The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Sandra Cesaria Kaslinda, 2022-12-21 08:52:26

JURNAL Nurul

JURNAL Nurul

PENGARUH KUALITAS BARANG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
APLIKASI SHOPEE (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri

Makassar)

NURUL MAGFIRA

Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas barang terhadap
keputusan pembelian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan populasi adalah
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Makassar, dalam penelitian ini
menggunakan populasi sebanyak 530 Mahasiswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 53 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini teknik non
probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah Uji Statistik Deskriptif dan Uji Prasyarat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas barang pada aplikasi shopee
tergolong dalam kategori tinggi dilihat dari para konsumen yang ingin melakukan pembelian
ulang dan merekomendasikan shopee kepada orang lain.
Kata kunci: keputusan pembelian, kualitas barang

I. PENDAHLUAN Dahulu jika kita membeli suatu
Dalam perkembangan zaman yang produk atau barang maka kita harus
terlebih dahulu bertemu dengan penjual
sangat pesat dan semakin modern pada tersebut antara penjual dan pembeli
saat ini mendorong berbagai macam haruslah bertatapan muka hingga terjadi
perubahan sistem, baik secara langsung suatu kesepakatan antara kedua belah
maupun tidak langsung, seperti contohnya pihak yaitu penjual dan pembeli atau
sistem perdagangan, cara bertransaksi dan biasanya sering di sebut dengan transaksi.
sistem pemasaran.

Dengan kata lain jangkauan antara penjual perdagangan via internet sehingga
dan pembeli pun sangatlah terbatas, namun perusahaan e-commerce pun memiliki
seiring dengan kemajuan teknologi kesempatan yang besar untuk berkembang
khususnya di bidang internet semua pesat di Indonesia, terbukti dengan banyak
keterbatasan jarak, waktu, dan biaya dapat program bisnis online seperti OLX,
langsung teratasi dengan sangat mudah, Berniaga.com, Zalora, Elevania,
salah satu jenis implamentasi Tokopedia, Bukalapak.com, Blibli.com,
perkembangan teknologi internet dalam Blanja.com, Lazada dan baru-baru ini telah
hal meningkatkan bisnis yaitu hadir salah satu online shop yang pertama
menggunakan media sosial. sekali membuat strategi gratis ongkir ke
seluruh Indonesia yaitu Shopee.
Potensi internet akhir-akhir ini
sedang ramai di bicarakan, terutama bagi Shopee adalah aplikasi untuk jual
para pengusaha dalam melakukan beli di ponsel dengan mudah dan cepat.
pemasaran barangnya agar barangnya Shopee menawarkan berbagai produk–
mudah di jual ke masyarakat, oleh karena produk mulai dari produk fashion sampai
itu masyarakat sekarang ini mulai dengan produk kebutuhan sehari-hari.
mengikuti gaya hidup yang modern mulai Shopee hadir dalam bentuk aplikasi
dari jenis kebutuhan sehari–hari sampai Mobile untuk memudahkan penggunaya
kebutuhan fashion agar terlihat menarik dalam melakukan kegiatan belanja online
dan modis. Dengan hadirnya internet, tanpa harus memebuka website melalui
perusahaan atau pembisnis dapat perangkat komputer. Shopee hadir di
menjalankan bisnisnya dengan lebih cepat, Indonesia untuk membawa pengalaman
mudah, efesien dengan membuat online berbelanja baru. Shopee memfasilitasi
shop maka pemasaran dan komunikasi penjual unntuk berjualan dengan mudah
akan lebih cepat dan mudah walaupun serta membekali pembeli dengan proses
berada di lokasi yang berbeda. pembayaran yang aman dan pengaturan
logistik yang terintegrasi.
Saat ini masyarakat Indonesia
mulai beralih ke pasar maya dan telah Salah satu faktor yang menarik
terbiasa dengan teransaksi jual beli melalui konsumen dalam melakukan keputusan
internet. Menjamurnya Smartphone pembelian yaitu kualitas barang.
dengan fasilitas internet yang menawarkan Perusahaan harus mempertimbangkan
fitur sosial media online, artinya semakin kualitas barang yang dihasilkan karena
banyak masyarakat dari kelas menengah dengan meningkatkan kualitas maka
mengerti dan teredukasi mengenai reputasi perusahaan akan meningkat

sehingga perusahaan akan mendapatkan (rating) dari produk yang dijual sebelum
predikat yang baik dimata pelanggan, melakukan pembelian. Mengingat semakin
bahkan tidak menutup kemungkinan meningkatnya konsumen yang berbelanja
bahwa produk dapat berekspansi di pasar melalui online shop, maka kualitas barang
global. Kualitas barang yang di tawarkan yang diperjual belikan sangat penting
oleh toko online biasanya di gambarkan untuk diperhatikan karena konsumen tidak
melalui sebuah katalog, diskripsi gambar dapat melihat dan memegang secara
pada katalog biasnaya menjelaskan tentang langsung produk yang akan mereka beli,
bahan yang di gunakan dan di cantumkan sehingga nantinya konsumen tidak merasa
di bawah gambar tersebut, banyak juga kecewa saat produk sudah diterima.
gambar yang yang di katalog tidak sesuai
dengan barang yang di terima oleh Mengingat di era digital seperti
pembeli, banyak yang mengeluh karena sekarang ini sudah banyak ditemui
barang yang di pesan tidak sesuai dengan konsumen yang melakukan pembelian
permintaan oleh karena itu ada sebagian secara online, khususnya melalui aplikasi
banyak juga orang mau berbelanja ke toko Shopee. Selain hemat waktu, konsumen
langsung karena ingin melihat prodaknya juga dimudahkan dengan berbagai fitur
secara langsung. yang membuatnya merasa aman dalam
berbelanja, seperti dapat menarik uangnya
Berdasarkan uraian diatas maka kembali apabila penjual tidak
peneliti memutuskan untuk menggunakan mengirimkan barang yang telah dibayar
variabel kualitas barang sebagai salah satu serta dapat memantau barang yang dibeli
variabel bebas untuk mengetahui melalui fitur yang tersedia ketika penjual
keputusan pembelian. Peneliti memilih sudah mengirimkannya dan memasukkan
variabel kualitas barang pada aplikasi nomor resi pengiriman, sehingga
Shopee dikarenakan ditemukannya konsumen dapat mengestimasi paket yang
indikasi bahwa beberapa toko yang akan diterima.
menjual produknya di aplikasi Shopee
mempunyai kualitas barang yang kurang Selain beberapa keuntungan yang
memuaskan atau tidak sesuai dengan apa diperoleh, tidak sedikit konsumen yang
yang dituliskan pada deskripsi produk. Hal merasa dirugikan saat berbelanja melalui
tersebut dapat diketahui dari penilaian aplikasi Shopee, karena cara mendapatkan
pasca pembelian oleh konsumen sehingga promo yang tergolong cukup sulit ketika
membuat beberapa calon konsumen ingin berbelanja sehingga membuat calon
Shopee harus memperhatikan penilaian konsumen menjadi malas untuk
melakukannya. Ketika proses transaksi

telah selesai, pencairan uang ke rekening jumlah tertentu. Mengingat bahwa
yang bersangkutan juga membutuhkan kemampuan daya beli mahasiswa
waktu yang lama sehingga membuat tergantung dengan jumlah uang saku yang
beberapa pihak kesulitan ketika ingin mereka miliki. Oleh karena itu, mahasiswa
menggunakan uangnya kembali. biasanya paling teliti dalam kaitannya
dengan harga, sebab dari sisi pandang
Tidak dipungkiri pertumbuhan mahasiswa mereka akan cenderung
positif e-commerce di Indonesia, membuat memilih barang dengan kualitas yang sama
perubahan pola belanja masyarakat yang dengan penawaran harga yang lebih
semakin bergeser ke arah elektronik atau rendah. Sehingga ketika mahasiswa yang
online shopping. Sepanjang 2017, melihat adanya perbedaan harga dengan
beberapa gerai ritel di Indonesia berhenti kualitas barang yang sama, mereka
beroperasi. Bahkan Asosiasi Pengusaha akhirnya akan tertarik untuk melakukan
Ritel Indonesia (APRINDO) memprediksi pembelian online
akan ada lebih dari 50 gerai ritel akan
berhenti beroperasi dan mencoba Berdasarkan analisis dan uraian
mengubah format bisnis mereka agar yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat disimpulkan bahwa peneliti akan
ini. Perubahan pola perilaku belanja ini melakukan penelitian dengan judul
juga ditunjukkan dengan volume transaksi “Pengaruh Kualitas barang Terhadap
e-commerce yang meningkat. Laporan Keputusan Pembelian Pada Aplikasi
tahunan yang dikeluarkan We Are Social Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa
menunjukkan, persentase masyarakat Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Indonesia yang membeli barang dan jasa Makassar)”.
secara online dalam kurun waktu setahun
di 2017 mencapai 41% dari total populasi, II. TINJAUAN PUSTAKA,
meningkat 15% dibanding tahun 2016
yang hanya 26%. KERANGKA PIKIR DAN

Dalam perdagangan secara online HIPOTESIS
biasanya harga yang ditawarkan tidak jauh
berbeda dengan harga yang ada di toko- A. Tinjauan Pustaka
toko atau swalayan. Namun ada juga yang
mematok harga dibawahnya, selain itu 1. Bauran Pemasaran
pemberian potongan harga diberikan
ketika jumlah pembelian telah mencapai Kotler dan Keller (2009:5), dalam

Atika Romal Amrullah 2016 menyatakan

bahwa pengertian pemasaran adalah suatu

proses kemasyarakatan di mana individu

dan kelompok memperoleh apa yang sasaran, produk tidak hanya meliputi
mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara unit fisiknya saja tetapi juga kemasan,
bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain. garansi, merek dan pelayanan purna

Sedangkan menurut Kotler dan jual.
Amstrong (2011:7), menyatakan bahwa
pemasaran sebagai suatu proses sosial dan 2) Harga (Price) yaitu apa yang harus di
manajerial dimana individu dan kelompok
memproleh apa yang dibutuhkan dan yang berikan oleh pembeli untuk
diiginkan melalui penciptaa dan pertukaran
produk serta nilai dengan pihak lain. Dari mendapatkan suatu produk. Harga
beberapa pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah bukan saja komponen bagi perusahaan
keseluruhan kegiatan mulai dari
pengidentifikasian kebutuhan dan untuk mengembalikan modalnya, tetapi
keinginan pelanggan, perencanaan,
penentuan harga, dan pendistribusian juga untuk mendapatkan keuntungan
produk yang akan dapat memberikan
kepuasan pada pelanggan sehingga tujuan dan menentukan kelangsungan hidup
perusahaan dalam memeproleh laba akan
tercapai. peruahaan.

Menurut Kotler dan Keller 3) Tempat (Place) yaitu tempat
(2007:23) menyatakan bahwa bauran
pemasran didefinisikan sebagai perangkat menunjukkan berbagai kegiatan yang
alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mengejar tujuan pemasaranya, di lakukan perusahaan untuk
berdasarkan teori-teori diatas maka dapat
disimpulkan bahwa bauran pemasaran menjadikan produk dapat diperoleh
adalah suatu kelompok komponen
pemasaran yang terdiri dari 4P: dan tesrsedia bagi perusahaan.
1) Produk (Product) yaitu merupakan
4) Promosi (Promotion) yaitu sebagai
kombinasi barang atau jasa yang di
tawarkan perusahaan kepada pasar kegiatan yang menghasilkan

informasi,membujuk, atau

mengingatkan konsumen akan manfaat

dari satu produk tujuan dari melakukan

kegiatan promosi adalah:

a. Memperkenalkan produk baru

kepada masyarakat.

b. Memperpanjang masa kedewasanan

produk.

c. Menjaga stabilitas prusahaan dari

kemungkinan persaingan.

d. Mendorong penjualan produk

Yang saling terkait satu sama lain,

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

dan kepuasan konsumen serta mencapai

tujuan perusahaan.

2. Kualitas barang barang adalah keadaan fisik, fungsi dan
Menurut Kotler (2000:448), produk
sifat produk bersangkutan yang dapat
merupakan segala sesuatu yang ditawarkan
ke pasar untuk dapat memenuhi kebutuhan memenuhi selera kebutuhan konsumen
dan keinginan pelanggan. Menurut
Tjiptono (2008:95), produk merupakan dengan memuaskan sesuai nilai uang yang
segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk dapat diperhatikan, telah dikeluarkan.
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi pasar sebagai alat untuk dapat Jadi, Kualitas barang merupakan
memenuhi kebutuhan atau keingingan
pasar yang bersangkutan. pemahaman bahwa produk yang

Secara konseptual, produk adalah ditawarkan penjual mempunyai nilai jual
pemahaman subyektif dari produsen atas
“Sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai yang lebih yang tidak dimiliki produk
usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan pesaing. Oleh karena itu, perusahaan
keinginan pelanggan, sesuai dengan
kemampuan dan kapasitas organisasi berusaha memfokuskan pada kualitas
serta daya beli pasar. Selain itu produk
dapat pula didefinisikan sebagai pemikiran barang dan membandingkannya dengan
pelanggan yang diartikan oleh produsen
melalui hasil produksinya. Secara lebih produk yang ditawarkan oleh perusahaan
rinci, konsep produk total meliputi
barang, kemasan, merek, label, pelayanan, pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan
dan jaminan.
penampilan terbaik atau bahkan dengan
Menurut Kotler dan Armstrong
(2001:354), Kualitas barang adalah tampilan lebih baik bukanlah merupakan
kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya, meliputi daya produk dengan kualitas tertinggi, jika
tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai tampilannya bukanlah yang dibutuhkan
lainnya. Sedangkan Prawirosentono
(2004:6) menyatakan bahwa kualitas dan dinginkan oleh pasar.

a. Faktor - faktor yang Mempengaruhi

Kualitas barang

Menurut Assauri (2004:206)

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

barang adalah sebagai berikut:

1. Fungsi suatu barang

Suatu produk atau barang yang

dihasilkan hendaknya memperhatikan

fungsi untuk apa produk tersebut

digunakan sehingga produk yang

dihasilkan harus dapat benar-benar

memenuhi fungsi tersebut. Oleh karena

pemenuhan fungsi tersebut

mempengaruhi keputusan konsumen

untuk membeli. Sedangkan tingkat

keputusan tertinggi tidak selamanya memuaskan para konsumen atas keinginan
terpenuhi atau tercapai, maka tingkat
kualitas suatu produk tergantung pada dan kebutuhannya.
tingkat pemenuhan fungsi keputusan
pengguna yang dapat dicapai b. Dimensi Kualitas barang
2. Wujud luar produk atau barang
Salah satu faktor yang penting dan Dimensi kualitas merupakan syarat
sering dipergunakan oleh konsumen
dalam melihat produk pertama kalinya agar suatu nilai dari produk
untuk menentukan kualitas barang
tersebut adalah wujud luar produk. memungkinkan untuk bisa memuaskan
Walaupun produk yang dihasilkan
secara teknis atau mekanis telah maju pelanggan sesuai harapan. Adapun dimensi
tetapi tidak bila wujud luarnya kurang
menarik akan sulit diterima, maka hal kualitas barang meliputi kinerja, estetika,
ini dapat menyebabkan produk tersebut
tidak disenangi konsumen. keistimewaan, kehandalan, dan juga
3. Biaya produk tersebut.
Umumnya biaya dan harga suatu kesesuaian.
produk akan dapat menentukan
kualitas barang tersebut. Hal ini terlihat Dimensi kualitas barang menurut
dari produk yang mempunyai biaya
atau harga yang mahal menunjukkan Fandy Tjiptono (2008:25) mengemukakan,
bahwa kualitas barang tersebut relatif
lebih baik. Demikian sebaliknya bahwa kualitas barang memiliki beberapa
produk yang mempunyai harga yang
murah dapat menunjukkan bahwa dimensi antara lain:
kualitas barang tersebut relatif lebih
murah. 1. Performance atau kinerja. Hal ini

Dari penjelasan diatas dapat berkaitan dengan aspek fungsional
disimpulkan bahwa kualitas barang
merupakan elemen yang terpenting dari suatu barang dan merupakan
sebuah pemasaran dengan upaya untuk
karakterisitik utamapertimbangan

pelanggan dalam membeli barang

tersebut, dalam hal ini nyaman dipakai.

2. Features atau fitur yaitu aspek aspek

performansi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar atau model.

3. Reliability atau kehandalan yaitu hal

yang berkaitan dengan probabilitas

atau kemungkinan suatu barang

berhasil menjalankan fungsinya setiap

kali digunakan dalam periode waktu

tertentu dalam kondisi tertentu pula.

Kualitas barang secara langsung

dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M.

Pada masa sekarang ini industri disetiap

bidang bergantung pada sejumlah besar

kondisi yang membebani produksi melalui

suatu cara yang tidak pernah dialami disebabkan oleh barang tafsiran dan
dalam periode sebelumnya. (Feigenbaum, pengulangkerjaan yang sangat serius.
2000): Kenyataan ini memfokuskan perhatian
1. Market (Pasar) pada manajer pada bidang biaya
kualitas sebagai salah satu dari “titik
Jumlah produk baru dan baik yang lunak” tempat biaya operasi dan
ditawarkan di pasar terus bertumbuh kerugian dapat diturunkan untuk
pada laju yang eksplosif. Konsumen memperbaiki laba.
diarahkan untuk mempercayai bahwa 3. Management (Manajemen)
ada sebuah produk yang dapat Tanggung jawab kualitas telah
memenuhi hampir setiap kebutuhan. didistribusikan antara beberapa
Pada masa sekarang konsumen kelompok khusus. Sekarang bagian
meminta dan memperoleh produk yang pemasaran melalui fungsi perencanaan
lebih baik memenuhi ini. Pasar produknya, harus membuat persyaratan
menjadi lebih besar ruang lingkupnya produk. Bagian perancangan
dan secara fungsional lebih bertanggung jawab merancang produk
terspesialisasi di dalam barang yang yang akan memenuhi persyaratan itu.
ditawarkan. Dengan bertambahnya Bagian produksi mengembangkan dan
perusahaan, pasar menjadi bersifat memperbaiki kembali proses untuk
internasional dan mendunia. Akhirnya memberikan kemampuan yang cukup
bisnis harus lebih fleksibel dan mampu dalam membuat produk sesuai dengan
berubah arah dengan cepat. spesifikasi rancangan. Bagian
2. Money (Uang) pengendalian kualitas merencanakan
Meningkatnya persaingan dalam pengukuran kualitas pada seluruh
banyak bidang bersamaan dengan aliran proses yang menjamin bahwa
fluktuasi ekonomi dunia telah hasil akhir memenuhi persyaratan
menurunkan batas (marjin) laba. Pada kualitas dan kualitas pelayanan, setelah
waktu yang bersamaan, kebutuhan produk sampai pada konsumen
akan otomatisasi dan pemekanisan menjadi bagian yang penting dari paket
mendorong pengeluaran biaya yang produk total. Hal ini telah menambah
besar untuk proses dan perlengkapan beban manajemen puncak khususnya
yang baru. Penambahan investasi bertambahnya kesulitan dalam
pabrik, harus dibayar melalui naiknya mengalokasikan tanggung jawab yang
produktivitas, menimbulkan kerugian
yang besar dalam memproduksi

tepat untuk mengoreksi penyimpangan memilih bahan dengan batasan yang
dari standar kualitas.
4. Men (Manusia) lebih ketat dari pada sebelumnya.
Pertumbuhan yang cepat dalam
pengetahuan teknis dan penciptaan Akibatnya spesifikasi bahan menjadi
seluruh bidang baru seperti elektronika
komputer menciptakan suatu lebih ketat dan keanekaragaman bahan
permintaan yang besar akan pekerja
dengan pengetahuan khusus. Pada menjadi lebih besar.
waktu yang sama situasi ini
menciptakan permintaan akan ahli 7. Machine and Mecanization (Mesin dan
teknik sistem yang akan mengajak
semua bidang spesialisasi untuk Mekanik)
bersama merencanakan, menciptakan
dan mengoperasikan berbagai sistem Permintaan perusahaan untuk
yang akan menjamin suatu hasil yang
diinginkan. mencapai penurunan biaya dan volume
5. Motivation (Motivasi)
Penelitian tentang motivasi manusia produksi untuk memuaskan pelanggan
menunjukkan bahwa sebagai hadiah
tambahan uang, para pekerja masa kini telah terdorong penggunaan
memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan perlengkapan pabrik yang menjadi
mereka dan pengakuan bahwa mereka
secara pribadi memerlukan sumbangan lebih rumit dan tergantung pada
atas tercapainya sumbangan atas
tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini kualitas bahan yang dimasukkan ke
membimbing ke arah kebutuhan yang
tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan dalam mesin tersebut. Kualitas yang
kualitas dan komunikasi yang lebih
baik tentang kesadaran kualitas. baik menjadi faktor yang kritis dalam
6. Material (Bahan)
Disebabkan oleh biaya produksi dan memelihara waktu kerja mesin agar
persyaratan kualitas, para ahli teknik
fasilitasnya dapat digunakan

sepenuhnya.

8. Modern Information Metode (Metode

Informasi Modern)

Evolusi teknologi komputer membuka

kemungkinan untuk mengumpulkan,

menyimpan, mengambil kembali,

memanipulasi informasi pada skala

yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Teknologi informasi yang baru ini

menyediakan cara untuk

mengendalikan mesin dan proses

selama proses produksi dan

mengendalikan produk bahkan setelah

produk sampai ke konsumen. Metode

pemerosesan data yang baru dan

konstan memberikan kemampuan

untuk memanajemeni informasi yang Karakteristik tentang nilai-nilai
bermanfaat, akurat, tepat waktu dan estetika yang berhubungan dengan
bersifat ramalan mendasari keputusan penampilan/display suatu barang untuk
yang membimbing masa depan bisnis. dilihat aroma, rasa dan bentuk produk
9. Mounting Product Requirement atau barang.
(Persyaratan Proses Produksi) 2. Keputusan Pembelian
Kemajuan yang pesat dalam
perancangan produk, memerlukan Perilaku pembelian tidak pernah
pengendalian yang lebih ketat pada sederhana tetapi memahaminya merupakan
seluruh proses pembuatan produk. tugas yang sangat penting bagi manajemen
Meningkatnya persyaratan prestasi pemasaran. Perilaku pembelian konsumen
yang lebih tinggi bagi produk mengacu pada perilaku pembelian akhir
menekankan pentingnya keamanan dan perorangan dan rumah tangga yang
kehandalan produk. membeli barang dan jasa untuk
c. Indikator Kualitas barang dikonsumsi (Kotler dan Amstrong,
2008:158). Keputusan pembelian
Menurut Akbar 2012 (dalam Iful (purchase decision) konsumen adalah
Anwar 2015) indikator yang digunakan tahap dalam proses pengambilan
untuk mengukur kualitas barang antara keputusan pembeli dimana konsumen
lain adalah: benar-benar membeli produk ( Kotler dan
1. Kinerja (Performance) Armstrong, 2001:226).

Hal ini berhubungan dengan aspek Berdasarkan tujuan pembelian,
fungsional suatu produk dan konsumen dapat diklasifikasikan menjadi
merupakan manfaat terpenting yang dua kelompok, yaitu konsumen akhir
harus dipertimbangkan pelanggan (individual) dan konsumen organisasional.
sebelum membeli suatu produk. Konsumen akhir terdiri atas individu dan
2. Kesesuaian dengan spesifikasi rumah tangga yang tujuan akhirnya adalah
(Conformance To Specifications) untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau
Hal tersebut berhubungan dengan untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen
kesamaan suatu produk dengan produk organisasional terdiri atas organisasi,
yang ditawarkan sebelumnya untuk pemakai industri, pedagang, dan lembaga
dapat memenuhi kebutuhan konsumen non profit yang tujuan pembeliannya
dan tidak termasuk dalam cacat adalah untuk keperluan bisnis
produk. (memperoleh laba) atau meningkatkan
3. Estetika kesejahteraan anggotanya.

Menurut Kotler 2007 (dalam timbul, apa yang menyebabkannya, dan
Aditya Ardha Anggi. P) keputusan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan
pembelian adalah tahap dalam proses konsumen pada produk tertentu ini.
pengambilan keputusan pembeli dimana 2. Pencarian informasi
konsumen benar-benar akan membeli.
Proses tersebut merupakan sebuah Pada umumnya konsumen
penyelesaian masalah harga yang terdiri menerima sebagian besar informasi
dari lima tahap, pengenalan masalah, tentang sebuah produk dari sumber
pencarian informasi, penilaian alternatif, komersial atau sumber yang dikendalikan
keputusan pembelian, perilaku setelah oleh pemasar. Sumber komersial biasanya
pembelian. hanya memberitahu pembeli, tetapi sumber
yang paling efektif cenderung pribadi
Berdasarkan definisi diatas karena sumber pribadi melegitimasi atau
disimpulkan bahwa keputusan pembelian mengevaluasi produk untuk pembeli.
adalah tindakan yang dilakukan konsumen 3. Evaluasi alternative
untuk melakukan pembelian sebuah
produk. Oleh karena itu, pengambilan Pemasar harus mempelajari
keputusan pembelian konsumen pembeli untuk menemukan bagaimana
merupakan suatu proses pemilihan salah cara mereka sebenarnya dalam
satu dari beberapa alternatif penyelesaian mengevaluasi pilihan merek. Jika
masalah dengan tindak lanjut yang nyata. konsumen tahu proses evaluasi apa yang
Setelah itu konsumen dapat melakukan berlangsung, maka pemasar dapat
evaluasi pilihan dan kemudian dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi
menentukan sikap yang akan diambil keputusan pembeli.
selanjutnya. 4. Keputusan pembelian
a. Tahap-Tahap Proses Pengambilan
Pada umumnya keputusan
Keputusan pembelian konsumen adalah membeli
Proses keputusan pembeli terdiri merek yang paling disukai tetapi dua
faktor bisa berada antara riset pembelian
dari lima tahap Kotler dan Armstrong dan keputusan pembelian. Faktor pertama
(2008:179) (dalam Ody Yustianwan 2016) adalah sikap orang lain sedangkan faktor
yaitu: kedua adalah faktor situasional yang tidak
1. Pengenalan Kebutuhan diharapkan. Konsumen mungkin
membentuk niat pembelian berdasarkan
Pada tahap ini pemasar harus faktor-faktor seperti pendapatan, harga,
meneliti konsumen untuk menemukan dan manfaat produk yang diharapkan.
jenis kebutuhan atau masalah apa yang

Namun, kejadian tak terduga bisa keluarga dan organisasi penting
mengubah niat pembelian. lainnya.
5. Perilaku pasca pembelian 2) Subbudaya (subculture) adalah
kelompok masyarakat yang berbagi
Pekerjaan pemasar tidak berakhir sistem nilai berdasarkan
ketika produk telah dibeli. Setelah pengalaman hidup seseorangatau
membeli produk, konsumen akan merasa situasi yang umum terjadi.
puas atau tidak puas dan terlibat dalam 3) Kelas sosial (social class) adalah
perilaku pascapembelian yang harus pembagian yang relatif berjenjang
diperhatikan oleh pemasar. Apa yang dalam masyarakat dimana
menentukan kepuasan atau ketidakpuasan anggotanya mampu berbagi nilai,
pembelian adalah terletak pada hubungan minat dan perilaku yang sama.
antara ekspektasi konsumen dan kinerja b) Faktor Sosial
anggapan produk. Jika produk tidak 1) Kelompok adalah dua orang atau
memenuhi ekspektasi, konsumen kecewa. lebih yang berintraksi untuk dapat
Jika produk memenuhi ekspektasi, meraih tujuan pribadi atau tujuan
konsumen puas. Jika produk melebihi bersama.
ekspektasi, konsumen sangat puas. 2) Keluarga adalah organisasi
Semakin besar kesenjangan antara pembelian pelanggan yang paling
ekspektasi dan kinerja semakin besar pula penting di dalam masyarakat,
ketidakpuasan konsumen. Hal ini seperti suami, istri dan anak-anak.
menunjukkan bahwa penjual hanya boleh 3) Peran dan status, mempunyai arti
menjanjikan apa yang dapat diberikan bahwa peran terdiri dari kegiatan
mereknya sehingga pembeli terpuaskan. yang diharapkan dapat dilakukan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang yang ada di sekitarnya.
Setiap peran membawa status yang
keputusan pembelian menghasilkan penghargaan yang
Menurut Kotler dan Keller, diberikan oleh masyarakat.
c) Faktor Pribadi
(2007:262) faktor yang mempengaruhi 1) Usia dan tahap siklus hidup,
tingkah laku konsumen itu sendiri adalah perilaku pembelian juga dibentuk
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. melalui siklus hidup keluarga
a) Faktor Budayaan tengang tahapan yang mungkin
dilalui keluarga sesuai dengan
1) Budaya (culture) adalah kumpulan
persepsi, keinginan, nilai dasar dan
perilaku yang dipelajari oleh
mayoritas anggota masyarakat dari

kedewasaanya. Dari usia belia, usia untuk membentuk sebuah gambaran
dunia yang berarti.
pertengahan dan usia dewasa. 3) Pembelajaran, maksudnya adalah
perubahan dalam perilaku seseorang
2) Pekerjaan, maksudnya pekerjaan yang disebabkan oleh pengalaman.
4) Keyakinan dan sikap, keyakinan
seseorang dapat mempengaruhi adalah suatu pemikiran deskriptif
yang dimiliki seseorang tentang
barang dan jasa yang akan mereka sesuatu. Sedangkan sikap adalah
perasaan, evaluasi dan tendensi
beli. yang relatif konsisten dari seseorang
terhadap sebuah objek atau ide.
3) Situasi ekonomi, maksudnya situasi c. Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Lane ( dalam
ekonomi seseorang pada saat itu, Hidayat, dkk (2019:9)) indikator
keputusan pembelian yaitu :
dapat mempengaruhi barang dan 1. Pencarian informasi
2. Keputusan Pembelian
jasa yang akan mereka beli. Perilaku Pasca pembelian
B. Hipotesis
4) Gaya hidup (lifestyle) adalah pola
Hipotesis penelitian merupakan
kehidupan seseorang yang jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap
diwujudkan dalam perilakunya paling mungkin dan paling tinggi
kebenarannya, yaitu :
dalam kegiatan sehari-hari. Gaya Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas barang terhadap keputusan
hidup yang dimaksud mengenai pembelian pada aplikasi Shopee
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan
aktivitas, minat dan opini. antara Kualitas barang terhadap keputusan
pembelian pada aplikasi Shopee.
5) Kepribadian dan konsep diri,
A. Variabel dan Desain Penelitian
kepribadian (personality)

berdampak pada karakteristik

psikologi seseorang yang

menyebabkan respon yang relatif

konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan seseorang itu

sendiri.

d) Faktor Psikologis

1) Motivasi adalah kebutuhan dengan

tekanan kuat yang mendorong

seseorang untuk dapat mencari

kepuasan atas kebutuhan seseorang

tersebut.

2) Persepsi adalah proses dimana

seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi

III. METODE PENELITIAN

1. Variabel Penelitian angka-angka dan di analisis menggunakan
Dalam penelitian ini terdapat satu
statistik Sugiyono (2014:7). Metode yang
variable independen dan satu variabel
dependen. Menurut Sugiyono (2014:39) digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel independen (variabel bebas)
merupakan variabel yang dapat metode survei. Survei adalah metode riset
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
timbulnya variabel dependen (variabel yang digunakan untuk mendapatkan data
terikat). Dalam penelitian ini, yang
menjadi variabel independen adalah dari tempat tertentu dan menggunakan
kualitas barang.
kuesioner sebagai salah satu alat
Sedangkan variabel dependen
(variabel terikat) adalah variabel yang penggalian data. Tujuan dari metode ini
dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel independen (variabel yaitu untuk memperoleh informasi
bebas). Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel dependen adalah keputusan mengenai hal yang akan diteliti kepada
pembelian.
2. Desain Penelitian sejumlah responden yang dianggap

Desain penelitian merupakan suatu mewakili suatu populasi. Untuk
rancangan atau tata cara untuk
menjabarkan berbagai variabel yang akan memudahkan memahami proses
diteliti, kemudian membuat hubungan
antara satu variabel dengan variabel lain pengambilan data yang dilakukan oleh
sehingga mudah dirumuskan masalah
penelitiannya. Desin penelitian menurut peneliti dalam penelitian ini.
rencana dan informasi yang relevan sesuai
dengan kebutuhan penelitian, sumber B. Definisi Operasional dan
khusus dari mana informasi diperoleh,
strategi untuk mengumpulkannya dan Pengukuran Variabel
bagaimana menganalisisnya.
1. Definisi Operasional
Jenis penelitian yang diterapkan
dalam penelitian ini yaitu penelitian Definisi operasional variabel
kuantitatif, dimana data penelitian berupa
bertujuan untuk menjelaskan makna

variabel yang sedang diteliti. Definisi

operasinal harus mampu diukur dan

spesifik serta mampu dipahami oleh orang

lain, adapun definisi operasional adalah

sebagai berikut:

Kualitas barang sebagai variabel

bebas (X), kualitas barang merupakan hal

penting yang harus di usahakan oleh setiap

perusahaan apabila menginginkan produk

yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.

Kualitas barang adalah bagaimana produk

itu memiliki nilai yang dapat memuaskan

konsumen baik secara fisik maupun

psikologis yang menunjuk pada atribut

atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu 1. Populasi
barang atau hasil. Barang suatu jenis benda Populasi yaitu sekumpulan objek
yang berwujud dan memiliki nilai yang
dapat di berikan pada seorang pembeli dan yang akan dijadikan sebagai bahan
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penelitian (penelaahan) dengan ciri
penjual ke konsumen. mempunyai karakteristik yang sama (Andi
Adapun indikator dari kualitas barang Supangat 2007:3). Sedangkan, menurut
adalah sebagai berikut: Sugiyono (2014:117) populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas
a. Kinerja obyek/subyek yang mempunyai kualitas
b. Kesesuaian spesifikasi dan karateristik tertentu yang ditetapkan
c. Estetika oleh peneliti untuk dapat dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Keputusan pembelian sebagai
variabel terikat (dependent). Keputusan Populasi dalam penelitian ini yaitu
pembelian merupakan tindakan yang mahasiswa di Fakultas Ekonomi
dilakukan konsumen untuk melakukan Universitas Negeri Makassar yang
pembelian pada sebuah produk. meliputi mahasiwa di Program Studi
Adapun yang menjadi indikator kesetiaan Pendidikan Ekonomi dan menjadi
konsumen yaitu: konsumen atau pengguna marketplace
Shopee. Populasi ditentukan berdasarkan 4
a. Pencarian informasi Angakatan di Program Studi Pendidikan
b. Keputusan Pembelian Ekonomi dengan kategori jumlah
c. Perilaku Pasca pembelian mahasiswa, yaitu :
2. Pengukuran Variabel Tabel 3.2: Jumlah Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas
Untuk mengukur variabel Negeri Makassar
penelitian ini maka digunakan skala likert.
Menurut Sugiyono (2013:134) “Skala Angkatan/Tahun Jumlah Mahasiswa
likert digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi seseorang atau sekelompok 2015 175 Orang
tentang fenomena sosial”.
2016 142 Orang
Dengan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi 2017 84 Orang
indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijabarkan menjadi sub indikator. 2018 129 Orang
Untuk keperluan analisis kuantitatif.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Jumlah 530 Orang

Sumber : Bagian Sistem Informasi

UNM

Sedangkan populasi pada Adapun teknik pengumpulan data
mahasiswa di Program Studi Pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini adala
Ekonomi yang menggunakan aplikasi sebagai berikut:
Shopee jumlahnya tidak dapat diketahui 1. Kuesioner
dan termasuk dalam kategori populasi tak
terhingga. Populasi tak terhingga adalah Kuesioner merupakan instrumen
populasi yang mempunyai sumber data terpenting untuk mengumpulkan data yang
yang tidak dapat ditentukan batasannya dilakukan dengan cara memberikan
secara kuantitatif. Oleh sebab itu besar sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada
populasi tak terhingga hanya dapat responden untuk dijawab. Menurut
dijelaskan secara kualitatif (Burhan Iskandar (2008:77) kuesioner merupakan
Bungin 2009:99). teknik pengumpulan data yang paling
2. Sampel efektif dan efisien apabila peneliti
mengetahui variabel yang akan diukur dan
Menurut Andi Supangat (2007:4) mengerti apa yang diharapkan dari
Sampel yaitu bagian dari populasi (contoh) responden.
untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan
dengan harapan contoh yang diambil dari Penyebaran kuesioner dalam
populasi tersebut dapat mewakili penelitian ini dilakukan dengan dua cara.
(representatif) terhadap populasinya. Pertama, penyebaran kuesioner dilakukan
secara online dengan menggunakan
Adapun teknik pengambilan “google form” untuk responden yang
sampel menurut Akdon dan Riduwan secara kebetulan dapat mengakses
(2009:253) menyatakan bahwa “Apabila kuesioner secara online. Kedua, dilakukan
subyek kurang dari 100 maka lebih baik secara manual dengan menggunakan
diambil semua, sehingga penelitiannya kuesioner yang sudah di cetak dan
merupakan penelitian populasi.Selanjutnya diserahkan secara langsung oleh peneliti
jika subyeknya besar, dapat diambil antara kepada responden yang tidak dapat
10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. mengakses kuesioner secara online.
Berdasarkan uraian di atas, karena jumlah 2. Observasi
populasi lebih dari 100 orang, maka
penarikan sampel dan penelitian ini Adalah aktivitas yang dilakukan
menggunakan 10% dari jumlah populasi terhadap sebuah obyek dengan maksud
sampel sehinggah mendapatkan 53 merasakan dan kemudian memahami
responden. pengetahuan dari sebuah venomena
D. Teknik Pengumpulan Data berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya.

3. Dokumentasi responden tinggal memberi tangda (√)

Menurut Sugiyono (2013 : 329), pada pilihan jawaban yang tersedia. Data

“dokumentasi merupakan merupakan yang diperoleh berwujud kuantitatif

catatan peristiwa yang telah berlalu”. sehingga setiap jawaban diberi skor.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, Instrument penelitiaan dalam

gambar, atau karya-karya monumental dari penelitian ini menggunakan pedoman

seseorang. Teknik dokumentasi digunakan angket dengan teknik pengujian

dengan maksud untuk memperoleh data menggunakan uji analisis inferensial yang

sekunder yang sifatnya tertulis. Teknik digunakan untuk menguji kelayakan data

dokumentasi dalam penelitian ini kuesioner terhadap pengujian sebagai

digunakan untuk memperoleh data tentang berikut:

responden mahasiswa Pendidikan

Ekonomi Universitas Negeri Makassar 1. Uji Validitas

yang telah mengisi angket. Validitas adalah ukuran yang

E. Instrumen Penelitian menunjukkan sejauh mana instrument

Instrumen penelitian yang pengukur mampu mengukur apa yang

digunakan adalah angket tertutup yaitu ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk

angket yang telah dilengkapi dengan mengukur valid tidaknya suatu instrument

alternatif jawaban sehingga responden pengukuran yang digunakan artinya

tinggal mesmilih salah satu jawaban yang mampu mengungkapkan sesuatu yang

telah tersedia. Instrumen angket digunakan akan diukur. Adapun hasil pengujian

unntuk memperoleh data tentang pengaruh validasi sebagai berikut:

kualitas terhadap keputusan pembelian. a. Uji Validasi Kualitas barang (X)

Sedangkan dokumentasi digunakan untuk Uji validasi untuk Kualitas barang 8

memperoleh data tentang responden pada item pernyataan. Hasil perhitungan

saat penelitian. Angket tertutup dalam korelasi untuk skor setiap butir pernyataan

penelitian ini disajikan dalam bentuk skala dengan skor total variable Kualitas barang

likert dengan lima alternatif jawaban. (X) dapat dilihat dalam table berikut:

Pertanyaan yang disusun secara acak, dan

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas barang (X)

Item Rhitung Rtabel Keterangan

X1.1 0.466 0.2706 Valid

X1.2 0.685 0.2706 Valid

X1.3 0.350 0.2706 Valid

X1.4 0.697 0.2706 Valid

X1.5 0.760 0.2706 Valid
0.2706 Valid
X1.6 0.402 0.2706 Valid
0.2706 Valid
X1.7 0.590

X1.8 0.277

Sumber: Hasil Olah data Angket, 2019

Menurut tabel 3.3 hasil pengujian validitas a. Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

item kuisioner menunjukkan dari 8 item Uji validitas untuk Keputusan

pernyataan semuanya valid korelasi atau Pembelian berisi 9 item pernyataan. Hasil

Rhitung lebih besar dari nilai Rtabel dalam ini perhitungan korelasi untuk skor setiap

sebesar 0,05 dari jumlah responden butir pernyataan dengan skor total variabel

sebanyak 53 sehingga dikatakan dapat Keputusan Pembelian (Y) dapat dilihat

digunakan (dapat diterrima) untuk dalam tabel berikut:

mengukur variabel (X) yang diteliti.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Varriabel Keputusan Pembelian (Y)

Item Rhitung Rtabel Keterangan
0.2706 Valid
Y.1 0.599 0.2706 Valid
0.2706 Valid
Y.2 0.565 0.2706 Valid
0.2706 Valid
Y.3 0.623 0.2706 Valid
0.2706 Valid
Y.4 0.519 0.2706 Valid
0.2706 Valid
Y.5 0.652

Y.6 0.602

Y.7 0.597

Y.8 0.582

Y.9 0.667

Sumber: Hasil olah data angket, 2019

Menurut tabel 3.4 hasil pengujian kesempatan. Uji reliabilitas dimaksudkan

validitas item kuisioner menunjukkan untuk mengetahui adanya kekurangan

bahwa dari 9 item pernyataan di nyatakan dalam penggunaannya. Uji reliabilitas

valid korelasi atau Rhitung lebih besar dari dilakukan dengan metode alpha cronbach.

nilai Rtabel dalam hal ini sebesar 0,05 dari Berdasarkan hasil uji reabilitas, dapat

jumlah responden sebanyak 53 sehingga dikatakan bahwa seluruh item reliable. Ini

dikatakan dapat digunakan (dapat dapat dilihat dari keseluruhan item

diterima) untuk mengukur variabel (Y) pernyataan memiliki crronbach’s alpha

yang diteliti. lebih dari cronbacch’s alpha standarr yaitu

2. Uji Reliabilitas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Uji reliabilitas adalah ukuran yang semua item-item pengukur variabel dari

menunjukkan konsistensi dari alat ukur kuisioner yang digunakan dalam penelitian

dalam mengukur gejala yang sama dilain ini adalah kuisioner handal.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan menunjukkan koefesien reability alpha (r

bahwa variabel kualitas barang (X) hitung = 0,770) lebih besar dari 0,60

menunjukkan koefesien reliability alpha (r sehingga dapat disimpulkan bahwa 9 item

hitung = 0,629) lebih besar 0,60 sehingga instrumen penelitian yang mengukur

dapat disimpulkan bahwa 9 item variabel keputusan pembelian dinyatakan

instrument penelitian yang mengukur reliabel.

variabel kualitas barang dinyatakan Adapun hasil pengujian reliabilitas

reliabel. digambarkan dalam table sebagai berikut:

Hasil uji reliabilitas menunjukkan

bahwa keputusan pembelian (Y)

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kualitas barang (X) 0.629 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0.770 Reliabel

Sumber: Hasil olah data angket, 2019

F. Teknik Analisis Data 2. Uji Prasyarat

Dalam penelitian ini metode yang a. Uji Prasyarat

digunakan adalah: 1) Uji Normalitas

1. Uji Statistik Deskriptif Dalam analisis regresi terdapat

Uji statistik dalam analisis beberapa asumsi yang harus dipenuhi

deskriptif adalah bertujuan untuk menguji sehingga persamaan regresi yang

hipotesis (pertanyaan sementara) dari dihasilkan akan valid jika digunakan untuk

peneliti yang bersifat deskriptif yang memprediksi diantaranya adalah data

bertujuan untuk menguji statistik distribusi secara normal. Pengujian

deskriptif. Untuk kepentingan penyajian normalitas adalah pengujian tentang

dan pengelolaan data hasil penelitian maka kenormalan distribusi data. Uji ini

peneliti menggunakan analisis presentase dilakukan utuk menentukan apakah sampel

dari distribusi data. Deskriptif ini yang dipakai berdistribusi normal atau

dilakukan dengan cara mendiskripsikan tidak. Jika populasinya tidak terdistribusi

atau menggambarkan data yang telah normal maka kesimpulan berdasakan teori

terkumpul sebagaimana adanya tanpa terrsebut tidak berlaku. Pengujian

bermaksud membuat kesimpulan yang normalitas data dengan menggunakan uji

berlaku untuk umun atau generalisasi. normalitas windows versi 21. Suatu data

dikatakan terdistribusi normal pada taraf α = Konstanta
signifikan 5% jika nilai Asymp. Sig lebih β = Koefisien perubahan bebas antara X
dari 0,05 dan Y
X = Kualitas barang
2) Uji Linearitas
Untuk mencari hubungan linearitas b) Uji Signifikan Secara Parsial (Uji t)
antara variabel independen danvariabel Nilai t berfungsi menguji
dependen digunakan uji linearitas. Uji
linearitas bertujuan untuk melihat apakah perbedaan rata-rata antara dua sampel.
spesifikasi model yang digunakan sudah Pengujian ini bertujujan untuk mengetahui
benar atau tidak. Dikatakan linear jika apakah variabel independen secara parsial
kenaikan skor variabel bebas diikuti mempengaruhi dependen. Uji statistik
dengan skor kenaikan variabel terikat. Uji pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
linearitas dilakukan dengan menggunakan pengaruh satu variabel dependen.
garis regresi dengan taraf signifikan 5% Pengambilan kesimpulan adalah dengan
kriteria yang digunakan jika nilai menilai nilai signifikan yang
signifikan deviation from linearity lebih dibandinngkan dengan nilai α (0,05)
besar dari taraf signifikansi 0,05 berarti dengan ketentuan sebagai berikut:
hubungan antara variabel bebas dan a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0
variabel terikat bersifat linear. Sedangkan
jika nilai signifikan deviation from diterima, sebaliknya Ha ditolak. Yang
linearity lebih kecil dari taraf signifikan berarti variabel independen secara
0,05 berarti hubungan antara variabel individual tidak berpengaruh signifikan
bebas dan variabel terikat bersifat linear. terhadap variabel dependen
b. Uji Hipotesis b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0
Analisis ini digunakan untuk ditolak, sebaliknya Ha diterima. Yang
menguji pengaruh variabel bebas yaitu berarti variabel independen secara
teknologi informasi dan komunikasi individual berpengaruh signifikan
variabel terikat yaitu motivasi belajar. terhadap variabel dependen
Adapun langka-langkah yang ditempuh c. Jika thitung> ttabel maka H0 diterima,
adalah sebaliknya Ha ditolak. Yang berarti
a) Persamaan Regresi Sederhana variabel independen secara individual
Y = α + BX tidak berpengaruh signifikan terhadap
Keterangan: variabel dependen
Y = Variabel keputusan pembelian
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

1. Uji Prasyarat Berikut hasil uji normalitas penelitian ini

a) Uji Normalitas dengan menggunakan One-Sample

Uji Normalitas digunakan untuk Kolmogorov-Smirnov Test Pada SPSS 21.

menguji normal tidaknya suatu data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N Mean Unstandardized
Normal Parametersa,b Residual
Std. Deviation 53
Most Extreme Differences Absolute
Positive .0000000
Kolmogorov-Smirnov Z Negative
Asymp. Sig. (2-tailed) 3.45287587
a. Test distribution is Normal. .109
b. Calculated from data.
.109
-.056
.790

.561

Berdasarkan tabel diatas dapat b) Uji Linearitas

dikatakan bahwa data tersebut terdistribusi Uji linearitas digunakan untuk

normal. Menurut Siregar (2017), jika nilai mengetahui status linear tidaknya suatu

Signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data distribusi data penelitian.Berikut hasil uji

tersebut terdistribusi normal. liniearitas penelitian pada SPSS 21.

Tabel 4.13: Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Df Mean F Sig.

Squares Square 1.649 .113
13.319 .001
(Combined) 282.045 13 21.696
.676 .763
Keputusan Between Linearity 175.245 1 175.245
Pembelian
* Kualitas Groups Deviation from 106.800 12 8.900

barang Linearity

Within Groups 513.163 39 13.158

Total 795.208 52

Berdasarkan tabel dapat signifikansi 0,763> 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas barang (X) disimpulkan bahwa variabel kualitas

dilihat dari deviation from linearity barang (X) dan variabel keputusan

menunjukkan nilai menunjukkan nilai pembelian (Y) linear.

2. Uji Hipotesis Keterangan: Y = keputusan
a) Uji Regresi Linear Sederhana pembelian

Analisis regresi linear sederhana a = Konstan
berfungsi untuk mengukur sejauh mana bX = Koefisien regresi
hubungan sebab akibat antara variabel Berdasarkan analisis data yang
faktor penyebab (X) terhadap variabel menggunakan perhitungan regresi
akibatnya. Adapun model hubungan antara sederhana dengan program komputer
variabel dapat disusun dalam persamaan SPSS (Statistical Product Standard
dibawah ini: Solution) 21 for windows, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
Y = a + Bx

Tabel 4.14 Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients 2.960
3.797 .005
B Std. Error Beta .000
Y=a+bX
(Constant) 16.036 5.418

1 Kualitas .646 .170 .469

barang

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil olahan data 2019

Berdasarkan nilai signifikan pada

tabel 4.14 diperoleh nilai 0,000 <0,05 Y= 16,036+ 0,646X

sehingga dapat disimpulkan bahwa Interperestasi persamaan regresinya

variabel kualitas barang (X) berpengaruh tersebut adalah:

terhadap variabel keputusan pembelian (Y) a. a = angka konstan sebesar 16,036

sehingga hasil pengolahan data primer mengandung arti bahwa nilai konsisten

pada hasil regresi linear sederhana dapat variabel keputusan pembelian (Y)

diketahui persamaan regresinya sebagai sebesar 16,036

berikut:

b. b= angka koefesien regresi (X) sebesar c) Hasil dari Uji t (Parsial) adalah sebagai
berikut:
0,646 menyatakan bahwa setiap Pengaruh Kualitas barang terhadap
Keputusan Pembelian sebesar 3,797.
penambahan 1% nilai keputusan Jika dibandingkan dengan nilai ttabel
1,67528, maka thitung yang diperoleh
pembelian. Maka nilai kualitas barang lebih besar dari ttabel, sedangkan nilai
signifikan kualitas barang 0,000 lebih
sebesar 0,166. Koefesien regresi kecil dari taraf signifikan 0,05,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
tersebut bernilai positif. Sehingga dapat Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel kualitas barang
dikatakan bahwa arah pengaruh berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan
variabel kualitas barang (X) dan pembelian.

variabel keputusan pembelian (Y) C. Pembahasan
Berdasarkan jawaban responden
adalah positf
dalam penelitian di dapatkan karakteristik
b) Uji Signifikan Secara Parsial responden berdasarkan angkatan, jenis
kelamin, dan tingkat pembelian, analisis
Uji t digunakan untuk mengetahui deskriptitif data dari jawaban responden
sesuai dengan keadaan atau fakta yang ada
sejauh mana pengaruh variabel bebas yaitu di lapangan, variabel kualitas barang
menunjukkan bahwa penerapan kualitas
kualitas barang terhadap keputusan barang yang dilakukan shopee tergolong

pembelian. Melalui uji t dapat juga

diketahui mengenai informasi tentang

seberapa besarnya pengaruh variabel bebas

keputusan pembelian. Dengan

menggunakan sampel sebanyak 53

Mahasiswa dengan df = n-2 atau df = 53-

2= 51 responden nilai thitung 3,797 < ttabel

1,67528 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Kualitas barang (X)

berpengaruh positif terhadap variabel

Keputusan Pembelian (Y)

pada kategori tinggi dilihat dari kinerja, mempunyai pengaruh yang positif dan
kesesuaian spesifikasi, dan estetika. signifikan terhadap keputusan pembelian
Artinya konsumen percaya bahwa shopee pada aplikasi shopee.
meberikan jaminan kualitas barang yang
baik dan menyediakan berbagai produk Hasil analisis diatas dapat diartikan
yang dapat memenuhi keinginan bahwa Kualitas barang yang terdapat pada
konsumen. aplikasi Shopee sesuai dengan yang
ditawarkan oleh penjual. Dalam display
Analisis deskriptif keputusan yang ditampilkan sangat menarik, produk
pembelian menunjukkan bahwa tingkat tersebut sesuai dengan ekspektasi yang
keputusan pembelian tergolong pada diharapkan ketika barang sudah sampai.
kategori tinggi di lihat dari para konsumen Apabila sebuah marketplace mempunyai
yang ingin melakukan pembelian ulang rata-rata kualitas barang yang baik maka
dan merekomendasikan shopee kepada konsumen akan senang berbelanja online
orang lain. melalui marketplace tersebut. Hal itu
Kualitas barang terhadap keputusan dikarenakan tidak semua marketplace atau
pembelian toko online mempunyai kualitas barang
sesuai dengan apa yang mereka tawarkan
Dari hasil statistic dalam uji kepada konsumen. Sehingga ketika
regeresi linear sedrhana diperoleh nilai kualitas barang di marketplace Shopee
signifikan 0,000<0,05, sehingga dapat mampu bersaing dengan marketplace
disimpulkan bahwa variabel kualitas sejenis maka konsumen akan lebih senang
barang (X) berpengaruh terhadap variabel melakukan pembelian pada marketplace
keputusan pembelian (Y), sehingga dapt Shopee. Ditambah dengan harga produk
diketahui persamaan regersi sebagai pada marketplace Shopee yang dinilai
berikut Y=16,036+ 0,646X. Maka lebih murah jika dibandingkan
berdasarkan hasil tersebut kualitas barang

marketplace pesaing serta promosi secara berada dalam proses pengiriman, misalnya
terus menerus membuat konsumen paket yang terdapat tulisan “fragile”
semakin tertarik untuk melakukan terlempar. Ketika hal ini terjadi, maka
pembelian pada aplikasi Shopee. pihak marketplace Shopee harus dapat
mengatasi keluhan konsumen ketika
Tetapi masih terdapat beberapa barang sudah sampai, yakni dengan cara
konsumen yang mengalami kejadian memberikan garansi produk.
bahwa produk yang dijual pada
marketplace Shopee tidak dapat digunakan Hasil analisis dalam penelitian ini
saat sudah sampai di tangan konsumen. mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Baik itu rusak saat pengiriman ataupun Krestiawan Wibowo (2013) dengan judul
memang dari penjualnya yang tidak “pengaruh kualitas barang, harga, dan
terpercaya. Sehingga banyak konsumen promosi terhadap keputusan pembelian
yang merasa dirugikan ketika produk permen tolak angin di Semarang, yang
sampai. Berdasarkan uraian diatas, maka menyatakan bahwa kualitas barang
disimpulkan bahwa produk rusak yang berpengaruh positif terhadap keputusan
diterima konsumen dapat berasal dua pembelian yang berarti apabila kualitas
faktor, yaitu dari pihak ekspedisi dan pihak barang ditingkatkan maka akan
penjual. yang menjadi penyebab kerusakan mengakibatkan keputusan pembelian yang
barang tersebut, yaitu antara penjual yang tinggi.
tidak mengemas barang dengan benar V. KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga terdapat kerusakan terhadap A. Kesimpulan
barang konsumen atau dari pihak ekspedisi
yang kurang berhati-hati dalam Berdasarkan hasil penelitian
memperlakukan barang sehingga produk Pengaruh Kualitas Barang Terhadap
yang akan dikirimkan menjadi rusak saat Keputusan Pembelian Pada aplikasi
Shopee (Studi Pada Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri

Makassar), maka dapat diperoleh jumlah penjual yang memiliki penilaian
kesimpulan bahwa: produk yang baik. Dengan begitu, dapat
memperkuat persepsi konsumen bahwa
Ternyata kualitas barang kualitas barang yang ditawarkan oleh
berpengaruh positif dan signifikan marketplace Shopee merupakan produk
terhadap keputusan pembelian pada yang memiliki kualitas yang baik.
aplikasi shopee Mahasiswa Pendidikan Informan diharapkan lebih bisa
Ekonomi, karena dilihat dari kualitas mengontrol perilaku belanja. Belajar untuk
barang yang diterima selain itu di lihat dari memanage uang dalam memenuhi
respon penjual kepada konsumen yang kebutuhan sehari-hari, lebih memilah
baik adapun variasi produk yang kebutuhan yang harus diutamakan dan
ditawarkan beragam dan dengan tampilan kebutuhan yang bisa dipenuhi lain hari.
desain yang mudah sehingga dapat 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
menarik konsumen dalam melakukan  Bagi peneliti selanjutnya, alangkah
keputusan pembelian.
baiknya apabila memperluas variabel
B. Saran pembahasan hasil yang diamati. Misalnya dengan
Berdasarkan menambahkan variabel kepercayaan,
harga, promosi, kualitas pelayanan,
penelitian dan simpulan di atas maka fitur dan sebagainya. Dengan harapan
hasil penelitian selanjutnya dapat lebih
dapatdiberikan saran-saran sebagai berikut baik.
 Populasi dan sampel penelitian lebih
: diperluas, tidak hanya kalangan
mahasiswa namun juga kalangan
1. Bagi Perusahaan karyawan, ibu rumah tangga, dan

Dengan adanya hasil penelitian ini

kualitas barang yang dipasarkan harus

seimbang dengan harga yang ditentukan,

pihak marketplace dapat meningkatkan

kualitas barang dengan meningkatkan

sebagainya, agar hasil penelitian No. 1 April 2015 Universitas
Brawijaya Malang.
selanjutnya dapat lebih baik.
J.Stanton, William. 1989. Prinsip
VI. DAFTAR PUSTAKA Pemasaran Jilid 1, terj. oleh
Yohanes Lamarto. Jakarta:
Amrullah, Romal, Atika, 2016.”Pengaruh Erlangga.
Kualitas Produk, Harga dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Kotler, Philip dan Armstrong, Gary.
Pembelian Honda Beat”. ISSN. Vol Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid
5.Hlm 2-3.STIESIA.Surabaya 1.

Anggi, Ardha, Aditya, 2016.”Analisis Jakarta: Erlangga, 2001
Pengaruh Harga,Pelayanan dan
Kuaitas Produk Terhadap Kotler, P. (2004). Manajemen Pemasaran .
Keputusan Pembelian Alat Jakarta : PT. Indeks.
electronik di Toko Ardha”. ISSN.
Kotler, Philip dan Keller. Manajemen
Anwar, Iful, 2015.”Pengaruh Harga dan Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1.
Kualitas Produk Terhadap Jakarta: PT Indeks, 2007
Keputusan Pembelian”. ISSN. Vol
4. STIESIA. Surabaya Kotler, P., & Armstrong, G. (2008).
Prinsip Prinsip Pemasaran . Jakarta :
Assauri, S. (2004). Manajemen Erlangga.
Pemasaran. Jakarta : Rajawali.
Kotler, P .,& Armstrong, G (2001).
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian
Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi Prinsip-prinsip Pemasaran.
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-
ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Jakarta:Prenhallindo
Kencana, 2009
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran.
Feinghenbaum. (2000). Kendali Mutu Jakarta: PT. Prenhallindo, 2000
Terpadu . Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2001).
Iskandar. Metodologi Penelitian Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta
Pendidikan dan Sosial, Kuantitatif : Prenhallindo
dan Kualitatif. Jakarta: Gaung
Persada Group, 2008. Laksana, F. (2008). Manajemen
Pemasaran Pendekatan Praktis.
Jalaludin, Achmad, et al. 2015 “Pengaruh Yogyakarta: Graha Ilmu.
Promosi Online dan Persepsi Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Mowen, J., & Minor, M. (2002). Perilaku
(Studi pada pelanggan Aryka Shop Konsumen. Jakarta: Erlangga.
di Kota Malang)”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 21 Prawirosentono, S. (2004). Filosofi Baru

Tentang Manajemen Mutu

Terpadu:Total Quality

Management Abad 21, Studi Kasus

dan Analisis. Jakarta: Bumi Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran .
Aksara. Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Wibowo, Keristian, et al. 2013.”Pengaruh
Pendidikan Kuantitatif Kualitatif Kualitas Produk, Harga, dan
dan R&D. Alfabeta. Bandung. Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Permen Tolak Angin di
Sugiyono. 2014 Metode Penelitian Semarang”. E-Journal Universitas
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Diponerogo).
Bandung: Alfabeta.
Yustiawan, Ody, 2016.” Pengaruh Kualitas
Supangat, Andi. Statistika: Dalam Kajian Produk, Harga dan Citra Merek
Deskriptif, Inferensi dan Terhadap Keputusan Pembelian
Nonparametrik. Jakarta: Kencana Honda Vario”. ISSN.Vol 5. Hlm
Prenada Media Group, 2007 12-13. STIESIA. Surabaya.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran Edisi
3. Yogyakarta: Andi Offset, 2008


Click to View FlipBook Version