The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini menggambar tehnik terapi komplementer dengan pemanfaatan energi biji bijian untuk kesehatan tubuh (Terapi Biji Untuk Lansia) dengan menggunakan metode Su Jok.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Kampus 2 Poltekkes Kemenkes Malang, 2023-03-13 08:22:28

Terapi Biji Untuk Lansia

Buku ini menggambar tehnik terapi komplementer dengan pemanfaatan energi biji bijian untuk kesehatan tubuh (Terapi Biji Untuk Lansia) dengan menggunakan metode Su Jok.

Keywords: Energi Biji Bijian Terapi Biji

1


ii TERAPI BIJI UNTUK MASALAH KESEHATAN LANSIA Agus Setyo Utomo, A. MKes Tri Nataliswati, SKep, Ns. MKep Kasiati, SKep, Ns. MKep


iii BUKU REFERENSI TERAPI BIJI UNTUK MASALAH KESEHATAN LANSIA Penulis: Agus Setyo Utomo, A. MKes Tri Nataliswati, SKep, Ns. MKep Kasiati, SKep, Ns MKep ISBN:978-623-95628-5-4 Editor: Marsaid, SKep Ns MKep Perancang Sampul dan Tata Letak: Agus Setyo Utomo, A. MKes Penerbit: Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang Redaksi: Jl. A.Yani No.1 Sumberporong Lawang Kab. Malang Telp/Fax (0341)427847 E-mail: [email protected] Cetakan pertama, September 2021 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa seizin tertulis dari penerbit


iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmad dan hidayah sehingga penulisan buku Terapi Biji Untuk Masalah Kesehatan Lansia dapat terselesaikan, semoga buku ini dapat menjadi acuan dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membantu mencapai derajat kesehatan optimal bagi lansia khususnya dan masyarakat pada umumnya. Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pedoman bagi penyehat tradisional dalam memberikan pelayanan kesehatan keluarga dan masyarakat. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam penulisan buku ini. Akhirnya demi kesempurnaan buku ini, penulis mengharapkan adanya saran yang membangun. Malang, September 2021 Penulis


v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................iv DAFTAR ISI...............................................................................................v BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1 BAB II MASALAH KESEHATAN LANSIA ............................................3 BAB III PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL .........................5 A. Pengertian............................................................................................5 B. Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional................................................5 BAB IV TERAPI BIJI UNTUK MASALAH KESEHATAN LANSIA......6 A. Pengantar Terapi Su Jok ......................................................................6 B. Aplikasi Terapi Biji ...........................................................................14 C. Terapi Biji Untuk Masalah Hipertensi ...............................................14 D. Terapi Biji Untuk Masalah Diabetes melitus.....................................16 E. Terapi Biji Untuk Masalah Gastritis..................................................18 F. Terapi Biji Untuk Masalah Nyeri Sendi.............................................19 G. Terapi Biji Untuk Masalah Konstipasi...............................................22 H. Terapi Biji Untuk Masalah ISPA.......................................................24 I. Terapi Biji Untuk Masalah Sakit Gigi ...............................................26 J. Terapi Biji Untuk Masalah Sakit Kepala ...........................................28 K. Terapi Biji Untuk Masalah Stroke .....................................................30 L. Terapi Biji Untuk Masalah Inkontinensia Urine ................................32 M. Terapi Biji Untuk Masalah Depresi ...................................................34 N. Terapi Biji Untuk Masalah Penyakit Ginjal.......................................35 O. Terapi Biji Untuk Masalah Hernia Umbilikus...................................36 P. Terapi Biji Untuk Masalah Low Back Pain .......................................41 BAB V PENUTUP....................................................................................43


