The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by drainulyaqin, 2023-09-20 11:37:14

PROPOSAL FS MP RS MALANG

PROPOSAL FS MP RS MALANG

Anindita Consulting-PT GUA dr. M. Ainul Yaqin., MKes(ARS) Certified Health Consultant by BNSP and LSP-KMK No 70209 0000 7 0000546 2020 Jl Ice Skating V/16 Arcamanik Kota Bandung - Jawa Barat - Indonesia www.aninditaconsulting.simplesite.com Telp/WA +6281297611611 email : [email protected] PROPOSAL FEASIBILITY STUDY DAN MASTER PLAN RS SAWOJAJAR KOTA MALANG


1 DAFTAR ISI Hal Daftar Isi.............................................................................. 1 BAB I: Pendahuluan A. Latar Belakang............................................................ 2 B. Dasar Hukum….......................................................... 2 C. Tujuan...................................................................... 3 D. Manfaat..................................................................... 4 E. Sasaran........................................................................ 5 BAB II: Detail Teknis Pekerjaan A. Ruang Lingkup............................................................ 6 B. Metodologi................................................................ 6 C. Keluaran.................................................................... 7 D. Waktu Pelaksanaan.................................................... 7 E. Tim Pelaksana............................................................ 9 F. Biaya............................................................................ 10 BAB III: Penutup


2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan layanan Kesehatan yang semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan Kesehatan tingkat lanjut, maka pembangunan rumah sakit menjadi sangat penting. Dari kondisi Laju Pertumbuhan Demografi, Pengembangan Pembangunan dan Peningkatan Kehidupan di suatu wilayah, Pola Penyakit dan Epidemiologi, dan lain-lain, dapat dipahami bahwa suatu Rumah Sakit itu secara relatif akan berada di daerah Urban atau Semi-Urban. Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa Sarana dan Prasarana suatu Rumah Sakit akan berbeda sesuai dengan Layanan Kesehatan Rumah Sakit yang akan diberikannya kepada masyarakat dimana Rumah Sakit tersebut berada. Rencana membangun atau mengembangkan suatu Rumah Sakit akan dilakukan setelah mengetahui Jenis layanan Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas Tempat Tidur (TT) yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan. Dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit diperlukan suatu proses atau langkahlangkah yang sistematis dengan melakukan suatu penelitian atau studi yang benar, karena setiap proses saling berkaitan satu sama lainnya dan dilakukan secara bertahap. Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian atau pengembangan suatu Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari suatu Rumah Sakit. Oleh karena itulah, pengembangan RS menjadi prioritas utama dalam hal pemenuhan layanan kesehatan masyarakat disana melalui tahapan Hasil Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan. B. DASAR HUKUM Adapun dasar hukum studi kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan rumah sakit adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);


3 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahsakitan Pada Kementrian Kesehatan; 5. Permenkes 1144/ Menkes/ Per/ VIII/ 2010 tentang organisasi dan tata kerja kementerian kesehatan; 6. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor:10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan; 7. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor:11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan; 10. 10.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: PRT/45/M/2007 tanggal: 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. 11. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan, C. TUJUAN Dokumen Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan RS ini dimaksudkan agar dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit dapat mendeterminasi fungsi layanan yang tepat dan terintegrasi sehingga sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan (health needs), kebudayaan daerah setempat (cultures), kondisi alam daerah setempat (climate), lahan yang tersedia (sites) dan kondisi keuangan manajemen RS (budget). Dokumen Studi Kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan Rumah Sakit ini akan dijadikan dasar acuan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan suatu Rumah Sakit agar baik dan benar yang akan menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit maupun bagi konsultan perencana sehingga masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama. D. MANFAAT Dokumen Studi Kelayakan dan Master Plan yang disusun berdasarkan kondisi eksisting yang ada saat ini adalah untuk menemukan kondisi harapan yang sesuai dengan kebutuhan di masa yang akan datang. Kecermatan penyusunan Studi Kelayakan dan Master Plan ini sangat


