The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mdhlim90226, 2021-07-12 11:40:39

Kata-kata Biasa Untuk Anak Indie Edisi 1

Untuk Ana

kata-kata biasa

Untuk
Anak Indie

Edisi 1

MUHAMMAD HALIM

Kata-kata Biasa
Untuk Anak Indie

Edisi 1

Muhammad Halim

Kata-kata biasa

Untuk Anak Indie
Edisi 1
"Manis dan Pahit di dalam satu kehangatan"
-Para Pengkopi-

Julai 2021
W.P. Kuala Lumpur

Kata-kata Biasa
Untuk Anak Indie

Edisi 1

2021 Muhammad Halim

Hak Cipta Terpelihara
Tidak dibenarkan mengeluar ulang mana-mana
bahagian buku ini sama ada tulisan atau ilustrasinya
dalam apa juga bentuk dan teknik sebelum mendapat
kebenaran bertulis daripada pihak pengkarya.

Catatan Penulis

Kata-kata Biasa Untuk Anak Indie Edisi 1 pertama kali
dihasilkan oleh saya sendiri, berisi puisi pilihan yang
ditulis pada tahun 2020 dan 2021. Segala puisi yang
berasal daripada keihklasan dan luahan hati daripada
seorang anak indie merangkumi pelbagai liku kehidupan
yang sudah ia jalani.

Sebelum itu, segala sajak yang belum pernah
dipersembahkan akan ada di dalam buku ini. Kata-kata
Biasa Untuk Anak Indie Edisi 1 telah setiap kali diubah
yakni yang berupa koreksi, penambahan atau pengurangan
rangkap puisi. Beberapa puisi yang ditulis pada tahun
2020 telah ditambah baik agar ada gambaran yang lebih
lengkap tentang puisi yang saya tulis pada tahun tersebut.

Perlu saya sampaikan setinggi-tinggi terima kasih
kehadrat ilahi kerana memberi kesihatan kepada saya
untuk menghasilkan buku ini. Juga saya sampaikan terima
kasih kepada rakan-rakan terutamanya kepada Matahari
Marsha yang pertama mendorong dan memberi semangat
kepada saya bagi pencapaian ini. Setinggi harapan agar
buku digital ini dapat menjadi sumber ketenangan buat
para pembaca di luar sana. Perlu saya sampaikan juga

v

bahawa judul buku ini, Kata-kata biasa Untuk Anak
Indie Edisi 1, saya pilih berdasarkan pengalaman dan
imaginasi saya yang terlintas memandangkan buku ini
merupakan karya pertama saya sebagai seorang
pembuat puisi yang telah saya bukukan. Akhir kalam,
selamat menjamu kata-kata biasa dan memperluas
musikalisasi puisi di negara ini.
Muhammad halim

vi

ISI KANDUNGAN

Catatan Penulis 10
11
1. Pemergian 12
2. Rezeki 13
3. Cinta 14
4. Tawar 15
5. Peristiwa 16
6. Senja 17
7. Terhenti Dari Tersakiti 18
8. Bosan 19
9. Sejujurnya Aku Rindu 20
10. Peristiwa Disember 21
11. Suku Tiga Pagi 22
12. Yang Berseorang 23
13. Keresahan Yang Tak Terduga 24
14. Hai bunga! 25
15. Hujan Di Malam Hari 26
16. Sendirian Yang Dipilih 27
17. Teruslah Disini 28
18. Adalah Hari, Bukannya Hidup
19. Sekian Lama

vii

21. Dia Yang Teruntuk 29
22. Kerana Perlu 30
23. Tatkala Senja 31
24. Yang Pernah Didoakan 32
25. Secebis Pilu 33
26. Untuk Anak Indie 34

viii



PEMERGIAN

seperti apa yang sudah kuduga,
terdapatnya secebis rasa yang aneh,
sering tertanya terhadap diriku,
seperti...,
dikaburi perasaanmu yang tidak bisa diramal,

tidak mengapalah jika dia yang kamu pilih,
pemergianmu tanpa kata,
telah membuatkanku diabaikan
di sudut kesepian.

jadi, melepaskanmu adalah keputusan yang benar,
aku telah mengambil jalan untuk terus ke depan,
membawa diriku, di awang-awangan,
yang hanya bergerak mengikut angin yang betiup,
tapi tidaklah begitu kencang,
yang terkadang sangkut dan menyinggah,

akan kujadikan ini sebagai pengalaman buat diriku,
untuk persediaan di masa hadapan kelak.