1 BAB I PENDAHULUAN Kehadiran lansia dalam pemanfaatan pelayanan posyandu lansia tidak terlepas dari jenis program pelayanan kesehatan yang ditersedia dan sejauhmana pemahaman lansia tentang jenis pelayanan kesehatan yang dapat disediakan oleh suatu posyandu lansia. Pelayanan posyandu lansia menitik beratkan pelayanan kesehatan dalam upaya promotif dan preventif (KNLU, 2010). Rutinitas pelayanan program pokok kesehatan dalam posyandu meliputi timbang berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan penunjang dasar (Kadar Hb, gula darah, asam urat, kolesterol dan lain-lain), penyuluhan dan pemberian obat telah menimbulkan kesan bagi lansia bahwa mereka yang datang ke posyandu lain adalah lansia yang mempunyai masalah kesehatan atau sakit saja. Sebagai salah satu solusi permasalahan tersebut diperlukannya revitalisasi posyandu lansia, Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan menambamkan program pelayanan tambahan berupa pelayanan kesehatan tradisional yang menitik beratkan upaya promosi dan preventif. Kondisi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam integrasi kesehatan tradisional dalam pelayanan konvensional. Program pelayanan kesehatan tradisional terutama ditujukan sebagai upaya promotif dan preventif atau sebagai penunjang terapi konvensional medis (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional cukup tinggi di kalangan penduduk lanjut usia di Indonesia. Hasil analisis lanjut Riskesdas 2018, pemanfaatan yankestrad oleh penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia, tertinggi pada lansia muda (60-69 tahun) sebesar 37,9% dan lebih banyak wanita (37,4%) (Rukmini et al., 2019). Terdapat 95% lansia mempunyai pengalaman penggunaan bahan alam sebagai media pemeliharaan kesehatan dan tentunya baik jenis, takaran sangatlah bervariatif masing-masing individu. Agar terciptanya standar pelayanan kesehatan tradisional alami maka perlu adanya buku atau pedoman tata laksanan pelayanan kesehatan tradisonal.


2 Terbitnya buku ini dapat menjadi jawaban atas permasalahan tersebut, melalui buku ini dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan kader lansia dalam memberikan pelayanan kesehatan tradisional dalam kegiatan Posyandu lansia khususnya pelayanan kesehatan tradisional dengan metode terapi biji khususnya aplikasi pada masalah kesehatan lansia.


3 BAB II MASALAH KESEHATAN LANSIA Masalah kesehatan lansia semakin dirasakan seiring dengan peningkatan usia yang dalam hal ini seiring dengan proses penurunan fungsi tubuh atau degeneratif. Percepatan proses degeneratif organ juga terkait dengan gaya hidup seseorang sehingga masalah kesehatan yang dialami lansia saat ini merupakan cerminan dari gaya hidup masa lalu yang dijalani. Pada tahun 2020, hampir separuh lansia Indonesia mengalami keluhan kesehatan, baik fisik maupun psikis (48,14 %). Secara umum, penyakit yang dialami para lansia merupakan penyakit tidak menular yang bersifat degeneratif atau disebabkan oleh faktor usia misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, rematik dan cidera (Badan Pusat Statistik, 2020). Sementara itu, persentase lansia yang mengalami sakit, besarannya hampir mencapai seperempat lansia yang ada di Indonesia (24,35 persen), sebagaimana tersaji pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 : Angka Kesakitan Penduduk Lansia, 2015-2 020, (Badan Pusat Statistik, 2020) 27.46 26.72 25.99 26.2 24.35 2016 2017 2018 2019 2020


4 Selain lansia berhadapan dengan masalah penyakit tidak menular, ada tantangan baru yang dihadapi lansia saat ini yaitu rentan tertular Covid-19, mengingat diusia lansia cenderung terjadi penurunan daya tahan tubuh akibat proses degeneratif . Berbagai upaya dilakukan lansia dalam mengurangi keluhan kesehatannya baik pemanfaat fasilitas kesehatan, mengobati diri sendiri, pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional dan bahkan tidak melakukan berobat sama sekali. Mengobati diri sendiri dapat memperbesar peluang penggunaan obat yang tidak bijak, hal ini justru akan menambah beban berat bagi organ tubuh lansia yang telah mengalami degeneratif. Sebagai salah satu solusinya adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional sebagai pendamping terapi konvensional yang telah dijalani oleh lansia selama ini. Pelayanan kesehatan tradisional dapat ditambahkan sebagai program pelayanan posyandu lansia sehingga mudah diakses oleh lansia.


