KONEKSI ANTAR MATERI ROSMAWATI UPTD SMPN 32 SINJAI CGP ANGKATAN 9 MODUL 2.3
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media
Pengalaman/materi yang baru saja di peroleh Setelah saya mempelajari Modul 2.3 tentang supervisi akademik yang bertujuan untuk peningkatan kompetensi diri dalam coaching dengan pendidik di sekolah. Ada 3 prinsip yang di gunakandalam praktek coaching yaitu Kemitraan, Proses kreatif dan Memaksimalkan potensi. adapun kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh seoran coach adalah Kehadiran penuh (presence), mendengarkan secara aktid dak mengajukan pertanyaan berbobot. Salah satu cara melakukan coaching menggunakan alur TIRTA yakni Menanyakan tujuan, Identifiasi, rencana aksi dan tanggung jawab. Ada 3 tahapan dalam supervisi akademik yaitu Pra observasi, Observasi dan Pasca Observasi PEMIKIRAN REFLEKTIF TERKAIT PENGALAMAN BELAJAR
) ) ) ) ) ) ) ) ) Contents PERASAAN YANG DIRASAKAN SELMA BELAJAR MODUL 2.3 01 Membaca judul materi saya khawatir tidak bisa memahami isi modul ini, apalagi melakukan coaching dengan sesam pendidik 02 03 04 Setelah menonton video pada eksplorasi konsep saya merasa bersemangat ingin mengaplikasikan di sekolah setelah melalui beberapa tahapan akhirnya saya bisa melakukan praktek coaching bersama teman CGP, Senang ) ) ) ) ) ) ) ) ) Tertarik etelah mempelajari modul saya tertarik mendalami isi modul, apalagi dalam eksplorasi konsep materinya sangat lengkap. Bersemangat Khawatir
APA YANG SUDAH BAIK SETELAH MEMPELAJARI MATERI Saya mampu berkolaborasi dengan teman sesama CGP melakukan praktek coaching menggunakan alur TIRTA, baik berperan sebagai COach, Coachee maupun berperan sebagai Supervisor
APA YANG PERLU DI PERBAIKI TERKAIT DENGAN KETERLIBATAN DALAM BELAJAR Yang perlu di perbaikiadalah kemampuan dalam mengajukan pertanyaan berbobot untuk dapat menggali potensi diri coachee sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik
KETERKAITAN TERHADAP KOMPETENSI DAN KEMATANGAN DIRI PRIBADI Setelah saya mempelajari modul 2.3 ini tentang coaching dalam supervisi akademik, saya lebih memahami tentang praktek coaching. ditandai dengan mampu mempraktekkan coaching menguunakan alur TIRTA baik sebagai coach, coachee maupun Supervisor Saat saya mempraktekkan pross coaching, saya harus mampu mengendalikan diri tidak menjustice coachee akan tetapi lebih ke mengajukan pertanyaan berbobot untuk menggali potensi coachee dan membantu menemukan solusi, dengan prinsip kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi
ANALISIS TENTANG KEMATANGAN PRIBADI DALAM KOTEK CGP prinsip coaching dapat di terapkan di sekolah jika kepala sekolah mempunyai kompetensi coaching supervisi akademik dan dapat mengaplikasikannya. Kegiatan supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga dalam pelaksanaannya melalui 3 tahapan yaitu pra observasi (perencanaan), Observasi (pelaksanaan) dan pasca observasi (refleksi). Kepala sekolah melakukan percakapan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan guru dan melakukan umpan balik terkait observasi kelas yang dilakukan oleh guru Bagaimana agar prinsip coaching dapat di terapkan di sekolah
MENGELOLA MATERI YANG DI PELAJARI DENGAN PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA DAPAT MENGGALI WAWASAN BARU Coaching dalam supervisi akademik dapat mewujudkan pemimpin pembelajaran yag berpihak pada murid. Menjadi pemimpin pembelajaran harus memahami perkembangan murid secara menyeluruh tidak hanya aspek kognitif saja tetapi juga perkemangan sosial emosionalnya. sehingga dapat menuntun murid memperoleh rasa nyaman, aman dan pembelajaran yang menyenangkan.
