The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

AD&ART ini baru rumusan untuk di pelajari bersama

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dedijumardi78, 2021-05-28 15:52:10

AD & ART MAJID JAMI AL-IKHLAS

AD&ART ini baru rumusan untuk di pelajari bersama

Keywords: I-BOOK AD&ART

ANGGARAN DASAR
DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI AL IKHLAS
PERUM - CIKANDE PERMAI RW 09 – CIKANDE – SERANG – BANTEN

MUKADIMAH

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Definisi – definisi

Dalam Anggaran Dasar Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas, yang dimaksud dengan :

1. Masjid adalah Suatu bangunan yang memiliki ciri tertentu,dandifungsikan sebagai tempat bagi umat Islam dalam
menjalankan ibadah ritual ke agamaanya.

2. Benda Masjid adalah seperangkat peralatan / Perlengkapan yang di miliki Masjid yang digunakan secara terus
menerus atau sewaktu-waktu guna kebutuhan / kegiatan masjid

3. Tanah Masjidadalah sebidang tanah yang batas – batasnya telah ditetapkan dalam FASOS -FASUM Perumahan
Cikande Permai yang terletak di blok S. RW 09

4. Lingkungan Masjidadalah suatu wilayah sekitar masjid di perumahan Cikande Permai RW 09 Desa Cikande
Permai – Cikande – Serang - Banten

5. Jamaah Masjid Adalah orang ( Pribadi atau kelompok )yang melaksanakan ibadah di masjid tidak terbatas pada
asal dan alamat tempat tinggal.

6. Anggaran Dasar Rumah Tangga Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlasatau yang disingkat menjadi AD-
ARTadalah ketentuan-ketentuan tertulis yang menjadi rujukan pengurus dalam menjalankan roda organisasi
Masjid

7. Dewan Syuro adalah suatu badanyang terdiri dari beberapa orang anggota sebagaiperwakilan masyarakat yang
memiliki fungsi control danmemberi nasihat / arahan berdasarkan pertimbangan Syara terhadap Dewan
Kemakmuran Masjid dalam menjalankan Organisasi

8. Pengurus adalah sekelompok orang di dalam Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas yang bertugas mengelola
dan menjalankan fungsi &kegiatan /kemakmuran masjid

9. Rapat Pengurus adalah Pertemuan yang di lakukan dan di hadiri oleh Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid
Jami Al Ikhlas untuk membahas agenda kerja tertentu

10. Rapat UmumMasjid Al Ikhlasadalah Pertemuan yang diadakan oleh Pengurus DKM, Dewan Syuro, Jamaah masjid,
masyarakat, tokoh masyarakat, Tokoh Agama, pada waktu tertentu dan dengan agenda tertentu.

11. Pengelolaan adalah seluruh pelaksanaan kegiatan – kegiatan operasional,pemeliharaan, perawatan,
pembangunan termasuk seluruh kegiatan – kegiatan administrasi yang terkait pada seluruh bagian kegiatan
Dewan Kemakmuran Masjid jami Al Ikhlas

12. Tata Tertib adalah seluruh peraturan yang berlaku di dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas
13. Infaq adalah Harta yang dikeluarkan di jalan Allah yang bersifat sukarela untuk kepentingan sesuatu
14. Sodaqoh pemberian suka rela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan tidak ditentukan jenis,

jumlah maupun waktunya.
15. Zakat adalah Harta yang di keluarkan di jalan Allah karena telah mencapai ketentuan tertentu dan berdasarkan

ketentuan tertentu pula

B A B II

1

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, SAAT DIDIRIKAN DAN WAKTU

Pasal 2

Nama Organisasi

Organisasi ini diberi nama DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI AL IKHLAS yang selanjutnya di dalam Anggaran Dasar ini
disebut DKM-Jami Al Ikhlas.

Pasal 3

Tempat Kedudukan

Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas berkedudukan di Perumahan Cikande Permai Blok S - RW 09 Desa Cikande
Permai – Cikande – Serang – Banten.

Pasal 4

Saat didirikan dan Waktu

Dewan Kemakmuran Masjiddidirikan bulan Desember 2020 untuk jangka waktu 5 Tahun yang berakhir pada bulan
Desember 2025.

B A B III

AZAS, SIFAT, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA STATUS

Pasal 5

Azas

Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas berazaskan Islam dengan mengedepankan Musyawarah mufakat

Pasal 6

Sifat

Organisasi Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas adalah organisasi yang menjalankan fungsi menyelenggarakandan
memfasilitasi kegiatan ritual ibadatshalat umat islam atau kegiatan lain yang bersifat penjabaran dari nilai-nilai islam.

Pasal 7

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibentuknya Organisasi Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Ikhlas adalah :

a) Memenuhi kebutuhan sarana ibadah bagi umat islam yang berada di wilayah RW 09 Cikande Permai
b) Menciptakan kehidupan yang sadar terhadap nilai-nilai agama dan peduli terhadap lingkungan.
c) Membina terciptanya kehidupan lingkungan yang baik, tertib, aman, sehat& sejahtera serta peka terhadap

lingkungan sesuai perintah agama islam.
d) Menjamin pelaksanaan amanat Infaq,Sodaqoh,Zakat atau lainya dari umat islam di wilayah RW 09 Perumahan

Cikande Permai-Desa Cikande Permai atau pihak lainya.
Pasal 8

Status

2

a. DKM Jami Al Ikhlas berstatus sebagai suatu Organisasi yang dimiliki oleh, untuk dan guna warga pemeluk agama
islam RW 09 Cikande Permai, Cikande - Serang

b. Sesuai dengan dengan mekanisme yang di buat Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama di wilayah RW 09
CikandePermai

B A B IV

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 9

Tugas Pokok

Tugas pokok DKM Jami Al Ikhlas adalah :

a. Menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Masjid.
b. Membina para pemeluk agama Islam ke arah kesadaran hidup menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunnah

nabi Muhammad SAW
c. Menyelenggarakan tugas – tugas Administrasi dan penyelenggaraan sarana ibadah baik wajib ataupun sunah

bagi umat Islam
d. Menjaga, merawat, memelihara, mengelola harta masjid sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar dan Anggaran

rumah tangga.
e. Melaksanakan ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DKM-

Jami Al Ikhlas
f. Melakukan setiap usaha yang meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran Masjid..
g. Membantu mensosialisasikan kebijakan-kebijakan RT, RW, Lurah atau Pemerintah.
h. Berkoordinasi dengan pimpinan setempat (RT, RW dan Lurah, untuk pelaksanaan huruf (f) dan huruf (g) diatas.

