KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar teks deskripsi. Tak lupa juga salawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw, karena berkat beliau,
kita mampu keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang mendukung
penyusunan bahan ajar ini mulai dari proses penulisan hingga proses cetak digital yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Bahan ajar ini berjudul ‘Jelajah Kearifan Lokal Cirebon’. Penulis menyelesaikan
bahan ajar ini sebaik mungkin agar bermanfaat dalam proses pembelajaran teks deskripsi
bagi peserta didik kelas tujuh SMP dengan implementasi kurikulum merdeka.
Dalam bahan ajar ini, disajikan teks deskripsi dalam bentuk tulis dan tautan video
yang dapat diakses langsung ke youtube, yang dilengkapi dengan petunjuk pembelajaran
dengan menggunakan gaya belajar peserta didik, seperti: visual, auditori, dan kinestetik.
Teks deskripsi yang disajikan berkonten kearifan lokal Cirebon, mulai dari seni budaya,
hasil karya, objek wisata sejarah, dan kuliner masyarakat Cirebon. Bahan ajar ini disusun
dengan konten kearifan lokal, sehingga penggunaannya hanya untuk sekolah-sekolah di
wilayah Cirebon. Tujuan penyusunannya adalah untuk memudahkan peserta didik dalam
mempelajari teks deskripsi dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kearifan lokal
daerahnya.
Penulis sadar masih banyak kekurangan dari bahan ajar ini, dan kekeliruan yang
tentu saja jauh dari sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca
dan pengguna memberi kritik dan saran terhadap bahan ajar ini agar penulis dapat terus
meningkatkan kualitasnya.
Demikian bahan ajar ini dibuat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami
informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai pembelajaran teks deskripsi, konten
kearifan lokal, dan pengimplementasiannya dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Cirebon, Mei 2023
Penulis
Mulyoto
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------ i
Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------- iii
Capaian Pembelajaran ---------------------------------------------------------- iv
Petunjuk -------------------------------------------------------------------------- vii
Tema 1 Jelajah Seni Budaya --------------------------------------------------- 1
1. Tari Topeng ----------------------------------------------------------------- 2
2. Tari Sintren ----------------------------------------------------------------- 4
3. Kesenian Gembyung ------------------------------------------------------- 6
4. Nadran ----------------------------------------------------------------------- 7
Tema 2 Jelajah Karya ----------------------------------------------------------- 9
1. Batik Megamendung ------------------------------------------------------- 10
2. Topeng Cirebon ------------------------------------------------------------- 11
3. Lukisan Kaca ---------------------------------------------------------------- 13
Tema 3 Jelajah Wisata Sejarah ------------------------------------------------ 15
1. Gua Sunyaragi -------------------------------------------------------------- 16
2. Keraton Kasepuhan -------------------------------------------------------- 18
3. Keraton Kanoman ---------------------------------------------------------- 21
4. Keraton Kacirebonan ------------------------------------------------------ 23
Tema 4 Jelajah Kuliner --------------------------------------------------------- 25
1. Empal Gentong ------------------------------------------------------------- 26
2. Nasi Jamblang -------------------------------------------------------------- 27
3. Docang ----------------------------------------------------------------------- 29
4. Nasi Lengko ----------------------------------------------------------------- 30
Jurnal Membaca ----------------------------------------------------------------- 31
Refleksi --------------------------------------------------------------------------- 32
Rangkuman ---------------------------------------------------------------------- 33
Uji Kompetensi ------------------------------------------------------------------ 36
Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------- 38
Glosarium ------------------------------------------------------------------------ 40
Profil Penulis --------------------------------------------------------------------- 41
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | ii
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Sumber Halaman
1.1 Tari Topeng Liputan 6.com 3
1.2 Tari Sintren Detik.com 5
1.3 Kesenian Gembyung Pitujuh 6
1.4 Nadran Republika News 7
2.1 Struktur Teks Deskripsi Brainly.co.id 9
2.2 Kaidah Kebahasaan Teks Ruang Guru 10
Deskripsi
2.3 Batik Megamendung Wikipedia 10
2.4 Topeng Panca Wanda Pemkot Cirebon 12
2.5 Lukisan Kaca WordPress.com 13
3.1 Gua Sunyaragi Disparbud Jabar 17
3.2 Keraton Kasepuhan Cirebon Disbudpar Kota Cirebon 19
3.3 Kompleks Siti Inggil Kiddos’ Travel Stories 20
3.4 Kereta Paksi Naga Liman Detik.com 20
3.5 Keraton Kanoman Disbudpar Kota Cirebon 21
3.6 Mande Pancaratna Native Indonesia.com 21
3.7 Lawang Seblawong Keraton On My Way 22
Kanoman
3.8 Keraton Kacirebonan Mechtadeera 23
3.9 Jinem Prabayaksa Pusaka Pusaka.com 24
4.1 Empal Gentong Kompas.com 27
4.2 Nasi Jamblang Kompas.com 28
4.3 Docang Pegi pegi 29
4.4 Nasi Lengko Kompas.com 30
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | iii
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran Fase D Kelas VII
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang
beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta
didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya
dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan
menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan
kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks penguatan karakter.
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan Peserta didik dapat
mengevaluasi informasi berupa gagasan, menyimak dan menilai
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau kesesuaian teks deskripsi
pesan yang akurat dari berbagai tipe teks yang dipaparkan teman.
(nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi
dan mengevaluasi berbagai informasi dari
topik aktual yang didengar.
Membaca Peserta didik memahami informasi berupa Peserta didik dapat
dan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau mengidentifikasi struktur,
Memirsa pesan dari teks deskripsi, narasi (cerita dan ciri kebahasaan teks
fantasi), puisi, eksplanasi dan eksposisi dari deskripsi.
teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Peserta didik menginterpretasikan informasi
untuk mengungkapkan simpati, kepedulian,
empati atau pendapat pro dan kontra dari teks
visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | iv
menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta
didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang
dibaca dan dipirsa.
Berbicara Peserta didik mampu menyampaikan Peserta didik dapat
dan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau mendeskripsikan objek
Mempresen pesan untuk tujuan pengajuan usul, secara lisan baik secara
tasikan pemecahan masalah dan pemberian solusi langsung maupun dalam
secara lisan dalam bentuk monolog dan bentuk video (vlog)
dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu menggunakan dan mengembangkan
kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan untuk
berbicara dan mempresentasikan. Peserta
didik mampu menggunakan ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik mampu
berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif,
dan santun. Peserta didik mampu didik
mampu mengungkapkan dan
mempresentasikan berbagai topik aktual
secara kritis. Menuturkan dan menyajikan
ungkapan simpati, empati, peduli, perasaan,
dan penghargaan dalam bentuk teks
informasional dan fiksi melalui teks
multimodal.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | v
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, Peserta didik dapat
pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis memaparkan ciri benda
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan yang berkaitan dengan
kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil kearifan lokal di daerahnya
penelitian menggunakan metodologi dalam berbagai bentuk
sederhana dengan mengutip sumber rujukan media tulis.
secara etis. Menyampaikan ungkapan rasa
simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan
penghargaan secara tertulis dalam teks
multimodal.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | vi
PETUNJUK
Bahan ajar elektronik ini berisi materi pembelajaran, petunjuk gaya belajar,
dan soal latihan teks deskripsi. Konten yang ada dalam bahan ajar ini berbasis
kearifan lokal Cirebon. Bahan ajar ini terdiri atas empat bagian yang disusun
berdasarkan elemen capaian pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu (1) menyimak
dengan subtema jelajah seni budaya, (2) membaca dan memirsa dengan subtema
jelajah karya, (3) berbicara dan mempresentasikan dengan subtema jelajah wisata
sejarah, (4) menulis dengan subtema jelajah kuliner.
Pada setiap subtema terdiri atas instruksi pembelajaran berdiferensiasi
dengan mengacu pada gaya belajar peserta didik, meliputi: (1) gaya belajar visual,
(2) gaya belajar auditori, dan (3) gaya belajar kinestetik. Selain itu bahan ajar ini
dilengkapi dengan latihan soal berdasarkan gaya belajar peserta didik.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon | vii
JELAJAH SENI BUDAYA
1
Menyimak
Tujuan Pembelajaran
Pada sub tema ini pembelajaran dimulai dengan mengajak kalian menjelajahi seni dan
budaya yang ada di Cirebon, meliputi: Tari Topeng, Tari Sintren, Kesenian Gembyung, dan
Nadran. Melalui kegiatan menyimak, kalian akan mempelajari, menyampaikan isi teks
deskripsi dan menemukan kesesuaian isi teks deskripsi yang telah dipelajari dengan teks
deskripsi yang dipaparkan teman.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bernalar kritis
Mari kita belajar
A. Petunjuk Pembelajaran Bagian 1
1. Bagi siswa dengan gaya belajar visual, silakan baca teks yang tersedia
2. Bagi siswa dengan gaya belajar audio visual atau auditori, silakan klik tautan
yang tersedia di bawah masing-masing teks
3. Bagi siswa dengan gaya belajar kinestetik, silakan lakukan wawancara
dengan orang-orang di lingkungan sekitar untuk mendapatkan informasi
sekait setiap judul teks yang dibahas
B. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kalian mendengar orang bercerita tentang suatu objek?
2. Apakah objek tersebut?
3. Dapatkah kalian membayangkan objek tersebut?
C. Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi merupakan teks yang bertujuan untuk mengajak pembaca
bersama-sama merasakan, menikmati, dan memahami obyek yang menjadi
sasaran penulis dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, teks ini
menggambarkan obyek atau kejadian dengan jelas, rinci, serta membuat
pembaca seakan-akan merasakan ataupun mengalami obyek yang dijabarkan
sehingga teks ini bisa dibilang berisi perincian obyek.
D. Ciri-ciri Teks Deskripsi
Teks deskripsi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lain.
Adapun yang termasuk ciri-ciri teks deskripsi sebagai berikut:
1. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek, bisa benda, orang, hewan,
atau peristiwa;
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan
pancaindra;
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 1
3. Berusaha membuat pembaca seolah-olah merasakan, melihat, atau
mengalami sendiri;
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu
objek secara terperinci.
Kegiatan 1
Sebagai contoh, bacalah teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan untuk
menyaksikan bentuk audio visualnya!
Teks 1
TARI TOPENG
Jenis tarian yang ada di Indonesia memang mempunyai keunikan dan ciri
khas tersendiri. Keunikan yang dimiliki ada di dalam gerakannya, properti, kostum
atau busana, makna tarian, dan juga sejarahnya. Salah satu tarian yang perlu kita
pahami adalah tari topeng. Ini merupakan tarian khas Indonesia yang berasal dari
Cirebon, Jawa Barat.
Tari topeng memiliki ciri utama yaitu para penari akan menggunakan
topeng untuk menutupi wajahnya. Tiap topeng yang digunakan oleh para penari
mempunyai ciri khas atau karakteristiknya sendiri. Hal inilah yang semakin
menambah keunikan dari budaya tari yang ada di Indonesia. Para tari topeng, para
penari disebut sebagai Dalang. Sebab, setiap penari akan memerankan tokoh atau
karakter yang berbeda-beda. Tarian tersebut biasanya akan dipentaskan oleh satu
orang penari atau sejumlah penari yang berkelompok.
Tari topeng sudah ada sejak abad ke-10 Masehi. Tarian ini kemudian
berkembang pada abad ke-10 hingga ke-16 Masehi. Saat itu adalah masa
pemerintahan Prabu Panji Dewa. Beliau adalah Raja Jenggala yang ada di Jawa
Timur. Lalu seiring berjalannya waktu, tari topeng mulai menyebar ke beberapa
daerah yang ada di Jawa Barat. Salah satunya adalah daerah Cirebon.
Ketika tari topeng hadir di daerah Cirebon, tarian ini kemudian berbaur
atau menyatu dengan kesenian daerah. Sehingga hal tersebut menciptakan sebuah
tarian yang khas dan unik. Tari ini mempunyai makna, simbol, dan juga filosofi
tertentu. Mulai dari percintaan, kepemimpinan, dan juga kebijaksanaan.
Awal mulanya, pertunjukan tari topeng hanya dilakukan di lingkungan
keraton saja. Namun seiring berkembangnya waktu, tarian tersebut juga digelar
untuk masyarakat umum sebagai sarana hiburan. Tari topeng juga digunakan
sebagai media penyebaran agama Islam. Oleh karena itu, tari ini dikemas menjadi
sebuah pertunjukan yang mengandung nilai filosofis dan juga lebih berwatak.
Tidak hanya mengandung unsur hiburan, tarian ini juga mempunyai nilai-
nilai dan pesan tertentu. Beberapa diantara nilai tersebut hadir dalam bentuk
simbolik. Dimana masih perlu pengertian supaya bisa menerapkannya dalam setiap
aspek kehidupan. Oleh sebab itu, tari topeng dipercaya mempunyai nilai
pendidikan. Seperti cinta, kepribadian, penggambaran hidup manusia dari kecil
hingga tua, dan angkara murka.