5 BAB III PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL PENGERTIAN Pelayanan Kesehatan Tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Pelayanan kesehatan tradisional merupakan potensi yang besar untuk dapat dimanfaatkan guna turut berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan optimal, sehingga sangat perlu mendapat perhatian dan sekaligus pembinaan serius dari pihak yang terkait khususnya bidang kesehatan. JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL Adapun bentuk pelayanan kesehatan tradisional meliputi (Kementerian Kesehatan RI, 2014) : Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris; Aplikasi pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan metode ketrampilan atau ramuan dimana manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer; Aplikasi pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan ilmu biokultural dan ilmu biomedis yang manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Aplikasi terapi tradisional ini menggunakan satu cara pengobatan/perawatan atau kombinasi cara pengobatan/perawatan dalam satu kesatuan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi; Merupakan kombinasi pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yang diselenggarakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.


6 BAB IV TERAPI BIJI UNTUK MASALAH KESEHATAN LANSIA A. Pengantar Terapi Sujok Su Jok merupakan dua kata dalam bahasa korea yang mempunyai arti “Su” berarti telapak tangan dan “Jok” berarti telapak kaki. Terapi Su Jok merupakan sebuah metode terapi alamiah yang ditemukan oleh seorang ilmuan Korea yang bernama Prof. Park Jae Woo. Prinsip dasar pandangan dari terapi ini adalah adanya kemiripan tubuh besar manusia mulai kepala hingga kaki dengan telapak tangan dan kaki. Sebagai contoh ibu jari tangan mirip dengan kepala, jari telunjuk & jari kelingking mirip dengan tangan sedangkan jari tengah dan manis mirip dengan kaki. Telapak tangan mewakili batang tubuh, sedangkan sisi belakang tangan sesuai dengan punggung. Demikian pula, kaki juga mengandung semua bagian tubuh juga. Jadi telapak tangan dan kaki merupakan miniatur tubuh manusia atau korespondensi main system (gambar 1), jari tangan juga merupakan miniature tubuh atau insect system (gambar 2) dan ujung jari juga merupakan miniature tubuh atau mini system (gambar 3). Selain ketiga koresponden tersebut adapula yang dikenal dengan animal head dimana bagian gigi dan mulut serta kepala dicerminkan pada ujung jari dan kuku (gambar 3). Berdasarkan kemiripan tersebut maka dalam melakukan terapi suatu organ kita tidak perlu menyentuh langsung organ tersebut namun dapat dilakukan hanya melalui tangan dan kaki dengan menggunakan media terapi diantaranya magnet, warna, daun palm, pijatan, moxa, jarum akupungtur dan biji-bijian.


7 Gambar 4.1 : Main System Korespondensi, (Park Jae Woo, 2000)


8 Gambar 4.2 : Insect System Korespondensi, (Park Jae Woo, 2000) Korespondensi insect system menggambarkan bahwa satu jari tangan merupakan satu tubuh manusia dengan pembagian secara umum bagian depan (yin) pada ruas pertama adalah kepala, ruas kedua adalah dada serta ruas ketiga adalah perut. Pada bagian bagian belakang (yang) pada ruas pertama adalah tengkorak, ruas kedua dan ketiga adalah tulang belakang, sedangkan pangkal jari adalah tulang pinggul sampai tulang ekor. Korespondensi tangan dan kaki terletak disamping jari dimana ruas jari kedua bagian samping terang / sisi (yin) terletak korespondensi lengan bawah tangan, bagian sisi gelap (yang) terletak korespondensi lengan atas tangan. Ruas jari ketiga bagian sisi gelap (yang) merupakan korespondensi paha sedangkan sisi terang (yin) merupakan tumit kaki dan telapak kaki (lihat gambar 4.2).