Pasal 10

Fungsi

Fungsi DKM Jami Al Ikhlas adalah :

a. Membina terciptanya kehidupan dilingkungan yangtertib, aman, serasi dengan mengikuti tuntunan agama
b. Membina dan mengatur kepentingan jamaah / umat Islam dalam menjalankan perintah agama.
c. Mengelola Masjid dan lingkungannya yang menyangkut penggunaan infaq, infaq, sodaqoh,zakat, hibah,wakaf dan

lain-lain dan penyelenggaraan kegiatan keagamaan.

BAB V
KETUA DKM& ANGGOTA PENGURUS

Pasal 11

3

Ketua DKM – Jami Al Ikhlas
a. Setiap Warga Masyarakat yang beragama Islam di Wilayah RW 09 Cikande Permai memiliki hak untuk memilih

atau dipilih menjadi Ketua Pengurus DKM Jami Al Ikhlas.
b. Ketua DKM adalah orang yang dipilih lewat mekanisme pemilihan tertentu yang dilakukan oleh Dewan Syuro,

masyarakat , tokoh masyarakat serta tokoh agama.
c. Dalam hal Ketua DKM berhalangan dapat di wakilkan oleh satu atau beberapa orang yang di tunjuk oleh ketua DKM

Jami Al Ikhas

Pasal 12
Anggota Pengurus DKM Jami Al Ikhlas

AnggotaPengurus DKM Jami Al Ikhlas adalah orang yang memenuhi syarat – syarat serta digolongkan sebagai berikut :
a. Warga RW 09 Perumahan Cikande Permai – Cikande – Serang yang beragama islam dan berumur minimal 20

tahun
b. Beragama Islam Sehat Jasmani dan Rohani

Pasal 13
Daftar Anggota Pengurus

a. DKM-Jami Al Ikhlasakan menentukan dan menyusun daftar para anggota pengurus dari waktu ke waktu, sesuai
petunjuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

b. Daftar anggota adalah daftar yang memuat nama para pengurus berikut dengan keterangan – keterangan yang
diperlukan.

B A B VI
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA PENGURUS

Pasal 14
Hak Anggota Pengurus

a. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus sesuai dengan syarat – syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga DKM-Jami Al Ikhlas.

b. Mengajukan usul dan pendapat dalam Rapat pengurus atau rapat Umum Masjid sesuai dengan syarat – syarat
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Masjid.

c.. Membuat kebjakan internal dan menyelenggarakanya sesuai dengan persyaratan tertentu

4

Pasal 15

Kewajiban Anggota Pengurus

a. Memenuhi dan melaksanakan Anggaran Dasar Rumah Tangga, termasuk Tata Tertib dan peraturan – peraturan
lainnya baik yang diputuskan dalam RapatPengurus atau keputusan Ketua DKM-Jami Al Ikhlas, selagi tidak
bertentangan dengan unsur Syara.

b. Mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku.
c. Memelihara, menjaga,memperbaiki, mengelola harta Masjid, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan ritual

ibadah baik yang wajib maupun sunah.
d. Menunjang terselenggaranya tugas – tugas pokok Pengurus lainya.
e. Membina hubungan antara sesama pengurus berdasarkan azas kekeluargaan dan norma – norma kehidupan

agama dan rmasyarat.
h. Menghadiri rapat – rapat DKM Jami Al Ikhlas
i.. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan – kegiatan yang di adakan Masjid.

B A B VII

KEDAULATAN DAN HAK SUARA

Pasal 16

Kedaulatan

Kedaulatan tertinggi DKM-Jami Al Ikhlas berada di tangan Dewan Syuro, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Masyarakat
berdasarkan hak – hak suara yang dimilikinya dan dilaksanakan melalui forum rapat yang diadakan untuk itu.

Pasal 17

Jenis Hak Suara

1. Hak suara Anggota Dewan Syuro terdiri atas :

a. Hak suara menyangkut Pemilihan, Adalah hak suara yang di keluarkan dalam rapat umum pemilihan Ketua DKM-
Jami Al Ikhlas

b. Hak suara menyangkut Peringatan dan Pemberhentian, Adalah hak Suara yang di keluarkan dalam hal Ketua
DKM- Melakukan tindakan yang melanggar norma-norma agama dan norma Sosial yang berdampak pada
tercemarnya nama baik Masjid Jami Al Ikhlas

c. Hak suara menyangkut Saran / Nasihat, Adalah hak Suara menyampaikan pandangan Nasihat atau saran
menyangkut dengan kegiatan organisasi dan ketentuan Syara.

2.. Hak suara Tokoh Agama terdiri atas :

a. Hak suara yang di berikan dalam rapat umum pemilihan ketua DKM
b. Hak Suara menyangkut saran / nasihat dalam hal kegiatan organisasi ;

5

3. Hak suara Tokoh Masyarakat terdiri atas:
a. Hak suara yang di berikan dalam rapat umum pemilihan ketua DKM
b. Hak Suara menyangkut saran / nasihat dalam hal kegiatan organisasi

Pasal 18

Penggunaan Hak Suara
Penggunaan hak suarahanya dalam hal :
1. Melakukan pemilihan ketua DKM-Jami Al Ikhlas
2. Melakukan Teguran atau pemberhentian Ketua DKM dalam kondisi dan mekanisme tertentu yang dilakukan oleh

dewan syuro
3. Memberi masukan saran / nasihat langsung atau tidak langsung, lisan atau tulisan.

B A B VIII

SUSUNAN ORGANISASI, PERSYARATAN,
KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 19

Susunan Organisasi
1. Pengurus DKM-Jami Al Ikhlas paling sedikit terdiri dari :

a. Satu orang ketua DKM
b. Satu orang Sekretaris
c. Satu orang Bendahara
d. Satu orang Seksi Tak’mir

2.. Pengurus bila dipandang perlu bisa ditambah baik personil maupun kelengkapan seksi – seksinya
Pasal 20

Persyaratan Pengurus
1. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah masyarakat dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Aktif dalam memakmurkan Masjid
b. Beragama Islam dan bertempat tinggal di RW 09 Cikande Permai
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tidak dalam status menjalani pidana kurungan karena suatu tindak kriminal.
e. Tidak pernah tersangkut dengan organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Indonesia
f. Berusia minimal 20-60 tahun.

