UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BIBLIOGRAFI
BERANOTASI ARTIKEL
MINANGKABAU
TAHUN 2016-2022
OLEH:
DANESTITA ULVA WINZINI
21234002
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmat-
Nya sehingga dapat menyusun pembuatan produk bibliografi beranotasi yang berjudul
“Bibliografi Khusus Minangkabau Tahun 2016-2022”. Adapun maksud dari tujuan penyusunan
bibliografi beranotasi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh Ibu Malta
Nelisa, S.Sos., M.Hum sebagai Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Dokumentasi Informasi
Minangkabau.
Penyusunan bibliografi beranotasi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, oleh sebab itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih. Saya
menyadari penyusunan makalah ini juga tidak mengingkari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan. Segala kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun akan menjadi
perhatian penyusun. Meskipun bukan yang terbaik, semoga makalah ini dapat memberi manfaat.
Demikian akhir kata dari saya, semoga produk bibliografi beranotasi ini bermanfaat bagi
semua pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka
wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Padang, 12 Juni 2022
Danestita Ulva Winzini
i
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
PETUNJUK PENGGUNAAN ........................................................................................ iii
BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU
PEREMPUAN MINANGKABAU . ......................................................................... 1
TRADISI MINANGKABAU ................................................................................... 4
PERKAWINAN MINANGKABAU ........................................................................ 7
SENI MINANGKABAU .......................................................................................... 10
BAHASA MINANGKABAU . ................................................................................. 13
KULINER MINANGKABAU ................................................................................. 16
INDEKS PENGARANG . ................................................................................................ 18
INDEKS SUBJEK ............................................................................................................ 19
INDEKS GEOGRAFI ...................................................................................................... 20
ii
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
PETUNJUK PENGGUNAAN
11
Indrayuda. "Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya
Minangkabau." Panggung: Jurnal Seni dan Budaya 23.3 (2013):
270-280. Artikel ini menjelaskan
…………………………………………………………………………
2 …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3 Kata kunci: Tari Piring; Budaya Minangkabau
4 URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/37934
Keterangan:
1. Nomor entry
2. Bibliografi MLA style, baris
kedua dijorokkan ke dalam
dan anotasi berupa penjelasan
singkat bibliografi.
3. Kata kunci berupa kata
penting yang berhubungan
dengan bibliografi.
4. URI atau DOI, berupa link
akses menuju artikel yang
dibibliografi.
iii
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
PEREMPUAN MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
1
Imelda, Desra. “Revitalisasi Baju Kuruang Basiba Minangkabau” Ekspresi Seni: Jurnal
Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 18.2 (2016): 194-205. Artikel ini menjelaskan tentang
revitalisasi baju kuruang basiba. Baju kuruang basiba merupakan pakaian adat khusus
perempuan Minangkabau yang biasa dipakai sehari-hari, ataupun acara tradisional
Minangkabau. Seiring perkembangan teknologi, perubahan yang terjadi dalam bidang
busana tidak dapat dihindarkan, termasuk busana Minangkabau. Desain-desain lama sudah
dianggap tidak menarik dan ketinggalan zaman. Untuk tetap mempertahankan keberadaan
baju kuruang basiba dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, ada salah satu solusi
yaitu dengan merancang kembali baju kuruang basiba dengan tetap meninggalkan kesan
serta ciri khas yang sudah ada dari baju tersebut.
Kata kunci: Revitalisasi; Baju Kuruang Basiba; Minangkabau
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v18i2.92
2
Irawaty, and Zakiya Darojat. "Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Perspektif Islam
dan Adat Minangkabau." Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic
Studies 3.1 (2019): 59-76. Artikel ini menjelaskan mengenai bagaimana kedudukan
perempuan dalam perspektif Islam dan adat Minangkabau. Dalam perspektif Islam,
kedudukan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Laki-laki mempunyai wewenang dan
tugas dalam memimpin keluarga dan mengambil keputusan, namun perempuan tetap bisa
ikut berperan dalam pengambilan keputusan dalam keluarganya. Dalam Islam, perempuan
juga berperan besar dalam mendidik dan mengasuh anak. Sedangkan dalam adat
Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, dalam pengambilan keputusan perempuan
memegang peran yang penting, begitu juga dalam mengurus dan mendidik anak.
Kata kunci: Kedudukan dan peran perempuan; Perspektif Islam; Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.21009/003.1.04
3
Iskandar, Israr. "Perempuan dan Mitos Demokrasi Minang." Analisis Sejarah 9.1 (2020).
