S. 2016. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X, Jakarta: Esis.
Inung Oni Setiadi, Irim Rismi Hastyorini, Kartika Sari. 2016. Ekonomi untuk SMA/SMK
Kurikulum 2013 Kelompok
Latumaerissa, J.R, 2017, Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Tim Penulis, Buku Pintar Ekonomi kelas X. 2019. Jakarta: Yrama Widya
Tim Penulis. 2020. Media Penilaian Autentik Ekonomi 1A Untuk Kelas X SMA/MA
Kelompok Ilmu Peminatan Sosial. Solo: Media Pena.
Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1 Kelompok Peminatan Ilmu Sosial
Kelas X. Surakarta: CV Putra Kertonatan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pembayaran
https://www.defantri.com/2020/06/bse-ekonomi-sma.html
https://buku.kemdikbud.go.id/catalogue/detail/Buku-Interaktif-Ekonomi-Kelas-X

43

Bahan Ajar Ekonomi X Materi Sistem Pembayaran

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. B
2. B
3. C
4. A
5. E
6. C
7. A
8. E
9. B
10. B

44


Click to View FlipBook Version