ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF
MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE
MENGGUNAKAN TEKNIK CORE USG DAN ANALISA
SWOT
DI RADIOLOGI RSUD MURSID IBU SYAFIUDDIN
KRANGKENG
Ronny Utomo Ronny Utomo
CPNS Pemerintah Kabupaten
Indramayu Tahun 2021
RSUD Mursid Ibnu Syafiuddin
Krangkeng
Angkatan IX / NDH 24
ANALISIS ISU I
PERANGKAT DAN MEDIA EDUKASI MENGENAI BAHAYA RADIASI
SINAR-X PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI KURANG OPTIMAL
DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
FAKTA ISU
Beberapa Fakta di lapangan antara lain :
1. Lampu tanda peringatan bahaya radiasi berwarna merah di setiap pintu luar
ruang pemeriksaan tidak ditemukan.
2. Stiker bahaya peringatan radiasi sinar-x tidak ditemukan pada pintu masuk
ruang pemeriksaan.
3. Perangkat edukasi mengenai bahaya radiasi sinar-x belum ada. misalnya
banner, informed consent pemeriksaan radiologi dengan risiko bahaya
radiasi.
4. Daftar tabel eksposi / penyinaran standar disertai dosis maksimum standar
setiap pemeriksaan dan setiap alat tidak ditemukan, hal ini berkaitan dengan
manajemen risiko dosis maksimum radiasi di instalasi radiologi.
5. Kurangnya alat monitoring radiasi. setiap petugas wajib memiliki 1 unit alat
monitoring pribadi sepert TLD ditambah 1 unit TLD control.
6. Supervisi kepatuhan pemakaian alat pelindung bahaya radiasi, seperti apron,
google timbal, gonad shield, dan thyroid shield belum ada
DATA PENDUKUNG FAKTA Gambar pendukung
No Nama perangkat
Lampu tanda peringatan bahaya radiasi
1.
Stiker tanda bahaya radiasi belum ada
2.
3. Banner atau form edukasi bahaya radiasi Disesuaikan
serta informed consent Disesuaikan
4. Gambar tabel eksposi penyinaran radiasi Disesuaikan
Alat monitoring TLD
5.
6. Supervisi kepatuhan pemakaian alat
pelindung diri dari bahaya radiasi
DAMPAK ISU
Permasalahan isu ini dapat memberikan dampak besar bagi pelayanan radiologi
1. Kekacauan karena ketidak tahuan masyarakat yang tidak mendapat edukasi bahaya radiasi
di lingkungan sekitar radiologi. yaitu dapat terkena paparan radiasi sinar-x yang tidak
seharusnya diperoleh yang bersifat laten dan terakumulasi. (efek stokastik). Termasuk
pelanggaran kode etik dan tugas fungsi sebagai radiografer.
2. Kelemahan manajemen risiko tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja
radiasi akibat dosis pekerja tidak terukur.
3. Kelemahan pengelolaan manajemen radiologi untuk menjalankan program kerja unit.
ketidakpatuhan petugas radiasi menghadapi bahaya radiasi untuk diri sendiri dan
masyarakat di lingkungan radiasi.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Pegawai Radiologi.
2. Pasien dan pendamping pasien.
3. Staf dari unit lain yang masuk ke radiologi.
4. Pengelola Rumah Sakit karena mengindahkan peraturan yang berlaku.
ANALISIS ISU II
SERING TERJADI ERROR PADA PERALATAN RADIOLOGI
DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
FAKTA ISU
1. Kondisi peralatan tidak beroperasional atau dalam keadaan on 24 jam.
2. Sering terjadi error pada peralatan radiologi seperti panoramic, digital radiografi, dan
peralatan sinar-x potable.
3. Tidak adanya SOP pengoperasian peralatan Radiologi yang disosialisasikan.
4. Belum ada program kerja pemeliharaan peralatan radiologi yang terjadwal dan
pelaksanaannya
DAMPAK ISU
1. Staf radiografer tidak mengetahui Standar Operasional Prosedur pemakaian alat radiologi,
hanya ada di perlaatan digital radiografi.
2. Lemahnya pengelolaan radiologi akibat peraturan tidak tertulis di radiologi.
3. Memungkinkan terjadinya potensi kebocoran radiasi sinar-x.
4. Memungkinkan kerusakan parah peralatan radiologi menimbulkan kerugian negara karena
aset peralatan radiologi sangat mahal.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Pegawai radiologi.
