MODUL PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KELAS XI
SEMUA BIDANG KOMPETENSI KEAHLIAN
OLEH:
SONTA SITORUS, S.Th
NIP. 19700517 200901 2 001
SMK KAB/KOTA BLITAR
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF KRISTIANI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Disusun Oleh :
SONTA SITORUS, S. Th
NIP. 19700517 200901 2 001
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
BLITAR
Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax. (0342) 801947
E-mail: [email protected]
Jl. Kenari No. 30
2020
MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF KRISTIANI
UNTUK SMK KABUPATEN/KOTA BLITAR
KELAS : XI
Disyahkan dan disimpan di Perpustakaan Sekolah pada Tanggal
17 Nopember 2020
Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan
SMKN 1 Kota Blitar SMKN 1 Kota Blitar
Drs. Sugiyadi, M.Pd TRI SUPARMI
Nip. 19640205 199512 1 002 NIP.196609171991032011
Mengesahkan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Blitar
Ramli, S.Pd, M.M
Nip. 19660126 199803 1 004
BERITA ACARA
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Cabang Dinas Pendidikan Blitar menerangkan
bahwa :
Nama : Sonta Sitorus, S.Th
Nip : 19700517 200901 2 001
Pangkat,Gol, Ruang : Penata /III/c
Unit kerja : SMKN 1 Blitar
Telah menyusun modul pembelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk siswa kelas XI dengan
judul Pernikahan Dalam Perspektif Kristiani dan telah dipublikasikan di perpustakaan
dengan no …………………………………………………..serta digunakan siswa kelas XI dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMK
Demikian berita acara ini dibuat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengesahkan Blitar, 17 November 20
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Blitar Mengetahui
Ramli, S.Pd, M.M Kepala SMKN 1 Blitar
Nip. 19660126 199803 1 004
Drs. Sugiyadi, M.Pd
Nip. 19640205 199512 1 002
PETUNJUK SISWA
1. Pelajari dan pahami tujuan pembelajaran dengan baik untuk
menentukan target yang ingin dicapai setelah mempelajari modul
2. Baca dengan baik uraian materi yang ada di modul.
3. Catat hal-hal yang belum dipahami dan cari di sumber ajar lain atau di
internet.
4. Kerjakan lembar kerja siswa sesuai dengan prosedur/langkah-langkah
percobaan.
5. Setelah selesai mengerjakan LKS, cek jawabannya anda berdasarkan
pembahasan LKS. bit.ly/PernikahanKristiani
6. Kerjakan soal latihan tanpa uraian materi dan kunci jawaban.
7. Cek jawaban latihan soal berdasarkan kunci jawaban latihan soal dan ikuti ketentuan yang ada
di kunci jawaban.
8. Jika anda sudah memahami semua materi yang anda pelajari, lanjutkan ke kegiatan belajar
selanjutnya.
Kegiatan Belajar 1
PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF KRISTIANI
TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis pentingnyanilai-nilai Kristiani dalam kehidupan Keluarga dan
Pernikahan
4.2. Membuat karya yang berkaitan dengan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan
Keluarga dan Pernikahan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1. Mengidentifikasi permasalahan Pernikahan
3.2.2. Mengidentifikasi kekhasan Pernikahan Kristen
3.2.3. Menganalisis pentingnya mempersiapkan Pernikahan Kristen
4.2.1. Mempresentasikan pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan Kisten
4.2.2. Mengklasifikasika ciri-ciri Pernikahan yang menuju pada realisasi “ Gereja Domestik
“
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan belajar mandiri, diharapkan peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi permasalahan Pernikahan Kristen dengan mandiri
2. Mengidentifikasi kekhasan Pernikahan Kristien dengan teliti
3. Menganalisis pentingnya mempersiapkan Pernikahan Kristen dengan rasa ingn tahu
4. Mempresentasikan pentingnya komunikasi dalam Pernikahan Kristen dengan baik
5. Mengklasifikasikan Pernikahan yang menuju pada realisasi “ Gereja Domestik “ dengan
benar
D. Alokasi Waktu
6 JP (6 x 45 menit)
E. Penguatan Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu, mandiri, tanggung jawab, teliti
URAIAN MATERI