Pertunjukan tari topeng memiliki lima jenis yang diperankan oleh topeng-
topeng yang berbeda. Tiap topeng akan mempunyai karakter dan gambaran sendiri.
Seperti bentuk dan juga warnanya. Lima jenis topeng tersebut, yaitu: topeng Panji,
topeng Samba, topeng Rumyang, topeng Tumenggung, dan topeng Kelana.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 2
Perlengkapan pada tarian
ini tidak hanya topeng saja. Akan
tetapi, masih ada beberapa
perlengkapan lainnya yang juga
memiliki peran penting. Contohnya
busana para penari yang memiliki
lengan panjang dan dasi dengan
menggunakan peniti ukon.
Ukon ini merupakan mata
uang zaman dahulu. Selain itu, para
penari juga memakai ikat pinggang
yang dilengkapi dengan badong,
keris, kain batik, dan juga gelang.
Ada juga properti lain yaitu
selendang atau kain sampur, kaos
kaki yang panjangnya sampai lutut,
dan juga mongkron yang dibuat dari
batik lokoan.
Gambar 1.1 Tari Topeng
Pada bagian bawah, para penari menggunakan celana yang panjangnya
hingga bawah lutut. Tak lupa juga, penari menggunakan topeng yang dibuat dari
kayu. Penggunaan topeng saat menari dilakukan dengan cara menggigit di bagian
bantalan karet yang ada di dalam topeng. Kemudian kepala penari akan ditutup
dengan sobra yang dilengkapi dengan dua jamang dan sumping. Untuk penari yang
mementaskan tari topeng tumenggung. Maka akan ada tambahan properti yaitu
tutup kepala, peci, dan juga kacamata.
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/tari-topeng/
Tautan video teks Tari Topeng:
https://www.youtube.com/watch?v=ssc37BqMHck
Daftarlah istilah-istilah dalam teks berjudul “Tari Topeng” yang tidak dimengerti
lalu diskusikan dengan teman atau guru kalian! (jumlah baris dalam tabel di bawah
ini dapat bertambah sesuai dengan jumlah istilah yang tidak dimengerti). Arti kata-
kata tersebut juga dapat kalian cari pada kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI),
internet, atau bertanya kepada orang lain melalui wawancara.
No. Istilah yang tidak Arti dari istilah yang tidak
dimengerti dimengerti
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 3
Kegiatan 2
Pada kegiatan 2 ini, kalian akan diajak untuk menemukan informasi apa yang
terdapat pada teks di bawah ini. Silakan kalian baca teks di bawah ini atau klik
tautan di bawahnya untuk menyaksikan video tentang teks berjudul “Tari Sintren.”
Teks 2
TARI SINTREN
Sintren merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Cirebon,
Jawa Barat. Tidak hanya kesenian tradisional, Tari Sintren juga mengandung unsur
magis dalam pementasannya. Dengan demikian, Tari Sintren tidak boleh
dipentaskan hanya untuk mainan, melainkan harus dalam kerangka adat yang
baku. Dalam pementasannya, Tari Sintren dibawakan oleh penari yang
mengenakan kostum khusus dengan ciri khas berkacamata hitam.
Secara bahasa, Tari Sintren berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu
“si” dan “tren”. Kata “si” merupakan ungkapan panggilan yang berarti dia.
Sedangkan “tren” berasal dari kata tri atau putri. Sehingga kata sintren memiliki arti
si putri, yang dalam konteks tarian merujuk pada si penari. Selain itu, Sintren juga
diduga berasal dari kata “sindir” dan “tetaren”. Maksudnya adalah menyindir suatu
pihak melalui tari-tarian. Munculnya sintren berkaitan dengan sosok Seca Branti,
yaitu seorang abdi Pangeran Diponegoro yang berhasil melarikan diri ke daerah
Indramayu. Saat itu Seca Branti sering berkumpul dengan para pemuda untuk
membacakan syair-syair perjuangan. Lambat laun aktivitas itu diketahui oleh
Belanda dan dilarang. Belanda lebih menyukai kegiatan pemuda yang di dalamnya
ada minuman keras dan wanita penghibur. Untuk itu, kelompok pemuda bersama
Seca Branti lantas menghadirkan wanita untuk menari di tengah-tengah mereka.
Penari wanita ini hanya untuk mengelabuhi Belanda. Padahal aktivitas utama tetap
membacakan syair perjuangan melawan Belanda. Dalam perkembangannya
aktivitas Sintren semakin digemari oleh masyarakat dan berkembang menjadi
bentuk kesenian seperti saat ini.
Dalam Tari Sintren terdapat pemeran utama yaitu penari perempuan yang
masih gadis. Penari perempuan ini harus dalam keadaan suci, bahkan harus
melakukan puasa sebelum pementasan. Selain itu juga ada seorang pawang atau
dukun yang bertugas sebagai dalang Tari Sintren. Awalnya ki dukun akan
membakar kemenyan dan membaca mantra, yang disusul tetabuhan dari musik
pengiring. Berikutnya penari atau Nyi Putri yang sudah mengenakan busana khusus
lengkap dengan kacamata hitam akan masuk dalam kurungan ayam. Prosesi
masuknya penari ke kurungan ayam diiringi dengan syair “Turun Sintren”, yang
merupakan mantra untuk memanggil roh. Penari kemudian akan diikat seluruh
tubuhnya dan dimasukkan ke dalam kurungan ayam, dan diiringi syair “Bari Lais”.
Lalu ki dukun akan membacakan mantra kepada penari yang ada di dalam
kurungan seraya diiringi syair “Sih Solasih”. Saat syair “Sih Solasih” dinyanyikan,
penari di dalam kurungan akan melepas ikatan yang membelenggunya. Berikutnya
kurungan ayam akan dibuka. Saat itu ternyata penari sudah bisa lepas dari ikatan.
Nyi Putri akan mulai menari dan diiringi dengan syair “Widaderi Nger-
nger”. Penonton akan heran bagaimana penari bisa melepas ikatan yang kuat. Saat
Nyi Putri sedang menari ini para penonton akan melemparkan sesuatu ke arahnya.
Biasanya yang dilempar adalah uang. Bukannya senang, penari justru jatuh pingsan
saat dilempari uang. Saat penari pingsan ini ki dukun akan sigap menyadarkannya
dengan mantra-mantra yang dibacakan. Setelah siuman, Nyi Putri akan kembali
menari. Prosesi diakhiri dengan gerakan Temohon. Gerakan Temohon yaitu penari
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 4
akan mendatangi penonton yang hendak memberikan uang sebagai ucapan terima
kasih.
Dalam prosesi Tari Sintren itu
ada dua hal yang menonjol yaitu
kurungan ayam atau Ranggap dan uang.
Kurungan ayam yang berbentuk
melengkung menggambarkan fase
kehidupan manusia. Dalam hidup, ada
kalanya manusia di atas namun ada pula
saat-saat manusia di bawah. Hal ini akan
mengingatkan manusia terhadap dari dan
kemana mereka berasal, atau yang oleh
masyarakat Jawa disebut “sangkan
paraning dumadi”. Berikutnya adalah
uang. Uang dilemparkan oleh para
penonton saat penari sedang menarikan
tariannya. Anehnya, saat dilempar uang
penari justru jatuh pingsan. Hal ini
menjadi pengingat bagi manusia agar
tidak terlalu mendewakan duniawi dalam
hidup. Pingsannya penari mengingatkan
penonton bahwa serakah terhadap dunia
justru akan membuat manusia jatuh.
Gambar 1.2 Tari Sintren
Sumber:
https://bandung.kompas.com/read/2022/03/02/095656378/tari-
sintren-tarian-mistis-dari-cirebon-makna-dan-keunikan?page=all
Tautan teks Tari Sintren:
https://www.youtube.com/watch?v=X0Vsr78-M2Y&list=RDCMUC0a8JV-
qj1q6g76Ih31bY2Q&start_radio=1&rv=X0Vsr78-M2Y&t=585
Temukan informasi yang terkandung pada teks berjudul “Tari Sintren” tersebut!
No. Informasi yang ditemukan Letak Informasi
(Paragraf)
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 5
Kegiatan 3
Kegiatan 3 kalian akan belajar mengenali penggambaran objek berdasarkan
pancaindera. Bacalah teks di bawah ini lalu temukan kata kunci yang menandakan
penggunaan pancaindera dari kata atau kalimat dalam teks tersebut!
Teks 3
KESENIAN GEMBYUNG
Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian peninggalan para wali di
Cirebon. Seni ini merupakan pengembangan dari kesenian Terbang yang hidup di
lingkungan pesantren. Konon seperti halnya kesenian terbang, gembyung
digunakan oleh para wali yang dalam hal ini Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga
sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Cirebon. Kesenian Gembyung
ini biasa dipertunjukkan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti
peringatan Maulid Nabi, Rajaban dan Kegiatan 1 Syuro yang digelar di sekitar
tempat ibadah. Untuk pastinya kapan kesenian ini mulai berkembang di Cirebon
tak ada yang tahu pasti. Yang jelas kesenian Gembyung muncul di daerah Cirebon
setelah kesenian terbang hidup cukup lama di daerah tersebut.
Gembyung merupakan jenis musik ensambel yang di dominasi oleh alat
musik yang disebut waditra. Meskipun demikian, di lapangan ditemukan beberapa
kesenian Gembyung yang tidak menggunakan waditra tarompet. Setelah
berkembang menjadi Gembyung, tidak hanya eksis di lingkungan pesantren, karena
pada gilirannya kesenian ini pun banyak dipentaskan di kalangan masyarakat untuk
perayaan khitanan, perkawinan, bongkar bumi, mapag sri, dan lain-lain. Dan pada
perkembangannya, kesenian ini banyak di kombinasikan dengan kesenian lain. Di
beberapa daerah wilayah Cirebon, kesenian Gembyung telah dipengaruhi oleh seni
tarling dan jaipongan. Hal ini tampak dari lagu-lagu Tarling dan Jaipongan yang
sering dibawakan pada pertunjukan Gembyung. Kecuali Gembyung yang ada di
daerah Argasunya, menurut catatan Abun Abu Haer, seorang pemerhati Gembyung
Cirebon sampai saat ini masih dalam konteks seni yang kental dengan unsur
keislamannya. Ini menunjukkan masih ada kesenian Gembyung yang berada di
daerah Cirebon yang tidak terpengaruh oleh perkembangan masyarakat
pendukungnya. Kesenian Gembyung seperti ini dapat ditemukan di daearah
Cibogo, Kopiluhur, dan Kampung Benda, Cirebon. Orang-orang yang berjasa dalam
mempertahankannya adalah Musa, Rasyim, dan Karya.
Alat musik kesenian Gembyung
Cirebon ini adalah 4 buah kempling
(kempling siji, kempling loro, kempling
telu dan kempling papat), Bangker dan
Kendang. Lagu-lagu yang disajikan pada
pertunjukan Gembyung tersebut antara
lain Assalamualaikum, Basmalah, Salawat
Nabi dan Salawat Badar. Busana yang
dipergunakan oleh para pemain kesenian
ini adalah busana yang biasa dipakai untuk
ibadah shalat seperti memakai kopeah
(peci), Baju Kampret atau kemeja putih,
dan kain sarung.
Gambar 1.3 Kesenian Gembyung
Sumber: http://portalcirebon.blogspot.com/2009/01/kesenian-gembyung-khas-kota-santri.html
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 6
Tautan teks Kesenian Gembyung:
https://www.youtube.com/watch?v=aLzay_ZULSM
Penggambaran objek berdasarkan pancaindera dari teks berjudul “Kesenian
Gembyung.”
Letak dalam Pancaindera
No. Penggalan Kalimat
Paragraf yang digunakan
Kegiatan 4
Pada kegiatan 4, kalian akan belajar menceritakan teks deskripsi yang kalian baca
atau kalian tonton berjudul “Nadran.”
Teks 4
NADRAN
Tradisi Nadran adalah upacara adat nelayan yang dilaksanakan di pesisir
utara pantai pulau jawa, seperti Cirebon, Indramayu, dan Subang. Tradisi ini
merupakan hasil akulturasi budaya Islam dan Hindu yang diwariskan sejak ratusan
tahun secara turun-temurun. Penamaan tradisi ini menurut sebagian masyarakat,
berasal dari kata nazar yang mempunyai makna dalam agama Islam adalah
pemenuhan janji. Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap
tahun. Selain upacara ritual adat, kesenian tradisional serta pasar malam pun
diselenggarakan selama seminggu. Upacara Adat ini diselenggarakan antara bulan
Oktober sampai Desember.
Konon tradisi nadran sudah
ada sejak abad ke-15. Saat itu, Ki Ageng
Tapa atau Ki Jumatan Jati, penguasa
Cirebon, mengadakan syukuran
setelah putrinya tamat pesantren di
Karawang. Masyarakat menggelar
ider-ideran (arak-arakan), doa, hingga
makan bersama di Pelabuhan Muara
Jati. Ketika sedang makan, Ki Ageng
Tapa kedatangan siluman laut. Mereka
meminta makanan agar ikut mendapat
berkah. Mendengar itu, Ki Ageng Tapa,
berjanji membawakan makanan yang
diminta tahun depan. Nazar inilah
yang kemudian disebut nadran.