4 berpengaruh terhadap keberhasilannya untuk pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang. a) Panduan Pembangunan dan Pengembangan, studi Kelayakan dan Master Plan ini nantinya diharapkan dapat berfungsi sebagai suatu panduan yang dapat diikuti dalam pelaksanaan pengembangan pembangunan fisik dan pengembangan manajemen operasional rumah sakit yang mengikat bagi stake holder, manajemen rumah sakit dan semua pihak terkait. Studi Kelayakan ini dilengkapi dengan informasi yang rinci atas seluruh aspek operasional rumah sakit yang akan dijalankan sesuai dengan pedoman penyusunan master plan. b) Penataan Zoning, Massa Bangunan dan Alur Pelayanan. Penyusunan Studi Kelayakan dan Master Plan dimaksud untuk melakukan penataan zoning tingkat resiko infeksi, zoning privasi kegiatan, dan zoning pelayanan di rumah sakit. Penataan massa bangunan dan gedung di komplek rumah sakit menjadi lebih teratur dan rapi sehingga bisa memberikan alur pelayanan yang nyaman dan sesuai dengan pedoman tehnis rumah sakit. c) Mengikuti Kaidah Pedoman Tehnis Rumah Sakit, Standarisasi Pelayanan, Akreditasi Rumah Sakit dan Aspek Legal Formal. Pembangunan rumah sakit harus mengikuti kaidah kaidah perumahsakitan yang diatur dalam pedoman-pedoman tehnis bidang bangunan dan sarana rumah sakit, standarisasi pelayanan sesuai dengan panduan praktik klinis profesi, standar akreditasi rumah sakit, dan peraturan perundangan yang terkait langsung dan tidak langsung di bidang perumahsakitan. d) Dokumentasi pendanaan pengembangan dan pentahapan pembangunan. Pembangunan dan Pengembangan rumah sakit, harus tidak mengganggu pelayanan yang sedang berjalan, Untuk pengembangan total seluruh rumah sesuai Masterplan, diperlukan pentahapan pengembangan sesuai dengan kemampuan anggaran rumah sakit. E. SASARAN 1. Tersedianya Hasil Feasibilty Study dan Master Plan. 2. Mengendalikan perkembangan kegiatan sehingga kemampuan dan potensi yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 3. Peningkatan kualitas lingkungan sekitar daerah perencanaan yang disesuaikan dengan norma-norma dan kaidah yang ada. 4. Perencanaan dan perancangan yang mengikuti standart pembangunan gedung Rumah Sakit yang tertuang dalam Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014, dan standart bangunan gedung negara yang berlaku.


5 5. Meningkatnya kemampuan RS untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan memelihara program pembangunan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya


6 BAB II DETAIL TEKNIS KEGIATAN A. RUANG LINGKUP 1. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Master Plan RS meliputi seluruh pekerjaan mulai dari persiapan sampai dengan rencana yang meliputi : • Penyusunan laporan pendahuluan • Persiapan • Analisa Situasi • Analisa Permintaan • Penyusunan laporan antara • Analisa Kebutuhan • Analisa Keuangan • Penyusunan draf laporan akhir • Kesimpulan dan Rekomendasi Kelayakan • Penyusunan block plan • Perencanaan selama 10 tahun ke depan • Penyusunan laporan akhir 2. Lingkup Wilayah Pekerjaan Dari aspek lingkup wilayah pekerjaan, maka kegiatan ini akan dilakukan di RS Baru Kota Malang Jawa Timur 3. Tahap Pengembangan Pekerjaan ini merupakan satu paket kegiatan yang terdiri dari analisa situasi, analisa permintaan, analisa kebutuhan, analisa keuangan, dan kesimpulan/rekomendasi kelayakan. Tahapan penyusunan Studi Kelayakan dilaksanakan simultan dengan tahapan pelaksanaan Penyusunan Master Plan. B. METODOLOGI Melakukan pengkajian terhadap kondisi Rumah Sakit, faktor sosial-ekonomi, tingkat aksesibility dan kebutuhan (Demand) serta faktor keamanan, kenyamanan dan faktor pendukung lainnya. Pengkajian ini dimaksudkan untuk melihat potensi dan kecenderungan perkembangan kebutuhan (Demand) serta ketersediaan pelayanan (Supply) rumah sakit, dengan tahapan sebagai berikut:


7 1) Tahapan Pekerjaan a) Persiapan Survei 1. Persiapan dasar berupa pengkajian data/ informasi dan literatur yang telah ada yang berkaitan dengan study pengembangan Rumah sakit yang hasilnya dapat berupa asumsi dan hipotesa mengenai perspektif kondisi Rumah Sakit. 2. Mempersiapkan instrumen survey berupa : • Peta-peta dasar bagi kawasan study • Menyusun daftar data/informasi yang diperlukan • Menyusun daftar pertanyaan (Quesionaire) • Instrumendanperalatanlainnya. b) Kegiatan Survei 1. Survey data instansional, berupa pengumpulan perekaman data dari instansiinstansi. Hasil yang diharapkan adalah uraian, data angka atau peta mengenai keadaan wilayah, keadaan kawasan study secara keseluruhan dan wilayah disekitarnya. 2. Survey keadaan rumah sakit yang ada dengan tinjauan : • Peran dan fungsi Rumah Sakit dalam melayani karakteristik pasien dalam berbagai jenis penyakit. • Kondisi Fasilitas dan tingkat pelayanan kesehatan terhadap pasien. 3. Survey lapangan untuk menguji data instansional dan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 4. Survey objek khusus berupa pengisian daftar pertanyaan yang diajukan antara lain kepada stage holder. 2) Observasi dan interview untuk melengkapi survey tersebut diatas dan untuk memperoleh data/ informasi yang lebih rinci. 3) Kompilasi Data Pekerjaan kompilasi data adalah suatu tahap proses seleksi data, tabulasi dan pengelompokkan/ mensistematisasikan data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya Buku Kompilasi data yang disajikan secara sitematik dan siap untuk di analisis, dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram dan peta. 4) Kegiatan Analisis Merupakan penilaian terhadap berbagai keadaan yang dilakukan berdasarkan prinsipprinsip pendekatan dan metode serta teknis analisis study yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun secara praktis.Berhubung kegiatan analisis ini merupakan salah satu junci keberhasilan penyusunan study, maka sebelum langkah


