FLIPBOOK ZOOLOGI VERTEBRATA
AVES
(Makalah diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Zoologi Vertebrata)
Dosen Pengampuh :
FITRI ARYANTI,ST.,M.Pd,
SAIMAN ROSAMSI S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5 (B)
Reni Adetia 195040053
Novita Tricia 195040062
Amalia Widia Pasundani 205040030
Fatimah Azahra 205040059
Demi Khodijah 205040078
Cantika Indis Annisa S 205040096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
PETA KONSEP
Aves
Pengertian Klasifikasi Ordo Klasifikasi
Ordo Sistem
Cuculiforme Pencernaan
s Sistem
Ordo Peredaran
Coraciiformes
Darah
Ordo
Piciformes Sistem
Ekskresi
Ordo
Apodiformes Sistem
Saraf dan
Ordo
Caprimulgiformes Gerak
Ordo
Passeriformes
Ordo
Strigiformes
Ordo
Falconiformes
PENGERTIAN AVES
Negara Indonesia memiliki keanekaragaman jenis burung yang tinggi. Jenis- jenis burung
telah lama dikenal oleh masyarakat walaupun tidak semua jenis burung (Iskandar, 1989).
(Mayakapu, 2013)menambahkan bahwa dari 10.200 spesies burung di seluruh dunia, sekitar
1.500 jenis di antaranyaditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas aves.Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat
dilihat dimana-mana; aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup
tubuh. Dengan bulu itu tumbuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang
itu aves mendiami semua habitat. Warna dansuara beberapa Aves merupakan daya tarik mata dan
telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian
merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan (Jasin, 1984).
Mereka berdarah panas seperti mamalia tetapi lebih dekat kekerabatannya dengan reptil, mereka
berkembang sejak 135 juta tahun yang lalu. Semua burung lebihdulu bernenek moyang dari fosil
burung pertama,yaitu Archaeopteryx. (Mac Kinnon, 1991).
CIRI-CIRI AVES
• Seluruh tubuh aves terbungkus dengan bulu, dan sebagian besar memiliki sayap.
• Tidak mempunyai gigi, namun mempunyai paruh untuk makan.
• Aves termasuk ke dalam hewan berdarah panas.
• Suhu tubuhnya adalah tetap (homoiothermis).
• Sudah mempunyai 12 nervi cranualis.
• Tidak mempunyai vesika urinaria. Zat – zat ekresi nya berwujud setengah padat.
• Jantungnya yang terdiri atas 4 ruang, yaitu dua buah auricular serta 2 buah ventricula,
hanya terdapat arcus anterioeus kanan yang masih ada, erytrocitnya berinti, berbentuk
oval, serta conveks.
• Fertilisasi berlangsung di dalam tubuh.
• Telur mempunyai yolk besar yang terbungkus dengan cangkang yang keras, untuk
menetas dibutuhkan adanya proses pengeraman.
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan burung sangat sederhana agar cepat memproleh energi dan melakukan sebuah
adaptasi pada organ-organ tertentu dalam menurunkan massa tubuh.
Saluran pencernaan burung, meliputi rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, ampela,
usus halus, usus besar dan klaoka.
Sistem pencernaan burung dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Sistem Pencernaan Secara Mekanik
Sistem pencernaan secara mekanik pada burung terjadi di rongga mulut dengan bantuan lidah,
yang akan mendorong makanan menuju kerongkongan. Kemudian dari kerongkongan ke
tembolok dan menuju ke empedal.
2. Sistem Pencernaan Secara Enzimatis
Sistem pencernaan secara enzimatis terjadi di mulut dengan bantuan enzim ptialin, di lambung
dengan bantuan asam kloroda, di dalam usus halus dengan bantuan enzim yang di hasilkan ole
prankreas.
3. Sistem Pencernaan Secara Biologis
Sistem pencernaan secara biologis di bantu dengan bakteri, atau disebut mikrobiologi, biasanya
terjadi di dalam usus besar.
Urutan Sistem Pencernaan Pada Burung
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim ludah (Saliva). Air ludah
berfungsi sebagai bahan lubrikas dan juga sebagai enzim dalam proses pencernaan secara
enzimatis.
2. Tembolok (Crop)
Tembolok (crip) terdapat didalam tenggorokan bagian akhir, tenggorokan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di bagian ini pakan tidak mengalami proses
pencernaan apapun, pakan hanya melewati saluran ini. Tembolok juga berfungsi sebagai tempat
menimbun makanan dan minuman.