Gambar 1.4 Nadran
Inti upacara nadran adalah mempersembahkan sesajen (yang merupakan
ritual dalam agama Hindu untuk menghormati roh leluhurnya) kepada penguasa
laut agar diberi limpahan hasil laut, sekaligus merupakan ritual tolak bala
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 7
(keselamatan). Dan upacara ini bertujuan untuk mensyukuri nikmat atas hasil
tangkapan ikan yang melimpah, mengharap peningkatan hasil pada tahun
mendatang dan berdoa agar tidak mendapat aral melintang dalam mencari nafkah
di laut.
Sesajen yang diberikan disebut ancak, yang berupa anjungan berbentuk
replika perahu yang berisi kepala kerbau, kembang tujuh rupa, buah-buahan,
makanan khas, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam upacara ini juga disediakan
nasi tumpeng dan lauk pauk yang melimpah.
Sebelum ancak dilepaskan ke laut, terlebih dahulu diarak mengelilingi
tempat-tempat yang telah ditentukan sambil diiringi berbagai suguhan seni
tradisional, seperti tarling, genjring, barongsai, telik sandi, jangkungan, atau seni
kontemporer (drumband). Sedangkan nasi tumpeng dan lauk pauk lainnya
dibagikan kepada masyarakat sekitar, yang biasa disebut dengan bancakan atau
berkat. Setiap perayaan upacara nadran, selalu digelar wayang kulit selama satu
minggu.
Siapapun boleh ikut memeriahkan perayaan tersebut tanpa melihat latar
belakang (usia, agama, suku, jenis kelamin, dan lainnya). Oleh karena itu, pesta laut
ini sangat penting untuk dilestarikan, karena memiliki keunikan dan tujuan yang
baik.
Ternyata upacara tradisi nadran memiliki nilai-nilai filosofis yang luar
biasa, yang sejalan dengan ideologi Pancasila. Nilai-nilai yang dapat kita ambil
adalah solidaritas, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, peduli lingkungan, tanggung jawab sosial
dan aspek religius, yang tertuang dalam bentuk tari-tarian, nyanyian, dan doa-doa
yang merupakan bagian dari tradisi. Karakter dan watak warga desa pesisir yang
dikenal keras, ternyata dapat dilunakkan melalui upacara ini. Terbukti
pelaksanaannya mampu meningkatkan persaudaraan antar warga desa. Kita juga
dapat menerapkan nilai-nilai tradisi di atas dalam menghadapi segala situasi saat
ini. Dengan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbagi dan saling
tolong menolong antar sesama.
Sumber: https://hiacetransport.com/mengenal-tradisi-nadran-cirebon-untuk-
kesejahteraan-nelayan/
Tautan teks berjudul Nadran:
https://www.youtube.com/watch?v=u_Qdzb_HEzA
Ceritakan teks berjudul “Nadran” yang telah kalian baca, saksikan, atau kalian dapat
dari wawancara secara bergantian dengan teman kalian. Lalu komentari satu sama
lain kekurangan dan kelebihan baik dari segi isi teks maupun gaya bercerita!
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 8
JELAJAH KARYA
2
Membaca dan Memirsa
Tujuan Pembelajaran
Pada sub tema ini pembelajaran dimulai dengan mengajak kalian menjelajahi karya yang
dihasilkan masyarakat Cirebon, seperti: Batik Megamendung, Topeng Cirebon, dan Lukisan
Kaca. Melalui kegiatan membaca dan memirsa, kalian akan mengidentifikasi struktur, dan
ciri kebahasaan teks deskripsi.
Mari kita belajar
Petunjuk kerja
A. Petunjuk Pembelajaran Bagian 1
1. Bagi siswa dengan gaya belajar visual, silakan baca teks yang tersedia
2. Bagi siswa dengan gaya belajar audio visual atau auditori, silakan klik tautan
yang tersedia di bawah masing-masing teks
3. Bagi kalian yang menyukai gaya belajar kinestetik, silakan susun puzzle atau
teka teki silang yang disediakan gurumu sekait dengan karya yang
dihasilkan masyarakat Cirebon, seperti: Batik Megamendung, Topeng
Cirebon, atau Lukisan Kaca. Penyusunan puzzle atau teka teki silang akan
diinformasikan oleh gurumu.
B. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kalian tahu bangunan kelas kalian itu memiliki struktur?
2. Jika tahu, sebutkan dari atas sampai bawah!
C. Struktur Teks Deskripsi
Gambar 2.1 Struktur Teks Deskripsi
(Sumber: Brainly.co.id)
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 9
D. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
Gambar 2.2 Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
(Sumber: Ruang Guru)
Kegiatan 1
Bacalah teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan untuk menyaksikan bentuk
audio visualnya!
Teks 1
BATIK MEGAMENDUNG
Batik Megamendung merupakan
motif batik asal Cirebon yang memadukan
sentuhan khas Islam dan kultur China.
Batik ini menggambarkan bentuk
gumpalan awan yang familiar ditemukan
pada karya seni Tiongkok berupa piring,
kain, keramik, atau lukisan China,
Meskipun demikian, para pembatik
Cirebon menggambarkan corak awan
dengan model yang unik dan berbeda dari
awan khas Tiongkok pada waktu itu.
Gambar 2.3 Batik Megamendung
Penamaan batik Megamendung berasal dari dua kata yaitu Mega yang
memiliki arti langit atau awan dan Mendung yang memiliki arti langit yang gelap
atau meredup saat hujan akan turun. Memiliki motif utama yaitu awan, gradasi
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 10
yang umumnya terdapat pada batik ini menyimbolkan tujuh lapis langit dengan
keindahannya.
Menilik keunikan motifnya, ternyata terdapat unsur dari budaya
Tionghoa pada batik Megamendung. Hal ini karena banyaknya orang Tionghoa
yang datang ke Cirebon lewat pelabuhan Muara Jati. Dalam catatan sejarah, pada
abad ke 16, Sunan Gunung Jati yang kala itu menyebarkan agama Islam ke
Cirebon, menikahi seorang putri dari keturunan Tionghoa yaitu Putri Ong Tien.
Karenanya, banyak sekali benda atau hiasan yang dibawa dari Tiongkok
seperti kain, keramik, dan piring dengan hiasan motif awan. Pernikahan dua
tokoh ini pun yang menyatukan akulturasi budaya antara budaya masyarakat
Cirebon dan Tionghoa.
Motif Megamendung memiliki lima hingga tujuh lapis warna. Alasannya,
lima lapis warna menunjukkan simbol rukun Islam yang ada lima. Sementara
tujuh warna menunjukkan tujuh lapisan langit sebagaimana yang dilewati Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam saat melakukan isra’ mi’raj.
Lebih lanjut lagi, warna dasar yang menjadi pondasi utama dari batik ini
yaitu merah dan juga biru. Selain itu ada tujuh warna lainnya yang menjadi
pelengkapnya beberapa di antaranya yaitu ungu, jingga, coklat, putih, hitam,
hijau, dan juga kuning.
Sumber:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/12/13/legendaris-asal-
usul-batik-mega-mendung-motif-dan-maknanya-yang-kaya-perpaduan-
budaya
Tautan teks berjudul Batik Megamendung:
https://www.youtube.com/watch?v=S78hKxv1XHg
Setelah membaca atau menyaksikan video tentang Batik Megamendung,
tentukanlah struktur teksnya!
No. Struktur teks Paragraf
1. Identifikasi
2. Deskripsi bagian
3. Simpulan
Kegiatan 2
Bacalah teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan untuk menyaksikan bentuk
audio visualnya!
Teks 2
TOPENG CIREBON
Topeng Cirebon adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan
mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta
membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan
seorang perajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan
waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jaran, kayu waru,
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 11
kayu manga, dan kayu lame . Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari
topeng.
Topeng dalam filosofi kebudayaan Cirebon tidak hanya dipandang
sebagai kedok (bahasa Indonesia: topeng) dalam artian penutup wajah, namun
dipandang sebagai hiasan yang dipasang menempel pada bagian
depan serban (bahasa Indonesia: penutup kepala), hal tersebut terbukti dengan
adanya ungkapan di masyarakat Cirebon yang berbunyi ketop-ketop
gopeng (bahasa Indonesia: hiasan pada bagian depan serban).
Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati di kesultanan Cirebon, Sunan
Gunung Jati bekerjasama dengan Sunan Kalijaga memfungsikan Tari Topeng klono
sewandono sebagai bagian dari upaya penyebaran agama Islam dan sebagai
tontonan dilingkungan keraton, Sunan Kalijaga dirasa telah mampu memikat warga
pribumi untuk masuk islam melalui jalur budaya. Dengan kata lain, pada awalnya
topeng dijadikan sebagai media dakwah penyebaran agama Islam. Topeng Cirebon
memiliki lima jenis, yang disebut juga dengan istilah Topeng Panca Wanda.
Gambar 2.4 Topeng Panca Wanda
Jenis topeng Cirebon yang pertama adalah topeng panji, topeng panji ini
merupakan simbol berhati putih, bersih, tabularasa ibarat bayi yang baru lahir.
Warna topengnya putih polos hingga pakaian serba putih. Topeng panji juga
menyimbolkan peristiwa besar dan universal, yakni terciptanya alam semesta
beserta isinya. Topeng Panji ini mengulangi peristiwa primordial umat manusia,
dan bagaimana penciptaan manusia. Sehingga tidak mengherankan kalau di zaman
dahulu hanya ditarikan oleh para raja.
Jenis topeng yang kedua adalah topeng samba, topeng ini disebut juga
topeng pamindo merupakan topeng yang menggambarkan tentang seseorang yang
sedang memasuki fase kanak-kanak. Karena berperan untuk mewakili anak-anak,
maka gerakan yang dilakukan oleh penari ketika menari menggunakan topeng ini
begitu lincah dan juga lucu. Mirip seperti kelakukan anak-anak, bentuk topeng ini
pun menggambarkan wajah ceria, dan lucu dengan warna dasar putih.
Topeng Cirebon yang ketiga adalah topeng rumyang atau topeng remaja.
Topeng ini menggambarkan karakter yang mencirikan kedewasaan dengan tingkah
yang lincah, centil, namun kecentilannya ada pada tingkat kedewasaan. Secara fisik
topeng ini berwarna merah muda.
Jenis topeng yang keempat adalah topeng pati (tumenggung). topeng ini
menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta
bertanggung jawab. Topeng tumenggung merupakan satu-satunya topeng yang
menggunakan topi dan berkumis.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 12
Jenis topeng yang terakhir adalah topeng kelana. Topeng kelana ini
merupakan topeng yang menyimbolkan angkara murka, dan kerakusan manusia.
Secara fisik topeng ini berwarna merah dengan mata melotot, dan berkumis tebal.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Topeng_Cirebon
Tautan teks berjudul Topeng Cirebon:
https://www.youtube.com/watch?v=gLyzQGmkbFA
Setelah membaca atau menyaksikan video tentang Topeng Cirebon, tentukanlah
kaidah kebahasaan teksnya!
Kaidah
No. Penggalan Paragraf
Kebahasaan
1. Menggambarkan
secara konkret
2. Menggunakan
kalimat rincian
3. Menggunakan
pancaindera
4. Menggunakan
kata ganti orang
Kegiatan 3
Bacalah teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan untuk menyaksikan bentuk
audio visualnya!
Teks 3
LUKISAN KACA
Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon sejak abad ke-17 Masehi.
Keberadaannya bersamaan dengan berkembangnya Agama Islam di Pulau Jawa.
Lukisan Kaca berperan sebagai media dakwah Islam pada masa pemerintahan
Panembahan Ratu di Cirebon. Lukisannya berupa Kaligrafi dan Wayang. Pengaruh
Islam menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon, seperti gambar ka’bah, masjid
dan kaligrafi berisi ayat-ayat Alquran atau Hadits.
Gambar 2.5 Lukisan Kaca
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 13
Cerita wayang berpengaruh pada pilihan tema lukisan kaca. Para pengrajin
lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti Krisna, Arjuna, Rama, dan lain-lain.
Masa kejayaan lukisan kaca diperkirakan dimulai pada abad ke-19 sampai awal
abad ke-20. Sekurang-kurangnya hingga tahun 1950-an. Ketika itu hampir semua
rumah di Cirebon terpasang lukisan kaca. Lukisan kaca itu bukan sekedar hiasan,
namun dipercaya sebagai penolak bala. Pada tahun 1960-an merupakan masa-masa
suram bagi seniman lukis kaca. Sejak awal tahun 1980-an, aktivitas lukisan kaca
mulai bangkit dan terus berkembang.
