The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Windiyati Wahjudi, 2024-04-06 03:23:36

5. SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

5. SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

BAB V Sakramen Pengurapan Orang Sakit Sekolah Pemandu Katekese Umat Keuskupan Surabaya Flip E-Book


Daftar Isi A. Penyakit dan Derita Manusia ................................................ 3 B. Sakit dalam Perjanjian Lama ................................................. 4 C. Sakit dalam Perjanjian Baru .................................................. 5 D. Sakramen Penyembuhan ......................................................... 7 E. Hakekat Sakramen Pengurapan Orang Sakit......................... 8 F. Sakit Dalam Kehidupan Manusia ........................................ 8 G. Pelayan Sakramen Pengurapan Orang Sakit ....................... 9 H. Siapa yang Menerima ................................................................. 9 I. Saat yang tepat untuk menerima SPOS ............................. 10 J. Cara Penerimaan ........................................................................... 10 K. Forma dan Materia 10 L. Buah-buah Sakramen Pengurapan Orang Sakit ................... 11 M. Tata Perayaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit 11 Glossary 12 2 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


A. Penyakit dan Derita Manusia Penyakit dan sengsara sejak dahulu termasuk percobaan yang paling berat dalam hidup manusia. Di dalam penyakit manusia mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, dan kefanaannya. Setiap penyakit dapat mengingatkan kita akan kematian (KGK 1500). Sejak jatuhnya manusia pertama di Taman Eden, penderitaan karena dosa dan penyakit menjadi pengalaman universal. Kejatuhan Manusia Pertama: dari coba menjadi Dosa. Kejadian 3 dalam Alkitab menceritakan kisah penting, yaitu kejatuhan manusia untuk pertama kalinya. Ayat Alkitab tersebut juga menjabarkan pelanggaran yang dilakukan manusia, sehingga mereka diusir dari Taman Eden. Dalam perjanjian Lama, penyakit dialami sebagai tanda kelemahan dan sekaligus dipahami sebagai sesuatu yang terikat dengan dosa. Para nabi menyadari bahwa penyakit dapat juga mempunyai nilai penebusan bagi dosa-dosanya sendiri dan orang lain. Demikianlah, penyakit ini didalami di hadapan Allah yang kepada-Nya mereka mohon kesembuhan (Kompendium 313). Contohnya : Maryam yang terkena kusta yang dianggap sebuah penimpaan dari Allah akibat dari dosa yang dilakukan (Bil 12:10) Yesus Kristus telah memandang penyembuhan orang, jiwa dan raganya, sebagai bagian utama dari perutusan-Nya sebagai Mesias.Yesus telah memberi pengampunan kepada orang yang lumpuh dan juga memulihkan kesehatan tubuhnya. Ia mentahirkan orang kusta dari penyakitnya dan dengan demikian memulihkan kesehatannya, sehingga ia bisa lagi hidup di masyarakat. Karya Yesus yang “menyembuhkan dan menyelamatkan” (KGK 1421) diteruskan dalam Gereja melalui sakramen-sakramen, terutama melalui penyembuhan dalam Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Gbr 1. Manusia jatuh dalam dosa SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 3


Penyembuhan yang dikerjakan oleh Yesus merupakan tanda bahwa akibat-akibat dosa dibalikkan oleh-Nya dengan kasih-Nya yang besar. Bila Kerajaan sudah ditegakkan, kita akan kembali merasakan kebahagiaan Eden; sedangkan penderitaan, penyakit; dan kematian tidak akan ada lagi. B. Sakit dalam Perjanjian Lama Perjanjian Lama mengakui hubungan antara penyakit dan dosa. Pengalaman Israel ialah bahwa penyakit secara misteri berkaitan dengan dosa dan kejahatan. Maka Manusia dalam perjanjian lama menanggung sakit dengan memandang kepada Allah, ia mengeluh dan memohon penyembuhan kepada Allah. Penyakit menjadi jalan menuju pertobatan karena pengampuanan dari Allah, terjadilah penyembuhan (bdk. KGK 1502). Mengapa ada hubungan misteri antara penyakit dan dosa ini? Sebab pertama ialah bahwa penyakit baru mulai dialami manusia sesudah ia jatuh ke dalam dosa. Di Taman Eden tidak ada penyakit. Sebab kedua ialah bahwa Perjanjian Allah dan Israel menjanjikan kesehatan dan kesejahteraan bila orang mentaati perjanjian, tetapi penyakit dan penderitaan bila manusia tidak taat: “Firman-Nya, Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit apa pun yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir. Sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau” (Kel 15:26). • Penyakit mulai menjadi bagian dari keadaan manusia sebagai akibat dari dosa pertama, tetapi sesudah terlanjur dosa terjadi sekali, penyakit menimpa semua orang, yang baik mau pun yang jahat. Gbr 2. Mukjizat-mukjizat penyembuhan oleh Yesus Gbr 5. (Kisah Ayub) Penyakit tidak semestinya dikaitkan dengan dosa pribadi Gbr 3. Tuhanlah yang menyembuhkan Engkau Gbr 4. Taman Eden 4 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