Setelah mempelajari materi Pernikahan Dalam Perspektif Kristiani ini secara mandiri, peserta
didik mampu memahami permasalahan dan juga kekhasan pernikahan Kristen serta pentingnya
persiapan untuk Pernikahan Kristen
1. Permasalahan Pernikahan
Tidak bisa dipungkiri, pesatnya perkembangan social dan perubahan nilai-nilai yang
terjadi disekitar kita, dapat mempengaruhi kehidupan Pernikahan dan Keluarga, walaupun
ada juga beberapa perubahan yang positif, seperti kesadaran hak-hak Asasi dan martabat
manusia dan juga adanya kesadaran etis serta kesadaran terhadapa ketidaksetaraan dan
ketidak adilan gender dan lain-lain. Akan tetapi dalam kenyataan hidup sehari-hari kita juga
menemukan adanya sikap dan nilai-nilai yang merendahkan martabat hidup pernikahan, kita
ambil contoh banyaknya hungan seksual diluar nikah dan juga perselingkuhan dalam
pernikahan, poligami, perceraian bahkan kekerasan dalam tumah tangga. Oleh sebab itu kita
perlu menyadari adanya perubahan-perubahan dan mengantisipasi akan hal-hal yang terjadi
dan kita berusaha untuk mencegah berbagai perubahan-perubahan itu mempengaruhi,
merusak hidup pernikahan dan keluarga, itulah alasannya mengapa kita harus sungguh-
sungguh memahami tentang kehidupan Pernikahan dan keluarga Kristiani.
1. Kejadian 2 : 24
Dalama ayat ini dikatakan “sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan istrinya….”. Hal ini mengungkapkan bahwa sesungguhnya
pernikahan adalah kehendak dan inisiatif Tuhan sendiri. Bila Tuhan berinisiatif membangun
lembaga pernikahan tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan dan juga bukan sekedar
memenuhi hokum alam, seperti pemahaman kebanyakan orang. Bila kita mengakui bahwa
pernikahan adalah inisiatif Tuhan untuk laki-laki dan perempuan, maka pada saat laki-laki
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, tentulah Tuhan memiliki
rencana dan tujuan yang indah untuk kehidupan pernikahan.
2. I Korintus 13
Dalam perikop ayat-ayat ini, Rasul Paulus mengungkapkan tentang kasih (Agape)
sebagai berikut “ kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak
sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak encari keuntungan diri sendiri”. Kasih
seperti inilah yang dinginkan oleh Tuhan untuk mengatasi setiap jenis persoalan dan masalah
didalam pernikahan keluarga Kristiani.
2. Kekhasan Pernikahan Kristen
Pada hakikatnya tujuan hidup kita sebagai manusia adalah untuk
mendpatkan kebahagiaan dan kesejahteraa. Pada dasarnya pernikahan
adalah suatu persekutuan hidup antara laki-laki dan perempuan yang saling
mencintai dan ingin membentuk satu kehidupan bersama yang bertujuan
untuk saling membahagiakan dan bila Tuhan berkenan akan memiliki
keturunan. Pernikahan bukan hanya melibatkan dua individu yang berbeda
akan tetapi juga menyangkut masalah keyakinan ( agama ) dan keluarga
besar kedua mempelai.
Merupakan tujuan dan dasar dari pernikahan Kristen adalah :
a. Merupakan Lembaga yang dibentuk oleh Tuhan
Tata tertib pernikahan yang suci ditetapkan oleh Tuhan sendiri sejak
penciptaan manusia, seperti yang tertulis didalam Kejadian 2 ; 24….
Sebab itu seeorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”
b. Cinta kasih Agape ( seperti cinta kasih Tuhan Yesus ) menjadi dasar dari pernikahan Kristen
( lihat Yohanes 15: 9–17, Efesus 5: 22 -23 ). Gambaran cinta kasih dan pengorbanan
ditengah keluarga Kristiani adalah seperti cinta kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus
kepada umat ( Gereja ), jadi suami istri harus saling mengasihi dengan total dan rela
berkorban demi mencapai tujuan indah dari pernikahan.
c. Suami istri memiliki tanggungjawab yang sama dalam menciptkan kebahagiaan di keluarga
d. Monogami artinya cinta yang ekskluif seperti kasih Tuhan Yesus, setia sampai maut
memisahkan
Pernahkahkah kalian memperhatikan pasangan suami-istri di
gereja dimana kalian berjemaat ? Bagaimana pendapat kalian mengenai
pasangan suami-istri ? Banyak diantara pasangan suami-istri itu yang sudah tua dan usia
pernikahan mereka sudah cukup lama, tapi mereka masih terlihat mesra dan saling mencintai.