Lukisan Kaca Cirebonan merupakan seni lukis dengan mempergunakan
media kaca. Teknik melukisnya dilakukan dengan cara terbalik atau melukis
dibagian belakang. Hasil lukisannya biasa dilihat dari bagian depan. Lukisan Kaca
Cirebonan memiliki keunikan dalam penggarapannya. Melukis di bagian belakang
sangat membutuhkan ketelitian, keterampilan dan kesabaran. Seorang Pelukis Kaca
harus mampu menghindarkan diri dari kesalahan ketika melakukan pengecatan.
Pewarnaannya menganut Gelap ke Terang dan Terang ke Gelap. Demikian pula,
ketelitian dalam menggoreskan kwas perlu dimiliki, agar tidak menabrak kontour
(garis gambar), ketelitian dalam mencampur/mengoplos warna dan ketelitian
dalam menentukan ragam hias.
Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/lukis-kaca-cirebon/
Tautan teks berjudul Lukisan Kaca:
https://www.youtube.com/watch?v=9vtIWEFn29Y
Setelah membaca atau menyaksikan video tentang Lukisan Kaca, tentukanlah
struktur dan kaidah kebahasaan teksnya!
1. Struktur teks
No. Struktur teks Paragraf
1. Identifikasi
2. Deskripsi bagian
3. Simpulan
2. Kaidah kebahasaan
Kaidah
No. Penggalan Paragraf
Kebahasaan
1. Menggambarkan
secara konkret
2. Menggunakan
kalimat rincian
3. Menggunakan
pancaindera
4. Menggunakan
kata ganti orang
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 14
JELAJAH WISATA SEJARAH
3
Berbicara dan Mempresentasikan
Tujuan Pembelajaran
Pada bab ini pembelajaran dimulai dengan mengajak kalian menjelajahi wisata sejarah yang
ada di Cirebon, meliputi: Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton kanoman, dan
Keraton Kacirebonan. Melalui kegiatan Berbicara dan Mempresentasikan, kalian akan
mendeskripsikan objek secara lisan baik secara langsung maupun dalam bentuk video (vlog).
Mari kita belajar
Petunjuk kerja
A. Petunjuk Pembelajaran Bagian 1
1. Bagi siswa dengan gaya belajar visual, silakan baca teks yang tersedia
2. Bagi siswa dengan gaya belajar audio visual atau auditori, silakan klik tautan
yang tersedia di bawah masing-masing teks
3. Bagi kalian yang menyukai gaya belajar kinestetik, silakan lakukan
kunjungan ke tempat bersejarah tersebut, seperti: Gua Sunyaragi, Keraton
Kasepuhan, Keraton Kanoman, atau Keraton Kacirebonan. Sebelumnya
lakukan perencanaan bersama gurumu.
B. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kalian melihat bangunan bersejarah?
2. Jika pernah, bangunan apakah itu? Jelaskan!
C. Cara Membuat Vlog
Kegiatan bernama vlogging (video blogging) ini juga terinspirasi dari
tren dunia internet sebelumnya, yaitu blogging. Banyak orang menjadi terkenal
dan kaya melalui blogging, seperti halnya vlogging. Bahkan banyak orang yang
menekuni kegiatan ini sebagai sebuah profesi dan menjadi sumber penghasilan
utama bagi sebagian orang. Faktanya, banyak pelajar saat ini bercita-cita
menjadi vlogger atau youtuber. Lalu bagaimana caranya?
1. Menentukan tujuan membuat vlog
Tujuan merupakan salah satu hal penting yang perlu ditentukan sejak awal
ketika ingin menjadi seorang vlogger. Apakah sekadar untuk kepuasan
pribadi, sekadar hobi atau ingin menghasilkan uang dari vlogging?
Hal ini tentu saja akan mempengaruhi performa vlogging. Misalnya saja
untuk bersenang-senang, Kalian bisa mengunggah video kapan saja dan
tema video bisa berubah sesuka kalian. Berbeda dengan menghasilkan
uang, kalian harus melakukannya dengan ide yang jelas. Mulai dari
pemilihan konten, pengeditan hingga penjadwalan siaran video di saluran
YouTube.
2. Merencanakan ide
Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan ide konten video
kalian. Tuliskan konsep-konsep yang terlintas dalam pikiran, lalu uraikan
ide-ide yang paling menarik dan unik. Kalian juga bisa membuat dialy vlog
yang hanya merekam aktivitas kalian sehari-hari. Namun pastikan ada yang
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 15
menarik dari video yang kalian buat, baik itu alur setiap video atau
kreativitas dalam mengedit video.
3. Menyiapkan peralatan
Di era moderen ini, kalian hanya bisa membuat vlog menggunakan ponsel
kalian. Perhatikan bahwa kamera ponsel harus memiliki kualitas yang
cukup baik. Untuk meningkatkan kualitas video, kalian memerlukan
beberapa alat tambahan seperti tripod, stabilizer, dan ponsel lain yang
berfungsi sebagai perekam atau mikrofon. Jika kalian ingin membuat video
yang lebih baik lagi dalam resolusi tinggi, gunakan kamera. Pilih perangkat
yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
4. Lakukan pengambilan gambar, editing, dan unggah video
Saat mengambil foto, perhatikan pencahayaan yang baik, sudut kamera,
dan teknik dasar pembuatan film lainnya. Hal-hal kecil ini akan membuat
video menjadi lebih elegan dan menarik.
5. Promosikan video
Bagi pemula, menarik penonton melalui video tentu sulit. Jadi, sebaiknya
kalian meminta bantuan dan mempromosikan video tersebut melalui
jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram atau secara pribadi
kepada orang-orang terdekat. Dengan begitu, video tersebut akan tersebar
cukup luas terlebih dahulu sebelum muncul di banyak rekomendasi video
lainnya.
Kegiatan
1. Bacalah keempat teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan yang ada di bawah
setiap teksnya untuk menyaksikan bentuk audio visualnya.
2. Gunakan keempat teks tersebut sebagai bahan untuk menginspirasi kalian
dalam membuat vlog.
3. Lakukan pembuatan vlog mengikuti langkah-langkah di atas.
4. Mintalah arahan dari guru dalam proses pembuatannya.
Teks 1
Gua Sunyaragi
Mengunjungi Cirebon, obyek-obyek wisata sejarah menjadi pilihan yang
dapat Anda kunjungi. Salah satu obyek wisata sejarah itu adalah Taman Sari Gua
Sunyaragi. Taman Sari Gua Sunyaragi berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi,
Kota Cirebon. Setiap akhir pekan Taman Sari Gua Sunyaragi ramai dikunjungi
masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Sejak dibuka sebagai objek wisata budaya dan
sejarah pada tahun 1980-an, kompleks Gua Sunyaragi ini memang menjadi tempat
wisata unggulan di Kota Cirebon.
Di tempat peninggalan bersejarah Kasepuhan Cirebon ini, Anda dapat
melihat arsitektur gua yang terbuat dari batuan karang dengan bangunan-
bangunan pelengkap layaknya taman. Sebelum menjelajahi Taman Sari Sunyaragi,
simak panduan yang dapat dilakukan agar tetap nyaman ketika berwisata di sana.
Kompleks gua tersebut dikenal sebagai tempat peristirahatan
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 16
Kasepuhan Cirebon dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.
Taman Sari Gua
Sunyaragi merupakan satu tempat yang
didesain sebagai tempat beristirahat para
sultan dan para pembantu
Kasepuhan Cirebon yang berbentuk
taman. Seperti taman pada umumnya,
terdapat beberapa pohon-pohon yang
tumbuh dan ada pula yang telah berumur
tua yang dapat melindungi panas
matahari. Namun, sebagian besar tempat
ini merupakan tempat terbuka yang
langsung terpapar sinar matahari. Ketika
Anda berwisata ke Sunyaragi, disarankan
untuk membawa pelindung kepala seperti
topi agar tetap nyaman ketika berwisata
dan terlindung dari sinar matahari.
Gambar 3.1 Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi memiliki 18 bangunan kuno dengan arsitektur yang unik,
yakni perpaduan seni arsitektur Indonesia klasik dan China terasa kental mewarnai
setiap ornamen bangunan. Struktur batu karang yang ditata sedemikian rupa
membentuk corak wadasan dan megamendung. Motif wadasan dan megamendung
diakui sebagai corak visual khas Cirebon yang dikenal masyarakat luas melalui
media kain batik. Gua Sunyaragi menjadi objek wisata yang sangat menarik, karena
arsitekturnya yang unik. Nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya
selalu menarik untuk dipelajari. Karena itu pula, Taman Sari Gua
Sunyaragi dijadikan tempat menarik bagi para pencinta fotografi.
Gaya Indonesia klasik atau Hindu dapat terlihat pada beberapa bangunan
berbentuk joglo. Misalnya, pada bangunan Bale Kambang, Mande Beling dan
gedung Pesanggrahan, bentuk gapura dan beberapa buah patung seperti patung
gajah dan patung manusia berkepala garuda yang dililit oleh ular. Seluruh ornamen
bangunan yang ada menunjukkan adanya suatu sinkretisme budaya yang kuat yang
berasal dari berbagai dunia. Namun, umumnya dipengaruhi oleh gaya arsitektur
Indonesia Klasik atau Hindu.
Kata Sunyaragi memiliki arti tempat untuk bermeditasi, jadi tidaklah heran
jika tempatnya pada waktu itu jauh dari kegiatan rakyat. Kompleks Taman Sari Gua
Sunyaragi dibagi menjadi dua, yakni ruang ibadah yang diklilingi taman, bangunan
gua dengan terowongan penghubung bawah tanah, serambi, kamar tidur, hingga
kamar mandi. Para pengawal yang menemani Sultan untuk menyepi di Taman Sari
Gua Sunyaragi akan berkumpul di Gua Pengawal. Anda juga bisa melihat tempat
dimana Sultan memberikan wejangan dan juga menyaksikan para prajuritnya
berlatih. Tempatnya berbentuk panggung supaya mendapat view yang bagus,
bernama Bangsal Jinem. Ada juga dua pintu yang konon memiliki kekuatan magis,
yakni bisa menghubungkan langsung ke Mekkah dan Cina.
Taman Sari Gua Sunyaragi memiliki gua-gua yang dapat dimasuki oleh para
wisatawan. Gua-gua tersebut bernama seperti Gua Peteng, Gua Pengawal, Gua
Pawon, Gua Arga Jumut, dan beberapa gua lain. Pintu gua didesain dengan bentuk
pintu yang rendah sehingga mengharuskan wisatawan untuk merunduk ketika
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 17
memasuki gua. Hal tersebut memiliki filosofi bahwa setiap manusia hendaknya
menghormati ketika memasuki tempat ini.
Taman Sari Gua Sunyaragi memiliki wilayah seluas 1,5 hektar. Di dalam
kompleks gua, Anda akan diajak menjelajah dengan cara berjalan kaki. Dari
memasuki gua, menelusuri taman hingga menaiki anak tangga bangunan. Stamina
Anda akan diuji ketika berwisata di bangunan cagar budaya ini. Agar tetap
bertenaga dan nyaman ketika berwisata di Sunyaragi, bawalah makan dan
minuman secukupnya. Setiap sudut-sudut kompleks gua menyimpan cerita-cerita
yang siap membawa para wisatawan ke masa lampau. Agar wisata sejarah di
bangunan cagar budaya ini menambah pengetahuan wisatawan, ajaklah pemandu
wisata yang berada di pintu gerbang. Pemandu wisata siap menemani penjelajahan
menembus ruang-ruang yang ada di Taman Sari Sunyaragi. Pemandu wisata akan
menemani rombongan wisatawan minimal lima orang. Untuk menyaksikan semua
ini, anda bisa langsung berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi dengan
membayar Rp 10000. Di bagian luar kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi terdapat
beberapa saung kecil yang menjajakan suvenir khas Cirebon. Lukisan kaca berbagai
ukuran serta topeng khas Cirebon dipajang di sana. Itu semua hasil karya para
seniman yang tergabung ke dalam Sanggar Alam Sunyaragi.
Sumber: AKSM Tour (https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/jawa-
barat/taman-sari-gua-sunyaragi-peristirahatan-kesultanan-di-jawa-
barat.html)
Tautan teks berjudul Gua Sunyaragi:
https://www.youtube.com/watch?v=Z6SSeP49zM8
Teks 2
Keraton Kasepuhan Cirebon
Cirebon merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Barat. Di
kota ini terdapat keraton yang termegah dan paling terawat di Cirebon. Nama
keraton tersebut adalah Keraton Kasepuhan Cirebon. Setiap sudut arsitekturnya
mempunyai makna yang dalam. Halaman depan dikelilingi oleh tembok bata
merah. Ikon Kota Cirebon adalah Keraton Kasepuhan Cirebon yang merupakan
tonggak sejarah di kota tersebut. Apabila anda sedang berkunjung ke Kota Cirebon,
maka tak akan lengkap jika anda belum mengunjungi wisata yang sudah terkenal
ini. Alamat lengkap Keraton Kasepuhan adalah di Jalan Kasepuhan No. 43,
Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota
Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Dapat ditempuh selama 30 menit dari Terminal Bus
Hajarmukti. Kesultanan Cirebon yang berlokasi di pantai utara pulau Jawa yang
menjadi perbatasan antara wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah membuat
kesultanan Cirebon menjadi pelabuhan sekaligus jembatan antara dua kebudayaan
yang berbeda. Kebudayaan jawa dan sunda tumbuh dengan damai disini.
