The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Seni Tari pengembangan dari tari Rakyat dan tari klasik semata

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sazzahra548, 2021-11-26 08:41:50

SENI TARI

Seni Tari pengembangan dari tari Rakyat dan tari klasik semata

Keywords: sbk

PERNYATAAN
dengan ini maka dengan ini menyatakan bahwa dalam ebook ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi.

KATA PENGANTAR
puji syukur dipanjatkan atas karunia dan rahmat yang Allah SWT limpahkan dalam memberikan
petunjuk dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan ebook yang berjudul “Tari”.

RINGKASAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan komparasi bentuk penyajian dalam

tari.

Daftar Isi
Pengertian tari ........................................ A
Contoh tari .............................................. B
Golongan tari .......................................... C
Jenis tari kreasi ....................................... D
Kreasi berpolakan tradi tari .................... E
Keunikan gerak tari kreasi ...................... F
Unsur pendukung tari ............................ G
Konsep tari kreasi .................................. H
Teknik tari .............................................. I
Fungsi tari .............................................. J
Nilai tari ................................................. K
Iringan tari ............................................ L
Fungsi iringan ....................................... M

A. PENGERTIAN TARI

Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau
pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78). Pada
awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik semata. Namun,
selanjutnya tari kreasi baru muncul pula karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah
atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang
ada dan iringan musik yang bervariasi.

Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih
menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi karena
dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

B. CONTOH TARI

Contoh tarian yang termasuk pada tari kreasi adalah:
a. Tari Gebyar Trompong,

b. Tari Oleg Tambulilingan,

c. Tari Manuk Rawa (Bali),

d. Tari Karonsih (Jawa tengah),

e. Tari Kipas, dan

f. Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).

C. GOLONGAN TARI

secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu:

Tari Rakyat
Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara
turun temurun.

Tari Klasik
Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-
nilai estetis yang tinggi.

Tari Kreasi Baru
Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya
tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri.

Sementara itu, tari kreasi juga dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yang akan
dipaparkan pada pemaparan di bawah ini.

D. JENIS TARI KREASI

Jenis Tari Kreasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya
memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya.

Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan
tuntutan zaman.

Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar
Nusantara (mancanegara). Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada
nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu,
jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan
tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi).

E. BERPOLAKAN TARI KREASI

Tari kreasi berpolakan tradisi

Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari
tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata
teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya (Tim Kemidkbud, 2017, hlm.
79).

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek
dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan
musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung.

Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)
Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari
pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata
teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer.

F. KEUNIKAN TARI KREASI

Keunikan Gerak Tari Kreasi
Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada.
Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku.

Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat
ini sedang tren. Selain itu, kita juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai tari tradisi
atau tari kreasi lain yang telah dikembangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Tari Gegot
Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini
Kisam pada tahun 1976. Tarian Gegot adalah tari yang menggambarkan kehidupan
para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa
remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat
dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua karakter tersebut mewakili
kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut.

Oleh karena itu dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda
dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi,
yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai
pertunjukan (theat ri cal dance).

Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu,
dalam penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang
baik, serta tema dan tujuan yang jelas.

2. Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari
Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu
Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai
pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek.
Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh
masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan
tamu.

3. Tari Loliyana

Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana
berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal
dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari
kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan
pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan
syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan
dilaksanakan.

4. Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan
bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh
Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan
manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan
budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011.

G. UNSUR PENDUKUNG TARI

Unsur Pendukung Tari Kreasi

Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari
dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar,
unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti
tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara.

Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah:

a. iringan (musik),
b. tata busana (kostum),
c. tata rias, tempat,
d. tata lampu, dan
e. tata suara (sound).

Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing unsur pendukung dalam tari.

1. Iringan (Musik)
Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya

dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga
aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nadanada,
Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang
diulang-ulang secara teratur, dan
Dramatik, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu
contoh yaitu Tari Uncul yang diiringi musik sampyong. Musik sampyong terbuat dari
bambu.

2. Properti Tari

Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari
pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari
agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna.

Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam
menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan
properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari.

Properti tari yang umumnya digunakan antara lain:

- selendang,
- tongkat,
- keris,
- payung,
- piring,
- panah,

- pohon-pohonan,
Dan sebagainya.

3. Tata Rias dan Busana Tari
Kreasi Busana (kostum) dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan
mendukung pertunjukan tari. Busana pada seni tari biasanya melibatkan aksesori pula.
Busana dan tata rias hanyalah sarana pembantu tari.

Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan
seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung
perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu:

a. pakaian dasar;
b. pakaian kaki atau sepatu;
c. pakaian tubuh;
d. pakaian kepala; dan

e. perlengkapan-perlengkapan.

4. Tempat Pentas
Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan
pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat
pertunjukan (pentas), seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk
panggung proscenium.
Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukanpertunjukan tari yang
diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering
dipergelarkan di lapangan terbuka.
Sementar itu, dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa,
yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada
sisi-sisinya. Sedangkan panggung proscenium penonton hanya dapat melihat dari sisi depan
saja.