Mereka menunjukkan bagaimana mereka bisa lulus melalui setiap ujian cinta dalam
pernikahan yang mereka jalani. Tuhan menciptakan kita manusia menurut gambar dan
rupaNya dan Tuhan memanggil serta memilih kita sebagai anak-anakNya untuk saling
mengasihi dan bertanggungjawab. Pernikahan Kristen adalah pernikahan yang eksklusif dan
unik untuk tetap hdup dalam kesetiaan penuh antara laki-laki dan perempuan sesuai rencana
Tuhan pembentuk pernikahan itu.
3. Pentingnya Persiapan Dalam Pernikahan Kristen
Menurut kalian, mengapa mempersiapakan suatu pernikahan Kristiani itu dianggap
penting ? Sebagai anak muda bila suatu saat akan menikah, maka kalian perlu dengan
sungguh-sungguh memikirkan persiapan untuk pernikahan kalian agar memiliki kehidupan
pernikahan atau keluarga yang kalian bangun berkenan kepada Tuhan. Hidup menikah dan
berkeluarga adalah suatu pilihan bagi orang Kristen. Meskipun demikian ada juga pilihan lain
yang dapat dipertanggungjawabkan yakni hidup tidak menikah karena bermaksud untuk lebih
focus lagi dalam melayani Tuhan. Dalam hidup sehari-hari kita juga bisa menemukan orang-
orang yang menyerahkan hidup sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan sesama seperti halnya
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dan Paulus. Selain itu menjadi sangat penting
mempersiapkan pernikahan Kristiani karena keluarga-keluarga yang akan dibentuk dalam
pernikahan kristiani itu adalah gambaran dari gereja Tuhan. Menyadari banyaknya tantangan
dan ujian didalam kehidupan pernikahan, maka perlu mempersiapkan hati dan pikiran serta
iman untuk menghadapinya agar tidak hancur terhempas oleh badai kehidupan Ada beberapa
hal yang perlu dipahami dalam persiapan pernikahan Kristian yaitu
1. Pemahaman yang benar tentang pernikahan Kristiani itu sendiri.
Laki-laki dan perempuan yang ingin menikah harus benar-benar memahami hakikat dari
suatu pernikahan Kristiani sebagai lembaga yang dikuduskan oleh Tuhan, untuk itu mereka
perlu mengikuti “ Katekisasi Pernikahan” dimana pasangan yang akan meikah
diperkenalkan dengan dasar-dasar iman pernikahan dan keluarga Kristen, etika, ekonomi
keluarg, memahami pasangan, peran seksualitas, dinamika huungan keluarga dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan kehidupan pernikahan dan keluarga dengan harapan
pasangan yang akan menikah itu berhasil mempertahankan pernikahan mereka sampai
maut memisahkan.
2. Persiapan yang memadai, baik dalam hal financial, fisik dan iman.
Ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan menikah, maka mereka harus hidup
mandiri, tidak lagi bergantung kepada orangtua. Laki-laki harus bertanggungjawab untuk
menghidupi keluarga/ istrinya dan perempuan harus bisa menyelenggarakan rumah
tangganya.
Setelah mempelajari materi Pernikahan Dalam Perspektif Kristiani ini secara mandiri, peserta
didik mampu Mendemonstrasikan komunikasi dalam pernikahan dan juga mengklasifikasikan
pernikahan yang menuju kepada realisasi “ Gereja Domestik “
4. Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan dan Keluarga
Ketika laki-laki dan perempuan bersepakat untuk menikah, tentulah mereka memiliki
harapan untuk bisa hidup berbahagia dan senantiasa saling mencintai serta memiliki
hubungan yang harmonis. Harapan dan keinginan itu tidaklah salah akan tetapi dalam
kenyataanya ditengah-tengan masyarakat banyak pasangan atau keluarga Kristen yang tidak
sanggup mempertahankan biduk rumah tangganya dari hempasan badai dan pada akhirnya
hancur berkeping-keping atau bercerai. Pertanyaan yang muncul, Mengapa hal itu bisa terjadi
? salah satu alasannya adalah karena tidak ada atau kurangnya komukasi yang baik diantara
suami-istri. Pernikahan harus dirawat dan cinta kasih itu harus senantiasa dipupuk agar terus
hidup. Kelahiran dan kehadiran anak-anak ditengah pernikahan tidak menjadi alasan untuk
membenarkan pertengkaran ataupun menjauhi pasangan. Sesibuk apapun seorang istri
mengurus rumahtangganya dan seberat apapun tanggungjawab suami dalam membiayai
hidup keluarganya tidak menjadi satu alasan untuk menjauhi pasangannya. Bila beratnya
tugas mengurus rumahtangga dan mencari nafkah dijadikan sebagai alasan pembenar
berkurangnya komunikasi diantara suami-istri, maka cepat atau lambat akan timbul persoalan
yang mengancam keutuhan keluarga tersebut.