3. Lambung (Proventrikulus)
Di dalam lambung akan mengalami proses pencernaan secara enzimatis dengan bantuan getah
lambung. Lambing akan akan menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL). Fungsi
utama lambung iala untuk menyimpan makanan sekaligus mencerna makanan.
4. Ampela (Gizzard)
Di dalam ampel terjadi proses pelumatan pakan yang dibantu denga grit. Grit umumnya berupa
kerikil/batu kecil, pecahan kaca, remukan kerang dll. Grit ini membantu gizzard dalam
melumatkan pakan menjadi partikel-partikel kecil agar permukaan pakan lebih mudah dicerna
dan lebih luas menerma penetrasi enzim-enzim pencernaan.
5. Usus Halus
Usus halus pada burung terususun atas doudenum, jejenum dan ileum. Di doudenum terjadinya
proses penyerapan makanan. Proses pencernaan usus halus di bantu dengan enzim prankreas,
cairan empedu dan enzim usus. Empedu berfungsi untuk mengelmulsikan lemak dan
mengaktifkan lipase dan menghidrolisis lemak. Fungsi utama usus adalah melindungi dinding
duodenum dari pengaruh suasana asam dari lambung.
6. Usus Besar
Di Dalam usus besar masih terdapat substansi pakan yang belum di cerna dan tidak terabsorbsi
oleh usus halus, seperti selulosa dan hemiselulosa. Sebagian besar air akan di serap di dalam usus
besar, selanjutnya akan bermuara di rektum dan akan di buang melalui kloaka.
7. Kloaka
Burung dan beberapa hewan vertebrata lainnya tidak memiliki anus, namun memiliki saluran
pembuangan yang disebut kloaka. Kloaka adalah sistem pencernaan terakhir, yaitu tempat
pembuangan dari saluran urin, saluran reproduksi dan saluran pencernaan.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Peredaran darah pada burung disebut dengan sistem peredaran darah tertutup dan
sistem peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah pada burung terdiri dari dua sistem yaitu,
sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah ganda. Artinya darah yang mengalir
pada tubuh burung akan tetap berada dalam pembuluh darah yang ada di seluruh tubuhnya, selain
sistem peredaran darah tertutup, peredaran darah pada burung juga terjadi dengan cara sistem
peredaran darah ganda. Dalam sistem peredaran darah ini, berarti dalam satu kali proses mengalir
dalam tubuh, darah di tubuh burung akan melewati jantung sebanyak dua kali.
Proses Peredaran Darah pada Burung Sama dengan Manusia. Burung memiliki jantung yang
bentuk dan cara kerjanya sama dengan jantung manusia, yaitu terdapat empat ruangan dalam
jantung yang terdiri dari serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Empat ruangan
dalam jantung burung berfungsi untuk memisahkan darah yang mengandung oksigen dengan
darah yang membawa karbon dioksida.
Peredaran darah pada burung dimulai dari darah yang membawa oksigen dipompa dari bilik kiri
jantung menuju seluruh tubuh lewat aorta atau pembuluh darah utama dalam tubuh. Setelah darah
masuk ke berbagai sel-sel tubuh, oksigen akan dilepaskan dan sebagai gantinya, darah membawa
karbon dioksida dari dalam tubuh. Darah yang membawa karbon dioksida ini kemudian dialirkan
ke serambi kanan dan masuk ke bilik kiri melalui pembuluh darah vena. Proses peredaran darah
dari jantung menuju seluruh tubuh sambil membawa oksigen lalu kembali lagi ke jantung
membawa karbon dioksida ini disebut sebagai peredaran darah besar.
Setelah dari bilik kanan, darah yang membawa banyak karbon dioksida kemudian dipompa ke
paru-paru. Saat menghirup napas dan mengambil oksigen yang masuk ke paru-paru, maka terjadi
proses pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Darah yang membawa karbon dioksida akan
mengalami pertukaran oksigen saat berada di paru-paru setelah dipompa dari bilik kanan.
Oksigen yang sudah diikat oleh darah di paru-paru kemudian dipompa lagi ke ke jantung melalui
serambi kiri dan masuk ke bilik kiri. Setelah berada di bilik kiri, proses peredaran
darah pada burung pun kembali berlangsung ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen.
SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi, alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanerfous. Ginjal dihubungkan
dengan ureter ke kloaka karena burungtidak memiliki vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih
banyak dari pada manusia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1ml kubik
jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal ini untuk
membantu lengkungan leher. Air dari tubuh disimpan melalui reabsorpsi ditubulus. Didalam
kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen
dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai kristal putih bercampur feses.