Artikel ini membahas mengenai partisipasi dan posisi kaum perempuan Minangkabau
dalam berbagai bagian kehidupan. Dalam adat Minangkabau, perempuan memiliki
kedudukan yang sama dengan laki-laki sesuai dengan sistem yang dianut oleh masyarakat
Minangkabau. Namun, dalam praktiknya, perempuan tidak memiliki banyak kesempatan
2
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
untuk memberikan suara, ataupun masuk dalam dunia politik, dan laki-laki tetap
mendominasi. Pada akhirnya, sistem adat matrilineal tidak akan pernah bisa dihubungkan
dengan politik, karena adat dan politik merupakan dua domain yang berbeda.
Kata kunci: Perempuan; Demokrasi; Minangkabau
URI: http://jas.fib.unand.ac.id/index.php/JAS/article/view/86/51
4
Sari, Nani Dian, Asril, and Yuniarti Munaf. "REPRESENTASI AKTIVITAS
PEREMPUAN" MANUMBUAK PADI" DALAM KARYA LUKIS EVELYNA
DIANITA." Studi Budaya Nusantara 5.1 (2021): 63-78. Artikel ini membahas mengenai
Representasi Aktvitas Perempuan Minangkabau “Manumbuak Padi” pada Karya lukis
Evelyna Dianita. Artikel ini bertujuan membahas karya Evelyna yang berjudul
“Manumbuak Padi” menurut sudut pandang semiotik. Manumbuak padi adalah bentuk
aktivitas kerjasama yang dilakukan sekelompok wanita Minangkabau masa lampau di
halaman rumah gadang, aktivitas menumbuk padi yang dilakukan rakyat Minangkabau
adalah aktivitas gotong royong memisahkan padi dari kulitnya. Lukisan ini dibentuk atas
kesadaran mulai pudarnya norma kegiatan menumbuk padi menggunakan cara tradisional
pada rakyat Minangkabau lantaran digantikan dengan alat-alat canggih, misalnya heler.
Kata Kunci: Aktivitas perempuan; Representasi; Karya lukis; Evelyna Dianita
URI: https://jsbn.ub.ac.id/index.php/sbn/article/view/132
3
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
TRADISI MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
5
Kuncorowati, Puji Wulandari, Setiati Widihastuti, and Iffah Nurhayati. "Usaha perantau
Minangkabau di Kota Yogyakarta dalam membina hubungan dengan kerabat
asal." Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan 15.1 (2018): 26-36. Artikel ini
membahas mengenai usaha perantau Minangkabau dalam membina hubungan dengan
kerabat asal. Terdapat falsafah minang dimana orang-orang yang belum sukses atau
berguna di kampung halamannya harus pergi merantau mengadu untung di negeri orang.
Merantau menjadi suatu tradisi dan ciri khas orang-orang Minangkabau, mereka mencari
pengetahuan, mencari penghasilan, dan mempelajari berbagai hal-hal baru yang mungkin
dapat berguna bagi keluarga, atau kampung halaman mereka nantinya. Merantau bagi laki-
laki minang adalah gerbang awal yang harus ditempuh untuk mencapai tahap kedewasaan
dan menjadi orang yang tangguh, untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dari
kehidupan di kampung.
Kata kunci: Perantauan; Kerabat asal; Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.21831/jc.v15i1.16087
6
Pramayoza, Dede. "Dramaturgi Bakaua dalam Masyarakat Minangkabau: Studi atas
Ritual Tolak Bala Dengan Perspektif Victor Turner." Bercadik: Jurnal Pengkajian
dan Penciptaan Seni 5.1 (2022): 67-82. Artikel ini membahas tentang ritual Bakaua dalam
Masyarakat Minangkabau, yang tergelar di beberapa tempat di kawasan Sijunjung. Ritual
Bakaua merupakan suatu ritual ungkapan rasa syukur, sekaligus ritual tolak bala. Ritual
Bakaua sebagai suatu ritual tolak bala memiliki makna sebagai suatu simbol gotong royong
dan kerukunan.