10

REZEKI

hari demi hari yang dijalani,
bermacam perkara yang sering difikirkan
mengenai duniawi,
sungguh diriku terlena sampaikan lupa akan
akhirat nanti,
bertabahlah wahai hati,
semua ini hanyalah sementara di dunia ini,
syukurlah... dengan rezeki yang diberi,
satu hal yang perlu kau ingat,
beramal lah, berbuat baiklah,
kerna..
inilah yang akan kamu bawa nanti.

11

CINTA

cinta?
ada apa dengan cinta?
diusiaku sekarang..
tidak lagi ku merasakan bahwa
cinta itu adalah satu keperluan,

aku tahu...
inilah fitrah, inilah kesemula jadian
ciptaan tuhan,
suatu sifat yang terkadang..
singgah dan menghilang,
terkadang juga berkekalan,

maaf jika tersalah andaian,
tetapi ku hanya ceritakan apa yang ku rasakan
benar,
beringatlah, berhentilah jika,,
cinta di hidupmu.. merupakan hiburan dan
mainan,
aku tahu, bukan itu yang kau inginkan,
tetapi kau harus ingat, tidak semua manusia
sama, walau rambut yang sama hitam.

12

TAWAR

tiada apa lagi yang perlu diungkap,
melainkan senyuman buatmu,
mungkin di hari esok,
senyuman itu tidak lagi sama seperti hari ini,
kamu melihatku tersenyum ikhlas,
tapi kini tidak lagi,
kini...
senyuman itu hanya dijadikan syarat
ketika berselisihan bahu,
atau, mungkin..
tidak langsung ingin bertentang mata.

13

PERISTIWA

satu lagi peristiwa pahit yang terguris
di kotak ingatanku,
adakah aku perlu berasa pasrah?
atau merasa gelisah?

apa yang ku lakukan hanya...
biarlah ianya berlalu,
sungguh diriku tahu, hal ini akan sentiasa
berkucar difikiranku,
terkadang membuatku tersungkur yang tiada
siapa tahu,

kerna yang jatuh tersungkur itu di dalam
jiwaku,
dengan senyum dan tawaku,
aku sembunyikannya, kerna segan diketahui
orang di sekelilingku,

teruslah berjuang dengan sisa hidupmu,
ini hanyalah peristiwa pahit buat harimu,
tapi bukan seluruh hidupmu,

ketahuilah, bahawa semuanya akan berlalu
dan akan baik-baik sahaja.

14

SENJA

ya, itu benar..
semesta tidak menjanjikan kebahagiaan,
semesta juga tidak menjanjikan..
pertemuan yang diharapkan,
tpi..
beringatlah akan bait-bait kehidupan yang
telah kamu lalui,

meski kisah silammu tidak seindah senja
untuk diungkapkan kembali,
tetap bersenyumlah,..
disebalik senyummu,
itulah yang menutupi segala pahit di masa
lalu,

fikirlah juga tentang dirimu,
yang sering berjuang dan tersakiti itu,
cukuplah..
untuk saat ini, kamu pula yang akan
menghadiahkan keindahan buat dirimu,
mungkin, di keesokan harinya.

15

TERHENTI DARI TERSAKITI

aku berhenti berharap,
dikala engkau yang mengabaikannya,
dikala engkau yang sering menghindari
untuk terus menyadarinya,
aku berhenti mendekat,
dikala engkau yang menjauhkannya,
dikala engkau yang mengaburi,
prasangka dan keraguanmu itu sendiri.