Persoalan seberat apapun akan bisa diatasi bila ada komunikasi yang baik diantara suami-istri.
Komunikasi adalah suatu proses antara dua orang atau lebih untuk memberi informasi dan
menerima informasi untuk mencapai satu pemahaman yang sama. Bila ingin komunikasi
berjalan dengan lancar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kelancaran komunikasi dalam hidup
pernikahan atau keluarga adalah
1. Segala hal yang menyangkut rumah tangga atau keluarga selalu dibicarakan bersama untuk
mendapatkan suatu kemufakatan atau setidaknya saling pengertian
2. Cinta kasih melebihi sekedar perasaan karena perasaan dapat berubah-ubah, tetapi cinta
kasih Ilahi tetap setia “ dalam suka maupun duka, dalam sehat dan sakit, saling menerima
apa adanya tanpa memaksa pasangan berubah sesuai yang keinginan.
3. Saling mengungkapkan rasa cinta dan pujian dengan mengingat cinta kasih mula-mula,
hindari ejekan, sindiran, tuduhan.
5. Keluarga sebagai “Gereja Domestik “
Sejak satu pernikahan dibangun, seharusnya pasangan baru menyadari bahwa pada
akhirnya keluarga itu merupakan suatu “ gereja keluarga atau gereja domestic “. Pada dasarnya
gereja merupakan kumpulan dari para keluarga dan pribadi Kristen. Bila tiap keluarga Kristen kuat
didalam iman, maka secara otomatis juaga menjadi kuat, akan tetapi sebaliknya bila setiap
keluarga tidak melakukan fungsi-fungsi gereja dengan baik.
A. Persamaan antara Gereja dan Keluarga
a. Keluarga dan gereja merupakan suatu institusi atau lembaga yng bertumbuh
b. Semua fungsi dan panggilan gereja juga merupakan fungsi dan panggilan keluarga
Kriste yaitu panggilan untuk melayani ( diakonia ), Bersekutu ( Koinonia ) dan bersaksi (
marturia ).
B. Fungsi dan tugas panggilan gereja didalam keluarga sebagai Gereja Domestik
a. Panggilan untuk melayani
Keluarga sebagai Gereja domestic dipanggil untuk slaing melayani dan berkorban antar
anggota keluarga yang pada akhirnya berdampak kepada sekitar. Semangat melayani
menuntut adanya keterbukaan, saling melayani, saling pengertian, kesabaran dan juga
pengampunan. Keluarga adalah sekolah pertama dan yang utama ( Ulangan 6 : 6 – 9 )
untuk mengajarkan nilai-nilai pelayanan Kristiani. Keluarga adalah tempat pertama dan
efektif untuk memanusiakan manusia
b. Panggilan untuk Bersekutu
Pada intinya keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi oleh sebab itu sekolah adalah
sekolah hidup bersama dan utama. Keluarga Kristen semestinya menjadi contoh dan
stimulus bagi pengembangan relasi, bahkan persekutuan yang lebih luas, ditandai
dengan adanya dialog, penghargaan, persekutuan bersama ( I Timotius 4 : 7 – 8 )
c. Panggilan untuk Bersaksi
Keluarga Kristen dipanggil untuk membangun Kerajaan Allah di bumi dengan ikut serta
dalam hidup dan misi gereja.
LEMBAR KERJA SISWA
LEMBAR KERJA SISWA
Pemahaman Mengenai Pernikahan Menurut Perspektif Kristiani.