6

g. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan kerja yang baik, berwawasan luas dan berdedikasi serta mempunyai
waktu yang cukup.

h. Mampu bekerjasama dengan sesama Anggota Pengurus.
i. Mempunyai kepribadian jujur, bertanggung jawab, kreatif dan tanggap dalam segala permasalahan yang timbul.

2. Pengurus dipilih dari dan oleh Dewan Syuro, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat dalam Rapat Umum
yang khusus diadakan untuk itu.

3. Pengurus dipilih berdasarkan azas musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan. Apabila musyawarah dan
mufakat tidak dapat tercapai, maka pemilihan dapat dilakukan dengan cara pemungutan suara terbanyak (Voting).

Pasal 21

Kewenangan Pengurus

1. Membuat dan merubah aturan Tata Tertib, Pengelolaan serta menentukan kebijaksanaansesuai dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DKM Jami Al Ikhlas

2.. Mewakili organisasi DKM Jami Al Ikhlas dalam kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan lain di luar
Masjid Jami Al Ikhlas.

3. Melakukan pendataan dan pemilihan Anggota Pengurus DKM.
4. Dalam hal Ketua dan/atau Sekretaris berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka yang

berhalangan dapat diwakili olehanggota pengurus lainnya yang ditunjuk berdasarkan AD-ART.
5. Membuat perjanjian – perjanjian dengan Pihak Ketiga.
6. Mengawasi pekerjaan pihak ketiga dalam hal pekerjaan pembangunan masjid.
7. Melaksanakan kewenangan – kewenangan lain.

Pasal 22

Kewajiban Pengurus

1. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DKM Jami Al Ikhlas.
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Dewan Syuro, Tokoh agama, tokoh Masyarakat dan Masyarakat dalam

rapat umum Masjid.
3. Menyampaikan laporansecara berkala sekurang – kurangnya 3 bulan sekali atas kas keuangan
4. Menyelenggarakan tugas – tugas adminitrasi dan tugas lain dalam penyelenggaraan kegiatan masjid.
5. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak lainya.
6. MembinaJamaah ke arah kesadaran hidup bersama yang selaras, serasi dan seimbang dalam kehidupan di

lingkungannya.
7. Mengatur pelaksanaan kegiatan keagamaan.
8. Membela kepentingan Masjid baik ke dalam maupun ke luar.

B A B IX

MASA JABATAN PENGURUS

Pasal 23

7

Masa Jabatan Pengurus

Masa jabatan pengurusDKM Jami Al Ikhlas adalah 5 tahun tahun sejak tanggal Pemilihan ketua DKM oleh Rapat
UmumMasjid yang dihadiri Dewan Syuro, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Anggota masyarakat dan dapat dipilih
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya pada jabatan yang sama.

BAB X

MUSYAWARAH DAN RAPAT - RAPAT

Pasal 24

Jenis Rapat

1. Seluruh keputusan dalam Rapat didasarkan pada azas musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan, apabila
musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pemungutan
suara terbanyak atau voting.

2. Dalam Organisasi DKM ada 3 (Tiga) Rapat, yaitu:
a. Rapat UmumMasjid adalah Rapat Umum untuk mempertanggungjawab kan amanat kepengurusan
yang telah diagendakan secara berkala, atau dapat pula sekaligus untuk menentukan ketua DKM baru
yang telah habis masa baktinya
b. Rapat Pengurus, adalah Rapat yang diselenggarakan untuk membahas hal-hal yang bersifat kegiatan
penyelenggaraan dan program kegiatan lain Masjid
c. Rapat Dewan Syuro adalah rapat yang dilakukan anggota Dewan Syuro, Tokoh Masyarakat, Tokoh
agama dalam hal evaluasi kinerja pengurus DKM.

Pasal 25

Rapat umum masjid

Rapat Umum Umum Masjid adalah forum kewenangan yang menentukan kebijaksanaan organisasi untuk:
1. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DKM termasuk segala perubahannya.
2. Memilih, menetapkan maupun memberhentikanPengurus
3. Melaporkan program kerja tahunan Pengurus
4. Meminta, menilai serta mengambil keputusan atas pertanggung jawaban Pengurus
5. Menetapkan jenis sanksi serta tindakan kepada Pengurus/ Anggota Penurus yang melakukan pelanggaran

terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Tata Tertib maupun ketentuan – ketentuan lainya.

Pasal 26

Rapat Pengurus

Rapat Pengurus adalah rapat yang diadakan dan dihadiri oleh Anggota Pengurus dengan agenda hal – hal yang
menyangkut pelaksanaan tugas – tugas Pengurus.

Pasal 27

8

Peserta Rapat Umum Masjid

Rapat Umum Masjid dapat dihadiri oleh Anggota Dewan Syuro, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan Masyarakat di Rw
09 Desa Cikande Permai – Cikande - Serang

B A B XI

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 28

Kuorum

a) Rapat Umum Masjid dinyatakan sah dan segala keputusan – keputusan yang diambilnya mengikat apabila
disetujui oleh 2/3 peserta rapat

b) Jika dianggap belum mencapai kuorum jumlah peserta, rapat dapat ditunda 2 kali 10 menit setelah 2 ( Dua ) kali
penundaan rapat tersebut belum juga mencapai kuorum maka Pimpina Rapat diperkenankan untuk mengambil
inisiatif untuk tetap melaksanakan Rapat Umum Masjid dan keputusan yangdiambil sah dan mengikat.