SISTEM SARAF
Sistem saraf, susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan hewan
menyusui. Segala kegiatan saraf di atur oleh susunan saraf pusat. Susunan sar pusat terdiri dari
otak dan sumsum belakang. Otak burung juga terdiri dari empat bagian, otak besar, otak tengah,
otak kecil, dan sumsum. Otak besar burung berbeda dengan otal besar pada manusia. Permukaan
otak besar pada burung tidak berlipat-lipat, sehingga jumlah neuron pada burung berkembang
dengan membentuk dua gelombung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatannya. Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang memperluas permukaan
sehingga dapat menampung sejumlah neuron yang cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini
berguna bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang.
SISTEM GERAK
Sistem gerak, semua bertubuh besar, kaki Panjang dengan leher Panjang, dan paruh kokoh. Kaki
Panjang membantu mereka menyusuri air dangkal, dan mereka memakan ikan, amphibi, siput,
dan kepiting. Kaki yang Panjang menjaga bulu agar tetap kering saat leher yang fleksibel di
jalurkan ke dalam air. Kakinya 3 jari disatukan oleh selaput untuk menyebar bobot saat berjalan
dilumpur atau ditumbuhan rawa. Ordo aves ini memiliki tubuh yang besar, tidak bisa terbang,
terrestrial, bentuk sayang kecil dan rudimeter.
KLASIFIKASI AVES
1. Ordo Cuculiformes
Ordo Cuculiformes merupakan kelompok burung cuckoo dan turaco. Ordo Cuculiformes di
Indonesia terdapat 1 genus yaitu cuculidae terdiri dari 16 genus yaitu Clamator, Cuculus,
Cacomantis, Rhamphomantis, Chrysococcyx, Caliechthrus, Surniculus, Microdynamis,
Eudynamis, Scythrops, Rhopodytes, Rhinortha, Zanclostomus, Rhamphococcyx, Carpococcyx,
dan Centropus.
Menurut Kindersley (2010) kelompok burung cuckoo dan turaco adalah burung penyendiri yang
mempunyai suara lantang dan tersebar di penjuru dunia. Burung kelompok ini umumnya
berwarna abu-abu atau cokelat dan beberapa memiliki petak atau garis di bulu. Turaco terang
dengan pigmen merah dan hijau unik. Cuckoo dan turaco memiliki sayap pendek, ekor panjang,
dan dua pasang jari.
Burung ordo Cuculiformes terdapat beberapa berkembang biak secara parasit, bertelur disarang
burung lain . telur mereka kerap mirip dengan telur disarang burung lain. Anak burung cuckoo
umumnya dapat menyingkirkan telur atau anak burung tuan rumah, dan mengambil makanan dari
orangtua baru . Contoh spesiesnya adalah kangkok ranting (Cuculus saturates).
2. Ordo Coraciiformes
Ordo Coraciiformes adalah kelompok burung yang memiliki ciri-ciri paruhnya kuat; jari ke-3 dan
ke-4 menyatu di bagian pangkal. Kelompok burung ini juga memiliki warna bulu yang cerah
dengan paruh besar. Contoh spesies ordo coraciiformes :
• Alcedo atthisn (Raja udang)
• Ceyx erithaca (Udang Api)
• Lacedo pulchella (Cekakak Batu)
3. Ordo Piciformes
Ordo Piciformes adalah kelompok burung dengan ciri-ciri memiliki paruh kuat, bulu di bagian
ekor kaku dan ujungnya runcing, ujung lidah kasar serta dapat dapat dijulurkan. Contoh
spesies ordo Piciformes :
• Psilopogon pyrolophus (Takur Api)
• Megalaima haemacephala (Takur Ungkut-ungkut)
• Indicator archipelagicus (Pemandu lebah Asia)
• Picus vittatus (Pelatuk Hijau)
• Dendrocopos canicapillus (Caladi Belacan).
4. Ordo Apodiformes
Seperti namanya "tanpa kaki" dalam bahasa Yunani , kaki pada burung yang termasuk kedalam
ordo ini berukuran kecil dan memiliki fungsi terbatas selain bertengger. Kaki ditutupi dengan
kulit telanjang tanpa sisik seperti pada burung jenis lain, selain itu sayapnyanya panjang dengan
tulang humerus yang pendek serta kokoh.