9 Gambar 4.3 : Mini System dan Animal Head Korespondensi, (Park Jae Woo, 2000) Jaringan sekeliling kuku merupakan korespondensi gigi dengan pembagaian 4 kuadran dengan masing-masing kuadran 8 gigi meliputi kuadran atas kanan untuk gigi kanan atas, kuadran atas kiri untuk gigi kiri atas, kuadran bawah kanan untuk gigi kanan bawah serta kuadran bawah kiri untuk gigi bawah kiri. Sedangkan korespondensi mini system merupakan cerminan dari korespondensi main system. Cerminan organ tubuh tergambarkan di ujung jari masing-masing jari.


10 Gambar 4.4 : Macam-macam biji tanaman sebagai bahan terapi B. Aplikasi Terapi Biji Terapi Biji adalah salah satu terapi stimulator alami yang penting karena energi dari biji sendiri berasal dari alam sehingga sangat aman untuk kesehatan dan tanpa ada efek samping apapun (Park Jae Woo, 2000). Organ tubuh dan bagian tubuh yang lain mempunyai bentuk yang berbeda-beda, kemiripan bentuk biji dengan bentuk organ atau bagian tubuh seringkali kita jumpai, misalnya biji labu memiliki kemiripan bentuk dengan jantung, mata mirip dengan lada hitam, kacang merah mirip dengan bentuk ginjal dan masih banyak lagi bentuk biji yang mempunyai kemiripan dengan organ tubuh (gambar 4). Biji dengan bentuk yang mirip organ internal tertentu dapat digunakan dalam proses terapi pada organ internal tersebut. Khusus biji apel mempunyai karakteristik yang istimewa dimana biji tersebut mempunyai sifat kemagnetan dengan kutub utara ‘U” pada ujung / bagian lancip biji dan kutub selatan “S” pada pangkal biji / bagian tumpul. Pergerakan energy magnet bermula dari kutub utara menuju kutub selatan “U S”.


11 Gambar 4.5 : Contoh Alat yang diperlukan dalam terapi biji Kebutuhan Alat Dalam Terapi Biji (gambar 4.5) Probe ; Berfungsi untuk mencari titik nyeri di korespondensi organ yang mengalami masalah kesehatan dengan cara meletakkan ujung probe secara tegak lurus dan melakukan penekanan sedang hingga ditemukan titik nyeri. Derajat nyeri yang dipilih sebagai titik terapi adalah nyeri dengan skala 5 keatas atau adanya sensasi “AW”. Ring massage ; berfungsi untuk melakukan pijatan pada jari tangan ataupun kaki yang akan dilakukan terapi dengan cara memasukkan jari kedalam tengah ring massage, kemudian dengan tekanan ringan hingga sedang lakukan pergerakan menyusuri sepanjang jari secara berulang 1 hingga 5 menit atau hingga kulit jari berwarna merah dan terasa hangat. Thumb Massage ; berfungsi sebagai alat pijatan pada permukaan luas seperti telapak tangan atau kaki, dengan cara meletakkan thumb massage ke ibu jari lalu ibu jari melakukan pijatan.


12 Plester ; berfungsi dalam fiksasi biji agar tidak lepas dari titik terapi. Rumus Terapi Biji Tahapan terapi biji meliputi 1. Berdoa atau niat melakukan terapi dan memohon kesembuhan 2. Mencari titik paling nyeri di korespondensi organ yang bermasalah. 3. Melakukan stimulasi 2 - 3 titik nyeri tambahan di sekitar titik nyeri utama 4. Melakukan stimulasi pada organ axis law (gambar 4.6 ) 5. Melakukan stimulasi titik nyeri pada organ internal. Misal liver untuk keluhan mata , ginjal untuk keluhan telinga , lambung untuk keluhan mulut/bibir dan seterusnya. 6. Melakukan stimulasi titik nyeri di korespondensi tulang belakang yang berhubungan dengan penyakit (gambar 4.7 ) 7. Melakukan stimulasi titik otak sebagai laporan. 8. Tutup dengan berdoa. Gambar 4.6 : Axis Law (Park, Jae Woo, 2002)