Kelompok :
Nama :
A. Tujuan Diskusi
Mengetahui pemahaman siswa mengenai pernikahan Kristen yang menuju kepada realisasi “
gereja Domesik “
B. Kasus untuk didiskusikan
Dio adalah seorang pemuda Kristen yang akan menikah dengan seorang wanita yang
dicintainya dan kekasihnya sangat mengasihi Tuhan. Dalam Katekisasi persiapan pernikahan
Pendeta bertanya kepada Dio
“ Dio, keluarga seperti apakah yang ingin kamu bentuk ? jawab Dia “ sudah barang tentu
keluarga bahagia. Kemudian Pendeta melanjutkan pertanyaannya, apa maksudmu dengan
keluarga bahagia ? jawab Dio “ keluarga yang rukun, tidak rebut, kebutuhan tercukupi dan
punya anak-anak yang baik. Kemudian Pendeta bertanya lagi “ apakah hanya itu ?” jawab Dio,
selain itu kami akan rajin beribadah ke gereja, anak-anak sekolah minggu,supaya mereka jadi
orang Kristen yang baik, trs apalagi pak Pendeta, bukankah itu tujuan pernikahan ?
C. Pokok Diskusi
1. Apakah menurut kalian Dio berpendapat bahwa pernikahan Kristen itu berbeda dengan
yang lain ……………………………………………………………………
………………………………………………………..…………………………………………………..
2. Apakah menurut kalian Dio memahami betul arti pernikahan Kristen ?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
3. Menurut pendapat kalian apakah berpacaran sebelum pernikahan atau membentuk
keluarga baru itu penting ? jelaskan alasan-alasan kalian dan juga dasar-dasar
Alkitabnya……………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..
Kerjakan soal latihan dengan baik dan serius tanpa melihat kunci jawaban terlebih
dahulu selanjutnya cek jawaban anda sesuai dengan kunci jawaban dan tentukan
ketuntasan mandiri
SOAL LATIHAN
Petunjuk
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
D. Soal Pilihan Ganda
1. Perselingkuhan dalam perspektif pernikahan Kristiani harus dihindari karena
a. Mengakibatkan keretakan dalam keluarga
b. Pembagian harta gono-gini akan bermasalah
c. Merupakan dosa dihadapan Tuhan
d. Menghancurkan anak-anak
e. Keluarga akan bersedih
2. Dalam sebuah perdebatan, seorang yang dewasa dan sudah ingin untuk menikah, merasa
bingung apakah mereka sudah siap menikah atau belum. Mereka tidak tahu apa saja yang
harus dipersiapkan untuk masuk kedalam pernikahan. Perhatikanlah pengertian dibawah
ini, manakah langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan pernikahan ?
a. Bertanya satu sama lain apakah sudah saling mencintai, jika sudah itu adalah jawaban
yang cukup untuk menikah
b. Pentingnya suatu pemahaman yang benar tentang pernikahan Kristen.
c. Pemuda dan pemudi Kristen perlu sungguh-sungguh mengerti hakikat suatu
pernikahan Kristen yang disiapkan gereja
d. Menikah jika sudah ada rasa Cinta mati dan sudah terlanjur hamil diluar nikah
e. Menikah jika sudah memiliki biaya yang memadai untuk melalukan resepsi pernikahan
yang mewah
3. Dalam suatu usaha memperoleh keluarga atau pernikahan yang berbahagia dan bisa
mengatasi masalah dalam keluarga, maka dalam menjalin pernikahan harus ditekankan
ialah harus memiliki.....
a. Memiliki Cinta yang menggebu-gebu
b. Memiliki banyak uang
c. Memiliki kesamaan sifat
d. Memiliki komunikasi yang baik dalam keluarga
e. Memiliki anak yang cantik dan tampan
4. Dalam pernikahan dengan perspektif Kristiani, pernikahan dipandang sebagai suatu
peraturan monogami. Karena monogami merupakan suatu reflekai dari kasih....
a. Eros
b. Storge
c. Filia
d. Agape
e. Armania
5. Untuk membentuk sebuah keluarga, seseorang harus siap secara "fisik" artinya....
a. Bertanggung jawab menjalani kehidupan keluarganya
b. Rupa-rupa dalam kebimbangan perkawinan
c. Keduanya minimal mencapai umur 20 dan 24 tahun
d. Sesuai dengan undang-undang perkawinan
e. Sudah dewasa memenuhi persyaratan menikah
6. Fungsi dan panggilan keluarga Kristen, yaitu panggilan untuk bersaksi. Dalam bahasa
Yunani, kata bersaksi berasal dari kata?