Ciri dari apodiformes :
1. bertubuh kecil
2. ukuran tungkai sangat kecil
3. bentuk sayap runcing
4. ukuran paruh kecil serta lunak dan ada yang langsing
5. lidah berbentuk bulu panjang
6. umumnya memiliki ekor panjang bercabang dua untuk mengarahkan penerbangan
Ordo apodiformes ini terdiri atas empat family diantaranya :
1. Aegothelidae
Aegothelidae atau aegialornis merupakan genus burung apodiform prasejarah. Anggota dari
aegialornithidae merupakan burung yang karakter antara burung walet modern dan burunng hantu
atau burung malam. Walaupun begitu aegothelidae bukan merupakan nenek moyang langsung
dari burung walet modern, melainkan kelompok yang mempertahankan morfologi basal secara
keseluruhan. Fosil aegialornis telah ditemukan di endapan eosen tengah hingga akhir di jerman
dan prancis, dimana terlihat burung ini memiliki sayap yang berbentuk seperti sabit.
2. Apodidae
Apodidae adalah keluarga kosmopolitan, dimana mereka dapat ditemukan di semua benua
kecuali Antartika dan umum di seluruh wilayah Neotropis, Nearctic, Oriental, Ethiopia,
Australia, dan Palearctic. Apodidae adalah spesies darat yang membutuhkan habitat dengan
serangga udara dalam jumlah banyak. Mereka ditemukan di hampir semua daerah beriklim
atau tropis di mana mangsa dapat ditemukan.
Apodidae merupakan spesies yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka di udara.
Ukuran tubuh dari apodidae kecil kisaran (9-25 cm) . Kemudian memiliki sayap yang
berbentuk sabit disesuaikan untuk terbang dengan kecepatan tinggi. Semua Apodidae
memiliki kaki pendek dan kaki mungil dengan cakar yang tajam dan melengkung, mereka
tidak dapat bertengger, tetapi mereka dapat menempel pada permukaan vertikal seperti tebing
dan dinding gua yang berfungsi sebagai tempat bertengger.
Apopidae memiliki bulu berwarna hitam kusam atau cokelat, beberapa spesies memiliki
bercak putih atau abu-abu, dan beberapa memiliki tenggorokan berwarna cokelat kemerahan.
Selain itu jenis burung ini mampu menggunakan air liur mereka untuk membuat sarang dan
menempelkan sarangnya di atas gua. Air liur ini diproduksi oleh kelenjar ludah yang mana
dapat bertambah besar selama musim kawin. Kemudian Apodidae memiliki bulu di depan
mata mereka, dimana bulu-bulu tersebut dianggap mengurangi silau dan melindungi mata
mereka ketika terbang.
3. Hemiprocnidae
Hemiprocnidae adalah family dari Apodiformes ,dimana jenis ini sering disebut sebagai walet
jambul atau treeswifts. Hemiprocnidae ini hanya terdiri atas satu genus yaitu Hemiprocne,
dengan empat spesies. Mereka didistribusikan dari India dan Asia Tenggara melalui Indonesia
ke New Guinea dan Kepulauan Solomon . Treeswifts adalah burung walet berukuran kecil
hingga sedang, dengan panjang berkisar antara 15–30 cm. Hemiprocnidae ini memiliki sayap
yang panjang, dengan sebagian besar panjangnya berasal dari panjang primer , kemudian
lengan yang cukup pendek.
Perbedaan dari burung ini dengan jenis walet yang lain yaitu terletak dalam hal bulu , yang
lebih lembut, dan mereka memiliki jambul atau ornamen wajah lainnya, dan ekor panjang
bercabang. Secara anatomis, burung walet dipisahkan dari burung walet sejati oleh detail
kerangka di tengkorak dan langit-langit, anatomi tarsus, dan jari kaki belakang yang tidak
dapat dibalik yang digunakan untuk bertengger di dahan (suatu aktivitas yang tidak dapat
dilakukan oleh burung walet sejati).
4. Trochilidae
Kolibri merupakan burung asli Amerika dan terdiri dari keluarga trochilidae. Burung ini
memiliki ukuran kecil, dengan sebagian besar spesies berukuran 7,5–13 cm (3–5 inci)
panjangnya. Spesies burung kolibri terkecil yang masih ada adalah burung kolibri lebah
berukuran 5 cm (2,0 inci) , yang beratnya kurang dari 2,0 g (0,07 oz). Spesies burung kolibri
terbesar adalah burung kolibri raksasa berukuran 23 cm (9,1 inci), dengan berat 18–24 gram
(0,63–0,85 oz).
Jenis makanan yang dimakan oleh burung ini adalah berupa nektar bunga ,namun pada
beberapa spesies mengkonsumsi serangga terbang dan laba-laba. Umumnya kolibri memiliki
tingkat metabolisme spesifik massa tertinggi dari semua hewan homeotermik. Untuk
menghemat energi saat makanan langka dan malam hari saat tidak mencari makan, mereka
bisa mati suri , keadaan yang mirip dengan hibernasi , dan memperlambat laju metabolisme
mereka hingga 1/15 dari laju normalnya.
5. Ordo Caprimulgiformes
Caprimulgiform (ordo Caprimulgiformes) juga disebut nightjars . Burung ini termasuk salah satu
dari sekitar 120 spesies burung berbulu lembut . Umumnya kelompok ini adalah burung yang
terbang di waktu senja atau malam hari. Semua burung caprimulgiform agak mirip dalam
penampilan umum, tetapi setiap keluarga memiliki karakteristik khusus tertentu baik dalam
bentuk maupun kebiasaan.
Caprimulgiforms menyerupai burung hantu dalam banyak hal, namun ada banyak perbedaan,
sebagian besar internal, antara kedua kelompok. Secara eksternal, caprimulgiforms memiliki
paruh dan kaki yang tidak raptorial, kepala yang lebih datar dengan mata yang ditempatkan secara
lateral daripada di cakram wajah frontal, tarsi yang relatif lebih pendek, dan ekor yang lebih
panjang. Selain itu perbedaannya juga dapat dilihat dari jumlah bulu primer di sayap dan bulu
sekunder serta bulu ekor.
Caprimulgiformes terbagi menjadi 3 subfamily yaitu :
1. Eurostopodinae
Nightjars bertelinga adalah kelompok kecil dari family Nightjar. Jenis burung ini memiliki sayap
panjang dengan bulu bermotif abu-abu dan coklat untuk menyamarkan mereka saat beristirahat
di tanah. Makanan dari nightjars bertelinga merupakan serangga yang tertangkap dalam
penerbangan.
Nightjar bertelinga berukuran besar dibandingkan dengan banyak nightjar lainnya, tetapi
sebaliknya memiliki struktur yang serupa. Hal yang menjadi perbedaan dari nightjars biasa adalah
kurangnya bulu di sekitar paruh. Umumnya burung ini aktif di malam hari dan memiliki tapetum
lucidum reflektif di bagian belakang mata. Walaupun ukuran paruhnya kecil, tetapi burung ini
memiliki celah yang sangat besar untuk menangkap serangga yang sedang terbang. Kaki dan
tungkai kecil dan lemah, dan jari-jari kaki sebagian berselaput. cakar jari tengah memiliki pekten
seperti sisir di tepi bagian dalamnya. Contoh dari Eurostopodinae yaitu Nightjar tenggorokan
putih ( Eurostopodus mystacalis).
2. Caprimulginae
Caprimulgidae memiliki ukuran tubuh sedang dengan sayap panjang, kaki pendek, dan paruh
yang sangat pendek, hidup dan bersarang di tanah. Kaki kecil pada burung ini jarang digunakan
untuk berjalan. Kemudian memiliki bulu yang lembut dan berwarna seperti kulit kayu dan daun.
Mereka sebagian besar aktif di sore hari dan dini hari atau di malam hari dan memakan ngengat
dan serangga terbang besar lainnya. Paruhnya terbuka sangat lebar dan memiliki ujung atas yang
sedikit bengkok. Pada dasarnya caprimulgidae mirip dalam banyak hal dengan elang malam atau
nighthawks, tetapi terdapat perbedaan yaitu umumnya burung ini memiliki paruh yang sedikit
lebih panjang dan bulu yang lebih lembut. Contoh dari subfamily ini yaitu Nightjar Eropa
(Caprimulgus europaeus).
3. Chordeilinae
Nighthawk atau elang malam adalah nokturnal burung dari subfamili Chordeilinae ,dalam
keluarga Nightjar keluaga, Caprimulgidae. Karakteristik dari burung ini hampir sama dengan
subfamily lain dari ordo Caprimulgiformes. Dimana tubuhnya sama-sama berukuran kecil sampai
sedang dengan kaki pendek. Contoh burung yang termasuk kedalam subfamily ini yaitu
Chordeiles minor.
6. Ordo Passeriformes
Ordo Passeriformes merupakan jenis aves kosmolopit, yang mana penyebarannya pada hanbitat
yang luas. asseriformes. Terdapat 5276 spesies (ordo terbesar dari burung; mencakup 60% dari
semua spesies).Ordo ini mencakup mockingbirds, gagak, burung gereja.Karakter kunci dari ordi
ini adalah burung bernyanyi, dimana memiliki perkembangan organ vokal dengan baik, kaki
bertengger, burung muda sangat tergantung pada induknya. Ordo Passeriformes juga dikenal
sebagai Aves pekicau dan bernilai ekonomi.
Contohnya :
• Corydon sumatranus (Madi Kelam)
• Mirafra javanica (Branjangan Jawa)
• Hirundo rustica (Layang-layang Asia)
• Coracina fortis (Kepudang sungu Buru)
• Pycnonotus zeylanicus (Cucak Rawa)
• Pycnonotus aurigaster (Cucak Kutilang)
• Zoothera interpres (Anis Kembang)
• Rhinomyias gularis (Sikatan rimba Gunung).
7. Ordo Strigiformes
Ordor Strigiformes adalah kelompok burung yang memiliki ciri-ciri ukuran kepala besar dan
bulat; memiliki mata besar serta menghadap ke depan, tubuh dikelilingi oleh bulu-bulu yang
tersusun secra radial (menjari); memiliki lubang telinga yang lebar namun seringkali tertutupi
oleh lipatan kulit; ukuran paruh pendek; jari kaki memiliki cakar yang tajam untuk
mengcengkeram; termasuk burung yang aktif pada waktu malam (nocturnal); bersifat predator.
Salah satu contoh spesies ordo Strigiformes:
Burung Hantu adalah salah satu jenis burung yang berasal dari ordo Strigiformes. Burung hantu
merupakan hewan nokturnal atau aktif pada malam hari Burung hantu juga termasuk daam hewan
karnivora atau pemakan daging.
Burung hantu memiliki bulu umum yaitu burik, abu-abu, atau kecokelatan dengan bercak hitam
atau putih, memiliki mata yang besar dan tajam serta menghadap ke depan, memiliki ekor pendek,
memiliki sayap yang besar dan lebar sekitar 3 x lipat ukuran tubuhnya, memiliki paruh bengkok
yang tajam seperti paruh pada burung elang,
Serta memiliki leher yang bisa memutarkan kepalanya hingga 180°. Burung hantu biasanya
tinggal pada sarang yang dibuat pada lubang-lubang pohon taupun pada pelepah pohon palem.
Makanan burung ini diantaranya : serangga, tikus, kodok dan lain-lain.
Jenis-jenis burung hantu yang ada di Indonesia:
1. Wowo-Wiwi
Wowo-Wiwi (Phodilus badius) atau dikenal dengan oriental bay owl atau serak bukit adalah
salah satu jenis burung hantu yang memiliki wajah mirip dengan ular cobra atau sendok. Burung
ini memiliki tinggi sekitar 27 cm dan Penyebaran burung hantu ini adalah wilayah Asia tenggara.
2. Burung Hantu Tyto Alba
Burung Hantu Tito Alba adalah salah satu jenis burung hantu yang memiliki tubuh besar dengan
bentuk wajah seperti hati berwarna putih, bulu pada bagian atas tubuh berwarna kuning
kecoklatan berbercak halus, Bagian bawah tubuh memiliki bulu berwarna putih dengan bintik
hitam. Burung ini dikenal juga dengan nama Serak Jawa atau Barn Owl.
3. Celepuk
Celepuk (Otus bakkamoena) atau Indian Scops Owl adalah salah satu jenis burung hantu yang
dapat berkamuflase. Burung ini memiliki ukuran sekitar 23 hingga 25 cm. Burung ini banyak
tersebar di bagian selatan Asia.
4. Celepuk Merah
Celepuk Merah (Otus rufescens) atau Reddish scops-owl adalah salah satu jenis burung hantu
dengan ukuran tubuh kecil dengan tinggi sekitar 15 hingga 18 cm saja. Burung hantu jenis ini
banyak tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa , Semenanjung Malaysia hingga Semenanjung
Thailand.
5. Celepuk Gunung
Celepuk Gunung (Otus angelinae) atau Javan Scops Own adalah jenis burung hantu dengan
ukuran kecil dengan tinggi hanya sekitar 20 cm.
6. Celepuk Rajah
Celepuk Rajah (Otus brookei) adalah Jenis burung hantu dengan ukuran sekitar 23 cm.
Persebaran burung ini adalah daerah pegunungan di jawa timur, sumatera, dan kalimantan.
7. Celepuk Reban
Celepuk Reban (Otus lempiji) atau Sunda Scops-Owl atau Collared Scops-Owl adalah salah satu
jenis burung hantu berukuran kecil. Burung hantu ini tersebar di Filipina, Kalimantan, Sumatera,
Jawa, dan Bali.
8. Hingkik
Hingkik (Bubo sumatranus) atau Beluk Jampuk atau Barred Eagle Owl atau Malay Eagle
Owl adalah jenis burung hantu yang berhabitat di hutan tropis atau hutan sub tropis pada dataran
rendah di Pulau Keeling, Brunei, Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, dan Myanmar.
9. Beluk watu Jawa
Beluk watu Jawa (Glaucidium castanopterum) atau Javan Owlet Glaucidium adalah jenis burung
hantu endemik dari pulau jawa dan pulau bali.
10. Bloketupu
Bloketupu adalah jenis burung hantu yang habitatnya banyak ditemukan di pegunungan
Indonesia, Singapura, Malaysia, Myanmar, Thailand, Laos, India, Vietnam, Kamboja serta
Brunai. Nama lain burung hantu ini adalah Bubo Ketupu, Ketupa Ketupu, Beluk ketupa, Buffy
Fish Owl, atau Malay Fish Owl.
11. Seloputo
Seloputo (Strix seloputo) atau Spotted Wood Owl adalah jenis burung hantu berkuran besar
dengan tinggi sekitar 47 cm. Ada 3 sub spesies dari burung hantu ini yaitu Strix seloputo baweana
(Endemik Pulau Bawean), Strix seloputo seloputo (Myanmar dan Thailand Tengah hingga
Singapura, serta Jambi (Sumatra) dan Jawa, dan Strix seloputo wiepkini (Pulau Calamian dan
Palawan (Filipina)).
12. Punggok Coklat
Punggok Coklat (Ninox scutulata) atau Brown Hawk-Owl adalah burung hantu dengan ukuran
dengan tinggi sekitar 32 cm. Penyebarannya meliputi Indonesia bagian timur, China selatan, Sri
Lanka dan India.
13. Beluk Telinga Pendek
Beluk Telinga Pendek (Asio flammeus) adalah salah satu jenis burung hantu dengan penyebaran
yang luas kecuali austarlia dan antartika. Nama lain burung hantu ini adalah Short-eared Owl.
14. Koko Beluk
Koko Beluk (Strix leptogrammica) atau Brown Wood Owl adalah salah satu jenis burung hantu
berukuran besar dengan tinggi sekitar 45 -47. Penyebaran burung hantu ini meliputi Sri Lanka,
India, China selatan, Dan Indonesia.
8. Ordo Falconiformes
Ordo Falconiformes berfamili Accipitridae yang merupakan salah satu burung pemangsa. Burung
pemangsa memiliki kombinasi terbang, kaki yang dapat digunakan untuk memegang mangsa dan
paruh yang khas sehingga merupakan burung yang mampu menguasai Sebagian besar lingkungan
dengan rentang makanan yang luas. Sebagian burung pemangsa memakan makanan yang
berenergi tinggi yang berasal dari daging vertebrata. Dua ordo burung pemangsa merupakan
karnivora puncak dalam rantai makanan. Burung predator ini terdiri atas Falconiformes, yang
meliputi jenis Elang, Falcon, Rajawali, dan predator nocturnal yaitu Strigiformes yang meliputi
jenis-jenis burung hantu. Kedua ordo ini sebenarnya tidak berkerabat, namun karena memiliki
kesamaan ekologi maka mereka memiliki tingkat konvergensi sebagai burung predator. Kedua
kelompok ini memiliki kaki yang kuat yang dilengkapi oleh cakar kuat untuk membunuh mangsa
dan paruh yang melengkung yang beradaptasi untuk merobek daging. Akan tetapi mereka
memiliki perbedaan lokasi pencairan mangsa. Falconiformes yang diurnal mempunyai
penglihatan yang sangat tajam, sedangkan Strigiformes yang nocturnal memiliki pendengaran
yang sangat tajam untuk mendeteksi mangsanya. Di samping itu mereka juga memiliki
kemampuan terbang yang tidak menimbulkan suara karena mempunyai susunan bulu terbang
khusus. Burung hantu mempunyai mata besar yang beradaptasi dengan keadaan gelap dan
penglihatan binokuler untuk melengkapi kemampuan terbang-sunyi dan pendengaran binaural.
Predator diurnal mempunyai rentang radiasi adaptif yang lebih luas dari pada burung hantu,
termasuk bentuk yang sangat berbeda seperti burung Secretary dan burung pemakan bangkai.
Burung pemakan ikan yaitu famili Accipitridae mempunyai sisik-sisik tajam pada kakinya untuk
mencengkeram mangsanya yang bertubuh licin. Burung pemakan bangkai (Vulture) umumnya
tidak memiliki bulu kepala karena kebiasaan makannya, mereka biasa menggunakan kepala
mengambil daging-daging tersisa di bagian dalam sisa tubuh hewan yang mulai membusuk.
Beberapa jenis burung ini terdapat di daerah yang agak hangat di dunia lama maupun dunia baru
yang berasal dari dunia baru adalah famili Catharidae yang terdiri atas beberapa sub ordo. Burung
pemakan bangkai dari dunia lama tergolong famili Accipitridae. Falcon dan kerabatnya yang
memiliki 39 bentuk sayap dan kebiasan terbang yang berbeda tergolong famili Falconidae.
Burung yang bertubuh besar menggunakan panas tubuh untuk terbang berputar hamper tanpa
menggerakan sayapnya dan tetap berada di udara berjam-jam dengan menggunakan energi
sesedikit mungkin.
Ciri dari ordo Falconiformes ini adalah:
1. Anggotanya adalah predator diurnal yang ukurannya berkisar dari yang kecil (falconets)
hingga yang sangat besar (elang burung pemangsa)
2. Plumage bervariasi, tetapi biasanya campuran antara warna kelabu dan coklat di bagian
atas, dan hamper putih di bagian bawah. Biasanya bergaris-garis atau polos
3. Paruh pendek, kuat dan ujungnya melengkung
4. Kaki-kainya kuat, berukuran sedang hingga Panjang, dan masing-masing mempunyai 4
jari dengan cakar yang kuat dan melengkung untuk mencengkeram mangsa
5. Sayap bervariasi bentuknya, tetapi biasanya kuat terbang dan umumnya dapat terbang
cepat. Beberapa spesies dapat terbang melayang dan berputar-putar
6. Palatum desmognathous
7. Sarang terbuat dari ranting-ranting biasanya di pohon, celah karang atau di atas tanah,
jumlah telur 1-6 biasanya 2-3 butir, berwarna putih kotor, pada beberapa spesies telurnya
agak kecoklatan
8. Anak-anaknya altricial, lambat perkembangannya dan diasuh oleh kedua induknya.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadina. (2020). Modul Ajar Taksonomi Vertebrata.
http://repository.uinsu.ac.id/9139/1/MODUL%20AJAR%20TAKSONOMI%20VERTEBRAT
A.pdf Diakses pada 12 Desember 2021 pukul 23.41 WIB
Kindersley D. 2010. Ensiklopedia fauna. Jakarta: Erlangga
Mubarik, Ade lukman. 2020. Apodidae Si Keluarga Burung Terbang Cepat. Online :
https://kepaksayapsc.uns.ac.id/index.php/2020/03/03/apodidae-si-keluarga-burung-penerbang-
cepat/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2021.
Paul A, Schwartz. 1998. Caprimulgiform. Online :
https://www.britannica.com/animal/caprimulgiform/Migration. Diakses pada tanggal 11
Desember 2021.
Winkler, D. W., S. M. Billerman, and I.J. Lovette (2020). Hummingbirds (Trochilidae), version
1.0. In Birds of the World (S. M. Billerman, B. K. Keeney, P. G. Rodewald, and T. S.
Schulenberg, Editors). Cornell Lab of Ornithology, Ithaca, NY, USA.Online :
https://doi.org/10.2173/bow.trochi1.01. Diakses pada tanggal 11 Desember 2021.
Alim Syahirul Dkk. [2020]. KARAKTERISTIK DAN DESKRIPSI ORDO
PASSERIFORMES
DI JALAN SENIMAN AMRI YAHYA JAKABARING PALEMBANG SUMATERA
SELATAN [online]. Vol. 3 no 2 Tersedia : https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/biosains [ 11 Desember 2021]
Anonym [ 2021, 12, 02] Aves. [online]. Tersedia : https://www.dosenpendidikan.co.id/aves/ [11
Desember 2021]
Anonym [2021 Agustus 7] Burung Hantu – Jenis-Jenis Burung Hantu, Ciri-Ciri Serta
Penjelasannya.
Tersedia : https://www.faunadanflora.com/jenis-jenis-burung-hantu-ciri-ciri-serta-penjelasannya/
[11 Desember 2021]
MH Tamam Badrut [2016] Klasifikasi Ordo Pada Aves dan Contohnya.[online] Tersedia :
https://generasibiologi.com/2016/11/klasifikasi-ordo-pada-aves-dan-contohnya-
penjelasannya.html#19_Ordo_Passeriformes [11 Desember 2021]