• Ayub, orang yang tulus hati di hadapan Allah, telah mengalami hal ini dengan cara yang amat parah. Sahabat-sahabatnya datang mengatakan kepadanya bahwa penyakitnya adalah akibat suatu dosa berat yang telah dilakukannya. Ayub menyangkal hal itu, dan pada akhirnya Allah membenarkannya. Kisah Ayub menunjukkan bahwa penderitaan dan penyakit tidak semestinya dikaitkan dengan dosa-dosa pribadi, dan bahwa mereka yang menderita harus menerima pencobaan dengan iman akan Tuhan Berhadapan dengan penderitaan besar, Ayub mengakui imannya bahwa Allah akan memulihkan kesehatannya dan menyelamatkan hidupnya: “Tetapi, aku tahu Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit membelaku di atas bumi. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah” (Ayub 19:25-26). Jadi dalam Perjanjian Lama, sakit seringkali dialami sebagai pencobaan berat atas seseorang yang bisa jadi akan memprotesnya, namun juga bahwa dengan sakitnya, ia pun bisa melihat campur tangan Allah. Pada era para nabi, muncul pandangan bahwa penderitaan bukan hanya karena kutukan dan bukan selalu akibat dosa pribadi, melainkan bahwa siapapun yang dengan sabar menghadapi penderitaan, ia akan hadir sebagai sahabat bagi sesamanya yang sedang mengalami penderitaan. C. Sakit dalam Perjanjian Baru Semestinya bukan suatu kejutan bahwa penyembuhan merupakan suatu ciri khas perutusan Yesus di dunia. Jauh sebelum penampilan Kristus, nabi Yesaya sudah menubuatkan bahwa pemulihan Israel akan ditengarai oleh tanda-tanda penyembuhan: “Pada waktu itu mata orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang tuli akan dibuka, Pada waktu itu orang timpang akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak­ sorai” (Yes 35:5-6). Sesungguhnya, ketika ditanyai oleh murid-murid Yohanes apakah Dia orang yang akan datang, Yesus menjawab dengan mengatakan: Gbr 6. Perutusan penyembuhan Gbr 7. Nubuat Yesaya; Pemulihan Israel – tanda tanda penyembuhan SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 5


“Lalu Yesus menjawab mereka “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Luk 7:22). •Sudah sangat jelas bahwa Yesus sendiri memandang penyembuhan sebagai hal yang pokok dalam karya-Nya selama seluruh pelayanan-Nya di Masyarakat. • Dalam Injil Matius sesudah khotbah di bukit, segera Yesus menyembuhkan seorang penderita kusta, hamba perwira di Kapernaum yang lumpuh, ibu mertua Petrus dan banyak orang lain sampai menjelang malam (Mat 8:1-17). Injil menjelaskan bahwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus mempunyai akibat ganda yakni penyembuhan penyakit tubuh dan pengampunan dosa. • Seperti terlihat dalam Perjanjian Lama, demikian pula dalam pelayanan Yesus semasa Perjanjian Baru ada hubungan antara penyakit dan dosa. Dalam Perjanjian Lama hubungannya dipusatkan pada penyembuhan dan pemulihan dari dosa. • Yesus mempunyai kuasa, tidak hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga untuk mengampuni dosa (Mrk 2:5-12). • Sering kali Yesus menginginkan dari penderita sakit supaya mereka percaya (bdk. Mrk 5:34.36; 9:23) Gbr 8. Penggenapan oleh Yesus dalam Perjanjian Baru Gbr 9. Penyembuhan dan pemulihan oleh Yesus 6 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