Kata kunci: Bakaua; Ritual; Tolak bala; Minangkabau
DOI: http://dx.doi.org/10.26887/bcdk.v5i1.2493
7
Sastra, Andar Indra. "Suku Malayu: Sistem Matrilineal dan Budaya Perunggu di
Minangkabau." Melayu Arts And Performance Journal 1.1 (2018): 3. Artikel ini
membahas kaitan antara suku Malayu dengan sistem matrilineal, dan budaya perunggu di
Minangkabau. Suku Malayu, di samping menganut sistem matrilineal, juga sebagai
pendukung kebudayaan perunggu. Berdasarkan indentifikasi keberadaan suku Malayu di
5
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
Minangkabau memberi sinyalemen kuat bahwa masyarakat Minangkabau inilah yang tetap
setia mewarisi kebudayaan Melayu.
Kata kunci: Suku Malayu; Matrilineal; Budaya perunggu; Minangkabau
URI: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/MAPJ/article/view/626
6
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
PERKAWINAN MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
8
Asmaniar. "Perkawinan Adat Minangkabau." Binamulia Hukum 7.2 (2018): 131-140.
Artikel ini membahas tentang sistem perkawinan dalam adat Minangkabau. Adat
Minangkabau menganut sistem matrilineal, yaitu sistem kekeluargaan menurut garis
keturunan perempuan. Ragam perkawinan adat masyarakat Minangkabau ada 2, yaitu: 1)
Perkawinan ideal yaitu perkawinan antara keluarga dekat seperti anak dari kemenakan; 2)
Kawin pantang yaitu perkawinan yang tidak dapat dilakukan seperti anak seibu atau
seayah. Tata cara perkawinan masyarakat adat Minangkabau ada 2, yaitu: 1) Perkawinan
menurut kerabat perempuan yaitu pihak perempuan yang menjadi pemrakarsa dalam
perkawinan dan dalam kehidupan rumah tangga; 2) Perkawinan menurut kerabat laki-laki,
yaitu pihak laki-laki yang menjadi pemrakarsa dalam pernikahan dan rumah tangga.
Kata kunci: Perkawinan; Matrilineal; Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.37893/jbh.v7i2.23
9
Fitri, Aulia. "PENERIMAAN DIRI DENGAN KONSELING REALITA TERHADAP
LARANGAN PERKAWINAN SESUKU DI MINANGKABAU." Ristekdik: Jurnal
Bimbingan Dan Konseling 6.1 (2021): 102-108. Artikel ini bertujuan agar masyarakat
Minangkabau menerima larangan pernikahan sesuku. Perkawinan sesuku di Minangkabau
merupakan suatu hal yang memalukan yang seharusnya tidak terjadi, sehingga kita harus
menerima sendiri realitas hukum adat Minangkabau. Larangan ini muncul karena orang-
orang yang sesuku dianggap seperti saudara dan satu keturunan atau bertali darah serta
demi menjaga harta warisan dan keharmonisan suku. Namun tidak menutup kemungkinan
ada orang-orang menerima secara positif pernikahan sesuku demi menghindari zina dan
tidak menentang ajaran Islam.
Kata kunci: Perkawinan sesuku; Penerimaan diri; Konseling realitas
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2021.v6i1.102-108
10
Rosa, Silvia. "BIAS PATRIARKI DI BALIK PELAKSANAAN TRADISI TUNDUAK DI
MINANGKABAU." SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik 22.1 (2021): 1-
10. Artikel ini membahas tradisi Tunduak, yakni tradisi berkunjung ke rumah mertua laki-
laki untuk pertama kalinya bagi pasangan yang baru menikah. Artikel ini bertujuan
mendiskusikan makna pelaksanaan tradisi Tunduak yang dilakukan oleh mempelai
8
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
perempuan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan tradisi ini diiringi
oleh anggota kerabat mempelai perempuan yang datang membawa aneka macam barang
bawaan untuk dipersembahkan kepada kerabat mempelai lelaki. Tradisi Tunduak dalam
pandangan adat Minangkabau yang berlaku di Kabupaten Solok memberikan ciri khas
tersendiri dalam pelaksanaan adat istiadat Minangkabau, yaitu berupa iringan konfigurasi
barisan rombongan yang berjalan kaki menuju rumah mertua mempelai perempuan sambil
membawa barang bawaan diletakkan di atas kepala, dan hanya dilakukan oleh para
perempuan kerabat dekat mempelai perempuan.