5. Tata Lampu dan Tata Suara

Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan
telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang menyelenggarakan pertunjukan,
khususnya tata lampu (lighting) dan tata suara (sound system). Tata lampu dan tata suara
sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran.

Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap
objek-objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua yang ada di pentas nampak hidup dan
mendukung sajian tari. Dalam penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi
jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa
mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apa pun sehingga terasa nyaman.

H. KONSEP TARI KREASI

Konsep Karya Tari Kreasi
Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin
budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari
nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah bisa
menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari
masyarakat petani.
Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya,
sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan
‘digayakan’ untuk menjadi sebuah tari. Dari pengamatan terhadap tari ini, kita dapat
memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus (pTeknik Berkarya Tari
Kreasi

Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Boleh
jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin
juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama.

Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk
mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian.

Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara naluriah, kita
akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis mengikuti langkah dan
kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins (2003, dalam Tim Kemdikbud, 2018,
hlm. 112) dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance, prosedur
merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai berikut.

• Eksplorasi,
Yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak.
Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran
gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak
mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam
bentuk gerak.

• lmprovisasi,
Yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik
gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang
dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari
aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat
banyak.

• Evaluasi,
yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan
pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara
membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.

• Komposisi,
yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang
kamu temukan.
spek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat
banyak.

• Evaluasi,
Yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan
pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara

membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.

• Komposisi,
Yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang
kamu temukan.

I. TEKNIK TARI

Teknik Berkarya Tari Kreasi
Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Boleh
jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin
juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama.

Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk
mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian.

Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara naluriah, kita
akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis mengikuti langkah dan
kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins (2003, dalam Tim Kemdikbud, 2018,
hlm. 112) dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance, prosedur
merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai berikut.

• Eksplorasi,
Yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak.
Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran
gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak
mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam
bentuk gerak.

• lmprovisasi,
Yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik
gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang
dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari
aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat
banyak.

• Evaluasi,
Yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan
pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara
membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.

• Komposisi,
Yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang
kamu temukan.

J. FUNGSI TARI

Fungsi Tari

Apakah tari kreasi atau tari secara umum memiliki fungsi? Menurut Soedarsono (1998
dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 119), fungsi tari adalah:

Sebagai upacara,
Banyak tari yang digunakan untuk menjadi salah satu ritual dari suatu upacara
kepercayaan maupun adat istiadat setempat.
Sebagai hiburan hasil dari ekspresi diri,
Tari dapat berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan.

Berfungsi sebagai penyajian estetis,
Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk
dipertunjukkan kepada penonton.

K. NILAI ESTETIS TARI

Nilai Estetis Tari Kreasi
Nilai estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni
tari sebagai salah satu bagian dari seni tentunya juga memiliki nilai estetis sebagai
kriteria untuk menilai keindahan gerak. Nilai estetis seni tari dapat dibagi menjadi tiga
macam, yakni: wiraga, wirama, dan wirasa.

a. Wiraga,
Digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal
terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak.

b. Wirama,
Dapat digunakan untuk menilai kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama
(iringan), kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo.

c. Wirasa,
Untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu
memberikan penjiwaan terhadap tari.

L. IRINGAN TARI

Tari Kreasi Berdasarkan Iringan
Seperti kita ketahui bahwa pada seni tari sangat berhubungan dengan musik.
Bagaimanapun juga, apabila musik diperdengarkan maka besar kemungkinan ide
gerak tari akan dipengaruhi oleh musik. Masuknya iringan musik akan menambah

semangat baru bagi sebuah pertunjukan tari. Musik iringan tari dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis, yakni:

• Musik Internal
Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh,
yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki
ke tanah. Contoh: Tari Saman (Aceh), Kecak (Bali)

• Musik Eksternal
Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau
instrumen, yaitu gamelan. Keyboard, kendang, dan angklung. Contoh: Tari Kandagan
(Jabar), dan Gandrung (Banyuwangi).

M. FUNGSI IRINGAN TARI

Fungsi Iringan pada Tari
Iringan pada tari memiliki fungsi sebagai berikut:

- Sebagai iringan penyajian tari.
- Menambah semarak dan dinamisnya tari.
- Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari.
- Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak.
- Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 128).

Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dan analisis dalam penelitian ini maka
murid-murid sekarang akan bisa mengetahui tentang, yang di maksud
tari. Dan anak-anak murid sekarang atau murid zaman now bisa
berinisiatif untuk lebih mendalami pengetahuan tentang tari.

Saran
Kepada guru diharapkan agar lebih kreatif dalam menentukan metode
yang digunakan pada proses belajar mengajar seni tari. Diharapkan
hendaknya guru mampu menentukan metode yang digunakan dan
mampu menggunakan strategi lain untuk menyampaikan teori maupun
praktek tari agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran tari. Bagi
bagi anak murid terus membaca tentang pembelajaran seni tari ini, kalau
bisa sambil di praktikan.


Click to View FlipBook Version