Pasal 29
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam rapat umum Masjiddapat dilakukan dengan cara :
1. Dengan caramusywarah untuk mencapai mufakat
2. Bila tidak tercapai dalam musyawarah mufakat keputusan diambil melalui voting

B A B XII
KEUANGAN DAN HARTA KEKAYAAN MASJID

Pasal 30
Keuangan
1. KeuanganMasjid diperoleh dari :
1. Antara lain ;
a. Infaq
b. Sodaqoh
c. Hibah/wakaf
d. Usaha – usaha lainnya yang sah dan tidak mengikat

Pasal 31

9

Harta Kekayaan Masjid
1. Harta kekayaan Masjid Jami Al Ikhlas adalah :

a) Semua obyek kepemilikan Masjid yang ada di dalam lingkungan masjid atau di luar lingkungan masjid
b) Semua Infaq, Sodaqoh, Hibah/wakaf
c) Semua hasil usaha yang sah .

2. Pada dasarnya Harta Kekayaan masjid terdiri dari :
a) Harta Kekayaan yang berbentuk barang atau benda
b) Harta Kekayaan yang berbentuk dana yaitu uang, cek, giro dan sejenisnya

3. Seluruh Harta Kekayaan Masjid berikut perubahan – perubahannya dicatat dalam Pembukuan.

Pasal 32
Penggunaan Harta Kekayaan Masjid
1. Harta Kekayaan Masjid dapat digunakan untuk :
a) Pembiayaan penggantian peralatan, perbaikan besar maupun kecil, modifikasi dan sejenisnya
b) Pembiayaan kegiatan – kegiatan Kemakmuran Masjid
c) Penggunaan lainnya sesuai dengan AD-ART

2. Penggunaan Harta Kekayaan Masjidtidak terbatas pada Kegiatan Kemakmuran Masjid.

B A B XIII
HUBUNGAN DENGAN PIHAK – PIHAK TERKAIT

Pasal 33
Hubungan dengan Pihak – pihak Terkait
1. DKM-Jami Al Ikhlas menjalin hubungan kerjasama baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak
– pihak terkait dalam rangka lebih meningkatkan upaya mewujudkan Kehidupan masyarakat beragama yang
harmonis,Selaras dan Sejahtera.

B A B XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 34
Perubahan Anggaran Dasar
1. Perubahan atas ketentuan dalam Anggaran Dasar ini hanya dapat terjadi dengan keputusan dari Rapat yang
sengaja diundang dan diselenggarakan oleh Pengurus, Dewan Syuro, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Masyarakat

10

2. Jika Rapat yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini tidak tercapai kuorum yang ditentukan, maka usulan tersebut
ditolak.

B A B XV

PEMBUBARAN DEWAN KEMAKMURAN MASJID

Pasal 35

Pembubaran Dewan Kemakmuran Masjid

1. Organisasi DKM Jami Al Ikhlas tidak dapatdibubarkan dan hanya dapat bubar dengan sendirinya jika hak atas
rumah ibadah berakhir karena :
a. Hak atas tanahhapus
b. Hak atas tanah tidak dapat diperpanjang dan/atau diperbaharui lagi
c. Tanahnya lenyap
d. Bangunan Masjid nya tidak ada lagi

2. Jika Organisasi bubar karena salah satu sebab sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, maka harus
diselenggarakan Rapat Umum Luar Biasa untuk membentuk tim yang akan menangani penyelesaian atas sisa
asset/harta kekayaan Masjid maupun kewajiban – kewajiban yang ada serta langkah – langkah selanjutnya yang
diperlukan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang ada dengan melihat kenyataan yang ada.

Pasal 36

Pengurus Organisasi DKM Jami Al Ikhlas

1. Berdasarkan keputusan Rapat Umum tanggal, 24 bulan Desember tahun 2020diangkat sebagai Pengurus adalah
sebagai berikut :

1. Ketua : Sofyan Saori :

2. Wakil : Putut Sutrisno

3. Sekretaris : Dedi Jumardi

4. Bendahara : Sriyono

2. Tanpa mengurangi makna Pasal 27 Anggaran Dasar ini, masa bakti Pengurus yang ditetapkan ini berakhir pada
tanggal 31 Desember 2025.

Pasal 37
Penutup
1. Segala hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga, atau akan diputuskan oleh Rapat Pengurus.

11

2. Segala sesuatu yang diatur dalam ketentuan umum Anggaran Dasar ini, berlaku juga bagi Anggaran Rumah Tangga.
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan.

Disahkan di Cikande- Serang- Banten
Pada tanggal 1 Januari 2021

ANGGARAN RUMAH TANGGA
DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI AL IKHLAS
PERUM CIKANDE PERMAI BLOK S – CIKANDE – SERANG – BANTEN

BAB I
PENGURUS

Pasal 1
DASAR KEPENGURUSAN DEWAN KEMAKMURAN MASJID
1. PENGURUS adalah Orang yang mendapat mandat lewat mekanisme pemilihan yangdihadiri oleh Dewan Syuro,
tokoh agama. tokoh masyarakat dan masyarakat.
2. PENGURUS yang termaktub dalam butir 1 adalah bertempat tinggal di wilayah RW 09 perum Cikande Permai-
Cikande- serang - Banten.
3. PENGURUS yang termaktub dalam butir 1 dan 2 menjalankan tugas / amanat dengan memiliki masa bakti
waktutertentu.

Pasal 2
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS DKM MASJID JAMI AL IKHLAS

12

1. Dewan Syuro, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat bermusyawarah dalam waktu dan tempat tertentu
guna memutuskan dan menunjuk Pengurus DKM Masjid Jami Al Ikhlasyang akan menjalankan Organisasi sesuai
masa bakti.

2. Dalam hal pemilihan pengurus, Dewan Syuro, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Masyarakat di informasikan
lewat undangan baik lisan maupun tulisan yang selanjutnya seluruh yang hadir disebut peserta Rapat Umum
Masjid.

3. Peserta Rapat Umum Masjid mengikuti mekanisme atau tata cara yang telah diatur dan disepakati sebelumnya
oleh peserta Rapat.