MENGELOLA MATERI YANG DI PELAJARI DENGAN PEMIKIRAN PRIBADI SEHINGGA DAPAT MENGGALI WAWASAN BARU Coaching dalam supervisi akademik dapat mewujudkan pemimpin pembelajaran yag berpihak pada murid. Menjadi pemimpin pembelajaran harus memahami perkembangan murid secara menyeluruh tidak hanya aspek kognitif saja tetapi juga perkemangan sosial emosionalnya. sehingga dapat menuntun murid memperoleh rasa nyaman, aman dan pembelajaran yang menyenangkan.
MENGANALISIS TANTANGAN YANG SESUAI DENGAN KONTEKS ASAL Tantangan terberat adalah menyeragamkan pemahaman coaching supervisi akademik terhadap komunitas sekolah Menghilangkan persepsi bahwa supervisi akademik hanya sebatas penilaian rutin kepala sekolah terhadap guru, yang seharusnya di jadikan sebagai media untuk mengembangkan kompetensi guru
MEMUNCULKAN ALTERNATIF SOLUSI TERHADAP TANTANGAN YANG DI IDENTIFIKASI Melakukan sosialisasi kepada semua kominitas sekolah untuk menyamakan pemahaman tentang makna coaching supervisi akademik Memberikan contoh peraktek coaching dalam supervisi akademik baik secara langsung maupun melalui video atau media lainnya yang dapat di akses oleh seluruh komunitas sekolah
MEMBUAT KETERHUBUNGAN Saya pernah di supervisi oleh kepala sekolah tetapi hanya sebatan observasi didalam kelad untuk memenuhi rutinitas supervisi guru yang berorientasi pada nilai saja PENGALAMAN MASA LALU
MEMBUAT KETERHUBUNGAN Kedepannya melakukan supervisi akademing dengan melakukan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi, agar bisa meningkatkan kompetensi guru PENERAPAN DIMASA MENDATANG
Modul 2.1 KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL YANG SUDAH DIPELAJARI Dalam pembelajaran sosial emosional terdapat teknik stop (minfulnees) yang dilakukan untuk membuat suasana nyaman dan kondusif saat melakukan coaching, dengan kehadiran penuh agar dapat membantu coachee untuk merasa dihargai dan dipahami. Dalam pembelajaran berdiferensiasi murid dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan,minat dan profil belajarnya. Begitu pula dalam praktik coaching memaksimalkan potensi coachee agar dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapi Modul 2.2 Modul 2.3 coachin g dalam supervi si akadem ik
Modul 2.1 KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL YANG SUDAH DIPELAJARI Dalam pembelajaran sosial emosional terdapat teknik stop (minfulnees) yang dilakukan untuk membuat suasana nyaman dan kondusif saat melakukan coaching, dengan kehadiran penuh agar dapat membantu coachee untuk merasa dihargai dan dipahami. Dalam pembelajaran berdiferensiasi murid dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan,minat dan profil belajarnya. Begitu pula dalam praktik coaching memaksimalkan potensi coachee agar dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapi Modul 2.2 Modul 2.3 coaching dalam supervisi akademik
IMPLEMENTASI YANG DI DAPATKAN DARI SUMBER LAIN Kesadaran kepala sekolah akan kompetensi supervisi harus dijadikan sebagai semangat dan dukungan oleh para guru. coaching supervisis akademik yang di lakukan dapat memberikan pengaruh yang positif bagi proses pembelajaran. Kesepahaman semua komunitas sekolah akan pentingnya supervisi dalam meningkatkan kompetensi dapat dijadikan sarana untuk membangun kinerja yang lebih maksimal.
TERIMA KASIH Salam Bahagi