16

BOSAN

selain seindah kata yang dapat ku ungkap,
aku juga memilih untuk terdiam dan membisu,
inilah diriku,
yang sering kehilangan incaran,
untuk dibahaskan di dalam perbualan,

akulah penyebab kepudaran itu terjadi,
tidak perlu berkata soal itu lagi,
kerna, aku sedar, diri ini..
sering tidak dijadikan pilihan,
apa lagi ingin, dijadikan sebagai teman bualan
harian kamu,

aku memilih untuk mengisi kebosanan ini,
dengan berjalan di pelusuk kota,
sambil, memikirkan..
kejutan yang bakal berlaku,
di keesokan harinya,

diharapkan, kejutan itu..
dapat mengisi detik kebosanan ini, dengan
sesuatu yang lebih menggirangkan
dan lebih bermakna.

17

SEJUJURNYA AKU RINDU

diam-diam kerinduan ingin memelukku
kembali,
tetapi apalah dayaku, bahkan ingin mula
menyapa kamu,
tidak mampu ku ungkapkan,
kerna terhalang oleh bisikan hati
yang mulai menyelupar,
keraguan yang sukar dihadapi,
bahkan sering terjadi,
inilah tembok, yang sukar ditembusi,
bersama jiwa yang sangat sukar untuk
difahami.

18

PERISTIWA DISEMBER

kita bertemu kembali, disember,
tapi..
disember yang dulu,
tidak sama seperti kali ini,

aku merasa kehilangan,
aku merasa sedikit kosong,
senyum tawa yang terngiang segar
diingatanku,
aku masih ingat, sangat,

ingatkah kau tentang bunga matahari
yang kutitipkan buatmu?
mungkin..
ianya sudah layu direputi fungus,
begitu juga aku,
yang layu untuk merealisasikan kembali,
tentang apa yang terjadi,
pada, disember.

19

SUKU TIGA PAGI

kau muncul diingatanku,
muncul di saat,
angan-anganku masih dicelaru,
membuatkanku terus-menerus,
meneliti setiap detik,
masa kita yang telah tertanam,

teringat satu kisah,
dibawah rintihan pohon yang rendang itu,
aku sibuk mengukir,
kau malah sibuk memikir,

menggerakkan jari-jemari yang tidak lelah,
untuk terus mengetik,
kesambilan mu tersenyum,
yang tersiratnya pelbagai makna,
senyuman yang akan adanya guruh,
dibalik rintihan air hujan.

20

YANG BERSEORANG

ada kalanya tuhan menghadirkan mentari,
ada kalanya menhadirkan bulan dan bintang,
yang sering menemani harimu yang
berseorang,
ada kala baiknya tuhan menghadrikannya,
yang paling setia,
yang paling kerap muncul dan menemani,
cahaya yang sering dimanfaatkan,
oleh segenap hati yang yang sangat
memerlukan.

21

KERESAHAN YANG
TAK TERDUGA

pilihan yang ada,
tidaklah seperti pilihan yang kau harapkan,
disaat jambatan yang usang sangat
dimanfaatkan,
kebenaran,
yang patut dipilih untuk keadilan segenap
warga,

kegelisahan yang ada di seberang,
terimalah ia walau dengan keresahan,
sedangkan pelangi yang muncul,
apabila sesudahnya guruh dan hujan
kenantian yang ditunggu,
apabila melewatinya,
dengan kegembiraan yang sangat jarang
kau rasakan.

22

HAI BUNGA!

sang matahari,
mula memetik panas sinarannya,
sang bulan pula,
merinding refleksi sinaran itu,
saling berganti,

dikala luasnya himpunan bunga yang turut
manfaatkannya,
akan pula datangnya kumbang,
mengait hasil debunga itu,
keterlibatan yang direlakan,
bahkan diikuti pengorbanan,

bunga itu indah,
tetapi, ada kalanya,
mawar itu akan mulai mereput,
dahlia itu akan semakin layu,
ketika luarannya yang kelihatan tersenyum,
ternyata bunga itu, sedang merantap
kesedihan.

23

HUJAN DI MALAM HARI

semoga terus kuat,
buat kamu yang sedang luluh,
meski...
tiada cahaya bulan dan bintang
yang begemerlapan indah,
menemani keluluhan itu,

semoga terus kuat yaa,
buat hati yang sedang luluh,
kamu tidak berkeseorangan,
kerna ada titisan air hujan,
yang menemani turunnya air mata kamu itu,

aku mendoakan yang terbaik,
buat hati yang sedang luluh,
ku harapkan..
senyuman dari raut wajahmu,
akan kembali menyinari,
mungkin esok, atau nanti.

24

SENDIRIAN YANG DIPILIH

terkadang,
menyendiri itu perlu,
bahkan memerlukan antara satu dengan yang
lain,
bagai kumbang dan debunga itu,
mustahil untuk dipisahkan,
kerna itulah ketentuan yang telah
ditakdirkan tuhan,

dipelusuk hati yang selalunya mendung,
pengorbanan masa yang patut diberikan
kepada si mawar,
terkadang kau juga perlukan masa itu,
masa yang bermanfaat buatmu,
untuk kau tenung dan menenangkan
simpulan-simpulan benang yang sukar
untuk kau leraikan.

25

TERUSLAH DISINI

kau menyadari kehadiranku,
kau juga sedar keberadaanku,
seseorang yang tahu,
apa itu perasaan, apa itu hati,
apa itu pemikiran yang patut difahami,
kau yang tabah,
tapi kau malah jatuh,
bukan kerana kau lemah,
kau lebih memilih untuk yang lebih berdikari,
yang lebih memahami, bahawa kelak,
bukan ini yang diaspektasi,
untuk terus berinteraksi,
implementasi di pelusuk ambisi,
yang sangat sukar untuk ditembusi,
teruslah disini, hati.

26

ADALAH HARI
BUKAN HIDUP

halaman yang telah ditulis
bersama pena yang telah kehabisan dakwat,
alurnya sehingga ke noktah,
kerumitan yang tidak terpisah,
sehingga terkesan kepada si penulis,
bersama jari kudungnya itu,
kelangsungan ceritera yang perlu ditulis,
walau tidak seperti manusia biasa,
terkadangnya ia tersasar,
tetapi ia sudah terbiasa,
mungkin di hari esok,
dakwat yang baru akan tiba,
cuma halaman ini yang terkesan,
bukannya seluruh buku itu.

27

SEKIAN LAMA

sudah sekian lama ya,
waktu yang tidak terhitung,
tapi malah sedar kelamaannya,
kali terakhir telah hadirnya krisis mendung itu,
diantara kedua desa,

aku sedar namun terkadang aku sering
tertanya, ada kalanya benar,
aku perlu melakukan itu,
agar tidak terus terikat,
dengan segala jejak di dalam sepatumu,

namun kesalah sangkaanmu,
membuatkan aku terlihat buruk,
kau jadikan ini kepada air itu,
untuk sentiasa kelihatan jernih,

langkah yang membutakan segenap warga,
berpengaruh oleh cerpen yang dibentang,
mengikut cita rasa.

28

DIA YANG TERUNTUK

aku berjalan menuju ke kafe kesukaanku,
yang berseorang,
aku duduk dan memikirkan tentang hal-hal
kegerombalan yang lalu,
walau ia telah berciciran,
tapi ianya yang senantiasa ku ingat,

walau tidak akan hadirnya kembali,
disebabkan kesilapan yang tidak bisa lagi
diperbetulkan telah diperkenangkan,
teruslah memendam kerana tidak akan
datangnya dia yang teruntuk,

terhasilnya bermacam kotak pertanyaan,
yang timbul daripada,
percanggahan yang terhasil dari dua akal,
yang tidak kenal apa itu erti
yang saling melengkapkan,

ada bermacam hal yang dapat ku adaptasi,
terhadap isolusi yang menghasilkan
teori-teori kecil,
yang bakal kamu debatkan.