4. Keputusan yang telah dibuat dalam Rapat Umum Masjid bersifat sah dan mengikat

Pasal 3

TATA CARA PEMILIHAN DEWAN SYURO

1. Dewan Syuro dipilih oleh Masyarakat, tokoh masyarakat yang ada di wilayah masing-masing
2. Dalam hal pemilihan Anggota Dewan Syuro, masyarakat, tokoh masyarakat menentukan waktu tertentu sesuai

keadaan yang disepakati
3. Dalam hal Jumlah anggota Dewan Syuro, Masyarakat,tokoh masyarakat menentukan sesuai kebutuhan

Pasal 4

KEDUDUKAN DEWAN SYURA DAN DKM

1. Dewan Syuro Kedudukanya berdiri sendiri sebagai Dewan yang memberikan arahan nasihat, koreksi dan
teguran pada kebijakan operasional pengurus

2. DKM Masjid Al Ikhlas kedudukanya terpisah dari dewan syuro yang memiliki otoritas kebijakan yang tidak
berbenturan dengan unsur syara dan mendapat persetujuan dari dewan syuro

Pasal 5

BERAKHIRNYA KEPENGURUSANDKM DAN DEWAN SYURO

Kepengurusan berakhir jika :
1. Pengurus pindah dari wilayah perum Cikande Permai, mengakibatkan tidak memungkinkan dapat menjalankan
amanat yang telah diemban.
2. Pengurus meninggal dunia.
3. Pengurus sakit berkepanjangan yang tidak dapat lagi menjalankan organisasi secara aktif
4. Pengurus mengundurkan diri lewat mekanisme yang telah dituang dalam ADRT
5. Masa bakti kepengurusan habis

BAB II
PENGURUS

13

Pasal 6

MASA BAKTI PENGURUS DKM

1. Pengurus DKM mempunyai masa bakti 5 ( lima) tahun sejak tanggal pengesahan dalam Rapat Umum Masjid.
2. Pengurus dapat dipilih selama – lamanya 2(dua) periode untuk jabatan yang sama.
3. Pengurus yang telah 2(dua) kali berturut–turut memangku jabatan yang sama, dapat dipilih kembali untuk jabatan

yang berbeda.
4. Pengurus dilantik oleh Dewan Syuro dalam waktu tertentu
5. Dalam tenggang waktu paling lama 14 (empat belas) hari sejak selesainya Rapat Umum Masjid pemilihan pengurus

DKM, Pengurus DKM lama sudah harus melakukan serah terima tugas – tugas pengurusan kepada Pengurus baru.

Pasal 7

SIFAT JABATAN PENGURUS DKM

Sifat Jabatan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid adalah:
1. Bersifat terbuka dan transparan bagi setiap warga Muslim di wilayah RW 09 Cikande Permai
2. Mengedepankan aspek pelayanan
3. Kerjasama sebagai Anggota pengurus
4. Memadukan keahlian-keahlian managerial

Pasal 8

MASA BAKTI DEWAN SYURO

1. Dewan syuro memiliki masa bakti 5 Tahun
2. Dewan syuro di pilih dan dilantik oleh Tokoh masyarakat dalam waktu dan tata cara tertentu.

Pasal 9

PEMBAGIAN TUGAS PENGURUS

Pada dasarnya pembagian tugas diantara para Anggota Pengurus adalah sebagaimana yang tercantum dibawah ini.
Pembagian tugas lainnya dapat dilakukan dan dirumuskan secara musyawarah dan mufakat diantara para Anggota
Pengurus yang ada.

PELINDUNG

14

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan mengarahkan penyelenggaraan organisasi ta’mir masjid dalam
rangka kegiatan kemakmuran masjid Jami Al-Ikhlas.

2. Memberikan arah kebijakan, masukan, dan pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam
pengembangan organisasi sesuai dengan Visi dan Misi Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al-Ikhlas.

DEWAN SURO
1. Mengawasi kegiatan pengelolaan masjid yang dilaksanakan oleh Pengurus
2. Mengawasi dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan-keputusan Rapat Umum, Keputusan-keputusan Rapat Pengurus berikut Peraturan-peraturan dan
Keputusan-keputusan Pengurus oleh para Anggota.
3. Merupakan penghubung khususnya bagi pengurus dengan Masyarakat
4. Berhak untuk menghadiri setiap Rapat Pengurus
5. Berhak mengeluarkan saran, masukan, nasehat baik diminta maupun tidak kepada Pengurus berkaitan dengan
kegmakmuran Masjid.
6. Memberikan nasehat-nasehat penting dalam penyelenggaraan organisasi Dewan Kemakmuran Masjid dalam
rangka kegiatan kemakmuran Masjid Jami Al-Ikhlas
7. Memberikan saran dan masukan kepada pengurus DKM sebagai ta’mir masjid atas kegiatan strategis
penyelenggaraan ‘Idarah (administrasi), ‘Imarah (ibadah dan dakwah) serta Ri’ayah (pembangunan) Masjid Jami
Al-Ikhlas
8. Melakukan pengawasan dalam penyelenggaraan ta’mir masjid sesuai dengan kaidah organisasi DKM yang sehat
serta penyelenggaraan ibadah dan dakwah sesuai dengan kaidah syariah ahlus-sunnal wal jama’ah.

KETUA DKM
1. Menyusun rencana kerja Pengurus
2. Memimpin dan mengendalikan kegiatan rutin organisasi secara umum
3. Memimpin Rapat Umum Pengurus.
4. Melaksanakan Rapat Pengurus secara teratur.
5. Memimpin dan mewakili DKM Jami Al-ikhlas dalam kegiatan eksternal.
6. Mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DKM
7. Pengambil keputusan atas semua permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan tugas yang dijalankan
Pengurus.
8. Menampung dan menindaklanjuti saran-saran dan masalah-masalah yang diajukan dalam Rapat Umum Masjid
dan Rapat Pengurus
9. Menghormati hak-hak dan mengawasi pelaksanaan kewajiban Pengurus
10. Menyelengarakan dan memimpin Musyawarah Kerja untuk membahas dan menjabarkan program kerja sesuai
dengan kebutuhan.
11. Mengarahkan Anggota dalam mencapai dan melaksanakan program-program atau keputusan-keputusan Rapat
pengurus
12. Mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi dalam Musyawarah Jama’ah.

WAKIL KETUA
1. Mewakili ketua jika berhalangan hadir dalam suatu jenis kegiatan
2. Bersama ketua, bendahara mengevaluasi program kerja dari masing masing bidang serta melakukan
pengembangan di bidang organisasi dan program kerja.
3. Mengkoordinir, memotivasi, mengevaluasi, mengarahkan dan membimbing seluruh kegiatan bidang/seksi dalam
melaksanakan amanah organisasi.
4. Memimpin Rapat Umum Pengurus bila ketua berhalangan hadir
5. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya.