Kata kunci: Minangkabau; Perempuan; Semiologi; Tradisi Tunduak
DOI: https://doi.org/10.19184/semiotika.v22i1.17892
9
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
SENI MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
11
Anisa, Resty, Ahmad Akmal, and Nofrial. "KEINDAHAN PERKAMPUNGAN
MINANGKABAU PADA KARYA BATIK." Relief: Journal of Craft 1.1 (2021): 39-
52. Artikel ini adalah ide konseptual dari proyek penciptaan batik yang terinspirasi oleh
keindahan desa Minangkabau. Bentuk karya yang dibuat adalah bentuk partisi yang dapat
digunakan sebagai elemen interior. Metode penciptaan adalah eksplorasi, desain dan
perwujudan karya. Hasil dari konsep dan ide karya tersebut adalah sebuah karya batik unik
yang mencerminkan suasana pedesaan, budaya dan keindahan alam Minangkabau.
Keindahan suasana perkampungan di Minangkabau yang ditunjukkan dalam karya ini
misalnya aktivitas kebiasaan, arsitektur desa ataupun bangunan, dan hal-hal unik yang ada
di perkampungan tersebut. Pembuatan batik menggunakan teknik batik tulis menggunakan
lilin/malam dengan canting pada kain sutra.
Kata kunci: Kriya tekstil; Batik; Budaya Minangkabau
URI: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/RELIEF/article/view/2175
12
Bahardur, Iswadi. "Kearifan Lokal Budaya Minangkabau dalam Seni Pertunjukan
Tradisional Randai." Jentera: Jurnal Kajian Sastra 7.2 (2018): 145-160. Artikel ini
membahas seputar kearifan lokal randai. Randai memiliki nilai-nilai sejarah kebudayaan,
juga kearifan lokal yang mencerminkan identitas budaya Minangkabau. Kearifan lokal
budaya Minangkabau yang ada dalam randai meliputi a) sambah silek sebagai cermin
filosofi adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah; b) carito buah kato dalam randai
sebagai cermin filosofi kato nan ampek; c) bahasa Minangkabau dalam randai sebagai
cermin identitas diri; d) falsafah hidup alam takambang jadi guru; e) gerak silek randai
sebagai cermin identitas anak nagari, dan f) bakaba dalam randai sebagai identitas sosial
akan pentingnya pelestarian muatan nilai kearifan lokal.
Kata kunci: Budaya Minangkabau; Kearifan lokal; Minangkabau; Randai; Tradisi
DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v7i2.932
13
Efrida. "Estetika Minangkabau Dalam Gerak Tari Bujang Sambilan." Ekspresi Seni:
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni 18.1 (2016): 62-77. Artikel ini berisi tentang
Tari Bujang Sambilan. Tarian Bujang Sambilan Minangkabau merupakan sarana hiburan.
Cerita-cerita yang dituturkan lebih terfokus pada cerita-cerita yang muncul kemudian. Tari
11
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
Bujang Sambilan merupakan evolusi dari Tari Mancak yang dikenal masyarakat
Minangkabau dan lahir dari gerakan Gunuang atau silat Tuo. Tari Bujang Sambilan selalu
menggunakan jumlah penari yang genap dan dalam perkembangannya dapat berjumlah 4
atau 6 orang penari.
Kata kunci: Bujang Sambilan; Tari Mancak; Silat.
URI: http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/84
14
Wahyuni, Wahida, Yusfil, and Suharti. "Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo
Pado dan Tari Benten." Panggung 28.2 (2018): 298306. Artikel ini membahas mengenai
perbedaan karakteristik yang ada di setiap tarian yang ada di Minangkabau. Gaya tari
Minangkabau berbeda antara darek dan pasisia yang dipengaruhi oleh alam dan corak
budaya yang berbeda. Darek terletak di dataran tinggi bukit barisan lembah gunung Merapi
dan gunung Singgalang. Daerah-daerah yang terdapat di daerah darek disebut Luhak
Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Lima Puluh Kota. Sedangkan pesisir menurut
sejarah merupakan perluasan dari Luhak, dan dibagi juga atas tiga bagian, yaitu Pesisir
Timur, Pesisir Barat, dan Pesisir Selatan. Pembawaan tari mulo pado yang cirinya sama
dengan aktivitas kehidupan dan gambaran alam masyarakat darek yang agraris. Sedangkan
pembawaan tari benten berkaitan dengan konteks alam dan budaya pesisir.
Kata kunci: Gaya tari; Darek; Pasisia; Minangkabau
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v28i2.452
12
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
BAHASA MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
15
Almos, Rona, and Sonezza Ladyanna. "Leksikon Klasik pada Permainan Anak di
Masyarakat Budaya Minangkabau." Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 23.2
(2021): 230-239. Artikel membahas leksikon pada permainan anak di lingkungan
masyarakat Minangkabau. Leksikon klasik dalam permainan anak di masyarakat
Minangkabau misalnya boborea, sapu-sapu rangik, tang-tang buku dalam kategori
leksikon yang memiliki teks, dan ulo-ulo, dama, serta badie balantak dalam kategori
leksikon yang tidak memiliki teks. Tiap leksikon memiliki tingkat kepopulerannya masing-
masing di dalam lingkungan permainan anak. Leksikon ini telah menjadi klasik seiring
dengan berkembangnya permainan anak-anak, apalagi dimasa pandemi Covid-19.
Kata kunci: Leksikon klasik; Permainan anak; Budaya Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.25077/jantro.v23.n2.p230-239.2021
16
Roza, Welya, Zulkarnaini, and Muslim Tawakal. "DATA TERKINI BAHASA
MINANGKABAU MELALUI PENAMAAN DAERAH." Visipena 11.1 (2020): 146-
157. Artikel ini menginformasikan seputar perubahan nama daerah terutama di kota
Padang. Nama-nama daerah yang sebelumnya menggunakan bahasa Minangkabau
diindonesiakan dengan arti yang sama atau bahkan berbeda sama sekali. Dan bahkan ada
beberapa daerah yang mengganti nama daerahnya menjadi bentuk baru yang bermakna
sama ataupun berbeda dengan nama sebelumnya, dan kosakata itu bukanlah kosakata
bahasa Indonesia ataupun bahasa Minangkabau. Nama-nama daerah ini punya makna dan
asal-usulnya masing-masing, dan kerusakan nama-nama daerah di kota Padang
menandakan pudarnya sifat keaslian nama daerah tersebut.
Kata kunci: Penamaan daerah; Bahasa Indonesia; Bahasa Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.46244/visipena.v11i1.1085
17
Sari, Melani Niko, Wasana, and Eka Meigalia. "PERIBAHASA MINANGKABAU
DALAM MEME DI INSTAGRAM." Jurnal Elektronik WACANA ETNIK 8.2 (2019).
Artikel ini mendeskripsikan peribahasa Minangkabau dalam bentuk meme di Instagram.
Secara keseluruhan meme peribahasa Minangkabau umumnya tidak hanya mampu untuk
membangkitkan kembali nilai-nilai tradisional pada ungkapan tradisional masyarakat
Minangkabau. Tetapi juga mampu untuk memberikan interpretasi-interpretasi baru bagi
14
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
pembaca, meskipun beberapa data mengalami perubahan dari ungkapan aslinya. Kemajuan
teknologi bidang komuikasi juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengenalkan kembali
budaya-budaya tradisional yang sempat dilupakan.
Kata kunci: Meme; Instagram; Peribahasa; Minangkabau
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/we.v8.i2.135
18
Ulvia, Anissa, Lindawati, and Bahren. "PERIBAHASA MINANGKABAU
BERLEKSIKON PERALATAN DAPUR TRADISIONAL." Jurnal Elektronik
WACANA ETNIK 8.1 (2019). Artikel ini menjelaskan tentang peribahasa Minangkabau,
yang mengandung leksikon peralatan dapur tradisional. Secara sosial, kemunculan leksikon
peralatan dapur dalam ungkapan dan peribahasa menandakan berbagai pengetahuan dan
wawasan terkait fungsi material dan kehidupan sosial. Masyarakat Minangkabau
menggunakan leksikon peralatan dapur sebagai sarana komunikasi berkias sebagai wujud
kuatnya sifat filosofi alam takambang jadi guru.
Kata kunci: Peribahasa; Minangkabau; Leksikon; Alat dapur.
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/we.v8.i1.131
15
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
KULINER MINANGKABAU
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
19
Refisrul, N. F. N. "Lamang dan tradisi malamang pada masyarakat
Minangkabau." Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 3.02 (2017): 772-796. Artikel ini
berisi tentang lamang (lemang) dan tradisi malamang yang ada di Minangkabau. Lamang
adalah makanan khas Minangkabau yang terbuat dari beras puluik dalam wadah talang
(bambu). Pembuatan lamang sudah menjadi tradisi Minangkabau sejak lama dan biasa
disebut dengan tradisi malamang. Lamang dan tradisi malamang menarik dan perlu lebih
digalakkan, terutama dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Tradisi malamang
merupakan ekspresi masyarakat Minangkabau terhadap bentuk pemenuhan biologis dan
hubungan sosial di antara mereka, baik dalam kerangka kerabat maupun masyarakat luas.