Keraton yang berisi dua komplek bangunan bersejarah yaitu Dalem Agung
Pakungwati yang didirikan Pangeran Cakrabuana pada tahun 1430 dan komplek
keraton Pakungwati yang sekarang disebut Keraton Kasepuhan yang didirikan oleh
Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 Masehi. Sebutan Pakungwatii berasal
dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan
Sunan Gunung Jati. Dalam wafatnya di tahun 1549, Masjid Agung Sang Cipta Rasa
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 18
dalam usia yang sangat tua. Nama Ratu Dewi Pakungwati diabadikan dan
dimuliakan oleh Sunan Gunung Jati sebagai nama keraton, yaitu Keraton
Pakungwati yang sekarang disebut dengan Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan
merupakan salah satu dari bangunan peninggalan kesultanan Cirebon yang masih
terawat dengan baik sampai sekarang.
Gambar 3.2 Keraton Kasepuhan Cirebon
Di depan Keraton Kasepuhan Cirebon, terdapat alun-alun yang bernama
alun-alun Sangkala Buana yang pada zaman dahulu merupakan tempat latihan para
prajurit. Latihan tersebut biasanya diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada
waktu itu adalah Saptonan dan juga sebagai titik pusat pemerintahan keraton. Di
sebelah barat Keraton Kasepuhan Cirebon, anda dapat melihat Masjid yang cukup
megah hasil karya dari para wali. Dan di sebelah timur alun-alun, pada zaman
dahulu adalah tempat perekonomian yaitu pasar. Saat ini disebut Pasar Kasepuhan
dan dikenal dengan pocinya. Anda juga dapata membeli oleh-oleh di pasar yang
khas ini.
Memasuki jalan kompleks Keraton di sebelah kiri terdapat bangunan yang
cukup tinggi dengan tembok bata kokoh di sekelilingnya. Bangunan ini
bernama Siti Inggil atau dalam bahasa Cirebon sehari-harinya adalah lemah
duwur yaitu tanah yang tinggi. Sesuai dengan namanya bangunan ini memang
tinggi dan tampak seperti kompleks candi pada zaman Majapahit. Bangunan ini
didirikan pada tahun 1529, pada masa pemerintahan Syekh Syarif Hidayatullah
(Sunan Gunung Jati).
Di dalam kompleks Siti Inggil terdapat lima bangunan tanpa dinding yang
memiliki nama dan fungsi tersendiri. Pertama Mande Malang Semirang, bangunan
utama yang terletak di tengah dengan jumlah tiang utama enam buah yang
melambangkan rukun iman dan jika dijumlahkan keseluruhan tiangnya berjumlah
20 buah yang melambangkan 20 sifat-sifat Allah SWT. Bangunan ini merupakan
tempat sultan melihat latihan keprajuritan atau melihat pelaksanaan hukuman.
Kedua Mande Pendawa Lima, bangunan di sebelah kiri bangunan utama dengan
jumlah tiang penyangga lima buah yang melambangkan rukun islam. Bangunan ini
tempat para pengawal pribadi sultan. Ketiga Mande Semar Tinandu, bangunan di
sebelah kanan bangunan utama dengan dua buah tiang yang melambangkan dua
kalimat Syahadat. Bangunan ini adalah tempat penasehat Sultan/Penghulu.
Keempat Mande Pengiring, bangunan di belakang bangunan utama yang
merupakan tempat para pengiring Sultan. Kelima Mande Karasemen, bangunan
disebelah mande pangiring, tempat ini merupakan tempat pengiring
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 19
tetabuhan/gamelan. Dibangunan inilah sampai sekarang masih digunakan untuk
membunyikan gamelan Sekaten (Gong Sekati), gamelan ini hanya dibunyikan 2 kali
dalam setahun yaitu pada saat Idul Fitri dan Idul Adha.
Selain lima bangunan tanpa
dinding terdapat juga semacam tugu
batu yang berasal dari budaya Hindu
bernama Lingga Yoni yang merupakan
lambang dari kesuburan (Lingga berarti
laki-laki dan Yoni berarti perempuan)
dan bangunan Pengada yang berada
tepat di depan gerbang Pengada dengan
ukuran 17 × 9,5 m yang berfungsi
sebagai tempat membagikan berkat dan
tempat pemeriksaan sebelum
menghadap raja dan di atas tembok
sekeliling kompleks Siti Inggil ini
terdapat Candi Laras untuk penyelaras
dari kompleks Siti Inggil ini.
Gambar 3.3 Kompleks Siti Inggil
Untuk para pecinta fotografi, pasti tempat satu ini dapat dijadikan momen
yang bagus untuk setiap bidikan kameranya. Banyak spot foto yang unik yang dapat
anda jadikan latar. Tentu jangan sampai anda tidak membawa kamera dan seluruh
perlengkapan fotografi. Banyak tempat bersejarah yang dapat anda foto. Apabila
anda lebih menyukai foto selfie, tidak ada salahnya untuk berfoto selfie dengan latar
belakang bangunan yang bersejarah di Kota Cirebon. Jangan lupa untuk memberi
filter agar hasil bidikan terlihat lebih bagus lagi.
Ada pula kereta kencana Singa
Barong yang dibuat pada tahun 1549 oleh
Panembahan Losari dan digunakan oleh
semua sultan Cirebon. Anda dapat
memotret kereta kencana, namun tidak
boleh untuk dinaiki. Desain kereta kencana
ini terdapat akulturasi budaya Islam,
Hindu dan China. Anda dapat
menggunakan kendaraan pribadi ataupun
kendaraan umum untuk dapat mencapai
lokasi ini. Letaknya yanng strategis yang
berada di depan alun-alun Kota Cirebon
menjadikan wisata bersejarah ini dapat
diakses dengan mudah oleh para
wisatawan. Karena letaknya yang
berhadapan langsung dengan alun-alun,
maka anda juga dapat mampir untuk
sejenak beristirahat ataupun membeli
makanan yang banyak dijual di sekitar
alun-alun Cirebon, misalnya gorengan.
Gambar 3.4 Kereta Paksi Naga Liman
Sumber: https://www.tempatwisata.pro/wisata/Keraton-Kasepuhan-Cirebon
Tautan teks berjudul Keraton Kasepuhan:
https://www.youtube.com/watch?v=wmQ7Jne_2x0
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 20
Teks 3
Keraton Kanoman Cirebon
Keraton Kanoman didirikan oleh
Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran
Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I
pada sekitar tahun 1678 M. Kompleks
Keraton Kanoman yang mempunyai luas
sekitar 6 hektare ini berlokasi di belakang
pasar Kanoman Cirebon. Di Keraton ini
tinggal sultan ke dua belas yang bernama
Raja Muhammad Emiruddin berserta
keluarga. Keraton Kanoman merupakan
komplek yang luas, yang terdiri dari
bangunan kuno. Salah satunya saung yang
bernama bangsal witana yang merupakan
cikal bakal Keraton yang luasnya hampir
lima kali lapangan sepak bola.
Gambar 3.5 Keraton Kanoman
Area alun-alun Kanoman merupakan area terluar dari kompleks keraton
Kanoman. Pada area alun-alun Kanoman sebelah selatan menuju ke area Lemah
Duwur terdapat dua buah bangunan yang mengapit jalan masuk menuju Mande
Manguntur, bangunan tersebut adalah Pancaratna dan Pancaniti, selain itu juga
terdapat dua buah Cungkup tempat menyimpan alu dan lesung yang berada di
sebelah timur Pancaniti.
Pancaratna adalah bangunan
kayu tanpa dinding yang terletak di
sebelah barat jalan menuju Mande
Manguntur di area Lemah Duwur.
Bangunan ini menghadap utara berbentuk
bujursangkar dengan ukuran 8 x 8 meter
dan berlantai
keramik. Pancaratna adalah bangunan
terbuka (tanpa tembok) hanya ada tiang-
tiang yang menopang
atap. Pancaratna berfungsi sebagai
tempat menghadap atau tempat para
pembesar desa
menemui Demang atau Wedana (asisten
Bupati), selain itu Pancaratna juga
dijadikan tempat jaga prajurit kesultanan.
Gambar 3.6 Mande Pancaratna
Pancaniti adalah bangunan yang terletak di sebelah timur jalan
menuju Mande Manguntur, strukturnya sama dengan bangunan Pancaratna yang
merupakan bangunan terbuka (tanpa tembok), Pancaniti menghadap utara,
berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter dan berlantai
keramik. Pancaniti berfungsi sebagai tempat perwira melatih dan mengawasi
prajurit dalam latihan perang di alun-alun, Pancaniti juga berfungsi sebagai tempat
peristirahatan perwira tersebut, selain itu Pancaniti juga dijadikan sebagai tempat
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 21
pengadilan serta sebagai tempat jaga prajurit kesultanan. Cungkup Alu adalah
bangunan terbuka berukuran 0,7 x 1 x 1,5 meter, terbuat dari bahan kayu, beratap
genteng dan ditopang oleh 4 tiang. Cungkup Lesung adalah bangunan terbuka
berukuran 0,7 x 1 x 1,5 meter, terbuat dari bahan kayu, beratap genteng dan
ditopang oleh 4 tiang.
Area yang disebut sebagai lemah
duwur yang berarti tanah tinggi
dikarenakan tanah pada area ini
memang lebih tinggi dari halaman
sekitarnya. Area Lemah duwur ini
dipagar setinggi 1,30 meter dengan
bahan bata yang dicat putih dan dihias
dengan piringan keramik pada bagian
gapuranya. Ketika memasuki komplek
Siti Inggil (lemah duwur), pengunjung
akan menempuh lima titian dengan
melewati tiga buah pintu masuk ke
dalam komplek Siti Inggil. Tiga pintu
tersebut yaitu, Pintu Syahadatein
menghadap ke utara, pintu Kiblat
menghadap ke Barat dan Pintu Salawat
menghadap ke Selatan. Filosofi Pintu
Syahadatein apabila seseorang ingin
mencapai derajat yang tinggi maka kita
harus membaca syahadat sebagai syarat
muslim, Pintu kiblat memiliki makna
salah satu kewajiban seorang muslim
adalah melaksanakan ibadah salat, dan
Pintu Salawat bermakna agar seorang
muslim senantiasa mengucapkan
kalimat salawat Nabi Muhammad
sebagai junjungan dan tauladan umat
Islam.
Gambar 3.7 Lawang Seblawong Keraton Kanoman
Pada sisi utara, barat dan selatan pagar bata terdapat gapura untuk
memasuki area Lemah duwur. Gapura di sebelah utara memiliki ukuran tinggi 3
meter dan lebar 4 meter, di barat 5 meter dan lebar 4 meter, di selatan 2,50 meter
dan lebar 2 meter. Di dalam area ini terdapat 2 bangunan, yaitu Mande
Manguntur (tempat sultan) dan Panggung disebelah timurnya.
Lemah duwur sendiri dikelilingi oleh halaman yang luas, di halaman
tersebut terdapat bangunan yang disebut Lawang Seblawong dan Bale Paseban di
sebelah selatannya. Lawang Seblawong adalah gerbang besar yang terbuat dari
batu bata yang dilabur putih, berbentuk kori agung (paduraksa) dengan tinggi 9
meter, lebar 4,8 meter dan tebal 2 meter, pada bagian tengahnya terdapat sebuah
pintu yang terbuat dari kayu jati. Lawang Seblawong dihiasi oleh piring-piring
keramik yang ditempelkan pada permukaan dindingnya. Lawang
Seblawong hanya dibuka pada waktu perayaan maulid nabi Muhammad SAW. Bale
Paseban adalah bangunan yang tepat berada di sebelah selatan Mande
Manguntur dan Panggung, berukuran 12 x 12 x 4 meter, berbahan kayu,
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 22
berlantai tegel (ubin) dan merupakan bangunan terbuka (tanpa dinding). Pada Bale
Paseban hanya terdapat tiang-tiang yang menopang atap berbentuk limasan. Bale
Paseban berfungsi sebagai tempat tunggu untuk menghadap Sultan.
Sampai sekarang Keraton Kanoman masih taat memegang adat istiadat dan
pepakem, diantaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal, seminggu setelah Idul
Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon
Utara. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya
dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga
dikenal dengan Syarif Hidayatullah. Untuk mengobati rasa penasaran, silakan
berkunjung ke Keraton Kanoman.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Kanoman
Tautan teks berjudul Keraton Kanoman:
https://www.youtube.com/watch?v=mmh2S0wph08&t=12s
Teks 4
Keraton Kacirebonan
Alun-alun terbuka di Jalan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Cirebon,
menjadi area pertama yang menyambut pengunjung menuju sebuah bangunan
kuno bewarna hijau. Selanjutnya, Gapura Agung atau Lawang Agung dengan
ukiran bahasa Mataram Kuno bermakna Sultan Carbon Kerajaan Kacirebonan
menjadi gerbang penyambutan bagi para pengunjung di keraton ini. Inilah Keraton
Kacirebonan, salah satu dari tiga keraton yang ada di Cirebon dan merupakan
keraton yang termuda.