13 Gambar 4.7 : Tulang belakang


14 Gambar 4.8 : Terapi Biji Untuk Masalah Hipertensi C. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH HIPERTENSI Main System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi jantung di main system telapak tangan kiri. Lakukan pemijatan secara memutar dari luar ke dalam dengan arah berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji labu / waluh tepat di korespondensi jantung dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


15 Insect System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi jantung di insect system ruas ke dua jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar dari luar ke dalam dengan arah berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji labu / waluh tepat di korespondensi jantung dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Tulang Leher Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang Leher di garis ruas pertama jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar dari luar ke dalam dengan arah berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi jantung dan paru (axis law) di mini system ruas kepertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar dari luar ke dalam dengan arah berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit pada korespondensi jantung dan paru, kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


16 Gambar 4.9 : Terapi Biji Untuk Masalah Diabetes Melitus D. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH DIABETES MELITUS Main System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi pankreas di main system telapak tangan kiri. Lakukan pemijatan secara memutar ke kanan atau searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji anggur tepat di korespondensi pankreas dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


17 Insect System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi pankreas di insect system ruas ke tiga jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar kekanan atau serah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji anggur tepat di korespondensi pancreas dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Tulang Belakang T7-T9 Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang T7-T9 di ruas ketiga jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit Nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi pancreas di mini system ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji anggur dengan di kulit pada korespondensi pankreas, kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


18 Gambar 4.10 : Terapi Biji Untuk Masalah Gastritis E. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH GASTRITIS Main System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi lambung di main system telapak tangan kiri. Lakukan pemijatan secara memutar ke kiri atau berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Susun biji kacang hijau menyerupai bunga di atas plester (bakal tunas menghadap atas).


19 Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi lambung dengan menempelkan kacang hijau yang ditengah tepat di titik nyeri yang ditemukan dan lakukan fiksasi dengan plester (gambar 3). Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Insect System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi lambung di insect system ruas ke tiga jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar kekiri atau berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau (bagian tunas menempel kulit) tepat di korespondensi lambung dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Tulang Belakang T6-T9 Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang T6-T9 di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi lambung dan liver (axis law) di mini system ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat.


20 Tempelkan biji kacang hijau (bagian bakal tunas menempel di kulit) pada korespondensi lambung dan liver, kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue Gambar 4.11 : Terapi Biji Untuk Masalah Nyeri Sendi F. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH NYERI SENDI Dalam buku ini akan menjelaskan aplikasi terapi biji pada penderita nyeri sendi lutut kanan. Sedangkan untuk sendi yang lain pada dasarnya sama aplikasinya hanya perlu adanya penyesuaian pada korespondensi sendi yang mengalami nyeri sendi.


21 Main System (Nyeri Lutut Kanan) : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi lutut kanan di main system jari tengah tangan kanan. Lakukan pemijatan secara memutar ke kiri atau berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi lutut kanan dengan menempelkan kacang hijau tepat di titik nyeri yang ditemukan dan lakukan fiksasi dengan plester. Kacang hijau bisa ditambahkan secara melingkar mengelilingi garis ruas jari tengah korespondensi lutut kanan. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Insect System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi lutut kanan di insect system digaris batas samping jari (batas kulit hitamputih) dan di bawah garis ruas ke dua jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar kekiri atau berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau (bagian tunas menempel kulit) tepat di korespondensi lutut kanan dan lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue.


22 Gambar 4.12 : Terapi Biji Untuk Masalah Konstipasi G. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH KONSTIPASI Main System : Dengan menggunakan probe atau ibu jari tangan lakukan pemijatan pada korespondensi usus besar di main system telapak dimulai dari korespondensi usus buntu/apendik menyusuri korespondensi usus besar hingga ke rectum (diantara pangkal jari tengah dan manis). Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji apel dengan ujung biji (bagian lancip) menghadap bawah mulai area korespondensi apendik menyusuri korespondensi usus besar hingga ke rectum (lihat gambar 5). Lakukan fiksasi dengan plester.