2. Pasien yang mengharapkan pelayanan prima.
3. Pengelola Rumah Sakit.
ANALISIS ISU III
BELUM ADANYA PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS DAN JARUM
HABIS PAKAI DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
KRANGKENG
FAKTA ISU
1. Belum tersedianya tempat sampah infeksius.
2. Belum tersedianya plastic sampah infeksius.
3. Belum tersedianya safety box pembuangan jarum habis pakai.
4. Belum adanya spill kitt untuk pembersihan cairan infeksius di lingkungan radiasi.
DATA PENDUKUNG FAKTA Gambar pendukung
No Nama perangkat
1. Tempat sampah infeksius
2. Plastik sampah infeksius
3. Safety box jarum habis pakai
5. Spill kit
DAMPAK ISU
1. Lemahnya pengelolaan radiologi termasuk standar pelayanan prosedur radiologi.
2. Dengan potensi risiko terkontaminasi penyakit infeksi semakin tinggi probabilitasnya dan
bisa saja menimbulkan varian penyakit lain.
3. Menurunnya kualitas kesehatan lingkungan dan kesehatan pekerja.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Petugas Radiologi.
2. Pasien di lingkungan radiologi.
3. Staf unit lain yang berada di lingkungan Rumah Sakit.
4. Petugas sanitarian Rumah Sakit
5. Petugas pembuangan sampah akhir.
6. Pengelola Rumah Sakit.
ANALISIS ISU IV
PENCATATAN BAHAN HABIS PAKAI RADIOLOGI TERMASUK OBAT
DAN BARANG MEDIS BELUM OPTIMAL
DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
FAKTA ISU
1. Laporan pemakaian obat dan bahan habis pakai di radiologi masih sederhana.
2. Distribusi dan penyimpanan obat dan bahan habis pakai blum tertata dengan baik.
3. Permintaan dan pengadaan barang non medis dan medis bahan habis pakai belum ada
pencatatan atau surat menyurat.
DAMPAK ISU
1. Lemahnya pengelolaan radiologi termasuk standar pelayanan prosedur radiologi.
2. Dapat berpotensi kerugian negara karena pemakaian dan pengadaan yang tidak
terkontrol.
3. Tidak terkontrolnya pemakaian obat dan alat medis yang memiliki masa kadaluarsa karena
tata Kelola penyimpanan yang tidak baik.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Staf Radiologi.
2. Farmasi.
3. Pengelola Rumah Sakit
ANALISIS ISU V
TATA KELOLA ADMINISTRASI DAN PENGARSIPAN DI UNIT
RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
BELUM OPTIMAL DAN EFISIEN
FAKTA ISU
1. Pencatatan administrasi yang kurang optimal dan efisien dengan buku register.
2. Pengelolaan arsip radiologi yang belum optimal karena tidak tertata rapi.
3. Belum ada pengelolaan arsip secara digital.
4. Masih sulitnya pengadaan untuk mengelola administrasi radiologi.
DAMPAK ISU
1. Staf radiologi menjadi tidak kompeten dalam mengelola administrasi dan pengarsipan.
2. Berpotensi membuat kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, misalnya
arsip tertukar kepada pasien, arsip hilang dan administrasi data kunjungan pasien yang
tidak akurat.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Staf Radiologi.
2. Pasien yang mendapatkan layanan Radiologi.
3. Pengelola Rumah Sakit.
ANALISIS ISU VI
BELUM ADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL RADIOLOGI
YANG DILAKUKAN SECARA RUTIN DAN BERKELANJUTAN
DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN
KRANGKENG
FAKTA ISU
1. Hanya ada pencatatan waktu respon time pelayanan radiologi dan tidak ada evaluasi
lanjutan.
2. Hanya dilakukan pencatatan penolakan film tanpa ada evaluasi dan tindak lanjut solusi.
3. Tidak ada sosialisasi mengenai standar pelayanan minimal atau mutu layanan di radiologi.
DAMPAK ISU
1. Lemahnya sistem tata Kelola radiologi.
2. Dapat berpotensi tidak kompetennya staf karena lingkungan kerja yang tidak mendukung.
3. Tidak dapat melakukan perencanaan dan pengembangan radiologi yang terkelola dengan
baik.
4. Tidak dapat mengetahui mutu layanan radiologi sudah mencapai standar atau target
pencapaian karena mutu layanan yang masih rendah.