Keraton Kacirebonan merupakan keraton yang didirikan atas prakarsa
Pangeran Muhamad Haerudin. Dia adalah Putra Mahkota Sultan Kanoman ke-IV
yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Pangeran
Muhamad Haerudin mendirikan Kesultanan Kacirebonan dan memimpin
kesultanan Kacirebonan dengan gelar Sultan Carbon Amirul Mukminin pada tahun
1808.
Gambar 3.8 Keraton Kacirebonan
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 23
Menempati lahan seluas 2,5 hektar,
Keraton Kacirebonan memiliki Paseban
Kulon di sebelah kiri dan Paseban Wetan di
bagian kanan keraton. Keduanya berfungsi
sebagai tempat penerima tamu dan latihan
tari, yakni tari topeng khas Cirebon.
Masuk lebih ke dalam, Pintu
Selamat Tangkep di bagian tengah menjadi
pintu utama sebelum memasuki gedung
utama keraton. Pintu ini hanya dibuka saat
upacara khusus atau ketika ada tamu khusus
yang berkunjung ke keraton. Sedangkan
para pengunjung biasa bisa melewati Pintu
Kliningan yang terletak di sisi kiri dan kanan
Keraton. Pintu ini juga memiliki makna
sebagai bagian dari dua kalimat syahadat.
Gambar 3.9 Jinem Prabayaksa
Memasuki bangunan utama, Keraton Kacirebonan memiliki warna dengan
unsur hijau yang mendominasi delapan tiang sebagai pilar utama menopang
bangunan yang terlihat sangat terawat ini. Bagian serambi keraton atau disebut
dengan ruang Jinem Prabayaksa merupakan tempat dimana sultan bertemu
dengan tamu sekaligus tempat diadakannya acara ritual keraton.
Keraton Kacirebonan menyimpan berbagai benda-benda koleksi kuno yang
sarat dengan sejarah. Pedang, tombak, sampai alat pembuat jamu atau param yang
masih berbentuk batu tersimpan apik di salah satu ruangan di keraton.
Ruangan-ruangan bagian Keraton Kacirebonan menyimpan berbagai
benda yang berkaitan dengan keraton serta agama Islam. Kitab dari zaman para wali
hingga gamelan menjadi salah satu koleksi kuno yang dapat disaksikan saat
berkunjung ke Keraton Kacirebonan yang sangat memikat mata ini.
Sumber: https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/keraton-kacirebonan-keraton-
termuda-yang-memikat-di-cirebon/
Tautan teks berjudul Keraton Kacirebonan:
https://www.youtube.com/watch?v=uJ4UxdBIW28
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 24
JELAJAH KULINER
4
Menulis
Tujuan Pembelajaran
Pada bab ini pembelajaran dimulai dengan mengajak kalian menjelajahi kuliner yang ada di
Cirebon, seperti: Empal Gentong, Nasi Jamblang, Docang, dan Nasi Lengko. Melalui
kegiatan menulis, kalian akan memaparkan ciri benda yang berkaitan dengan kearifan lokal
kuliner di Cirebon dalam berbagai bentuk media tulis.
Mari kita belajar
A. Petunjuk Pembelajaran Bagian 1
1. Bagi siswa dengan gaya belajar visual, silakan baca teks yang tersedia
2. Bagi siswa dengan gaya belajar audio visual atau auditori, silakan klik tautan
yang tersedia di bawah masing-masing teks
3. Bagi kalian yang menyukai gaya belajar kinestetik, silakan mendeskripsikan
kuliner yang ada di Cirebon, seperti: Empal Gentong, Nasi Jamblang,
Docang, atau Nasi Lengko. Deskripsi tersebut dapat dilakukan dengan
menyediakan makanan tersebut, atau kalian memerhatikan pedagang
makanan tersebut ketika meracik makanan tersebut dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan jika ada langkah-langkah yang kurang jelas menurut
kalian.
B. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kalian membuat tulisan yang berisi cerita tentang ciri-ciri suatu
benda?
2. Jika pernah, benda apakah itu?
3. Apakah tulisan yang kalian buat pernah dibaca orang lain?
4. Jika pernah, apakah orang tersebut paham dengan isi tulisan kalian?
C. Langkah-langkah Menulis Teks Deskripsi
1. Menentukan obyek yang akan dideskripsikan
Langkah pertama dalam menulis teks deskripsi adalah menentukan objek
apa yang akan kalian tulis. Misalnya manusia, binatang, benda,
pemandangan alam, atau hal lain yang memiliki kekhususan dan
keberadaannya dapat dirasakan oleh pancaindera.
2. Membuat judul yang sesuai
Judul dibuat dengan tujuan untuk menarik pembaca, sehingga judul harus
dibuat semenark mungkin. Judul dapat diambil dari nama objek, ciri objek,
atau keberadaan objek.
3. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan sangat penting keberadaannya, karena kerangka
karangan merupakan dasar dalam pengembangan tulisan. Akan sulit suatu
tulisan dibuat jika tidak menggunakan kerangka karangan.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 25
4. Mencari data
Data harus dicari selengkap mungkin, sehingga objek yang akan
dideskripsikan dapat tergambarkan secara nyata oleh penulis dan
pendengar atau pembaca dari deskripsi tersebut.
5. Menata kalimat ke dalam struktur paragraf deskripsi
Menata kalimat maksudnya adalah mencari diksi yang tepat dan
memastikan agar setiap kata dan kalimat dalam paragrafnya runtun dan
mudah dipahami.
6. Menulis secara rinci obyek yang dibahas
Objek yang dibahas harus ditulis secara rinci dan detail, tidak boleh ada
sesuatu yang ditutupi. Tujuannya adalah agar deskripsi tersebut dapat
tersampaikan dengan sempurna kepada pembaca ataupun pendengar.
7. Menggunakan variasi kata yang menarik
Kata yang menarik tidak kalah penting dalam menulis deskripsi, dengan
kata yang menarik dapat membuat pembaca atau pun pendengar menjadi
tertarik untuk membaca atau mendengar deskripsi tersebut.
Kegiatan
1. Bacalah keempat teks deskripsi di bawah ini, atau klik tautan yang ada di bawah
setiap teksnya untuk menyaksikan bentuk audio visualnya.
2. Gunakan keempat teks tersebut sebagai bahan untuk latihan menulis teks
dengan sudut pandang berbeda.
3. Lakukan penulisannya dengan mengikuti langkah-langkah di atas.
4. Mintalah arahan dari guru dalam proses pembuatannya.
Teks 1
Empal Gentong
Mendengar kata Cirebon, kita mungkin teringat dengan empal gentong.
Makanan khas ini populer hingga ke penjuru negeri. Rasanya yang nikmat
membuat banyak orang menyukainya. Meskipun menemukan empal gentong
Cirebon di daerah lain tidaklah sulit, namun mencicipinya langsung dari daerah
asalnya akan berbeda cita rasanya.
Makanan ini memiliki nilai historis yang cukup dalam. Bagaimana cerita
dibalik makanan lezat nan menggoda selera ini? Yuk simak penjelasan berikut.
Empal gentong merupakan makanan khas Cirebon. Jika dilihat sekilas akan banyak
yang mengiranya sebagai gulai. Kedua makanan tersebut memang mirip, namun
sebenarnya bereda baik dari bumbu atau cara memasaknya.
Menurut Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat, Empal gentong
yang terbuat dari daging sapi yang diberi kuah tersebut ternyata memiliki filosofi.
Daging sapi diibaratkan sebagai perilaku manusia yang tidak memberikan
keindahan kepada orang lain, sedangkan kuahnya diibaratkan sebagai perangkat
lain berupa nilai agama. Sehingga jika digabungkan akan menjadi manusia yang
lebih baik dan teratur.
Dalam sejumlah catatan, makanan ini diperkirakan muncul pada abad ke
15 masehi dan dipercaya sebagai media penyebaran agama Islam di
Cirebon. Keyakinan tersebut diperkuat dengan bahan utamanya.
Pada awal kemunculannya, empal gentong dibuat dengan menggunakan
daging kerbau. Pemilihan jenis daging ini karena pada masa itu masyarakat Cirebon
banyak menganut agama Hindu. Sementara sapi merupakan hewan sakral di agama
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 26
tersebut sehingga tidak diperkenankan untuk dikonsumsi. Sebagai gantinya,
makanan ini terbuat dari daging kerbau.
Empal gentong Cirebon ini
merupakan perpaduan budaya Jawa,
Arab, India, dan Cina yang berakulturasi
dengan baik. Dilihat dari ciri
makanannya, empal gentong memiliki
kuah seperti gulai yang merupakan
makanan dengan pengaruh Arab dan
India. Sedangkan bumbu-
bumbunya berasal dari budaya Cina dan
lokal.
Gambar 4.1 Empal Gentong
Selain itu, di dalam makanan ini biasanya dicampur jeroan, bahan yang
sering dijumpai pada makanan khas Tionghoa. Daerah Cirebon memang menjadi
pelabuhan tempat singgahnya pedagang dari berbagai negara, tak heran jika
akhirnya semua budaya berakulturasi. Sumber lain menyebutkan bahwa nama
empal gentong diambil dari cara memasaknya yang dibuat di dalam kuali atau
periuk tanah liat atau gentong. Kemudian dimasak di atas tungku dengan bahan
bakar kayu.
Proses memasak makanan ini membutuhkan waktu yang sangat lama,
minimal lima jam. Poses memasak yang lama membuat empal gentong di Cirebon
memiliki rasa yang lezat. Bumbu didalamnya meresap sempurna dan tekstur
dagingnya juga matang dan empuk.
(Sumber: https://katadata.co.id/redaksi/berita/6116646f6f7c4/sejarah-dan-pilihan-tempat-
makan-empal-gentong-cirebon-yang-terkenal)
Tautan video teks berjudul Empal Gentong:
https://www.youtube.com/watch?v=ViyQrSF92Ug
Teks 2
Nasi Jamblang
Nasi Jamblang (sega Jamblang) awalnya makanan para pekerja paksa pada
zaman Belanda. Mereka sedang membangun Jalan Raya Daendels sepanjang 1000
kilometer dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon.
Sega Jamblang atau Nasi Jamblang merupakan makanan khas dari
Cirebon, Jawa Barat. Paling khas dari kuliner ini, nasinya dibungkus daun jati. Nasi
pun jadi pulen. Nama Jamblang diambil dari nama daerah asal pertama sang
penjual. Tidak ada kaitan dengan buah jamblang.
Jika mengunjungi Kota Cirebon, tidak lengkap tanpa wisata kuliner. Salah
satu yang wajib dicoba adalah Sega Jamblang. Sajiannya, nasi dibungkus daun jati
setiap porsinya. Satu porsi nasi umumnya satu kepal tangan. Jadi untuk sekali
makan minimal dua bungkus nasi. Sedangkan aneka lauk disajikan secara
prasmanan.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 27
Paling tidak, 10 tahun terakhir,
sepanjang jalan Pantura Cirebon, sampai
masuk Kota Cirebon, sudah banyak
dijumpai penjual Sega Jamblang. Baik
yang berbentuk restoran atau tenda di
pinggir jalan. Yang restoran umumnya
juga menjual makanan khas Cirebon
lainnya. Seperti Empal Gentong dan Sega
Lengko.
Mereka menjajakan Sega
Jamblang dengan konsep yang hampir
sama. Meja ukuran besar ditempatkan di
tengah. Di atasnya aneka lauk pauk yang
diambil secara prasmanan oleh pembeli.
Sedangkan nasi sudah dibungkus daun
jati yang diletakkan di bakul berukuran
besar.
Gambar 4.2 Nasi Jamblang
Seorang pelayan akan menyajikan nasi yang dibungkus daun jati itu sesuai
porsinya. Kemudian diberi sambel goreng. Setelah itu, pembeli baru bisa memilih
menu lainnya secara prasmanan. Jika di warung tenda, pembeli duduk di bangku
yang melingkari menu prasmanan. Kalau di restoran disediakan meja makan.
Di beberapa tempat, Sega Jamblang tidak menggunakan daun jati. Tetapi
memakai kertas nasi. Alasannya, susah mendapatkan daun. Namun, tetap
mayoritas masih setia mempertahankan daun jati. Selama ini, daun jati dipasok dari
wilayah Cirebon dan sekitarnya. Seperti Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.
Dari banyaknya penjual, ada beberapa lokasi yang akrab di telinga. Yakni,
Nasi Jamblang Mang Dul di Jalan Cipto Mangunkusumo. Tepatnya di depan Grage
Mal Cirebon. Ada juga Nasi Jamblang Pelabuhan, terletak di sebelah Taman Ade
Irma Suryani, Pelabuhan Cirebon.