• Yesus datang untuk memperlihatkan kasih Allah. Yesus datang pada saat kita merasa terancam; pada saat hidup rapuh karena sakit. Allah menghendaki jiwa raga kita sehat supaya kita dapat percaya dan menerima datangnya Kerajaan Allah (KGK 1503-1505). • Kadangkala, orang harus jatuh sakit dahulu untuk dapat memahami bahwa kita semua, dalam konsidi sehat maupun sakit, memerlukan Dia yang melebihi segalanya. Kita tidak memiliki hidup selain dalam Dia. Inilah sebabnya yang sakit dan dan yang berdosa sangat menantikan kesembuhan dan pengampunan dari Allah. • Yesus menjelaskan bahwa surga menderita bersama kita ketika kita menderita. Allah bahkan ingin ditemui dalam “...saudara­Ku yang paling hina ini...” (Mat 25:40). • Itulah sebabnya mengapa Yesus memberi tugas perhatian pada orang sakit sebagai karya pokok bagi para murid-Nya. Dia memerintahkan mereka, “Sembuhkanlah orang sakit” (Mat 10:8), dan Dia menjanjikan kekuasaan Ilahi, “Dalam nama­Ku mereka akan mengusir setan­setan … mereka akan meletakkan tangan atas orang­orang sakit, dan mereka akan sembuh” (Mrk 16:17-18; KGK 1506- 1510). • Mat 10:8. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang yang sakit kulit; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan CumaCuma, berikanlah pula dengan Cuma-Cuma” D. Sakramen Penyembuhan • Sakramen Pengurapan orang Sakit dan Sakramen Tobat disebut sebagai sakramen penyembuhan. • Melalui Sakramen-sakramen inisiasi Kristen, manusia mendapat hidup baru dalam Kristus. Tetapi kita membawa kehidupan ini “dalam bejana tanah liat” (2 Kor 4:7). • Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya (bdk. Mrk 2:1-12), menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Mrk 2 :1-12 Orang lumpuh disembuhkan 2:1 Beberapa hari kemudian, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersebarlah kabar bahwa Ia ada di rumah. 2:2 Orang-orang datang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di depan pintu pun tidak. Ia memberitakan firman kepada mereka, 2:3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 2:4 Namun, mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di Yesus; sesudah terbuka mereka menurunkan tikar, tempat orang lumpuh itu terbaring.2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak­Ku, dosamu sudah diampuni! “ Gbr 10. Perintah Yesus; Sembuhkan orang sakit Gbr 11. Mendapat hidup baru dalam Kristus Gbr 12. Penyembuhan oleh Yesus SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 7


2:6 Beberapa ahli Taurat sedang duduk disitu dan berpikir dalam hatinya: 2:7 “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? ? 2:8 Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 2:9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosa-dosa sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah? 2:10 Namun, supaya kamu tahu bahwa Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa di dunia ini” berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –: 2:11 “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tikarmu dan pulanglah ke rumahmu!” 2:12 Orang itupun bangun dihadapan mereka semua ia mengangkat tikarnya dan pergi ke luar, sehingga mereka takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang begini belum pernah kita lihat”.” E. Hakekat Sakramen Pengurapan Orang Sakit Melalui perminyakan suci orang sakit dan doa para imam, seluruh Gereja menyerahkan mereka yang sakit kepada Tuhan yang bersengsara dan telah dimuliakan, supaya Ia menyembuhkan dan menyelamatkan mereka; bahkan Gereja mendorong mereka untuk secara bebas menggabungkan diri dengan sengsara dan wafat Kristus, dan dengan demikian memberi sumbangan bagi kesejahteraan Umat Allah (LG11) (KGK 1499) F. Sakit dalam Kehidupan Manusia • Penyakit dan sengsara sejak dahulu kala termasuk percobaan yang paling berat dalam kehidupan manusia. Di dalam penyakit manusia mengalami ketidak-mampuan, keterbatasan, dan kefanaannya. Setiap penyakit dapat mengingatkan kita akan kematian. (KGK 1500) • Penyakit dapat menyebabkan rasa takut, sikap menutup diri hingga sampai rasa putus asa dan pemberontakan terhadap Allah. Tetapi ia juga dapat membuat manusia menjadi lebih matang, dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling kepada hal-hal yang penting. Sering kali penyakit membuat orang mencari Allah dan kembali lagi kepada-Nya.(KGK 1501) • Seringkali penyakit dihubungkan dengan dosa, walaupun sebenarnya penyakit tidak boleh dianggap sebagai akibat dari dosa. Kristus, yang tidak berdosa, juga menanggung segala jenis penderitaan. • Hal ini adalah kehendak Allah sehingga Ia berjuang melawan kejahatan dan penyakit, akan tetapi juga menjadi tugas untuk tetap siap sedia menyempurnakan dalam tubuhnya sendiri apa yang masih kurang pada penderitaan Kristus demi keselamatan dunia. Dalam konteks inilah pengurapan orang sakit direnungkan: Manusia yang berada dalam situasi sakit keras, baik dalam status lanjut umur pun penderita yang ditemukan dalam situasi sakit keras, sungguh membutuhkan suatu rahmat khusus dari Gbr 13. Keterikatan dengan dosa Gbr 14. Penderitaan Kristus demi keselamatan manusia 8 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


• Tuhan untuk tidak membiarkannya binasa, sehingga bahaya yang menghadapkan orang sakit itu pada percobaan dihadapi dengan penuh iman (Ordo unctionis infirmorum 5). • Sakramen pengurapan orang sakit (minyak suci) memberi kepada mereka bantuan untuk keselamatan daripadanya, merasa dikuatkan oleh yang sakit suatu rahmat dari Roh Kudus. Semua orang menerima pengharapan dalam Tuhan dan mendapat kekuatan baru untuk menghadapi pencobaan dari yang jahat dan kecemasan akan kematian. • Dia bukan hanya dapat menerima rasa sakit dengan sabar, tetapi juga dapat melawan penyakitnya dan memperoleh kesembuhan/kesehatan; jika ia tidak sembuh, maka ia mendapatkan keselamatan rohani. Jika perlu, sakramen ini juga memberikan pengampunan dosa yang menuntun ke jalan penyesalan G. Pelayan Sakramen Pengurapan Orang Sakit • Sakramen perngurapan orang sakit hanya bisa diberikan oleh imam/uskup yang tertahbis yang dapat melayani pengurapan orang sakit secara sah. • Setiap imam mana pun boleh membawa minyak yang diberkati, agar dalam keadaan mendesak dapat melayani sakramen pengurapan orang sakit. H. Siapa yang Menerima Kan. 1004-1007 KHK 1983 menyatakan: • Pengurapan orang sakit dapat diberikan kepada orang beriman yang telah dapat menggunakan akal-budi, yang mulai berada dalam bahaya karena sakit atau usia lanjut. • Sakramen itu dapat diulangi, jika si sakit, setelah sembuh, jatuh sakit berat lagi, atau jika masih dalam keadaan sakit yang sama, bahayanya menjadi semakin berat. • Dalam keraguan apakah si sakit sudah dapat menggunakan akal-budi, atau apakah sakitnya membahayakan, atau apakah sudah mati, hendaknya sakramen itu diberikan. Gbr 15. Rahmat dari Roh Kudus Gbr 16. Pengurapan orang sakit SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 9