8 kegiatan ini dimulai, hendaknya prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknis analisis dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tim teknis. Dalam tahap analisis, hasil yang diharapkan adalah : a) Di dalam keseluruhan analisis pada prinsipnya terdapat empat jenis penilaian umum yaitu : 1. Analisis keadaan dasar adalah menilai kondisi pada saat sekarang 2. Analisis kecenderungan perkembangan yaitu menilai kecenderungan masa lalu sampai sekarang dan kemungkinan di masa depan 3. Analisis sistem kebutuhan ruang yaitu menilai hubungan ketergantungan antara sub sistem atau antar fungsi dan pengaruhnya. 4. Analisis kemampuan pengelolaan, pengawasan dan personalia baik pada saat sekarang maupun diperlukan di masa depan. b) Hal-hal pokok yang dianalisis adalah : 1. Perkiraan volume kegiatan Analisis terhadap study pengembangan rumah sakit ini akan bergantung pada perkiraan volume kegiatan pasien yang datang, untuk itu faktor- faktor penting seperti daya tampung pasien yang sesuai dengan kebutuhan ruang yang ada dalam perkembangan waktu beberapa tahun terakhir. 2. Penentuan elemen kawasan study serta hubungan fungsionalnya Dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai elemen-elemen penting yang menunjang kegiatan operasional dikawasan study yaitu :a) Gambaran kegiatan operasional kawasan study, b) Elemen primer dan sekunder dan selain itu diuraikan mengenai hubungan fungsional secara internal maupun secara eksternal. 3. Analisis kebutuhan ruang Mengenai Cara perhitungan kebutuhan ruang serta hasil perhitungan kebutuhan ruang. 4. Penilaian penggunaan ruang yang ada. Analisis penilaian penggunaan yang ada dikawasan study ini diperlukan untuk memberikan indikasi apakah kebutuhan fasilitas yang baru dikawasan ini harus dilakukan melalui Pengaturan peruntukkan lahan Kembali, Perluasan kawasan yang sudah ada, atau kedua-duanya. 5. Analisis fisik kawasan study dan sekitarnya, melihat pengaruh kondisi fisik setempat maupun tata guna lahannya terhadap kemungkinan pengembangan kawasan tersebut meliputi : • Kawasan study dan kondisi sekitarnya mengenai beberapa aspek fisik meliputi: jenis-jenis bangunan, kondisi lahan (Kontur), batas- batas kawasan study dan sebagainya. • Kawasan study dan kawasan sentra ekonomi yang sudah ada • Mengenai aktivitas dan gambaran kawasan sentra ekonomi yang ada • Batas batas area pengembangan Dari hasil analisis sebelumnya dapat direkomendasikan luas dan lokasi areal yang memungkinkan untuk digunakan bagi pengembangan kawasan study.


9 5) Rekomendasi dan objek pengembangan khusus,merupakan konsep yang lebih mendalambaik teknis maupun programnya. 6) Penyusunan Laporan Akhir 1. Menyempurnakan rancangan laporan akhir sesuai dengan alternatif yang disarankan/ dirumuskan dalam seminar atau rapat konsultansi pemantapan. 2. Menyusun laporan akhir dalam bentuk buku laporan akhir study pengembangan rumah sakit berisi uraian, keterangan, angka-angka, dan diagram yang kesemuanya lebih lengkap dari rancangan laporan akhir. C. KELUARAN Seluruh kegiatan ini dituangkan dalam bentuk laporan yang harus diserahkan secara bertahap meliputi : 1. Laporan Antara 2. Laporan Akhir D. WAKTUPELAKSANAAN Kegiatan bimbingan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan kalender. E. TIM KONSULTAN Agar menghasilkan output yang optimal, pelaksanaan kegiatan ini diperlukan keahlian dengan tingkat disiplin ilmu sekurang-kurangnya setingkat Strata 2 (S2) untuk Team Leader dan Strata 1 (S1) untuk Tenaga Ahli. Tenaga yang disediakan oleh pelaksana (Konsultan) memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sesuai dengan bidangnya. F. BIAYA Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) disusun menggunakan standar biaya berdasarkan Surat Keputuan Ketua Umum Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) Nomor 06/IKKESINDO/IV/2021 tentang Pedoman Tarif Jasa Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK)


10 Tahun 2021-2022. Adapun Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) No. Item Deskripsi Qty Unit Unit Price 1 Feasibility Study Pembuatan studi kelayakan sesuai standar perijinan disusun oleh ahli perumahsakitan ahli planologi dan keuangan 1 Dokumen Rp. 350.000.000 2 Master Plan Pembuatan master plan sesuai standar perijinan oleh ahli perumahsakitan, planologi, keuangan, arsitek, MEP dan cost estimator. 1 Dokumen Rp.555.250.000 3 Perencanaan Arsitektur Rp. 85.000/m2 Struktur Rp. 45.000/m2 MEP Rp. 45.000/m2 Biaya sudah termasuk biaya transportasi dan akomodasi selama di objek study, dan belum termasuk pajak yang timbul. BAB IV PENUTUP Demikian proposal penawaran kegiatan studi kelayakan (Feasibility Study) dan Master Plan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan pertimbangan. Konsultan dr. M. Ainul Yaqin, Mkes ANINDITA CONSULTING


Click to View FlipBook Version