15

SEKRETARIS
1. Mengatur pertemuan rutin pengurus dan non rutin yang diperlukan di DKM Jami Al-Ikhlas
2. Melaksanakan dan mengontrol seluruh proses administratif baik ke intern pengurus DKM, Jama’ah Jami Al-
Ikhlas maupun ke instansi luar, antara lain :
a) Membuat surat (undangan, mandat, keterangan, dan lain-lain),
b) Mengontrol distribusi undangan DKM Jami Al-Iklas,
c) Membuat daftar hadir pertemuan dan mencatat hasil dari setiap musyawarah.
3. Membuat Berita Acara Rapat Umum Masjid dan Rapat Pengurus serta mengumumkannya kepada Anggota
masyarakat / Jamaah dan pihak berwenang (bila diperlukan).
4. Mengundang Anggota pengurus, Dewan Syuro, Tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak berwenang ( bila
diperlukan ) untuk menghadiri Rapat Umum Masjid
5. Menyusun dan memelihara secara rutin Administrasi Surat Menyurat.
6. Memberikan informasi kepada Anggotamasyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan Perngelolaan masjid,
dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
7. Menyusun laporan kerja secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Menyimpan catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang diterima.
9. Menjawab surat atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Pengurus.
10. Menginformasikan keputusan-keputusan dalam Rapat Umum Masjid dan Rapat Pengurus bila dianggap perlu.

BENDAHARA
1. Membuat catatan pembukuan atas pemasukan serta catatan pembukuan pengeluaran atau kewajiban lainya.
2. Menerima, mencatat dan menyimpan semua penerimaan yang diterima oleh Masjid
3. Mengendalikan rencana anggaran pengeluaran masjid secara keseluruhan.
4. Bersama ketua bidang melakukan evaluasi pengeluaran masjid atas program yang akan dan telah dilaksanakan.
5. Menempatkan dana-dana yang ada dengan aman sekaligus memberikan laporan.
6. Mengelola dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan keuangan Masjid.
7. Mengontrol dan melaksanakan distribusi dana/uang untuk setiap kegiatan yang telah di musyawarahkan.
8. Menyelenggarakan kegiatan pembukuan secara teratur, akurat dan berkesinambungan.
9. Membuat laporan keuangan secara reguler dan dilaporkan ke Jama’ah Masjid Jami Al-Ikhlas
10. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM Jami AL-Ikhlas.

BIDANG UBUDIYAH & DA’WAH
1. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan da’wah dalam rangka pembinaan Iman,
tarbiyah dan pembinaan masyarakat Islami. misalnya :
a) Tausiah rutin mingguan
b) Kajian lain yang dianggap penting bagi Jama’ah Masjid Jami Al-Ikhlas, misalnya : Kajian Tafsir, Aqidah,
Hadist, fiqih, dan Ahlaq (tazkiatun nafs) dan lain-lain.
2. Bersama Ketua, Sekretaris dan pengurus lainnya mengevaluasi setiap kegiatan da’wah yang sudah dilaksanakan
serta mengembangkan methode yang lebih cocok untuk masyarakat khususnya Jama’ah Masjid Al-Ikhlas.
3. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan kualitas keimanan dan pengetahuan agama bagi
Pengurus DKM dan Jama’ah Al-Ikhlas yang bersifat intensif
4. Mengatur dan membuat jadwal Mu’adzin dari setiap Shalat Wajib Lima Waktu.
5. Mengatur dan mengontrol pelaksanaan Shalat Jum’at, antara lain :
a) Membuat jadwal : Khotib, Imam, Muadzin, badal Khotib, MC Jum’at.
b) Memastikan kehadiran petugas dengan cara mengkonfirmasi kembali melalui sarana komunikasi (
misal : hand phone, dll).
c) Membuat jadwal kegiatan Ibadah Amaliyah Ramadhan

16

6. Membuat dan mengusulkan program lain yang dianggap perlu untuk peningkatan kualitas keimanan Jama’ah
Masjid Jami Al-Ikhlas, misalnya Shalat Gerhana,Sholat Gaib dll.

7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM

BIDANG ZAKAT, INFAK, DAN SODAKOH (ZIS) & WAKAF
1. Melakukan penerimaan dan pendataan terhadap penyampaian Zakat, Infak, dan Sodakoh.
2. Membuat data base muzakkih & mustahiq zakat di lingkungan Masjid Jami Al-Ikhlas.
3. Mendistribusikan Zakat Fitrah dan Zakat Maal ke mustahiq di sekitar Masjid Jami Al-Ikhlas.
4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

BIDANG PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN
1. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan yang bersifat pembinaan keimanan, ilmu
agama, pengetahuan umum dan sosial untuk generasi muda melalui organisasi yang telah di bentuk yaitu Forum
Remaja Masjid Jami Al-ikhlas ( FORMASI ).
2. Membuat dan mengembangkan program lain yang sesuai untuk remaja sehingga melahirkan generasi muda
yang cinta Masjid Jami Al-Ikhlas.
3. Bekerjasama dengan bidang Dakwah dan Ubudiyah dalam program kegiatan masjid.
4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

PEMBERDAYAAN & SOSIAL
1. Pengelolaan Baitul Mal
2. Bersama Panitia Hari Raya Idhul Adha setiap tahun bekerja sama untuk melakukan pendistribusian daging
qurban ke warga wilayah RW 09 dan lingkungan sekitar Masjid Jami Al Ikhlas Desa Cikande Permai.
3. Mengkoordinir dan membuat acara-acara yang bersifat tertentu karena adanya musibah yang terjadi baik di
sekitar Masjid Al-Ikhlas maupun tragedi nasional.
4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM

BIDANG USAHA & DANA PEMBANGUNAN
1. Merencanakan, mendesign, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur masjid.
2. Mengusulkan dan mengontrol program perbaikan infrastruktur masjid sehingga jama’ah lebih nyaman dalam
melaksanakan shalat di Masjid Jami Al-Ikhlas.
3. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan perbaikan-perbaikan infrastruktur
yang diperlukan di Masjid Al-Ikhlas dengan tujuan agar kenyamanan Jama’ah dalam beribadah tetap terjaga.