• Kepada orang-orang sakit, yang sewaktu masih dalam kondisi sadar memintanya sekurang-kurangnya secara implisit, hendaknya sakramen itu diberikan. • Pengurapan orang sakit hendaknya jangan diberikan kepada mereka, yang membandel dalam dosa berat yang nyata, misalnya karena apostasia (kemurtadan), heresia (bidaah) dan skisma (menolak kesatuan Paus dan Gereja). I. Saat yang tepat untuk menerima SPOS • Saat-saat yang penting di mana sakramen ini selayaknya diterimakan ialah sudah mulai pada saat orang berada dalam situasi menuju bahaya mati oleh karena sakit atau karena lanjut usia. • Pengurapan orang sakit dimengerti sebagai sarana Gereja untuk pengudusan umat beriman yang sakit berbahaya dengan menyerahkan mereka kepadaTuhan agar Ia meringankan penderitaan serta menyelamatkan mereka. • Catatan tambahan : DITAMBAHKAN PENERIMAAN SPOS SAAT PERAYAAN EKARISTI (MISA LANSIA DAN ORANG SAKIT) J. Cara Penerimaan • Sakramen Pengurapan Orang Sakit diberikan dengan mengurapkan minyak pada dahi dan kedua telapak tangan dan mengucapkan kata-kata yang ditetapkan dalam buku liturgi. • Dalam Ordo Unctionis Infirmorum dituliskan tentang norma pengurapan atas dahi dan telapak tangan orang yang sakit: - Pengurapan dilakukan dengan mengoleskan sedikit minyak pada dahi dan kedua telapak tangan si sakit. Tentang pengucapan rumusan, adalah dengan cara membaginya dalam dua bentuk pengucapan: rumusan pertama diucap kan sambil melakukan pengurapan pada dahi, dan rumusan kedua diucapkan sambil melakukan pengurapan pada telapak tangan. • Sejauh memungkinkan, pengurapan orang sakit hendaknya didahului pengakuan dosa dan dilengkapi penerimaan komuni. K. Forma dan Materia Forma (Rumusan doa) - Semoga karena pengurapan suci ini Allah yang Maharahim menolong Saudara dengan rahmat Roh Kudus. - Semoga Tuhan membebaskan Saudara dari dosa dan membangunkan Saudara di dalam rahmat-Nya Gbr 17. Pengurapan minyak pada dahi Gbr 18. Pengurapan minyak pada telapak tangan Gbr 19. Roh Kudus 10 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


Materia (bahan yang digunakan) - Minyak yang telah diberkti oleh Uskup saat Misa Krisma sesuai dengan ketentuan, yang berasal dari Zaitun atau minyak nabati lainnya. L. Buah-buah Sakramen Pengurapan Orang Sakit (KGK 1502-1523) 1. Satu anugerah khusus Roh Kudus. Rahmat kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan satu penyakit atau dengan kelemahan karena usia lanjut 2. Persatuan dengan sengsara Kristus. Rahmat untuk mempersatukan diri lebih erat lagi dengan sengsara Tuhan Yesus 3. Rahmat Gerejani. Dalam upacara Urapan Orang Sakit, Gereja mendoakan orang sakit di dalam persekutuan para kudus. Sebaliknya orang sakit mempersembahkan pengudusan bagi Gereja. 4. Persiapan untuk perjalanan terakhir. Kalau sakramen ini diberikan kepada mereka yang menderita penyakit berat atau kelemahan, maka lebih lagi kepada mereka yang siap berpisah dari hidup ini. 5. Bersama sakramen Pengakuan Dosa, dan komuni suci, sakramen pengurapan orang sakit merupakan sakramen-sakramen yang mengakhiri peziarahan ini. (bukan bagian dari buah SPOS) M. Tata Perayaan Sakramen Pengurapan Orang sakit • Salam Pembuka • Pernyataan Tobat • Bacaan Kitab Suci • Doa umat • Pujian Syukur Atas Minyak • Pengurapan Suci • Penutup (Bapa Kami dan Berkat) Gbr 20. Materia; Minyak zaitun/nabati Gbr 21. Rahmat Kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati Gbr 22. Penerimaan Sakramen Orang Sakit Gbr 23. Menuju rumah Bapa SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 11 Satu anugerah khusus Roh Kudus