29

KERANA PERLU

terkadang bercengkang mata itu perlu,
dengan bertemankan angin malam yang sepi,
di sehelai kertas,
akan ku isi tentang segala duka
yang aku peroleh hari ini,

pendam sendiri tidak bermakna aku perlu
pendam semua,
aku merasa senang sekali dengan adanya dia,
walau tidak bernyawa,
tapi dialah pendengar setia,

matahari ada juga memberitahu ku,
ada ruang yang patut kau tuntut,
untuk diberi sedikit harapan,
buat jiwa yang sedang bergelora,

kembali lah esok ya,
menemui dirimu yang perlu kau siapkan,
kerna hari yang saling berganti itu,
perlu dijalani oleh kamu.

30

TATKALA SENJA

pascaku disamping jendela,
tatkala langit yang sedang ku tatap,
termenung pesat,
tetapi tidak diberikan peluang menetap,
senja,
walau indah, tetapi yang sangat sementara,
oleh kerana pujaan itu lenyap,
aku harus bertahan tegap,
kerna akan ada malam yang bakal menjelang,
tatkala senja.

31

YANG PERNAH DIDOAKAN

usai solat subuhku,
kaulah yang pernah ku doakan,
seseorang yang pernah ku harap,
untuk memahamiku sedalam lautan atlantik,

meski ombaknya yang sentiasa bergelora,
yang tidak lelah melambung pantai,
ada kalanya,
harapan itu telah sampai di persisiran,

biarlah ianya dipermainkan anak kecil,
mungkin, istana pasir yang dibina,
memberikan ruang impian yang mirip
seperti mimpiku,

sungguh indah ya, bila melewati senja,
kelihatan mentari yang mengintai sinarannya
di persisiran,
sama seperti doaku, yang senantiasa
mengirimu, dulu.

32

SECEBIS PILU

pilu yang hadir pada tubuh ini,
membuatkanku tak terungkap tanpa adanya
tapi dan kemeskian,
malah ia tumbuh dan menghilang
turut saling berganti,

takkan ada malah bait pengabdian lain,
yang dapat memahami kelikuan yang tidak
terungkap ini,
beranjak teguh, menzahirkan atma kehidupan
yang tiada tanda titik,

malam yang sendu diterbangi angin yang
meniupi cakerawala,
memberiku satu versi hakiki,
membuatkanku bagai terbang bersama satu
prediksi realiti,
akan bait-bait kehidupan ini,

aku ingin..
aku ingin menjejak bebas,
bagai tiadanya pengakhiran hakiki,
tetapi angan-anganku hanya bertih,
kerna adanya tuhan yang akan mentakdir.

33

UNTUK ANAK INDIE

perjalanan di segenap desa,
membuatkanku memikirkan sesuatu,
buat anak indie, atau juga dikenali barisan
para pengkopi,

yang sering ditemani perihnya pemergian yang
tidak ia tanggapi,
penghargaan yang perlu dituntut,
memang semudahnya ia melangkah jauh,

selangkah demi selangkah yang kau jejak,
sebaliknya ia mundur melawan arus,
terkadang kau perlu melihat kebelakang,
ternyata dibelakangmu ia sedang menikam,

syak wasangka itu perlu tapi tidaklah
seberapa, ini membuatkan kau berasa perlu
untuk memerhati sejenak,

lelah itu normalisasi yang akan ada disetiap
anak indie, secangkir kopi mungkin
menyembuhkan, akan bait-bait perasaan,
soal hati, itu yang pasti,

ayuhlah anak indie, kau harus bangkit,
penulisanmu haruslah terus bernyawa,
memberikan kayu kepada api untuk dingin
yang tulus..

34



Kata-kata Biasa Untuk Anak Indie
Edisi 1


Click to View FlipBook Version