BIDANG TA’MIR HARIAN DAN PERAWATAN SARANA & PRASARANA MASJID
1. Menginventarisasi, pengecekan dan pemeliharaan rutin setiap kelengkapan peribadatan di Masjid Jami Al-Ikhlas,
antara lain :
a) Sumber belajar/buku (misal : Al’quran, Jus ama dan lain-lain)
b) Sound system,
c) Lampu penerangan,
d) Kipas
e) Fasilitas wudhu,
f) Sajadah, Karpet, Tikar, dan lain-lain.
2. Menyiapkan kelengkapan sarana dan prasarana untuk kegiatan-kegiatan misalnya :
a) Shalat Jum’at,
b) Shalat Idhul Fitri,
c) Shalat Idhul Adha

17

d) Pengajian, dan lain-lain.
3. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM

BIDANG HUMAS
1. Menarik infaq dari masyarakat
2. Mengirim surat-surat
3. Mengirim informasi dari masjid
4. Menyampaikan informasi dari warga
5. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM

KEAMANAN
1. Bertanggung jawab menjaga dan memeliahara fasilitas dan perlengkapan masjid
2. Menjaga keamanan pada acara-acara yang bersifat insedentil,seperti PHBI dll
3. Memprogramkan dan menkoordinir tempat parkir,baik parkir kendaraan maupun pasilitas lain yang
berhubungan pasilitas Masjid Jami Al-Ikhlas
4. Menjaga keamanan secara umum terhadap aktivitas masjid
5. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM

Pasal 10

KEWENANGAN PENGURUS

Ketua dan Sekretaris dapat mewakili Masjid baik di dalam maupun di luar atau Ketua dapat bertindak bersama dengan
Bendahara dalam hal-hal yang menyangkut kegiatan Masjid

Pasal 11

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pengurus harus menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban dalam Rapat Umum Masjid dan pada pokoknya yang perlu
dilaporkan adalah :

1. Ringkasan hal-hal penting dalam pelaksanaan pengelolaan Masjid
2. Laporan Keuangan yang meliputi pertanggungjawaban Pengelolaan dan Daftar Asset Masjid yang terakhir
3. Laporan pelaksanaan keputusan-keputusan Rapat Umum Masjid maupun Rapat Pengurus sebelumnya.

Pasal 12

BERAKHIRNYA MASA BAKTI PENGURUS

18

1. Menjelang berakhirnya masa bakti Pengurus, Pengurusber kewajiban memberitahukan secara tertulis kepada
Dewan Syuromengenai berakhirnya masa bakti tersebut dan mempersiapkan Laporan Pertanggung jawaban
yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Masjid.

2. Keanggotaan Pengurus berakhir karena :
a. Atas permintaan sendiri
b. Meninggal dunia
c. Berakhir masa baktinya
d. Menjalani hukuman pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang pasti.
e. Menjadi tidak cakap menurut hukum
f. Diberhentikan oleh Rapat Dewan Syuro karena tindakan Mencemarkan Kehormatan Masjid.

3. Tindakan mencemarkan kehormatan masjid sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf fpasal ini antara lain
adalah :
a. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun Tata Tertib yang berlaku.
b. Melakukan tindakan Amoral, Penggelapan asset Masjid ataupun tindakan yang melanggar norma-
norma yang berlaku di masyarakat dan Negara

4. Apabila terjadi kekosongan salah satu atau lebih dari Pengurus karena adanya Pengurus yang berhenti di tengah-
tengah masa jabatannya, maka Pengurus yang masih tersisa melalui Rapat Pengurus diberi wewenang untuk
melakukan pengangkatan Pengurus baru untuk mengisi jabatan antar waktu

5. Masa jabatan antar waktu dimulai sejak tanggal pengangkatan sampai dengan berakhirnya masa jabatan
Pengurus.

Pasal 13

PELIMPAHAN TUGAS, WEWENANG, DAN KEWAJIBANPENGURUS

Pelimpahan tugas dan wewenang;
1. Pengurus dapat mendelegasikan dan melimpahkan sebagian tugas dan wewenang dari Pengurus kepada
pengurus lainya.
2. Batasan-batasan dan hal-hal yang dilimpahkan dan didelegasikan harus secara tegas dan jelas dicantumkan.
3. Pendelegasian dan pelimpahan ini tidak mengurangi tanggung jawab Pengurus atas tugas-tugas dan wewenang
yang diberikan oleh DKM.

Kewajiban-Kewajiban Pengurus;
1. Pengurus Wajib Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dengan mengacu kepada AD-ART DKM Jami Al Ikhlas.
2. Senantiasa mengedepankan kepentingan dan Kehormatan masjid.

19

BAB III

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 14

RAPAT UMUM MASJID

1. Rapat Umum Masjid harus diselenggarakan oleh Pengurus sekurang-kurangnya 1 kali dalam masa bakti
pengurus

2. Dalam Rapat Umum Masjid seperti yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini :
a. Pengurus harus memberikan Laporan Pertanggungjawaban mengenai jalannya pengelolaan dan
administrasi keuangan selama Tahun Buku yang lalu..
b. Hal–hal lain yang diajukan dalam Rapat Umum Masjid sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga DKM Jami Al Ikhlas.

3. Dengan lewatnya waktu sebagaimana ketentuan ayat 1 pasal ini, maka tanpa diperlukan adanya pembuktian
tentang hal atau alasan apapun, Pengurus dapat menunda Rapat Umum Masjid.

4. Rapat Umum Masjid dapat mengambil keputusan yang sah untuk menerima atau menolak pertanggung jawaban
Pengurus.

Pasal 15

RAPAT KHUSUS DEWAN SYURO

1. Rapat khusus Dewan Syuro dapat dilaksanakan atas permintaan tertulis Tokoh Agama, tokoh masyarakat
kepada Dewan Syuro

2. Selambat–lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya permintaan tertulis seperti yang dimaksud pada
ayat 1 pasal ini, Dewan Syuro harus sudah menunjuk dan atau membentuk Panitia Penyelenggara untuk
melaksanakan Rapat Khusu Dewan Syuro.

3. Alasan untuk meminta diselenggarakannya Rapat Khusus Dewan Syuro adalah :
a. Untuk mengganti Pengurus secara keseluruhan karena dianggap masa baktinya sudah habis atau tidak
dapat lagi melaksanakan tugasnya secara baik dan benar.
b. Terjadinya hal-hal lain yang mempengaruhi kepentingan, kehormatan serta membutuhkan keputusan
– keputusan yang berada di luar wewenang yang dimiliki oleh Pengurus DKM.

4. Ketentuan–ketentuan dalam Rapat Khusus Dewan Syuro berlaku sama dengan ketentuan–ketentuan dalam
Rapat Masjid.

Pasal 16

20

RAPAT PENGURUS
1. Rapat Pengurus:

b. Pengurus DKM harus mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam setiap Tahun
c. Rapat Pengurus DKM dapat diadakan pada setiap waktu oleh ketua, dengan ketentuan panggilan tertulis atau

lisan kepada anggota pengurus.
d. Undangan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat diadakan;
e. Apabila dalam rapat tersebut diputuskan untuk mengadakan rapat lanjutan maka undangan tertulis dimaksud

tidak disyaratkan.

2. Ketua akan memimpin Rapat Pengurus. Dalam hal Ketua tidak hadir atau berhalangan, maka dapat diwakilkan oleh
pengurus yang ditunjukuntuk memimpin Rapat tersebut.

3. Seorang Anggota Pengurus dapat diwakili dalam Rapat hanya oleh Anggota Pengurus lainnya,
4. Setiap Anggota Pengurus berhak mengeluarkan satu hak suara dan tambahan 1 (satu) hak suara untuk setiap

Anggota Pengurus DKM lainnya yang diwakilinya.
5. Berita Acara Rapat:

a. Berita Acara Rapat harus dibuat oleh Sekretaris dan/atau salah seorang Pengurus yang ditunjuk dan harus
ditandatangani oleh Ketua Rapat dan yang membuat Berita Acara guna memastikan kebenaran isinya serta
menjadikannya sebagai bukti.

b. Berita Acara Rapat yang dibuat dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan di atas merupakan bukti yang sah
mengenai keputusan-keputusan yang diambil di dalam Rapat yang bersangkutan dan mengikat..

BAB IV

KEUANGAN DAN HARTA KEKAYAAN

Pasal 17

PENGELOLAAN DANA

1. Untuk menampung pemasukan dana khususnya penerimaan Infaq dan Sodaloh, Pengurus wajib membuat System
Pembukuan yang baik dan dapat dimengerti oleh semua pengurus.

2. Setiap pengeluaran Keuangan harus ditanda tangani bersama oleh Ketua dan Bendahara atau Sekretaris.
3. Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid ( DKM ) diberikan wewenang mengelola dana Masjid
4. Penempatan dana dalam bentuk lain harus mendapatkan persetujuan Dewan Syuro dengan selalu

memperhatikan prinsip kehati–hatian dan keamanan
5. Bendahara dalam mengeluarkan keuangan untuk pembelian atau pengeluaran untuk tagihan–tagihan lainnya

harusmeminta dan menerima Bukti Kwitansi sebagai Tanda terima.
6. Dalam kurun waktu tertentu, Dewan Syuro berhak melakukan audit terhadap laporan keuangan disamping

laporan-laporan lainnya, yang diterbitkan Pengurus.
Pasal 18

TATA CARA PENGELUARAN DANA OLEH PENGURUS

21

Tata cara pengeluaran dana oleh Pengurus diatur sebagai berikut ;
1. Pengeluaran dana yang sudah tercantum dalam anggaran ( Pengeluaran rutin ) yang telah disusun oleh
Pengurus cukup mendapatkan persetujuan dari Ketua
2. Pengeluaran dana yang kasusnya belum tercantum dalam anggaran yang disusun oleh Pengurus tetapi harus
dilaksanakan juga karena keadaan yang mendesak, maka harus mendapat persetujuan Dewan Syuro

Pasal 19

Penggunaan dan pemakaian keuangan berikut pertanggungjawabannya harus sesuai dengan program yang telah di
ketahui ketua DKM dan mendapat persetujuan Dewan Syuro

Pasal 20

Tahun buku DKM dimulai pada tanggal 1 Januari dan ditutup pada tanggal 31 Desember di akhir masa bakti.

BAB V

TATA TERTIB ANGGOTA

Pasal 21

Setiap pengurus DKM wajib mentaati Anggaran Dasar Rumah Tangga ( ADART ) serta
peraturan khusus lainnya yang dibuat oleh Pengurus.

BAB VI

SANGSI

Pasal 22

1. Pengurus yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, akan dikenakan sanksi.
2. Sanksi yang dimaksud dalam pasal ini sesuai dengan kadar pelanggarannya dapat berupa:

a. Peringatan, secara lisan maupun tulisan.
b. Sanksi di berhentikan dari jajaran kepengurusan DKM
c. Sanksi tidak dapat dicalonkan sebagai pengurus DKM
d. Sanksi ditarik hak suaranya dalam rapat umum Masjid

BAB VII

PENUTUP

Pasal 23

22

1. Anggaran Dasar Rumah Tangga selain untuk pedoman pokok pengurus DKM dalam pengelolaan Kemakmuran
Masjid juga sebagai persyaratan pokok Pengurus dalam menjalankan tugasnya

2. Aturan dan ketentuan yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam aturan
pelaksanaanlain yang akan ditetapkan kemudian oleh Ketua DKM dan/atau Pengurus dan merupakan aturan
yang sah serta mengikat.

3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal di sahkan.

Dewan Kemakmuran masjid Jami Al Ikhlas
Perum Cikande Permai Blok S RW 09 – Cikande Permai – Cikande – Serang

Disyahkan di Cikande Permai
Tanggal : 1 Januari 2021

Tertanda,

Eko Mudiharto Hamidin. HA

( Sesepuh, Tokoh Masyarakat ) ( BPD Dapil 09 )
Joko Dalmadi Sofyan Saori

( Ketua RW 09 ) ( Ketua DKM )
Ust. Supriatna Ust. Radi Suko

( Dewan Syuro ) ( Dewan Syuro )

Ust. Pepen Efendi

( Dewan Syuro )

Anggaran Dasar 23
&

Anggaran Rumah


Click to View FlipBook Version