Hadirnya tradisi malamang semakin mempererat ikatan kekerabatan, solidaritas dan
simbolisme antar kekerabatan. Ini berarti makanan lamang (lemang) sebagai salah satu
makanan tradisional, dan tradisi malamang terkait dengan budaya rakyatnya, budaya
Minangkabau.
Kata kunci: Lamang; Tradisi; Minangkabau
DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v3i02.2
20
Syarif, Wirnelis. "TRADISI DAN MAKNA FILOSOFIS KULINER
MINANGKABAU." JPP (Jurnal Pendidikan dan Perhotelan) 1.2 (2021): 65-74. Artikel
ini mendeskripsikan tradisi dan makna filosofis dari kuliner di Minangkabau. Tiap
makanan tradisional memiliki maknanya dan situasi acaranya tersendiri. Terdapat beberapa
rutinitas tradisi upacara yang selalu ditemani dengan aneka kuliner tradisional, seperti
lamang, nasi kunyik, nasi lamak, rendang, sambareh, pinyaram, lapek bugih, galamai.
Makna yang terkandung dari makanan yang dihidangkan secara filosofis menggambarkan
tentang keberadaan dari pemimpin adat di Minangkabau, menurut musyawarah dan
mufakat para leluhur terdahulu, ikatan silahturami dan mengajarkan saling berbagi,
kesabaran, kehalalan, ketelitian, cerminan ketataan dan kecintaan.
Kata kunci: Tradisi; Makna; Kuliner Minangkabau
URI: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/24245
17
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
INDEKS PENGARANG
A 11 N 11
Akmal, A. 15 Nofrial 5
Almos, R. 11 Nurhayati, I.
Anisa, R. 8 6
Asmaniar 4 P
Asril Pramayoza, D. 19
12 10
B 18 R 16
Bahardur, I. Refisrul, N.F.N
Bahren 2 Rosa, S. 17
Roza, W. 4
D 13 7
Darojat, Z. S 14
9 Sari, M.N. 20
E Sari, N.D
Efrida 1 Sastra, A.I. 16
2 Suharti
F 3 Syarif, W. 18
Fitri, A.
5 T 14
I Tawakal, M. 17
Imelda, D. 15 5
Irawaty 18 U
Iskandar, I. Ulvia, A. 14
17
K 4 W 16
Kuncorowati, P.W. Wahyuni, W.
Wasana
L Widihastuti, S.
Ladyanna, S.
Lindawati Y
Yusfil
M
Meigalia, E. Z
Munaf, Y Zulkarnaini
18
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
INDEKS SUBJEK
A 4 Leksikon 18
Aktivitas perempuan 18 Leksikon klasik 15
Alat dapur
M
B Makna 20
Bahasa Indonesia
Bahasa Minangkabau 16 Matrilineal 7,8
Baju Kurung Basiba 16
Bakaua 1 Meme 17
Batik 6
Budaya Minangkabau 11 Minangkabau1,2,3,5,6,7,8,10,12,14,17,18,19
Budaya perunggu 11,12,15
Bujang Sambilan 7 P 14
13 Pasisia 16
Penamaan daerah 9
D 14 Penerimaan diri 5
Darek 3 Perantauan 3,10
Demokrasi Perempuan 17,18
Peribahasa 8
E 4 Perkawinan 9
Evelyna Dianita Perkawinan sesuku 15
Permainan anak 2
Perspektif Islam
G 14 R 12
Gaya tari Randai 4
Representasi 1
I 17 Revitalisasi 6
Instagram Ritual
K 4 S 10
Karya lukis 12 Semiologi 13
Kearifan lokal 2 Silat 7
Kedudukan dan peran perempuan 5 Suku Malayu
Kerabat asal 9
Konseling realitas 11 T 13
Kriya Tekstil 20 Tari Mancak 6
Kuliner Minangkabau Tolak bala 12,19,20
Tradisi 10
L Tradisi Tunduak
Lamang
19
19
Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau Tahun 2016-2022 Danestita Ulva Winzini
INDEKS GEOGRAFI
Y 5
Yogyakarta
20