a. Koinonia
b. Marturia
c. Diakonia
d. Doulos
e. Logos
7. Kehancuran kehidupan keluarga yang sering terjadi pada umunya disebabkan….
a. Kesenjangan dalam memperoleh pendidikan
b. Masalah kesibukan pekerjaan pasangan
c. Perbedaan menyolok dalam makan bersama
d. Meningkatnya rasa setia terhadap pasangan hidup
e. Lunturnya rasa cinta-kasih
8. Dalam menjalin hubungan pernikahan haruslah mengerti hakikat pernikahan yang
sesungguhnya. Pilih pengertian hakikat penikahan yang menurut kalian paling benar dan
tepat…...
a. suatu persekutuan hidup antara laki-laki dan perempuan karena mereka saling
mencintai dan ingin membentuk suatu kehidupan bersama secara tetap, memiliki
tujuan yang sama yakni ingin saling membahagiakan.
b. Pernikahan adalah sarana untuk menyatakan cinta kasih dalam proses memperoleh
anak dengan cara yang benar
c. Pernikahan adalah cara untuk mempersatukan dua orang yang saling mencintai secara
sah menurut ajaran agama dan Negara
d. Pernikahan adalah tahap berikutnya setelah berpacaran
e. Pernikahan adalah status keluarga yang diakui pemerintah
9. Tugas pokok keluarga Kristen adalah dipanggil untuk membangun Kerajaan Allah di bumi,
dengan ikut serta dalam hidup dan misi gereja. Oleh karena itu, keluarga harus
menampilkan jati diri maupun misinya sebagai suatu persekutuan hidup di dalam kasih.
Keluarga sebagai pusat untuk menghadirkan kabar baik atau injil bagi lingkungannya,
sebagai usaha untuk menghadirkan Kristus yang memberikan dirinya bagi dunia. Dalam
kehidupan sebagai remaja Kristen, tindakan apa yang mencerminkan panggilan untuk
bersaksi..
a. Selalu berusaha menjadi teladan dalam perkataan yang penuh kasih dan kehidupan
yang berdampak.
b. Selalu membuat masalah di sekolah karena ingin selalu mendapat perhatian.
c. Selalu berusaha berbuat baik, karena ingin mendapat pujian dari semua guru.
d. Hidupnya selalu berdampak dan mampu mempengaruhui seseorang untuk maju
namun dalam hal yang kurang baik.
e. Selalu mengaku dan tidak pernah malu mengakui bahwa dirinya pengikut Kristus, tetapi
tidak pernah beribadah.
10. Dalam Kekristenan jangan menganggap suami-istri Kristen yang tidak memiliki anak adalah
orang yang berdosa dan tidak diberkati. Ingatlah masih ada Rasul yang yang tidak menikah
atau berkeluarga. Rasul yang dimaksud adalah…..
a. Salomo
b. Daus
c. Markus
d. Lukas
e. Paulus
PEMBAHASAN LEMBAR KERJA SISWA
1. Tidak karena memang itulah hakikat pernikahan Kristen, dimana seorang kepala keluarga
harus berfungsi sebagai imam membawa keluarganya sebagai gereja domestik
2. Iya Paham karena DIo berniat untuk membawa keluarganya kepada Kristus dan
mengajarkan anak-anaknya menjadi Kristen yang baik
3. Alkitab tidak mengenal kata berpacaran, akan tetapi pertunangan yaitu masa untuk
mempersiapkan diri masuk kedalam pernikahan seperti contoh Alkitab
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN
Memilih Jawaban yang benar!
1. C
2. B
3. D
4. D
5. D
6. A
7. E
8. A
9. A
10. E
Nilai A = jumlah jawaban benar x 10
PERHITUNGAN PENILAIAN
Nilai Total > 80: dinyatakan TUNTAS dan lanjutkan ke materi berikutnya
Nilai Total 60-80: dinyatakan BELUM TUNTAS dan kerjakan kembali soal
Nilai Total < 60: dinyatakan TIDAK TUNTAS, pelajari dan pahami kembali uraian materi kemudian
kerjakan soal dengan baik.
PEGANGAN GURU
DAFTAR PUSTAKA
Barr, James1979, Alkitab diDunia Modern,Jakarta: BPK Gunung Mulia
Christenson, Larry 1994, Keluarga Kristen: Semarang Yayasan Persekutuan Betania
Hadiwijono, Harun 1991, Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia