The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Imelda Astri, 2020-10-01 20:40:25

KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA-FIX

KATA PENGANTAR
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing harus mengenalkan budaya-budaya
Indonesia. Pada praktiknya di lapangan, proses pengajaran Bahasa Indonesia pada penutur
asing tentu membutuhkan media sebagai sarana penyampaian materi ajar. Atas dasar kesadaran
akan hal tersebut, maka kami menyusun media ajar dalam bentuk buku digital yang berisi
poster pantun bergambar dengan bantuan QR code sebagai sarana dalam mengenalkan materi
yang berkaitan dengan budaya Indonesia. Media yang kami susun ditujukan untuk BIPA
jenjang menenganh atau BIPA 3 dengan menjadikan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 sebagai acuan dalam pembuatan
media ini.

Salam
Penyusun

i

Aswan HALAMAN PENGESAHAN
NIM 1703996
Astri Imeldawati
NIM 1704140

PENGEMBANGAN BUKU DIGITAL BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA
BERBANTUAN MEDIA QR CODE UNTUK PEMBELAJARAN LINTAS BUDAYA

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Ida Widia, M. Pd.
NIP 196012161986032001 NIP197310062008012004

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ..................................................................................................iv
TEMA 1 (Candi Borobudur)....................................................................................1
TEMA 2 (Tradisi Nadran) .......................................................................................5
TEMA 3 (Ondel-ondel)............................................................................................9
TEMA 4 (Pakaian Adat Kalimantan Timur) .........................................................13
TEMA 5 (Permaian Tradisional) ...........................................................................17
TEMA 6 (Rumah Adat Sulawesi)..........................................................................21
TEMA 7 (Tarian Adat Papua)................................................................................25
TEMA 8 (Kesenian Wayang) ................................................................................29
TEMA 9 (Pempek Palembang)..............................................................................33
TEMA 10 (Alat Musik Sasando) ...........................................................................37
TEMA 11 (Batik)...................................................................................................41
TEMA 12 (Jamu) ...................................................................................................45
PENUTUP.............................................................................................................. 49

iii

PENDAHULUAN

Penyusunan media ajar ini ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah
seminar BIPA. Media yang disusun disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 27 Tahun 2017 dan menjadikan BIPA jenjang menengah sebagai sasaran
utama media yang dibuat. Maka, capaian yang diharapkan dari penyusunan media ini adalah
pemelajar mampu memahami pokok pikiran dari informasi yang telah disajikan,
mengidentifikasi fungsi sosial atau tujuan, merangkum pokok pikiran, memberikan tanggapan
dan menyimpulkan isi dari informasi yang telah disajikan.

Tujuan dari pembuatan media ajar ini, selain sebagai tuntutan mata kuliah juga sebagai
sarana yang dapat dimanfaatkan dalam penyampaian materi ajar. Melalui media ini, penyusun
bermaksud untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia. Salah satunya adalah budaya
berpantun. Penyusun menggunakan buku digital yang berisi poster pantun bergambar sebagai
sarana mengenalkan budaya yang didukung oleh teknologi QR code. Penyusun menganggap
bahwa pantun dan jenisnya yang beragam seperti pantun kilat, gurindam, syair dan lain-lain
perlu untuk dikenalkan. Melalui pantun, penyusun kemudian mengarahkan pemelajar untuk
memindai kode yang telah disediakan dengan tujuan mengenalkan budaya yang lainnya.

Pada setiap tema, penyusun menambahkan layout maupun gambar yang sesuai dengan
tema yang akan dibahas. Hal tersebut bertujuan agar pemelajar mendapatkan stimulus untuk
mengimajinasikan wujud benda dari tema yang akan dibahas. Sehingga, dengan begitu
pemelajar akan mudah dalam memahami informasi yang akan disimak pada tayangan yang
telah disediakan.

iv

TEMA 1
CANDI BOROBUDUR

Pembahasan pada tema pertama, kita akan membahas mengenai Candi Borobudur.
Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha yang terletak di daerah Magelang, Jawa
Tengah. Bentuknya yang unik serta wawasan yang terkandung dalam ceritanya perlu untuk
diketahui sebagai pengetahuan terhadap budaya yang dimiliki Indonesia.

Penyampaian informasi pada tema ini disajikan melalui pantun dengan jenis pantun
kilat atau disebut juga karmina. Pantun tersebut berperan sebagai pengantar pemelajar untuk
kemudian mengakses informasi dengan cara memindai kode yang telah disajikan dan mengisi
soal sebagai bentuk evaluasi.

1

2

3

4

TEMA 2
TRADISI NADRAN

Nadran atau bisa disebut juga pesta laut merupakan salah satu tradisi masyarakat pesisir
sebagai bentuk rasa sukur terhadap Tuhan. Untuk mengetahui lebih banyak informasi
mengenai nadran, pemelajar dapat memindai kode pada halaman berikutnya.

Untuk menguji pemahaman terhadap informasi yang telah disimak, pemelajar dapat
memindai kode berikutnya. Pada tema kedua ini, disediakan pantun dua baris. Baris pertama,
umumnya berupa sebab dan baris kedua berupa akibat.

5

6

7

8

TEMA 3
KESENIAN ONDEL-
ONDEL

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam
pesta-pesta rakyat. Pada bab ini disajikan pantun kilat sebagai pengantar yang disertai QR code
untuk mengakses informasi lebih lengkap mengenai ondel-ondel.

9

10

11

12

TEMA 4
PAKAIAN ADAT
KALIMANTAN TIMUR

Pada bab ini akan dibahas menggenai pakaian adat, khususnya pakaian adat Kalimantan
Timur. Pakaian adat merupakan kostum yang menjadi identitas suatu daerah tertentu. Bab ini
menyediakan informasi seputar pakaian adat Kalimantan Timur dengan pantun sebagai
pengantar dalam mengakses informasi tersebut melalui pindai kode. Setelah menyimak
tayangan, pemelajar mampu melatih keterampilan menyimaknya melalui kode berikutnya.

13

14

15

16

TEMA 5
PERMAINAN TRADISIONAL

Pada bab ini, pemelajar akan menyimak bagaimana bentuk permainan tradisional dari
Sunda. Permainan yang disajikan pada bab ini adalah oray-orayan atau dalam bahasa
Indonesianya adalah ular-ularan. Permainan ini dilakukan sambil bernyanyi. Sehingga, setelah
menyimak tayangan pada bab ini, pemelajar mendapat pengetahuan terkait permainan
tradisional beserta lagu daerahnya. Agar lebih jelas, pemelajar dapat menyimaknya pada kode
yang telah disediakan melalui pantun sebagai pengantarnya.

17

18

19

20

TEMA 6
RUMAH ADAT SULAWESI

Pada bab ini disajikan berbagai macam rumah adat. Rumah adat merupakan bangunan yang
menjadi tempat tinggal dan menjadi suatu identitas dari daerah tertentu. Pada bab ini khususnya
akan membahas keanekaragaman rumah adat yang ada di Sulawesi. Pemelajar dapat
mengaksesnya dengan memindai kode yang telah disajikan dan melatih keterampilan
menyimaknya melalui kode berikutnya.

21

22

23

24

TEMA 7
TARIAN ADAT PAPUA
(TARI PERANG)

Bab ini membahas tari perang yang berasal dari Papua. Tari perang digunakan sebagai
tradisi yang dilakukan saat hendak berperang dengan tujuan membangkitkan semangat.
Sehingga sering kali tarian ini dianggap magis. Untuk mengetahui lebih banyak informasi
terkait tari perang, pemelajar dapat memindai kode yang telah disediakan dengan pantun
sebagai pengantar. Setelah menonton tayangan dan memperoleh informasi, sebagai latihan
pemelajar dapat memindai kode berikutnya.

25

26

27

28

TEMA 8
KESENIAN WAYANG

Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa
dan Bali. Dahulu, wayang digunakan sebagai media penyebaran Agama. Cerita yang
dibawakan pada pertunjukan wayang biasanya mengandung nasehat atau nilai nilai positif
dalam kehidupan. Untuk mengenal keberagaman wayang di Indonesia, pemelajar dapat
mengaksesnya dengan cara memindai kode yang telah disediakan.

29

30

31

32

TEMA 9
PEMPEK PALEMBANG

Pempek atau empek-empek merupakan makanan yang terbuat dari daging ikan yang
digiling lembut untuk kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Makanan ini menjadi
identitas Kota Palembang, meskipun banyak dijumpai di Sumatra Selatan. Untuk mengetahui
lebih banyak pengetahuan mengenai makanan ini, pemelajar dapat mengaksesnya melalui kode
yang telah disediakan.

33

34

35

36

TEMA 10
ALAT MUSIK SASANDO

Bab ini membahas mengenai sasando atau sasandu. Sasando merupakan alat musik
yang berasall dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Cara memainkan alat ini dengan cara
dipetik. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, pemelajar bisa mengaksesnya melalui
kode yang telah disediakan dengan pantun sebagai pengantarnya.

37

38

39

40

TEMA 11
BATIK

Pada bab ini akan dibahas mengenai macam-macam batik di Indonesia. Batik
merupakan kain bergambar yang dibuat dengan cara khusus. Motif batik setiap daerah tentu
berbeda. Hal ini dikarenakan motif yang terdapat pada batik tersebut menjadi suatu identitas
daerah asal produksinya. Untuk lebih mengenal macam-macamnya, pindai kode yang telah
disajikan.

41

42

43

44

TEMA 12
JAMU

Pada bab ini akan dibahas mengenai jamu. Jamu merupakan obat tradisional khas
Indonesia yang dibuat dengan bahan alami. Jamu tidak hanya dianggap pengobatan yang
tradisional, tetapi juga konsumsi jamu dianggap sebagai upaya memelihara kesehatan.
Penjualan jamu bisa dijumpai di pinggiran jalan dengan warung sederhana atau diedarkan
secara berkeliling dengan membawa bakul yang berisi botol jamu.

Seiring berkembangnya zaman, kini jamu tidak hanya disajikan oleh penjualnya tetapi
bisa kita peroleh dengan mudah di toko-toko dan kita bisa menyeduhnya sendiri.

45


Click to View FlipBook Version