23 Insect System : Dengan menggunakan probe atau ibu jari tangan lakukan pencarian titik yang paling nyeri korespondensi usus besar disetiap ruas ketiga jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Dengan menggunakan probe atau ibu jari tangan lakukan pemijatan pada korespondensi usus besar di insect system dimulai dari korespondensi usus buntu/apendik menyusuri korespondensi usus besar hingga ke rectum selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji apel dengan ujung biji (bagian lancip) menghadap bawah mulai area korespondensi apendik menyusuri korespondensi usus besar hingga ke rectum (lihat gambar 5). Lakukan fiksasi dengan plester. Pada Korespondensi Tulang Belakang L1-L2 Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang L1-L2 di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


24 Gambar 4.13 : Terapi Biji Untuk Masalah ISPA H. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH ISPA Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi hidung, tonsil, tenggorokan dan paru-paru di telapak ibu jari dan tangan. Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji lada hitam tepat di korespondensi hidung, tonsil, tenggorokan dan paru-paru di telapak ibu jari dan tangan (lihat gambar 6). Lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


25 Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi hidung, tenggorokan dan paru-paru di jari tangan. Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji lada hitam tepat di korespondensi hidung, tenggorokan dan paru-paru di jari tangan. Khusus untuk korespondensi paru-paru dapat ditempelkan bawang putih dengan cara : Ambil bawang putih yang besarnya sesua ruas jari. Tanpa dikupas, belahlah bawang putih menjadi 2 bagian yang sama. Tempelkan bagian bawang putih (belahan) menempel di kulit (korespondensi paru-paru) Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Tulang Belakang C3-C4 Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang C3-C4 di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


26 Gambar 4.14 : Terapi Biji Untuk Masalah Sakit Gigi I. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH SAKIT GIGI Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi mulut di ibu jari tangan (bila sakit gigi kanan gunakan ibu jari tangan kanan, demikian juga untuk sisi kiri menyesuaikan) Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi mulut di ibu jari tangan (lihat gambar 7). Lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


27 Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi mulut di ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis ddan kelingking) Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi mulut di ruas pertama jari tangan. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Tulang Belakang (leher) Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang garis ruas pertama di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel di kulit, tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Animal Head : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi gigi di jaringan tepi kuku di ibu jari tangan (bila sakit gigi kanan gunakan ibu jari tangan kanan, demikian juga untuk sisi kiri menyesuaikan) Lakukan pemijatan selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi gigi yang paling nyeri. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue


28 Gambar 4.15 : Terapi Biji Untuk Masalah Sakit Kepala J. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH SAKIT KEPALA Dalam buku ini akan menjelaskan aplikasi terapi biji pada penderita sakit kepala depan. Sedangkan untuk sakit kepala bagian lain pada dasarnya sama aplikasinya hanya perlu adanya penyesuaian pada korespondensi kepala yang mengalami sakit/nyeri. Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi kepala depan di ujung ibu jari tangan. Lakukan pemijatan berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik nyeri korespondensi kepala di ibu jari tangan (lihat gambar 8).


29 Lakukan fiksasi dengan plester dan pemijatan secara berkala dan continue Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi kepala depan di ujung ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis ddan kelingking) Lakukan pemijatan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik paling nyeri korespondensi kepala depan di ujung ruas pertama jari tangan. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Ginjal Cari titik yang paling nyeri di korespondensi ginjal di ruas ketiga di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang merah dengan bakal tunas saling berhadapan tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Animal Head : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi kepala pada garis ruas pertama ibu jari tangan bagian belakang. Lakukan pemijatan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik paling nyeri korespondensi kepala.


30 Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue Gambar 4.16 : Terapi Biji Untuk Masalah Stroke K. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH STROKE Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi otak di ujung ibu jari tangan dan korespondensi liver di telapak tangan.


31 Pada korespondensi otak lakukan pemijatan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Pada korespondensi liver lakukan pemijatan dengan arah searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik nyeri korespondensi otak di ibu jari dan liver (pola bunga dengan kacang hijau tengah diletakkan di titik paling nyeri) di telapak tangan (lihat gambar 9). Lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi otak di ujung ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis ddan kelingking) Lakukan pemijatan berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik paling nyeri korespondensi otak depan di ujung ruas pertama jari tangan. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Pada Korespondensi Ginjal (axis law) Cari titik yang paling nyeri di korespondensi ginjal di ruas ketiga di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang merah dengan bakal tunas saling berhadapan tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


32 Mini System : Dengan menggunakan probe, cari titik paling nyeri pada korespondensi otak di mini system ruas pertama jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau (bagian bakal tunas menempel di kulit) pada korespondensi otak. Lakukan fiksasi dengan plester dan pemijatan secara berkala dan kontinue Gambar 4.17 : Terapi Biji Untuk Masalah Inkontinensia Urine


33 L. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH INKONTINENSIA URINE Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi spingter uretra di antara pangkal jari tengah dan manis di telapak tangan. Pada korespondensi spingter uretra lakukan pemijatan searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji apel dengan ujung tumpul saling berhadapan tepat di korespondensi spingter uretra di telapak tangan (lihat gambar 10). Lakukan fiksasi dengan plester. Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi spingter uretra di antara pangkal jari (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Pada korespondensi spingter uretra lakukan pemijatan searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji apel dengan ujung tumpul saling berhadapan tepat di korespondensi spingter uretra di pangkal jari (lihat gambar 10). Lakukan fiksasi dengan plester. Pada Korespondensi Tulang Belakang S3-S4 Cari titik yang paling nyeri di korespondensi tulang belakang S3-S4 di ruas ketiga di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel kulit di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester.


34 Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi spingter uretra di ujung jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Pada korespondensi spingter uretra lakukan pemijatan searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji apel dengan ujung tumpul saling berhadapan tepat di korespondensi spingter uretra di pangkal jari (lihat gambar 10). Lakukan fiksasi dengan plester. Gambar 4.18 : Terapi Biji Untuk Masalah Depresi


35 M.TERAPI BIJI UNTUK MASALAH DEPRESI Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi otak (pituitary) di tengah ujung ibu jari tangan dan korespondensi jantung di telapak tangan. Pada korespondensi otak lakukan pemijatan dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Pada korespondensi jantung lakukan pemijatan dengan arah searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik nyeri korespondensi otak (pituitary) di ibu jari dan tempelkan biji labu di korespondensi jantung di telapak tangan (lihat gambar 11). Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi otak (pituitary) di tengah ujung jari dan korespondensi jantung di ruas kedua jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Pada korespondensi otak lakukan pemijatan berlawanan dengan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Pada korespondensi jantung lakukan pemijatan searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di titik nyeri korespondensi otak (pituitary) dan tempelkan biji labu di korespondensi jantung (lihat gambar 11). Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


36 Pada Korespondensi Ginjal Cari titik yang paling nyeri di korespondensi ginjal di ruas ketiga di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang merah dengan bakal tunas saling berhadapan tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi otak (pituitary) di ujung jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Pada korespondensi otak (pituitary) lakukan pemijatan berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau tepat di korespondensi otak (pituitary) di ujung jari (lihat gambar 11). Lakukan fiksasi dengan plester dan pemijatan secara berkala dan continue.