Glossary Apostasia: kemurtadan Heresia: bidaah Skisma : menolak kesatuan Paus dan Gereja Handbook 5. SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT - Sumber Gambar Gbr 1. Manusia jatuh dalam dosahttps://circlevillechurchofchrist.org/sermons/we-do-not-inherit-sin/ Gbr 2. Mukjizat-mukjizat penyembuhan oleh Yesushttps://id.pinterest.com/pin/743797694680960460/; https://www.stcm.org.uk/news/litany-of-compassion-for-thesick1913646: https://www.kompasiana.com/adi_putra/622977157a36cd201e42 4ca2/kebanyakan-orang-lupa-mengucap-syukur; https://gbitampaksiring.wordpress.com/2019/06/13/miliki-imanseperti-tokoh-ini-dan-dapatkan-jawaban-doamu/ Gbr 3. Tuhanlah yang menyembuhkan Engkauhttps://kitabhenokh.wordpress.com/2019/11/21/eksodus-besarpeta-penyelamatan-umat-yhvh-di-akhir-zaman/ Gbr 4. Taman Eden- https://www.sutori.com/en/story/historical-timelineof-the-old-testament--ADETawAwwAgfBhkWN9TJAKnq Gbr 5. (Kisah Ayub) Penyakit tidak semestinya dikaitkan dengan dosa pribadi- https://wol.jw.org/en/wol/d/r1/lp-e/202016088 Gbr 6. Perutusan penyembuhanhttps://rustyrev.wordpress.com/2012/03/19/blurred-identity-john91-11/ Gbr 7. Nubuat Yesaya; Pemulihan Israel – tanda tanda penyembuhanhttps://sangsabda.wordpress.com/2023/12/09/nubuat-nabiyesaya-berkaitan-dengan-kedatangan-yesus-kristus-ke-dunia/ Gbr 8. Penggenapan oleh Yesus dalam Perjanjian Baruhttps://br.pinterest.com/pin/695313629947794866/; https://achristianpilgrim.wordpress.com/2014/01/18/the-lamb-ofgod/; https://sangsabda.wordpress.com/2020/09/25/segalaberkat-yang-kita-terima-sekarang-datang-melalui-salib-nya/; https://www.sesawi.net/come-to-jesus-christ-kneeling-beforehim/; https://catatanseorangofs.wordpress.com/2020/03/04/iahanya-akan-memberikan-hal-hal-yang-baik-kepada-kita/ Gbr 9. Penyembuhan dan pemulihan oleh Yesushttps://sangsabda.wordpress.com/2024/02/04/yesus-datang-ketengah-dunia-untuk-membawa-restorasi-lengkap-total-kepadaorang-orang/; https://sangsabda.wordpress.com/2020/11/10/penyembuhansepuluh-orang-kusta-di-tengah-perjalanan-nya-ke-yerusalem/; https://www.sarapanpagi.org/iman-seorang-perwira-dikapernaum-vt8423.html; https://kupang.tribunnews.com/2022/11/28/renungan-hariankatolik-senin-28-november-2022-katakan-sepatah-kata-saja Gbr 10. Perintah Yesus; Sembuhkan orang sakithttps://ssccindonesia.org/inspirasi/2020/02/page/2/ 12 SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA


Gbr 11. Mendapat hidup baru dalam Kristushttps://www.pinterest.com/pin/estdio-de-arte-- 733172014327126651/ Gbr 12. Penyembuhan oleh Yesushttps://andreasnataatmadja.com/2021/03/22/semuaorang-sebenarnya-sakit/ Gbr 13. Keterikatan dengan dosahttps://sumut.antaranews.com/berita/98415/penggerebe kan-narkoba Gbr 14. Penderitaan Kristus demi keselamatan manusiahttps://hagahtoday.com/2013/02/15/being-loved-tolove-agapao/ Gbr 15. Rahmat dari Roh Kudushttps://ramblingsofadyingman.wordpress.com/tag/hope/ Gbr 16. Pengurapan orang sakithttps://whitethroneministries.org/resources/lessons/theanointing-service Gbr 17. Pengurapan minyak pada dahihttps://www.pinterest.com/pin/471611392203223069/ Gbr 18. Pengurapan minyak pada telapak tanganhttps://www.pm2alliance.eu/our-news/pm2- methodology-and-sustainability-a-holistic-approach-toresponsible-project-management/ Gbr 19. Roh Kudushttps://estudiosmdma.blogspot.com/2018/01/el-espiritusanto-y-cristo.html Gbr 20. Materia; Minyak zaitun/nabatihttps://m.indiamart.com/herbojitinternational/essentialoils.html; https://www.indiamart.com/proddetail/extravirgin-olive-oil-21733511833.html; https://www.theweek.in/news/india/2018/04/20/punjabwoman-converts-to-islam-marries-pakistan-man.html Gbr 21. Rahmat Kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hatihttps://www.renunganpagi.id/2014/03/belas-kasihtuhan-pada-orang-sakit.html Gbr 22. Penerimaan Sakramen Orang Sakithttp://gemaliturgi.blogspot.com/2017/08/sakramenpengurapan-orang-sakit.html Gbr 23. Menuju rumah Bapahttp://gemaliturgi.blogspot.com/2019/10/pahamtentang-sakramen-pengurapan-orang.html SEKOL AH PEMANDU KATEKESE UMAT KEUSKUPAN SURABAYA 13


Click to View FlipBook Version