PIHAK YANG TERDAMPAK ISU
1. Staf radiologi.
2. Pasien yang menerima layanan
3. Pengelola Rumah Sakit.
TEKNIK TAPISAN ISU / CORE ISU
No Isu / Masalah Kriteria USG Prioritas Kesimpulan
USG Peringkat
1 Perangkat Dan Media Edukasi Mengenai Bahaya 554
Radiasi Sinar-X Pada Pemeriksaan Radiologi Kurang 14 1
Optimal 342
Di Unit Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin 433 93
Krangkeng 333 10 2
333 93
2 Sering Terjadi Error Pada Peralatan Radiologi 93
Di Unit Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin 332
Krangkeng 86
3 Alur Pelayanan Radiologi Yang Belum Optimal
Di Unit Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin
Krangkeng
4 Pencatatan Bahan Habis Pakai Radiologi Termasuk
Obat Dan Barang Medis Belum Optimal
Di Unit Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin
Krangkeng
5 Tata Kelola Administrasi Dan Pengarsipan Di Unit
Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin Krangkeng
Belum Optimal Dan Efisien
6 Belum Ada Standar Minimal Radiologi Yang
Dilakukan Secara Rutin Dan Berkelanjutan
Di Unit Radiologi Rsud Mursid Ibnu Syafiuddin
Krangkeng
ANALISA SWOT
PERANGKAT DAN MEDIA EDUKASI MENGENAI BAHAYA RADIASI
SINAR-X PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI KURANG OPTIMAL
DI UNIT RADIOLOGI RSUD MURSID IBNU SYAFIUDDIN KRANGKENG
Strengh Weakness
1. Peralatan masih tergolong baik, jarang 1. Tidak ada tanda peringatan bahaya
pemakaian. radiasi.
2. Peralatan sudah lulus uji kesesuaian 2. Tidak ada materi edukasi tertulis yang
radiasi dan uji paparan. ditetapkan.
3. Staf baru radiologi (CPNS) mau sudah 3. Tidak ada tabel standar eksposi dan dosis
memenuhi kebutuhan SDM Radiologi keluaran minimal dalam setiap
dengan kualifikasi dan kompetensi yang pemeriksaan.
sesuai. 4. Tidak ada supervise kepatuhan
pemakaian APD.
5. Tidak ada monitoring dosis radiasi yang
diterima pekerja.
6. Sistem pengadaan dan respon time masih
lama.
Opportunities Threat
1. Diterima nya SDM sesuai kebutuhan 1. Mutu atau citra layanan buruk di mata
sesuai kualifikasi dan kompetensi masyarakat karena kepuasan pasien
diharapkan mampu mengubah tata rendah.
Kelola radiologi yang baik. 2. Potensi terjadinya efek akibat radiasi
2. SDM yang berkualitas karena banyaknya mulai efek stokastik dan deterministic.
pengalaman kerja di tempat sebelumnya. 3. Kondisi sosiokultural atau Pendidikan
3. Kesempatan mengembangkan dan pengetahuan masyarakat belum
kemampuan dalam manajemen ASN. dapat mengerti materi edukas yang
disampaikan.
GAGASAN UNTUK MENYELESAIKAN ISU
Setelah melihat, identifikasi dan evaluasi isu tersebut, maka saya dapat menyimpulkan dan
merekomendasikan gagasan sebagai bentuk tindak lanjut pemecahan masalah atau isu tersebut
Tahapan dalam membuat rencana tindak lanjut permasalahan adalah sebagai berikut :
No. Langkah Kerja bahan Penanggung Keterangan
Jawab
1. Membuat perencanaan Form edukasi atau surat
edukasi bahaya radiasi Pelaksanaan persetujuan dan memahami
Koordinator untuk dilakukan pemeriksaan
ruangan radiologi
Stiker dan peringatan ibu hamil
2. Membuat stiker tanda bahaya Koordinator ditempel pada depan pintu masuk
ruang pemeriksaan radiologi
radiasi ruangan Standing banner atau poster
dinding ddiletakkan pada depan
3. Membuat banner edukasi bahaya Koordinator ruang radiologi atau ruang
administrasi.
radiasi ruangan Tabel eksposi diletakan di dinding
atau meja dalam dokumen arsip
4. Membuat tabel eksposi standar Koordinator dekat dengan epralatan sinar-x.
Pengukuran TLD dilakukan setiap
pemeriksaan ruangan 3 bulan sekali dan laporan tabel
dosis pekerja secara tahunan.
5 Melakukan monitoring radiasi Koordinator
pekerja melalui pengukuran TLD di ruangan
badan terkait dan membuat tabel
penerimaan dosis pekerja dalam
laporan tahunan sesuai dengan
perundangan yang berlaku
(BAPETEN)
No Nama perangkat Gambar pendukung
Lampu tanda peringatan bahaya radiasi
1.
Stiker tanda bahaya radiasi belum ada
2.
3. Banner atau form edukasi bahaya radiasi Disesuaikan
serta informed consent Disesuaikan
4. Gambar tabel eksposi penyinaran radiasi Disesuaikan
Alat monitoring TLD
5.
6. Supervisi kepatuhan pemakaian alat
pelindung diri dari bahaya radiasi