37 Gambar 4.19 : Terapi Biji Untuk Masalah Ginjal N. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH GINJAL Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi ginjal di punggung tangan. Pada korespondensi ginjal lakukan pemijatan dengan arah searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji kacang merah tepat di korespondensi ginjal dengan bakal tunas saling berhadapan (lihat gambar 12). Lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


38 Insect System : Cari titik yang paling nyeri di korespondensi ginjal di ruas ketiga di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji kacang merah dengan bakal tunas saling berhadapan tepat di titik paling nyeri kemudian lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue Mini System : Cari titik yang paling nyeri di korespondensi ginjal di ruas pertama di jari tangan bagian belakang (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking), Lakukan pemijatan secara memutar searah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan 2 biji kacang hijau dengan bakal tunas menempel kulit di titik paling nyeri. Lakukan fiksasi dengan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan kontinue


39 Gambar 4.20 : Terapi Biji Untuk Masalah Hernia Umbilikus O. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH HERNIA UMBILIKUS Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi umbilicus di tengah telapak tangan. Pada korespondensi umbilicus lakukan pemijatan searah arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji apel mengelilingi umbilicus telapak tangan dengan posisi ujung biji (bagian lancip) menghadap ke luar (lihat gambar 13). Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester.


40 Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi umbilicus di tengah ruas ke tiga jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking). Pada korespondensi umbilicus lakukan pemijatan searah arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji apel mengelilingi umbilicus di tengah ruas ke tiga jari tangan dengan posisi ujung biji (bagian lancip) menghadap ke luar (lihat gambar 13). Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester Gambar 4.21 : Terapi Biji Untuk Masalah Low Back Pain


41 P. TERAPI BIJI UNTUK MASALAH LOW BACK PAIN Main System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 di punggung tangan. Utamakan pada tangan kanan bila pasien wanita dan tangan kiri bila pasien laki-laki. Pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 lakukan pemijatan berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau sepanjang korespondensi lumbal 1 sampai 5 (lihat gambar 14). Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue. Insect System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 di ruas ketiga jari tangan (jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking) punggung tangan. Utamakan pada tangan kanan bila pasien wanita dan tangan kiri bila pasien laki-laki. Pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 lakukan pemijatan berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau sepanjang korespondensi lumbal 1 sampai 5 (lihat gambar 14). Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue Mini System : Dengan menggunakan probe tentukan titik paling nyeri pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 di ruas kesatu jari tangan (jari telunjuk,


42 tengah, manis dan kelingking) punggung tangan. Utamakan pada tangan kanan bila pasien wanita dan tangan kiri bila pasien laki-laki. Pada korespondensi lumbal 1 sampai 5 lakukan pemijatan berlawanan arah jarum jam selama 1 sampai 5 menit atau sampai kulit nampak kemerahan dan hangat. Tempelkan biji kacang hijau sepanjang korespondensi lumbal 1 sampai 5 (lihat gambar 14). Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester. Lakukan pemijatan secara berkala dan continue


43 BAB V PENUTUP Kesembuhan suatu penyakit hanya bisa terjadi atas ijin dari Allah SWT. Sehingga sebelum dan setelah melakukan terapi biji kita harus melakukan berdoa agar terapi biji yang sedang dilakukan mendapatkan barokah dari Allah SWT. Dengan pemanfaatan daya tumbuh dari biji sebagai stimulator kesembuhan organ tubuh yang bermasalah. Bisa dikatakan bahwa terapi biji ini tidak memiliki efek samping yang merugikan sehingga disimpulkan terapi biji merupakan terapi alami yang mudah, aman dan efektif untuk diaplikasikan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Kondisi ini sangat memungkinkan bila dilakukan dengan cara yang tepat. Semoga buku ini dapat membantu masyarakat dalam mengenal dan sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mencoba dan ayo ciptakan sehat alami untuk Indonesia.


44 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta. Jae Woo, P. (2000). Su Jok Seed Therapy. Jaipur India: Su Jok Academy. Jae Woo, P. (2002). The Six Energy Theory Illustrated Handbook. Jaipur India: Smile Academy Pvt. Ltd. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, Kemenkes RI § (2018). Kementerian Kesehatan RI. Pelayanan Kesehatan Tradisional, Hukum Online § (2014). KNLU. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta: Komisi Nasional Lanjut Usia.


Click to View FlipBook Version