Lokasi lainnya adalah Sega Jamblang Bu Nur yang berada di Jalan
Cangkringan, Kota Cirebon. Untuk harga cukup terjangkau. Rata-rata setiap item
makanan dijual Rp 1000 sampai Rp 5000. Jadi, satu porsi makan antara Rp 15 ribu
sampai Rp 20 ribu.
Lauk yang disajikan sebagai pelengkap Sega Jamblang banyak pilihannya.
Mulai sambal goreng, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel, sate
kentang, telur dadar atau telur goreng, semur ikan, ikan asin, tahu tempe, dan
lainnya.
Dari sekian menu yang harus dicoba adalah sambel goreng. Cabai merah
dengan rasa khas. Lainnya adalah balakutak hitam. Makanan cumi-cumi atau
sotong berkuah kental itu dimasak bersama dengan tintanya. Jadi masakan
berwarna hitam seperti rawon.
Memang, sensasi nasi yang dibungkus daun jati, terasa. Nasi sangat pulen.
Apalagi, sebelum disantap, nasi disiram kuah semur. Nendang di lidah. Pantas saja,
ada warga Jakarta yang pertama kali makan Sega Jamblang, mengaku, nasinya
bikin ngantuk saking pulennya. Jadi, wajib dicoba.
(Sumber: https://indonesia.go.id/kategori/pariwisata/506/sega-
jamblang-setia-dibungkus-daun-jati?lang=1)
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 28
Tautan teks berjudul Nasi Jamblang:
https://www.youtube.com/watch?v=QncyUZtkj9w
Teks 3
DOCANG
Setiap kota di Indonesia mempunyai makanan khas masing-masing yang
disertai dengan sejarahnya. Seperti makanan khas asal Cirebon bernama Docang
ini. Makanan yang ada unsur kacang hijaunya tersebut memiliki histori sangat
menarik. Pasalnya, digadang-gadang, makanan ini dulunya digunakan untuk
meracuni para Wali Songo ketika menyebarkan ajaran Agama Islam.
Penyebaran Agama Islam yang dilakukan oleh Wali Songo ternyata tidak
berjalan mulus seperti yang diharapkan. Ada banyak kendala yang terjadi,
khususnya orang-orang yang tidak menyukai para wali ini. Contohnya seperti salah
satu pangeran di Cirebon yang tidak disebutkan namanya. Demi menggagalkan
usaha dari para wali, ia nekat menghidangkan docang dan menambahkan racun di
dalamnya. Kemudian ia menyajikan makanan tersebut ketika para wali berkumpul
di Masjid Agung Keraton Cirebon. Namun, usaha si pangeran pun gagal karena wali
songo tidak menderita sakit apa-apa. Bahkan, mereka sangat menyukai makanan
satu ini.
Docang ternyata bukan
sembarang nama. Docang merupakan
gabungan dari dua kata. Do dari kata
bodo yang artinya baceman dage atau
oncom. Sedangkan Cang berarti
kacang hijau yang telah berubah
menjadi taoge. Alasan mengapa
kacang dan oncom yang dijadikan
nama karena keduanya merupakan
bahan makanan inti dari pembuatan
docang.
Gambar 4.3 Docang
Makanan yang dulunya sangat sederhana, kini bahannya sudah
dikembangkan oleh para penduduk Cirebon. Salah seorang penjual docang
mengatakan apabila bahan makanan ini sudah bertambah banyak. Campuran
potongan lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, taoge, dan kerupuk.
Bahan-bahan tadi kemudian disiram dengan kuah dage atau oncom. Di Cirebon
sendiri, docang umumnya dijadikan sebagai menu sarapan pagi. Meski begitu, tidak
jarang juga dapat ditemukan para penjual docang yang biasa berjualan siang hingga
malam hari.
Sumber: https://travelingyuk.com/docang-cirebon/208172/
Tautan teks berjudul Docang:
https://www.youtube.com/watch?v=sy0meclv1xU&list=RDCMUC9k2I91keO6p29
T2EmCyt5A&start_radio=1&rv=sy0meclv1xU&t=311
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 29
Teks 4
NASI LENGKO
Salah satu makanan khas Cirebon yang mempunyai cita rasa tersendiri
terutama paling banyak dicari oleh pelancong ketika berkunjung dan berwisata ke
daerah Cirebon dan sekitarnya adalah nasi lengko. Nasi lengko sendiri banyak
ditemukan di daerah Cirebon, dan sekitarnya. Nasi lengko mempunyai ciri khas
tersendiri jika dibandingkan beberapa apa menu makanan lain, sehingga hal ini
membuat banyak wisatawan yang berasal dari luar daerah Jawa Barat sangat
menyukai jenis makanan ini.
Nasi lengko sendiri adalah kudapan antara perpaduan nasi dengan isian
diantaranya sayur dan juga gorengan, seperti tahu dan juga tempe yang
ditambahkan daun kucai, mentimun, sampai taoge. Untuk menjadikan makanan ini
menjadi khas dan super nikmat yaitu ditambahkan taburan saus kacang yang
mempunyai rasa gurih dan juga ditambahkan kecap di atasnya, bagi para pecinta
makanan yang pedas, maka nasi lengko pun sangat nikmat ditambahkan cabai
sehingga akan membuat lidah bergoyang.
Nasi lengko yang mempunyai
nama lain sega lengko adalah makanan
khas masyarakat pantai utara termasuk
menjadi makanan yang berasal dari
Cirebon, makanan ini adalah makanan
yang sederhana akan tetapi penuh protein
dan karbohidrat serta rendah kalori,
dikarenakan bahan yang digunakan 100%
non hewani.
Gambar 4.4 Nasi Lengko
Biasanya nasi lengko sangat nikmat jika disajikan dengan sate ataupun
kerupuk dan juga nasi lengko pun diberikan topping tempe goreng dan tahu goreng
yang dipotong kecil yang selanjutnya diletakkan di atas piring nasi dan
ditambahkan beberapa bahan lain sehingga menjadi nasi lengko khas Cirebon.
Itulah pembahasan tentang nasi lengko khas Cirebon yang mempunyai cita
rasa sangat nikmat dan lezat. Nasi lengko pun menjadi salah satu nasi yang sangat
baik terutama bagi yang tidak menyukai daging, dikarenakan nasi lengko pada
awalnya sama sekali tidak ditambahkan zat hewani seperti daging ataupun ikan teri
karena sebagian besar bahan yang digunakan adalah karbohidrat dan rendah kalori.
Sumber: https://theragran.co.id/sejarah-dan-resep-membuat-nasi-lengko-khas-cirebon/
Tautan teks berjudul Nasi Lengko:
https://www.youtube.com/watch?v=6QqTpYhILqo
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 30
JURNAL MEMBACA
Buku apa yang kalian baca minggu ini? Bagaimana pendapat kalian tentang buku
tersebut? Tulislah ulasan singkat tentang buku tersebut pada jurnal berikut ini!
Jurnal Membaca
Hari/Tanggal : ……………………………………………………………
Nama : ……………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………
Nama Penulis : …………………………………………………………………………………….
Judul Buku : …………………………………………………………………………………….
Penerbit : …………………………………………………………………………………….
Tahun Terbit : …………………………………………………………………………………….
Buku tersebut bercerita tentang:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Pendapat kalian tentang isi buku tersebut:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 31
Refleksi
Pada bahan ajar ini kalian sudah selesai mempelajari teks deskripsi. Mulai dari
pengertian, ciri-ciri, struktur teks deskripsi, kaidah kebahasaannya, sampai dengan
menulisnya dan menyampaikannya dalam bentuk tulisan maupun lisan. Untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman kalian tentang teks deskripsi, mari kita
lakukan refleksi dengan memberi tanda centang pada tabel di bawah ini!
Sudah Masih perlu
No. Pengetahuan dan Kegiatan
Paham belajar lagi
1. Saya memahami pengertian teks deskripsi
2. Saya memahami isi dari teks deskripsi yang
telah saya baca, dengar, maupun tonton
3. Saya dapat memahami struktur teks deskripsi
4. Saya dapat memahami ciri/kaidah
kebahasaan teks deskripsi
5. Saya dapat menulis teks deskripsi dengan
memerhatikan struktur dan kaidah
kebahasaannya
6. Saya dapat menyampaikan atau
mendeskripsikan suatu objek dengan berbagai
moda atau media
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 32
RANGKUMAN
A. Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi merupakan teks yang bertujuan untuk mengajak pembaca
bersama-sama merasakan, menikmati, dan memahami obyek yang menjadi
sasaran penulis dengan sebaik-baiknya. Dengan kata lain, teks ini
menggambarkan obyek atau kejadian dengan jelas, rinci, serta membuat
pembaca seakan-akan merasakan ataupun mengalami obyek yang dijabarkan
sehingga teks ini bisa dibilang berisi perincian obyek.
B. Ciri-ciri Teks Deskripsi
Teks deskripsi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lain.
Adapun yang termasuk ciri-ciri teks deskripsi sebagai berikut:
1. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek, bisa benda, orang, hewan,
atau peristiwa
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan
pancaindra
3. Berusaha membuat pembaca seolah-olah merasakan, melihat, atau
mengalami sendiri
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu
objek secara terperinci.
C. Struktur Teks Deskripsi
Gambar 2.1 Struktur Teks Deskripsi
(Sumber: Brainly.co.id)
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 33
D. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
Gambar 2.2 Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
(Sumber: Ruang Guru)
E. Cara Membuat Vlog
Kegiatan bernama vlogging (video blogging) ini juga terinspirasi dari
tren dunia internet sebelumnya, yaitu blogging. Banyak orang menjadi terkenal
dan kaya melalui blogging, seperti halnya vlogging. Bahkan banyak orang yang
menekuni kegiatan ini sebagai sebuah profesi dan menjadi sumber penghasilan
utama bagi sebagian orang. Faktanya, banyak pelajar saat ini bercita-cita
menjadi vlogger atau youtuber. Lalu bagaimana caranya?
1. Menentukan tujuan membuat vlog
Tujuan merupakan salah satu hal penting yang perlu ditentukan sejak awal
ketika ingin menjadi seorang vlogger. Apakah sekadar untuk kepuasan
pribadi, sekadar hobi atau ingin menghasilkan uang dari vlogging?
Hal ini tentu saja akan mempengaruhi performa vlogging. Misalnya saja
untuk bersenang-senang, Kalian bisa mengunggah video kapan saja dan
tema video bisa berubah sesuka kalian. Berbeda dengan menghasilkan
uang, kalian harus melakukannya dengan ide yang jelas. Mulai dari
pemilihan konten, pengeditan hingga penjadwalan siaran video di saluran
YouTube.
2. Merencanakan ide
Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan ide konten video
kalian. Tuliskan konsep-konsep yang terlintas dalam pikiran, lalu uraikan
ide-ide yang paling menarik dan unik. Kalian juga bisa membuat dialy vlog
yang hanya merekam aktivitas kalian sehari-hari. Namun pastikan ada yang
menarik dari video yang kalian buat, baik itu alur setiap video atau
kreativitas dalam mengedit video.
3. Menyiapkan peralatan
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 34
Di era moderen ini, kalian hanya bisa membuat vlog menggunakan ponsel
kalian. Perhatikan bahwa kamera ponsel harus memiliki kualitas yang
cukup baik. Untuk meningkatkan kualitas video, kalian memerlukan
beberapa alat tambahan seperti tripod, stabilizer, dan ponsel lain yang
berfungsi sebagai perekam atau mikrofon. Jika kalian ingin membuat video
yang lebih baik lagi dalam resolusi tinggi, gunakan kamera. Pilih perangkat
yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
4. Lakukan pengambilan gambar, editing, dan unggah video
Saat mengambil foto, perhatikan pencahayaan yang baik, sudut kamera,
dan teknik dasar pembuatan film lainnya. Hal-hal kecil ini akan membuat
video menjadi lebih elegan dan menarik.
5. Promosikan video
Bagi pemula, menarik penonton melalui video tentu sulit. Jadi, sebaiknya
kalian meminta bantuan dan mempromosikan video tersebut melalui
jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram atau secara pribadi
kepada orang-orang terdekat. Dengan begitu, video tersebut akan tersebar
cukup luas terlebih dahulu sebelum muncul di banyak rekomendasi video
lainnya.
F. Langkah-langkah Menulis Teks Deskripsi
1. Menentukan obyek yang akan dideskripsikan
Langkah pertama dalam menulis teks deskripsi adalah menentukan objek
apa yang akan kalian tulis. Misalnya manusia, binatang, benda,
pemandangan alam, atau hal lain yang memiliki kekhususan dan
keberadaannya dapat dirasakan oleh pancaindera.
2. Membuat judul yang sesuai
Judul dibuat dengan tujuan untuk menarik pembaca, sehingga judul harus
dibuat semenark mungkin. Judul dapat diambil dari nama objek, ciri objek,
atau keberadaan objek.
3. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan sangat penting keberadaannya, karena kerangka
karangan merupakan dasar dalam pengembangan tulisan. Akan sulit suatu
tulisan dibuat jika tidak menggunakan kerangka karangan.
4. Mencari data
Data harus dicari selengkap mungkin, sehingga objek yang akan
dideskripsikan dapat tergambarkan secara nyata oleh penulis dan
pendengar atau pembaca dari deskripsi tersebut.
5. Menata kalimat ke dalam struktur paragraf deskripsi
Menata kalimat maksudnya adalah mencari diksi yang tepat dan
memastikan agar setiap kata dan kalimat dalam paragrafnya runtun dan
mudah dipahami.
6. Menulis secara rinci obyek yang dibahas
Objek yang dibahas harus ditulis secara rinci dan detail, tidak boleh ada
sesuatu yang ditutupi. Tujuannya adalah agar deskripsi tersebut dapat
tersampaikan dengan sempurna kepada pembaca ataupun pendengar.
7. Menggunakan variasi kata yang menarik
Kata yang menarik tidak kalah penting dalam menulis deskripsi, dengan
kata yang menarik dapat membuat pembaca atau pun pendengar menjadi
tertarik untuk membaca atau mendengar deskripsi tersebut.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 35
UJI KOMPETENSI
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pilihan A, B, C, atau D!
Bacalah penggalan teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
Jenis tarian yang ada di Indonesia memang mempunyai keunikan dan ciri khas
tersendiri. Keunikan yang dimiliki ada di dalam gerakannya, properti, kostum
atau busana, makna tarian, dan juga sejarahnya. Salah satu tarian yang perlu
kita pahami adalah tari topeng. Ini merupakan tarian khas Indonesia yang
berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
1. Penggalan teks di atas mendeskripsikan objek berupa …..
a. Tarian
b. Busana (kostum)
c. Kota Cirebon
d. Tari Topeng
2. Keunikan apa yang tergambar dari penggalan teks di atas?
a. Jenis tarian, gerak, dan properti
b. Gerak, properti, dan kostum
c. Properti, kostum, dan topeng
d. Kostum, topeng, dan kota asalnya
Bacalah penggalan teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3 dan 4!
Tradisi Nadran adalah ……………………………………………………………………..,
seperti Cirebon, Indramayu, dan Subang. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi
budaya Islam dan Hindu yang diwariskan sejak ratusan tahun secara turun-
temurun.
3. Kalimat yang tepat untuk mengisi titik-titik pada penggalan teks di atas adalah
…..
a. Upacara adat nelayan yang dilaksanakan di pesisir utara pantai pulau jawa
b. Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun
c. Tradisi pemenuhan janji para nelayan
d. Upacara Adat ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember
4. Penggalan teks di atas merupakan paragraf dari struktur teks deskripsi pada
bagian …..
a. Deskripsi bagian
b. Simpulan
c. Identifikasi/definisi umum
d. Amanat/pesan
5. Bacalah penggalan teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5!
Penamaan batik Megamendung berasal dari dua kata yaitu Mega yang
memiliki arti langit atau awan dan Mendung yang memiliki arti langit yang
gelap atau meredup saat hujan akan turun. Memiliki motif utama yaitu awan,
gradasi yang umumnya terdapat pada batik ini menyimbolkan tujuh lapis
langit dengan keindahannya.
Penggalan teks di atas mendeskripsikan objek dari segi …..
a. Asal mula kata Megamendung
b. Motif batik Megamendung
c. Sejarah batik Megamendung
d. Makna batik Megamendung
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 36
Bacalah penggalan teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 6, 7, dan 8!
Taman Sari Gua Sunyaragi memiliki gua-gua yang dapat dimasuki oleh para
wisatawan. Gua-gua tersebut bernama seperti Gua Peteng, Gua Pengawal,
Gua Pawon, Gua Arga Jumut, dan beberapa gua lain. Pintu gua didesain
dengan bentuk pintu yang rendah sehingga mengharuskan wisatawan untuk
merunduk ketika memasuki gua. Hal tersebut memiliki filosofi bahwa setiap
manusia hendaknya menghormati ketika memasuki tempat ini.
6. Kalimat yang bercetak miring pada penggalan teks di atas merupakan ciri
kebahasaan dari teks deskripsi berupa …..
a. Menggunakan bahasa yang memengaruhi pancaindera
b. Menggunakan kata ganti orang
c. Menggunakan majas (gaya bahasa)
d. Menggunakan kalimat rincian
7. Penggalan teks di atas termasuk pada struktur teks deskripsi bagian …..
a. Simpulan
b. Deskripsi bagian
c. Identifikasi
d. Definisi umum
8. Penggalan teks di atas digolongkan sebagai teks deskripsi karena …..
a. Menggambarkan suatu benda dengan keadaan tertentu di suatu tempat
b. Menggambarkan tentang Gua Sunyaragi
c. Menggambarkan tentang kearifan lokal
d. Menggabarkan tentang objek yang memiliki filosofi
9. Pernyataan berikut yang merupakan ciri teks deskripsi adalah …..
a. Mengandung bukti dan kebenaran
b. Menggunakan contoh dan gambar
c. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan
kesan pancaindra
d. Bersifat menceritakan
10. Dalam membuat vlog tentang suatu objek, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah …..
a. Menentukan tujuan membuat vlog
b. Merencanakan ide
c. Menyiapkan peralatan
d. Melakukan pengambilan gambar, editing, dan unggah video
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 37
DAFTAR PUSTAKA
Batik Megamendung, from
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/12/13/legendaris-asal-
usul-batik-mega-mendung-motif-dan-maknanya-yang-kaya-perpaduan-
budaya
Batik Megamendung, from https://www.youtube.com/watch?v=S78hKxv1XHg
Docang, from https://travelingyuk.com/docang-cirebon/208172/
Docang, from
https://www.youtube.com/watch?v=sy0meclv1xU&list=RDCMUC9k2I91k
eO6p29T2EmCyt5A&start_radio=1&rv=sy0meclv1xU&t=311
Empal Gentong, from
https://katadata.co.id/redaksi/berita/6116646f6f7c4/sejarah-dan-pilihan-
tempat-makan-empal-gentong-cirebon-yang-terkenal
Empal Gentong, from https://www.youtube.com/watch?v=ViyQrSF92Ug
Endah P.L., Wigati. (2022). Esensi Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII
(Fase D). Surakarta: Mediatama
Gua Sunyaragi, from AKSM Tour (https://ksmtour.com/informasi/tempat-
wisata/jawa-barat/taman-sari-gua-sunyaragi-peristirahatan-kesultanan-
di-jawa-barat.html)
Gua Sunyaragi, from https://www.youtube.com/watch?v=Z6SSeP49zM8
https://www.ruangguru.com/
Keraton Kacirebonan, from https://indonesiakaya.com/pustaka-
indonesia/keraton-kacirebonan-keraton-termuda-yang-memikat-di-
cirebon/
Keraton Kacirebonan, from https://www.youtube.com/watch?v=uJ4UxdBIW28
Keraton Kanoman Cirebon, from
https://www.youtube.com/watch?v=mmh2S0wph08&t=12s
Keraton Kanoman, from https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Kanoman
Keraton Kasepuhan Cirebon, from
https://www.youtube.com/watch?v=wmQ7Jne_2x0
Keraton Kasepuhan, from https://www.tempatwisata.pro/wisata/Keraton-
Kasepuhan-Cirebon
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 38
Kesenian Gembyung, from http://portalcirebon.blogspot.com/2009/01/kesenian-
gembyung-khas-kota-santri.html
Kesenian Gembyung, from https://www.youtube.com/watch?v=aLzay_ZULSM
Lukisan Kaca, from https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/lukis-kaca-
cirebon/
Lukisan Kaca, from https://www.youtube.com/watch?v=9vtIWEFn29Y
Mahsun. (2014). Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Nadran, from https://hiacetransport.com/mengenal-tradisi-nadran-cirebon-
untuk-kesejahteraan-nelayan/
Nadran, from https://www.youtube.com/watch?v=u_Qdzb_HEzA
Nasi Jamblang, from https://indonesia.go.id/kategori/pariwisata/506/sega-
jamblang-setia-dibungkus-daun-jati?lang=1
Nasi Jamblang, from https://www.youtube.com/watch?v=QncyUZtkj9w
Nasi Lengko, from https://theragran.co.id/sejarah-dan-resep-membuat-nasi-
lengko-khas-cirebon/
Nasi Lengko, from https://www.youtube.com/watch?v=6QqTpYhILqo
Subarna, dkk. (2021). Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
dan Kurikulum Kemdikbudristek
Tari Sintren, from
https://bandung.kompas.com/read/2022/03/02/095656378/tari-
sintren-tarian-mistis-dari-cirebon-makna-dan-keunikan?page=all
Tari Sintren, from https://www.youtube.com/watch?v=X0Vsr78-
M2Y&list=RDCMUC0a8JV-
qj1q6g76Ih31bY2Q&start_radio=1&rv=X0Vsr78-M2Y&t=585
Tari Topeng, from https://www.gramedia.com/literasi/tari-topeng/
Tari Topeng, from https://www.youtube.com/watch?v=ssc37BqMHck
Topeng Cirebon, from https://id.wikipedia.org/wiki/Topeng_Cirebon
Topeng Cirebon, from https://www.youtube.com/watch?v=gLyzQGmkbFA
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 39
GLOSARIUM
Batik : Kain bergambar yang pembuatannya secara khusus
dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain
itu, kemudian pengolahannya melalui proses tertentu;
kain batik
Docang : Makanan khas Cirebon yang terdiri atas tauge, lontong,
daun singkong, kelapa parut, kerupuk, dan kuah oncom
Empal : Daging (sapi dan sebagainya) yang dipotong agak pipih
dan digoreng (setelah direbus dan dibumbui)
Gembyung : Jenis musik ensambel yang di dominasi oleh alat musik
yang disebut waditra
Gentong : Tempat air yang berbentuk seperti tempayan besar,
biasanya terbuat dari tanah liat
Jinem Prabayaksa : Tempat dimana sultan bertemu dengan tamu sekaligus
tempat diadakannya acara ritual keraton.
Keraton : Tempat kediaman ratu atau raja; istana raja
Lawang Seblawong : Gerbang besar di keraton Kanoman Cirebon yang terbuat
dari batu bata yang dilabur putih, berbentuk kori agung
(paduraksa) dengan tinggi 9 meter, lebar 4,8 meter dan
tebal 2 meter, pada bagian tengahnya terdapat sebuah
pintu yang terbuat dari kayu jati
Megamendung : Motif batik asal Cirebon yang memadukan sentuhan
khas Islam dan kultur China
Nadran : Upacara adat nelayan yang dilaksanakan di pesisir utara
pantai pulau jawa, seperti Cirebon, Indramayu, dan
Subang
Nasi Lengko : Nasi dengan campuran tahu, taoge, mentimun, dan
bawang goreng
Paksi Naga Liman : Kereta kencana yang dibuat pada tahun 1549 oleh
Panembahan Losari dan digunakan oleh semua sultan
Cirebon. Nama lain kereta ini adalah kereta Singa
Barong.
Pancawanda : Topeng khas Cirebon yang memiliki lima jenis wajah
Sintren : Kesenian rakyat, khususnya di pantai utara Jawa Tengah,
peranan utama dipegang gadis belasan tahun, dibantu
oleh gadis lain sebagai pengiring nyanyian, ditingkahi
angklung, gong, dan sebagainya
Siti Inggil : Tanah yang lebih tinggi dibandingkan tanah sekitarnya,
yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1529
Masehi
Topeng : Penutup muka (dari kayu, kertas, dan sebagainya) yang
menyerupai muka orang, binatang, dan sebagainya yang
digunakan dalam pertunjukan drama untuk
menunjukkan tokoh beserta karakternya
Waditra : Alat musik pukul pada gamelan
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 40
PROFIL PENULIS
Nama : Mulyoto
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 30 Maret 1981
Alamat Rumah : RT/RW 15/03 Desa Tanjungpura, Kecamatan Karangampel,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Instansi : SMP Negeri 18 Kota Cirebon
Alamat Kantor : Jl. Pronggol No. 19 Pegambiran, Kec. Lemahwungkuk,
Kota Cirebon, Jawa Barat
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Bringin 1, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
2. SMP Negeri 1 Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
3. SMU Negeri 1 Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
4. STKIP Yasika Majalengka, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
5. Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, program sekolah pascasarjana Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia.
Riwayat Pekerjaan :
1. Bekerja sebagai tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Ciwaringin, Cirebon 2007 – 2009.
2. Bekerja sebagai tenaga pendidik di SMP Perintis Arjawinangun, Cirebon 2008 – 2009.
3. Bekerja sebagai tenaga pendidik di SMK Ulil Albab Plumbon, Cirebon 2008 – 2009.
4. Bekerja sebagai tenaga pendidik di SMP Negeri 18 Kota Cirebon 2010 – sekarang.
E-Modul Teks Deskripsi Berkonten Kearifan Lokal Cirebon| 41