The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Jurnal Refleksi Modul 1.4 Budaya Positif

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurvidaerdiana.ovie, 2022-12-19 20:38:00

Jurnal Refleksi Modul 1.4 Budaya Positif

Jurnal Refleksi Modul 1.4 Budaya Positif

CGP ANGKATAN 7 ACEH SELATAN

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF

OLEH : NURVIDA ERDIANA, S.KOM, GR


PERISTIWA (FACT)

Momen paling berkesan selama mempelajari modul 1
adalah modul 1.4. tentang budaya positif. Banyak hal yang
ditemukan dan dikoneksikan dengan pengalaman selama
proses mengemban amanah menjadi seorang guru.

Materi tekstual teoretis yang disajikan meliputi teori disiplin
positif dan nilai kebajikan universal, teori motivasi,
penghargaan, hukuman, keyakinan kelas, kebutuhan dasar
manusia, teori posisi kontrol, dan segitiga restitusi. Materi
yang begitu padat dan sarat makna. Berikut resume materi
yang dipelajari;


Disiplin positif, menerapkan sebuah disiplin
merupakan sebuah tanggung jawab dalam
proses mendidik murid di sekolah. Penerapannya
tentu harus berkolaborasi dengan seluruh pihak:
menanamkan keteladanan dan kesadaran
bahwa disiplin melatih kita untuk bertanggung
jawab dan menghargai suatu hal salah satunya
waktu.


Teori kontrol, motivasi, hukuman, dan
penghargaan, bahwa sebagai guru kita harus
bisa menempatkan diri dan waktu yang tepat
dalam menerapkan motivasi termasuk
didalamnya penghargaan dan hukuman.
Motivasi instrinsik adalah focus utama yang
harus dibangun karena sifatnya lestari.


Teori kontrol, motivasi, hukuman, dan penghargaan,
bahwa sebagai guru kita harus bisa menempatkan diri
dan waktu yang tepat dalam menerapkan motivasi
termasuk didalamnya penghargaan dan hukuman.
Motivasi instrinsik adalah focus utama yang harus
dibangun karena sifatnya lestari.

Posisi kontrol guru, ada lima posisi dalam kontrol budaya
positif yaitu posisi penguhukum, pembuat merasa bersalah,
teman, pemantau, manajer. Dari kelima posisi kontrol guru
posisi manajer adalah paling ideal, karena ketika guru sudah
di posisi ini, ia sudah bisa menempatkan diri sebagai teman
dan pemantau untuk mewujudkan identitas yang berhasil.


Kebutuhan dasar manusia ada lima, kesenangan,
penguasaan, kasih sayang dan diterima, kebebasan, dan
bertahan hidup. Tolok ukur bahagia seseorang ketika kelima
kebutuhan dasarnya telah terpenuhi dengan baik.
Keyakinan kelas, merupakan sebuah gagasan yang diyakini
oleh kelas dengan penuh kepercayaan yang berasal dari
hati dan sukarela atau senang hati melaksanakan
keyakinan yang dibuat.
Segitiga restitusi merupakan tahapan penyelesaian konflik
atau masalah dalam penerapan budaya positif.
Langkahnya: menstabilkan identitas (stabilize identity),
validasi Tindakan yang salah (validation of unbehaviour),
dan menanyakan keyakinan (seek the belief).


PERASAAN
(FEEL)



Persa
aan yang bercampur aduk, hal paling menarik dalam pelaksanaan

budaya positif sebelum mempelajari modul ini adalah meyakini bahwa

penghargaan (reward) adalah salah satu hal yang dapat memicu motivasi.

Tapi ternyata penghargaan sama nilainya dengan hukuman.

Ketika memberikan penghargaan kita seolah telah menghukum orang

tersebut. Dikatakan demikian karena dengan pemberian penghargaan kita

sebenarnya tengah memotong dan menjegal kreativitas seseorang

sehingga secara tidak langsung tengah membelajarkan sifat

kebergantungan pada "hadiah".

Oleh karena itu, saya akan selalu berusaha memberikan pelayanan

pendidikan dengan keteladanan dan dorongan positif pada murid yang

dapat menggugah motivasi intrinsik murid tersebut.


PEMBELAJARAN (FIND)



Saya akan terus belajar dan memberikan keteladanan dalam proses
menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah. Terus menanamkan
pemahaman pribadi bahwa budaya positif akan hadir ketika pikiran kita sudah
positif. Presiden David O. MacKay mengatakan, "jika kita menabur pikiran maka
kita akan menuai tindakan.
Jika kita menabur tindakan maka kita akan menuai kebiasaan. Jika kita
menabur kebiasaan maka kita akan menuai karakter. Jika kita menabur
karakter maka kita akan menuai dan menciptakan takdir kita." Seperti contoh
karakter petani saya sebut juga pepatah tersebut sebagai teori bertani atau
"the harvest theory".
Betapa besarnya kekuatan dari sebuah pikiran. Maka berangkat dari sebuah
teori, mudah-mudahan saya pribadi bisa bersama-sama dengan seluruh unsur
sekolah mewujudkan karakter-karakter positif di lingkungan sekolah yang bisa
membudaya.


PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Saya akan terus melakukan perbaikan diri dan memberikan
keteladanan pada murid-murid agar budaya positif bisa tercapai
dan terus dilaksanakan secara kontinyu dalam proses
pembelajaran di sekolah.
Melakukan terus pendekatan dari hati ke hati dengan murid-murid
saya, berusaha menyelami dunia mereka agar lebih memahami
kebutuhan yang diperlukan mereka dalam mencapai merdeka
belajar sehingga tujuan akhir agar mereka bisa memaknai proses
pendidikan ini dengan menyenangkan dan menyadari betapa
pentingnya pendidikan untuk keselamatan dan kebahagiaan
mereka kelak.


Salam Sehat
dan Bahagia

Bapak Ibu Guru Hebat


Click to View FlipBook Version